RINGKASAN TULISAN DALAM BUKU dilakukan oleh jaringan teroris telah membuat negara-negara adidaya menciptakan teknologi yang semakin canggih untuk memberantasnya, diantaranya dengan menciptakan pesawat tanpa awak. Pesawat tanpa awak ini digunakan dalam pertempuran melawan teroris di beberapa negara seperti Pakistan dan Afghanistan.
Dalam Hukum Humaniter Internasional, tidak ada aturan khusus tentang penggunaan pesawat tanpa awak dalam perang, karena pada dasarnya pesawat tanpa awak masih dikendalikan oleh manusia, dan orang yang mengendalikan pesawat tersebut tentu sudah seharusnya mengetahui HHI tentang siapa saja pihak yang dilindungi dalam perang sehingga sebisa mungkin harus menghindari serangan terhadap area atau pihak yang dilindungi tersebut, demi mencapai kepentingan militer hal ini sah-sah saja.
Ada beberapa pendapat pro dan kontra tentang penggunaan pesawat tanpa awak dalam perang. Ada yang berpendapat bahwa teknologi seperti itu tidak seharusnya digunakan dalam perang karena tingkat akurasinya masih belum bisa dipastikan, dikhawatirkan jika serangan pesawat ini malah mengenai sasaran-sasaran yang seharusnya dilindungi dan malah menimbulkan semakin banyak korban jiwa, seperti yang terjadi di Afghanistan dan Pakistan, faktanya korban sipil yang berjatuhan akibat serangan pesawat tanpa awak ini sangat banyak sekali. Namun ada juga yang berpendapat bahwa penggunaan pesawat ini sah-sah saja dengan catatan orang yang mengendalikan pesawat di balik layar harus benar-benar memahami kondisi dan area yang menjadi sasaran, dan dengan menggunakan pesawat ini dianggap lebih efisien karena mengurangi pasukan di lapangan dan itu berarti telah mengurangi juga kemungkinan pasukan yang akan menjadi korban.
Kedua pendapat pro dan kontra ini memang ada benarnya. Akan tetapi, jika dalam konflik menggunakan pesawat tanpa awak atau tidak, tetap harus menerapkan HHI, melindungi pihak-pihak yang wajib mendapatkan perlindungan dan menghindari area-area yang terlindungi atau yang banyak terdapat warga sipil dan infrastruktur lainnya, serta tetap harus menerapkan prinsip HHI.
1 Heriyanto, Dodik S.N., “Penerapan Prinsip Proporsionalitas terhadap Penggunaan Pesawat Tanpa Awak dalam Konflik Bersenjata”, dalam Denny Ramdhani, et. al, Konteks dan Perspektif Politik Terkait Hukum Humaniter Internasional Kontemporer, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2015, hlm.211-224.
DAFTAR PUSTAKA