REGULASI UNIT
HEMODIALISIS DI
INDONESIA
Dharmeizar
Divisi Ginjal Hipertensi,
Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI/ RSUPN dr. Cipto
LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 2. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. Peraturan Pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
4. Keputusan Menteri Kesehatan nomor 1933 tahun 1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
Standar Pelayanan Rumah Sakit
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 512 tahun 2007 tentang Izin Praktek dan Pelaksanaan Praktek Kedokteran/ Kedokteran Gigi
6. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 290 tahun 2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran
7. Peraturan Menteri Kesehatan nomor 812 tahun 2010
•
Hemodialisis adalah salah satu terapi pengganti
ginjal yang menggunakan alat khusus dengan
tujuan mengeluarkan toksin uremik dan
mengatur cairan serta elektrolit tubuh
ORGANISASI DAN
PELAYANAN
HEMODIALISIS (HD)
• Fasilitas pelayanan Hemodialisis adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan pelayanan dialisis, baik didalam maupun diluar RS
maupun diluar RS
• Unit Pelayanan HD adalah pelayanan hemodialisis di Rumah Sakit
• Klinik HD adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan HD kronik diluar RS secara rawat jalan dan mempunyai kerja sama dengan RS yang menyelenggarakan pelayanan itu sebagai sarana
STRUKTUR ORGANISASI
UNIT PELAYANAN HD
Direktur Utama
Dir. Pelayanan Dir. Umum & Keuangan Dir. Penunjang
Inst. Penyakit Dalam Instalasi Instalasi Ka. Unit Dialisis/
Supervisor
Unit Unit Unit
Dokter Penanggung Jawab/ Pelaksana
Administrasi Teknisi Laboratorium Gizi
STRUKTUR ORGANISASI
UNIT PELAYANAN HD
Supervisor (KGH)
Penanggung Jawab (Internis)
Dokter Pelaksana
Perawat Mahir Hemodialisis
- Administrasi - Teknisi
- Pekarya
PERIZINAN
PENYELENGGARAAN
PELAYANAN HEMODIALISIS
- Unit Pelayanan Hemodialisis
Izin melekat dan menjadi bagian dari izin
Izin melekat dan menjadi bagian dari izin penyelenggaraan RS
Penyelenggaraan unit pelayanan HD di RS yang merupakan pengembangan pelayanan setelah
beroperasinya RS harus terlebih dahulu mendapat izin Dinas Kesehatan dan rekomendasi dari Pernefri
setempat
PERIZINAN KLINIK
HEMODIALISIS
• Izin diberikan oleh Dinas Kesehatan Propinsi setelah mendapat rekomendasi dari Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota serta rekomendasi Pernefri setempat
Buku Pedoman Pelayanan Hemodialisis di Sarana
Pelayanan Kesehatan, izin mendapatkan:
1. Izin mendirikan : Mempersiapkan sarana dan prasarana serta SDM dan izin-ijn dari instansi lain. Berlaku satu tahun dan dapat diperpanjang satu kali
2. Izin Penyelenggaraan :
a.Izin Penyelenggaraan Sementara : Dikeluarkan oleh kepala
a.Izin Penyelenggaraan Sementara : Dikeluarkan oleh kepala Dinas Kesehatan Propinsi dengan disertai rekomendasi Pernefri. izin tersebut berlaku selama 2 tahun
b.Izin Penyelenggaraan tetap :
-Dalam 2 tahun diatas, Pernefri harus melakukan visitasi
kembali untuk mengevaluasi dengan menggunakan data IRR
ALUR PENETAPAN IZIN
Kelengkapan Administratif
Dinas Kesehatan Propinsi
Analisis Kebutuhan pelayanan & meneliti
kelengkapan & keabsahan persyaratan
Peninjauan lapangan
ALUR PENETAPAN IZIN
PENYELENGGARAAN
Kelengkapan Administrasi
PERNEFRI Dinkes Provinsi
meneliti kelengkapan meneliti kelengkapan
Data Indonesian Renal Registry (IRR)
Kelengkapan administrasi (terutama kegiatan
layanan)
PERNEFRI Dinkes Provinsi meneliti kelengkapan
persyaratan
administrasi meliputi: SDM, Peralatan, obat, dll
PELAYANAN
HEMODIALISIS
Konsep Pelayanan:
1. Dilakukan secara komprehensif
2. Pelayanan dilakukan sesuai standar profesi 2. Pelayanan dilakukan sesuai standar profesi
3. Peralatan yang tersedia harus memenuhi ketentuan
4. Semua tindakan harus terdokumentasi dengan baik
PELAYANAN
HEMODIALISIS
Pelayanan hemodialisis hanya dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang telah memiliki izin praktek sesuai kompetensi yang dimiliki
KETENAGAAN
Ketenagaan Kompetensi Jabatan dan uraian tugas
Tenaga medis Dokter SpPD-KGH Supervisor/dokter penanggung jawab Dokter SpPD bersertifikat
HD
Dokter penanggung jawab/pelaksana hemodialisis
Dokter umum bersertifikat HD
Dokter pelaksana hemodialisis
Perawat Perawat bersertifikat HD Perawat mahir
Perawat lulusan Akademi Perawat biasa yang membantu tugas perawat mahir Perawat lulusan Akademi
Keperawatan
Perawat biasa yang membantu tugas perawat mahir
Teknisi Minimal SMU/STM Teknisi atau perawat dengan pelatihan khusus mesin dialisis dan perlengkapannya, bertugas menyiapkan mesin dan perlengkapannya, menjalankan dan merawat mesin dialsis dan pengolah air, bekerja sama dengan teknisi pabrik pembuatnya
Tenaga
administrasi
Mengelola administrasi layanan hemodialisis
Tenaga pendukung lain
SUPERVISOR
• Seorang dokter Spesialis Penyakit Dalam, Konsultan Ginjal Hipertensi yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan pemberi pelayanan kesehatan
• Bila tidak ada Konsultan Ginjal-Hipertensi pada fasilitas pelayanan tersebut, maka fasilitas pelayanan tersebut dapat menunjuk Konsultan Ginjal Hipertensi dari
PERSYARATAN SARANA
DAN PRASARANA
a. Ruang peralatan mesin hemodialisis untuk kapasitas 4 mesin hemodialisis
b. Ruang pemeriksaan dokter/ konsultasi
b. Ruang pemeriksaan dokter/ konsultasi
c. Ruang tindakan
d. Ruang perawatan, ruang sterilisasi, ruang
penyimpanan obat dan ruang penunjang medik
e. Ruang administrasi dan ruang tunggu pasien
PERSYARATAN PERALATAN
MINIMAL YANG HARUS
DIPENUHI
a. 4 mesin hemodialisis siap pakai
b. Peralatan medik standar sesuai kebutuhan
c. Peralatan reuse dialiser manual atau otomatik
c. Peralatan reuse dialiser manual atau otomatik
d. Peralatan sterilisasi alat medik
e. Peralatan pengolahan air untuk hemodialisis
PERSYARATAN MINIMAL OBAT
DAN ALAT KESEHATAN HABIS
PAKAI
No. Nama Obat Satuan Kekuatan
1 Adrenalin HCL Ampul 1 mg
2 Dexametason Flacon 10 mg
3 Dopamin Ampul 50 mg dan 200 mg
4 KCL 1 mEq/ml Flacon 25 ml 4 KCL 1 mEq/ml Flacon 25 ml
5 Heparin 5000 IU Flacon 5000 unit/ ml
6 Protamin Sulfat Ampul 50 mg/ ml
7 Bicarbonat Natrikus 8.4% Flacon 25 ml dan 100 ml
8 Anti Histamin Ampul
9 Clonidin Ampul 0.15 mg
10 Dextrose 40% Flacon 25 ml
11 Diazepam Ampul 10 mg
PERSYARATAN MINIMAL OBAT
DAN ALAT KESEHATAN HABIS
PAKAI
No. Nama Obat Satuan Kekuatan
13 NaCl 0.9% Kolf 500 ml
14 Dextrose 5% dan 10% Kolf 500 ml
15 Nifedipin Tablet 5 mg
16 Captopril Tablet 12.5 mg 16 Captopril Tablet 12.5 mg
17 Isosorbid Dinitrate Tablet 5 mg
18 Parasetamol Tablet 500 mg
19 H2O2 Larutan 3%
20 Iodine Povidone Larutan 10%
21 Antiseptik (savlon, hibiscrub, dll) Larutan
ALAT KESEHATAN HABIS
PAKAI
No Nama Alat Kesehatan1 Hollow fiber berbagai ukuran 2 Blood Line
3 AV Fistula
4 Dispossible Syringe 4 Dispossible Syringe 5 Kassa Steril
6 Blood Set
7 Masker Disposible 8 Sarung Tangan Steril 9 Plester
10 Oksigen tabung
PELAYANAN
HEMODIALISIS
Setiap pelaksanaan pelayanan hemodialisis
harus mendapat persetujuan pasien
Pelaksanaan persetujuan sebagaimana
Pelaksanaan persetujuan sebagaimana
PROSEDUR PELAYANAN
HEMODIALISIS
•
Tindakan inisiasi hemodialisis (HD pertama)
dilakukan setelah melalui pemeriksaan/
konsultasi dengan konsultan atau Dokter SpPD
bersertifikat HD
bersertifikat HD
•
Setiap tindakan hemodialisis terdiri:
Persiapan pelaksanaan 30 menit Pelaksanaan hemodialisis 5 jam
Evaluasi pasca hemodialisis 30 menit
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
Setiap penanggung jawab klinik hemodialisis
harus melakukan pelaporan atas pelayanan
hemodialisis yang diselenggarakannya kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap 1 tahun
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setiap 1 tahun
Meliputi pelaporan jumlah pasien, jenis
penyakit, dan pelayanan hemodialisis yang
diberikan serta jumlah rujukan
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
Menteri Kesehatan, Kepalan Dinas Kesehatan
Propinsi, dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota melakukan pembinaan dan
pengawasan dengan melibatkan organisasi
pengawasan dengan melibatkan organisasi
profesi (PERNEFRI)
Pembinaan dan pengawasan dimaksudkan
untuk :
Melindungi pasien
Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
SANKSI
•
Menteri Kesehatan, Kepala Dinas kesehatan
Propinsi dan Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/ Kota dapat mengambil tindakan
administrative
administrative
•
Tindakan administratif dapat berupa:
Teguran lisan Teguran tertulis
Pencabutan surat izin praktek, dan/atau