• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fungsi fungsi Manajemen kepala madarasah (3)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fungsi fungsi Manajemen kepala madarasah (3)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Penerapan fungsi manajemen pada suatu organisasi seharusnya membuat

organisasi tersebut lebih maju dan berhasil mengembangkan usahanya dengan baik, namun kenyataannya pada saat ini penerapan fungsi manajemen kurang optimal sehingga memungkinkan timbulnya kecurangan-kecurangan dalam

sebuah organisasi. Oleh karena itu makalah ini akan membahas mengenai Penerapan Fungsi Manajemen pada sebuah organisasi yaitu Koperasi RI

Guru-Guru Payakumbuh Utara.

VISI

Terwujudya peningkatan kesejahteraan Anggota baik lahiriah maupun bathiniah.

MISI

1. Sesuai dengan kemampuan Koperasi dan Anggota memberikan pinjaman untuk invastasi dan modal kerja seperti membeli tanah, pendidikan anak,

membangun rumah dan aneka usaha lainnya.

2. Mendidik Anggota supaya dapat hidup hemat, cermat, bersahaja dan suka

tolong- menolong sesama Anggota dan masyarakat.

(2)

4. Dalam pemberian pinjaman tidak ada fasilitas sama sekali baik untuk

Pengurus, Pengawas, Pejabat, dan Karyawan jadi diperlakukan sama dengan Anggota.

5. Sebagai lembaga, bersih dari KKN dalam melaksanakan seluruh kegiatan Koperasi.

6. Mengadakan Tabungan Haji bagi Anggota yang berniat menunaikan Rukun

Islam yang kelima.

7. Melaksanakan ekonomi kerakyatan dengan ikut serta meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di wilayah pembangunan kerja Koperasi. 2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam perkara ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara ?

2. Bagaimana Penerapan Fungsi Manajemen di Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara ?

3. Bagaiman Analisis SWOT pada Koperasi Pegawai RI Guru-Guru PayakumbuhUtara ?

3. TUJUAN

1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya Koperasi Pegawai RI Guru-guru Payakumbuh Utara

2. Untuk mengetahui penerapan fungsi manajemen pada Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara

3. Untuk mengetahui analisis SWOT pada Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara

BAB II

(3)

1. Sejarah Berdirinya Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara

Pada tanggal 2 Mei 1974( Hari Pendidikan Nasional ) oleh PGRI cabang Payakumbuh dibentuk empat anak cabang PGRI yaitu anak cabang Payakumbuh Utara, Selatan, Barat dan Timur. Untuk anak cabang PGRI Payakumbuh Utara

terpilih Choedri ST. Marajo kepala SMEP Negeri Payakumbuh sekarang pensiunan Kepala SMP 1 Payakumbuh sebagai Ketua dan Syafnir Nafis guru

SMP Muhammadyah sekarang mantan Anggota DPRD Kota Payakumbuh sebagai Sekretaris.

2. Pengurus Pendiri

Pada tanggal 12 Juni 1974 dalam suatu rapat Kepala Sekolah SD, SMEP

dan SMEA, Ketua melontarkan ide membentuk Koperasi sebagai salah satu usaha untuk mensejahterakan anggota terutama untuk membeli tanah perumahan, membuat rumah, usaha peternakan, usaha warung, melanjutkan pendidikan anak

dll. Maka atas persetujuan kepala sekolah yang mewakili 89 orang guru dengan 12 unit kerja didirikanlah Koperasi Pegawai Negeri Guru-Guru Payakumbuh Utara

dengan simpanan pokok Rp. 250,- dan simpanan wajib Rp. 100,- dengan dana awal Rp. 31.150,-.

Susunan pengurus pertama untuk masa jabatan 3 tahun yaitu : a. Choedri St. Maradjo sebagai Ketua I

b. Syofyan Anwar ( Alm ) sebagai Ketua II c. Azmar sebagai Sekretaris I

d. Taufik sebagai Sekretaris II

e. Saharlis,BA (Alm) sebagai Bendahara

Tanggal 5 tiap bulan diadakan rapat periodik menerima setoran dan

(4)

dana tidak mencukupi untuk di pinjamkan, maka untuk sementara ditanggulangi

oleh ketua / bendahara. 3. Pengurus

Pengurus dipilih untuk masa bakti 3 tahun. Sesuai dengan perkembangan 2012 dan 2012-2015 pengurus dipilih secara langsung oleh anggota biasa yang

berjumlah 886 orang pada tanggal 29 Maret 2012 yaitu sebagai berikut :

PENGURUS 2012-2015

NO. NAMA JABATAN PEKERJAAN

1 H. Choedri SM,BA Ketua Pensiunan Kepala

SMP 1 Payakumbuh

2 Syahrizal,S.Pd Waki Ketua Pensiunan Kepala

SDN 04 Labuh Baru

3 H. Dasril,S.Pd.,M.Pd Sekretaris Pengawas TK/SD

Dinas Pdd Kota Payakumbuh

4 Drs.H. Zulfarefri Wakil Sekretaris Kep. Kantor Arsip dan Perpustakaan Kt. Pyk

5 H.Isman Rustam Bendahara Guru SMP 3 Harau

PENGAWAS 2012-2015

NO NAMA JABATAN PEKERJAAN

1. Dr.gusrial, M.pd Ketua Pengawas

SMA/SMK Dinas Pdd Kota

Payakumbuh

(5)

Payakumbuh

3. H. Lazwardi,BA Anggota Pensiunan Kepala

SDN 04 Labuh Baru

4. Keanggotaan

Anggota terdiri dari Anggota Biasa yaitu guru/pegawai dilingkungan Dinas Pendidikan di Kota Payakumbuh + SMPN 1 dan 3 Harau karena berasal dari SMEP Payakumbuh dan Anggota Luar Biasa yaitu guru/pegawai

negeri/swasta dan masyarakatumum di Kota Payakumbuh & Kab. 50 Kota terdiri dari SD, SMP/MTsN, SMA/SMK/MAN dan Dinas.

Kewajiban Anggota baru masuk yaitu simpanan pokok Rp. 15.000,00. Simpanan wajib Rp. 100.000,00. Simpanan wajib khusus Rp. 414.000,00. Biaya administrasi Rp. 150.000,00 & Dana Resiko Jiwa Tahun Pertama Rp. 21.000,00 =

Rp. 700.000,00. Per 31 Desember 2013 anggota kita berjumlah 2.512 orang dengan174 unit.

5. Karyawan

Untuk mengelola kegiatan / usaha koperasi diperlukan tenaga sebanyak21 orang yang dipimpin oleh seorang manajer. 10 orang mengelola unit simpan

pinjam dan 8 orang mengelola unit waserda,1 orang mengelola unitfoto copy, 1 orang satpam (security) dan 1 orang cleaning service.

6. Usaha

Jenis-jenis usaha yang dilakukan dalam Koperasi Pegawai RI Guru-Guru

(6)

a. Unit Simpan Pinjam

Pada tahun 2013 telah disalurkan pinjaman kepada 1.860 orang dengan

jumlah pinjaman Rp. 41.358.863.913,00. Pada tahun 2013 jenis pinjaman pada unit simpan pinjam ada 3, yaitu :

1. Pinjaman program khusus dengan dana dari bank BNI Dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jaminan SK pertama, 1 SK terakhir dan kartu taspen  Besar pinjaman disesuaikan dengan kemampuan koperasi

 Jangka waktu maksimal 10 tahundan bisa di perpanjang paling cepat 6 bulan dengan membayar jasa + tabungan anggota hanya 1 bulan saja

 Jasa 0,7 % + tabungan anggota 0.3% = 1% per bulan  Waktu meminjam dipotong:

a. Biaya administrasi Rp. 10.000,00 b. Provisi : 1,5 % dari pinjaman

c. Asuransi 2 tahun, 1,5 % dari pinjaman d. Simpanan wajib khusus 1%

 Seluruh angsuran harus dipotong melalui gaji oleh bendaharawan 2. Pinjaman jangka panjang biasa / reguler

a. Pinjaman 3 kali simpanan

1. Jasa 0,5 % + tabungan anggota 0,47% =0,97% perbulan

2. Besar pinjaman maksimal 4 kali jumlah simpanan denganangsuran

maksimal 2/3 dari penghasilan / penerimaan bersih bagi PNS 3. Jangka waktu pembayaran 10 s.d 84 bulan (7 tahun) diperpanjang 2

tahun

4. Pinjaman lebih dari Rp. 20.000.000,00 harus ada jaminan tambahan

berupa BPKB, Sertfikat atau Tabungan Keluarga (deposito) b. Pinjaman dengan jaminan BPKB atau sertifikat

1. Jasa 0,5% + tabungan anggota 0,72% = 1,22% perbulan 2. Jangka waktu pembayaran 10 s.d 84 bulan(7 tahun)

3. Pinjamn Rp. 32.000.000,00 atau lebih perjanjiannya dibuat di notaris. 3. Pinjaman jangka pendek / Insidentil

 Besar pinjaman disesuaikan dengan keadaan.  Jangka waktu 4 bulan

 Jasa 1% + tabungan anggota 0,75%=1,75% perbulan

 Dapat diperpanjang 3 kali dan boleh meminjam lagi setelah dilunasi 1 bulan berikutnya.

(7)

Menyediakan segala kebutuhan anggota dan masyarakat dengan penjualan : 1. Kontan (anggota dan masayarakat)

2. Kredit (khusus anggota) dengan jangka waktu 5-10 bulan 3. Jasa 1,22% perbulan

c. Unit Pelayanan Jasa Rekening PLNdan PDAM.

1. Penjualan rekening listrik sudah menggunakan sistem online bersama dengan BNI dan mendapat fee Rp.1.000,00 per lembar

2. Penjualan rekening PDAM fee-nya 1,5% dari jumlah rekening dan

penggantian sewa bendi oleh pelanggan Rp.2.000,00 per rekening dengan

jumlah rekening sekitar lebih kurang 300 lembar perbulan .

d. Usaha Foto Copy

Usaha unit foto copy dianjurkan pada anggota koperasi / sekolah untuk

memfoto copy di koperasi.

e. Tanah perumahan bagi anggota.

7. Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara

A. Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan yaitu sebuah proses yang dimulai dari penetapan

tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan system perencanaan yang

menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi (Robbins dan Couter, 2002).

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan

organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari

(8)

pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.

Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama

anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus

mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus

dilakukan.

Stephen Robbins dan Mary Coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk

manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa

rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.

Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana

(9)

Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja

yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat

mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.

Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang

digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses

membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan

kinerja perusahaan.

Pada koperasi ini penerapan fungsi perencanaan yaitu menginput masukan-masukan dari seluruh stakeholder misalnya dari seluruh pengurus, pengawas, dan karyawan yang terkait setelah itu dilakukan suatu rapat yang

nantinya akan menghasilkan suatu keputusan dan keputusan tersebut akan dijadikan perencanaan untuk masa yang akan datang sesuai dengan yang telah

ditetapkan secara bersama-sama. Rapat yang menghasilkan keputusan tersebut diadakan sekali setahun yang disebut dengan rapat anggota tahunan (RAT).

Selain RAT juga diadakan Rapat Pengurus yang diadakan sekitar 2 atau 3

(10)

pengawas serta merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pada tahun

berikutnya. Dalam Rapat Pengurus hanya pengurus yang terlibat dalam rapat tersebut. Jadi dalam koperasi ini, perencanaannya ditetapkan secara bersama oleh

seluruh orang yang berhubungan dengan koperasi yaitunya, anggota, pengurus, pengawas, dll.

Contoh, perencanaan untuk Waserda, pengurus menentukan produk apa

yang akan dijual dan dibuat rancangan belanja serta disesuaikan dengan jumlah modal yang ada. Jika modal kurang maka pengurus dapat mengajukan

permohonan untuk meminjam uang ke lembaga keuangan.

B. Fungsi Pengorganisasian

Fungsi pengorganisasian yaitu pemanfaatan sumber daya organisasi untuk

mencapai tujuan strategis melalui spesialisasi pekerjaan. Dengan adanya spesialisasi pekerjaan, maka diharapkan semua kegiatan dalam organisasi

dilaksanakan secara efektif dan efisien.

Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari 5 lagkah, yaitu :

1. Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Membagi beban kerja kedalam kegiatan-kegiatan secara logis dan memadai dapat oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.

3. Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis

(11)

4. Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota

organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis.

5. Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah

penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

Menurut T Hani Handoko (1999) proses pengorganisasian dapat ditunjukan dengan 3 langkah prosedur, yaitu:

1. Perincian seluruh kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan secara logis dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja ini sebaiknya tidak terjalu berat juga dan juga tidak terlalu ringan.

3. Penggadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi

kesatuan yang terpadu dan harmonis.

Tujuan Organisasi

1. Membantu untuk mencapai tujuan organisasi.

Organisasi digunakan untuk mencapai tujuan keseluruhan.

Organisasi memfokuskan perhatian tujuan individu terhadap tujuan keseluruhan.

(12)

Untuk membuat optimal penggunaan sumber daya seperti

manusia, material, mesin uang, dan metode, perlu untuk merancang organisasi dengan benar. Pekerjaan harus dibagi dan orang yang tepat harus

diberikan pekerjaan yang tepat untuk mengurangi pemborosan sumber daya dalam suatu organisasi.

3. Untuk melakukan fungsi manajerial

Perencanaan, Pengorganisasian, Personalia, Mengarahkan dan Pengendalian tidak bisa dilaksanakan tanpa organisasi yang tepat.

4. Memfasilitasi pertumbuhan dan diversifikasi.

Struktur organisasi yang baik sangat penting untuk memperluas kegiatan usaha. Struktur Organisasi menentukan sumber daya input yang

dibutuhkan untuk perluasan kegiatan usaha yang sama organisasi sangat penting untuk diversifikasi produk seperti membentuk lini produk baru.

Penerapan fungsi pengorganisasian pada Koperasi Pegawai RI

Guru-Guru Payakumbuh Utara adalah sebagai berikut :

(13)

Pengurus dipilih berdasarkan keputusan dalam Rapat Anggota Tahunan

(RAT) untuk masa bakti 3 tahun. Pengurus Koperasi ini adalah Anggota Biasa yang telah minimal 5 tahun menjadi anggota dan tidak pernah melakukan

kesalahan dalam aktivitas koperasi atau merugikan koperasi.

Sesuai dengan perkembangan 2012 dan 2012-2015 pengurus dipilih secara langsung oleh anggota biasa yang berjumlah 886 orang pada tanggal 29

Maret 2012 yaitu sebagai berikut :

PENGURUS 2012-2015

NO NAMA JABATAN PEKERJAAN

1. H. Choedri SM,BA Ketua Pensiunan Kepala SMP 1

Payakumbuh

2. Syahrizal,S.Pd Waki Ketua Pensiunan Kepala SDN 04 Labuh Baru

3. H.

Dasril,S.Pd.,M.Pd

Sekretaris Pengawas TK/SD Dinas Pdd Kota Payakumbuh 4. Drs.H. Zulfarefri Wakil Sekretaris Kep. Kantor Arsip dan

Perpustakaan Kt. Pyk

5. H.Isman Rustam Bendahara Guru SMP 3 Harau

PENGAWAS 2012-2015

NO NAMA JABATAN PEKERJAAN

1. Dr.gusrial, M.pd Ketua Pengawas SMA/SMK Dinas

Pdd Kota Payakumbuh

2. H.Azer Helmi Sekretaris Guru SMAN1 Payakumbuh

(14)

Labuh Baru

2. Keanggotaan

Anggota terdiri dari Anggota Biasa yaitu guru / pegawai dilingkungan Dinas Pendidikan di Kota Payakumbuh + SMPN 1 dan 3 Harau karena berasal

dari SMEP Payakumbuh dan Anggota Luar Biasa yaitu guru / pegawai negeri / swasta dan masyarakat umum di Kota Payakumbuh & Kab. 50 Kota terdiri dari

SD, SMP / MTsN, SMA / SMK / MAN dan Dinas.

Kewajiban Anggota baru masuk yaitu simpanan pokok Rp. 15.000,00. Simpanan wajib Rp. 100.000,00. Simpanan wajib khusus Rp. 414.000,00. Biaya

administrasi Rp. 150.000,00 & Dana Resiko Jiwa Tahun Pertama Rp. 21.000,00 = Rp. 700.000,00. Per 31 Desember 2013 anggota Koperasi ini berjumlah 2.512

orang dengan 174 unit terdiri dari gabungan Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa.

Anggota Biasa bisa dipilih dan memilih untuk menjadi pengurus dan

pengawas, sedangkan Anggota Luar Biasa tidak bisa memilih dan dipilih.

3. Karyawan

Untuk mengelola kegiatan / usaha koperasi diperlukan tenaga sebanyak 21 orang yang dipimpin oleh seorangmanajer. 10 orang mengelola unit simpan

(15)

C. Fungsi Pengarahan

Fungsi pengarahan yaitu upaya untuk menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan pemotivasian agar setiap staf

dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya ( Goerge. R. Terry ).

Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personalianya,

langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menuju tujuan yang telah ditentukan.

Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin serta

kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin. Fungsi leading sering disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain leading,

directing, motivating, actuating atau lainnya.

Bila fungsi perencanaan dan pengroganisasian lebih banyak menyangkut aspek-aspek abtsrak porses manajemen, kegiatan pengarahan langsung

menyangkut orang-orang dalam organisasi.

Pada koperasi ini fungsi actuating dilaksanakan dengan cara penetapan manajer pada tiap-tiap unit usaha. Pada umumnya pengarahan dilakukan dengan lisan (secara langsung). Agar karyawan dapat bekerja secara optimal maka

(16)

karyawan tersebut. Contohnya :Pelatihan komputerisasi yang diberikan kepada

karyawan pada unit usaha Waserda.

D. Fungsi Pengawasan

Fungsi pengawasan yaitu proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah ditetapkan tersebut. Pengawasan adalah proses

untuk memastikan bahwa segala aktivitas terlaksana sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Dengan kata lain pengawasan adalah proses untuk menjamin agar

kegiatan mengarah ketujuan yang dinginkan.

Adapun tujuan dari fungsi pengawasan ini adalah sebagai berikut :

1. Menghentikan atau meniadakan kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,

pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan

2. Mencegah terulangnya kembali kesalahan, penyimpangan, penyelewengan,

pemborosan, hambatan, dan ketidakadilan

3. Mendapatkan cara-cara yang lebih baik atau membina yang telah baik

4. Menciptakan suasana keterbukaan, kejujuran, partisipasi, dan akuntabilitas

organisasi

5. Meningkatkan kelancaran operasi organisasi

6. Meningkatkan kinerja organisasi

(17)

8. Mengarahkan manajemen untuk melakukan koreksi atas masalah-masalah

pencapaian kerja yang ada

9. Menciptakan terwujudnya pemerintahan yang bersih

Pada koperasi ini fungsi controlling dilakukan dengan pembentukan tim pengawas sebanyak tiga orang. Tim pengawas ini dibentuk dalam Rapat Anggota Tahunan. Tim pengawas ini mengontrol kehadiran dan kinerja pengurus. Pengurus

mengawasi langsung karyawan. Pengontrolan ini umumnya dilakukan secara lisan. Selain oleh pengawas koperasi ini juga ada seorang manajer di tiap-tiap

bagian usaha untuk mengatur dan mengarahkan karyawan dalam bekerja baik secara lisan maupun tulisan.

8. Analisis SWOT Pada Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan

untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,

weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor

(18)

Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah

berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan

(strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset

pada Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

1. Strength (Kekuatan)

 Anggota yang setia yaitu sebanyak 2518

 Manajemen yang solid. Pengurus dan karyawan saling bekerja sama yang sistematis

 Mempunyai modal yang lumayan sekitar 50 juta

2. Weakness (Kelemahan)

(19)

 Ketersediaan barang kurang lengkap

 Pelayanan belum optimal

3. Oportunity (Peluang)

 Diadakan kerja sama dengan Bank BNI cabang payakumbuh, di mana

seluruh mutasi keuangan dilaksanakan di Bank BNI.

 Koperasi ini juga bekerja sama atau bermitra dengan Bank Syariah Mandiri

 Koperasi ini memiliki anggota yang jumlahnya banyak, sehingga dapat

memaksimalkan laba

4. Treath (Ancaman)

 Kompetensi karyawan yang belum maksimal dalam melaksanakan sistem

komputerisasi.

Contohnya : pengurus membutuhkan data dari karyawan unit waserda tetapi

karena kurangnya keterampilan karyawan dalam sistem komputerisasi maka penyerahan data tersebut sering mengalami keterlambatan sehingga menjadi ancaman bagi koperasi untuk berkembang.

(20)

 Ketidaksadaran masyarakat akan manfaatnya melakukan transaksi di koperasi.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Keberhasilan suatu kegiatan atau pekerjaan tergantung dari manajemennya. Pekerjaan itu akan berhasil apabila manajemennya baik dan

teratur, dimana manajemen itu sendiri merupakan suatu perangkat dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terkait. Serangkaian tahap kegiatan mulai awal melakukan kegiatan atau pekerjaan sampai akhir tercapainya tujuan

kegiatan atau pekerjaan. Penerapan fungsi manajemen sangat penting bagi kelangsungan sebuah organisasi.

Penerapan fungsi manajemen dalam Koperasi Pegawai RI Guru-Guru Payakumbuh Utara ini sudah cukup optimal. Karena hampir keseluruhan dari fungsi-fungsi manajemen sudah dilaksanakan dengan baik oleh koperasi ini.

(21)

Kritik dan saran sangat penulis harapkan dalam makalah ini, segala

kekurangan yang ada dalam makalah ini mungkin karena kelalaian atau ketidaktahuan penulis dalam penyusunannya. Segala hal yang tidak relevan,

kekurangan dalam pengetikan atau bahkan ketidakjelasan dalam makalah ini merupakan proses penulis dalam mempelajari bidang studi ini dan diharapkan bagi pembaca dapat mengambil manfaat dari makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

Dasril. 2014. Profil Koperasi Pegawai Republik Indonesia Guru-Guru Payakumbuh Utara. Payakumbuh Utara.

Anonim. 2013.Analisis SWOT. Diakses pada tanggal 19 April 2013 dalam (http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT)

Anonim. 2013. Pengorganisasian, struktur organisasi dan pengorganisasian sebagai fungsi manajemen. Diakses pada tanggal 7 November 2013 dalam

(http://cynthiakjh.blogspot.com/2013/11/pengorganisasian-struktur-organisasi.html)

Referensi

Dokumen terkait

membedakan penggunaan bentuk kata kerja dalam beberapa kalimat Past Tense yang diberikan5.

Genotipe-genotipe generasi F4 pada penelitian ini memiliki tingkat keragaman yang luas pada kandungan protein sehingga akan efektif melakukan seleksi untuk

2. Menentukan keuntungan yang mungkin didapat: beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh tim QFD antara lain untuk: 1) mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, 2)

Berdarkan tabel dapat diketahui bahwa strategi yang dilakukan oleh pedagang apabila suatu saat dagangan mereka sepi pembeli adalah meningkatkan kualitas

Tujuan dari tesis ini yaitu untuk menganalisis dan membandingkan besarnya beban maksimum pondasi tiang bor dengan menggunakan analisis tiang tunggal dengan menggunakan data bored

Kesimpulan: Hasil uji analisis yang telah dilakukan menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara persalinan lama dengan kasus Caput Succedaneum pada bayi baru lahir di RS.. Permata

Imbalan pascakerja yang di berikan oleh hotel sahid kawanua dalam pencatatan akuntansinya di nilai telah sesuai dengan persyaratan yang di syaratkan oleh PSAK 24,

Penggunaan Media Permainan Kartu Kuartet Dalam Meningkatkan Penguasaan Mufradat Bahasa Arab (Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di MTs N Wonokromo Pleret Bantul