• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Kerja Karyawan (Studi Pada Hotel Rudang Berastagi)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Kerja Karyawan (Studi Pada Hotel Rudang Berastagi)"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI

TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN

(Studi pada Hotel Rudang Berastagi)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Ilmu Administrasi

Niaga/Bisnis

Disusun Oleh:

FLORA VALENTINA

110907042

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN

(Studi pada Hotel Rudang Berastagi) Nama :Flora Valentina

NIM :110907042

Jurusan :Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing :Drs.Yance,Msi

Penelitian ini berjudul pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Hotel Rudang Berastagi. Adapun tujuanpenelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja kerja karyawan pada Hotel Rudang. Penelitian ini jugabertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja kerja karyawan pada Hotel Rudang Berastagi dan menganalisis gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada Hotel Rudang Berastagi

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gaya kepemimpinan, teori budaya organisasi,teori hotel dan teori kinerja. Dimana ingin diketahuipengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan maksud untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan rumus statistik.yaknimeneliti hubungan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Hotel RudangBerastagi. Sedangkan rumus statistik yangdigunakan untuk menguji hipotesis adalah Analisis Regresi Linear Berganda.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa karyawan Hotel Rudang Berastagi yangberjumlah 50 orang.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang karena apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang,maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda di peroleh bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah budaya organisasi hal ini di buktikan dengan nilai standardized coefficient yang terbesar. Budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin baik budaya organisasi, maka kinerja karyawan akan meningkat. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan artinya apabila gaya kepemimpinan semakin baik, maka kinerja karyawan akan meningkat.

(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEADERSHIP AND ORGANIZATIONAL CULTURE ON EMPLOYEE PERFORMANCE

(Studies In Rudang Hotel Berastagi)

Name :Flora Valentina Nim :110907042

Departement :Business Administration Advisor : Drs.Yance,Msi

This study, entitled influence Leadership Style and Culture Organization the Employee Performance Hotel Rudang Berastagi. The purpose of this study was to analyze the influence of leadership style on the performance of employees at Hotel Rudang. This study also aims to analyze the influence of organizational culture on employees' performance on Hotel Rudang Berastagi and analyzing leadership styles and organizational cultures together have an influence on the performance of employees at the Hotel Rudang Berastagi

The theory used in this research is the theory of leadership styles, organizational culture theory, theory and performance theory hotel. Where we want to know the influence of leadership style and organizational culture on employee performance.

The method used in this research is descriptive with quantitative approach with a view to find the relationship between independent variables with the dependent variable using the formula statistik.yakni examined the association leadership style and organizational culture on employee performance Rudang Berastagi Hotel. While the statistical formula used to test the hypothesis is Multiple Linear Regression Analysis.The population in this study were students Rudang Berastagi Hotel employees numbering 50 people. The sample in this study amounted to 50 people as research subjects when less than 100 people, it is better taken all that research is the study populatio.

Based on the results of multiple linear regression analysis obtained that the most dominant factor is the influence on employee performance organizational culture it proved with the largest standardized coefficient. Organizational culture in a positive and significant influence on employee performance. The better the culture of the organization, the performance of employees will increase. Leadership style has positive influence on employee performance means that if the leadership style better, then the employee's performance will increase.

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yesus Kristus atas kebaikan dan penyertaan yang diberikanNya. Bukan karena kuat, gagah dan kemampuan

yang dimiliki, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas pemeliharaanNya dan rancangan damai sejahtera yang Dia berikan.

Ucapan terimakasih yang terdalam penulis persembahkan kepada kedua

orang tua Hemat Tarigan dan ibu tercinta Emmi Kastalina Br Purba yang telah memberikan banyak nasehat,dukungan moril maupun materi, cinta dan doa yang

tak putus-putusnya. Ucapan terimakasih juga peneliti persembahkan kepada saudara-saudaraku yang luar biasa May Sariati Br Tarigan, Sartika Triasti Br Tarigan, dan Brema Ekhelpindonta Tarigan atas dukungan, kasih dan doa-doanya.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, nasehat serta dukungan dari banyak pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs.Yance,Msi sebagai dosen pembimbing yang telah banyak membimbing penulis hingga rampungnya skripsi ini. Terimakasih

sebesar-besarnya untuk waktu, keramahan dan bimbingan yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2.Prof.Dr.Badaruddin,Msi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara Medan.

3.Bapak Prof.Dr.Marlon Sihombing,MA, selaku ketua Program Studi Ilmu

(5)

4. Bapak Muhammad Arifin Nasution,S.Sos,MSP, selaku Sekretaris Program

Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan.

5.Kak Siswati Saragi,Sos,MSP, dosen dan administrator Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak membantu penulis selama kuliah

6.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan tanpa

terkecuali yang telah banyak memberikan ilmu, motivasi, masukan serta bimbingan untuk kehidupan yang lebih baik.

7. Bang Farid, selaku administrator Program Studi Ilmu Administrasi

Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan yang telah banyak membantu penulis selama kuliah dalam hal KRS, KHS dan keperluan administrasi lainnya.

8.Buat PT Rudang Berastagi Jl.Jamin Ginting No.16 Berastagi terimakasih semuanya untuk Bapak dan Ibu pegawai di Rudang Hotel yang memberikan

waktunya dalam mengisi kuesioner dan terkhusus untuk Divisi Human Resourses kak Eva Marsella yang telah banyak membantu penulis selama melakukan penelitian di Hotel Rudang.

9.Sahabat-sahabatku tercinta Melisadan Ditna atas dukungan yang tak henti kepada penulis

(6)

9. Sahabat seperjuanganku Mery Hutabarat di Program Studi Ilmu Administrasi

Niaga/Bisnis,Sahabatku Aseng yang senantiasa membantuku dan meluangkan waktunya dalam mengajariku, serta teman-teman seperjuanganku di AB 011 yang

belum dapat penulis tulis satu persatu.

Tiada seorangpun pribadi yang sempurna, demikian juga penulis. Menyadari hal itu, penulis juga menyadari bahwa masih banyak kekurangan

dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun demi menyempurnakan tugas akhir ini. Penulis juga

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.

Medan,Mai 2015

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK i

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

2.1 Pengertian Kepemimpinan ... 9

2.1.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan ... 10

2.1.2 Jenis-Jenis Gaya Kepemimpinan ... 11

2.1.3 Fungsi Gaya Kepemimpinan ... 12

2.1.4 Karakteristik Gaya Kepemimpinan ... 14

2.1.5 Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan ... 16

2.2 Budaya Orgnisasi ... 17

2.2.1 Pengertian Budaya... 17

2.2.2 Pengertian Organisasi ... 18

2.2.3 Pengertian Budaya Organisasi ... 19

2.2.4 Fungsi Budaya Organisasi ... 20

(8)

2.2.6 Pembentukan Budaya Organisasi ... 25

2.2.7 Kekuatan Budaya Organisasi ... 26

2.3 Kinerja ... 27

2.3.1 Pengertian Kinerja ... 27

2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan ... 28

2.3.3 Tujuan Penilaian Kinerja ... 30

2.3.4 Aspek-aspek Penilaian Kinerja ... 31

2.3.5 Indikator Kinerja ... 31

2.4 Hotel ... 32

2.4.1 Pengertian Hotel ... 32

2.4.2 Jenis Hotel ... 33

2.5 Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan dengan Kinerja ... 33

2.6 Hubungan Antara Budaya Organisasi dengan Kinerja... 34

(9)

3.8 Teknik Analisis Data ... 45

3.8.1 Metode Uji Instrumen ... 45

3.8.2 Metode Analisa Data ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 51

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ... 51

4.1.1 Gambaran Umum dan Sejarah Singkat Hotel Rudang Berastagi ... 51

4.2.1 Karakteristik Responden ... 67

4.2.1.1 Responden Menurut Jenis Kelamin ... 68

4.2.1.2 Responden Menurut Usia ... 68

4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel ... 73

4.3.1.1 Gaya Kepemimpinan ... 74

4.3.1.2 Budaya Organisasi ... 87

4.3.1.3 Kinerja ... 101

4.3.2 Analisis Regresi Linear ... 114

(10)

4.4.1 Uji Normalitas ... 116

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas ... 119

4.4.3 Uji Multikolonieritas ... 120

4.5 Uji Hipotesis ... 121

4.5.1 Uji Statistik-t ... 121

4.5.2 Uji Statistik-f ... 122

4.5.3 Koefisien Determinasi (R²) ... 123

4.6 Pembahasan ... 124

4.6.1 Gaya Kepemimpinan Berpengaruh Terhadap Kinerja ... 125

4.6.2 Budaya Organisasi Berpengaruh Terhadap Kinerja ... 126

4.6.3 Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Berpengaruh Terhadap Kinerja ... 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 128

5.1 Kesimpulan ... 128

5.2 Saran ... 129

DAFTAR PUSTAKA ... xii LAMPIRAN

(11)

Gambar 2.1 Pembentukan Budaya Organisasi ... 25

Gambar 2.2 Hubungan Antara Variabel Bebas (X) dengan Variabel Terikat(Y) ... 35

Gambar 4.1 Logo Hotel Rudang 52 Gambar 4.2 Struktur Organisasi Hotel Rudang ... 55

Gambar 4.3 Grafik Analisis Histogram ... 117

Gambar 4.4 Grafik PP Plots ... 118

Gambar 4.5 Grafik Scatterplot ... 119

(12)

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ... 36

Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... 42

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin ... 68

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Usia ... 68

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Menurut Masa Kerja ... 69

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas ... 70

Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 73

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi X1.1 ... 74

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi X1.2 ... 75

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi X1.3 ... 75

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi X1.4 ... 76

Tabel 4.10 Distribusi frekuensi X1.5 ... 77

Tabel 4.11 Distribusi frekuensi X1.6 ... 77

Tabel 4.12 Distribusi frekuensi X1.7 ... 78

Tabel 4.13 Distribusi frekuensi X1.8 ... 79

Tabel 4.14 Distribusi frekuensi X1.9 ... 79

Tabel 4.15 Distribusi frekuensi X1.10 ... 80

Tabel 4.16 Distribusi frekuensi X1.11 ... 81

Tabel 4.17 Distribusi frekuensi X1.12 ... 81

Tabel 4.18 Distribusi frekuensi X1.13 ... 82

Tabel 4.19 Distribusi frekuensi X1.14 ... 83

Tabel 4.20 Distribusi frekuensi X1.15 ... 83

Tabel 4.21 Distribusi frekuensi X1.16 ... 84

Tabel 4.22 Distribusi frekuensi X1.17 ... 85

Tabel 4.23 Distribusi frekuensi X1.18 ... 85

Tabel 4.24 Distribusi frekuensi X1.19 ... 86

Tabel 4.25 Distribusi frekuensi X1.20 ... 87

Tabel 4.26 Distribusi frekuensi X2.1 ... 88

Tabel 4.27 Distribusi frekuensi X2.2 ... 88

Tabel 4.28 Distribusi frekuensi X2.3 ... 89

(13)

Tabel 4.30 Distribusi frekuensi X2.5 ... 90

Tabel 4.31 Distribusi frekuensi X2.6 ... 91

Tabel 4.32 Distribusi frekuensi X2.7 ... 92

Tabel 4.33 Distribusi frekuensi X2.8 ... 92

Tabel 4.34 Distribusi frekuensi X2.9 ... 93

Tabel 4.35 Distribusi frekuensi X2.10 ... 94

Tabel 4.36 Distribusi frekuensi X2.11 ... 95

Tabel 4.37 Distribusi frekuensi X2.12 ... 95

Tabel 4.38 Distribusi frekuensi X2.13 ... 96

Tabel 4.39 Distribusi frekuensi X2.14 ... 97

Tabel 4.40 Distribusi frekuensi X2.15 ... 97

Tabel 4.41 Distribusi frekuensi X2.16 ... 98

Tabel 4.42 Distribusi frekuensi X2.17 ... 99

Tabel 4.43 Distribusi frekuensi X2.18 ... 99

Tabel 4.44 Distribusi frekuensi X2.19 ... 100

Tabel 4.45 Distribusi frekuensi X2.20 ... 101

Tabel 4.46 Distribusi frekuensi Y1 ... 102

Tabel 4.47 Distribusi frekuensi Y2 ... 102

Tabel 4.48 Distribusi frekuensi Y3 ... 103

Tabel 4.49 Distribusi frekuensi Y4 ... 104

Tabel 4.50 Distribusi frekuensi Y5 ... 104

Tabel 4.51 Distribusi frekuensi Y6 ... 105

Tabel 4.52 Distribusi frekuensi Y7 ... 106

Tabel 4.53 Distribusi frekuensi Y8 ... 106

Tabel 4.54 Distribusi frekuensi Y9 ... 107

Tabel 4.55 Distribusi frekuensi Y10 ... 108

Tabel 4.56 Distribusi frekuensi Y11 ... 108

Tabel 4.57 Distribusi frekuensi Y12 ... 109

Tabel 4.58 Distribusi frekuensi Y13 ... 109

Tabel 4.59 Distribusi frekuensi Y14 ... 110

Tabel 4.60 Distribusi frekuensi Y15 ... 111

(14)

Tabel 4.62 Distribusi frekuensi Y17 ... 112

Tabel 4.63 Distribusi frekuensi Y18 ... 113

Tabel 4.64 Distribusi frekuensi Y19 ... 113

Tabel 4.65 Distribusi frekuensi Y20 ... 114

Tabel 4.66 Hasil Perhitungan Regresi ... 115

Tabel 4.67 Coefficients... 120

Tabel 4.68 Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ... 121

Tabel 4.69 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ... 123

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Pengajuan Judul Skripsi

Lampiran 2 : Penugasan Pembimbing Skripsi Lampiran 3 : Acc Seminar Proposal

Lampiran 4 : Berita Acara Seminar Proposal Lampiran 5 : Daftar Hadir Seminar Proposal Lampiran 6 : Berkas Penilaian Seminar Proposal Lampiran 7 :Acc Penelitian

Lampiran 8 :Surat Izin Penelitianurat Izin Penelitian

Lampiran 9 :Surat Persetujuan Izin Penelitian PT RUDANG Berastagi Lampiran 10 :Kuesioner Penelitian

Lampiran 11 : Tabulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel X! Lampiran 12 : Tabulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel X2 Lampiran 13 : Tabulasi Jawaban Responden Terhadap Variabel Y Lampiran 14 : Output Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

(16)

ABSTRAK

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN

(Studi pada Hotel Rudang Berastagi) Nama :Flora Valentina

NIM :110907042

Jurusan :Administrasi Niaga/Bisnis Pembimbing :Drs.Yance,Msi

Penelitian ini berjudul pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Hotel Rudang Berastagi. Adapun tujuanpenelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja kerja karyawan pada Hotel Rudang. Penelitian ini jugabertujuan untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja kerja karyawan pada Hotel Rudang Berastagi dan menganalisis gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan pada Hotel Rudang Berastagi

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori gaya kepemimpinan, teori budaya organisasi,teori hotel dan teori kinerja. Dimana ingin diketahuipengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan maksud untuk mencari hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan rumus statistik.yaknimeneliti hubungan gaya kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Hotel RudangBerastagi. Sedangkan rumus statistik yangdigunakan untuk menguji hipotesis adalah Analisis Regresi Linear Berganda.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa karyawan Hotel Rudang Berastagi yangberjumlah 50 orang.Sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 orang karena apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang,maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.

Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda di peroleh bahwa faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kinerja karyawan adalah budaya organisasi hal ini di buktikan dengan nilai standardized coefficient yang terbesar. Budaya organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Semakin baik budaya organisasi, maka kinerja karyawan akan meningkat. Gaya kepemimpinan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan artinya apabila gaya kepemimpinan semakin baik, maka kinerja karyawan akan meningkat.

(17)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF LEADERSHIP AND ORGANIZATIONAL CULTURE ON EMPLOYEE PERFORMANCE

(Studies In Rudang Hotel Berastagi)

Name :Flora Valentina Nim :110907042

Departement :Business Administration Advisor : Drs.Yance,Msi

This study, entitled influence Leadership Style and Culture Organization the Employee Performance Hotel Rudang Berastagi. The purpose of this study was to analyze the influence of leadership style on the performance of employees at Hotel Rudang. This study also aims to analyze the influence of organizational culture on employees' performance on Hotel Rudang Berastagi and analyzing leadership styles and organizational cultures together have an influence on the performance of employees at the Hotel Rudang Berastagi

The theory used in this research is the theory of leadership styles, organizational culture theory, theory and performance theory hotel. Where we want to know the influence of leadership style and organizational culture on employee performance.

The method used in this research is descriptive with quantitative approach with a view to find the relationship between independent variables with the dependent variable using the formula statistik.yakni examined the association leadership style and organizational culture on employee performance Rudang Berastagi Hotel. While the statistical formula used to test the hypothesis is Multiple Linear Regression Analysis.The population in this study were students Rudang Berastagi Hotel employees numbering 50 people. The sample in this study amounted to 50 people as research subjects when less than 100 people, it is better taken all that research is the study populatio.

Based on the results of multiple linear regression analysis obtained that the most dominant factor is the influence on employee performance organizational culture it proved with the largest standardized coefficient. Organizational culture in a positive and significant influence on employee performance. The better the culture of the organization, the performance of employees will increase. Leadership style has positive influence on employee performance means that if the leadership style better, then the employee's performance will increase.

(18)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur pengendali, merupakan faktor paling penting dan utama didalam segala bentuk organisasi. Sumber daya

Manusia disini sifatnya sangat kompleks sehingga perlu mendapatkan perhatian, penanganan dan perlakuan khusus disamping faktor yang lain karena perannya

sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan agar sejalan dengan tujuan organisasi itu sendiri. Dalam kenyataannya, keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh kepemimpinan yang dikembangkan pada

organisasi itu dan kompetensi yang diberikan oleh anggota/bawahannya untuk mencapai tujuan tersebut. Sejalan dengan pentingnya sumber daya manusia dalam organisasi, manusia merupakan unsur yang paling penting menentukan

keberhasilan atau kegagalan suatu organisasi dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya dan dalam rangka pencapaian tujuan dan sasaran instansi/organisasi.

Gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang dipergunakan oleh seseorang pada saat orang

tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang dapat memberikan motivasi kerja pada

(19)

suatu perusahaan untuk dapat meningkatkan kinerja semua karyawan dalam

mencapai tujuan yang telah di tetapkan perusahaan Masing-masing gaya tersebut memiliki keunggulan dan kelemahan. Seorang pemimpin akan menggunakan gaya

kepemimpinan sesuai kemampuan dan kepribadiannya,kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dalam keberhasilan atau kegagalan organisasi.Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin

menjadi fokus yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Pemimpin memegang peran kunci dalam memformulasikan dan

mengimplementasikan strategi organisasi. Hal ini membawa konsekuensi bahwa setiap pimpinan berkewajiban memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk membina, menggerakkan, mengarahkan semua potensi karyawan di

lingkungannya agar terwujud volume dan beban kerja yang terarah pada tujuan.Organisasi yang berhasil dalam mencapai tujuan serta mampu memenuhi tanggug jawab sosialnya akan sangat tergantung pada para pimpinan. Bila

pimpinan mampu melaksanakan dengan baik, sangat mungkin organisasi tersebut akan mencapai sasarannya.

Suatu organisasi membutuhkan pemimpin yang efektif, yang mempunyai kemampuan mempengaruhi perilaku anggotanya.Perilaku pemimpin mempunyai dampak signifikan terhadap sikap, perilaku dan kinerja pegawai. Efektivitas

pemimpin dipengaruhi oleh karakteristik bawahannya dan terkait dengan proses komunikasi yang terjadi antara pemimpin dan bawahan.Indrawati (2011),

(20)

dipimpinnya. Pemimpin yang baik bisa memberikan contoh yang baik bagi para

bawahannya dalam melakukan semua pekerjaannya,baik dan buruknya kinerja sangat dipengaruhi oleh tepatnya gaya kepemimpinan. Bila gaya kepemimpinan

seorang pimpinan pada suatu organisasi baik, maka akan sangat memiliki pengaruh besar terhadap kinerja, ini dibuktikan dengan beberapa hasil penilitian.

Selain gaya kepemimpinan, keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan

dalam mencapai tujuannya dapat di pengaruhi juga oleh Budaya organisasi.Budaya organisasi merupakan pola, norma, keyakinan,dan nilai-nilai

yang berlaku dalam suatu perusahaan, pola, norma, keyakinan dan nilai tersebut dapat mempengaruhi tindakan atau perilaku sumber daya manusia atau karyawan yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan sehingga berimplikasi terhadap

kinarja karyawan yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan. Budaya organisasi (corporate culture) sering diartikan sebagai nilai-nilai,simbol-simbol yang dimengerti dan dipatuhi bersama, yang dimiliki suatu organisasi sehingga

anggota organisasi merasa satu keluarga dan menciptakan suatu kondisi anggota organisasi tersebut merasa berbeda dengan organisasi lain (Waridin dan

Masrurukhin ,2006).

Selanjutnya Waridin dan Masrukhin (2006) menyatakan bahwa budaya organisasi adalah suatu sistem nilai yang diperoleh dan dikembangkan oleh

organisasi dan pola kebiasaan dan falsafah dasar pendirinya, yang terbentuk menjadi aturan yang digunakan sebagai pedoman dalam berfikir dan

(21)

kondusif akan memberikan sumbangan yang sangat berarti bagi peningkatan

kinerja karyawan.. Disamping itu kemampuan pemimpin dalam menggerakan dan memberdayakan karyawannya akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Perubahan lingkungan dan tehnologi yang cepat meningkatkan kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh organisasi, hal ini memunculkan kebutuhan organisasi terhadap pemimpin yang dapat mengarahkan dan mengembangkan

usaha-usaha bawahan dengan kekuasaan yang dimiliki untuk mencapai tujuan organisasi dalam membangun organisasi menuju high performance (Harvey dan

Brown, 1996, dalam Cahyono, 2005)

Keberhasilan perusahaan sangat dipengaruhi oleh kinerja karyawannya.Kinerja merupakan prestasi kerja, yakni perbandingan antara hasil

kerja yangsecara nyata dengan standar kerja yang ditetapkan (Dessler, 1992). Setiap perusahaan akan berusaha untuk selalu meningkatkan kinerja karyawannya demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Berbagai cara bisa

ditempuh perusahaan dalam meningkatkan kinerja karyawannya diantaranya dengan mewujudkan kepuasan kerja karyawan melalui budaya organisasi dan

gayakepemimpinan .

Kinerja sumber daya manusia atau karyawan dalam suatu perusahaan dapat di pengaruhi oleh berbagai faktor yang diantaranya gaya kepemimpinan dan

budaya organisasi. Dimana gaya kepemimpinan dan budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku-perilaku karyawan dalam suatu perusahaan kinerja

(22)

menjadi keunggulan kompetitif perusahaan.Memperhatikan sumber daya

fisik,keuangan,kemampuan memasarkan,serta SDM merupakan beberapa faktor penting yang disyaratkan bagi organisasi untuk tetap kompetitif.Faktor yang

dianggap paling potensial dalam penyediaan keunggulan kompetitif bagi perusahaan adalah SDM,serta terkait dengan bagaimana mengelola sumber daya ini.

Hotel Rudang Berastagi,terletak di distrik Tanah Karo area Brastagi dengan suhu 17ºC hingga 20ºC. Hanya 2 jam perjalanan dengan kendaraan pribadi

dari Medan, ibu kota Sumatera Utara dan hanya beberapa menit dari tugu kota kecil Berastagi. Menyediakan fasilitas akomodasi yang unik saat anda berada di sekitar Distrik Hotel Rudang Berastagi sekarang ini telah memiliki 72 kamar,

yang terdiri dari kamar Superior, Deluxe, dan Junior. Hotel ini juga dilengkapi dengan 5 ruang pertemuan, restoran, kolam renang serta fasilitas outbond yang akan terinteregrasi satu sama lain.Hotel Rudang Berastagi bertekad menjadi salah

satu asset daerah yang dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatan Pendapatan Asli Daerah, serta menunjukan rasa keinginan membangun Daerah

(Persikap Kuta Kemulihanta/Membenahi kampung halaman).Hotel Rudang merupakan pelopor hotel berbintang, di Berastagi. Pembangunan telah dimulai pada tahun 1979. Seiring dengan perjalanan waktu, bangunan hotel yang ada

direnovasi kembali tahun 2010. Hotel ini mengalami perubahan nama pada tahun 2010 menjadi HORISON disebabkan karena PT Metropolitan Golden

(23)

seluruh Indonesia.Namun pada tahun 2015 nama HORISON diubah kembali

menjadi Rudang oleh pemilik hotel sekaligus Direktur PT Rudang Bapak Setia Putra Ginting.Perubahan nama dan pengelola akan mempengaruhi gaya

kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap Hotel Rudang dan secara tidak langsung akan mempengaruhi kenerja karyawan pada Hotel Rudang Berastagi,sehingga mungkin ada perbedaan kinerja para karyawan pada saat

pengelola PT.MGM dan pada saat kembali lagi berubah nama menjadi Rudang oleh Bapak Setia Putra Ginting.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul”Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Hotel Rudang Berastagi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan,Maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1.Apakah gaya kepemimpinan memiliki pengaruh terhadap kinerja kerja

karyawan pada Hotel Rudang Berastagi?

2.Apakah budaya organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja kerja karyawan pada Hotel Rudang Berastagi?

(24)

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja kerja

karyawan pada Hotel Rudang Berastagi

2. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja kerja karyawan pada Hotel Rudang Berastagi

3. Untuk menganalisis gaya kepemimpinan dan budaya organisasi secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap kinerja kerja karyawan pada Hotel

Rudang Berastagi.

1.4 Manfaat penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pada hotel dalam mengembangkan usahanya.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta wawasan peneliti untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh selama mengikuti bangku

perkuliahan.

(25)

Penelitian ini sebagai referensi,informasi serta perbandingan teoritis mengenai

faktor- faktor yang mempengaruhi kualias produk,kepuasan konsumen,dan loyalitas pelanggan.

4. Bagi Departemen Ilmu Administrasi Bisnis

(26)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership termaksuk kelompok ilmu terapan atau applied sciences dari ilmu-ilmu sosial,sebab prinsip-prinsip dan

rumusan-rumusannya bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan manusia. Secara harfiah kepemimpinan atau leadership berarti adalah sifat, kapasitas dan

kemampuan seseorang dalam memimpin. Arti dari kepemimpinan sendiri sangat luas dan bervariasi berdasarkan para ilmuwan yang menjelaskannya. Ada banyak

pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan. Menurut Robbins(2006:432) kepemimpinan adalah kemampuan untuk

mempengaruhi kelompok menuju pencapaian sasaran .Menurut Kartono(2005:153) kepemimpinan adalah kemampuan untuk memberikan

pengaruh yang konstruktif kepada orang lain untuk melakukan satu usaha kooperatif mencapai tujuan yang sudah direncanakan.

Dari beberapa penjelasan defenisi tentang kepemimpinan tersebut dapat

ditarik beberapa kesimpulan,yaitu bahwa:

1.Kepemimpinan meliputi penggunaan pengaruh dan bahwa semua hubungan

(27)

2.Kepemimpinan mencakup pentingnya proses komunikasi.Kejelasan dan

keakuratan dari komunikasi mempengaruhi perilaku dan kinerja pengikutnya. 3.Kepemimpinan memfokuskan pada tujuan yang dicapai.Pemimpin yang efektif

harus berhubungan dengan tujuan-tujuan individu,kelompok dan organisasi.

2.1.1 Pengertian Gaya Kepemimpinan

Gaya artinya sikap,gerakan,tingkah laku,sikap yang elok,gerak-gerik yang

bagus,kekuatan,kesanggupan untuk berbuat bai sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar

sasaran organisasi tercapai.James (1996) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah berbagai pola tingkah laku yang disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja. Gaya kepemimpinan, pada dasarnya

mengandung pengertian sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan

tersebut biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Pengertian gaya kepemimpinan yang demikian ini sesuai dengan pendapat yang disampaikan oleh Davis dan Newstrom (1995). Keduanya menyatakan bahwa pola tindakan

pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan,dipahami,dimengerti oleh bawahan atau orang yang menerima perintah.

(28)

kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh

kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

2.1.2 Jenis-Jenis Gaya Kepemimpinan

Adapun gaya kepemimpinan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Gaya kepemimpinan otoriter

Gaya kepemimpinan ini menghimpun sejumlah perilaku atau gaya kepemimpinan yang bersifat terpusat pada pemimpin sebagai satu-satunya penentu, penguasa dan

pengendali anggota organisasidan kegiatannya dalam usaha mencapai tujuan organisasi.

2. Gaya kepemimpinan demokratis

Gaya kepemimpinan menempatkan manusia sebagai faktor pendukung terpenting

dalam kepemimpinan yang dilakukan berdasarkan dan mengutamakan orientasi pada hubungan dengan anggota organisasi.

3. Gaya kepemimpinan bebas

Gaya kepemimpinan ini pada dasarnya berpandangan bahwa anggota organisasi

mampu mandiri dalam membuat keputusan atau mampu mengurus dirinya masing-masing, dengan sedikit mungkin pengarahan atau pemberian petunjuk dalam merealisasikan tugas pokok masing-masing sebagai bagian dari tugas

(29)

2.1.3 Fungsi Gaya Kepemimpinan

Dapat dibedakan lima fungsi pokok gaya kepemimpinan secara operasional yaitu:

1.Fungsi Instuktif

Ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator

merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakkan dan

memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah. 2.Fungsi Konsultatif

Konsultatif bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha

menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya,

yang dinilai mempunyai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam

pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa umpan balik untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang

(30)

3.Fungsi Partisipasi

Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun

dalam melaksanakannya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan pemimpin

harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin. 4.Fungsi Delegasi

Ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat/ menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang

penerima delegasi itu harus diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.

5.Fungsi Pengendalian

Bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses/ efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga

(31)

2.1.4 Karakteristik Gaya Kepemimpinan

Karakteristik gaya kepemimpinan terbagi atas: 1.Pemaksa

a.Senang menghukum tetapi tidak suka memberi penghargaan

b.Berpendapat bahwa orang-orang pada dasarnya pemalas dan harus dipaksa

untuk bekerja

c.Tidak suka menerima umpan balik dari bawahannya atao orang-orang disekitarnya

2.Pendobrak

a.Punya motivasi prestasi yang tinggi

b.Melakukukan segala-galanya sendirian

c.Tidak suka mendelegasikan wewenang dan tanggungjawabnya

d.Tidak menaruh perhatian pada orang-orang disekitarnya

e.Punya standar mutu kerja yang tinggi, tetapi tidak memiliki sifat sebagai pemimpin yang baik

3.Penguasa

a.Usul-usul diajukan secara halus dan terselubung sehingga kurang jelas pada orang lain

(32)

c.Suka mendengar umpan balik dari bawahan dan orang-orang disekitarnya, tetapi

hanya untuk kepentingan sendiri

4.Penyayang

a.Suka memanjakan anggota atau bawahannya b.Nyaris tidak punya rencana kerja

c.Selalu memberi penghargaan tidak suka menghukum d.Nyaris tidak bisa mengatur pekerjaannya sendiri

5.Demokrat

a.Selalu punya rencana kerja yang terperinci

b.Banyak menaruh perhatian pada orang-orang disekitarnya

c.Suka menanyakan pendapat pada setiap orang

d.Memberi penghargaan ,tidak suka memberi hukuman

6.Pembina

a.Menetapkan tujuan dengan jelas, memberikan tantangan tetapi moderat

resikonya

b.Suka meneima dan memberikan umpan balik terperinci c.Memberikan penghargaan, tetapi juga memberikan hukuman

d.Mendelegasikan wewenang dan memberi bantuan kepada anggota atau bawahannya

(33)

2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan

Dalam melaksanakan aktivitas kepemimpinan pemimpin dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.Berikut ini adalah faktor – faktor yang mempengaruhi

gaya kepemimpinan.

1.Kepribadian(personality)

Pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin,hal ini mencakup nilai-nilai,latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya

kepemimpinannya

2.Harapan dan perilaku atasan

3.Karakteristik

Harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemiminan

4.Kebutuhan Tugas

Setiap tugas bawahan juga akan mempengaruhu gaya kepemimpinan

5.Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan

6.Harapan dan perilaku rekan

(34)

akan tercapai apabila terjadinya keharmonisan dalam hubungan atau interaksi

yang baik antara atasan dengan bawahan, di samping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk

berprestasi,kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap-sikap hubungan manusiawi

2.2 Budaya Organisasi

2.2.1.Pengertian Budaya

Budaya berasal dari bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam

culture, yang berasal dari kat yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang

diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia Budaya adalah keseluruhan sistem gagasan tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan miliki diri manusia dengan cara

belajar..Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya

terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia

(35)

2.2.2 Pengertian Organisasi

Secara umum, pengertian organisasi dapat didefinisikan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sekumpulan individu terhadap pembagian kerja kelompok dalam rangka mewujudkan tujuan yang telah diciptakan secara sistematis dan

struktural. Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan

bersama.Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara

sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.Organisasi pada dasarnya merupakan tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional

dan sistematis, terkendali, dengan memanfaatkan sumber daya (dana, material, lingkungan, metode, sarana, prasarana, data) dan lain sebagainya yang digunakan

secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan bersama.Dalam organisasi terdapat beberapa batasan yang dapat ditunjukkan pada sebuah organisasi tersebut. Selain itu, Pengertian Organisasi dapat diartikan sebagai tempat

orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terorganisasi, terencana, terkendali dan terpimpin dalam memanfaatkan sumber daya yang

(36)

2.2.3 Pengertian Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya kepemimpinan, visi & misi serta norma-norma kepercayaan dan pengertian yang dianut oleh anggota organisasi dan dianggap sebagai kebenaran bagi anggota yang

baru yang menjadi sebuah tuntunan bagi setiap elemen organisasi suatu perusahaan untuk membentuk sikap dan perilaku. Hakikatnya, budaya organisasi

bukan merupakan cara yang mudah untuk memperoleh keberhasilan, dibutuhkan strategi yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu andalan daya saing organisasi. Budaya organisasi merupakan sebuah konsep sebagai salah satu kunci

keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya. Budaya organisasi merupakan pedoman berprilaku bagi orang-orang dalam perusahaan. Budaya organisasi merupakan sistem penyebaran kepercayaan dan nilainilai yang

berkembang dalam suatu organisasi dan mengarahkan perilaku anggota-anggotanya. Budaya organisasi dapat menjadi instrumen keunggulan kompetitif

yang utama, yaitu bila budaya organisasi mendukung startegi organisasi, dan bila budaya organisasi dapat menjawab atau mengatasi tantangan lingkungan dengan cepat dan tepat. Budaya organisasi adalah seperangkat asumsi atau sistem

keyakinan, nilainilai dan norma yang dikembangkan dalam organisasi yang dijadikan pedoman tingkah laku bagi anggota-anggotanya untuk mengatasi

(37)

Berdasarkan pengertian tersebut maka ditarik kesimpulan bahwa

pengertian budaya organisasi merupakan seperangkat asumsi atau sistem keyakinan, nilai-nilai dan norma yang dianut oleh setiap anggota organisasi yang

dijadikan sebagai pedoman membentuk dan mengarahkan perilaku dalam mengatasi masalah akibat adanya perubahan. Adapun unsur-unsur budaya organisasi, diantaranya :

1. Asumsi dasar

2. Seperangkat nilai dan Keyakinan yang dianut

3. Pemimpin

4. Pedoman mengatasi masalah 5. Berbagai nilai

6. Pewarisan 7. Acuan prilaku

8. Citra dan Brand yang khas

9. Adaptasi

2.2.4 Fungsi Budaya Organisasi

Tika (2006:14) dalam bukunya yang berjudul “Budaya Organisasi dan

Peningkatan Kinerja Perusahaan”, menyatakan bahwa terdapat 10 fungsi utama budaya organisasi, diantaranya :

1.Sebagai batas pembeda terhadap lingkungan, organisasi maupun kelompok lain.

(38)

2.Sebagai perekat bagi anggota organisasi dalam suatu organisasi. Hal ini

merupakan bagian dari komitmen kolektif dari anggota organisasi. Mereka bangga sebagai seorang pegawai suatu organisasi atau perusahaan. Para pegawai

mempunyai rasa memiliki, partisipasi, dan memiliki rasa tanggung jawab atas kemajuan perusahaannya.

3.Mempromosikan stabilitas sistem sosial. Hal ini tergambarkan dimana

lingkungan kerja dirasakan positif, mendukung, dan konflik serta perubahan diatur secara efektif

4.Sebagai mekanisme dalam memandu dan membentuk sikap serta perilaku anggota-anggota organisasi. Dengan dilebarkannya mekanisme kontrol, didatarkannya struktur, diperkenalkannya tim-tim dan diberi kuasanya anggota

organisasi oleh organisasi, makna bersama yang diberikan oleh suatu budaya yang kuat memastikan bahwa semua orang diarahkan kearah yang sama.

5.Sebagai integrator. Budaya organisasi dapat dijadikan integrator karena adanya

sub-sub budaya baru. Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh adanya perusahaan-perusahaan besar dimana setiap unit terdapat sub budaya baru

6.Membentuk perilaku bagi anggota-anggota organisasi. Fungsi ini dimaksudkan agar anggota-anggota organisasi dapat memahami bagaimana mencapai suatu tujuan organisasi.

7.Sebagai saran untuk menyelesaikan masalah-masalah pokok organisasi. Budaya organisasi diharapkan dapat mengatasi masalah adaptasi terhadap lingkungan

eksternal dan masalah integrasi internal.

(39)

9.Sebagai alat komunikasi. Budaya organisasi dapat berfungsi sebagai alat

komunikasi antara atasan dan bawahan atau sebaliknya, serta antaranggota organisasi. Budaya sebagai alat komunikasi tercermin pada aspek-aspek

komunikasi yang mencakup kata-kata, segala sesuatu yang bersifat material dan perilaku.

10.Sebagai penghambat berinovasi. Budaya organisasi dapat juga menjadi

penghambat dalam berinovasi. Hal ini terjadi apabila budaya organisasi tidak mampu mengatasi masalah-masalah yang menyangkut lingkungan eksternal dan

integrasi internal.

Oleh karena itu, fungsi budaya organisasi sebagai pedoman kontrol dalam membentuk sikap dan perilaku karyawan dalam menyelesaikan masalah-masalah

organisasi melalui nilai-nilai dan norma yang dianut untul lebih berinovasi. Budaya organisasi dapat pula berfungsi sebagai kontrol atas sikap dan perilaku anggota-anggota organisasi dalam mencapai tujuan.

2.2.5 Karakteristik Budaya Organisasi

Menurut Stepen P. Robbins (dalam Tika, 2006:10) menyatakan bahwa terdapat 10 karakteristik budaya organisasi, diantaranya :

1.Inisiatif Individual

Inisiatif individual adalah tingkat tanggung jawab, kebebasan atau indepedensi yang dipunyai setiap anggota organisasi dalam mengemukakan pendapat. Inisiatif

individual tersebut perlu dihargai oleh kelompok atau pimpinan suatu organisasi sepanjang menyangkut ide untuk memajukan dan mengembangkan

(40)

2.Toleransi terhadap tindakan beresiko

Suatu budaya organisasi dikatakan baik apabila dapat memberikan toleransi kepada anggota/para pegawai agar dapat bertindak agresif dan inovatif untuk

memajukan organisasi/perusahaan serta berani mengambil resiko terhadap apa yang dilakukannya.

3.Pengarahan

Pengarahan dimaksudkan sejauh mana suatu organisasi/perusahaan dapat menciptakan dengan jelas sasaran dan harapan yang diinginkan. Sasaran dan

harapan tersebut jelas tercantum dalam visi, misi, dan tujuan organisasi. Kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kinerja organisasi/perusahaan.

4.Integrasi

Integrasi dimaksudkan sejauh mana organisasi/perusahaan dapat mendorong unit organisasi untuk bekerja dengan cara yang terkoordinasi. Kekompakan unit-unit tersebut dapat mendorong kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan.

5.Dukungan manajemen

Dukungan manajemen dimaksudkan sejauh mana para manajer dapat memberikan

komunikasi atau arahan, bantuan serta dukungan yang jelas terhadap bawahan. 6.Kontrol

Alat kontrol yang dapat dipakai adalah peraturan-peraturan atau norma-norma

yang berlaku di dalam suatu organisasi atau perusahaan. 7.Identitas

(41)

dalam perusahaan dan bukan sebagai kelompok kerja tertentu atau keahlian

profesional tertentu. 8.Sistem imbalan

Sistem imbalan dimaksudkan sejauh mana alokasi imbalan (kenaikan gaji, promosi dan sebagainya) didasarkan atas prestasi kerja pegawai, bukan didasarkan atas senioritas, sikap pilih kasih, dan sebagainya.

9.Toleransi terhadap konflik

Sejauh mana para pegawai/karyawan di dorong untuk mengemukakan konflik dan

kritik secara terbuka. Perbedaan pendapat merupakan fenomena yang sering terjadi dalam suatu organisasi/perusahaan. Namun, perbedaan pendapat dan kritik tersebut bisa digunakan untuk

melakukan perbaikan atau perubahan strategi untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan.

10.Pola komunikasi

Sejauh mana komunikasi dibatasi oleh hirarki kewenangan yang formal. Kadang-kadang hierarki kewenangan dapat menghambat terjadinya pola komunikasi

antara atasan dan bawahan atau antar karyawan itu sendiri.

Robbins (2008) menyatakan bahwa budaya organisasi mempunyai beberapa fungsi dalam organisasi yaitu memberi batasan untuk mendefinisikan

peran sehingga memperlihatkan perbedaan yang jelas antar organisasi, memberikan pengertian identitas terhadap sesuatu yang lebih besar dibandingkan

(42)

akhirnya budaya organisasi dapat membentuk pola pikir dan perilaku anggota

organisasi.Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh kedua belah pihak, baik organisasi maupun para anggotanya. Manfaat tersebut adalah memberikan

pedoman bagi tindakan pengambilan keputusan, mempertinggi komitmen organisasi, menambah perilaku konsistensi perilaku para anggota organisasi danmengurangi keraguan para anggota organisasi, karena budaya

memberitahukan pada mereka sesuatu dilakukan dan dianggap penting (Mangkunegara, 2007).

2.2.6 Pembentukan Budaya organisasi

Robbins (2008) berpendapat bahwa dibutuhkan waktu yang lama untuk pembentukan budaya organisasi. Sekali terbentuk, budaya itu cenderung berakar,

sehingga sukar bagi para manager untuk mengubahnya.

Gambar 2.1

Pembentukan Budaya Organisasi

Dari gambar diatas, dapat dilihat bahwa budaya organisasi diturunkan dari filsafat

(43)

dalam merekrut/ mempekerjakan anggota organisasi. Tindakan dari manajemen

puncak menentukan iklim umum dari perilaku yang dapat diterima baik dan tidak. Tingkat kesuksesan dalam mensosialisasikan budaya organisasi tergantung pada

kecocokan nilai-nilai staf baru dengan nilai-nilai organisasi dalam proses seleksi maupun pada preferensi manajemen puncak akan metode-metode sosialisasi.

2.2.7 Kekuatan Budaya Organisasi

Kekuatan budaya organisasi pada intinya menjelaskan bagaimana

pengaruh budaya organisasi pada organisasi. Menurut Robbins (1996:292) kekuatan budaya dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu budaya kuat dan budaya lemah.Menurut Robbins budaya kuat adalah budaya dimana nilai-nilai inti

organisasi dipegang secara intensif dan dianut bersama secara meluas oleh anggota organisasi. Sedang Vijay Sathe (dalam Tika, MP 2006:108) mengartikan

budaya kuat sebagai budaya yang ideal dimana kekuatan budaya mempengaruhi intensitas perilaku.

Selanjutnya Robbins (dalam Tika MP 2006:111) mengemukakan ciri-ciri

budaya organisasi kuat adalah :

1.Menurunnya tingkat keluarnya pegawai

2.Ada pembinaan kohesif, kesetiaan, dan komitmen organisasi

3.Ada kesepakatan yang tinggi dikalangan anggota mengenai apa yang dipertahankan oleh organisasi.

Sedangkan menurut Deal dan Kennedy (dalam Tika MP,2006:111) juga mengemukakan ciri-ciri budya organnisasi lemah yaitu:

(44)

2.Kesetiaan pada kelompok melebihi kesetiaan pada organisasi

3.Anggota organisasi tidak segan-segan mengorbankan kepentingan organisasi untuk kepentingan kelompok

Budaya organisasi yang kuat akan membantu organisasi memberikan kepastian bagi seluruh individu yang ada dalam organisasi untuk berkembang bersama dan mempertahankan eksistensinya selama mungkin. Sedangkan budaya

organisasi yang lemah akan berpengaruh negatif pada organisasi karena akan memberi arah yang salah kepada para pegawai sehingga organisasi menjadi tidak

efektif dan kurang kompetitif.

2.3 Kinerja

2.3.1 Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh

seseorang).Kinerja merupakan perilaku organisasi yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang atau penyampaian jasa. Pengertian kinerja

karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Informasi tentang kinerja organisasi merupakan suatu

hal yang sangat penting di gunakan untuk mengevaluasi apakah proses kerja yang dilakukan organisasi selama ini sudah sejalan dengan tujuan yang di harapkan

(45)

seseorang atau kelompok dalam suatu organisasi yang di pengaruhi oleh berbagai

faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu (Tika, 2006:26)

Berikut pengertian kinerja menurut beberapa ahli :

a. Menurut Robbins(2007:9) bahwa “kinerja karyawan (prestasi kerja)adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seseorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawabyang di berikan kepadanya

b. Menurut Melayu S. P. Hasibuan (2006:94) menjelakan bahwa “kinerja

merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas tugas yang di bebankan kepadanya di dasarkan atas kecakapan, pengalama,

kesungguhan serta waktu

c. Menurut Widodo(2005:78) kinerja adalah melakukan suatu kegiatan yang menyempurnakannya sesuai dengan tanggung jawab dengan hasl yang di

harapkan

Berdasarkan pergertian kinerja dari beberapa pendapat diatas, kinerja merupakan perbandingan hasil kerja yang di capai oleh karyawan dengan standar yang telah

di tentukan.

2.3.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Scermerhorn, Hunt dan Osborn, (2000:256) terdapat tiga faktor yang dapat mempengaruhi kinerja, yaitu atribut individu,kemampuan untuk

(46)

1. Atribut individu, dengan adanya berbagai atribut individu yang melekat pada

individu akan dapat membedakan individu yang satu dengan yan lainnya. Faktor ini merupakan kecakapan individu untuk menyelesaikan tugas-tugas yang telah

ditentukan, terdiri dari karakteristik demografi, misalnya: umur, jenis kelamin dan lain-lain, karakteristik kompeteisi, misalnya: bakat, kecerdasan, kemampuan dan keterampilan dan karakteristik psikologi, yaitu nilai-nilai yang dianut, sikap dan

kepribadian.

2. Kemampuan untuk Bekerja, dengan berbagai atribut yang melekat pada individu untuk menujukkan adanya kesempatan yang sama untuk mencapai suatu prestasi, hanya untuk mencapai kinerja yang baik diperlukan usaha atau kemauan

untuk bekerja keras karena kemauan merupakan suatu kekuatan pada individu yang dapat memacu usaha kerja serta dapat memberikan suatu arah dan ketekunan.

3. Dukungan Operasional, dalam mencapai kinerja karyawan yang tinggi

diperlukan juga adanya dukungan atau kesempatan dari organisasi/perusahaan. Hal ini untuk mengantisipasi keterbatasan baik dari karyawan maupun perusahaan.Misalkelengkapan peralatan dan perlengkapan kejelasan dalam

memberikan informasi.

Jadi kesimpulannya adalah tinggi rendahnya kinerja yang dicapai karyawan

(47)

.2.3.3 Tujuan Penilaian Kinerja

Menurut Werther dan Davis(1996:342),penilaian kinerja mempunyai beberapa

tujuan dan manfaat bagi perusahaan dan karyawan yang dinilai,antara lain:

a.Performance Improvement.Memungkinkan karyawan dan manager untuk

mengambil tindakan yang berhubungan dengan peningkatan kinerja.

b.Compensation Adjustment.Membantu para pengambil keputusan untuk menentukan siapa saja yang berhak menerima kenaikan gaji atau sebaliknya.

c.Placement Decision.Menentukan promosi,transfer,dan demotion.

d.Training and Development Needs.Mengevaluasi kebutuhan pelatihan dan

pengembangan bagi karyawan agar kinerja mereka lebih optimal

e.Carrer Planning and Development.Memandu untuk menentukan jenis karier dan potensi karier yang dapat dicapai.

f.Staffing Process Deficiencies.Mempengaruhi prosedur perekrutan karyawan.

g.Informational Inaccuracies and Job-Design Errors.Membantu menjelaskan

kesalahan apa saja yang telah terjadi dalam manajemen sumber daya manusia terutama dibidang informasi job-analysis,job-design,dan sistem informasi

(48)

h.Equal Employment Opportunity.Menunjukkan bahwa placement decision tidak

diskriminatif

i.External Challenges.Kadang-kadang kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor

eksternal seperti keluarga,keuangan pribadi,kesehatan,dan lain-lainnya.Biasanya faktor ini tidak terlalu keliatan,namun dengan melakukan penilaian kinerja,faktor-faktor eksternal ini akan kelihatan sehingga membantu departemen sumber daya

manusia untuk memberikan bantuan bagi peningkatan kinerja karyawan.

j.Feedback.Memberikan umpan balik bagi urusan kekaryawanan maupun bagi

karyawan itu sendiri..

2.3.4 Aspek-Aspek Penilaian Kinerja

Menurut (Rivai, 2005:214) aspek-aspek kinerja karyawan yang dinilai dikelompokkan menjadi 2 yaitu:

a. Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan metode,

teknik, dan peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan tugas serta pengalaman dan pelatihan.

b. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas perusahaan dan penyesuaian bidang gerak di unit masing-masing ke dalam bidang operasional perusahaan secara menyeluruh, pada intinya individual tersebut

memahami tugas, fungsi serta tanggung jawab karyawan.

(49)

Indikator yang digunakan dalam menilai kinerja karyawan terdiri dari:

1.Laporan kerja

2.Ketrampilan dan pengetahuan teknis

3.Mengembangkan inisiatif dan kemandirian 4.Berpedoman pada kebijakan

5.Memberikan informasi

6.Mengendalikan biaya 7.Memberikan pelayanan.

2.4 Hotel

2.4.1 Pengertian Hotel

Pada saat ini kebutuhan jasa perhotelan sangat banyak peminatnya sehingga pihak pengusaha perhotelan memandang hotel bukan saja sebagai suatu tempat untuk menginap tetapi lebih dari itu. Hotel dapat digunakan sebagai tempat

transaksi bisnis, tempat jamuan makan untuk tamu dan relasi-relasi bisnis, atau juga sebagai tempat diadakannya acara-acara khusus. Pada intinya hotel bertujuan

menyediakan tempat untuk sementara waktu dengan memberikan pelayanan kepada konsumennya dengan harapan para tamu menjadi puas .Hotel adalah suatu perusahaan yang menyediakan jasa-jasa dalam bentuk akomodasi(penginapan)

serta menyajikan hidangan dan fasilitas lainnya dalam hotel untuk umum, yang memenuhinya syarat-syarat comfort dan bertujuan komersial.Sedangkan menurut

(50)

penginapan, makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola

secara komersial.

2.4.2 Jenis Hotel

Jenis hotel menurut Darsono (1992), dapat dikategorikan menurut tempat didirikan sesuai fasilitas yang dimiliki hotel tersebut. Jenis hotel dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Business Hotel

Adalah hotel yang dirancang untuk orang-orang yang mempunyai kepentingan

usaha atau dagang. Hotel ini terletak dipusat kota atau pusat perdagangan dan lama tamu yang tinggal hanya satu atau dua hari saja.

b. Resident Hotel

Adalah hotel yang dirancang untuk tamu-tamu yang akan tinggal lama. Hotel ini berada ditengah kehidupan masyarakat dengan tarif khusus sesuai dengan lama tinggal.

c. Resort Hotel

Adalah hotel yang dirancang untuk tamu yang mempunyai tujuan khusus yaitu

untuk istirahat atau rekreasi. Letak hotel biasanya berada dikawasan wisata seperti pegunungan, pantai dan pedalaman dengan tarif kamar yang umumnya mahal.

(51)

Gaya Kepemimpinan mengandung arti kemampuan mempengaruhi,

menggerakkan, dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu.Dengan

demikian dari seorang pemimpin dapat berpengaruh terhadap kinerja.Banyak penelitian tentang kepemimpinan telah menguji antara kepemimpinan dengan kinerja yaitu Helmer dan Surver (1988), Taylor (1978) dan .Yukl (1994)

mengatakan bahwa teori part goa ltentang kepemimpinan telah di kembangkan untuk menjelaskan bagaimana perilaku seorang pemimpin mempengaruhi

kepuasan dan kinerja karyawan.

2.6 Hubungan Antara Budaya Organisasi dengan Kinerja

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya tidak hanya di tentukan oleh keberhasilan implementasi prinsip-prinsip manajemen, seperti Planning, organizing, laeding dan controlling saja, tetapi ada faktor lain yang

lebih menentukan, yaitu budaya organisasi. Pegawai yang memahami keseluruhan nilai-nilai organisasi akan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu

kepribadian organisasi akan menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai suatu kepribadian organisasi. Budaya organisasi dapat membantu kinerja karyawan, karena menciptakan suatu tingkat motivasi yang luar biasa bagi karyawan untuk

memberikan kemampuan terbaiknya dalam memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh organisasinya. Untuk mengetahui seberapa baik kinerja karyawan

(52)

bawahannya secara lebih dekat untuk melakukan pekerjaan secara lebih baik.

Memotivasi para karyawan dengan memberikan umpan balik tentang bagaimana cara mereka bekerja.Sistem penilaian kinerja dapat membantu menemukan dan

merumuskan aspek-aspek penting dari budaya dengan spesifikasi perilaku dan kompetensi yang dieprhikan untuk menyumbang keberhasilan organisasi, unit, kelompok, atau posisi. Jadi, sistem penilaian yang baik seharusnya digunakan

sebagai alat untuk mengungkapkan, mempengaruhi dan memperkuat budaya organisasi.

2.7 Kerangka Konseptual

Sesuai dengan latar belakang masalah, tujuan permasalahan, rumusan permasalahan, landasan teori yang dipilih, maka kerangka konseptual dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut

Gambar 2.2

Hubungan Antara Variabel Bebas (X) dengan Variabel Terikat (Y)

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Untuk mencari pengaruh gaya kepemimpinan (X1) terhadap kinerja karyawan (Y)

dan budaya organisasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y). Gaya

Kepemimpinan (X1)

Budaya

Organisasi (X2)

(53)

2.8 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini.

(54)
(55)

karyawan pada

PTt.Dwimitra Multiguna

Sejahtera di

kabupaten

Konawe Utara

Provinsi Sulawesi Tenggara

berpengaruh terhadap

kinerja karyawan adalah budaya organisasi hal ini di

buktikan dengan nilai standardized coefficient

yang terbesar. Budaya organisasi berpengaruh secara positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan

(56)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan maksud untuk mencari hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan rumus statistik.Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada

berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Hotel Rudang di Jln.Jamin Ginting No.16,Berastagi.

3.3 Populasi dan Sampel

(57)

Menurut Sugiyono (2005:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian dipelajari dan kemidian ditarik

kesimpulan.Berdasarkan penjelasan tersebut,maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Hotel Rudang Berastagi yang berjumlah 50

orang

3.3.2 Sampel

.Menurut Arikunto (1996:104) apabila subjek penelitian kurang dari 100 orang,maka lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.Berdasarkan teori yang ada maka maka seluruh karyawan Hotel Rudang

Berastagi yang berjumlah 50 orang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

3.4 Hipotesis

Jawaban sementara yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Di duga gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

2. Di duga budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan

3. Di duga antara gaya kepemimpinan dan budaya organisasi berpengaruh secara

simultan terhadap kinerja karyawan

(58)

Menurut Singarimbun(1997:33) konsepadalah istilah dan defenisi yang

digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,keadaan,kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial.Melalui konsep,peneliti

diharapkan akan dapat menyedrhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

Untuk menghindari batasan yang lebih jelas dari masing-masing konsep

yang diteliti,maka dalam hal ini penulis mengemukakan defenisi dari konsep yang dipergunakan,yaitu:

1.Gaya Kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai.

2.Budaya Organisasi adalah serangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya

kepemimpinan, visi dan misi serta norma-norma kepercayaan dan pengertian yang dianut oleh anggota organisasi dan dianggap sebagai kebenaran bagi anggota yang baru yang menjadi sebuah tuntunan bagi setiap elemen organisasi suatu

perusahaan untuk membentuk sikap dan perilaku.

3.Kinerja Karyawan(Prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

3.6 Defenisi Operasional

(59)

Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk

mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai 2. Budaya organisasi (X2)

Budaya Organisasi adalahserangkaian nilai-nilai dan strategi, gaya kepemimpinan, visi dan misi serta norma-norma kepercayaan dan pengertian yang dianut oleh anggota organisasi dan dianggap sebagai kebenaran bagi anggota

yang baru yang menjadi sebuah tuntunan bagi setiap elemen organisasi suatu perusahaan untuk membentuk sikap dan perilaku

3. Kinerja Karyawan (Y)

Kinerja karyawan (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional

(60)

apabia bawahan

melakukan kesalahan 3. Para anggota bebas bekerja dengan siapa

saja yang mereka pilih

Budaya organisasi

(X2)

serangkaian nilai-nilai

dan strategi,gaya

kepemimpinan, visi dan misi serta norma-norma

yang baru yang menjadi sebuah tuntunan bagi setiap elemen organisasi

suatu perusahaan untuk membentuk sikap dan

perilaku

(61)

Kinerja

Karyawan (Y)

hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sumber:Data Primer,2015

3.7Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh keterangan atau data dan informasi yang dibutuhkan

dalam penelitian,penulis menggunakan dua cara teknik pengumpulan data,yaitu:

3.7.1 Teknik pengumpulan data primer

.Data Primer,yaitu data yang diperoleh secara langsung dari objek

penelitian,yaitu Hotel Rudang Berastagi.Data primer ini diperoleh dengan wawancara dan observasi. baik itu melalui observasi dan wawancara secara

(62)

3.7.2 Teknik pengumpulan data sekunder

Data Sekunder,yaitu data diperoleh melalui studi dokumentasi,baik dari buku-buku referensi dan situs internet yang dapat mendukung penelitian ini

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Metode Uji Instrumen

a.Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menunjukkan kevalidan atau kesahihan

suatu istrumen.Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

secara tepat.Penelitian ini menggunakan alat kuesioner,karena itu uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian,apakah valid atau tidak.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan Software SPSS 19 for windows.Dengan menggunakan SPSS,maka kriteria menarik kesimpulan untuk

menentukan valid tidaknya suatu instrumen adalah dengan melihat probabilitas kesalahan dari korelasi(disimbolkan dengan Sig).Nilai kesalahan(Sig) hasil dari perhitungan SPSS tersebut dibandingkan dengan probabilitas kesalahn yang

ditetapkan oleh peneliti yang disimbolkan dengan alpha (a).Umumnya dalam

Gambar

Gambar 2.2 Hubungan Antara Variabel Bebas (X) dengan Variabel Terikat (Y)
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu
Tabel 3.1 Defenisi Operasional
Gambar 4.1 Logo Hotel Rudang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Upah Riil Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Pengolahan Kelapa Sawit dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada PT

"BIODIESEL PRODUCTION FROM PALM OIL VIA HETEROGENEOUS TRANSESTERIFICATION: OPTIMIZATION STUDY", Chemical Engineering.

Modernisasi yang dilakujkan akan memungkinkan Indosat untuk melayani lebih banyak pelanggan di jaringan-nya, meningkatkan secara signifikan kualitas dan kecepatan layanan

Hasil : Gambaran konsep diri korban bullying : 1) Gambaran diri 4 partisipan yang mendapat komentar negative merasa rendah diri, minder dan menarik diri. Dan 3 partisipan

diperlukan pengetahuan tentang karakteristik biji kopi selama pemanggangan, pengetahuan tentang pengolahan citra yang diperlukan untuk proses pengambilan data parameter

Kandungan terbesar dari serat kapas adalah selulosa, zat lain selulosa akan menyulitkan masuknya zat warna pada proses pencelupan, oleh karena itu zat selain

Akan tetapi pada obstruksi saluran kemih dengan gagal ginjal sekunder mungkin terbejadi tiba - tiba, dan diskusi mungkin tidak dapat dilakukan atau dihindarkan

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Kemampuan siswa membaca Al-Qur’an materi ayat-ayat tentang akhlak dengan metode Al-Bayan pada siswa kelas X OI SMK Saraswati Kota