• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTEMUAN KE 6 KARAKTERISTIK SISTEM PROS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PERTEMUAN KE 6 KARAKTERISTIK SISTEM PROS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMUAN KE 6

KARAKTERISTIK SISTEM PROSES

(Lanjutan)

A.TUJUAN PEMBELAJARAN :

Setelah mempelajari materi karakteristik sistem proses, mahasiswa mampu :

1.1 Memahami dan menentukan elemen dasar sistem proses.

1.2 Mahasiswa dapat menjelaskan karakteristik statik dan dinamik pada sistem proses.

1.3 Mahasiswa mengetahui dan memahami klasifikasi sistem dinamik pada sistem proses.

B.URAIAN MATERI

1. Elemen Dasar

Sistem selalu membutuhkan waktu untuk merespon setiap rangsangan yang masuk, baik teramati maupun tidak. Secara umum dapat dikatakan, bila masukan ke dalam sistem berubah, maka keluaran sistem akan berubah dalam bentuk dan waktu tertentu. Ditinjau dari sudut pandang sistem dan pengendalian, adalah sangat penting untuk mengetahui lebih dari sekedar respon. Jika keluaran sistem dinamik digambarkan terhadap waktu, bagaimana bentuk respon? Bagaimana respon dapat digolongkan? Dapatkah model dinamika sistem diturunkan dari respon yang diperoleh? Dapatkah parameter sistem dinamik diidentifikasi? Inilah sederet pertanyaan mengenai dinamika sistem proses. Sistem dinamik berisi elemen-elemen dasar yang tersusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan karakteristik tertentu. Terdapat dua elemen dasar penting dalam sistem proses yaitu elemen

(2)

2. Karakteristik Statik dan Dinamik

Karakteristik atau perilaku sistem ditentukan oleh bagaimana

hubungan antara variabel bebas (masukan) dan variabel terikat (keluaran).

Dalam teknik pengendalian, karakteristik atau perilaku sistem dibedakan atas

perilaku statik dan dinamik. Kata statik atau dinamik menunjukkan ada atau

tidak adanya pengaruh waktu pada keadaan sistem.

Contoh 3.2 Perilaku Statik dan Dinamik

Dua buah bejana masing-masing berisi 1 liter dan 5 liter air. Keduanya

dipanaskan dengan suhu nyala api yang sama dari suhu 25oC hingga

mendidih (100oC). Grafik pemanasan kedua tangki ditunjukkan pada gambar

3.2. Dari gambar tersebut, setelah 12 menit pemanasan, suhu air dalam kedua

tangki sama besar yaitu 100oC. Artinya karakterisitk statik keduanya sama.

Tetapi untuk mencapai suhu 100oC, tangki kecil hanya membutuhkan waktu

5 menit, sedangkan tangki besar membutuhkan waktu 12 menit. Artinya

karakterisitk dinamik keduanya berbeda. Dengan perkataan lain dinamika

untuk mencapai suhu 100oC adalah berbeda.

Gambar 3.9 Pemanasan air pada volume berbeda.

a. Karakteristik statik

Gain Proses. Karakteristik statik atau perilaku statik adalah perilaku sistem

yang tidak dipengaruhi waktu. Secara numerik dinyatakan oleh

steady-state gain atau static-gain (di kalangan praktisi disebut dengan process

gain atau gain saja), yaitu perbandingan antara perubahan keluaran dan

(3)

mengetahui karakteristik statik maka batas pengendalian dapat diketahui. Karakterisitk statik menunjukkan hubungan satu-satu antara variabel bebas

dan variabel terikat. Sebagai contoh, proses pemanasan cairan dalam tangki berikut.

Tujuan proses adalah memanaskan cairan dingin hingga menjadi cairan panas pada suhu tertentu. Sinyal kendali digunakan untuk memerintahkan temperature control valve (TV) membuka atau menutup aliran steam. Besar bukaan valve (atau aliran steam) sebagai variabel bebas. Steam memanaskan cairan dalam tangki hingga suhu tertentu. Suhu cairan panas sebagai variabel terikat, yaitu tergantung pada aliran steam. Meskipun demikian, selain oleh aliran steam, suhu cairan juga dipengaruhi laju alir cairan dingin (F), suhu cairan dingin (To), suhu steam (Ts), hambatan perpindahan panas, dan kehilangan panas ke lingkungan. Kelimanya dimasukkan dalam kelompok gangguan pemanasan. Jika gangguan tidak berubah, maka suhu cairan panas hanya dipengaruhi oleh aliran steam. Pada satu nilai aliran steam akan menghasilkan satu nilai suhu cairan panas. Oleh sebab itu terdapat hubungan satu-satu antara aliran steam (variabel bebas) dan suhu cairan panas (variabel terikat). Hubungan satu-satu antara variabel bebas dan variabel terikat dapat digambarkan sebagai kurva karakterisitk statik. Pada kebanyakan proses, kurva karakteristik statik tidak linier. Pada gambar 3.11 disajikan kurva karakteristik statik

(4)

Gambar 3.11. Kurva karakteristik statik pemanasan cairan.

Ts– suhu steam.

Tmax – suhu cairan panas maksimum

To – suhu cairan dingin

Salah satu cara menentukan nilai steady-state gain yaitu dengan metode uji

stepresponse atau kurva reaksi. Kedalam sistem diberikan perubahan

variabel masukan dari satu nilai steady-state awal ke nilai steady-state

akhir. Variabel keluaran sistem diamati hingga tercapai steady-state baru.

Dari sini diperoleh nilai steady-state gain atau staticgain, Kp.

Pada sistem proses, steady-state gain memiliki beberapa nilai

kemungkinan tergantung pada pengambilan variabel masukan dan

keluarannya.

Berhubung ketidaklinieran sistem proses, steady-state gain dapat memiliki

nilai berbeda jika titik operasi berbeda.

Direct Acting dan Reverse Acting. Satu hal penting lainnya adalah arah

kemiringan perubahan variabel proses, yaitu langsung (direct acting atau

respon positif) atau berlawanan (reverse acting atau respon negatif). Pada

(5)

proses. Dan sebaliknya, pada reverse acting kenaikan sinyal kendali

menghasilkan penurunan variabel proses.

(a) Proses direct acting. (b) Proses reverse acting.

Gambar 3.15. Kurva karakteristik statik.

b. Karakteristik Dinamik

Perilaku dinamik atau karakteristik dinamik adalah perilaku sistem yang

dipengaruhi waktu. Karakteristik dinamik dinyatakan oleh dynamic gain.

Dengan mengetahui karakteristik dinamik maka bagaimana cara

mengendalikan sistem proses dapat diketahui. Salah satu cara mengetahui

karakteristik dinamik suatu sistem adalah dengan uji respon frekuensi

(frequency response). Masukan sistem berupa sinusoida. Keluaran sistem

dibandingkan dengan masukan. Dari sini diperoleh dua besaran, yaitu

perbandingan amplitudo (Ar) dan kelambatan atau beda fase (f) antara

masukan dan keluaran.

3. Klasifikasi Sistem Dinamik

Klasifikasi sistem dinamik didasarkan atas bentuk respon variabel

keluaran. Berdasar kemampuan mencapai kestabilan sendiri, sistem dinamik

dibedakan menjadi: sistem mantap (self-regulating); sistem tak mantap

(non-self-regulating atau integrator); dan sistem tak stabil (unstable atau runaway).

(1) Sistem Mantap (self-regulating). Sistem ini adalah sistem dinamik yang

mampu mencapai kondisi steady state baru setelah terjadi perubahan variabel

masukan.

(2) Sistem Tak Mantap (non-self-regulating). Sistem ini adalah sistem

dinamik yang tidak mampu mencapai kondisi steady state baru setelah terjadi

(6)

integrator. Sistem demikian perlu pengendalian. Hanya dengan pengendalian

umpan balik sistem dapat mencapai kondisi stabil. Berdasarkan pengalaman,

sistem mantap lebih mudah dikendalikan dari pada sistem tak mantap.

(3) Sistem Tak Stabil (unstable atau runaway). Sistem ini adalah sistem

dinamik yang keluarannya berubah secara eksponensial jika terjadi perubahan

masukan.

a. Sistem orde nol (Proporsional)

Sistem orde nol hanya mengandung elemen resistansi. Dalam sistem ini,

perubahan variabel keluaran selalu proporsional atau sebanding dengan

perubahan variabel masukan. Variabel keluaran dapat berubah mengikuti

variabel masukan tanpa terjadi keterlambatan.

Diagram blok dan respon variabel keluaran diperlihatkan pada gambar

3.17. Di sini respon variabel keluaran terjadi seketika tanpa keterlambatan

dan dapat mencapai kestabilan baru, sehingga termasuk sistem mantap

(dengan regulasi diri).

Gambar 3.17 Diagram blok dan respon sistem sistem orde-0

(proporsional).

Contoh 3.3 Laju Alir-1

Sebuah sistem hanya berisi elemen resistansi (R). Beda tekanan (P)

sebagai variabel keluaran (variabel terikat) dan laju alir (Q) sebagai

variabel masukan (variabel bebas).

Contoh 3.4 Laju Alir-2

Sebuah sistem hanya berisi elemen resistansi (R). Laju alir sebagai

variabel keluaran (variabel terikat) dan laju tekanan (P) sebagai variabel

(7)

Gambar 3.19 Rangkaian resistansi sebagai sistem proporsional.

Contoh 3.5 Pengendalian Laju Alir

Sistem proses terdiri atas control valve, perpipaan, dan sensor laju alir.

Sistem dialiri air. Jika valve travel (u) berubah naik atau turun maka laju

alir air (Q) seketika berubah. Dalam sistem ini sebagai variabel keluaran

(terikat) adalah laju alir dan sebagai variabel masukan (variabel bebas)

adalah valve travel (u). Laju alir proporsional dengan gerakan valve.

b. Sistem orde satu

Sistem orde satu berisi gabungan satu elemen resistansi dengan satu

kapasitansi. Oleh adanya komponen tersebut, keadaan sistem (energi atau

massa yang tersimpan) hanya dapat berubah secara berangsur, baik saat

pengisian maupun pengeluaran. Akibatnya terdapat kelambatan respon

variabel keluaran. Kecepatan respon variabel keluaran selama periode

transisi, sebelum tercapai steady state, tergantung pada besar kapasitas dan

hambatan aliran yang memasuki komponen penyimpan. Sistem orde satu

hanya memiliki satu komponen penyimpan energi dan/atau massa.

Konstanta Waktu. Waktu yang diperlukan oleh variabel keluaran sistem

dinamik untuk mencapai 63,2 % dari nilai akhirnya yang dihitung dari

kondisi awal, jika masukan berubah sebagai fungsi step disebut konstanta

waktu. Besaran ini menunjukkan seberapa cepat waktu yang digunakan

untuk mencapai steady-state baru. Sehingga konstanta waktu menjadi

ukuran keterlambatan. Semakin besar konstanta waktu (t), berarti semakin

besar komponen penyimpan massa/energi dan respon variabel keluaran

semakin lambat. Gain Proses. Steady-state gain, static-gain, atau gain saja

menunjukkan besar perubahan variabel keluaran terhadap masukan setelah

tercapai steady-state baru. Sehingga steadystate gain menunjukkan

(8)

Gambar 3.21 Diagram blok dan respon step sistem orde satu

Sebagai ilustrasi diperlihatkan pada gambar 3.21. Suhu cairan dalam

tangki dapat diatur melalui keran pencampur. Tergantung pada volume

tangki, suhu cairan hanya dapat berubah secara berangsur setelah bukaan

keran diubah.

C.LATIHAN SOAL/TUGAS

1. Sebutkan elemen dasar pada sistem proses.

2. Sebutkan 5 yang mempengaruhi suhu cairan panas dalam proses

pemanasan dalam tangki.

3. Jelaskan yang dimaksut sistem mantap dan sistem tak stabil.

4. Apa yang dimaksut dengan Gain proses?

D.GLOSARIUM

Konstanta waktu adalah Waktu yang diperlukan oleh variabel keluaran

sistem dinamik untuk mencapai 63,2 % dari nilai akhirnya yang dihitung

dari kondisi awal, jika masukan

berubah sebagai fungsi step.

E.DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Gambar 3.9 Pemanasan air pada volume berbeda.
Gambar 3.11. Kurva karakteristik statik pemanasan cairan.
Gambar 3.15. Kurva karakteristik statik.
Gambar 3.17 Diagram blok dan respon sistem sistem orde-0
+3

Referensi

Dokumen terkait

Analisis regresi linear sederhana adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.. Pendugaan

Analisis regresi linear sederhana adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.. Pendugaan

bebas dan satu variabel terikat. 61) Variabel bebas adalah “merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

Analisis regresi adalah studi mengenai hubungan antara variabel terikat (variabel dependent, Respon, Y) pada satu atau lebih variabel bebas (variabel independent, pediktor,

Analisis penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan Antara satu variabel bebas atau independen (Motivasi Olahraga) dengan satu variabel terikat atau dependen

Analisis regresi merupakan studi yang menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara suatu variabel bebas dengan satu variabel terikat untuk tujuan mengestimasi atau

Untuk mengukur dan menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dimana variabel bebasnya terdiri dari lebih dari satu variabel, maka pengujian data dilakukan

Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu hubungan antara variabel bebas meliputi aktivitas fisik,