• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian pada PT X. Penelitian mulai dilaksanakan pada Maret 2012 sampai Desember 2012.

PT. X didirikan pada tanggal 28 Agustus 1998 oleh bapak Beni Atmadi, berkantor pusat di kota Semarang, dengan jumlah karyawan keseluruhan pada saat ini 400 orang.

PT. X adalah perusahaan distributor produk farmasi, produk medis dan produk kesehatan konsumen / kosmetik, mempunyai 25 perwakilan yang tersebar diseluruh Indonesia. PT.X memasok produk farmasinya ke sekitar 13.000 apotik, 1.300 rumah sakit, serta menyalurkan produk kesehatan dan kosmetik ke lebih dari 20.000 gerai (outlet), dengan keseluruhan pelanggan aktif lebih dari 34.000 pelanggan. Total pendapatan sekitar Rp 1 milyar per tahun.

Mempunyai visi, misi perusahaan sebagai berikut:

VISI: Menjadi pemimpin pasar, pergudangan dan distribusi farmasi dan obat-obatan di Indonesia.

MISI: Menjanjikan kepada pelanggan, supplier, shareholder, dan kepuasan pekerja melalui penerapan yang efektif secara

(2)

Sebagaimana layaknya sebuah perusahaan distributor, struktur organisasi PT X adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

Struktur Organisasi PT.X

Uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing fungsi dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut:

Kantor Pusat Kepala Cabang Administrasi Umum Departemen Logistik Bagian Keuangan Koordinator Sales Supervisor Proses Data Entry Personalia dan Umum General Ledger Cashier AR Controller Collector Order Entry Area Sales Supervisor Salesman Sales Administrasi Internal Service Driver Helper Mekanik Driver Office Security Office Boy

(3)

1. Kepala Cabang

Kepala Cabang mempunyai tugas, wewenang dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Mengimplementasikan Visi dan Misi perusahaan di cabang yang dipimpin

b. Memastikan setiap departemen/bagian yang bekerja sebagaimana seharusnya, sesuai dengan yang diharapkan oleh perusahaan.

c. Menyusun strategi untuk pencapaian target yang diberikan oleh perusahaan.

2. Departeman Logistik, mempunyai tugas pokok mengatur distribusi barang dan mengelola pergudangan

3. Bagian Keuangan

Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

a. Mencatat dan melakukan monitoring atas segala kegiatan akuntansi dan keuangan di cabang yang menjadi wilayah kerjanya.

b. Membuat laporan keuangan setiap bulannya untuk wilayah kerjanya. c. Menganalisa dan bertanggung jawab atas seluruh pengeluaran biaya. d. Melakukan perhitungan dan pelaporan pajak.

4. Koordinator Sales Supervisor

Koordinator Sales Supervisor mempunyai tugas pokok sebagai berikut: a. Mengkoordinir Area Sales Supervisor di wilayah kerjanya

b. Memonitoring pencapaian target penjualan masing-masing Area Sales Supervisor dan Salesman

(4)

c. Melakukan Training ke Sales Force untuk mencapai objektif yang diharapkan oleh perusahaan, terutama target penjualan.

5. Administrasi Umum

Administrasi Umum mempunyai tugas pokok melakukan tugas administrasi dan surat menyurat semua keperluan Kantor Cabang.

6. Personalia dan Umum

Adapun tugas pokok dari Personalia dan Umum adalah hal-hal yang menyangkut kepegawaian, Hubungan masyarakat (HUMAS), dan fasilitas umum.

7. Proses Data Entry

Tugas pokok dari Bagian Proses Data Entry adalah sebagai Koordinator dari Order Entry dan hal-hal yang berhubungan dengan sistem informasi

3.2 Penerapan

Knowledge

Management Di PT. X

Knowledge management merupakan salah satu link yang terdapat pada jaringan intranet dari PT. X. Knowledge management saat ini masih terbatas penggunaannya pada unit Sales sehingga tidak semua unit mendapatkan informasi yang sama dari adanya knowledge management tersebut.

Knowledge management dipergunakan oleh team Sales sebagai media untuk menerima informasi dan problem solving terhadap masalah yang berlangsung ketika sebuah project berjalan.

(5)
(6)
(7)

Pada Gambar 3.3 tentang Product knowledge, berisi spesifikasi produk-produk yang didistribusikan sesuai petunjuk pabrik yang membuatnya, ditambah informasi informal tentang manfaat produk yang diperoleh berdasarkan pengalaman para penjual (salesperson) di lapangan. Informasi tentang product knowledge yang disajikan secara online memudahkan bagian penjualan maupun pelanggan untuk lebih mendalami produk secara teknis sehingga keputusan penjualan maupun pembelian oleh pelanggan dapat berjalan lebih cepat.

(8)

Pada Gambar 3.4 tentang Warehouse management, berisi pengetahuan tentang cara-cara penyelarasan kegiatan pergudangan mulai dari penerimaan barang, verifikasi, pengendalian isi dan transportasi, yang kesemuanya dapat dilakukan dengan teknologi otomatisasi yang paperless. Dengan tersedianya informasi tentang pengetahuan ini secara online, bagian penjualan, distribusi maupun pelanggan dapat mengetahui secara tepat tahapan keberadaan produk yang dipesan.

3.3 Omset Penjualan PT.X

Berikut dibawah ini adalah omset penjualan PT. X kurun waktu 5 tahun sebelum KMS diterapkan pada tahun 2005 dan kurun waktu 5 tahun setelah KMS diterapkan

Gambar 3.5 Grafik Penjualan PT X

(9)

3.4 Langkah-langkah Penelitian

Menurut Sugiyono (2011,53), langkah-langkah penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut:

Rumusan Masalah Landasan Teori Rumusan Hipotesis Pengemb. Instrumen Populasi Pengujian Instrumen Sampel Pengumpul an Data Analisis Data Simpulan dan Saran Gambar 3.6 Langkah-langkah Penelitian Kuantitatif

(10)

Berdasarkan gambar 3.6 dapat dijelaskan bahwa setiap penelitian selalu berangkat dari masalah, atau dari potensi. Dalam penelitian kuantitatif, masalah yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas, dan ditunjukkan dengan data yang valid.

Setelah masalah diidentifikasikan, dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk memperjelas masalah dan menjawabnya. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut dinamakan hipotesis.

Hipotesis tersebut selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris dilapangan. Untuk itu peneliti menetapkan populasi sebagai tempat pengujian dan sekaligus menyiapkan instrumen penelitiannya. Bila populasi terlalu luas dan ada keterbatasan dari peneliti baik dari segi tenaga, biaya dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil populasi tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang diambil harus representative dengan tingkat kesalahan tertentu. Instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data harus valid dan reliable. Untuk itu sebelum instrument digunakan maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya.

Setelah instrument teruji validitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti. Instrumen untuk pengumpulan data dapat berbentuk tes dan non-tes.

(11)

Untuk instrumen yang berbentuk non-tes, dapat digunakan sebagai kuesioner, pedoman observasi dan wawancara. Dengan demikian teknik pengumpulan data selain berupa tes dalam penelitian ini dapat berupa kuesioner, observasi dan wawancara.

Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statitik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik non parametris. Peneliti yang menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang diambil secara random.

Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat menggunakan table, table distribusi frekuensi, grafik garis, dan grafik batang. Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang rasional dan mendalam serta interprestasi terhadap data-data yang disajikan.

Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul.. Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-saran. Melalui saran-saran tersebut diharapkan masalah dapat dipecahkan. Saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Jadi jangan membuat saran yang

(12)

3.5 Kerangka

Pemikiran

Sesuai dengan hakikat tujuan penelitian ini, yaitu hubungan antara variabel terikat (dependent variable) dengan sejumlah variabel bebas (independent variable), maka kerangka penelitian secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.7

Kerangka Pemikiran Pengaruh Manfaat KM dan Kemudahan KMS terhadap Penjualan PT.X

3.6 Hipotesis

Penelitian

Sesuai kerangka pemikiran di atas hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H0 : Tidak ada pengaruh manfaat KM dan kemudahan KMS terhadap penjualan PT.X.

H1 : Ada pengaruh manfaat KM dan kemudahan KMS terhadap penjualan PT.X. Manfaat KM (X1) Kemudahan KMS (X2) Penerapan KMS PT.X (Y)

(13)

3.7 Populasi,

Sampel,

dan Teknik Pengambilan Sampel

3.7.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2011). Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek/obyek itu.

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan populasi adalah karyawan PT.X yang mendapat manfaat secara langsung dari adanya KMS, yaitu bagian penjualan dengan jumlah karyawan sebanyak 38 orang.

3.7.2 Sampel

Menurut Riduwan (2007), mengatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.

Untuk menentukan berapa banyak sampel minimal yang perlu diambil untuk melakukan penelitian, dapat menggunakan rumus dari Slovin sebagai berikut (Riduwan. 2007)

n =

(14)

N = jumlah populasi

d = tingkat kepercayaan 1%, 5%, 10%

Dengan jumlah populasi N = 38 orang, dan tingkat kepercayaan d = 5%, maka dengan rumus tersebut diatas didapat jumlah sampel sebesar 35 orang.

3.7.3 Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan random sampling dengan mempertimbangkan bahwa sampel penelitian diambil dengan cara acak dan setiap anggota populasi berkesempatan sama untuk menjadi sampel penelitian. (Riduwan, 2007)

3.8 Metode

Penelitian

3.8.1 Variabel

Penelitian

Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel penelitian yang terdiri dari dua variabel bebas yaitu manfaat KM (X1) dan kemudahan KMS (X2),

serta satu variabel terikat yaitu penjualan PT.X

Variabel bebas dan variabel terikat dari penerapan KM di PT.X mempunyai dimensi sebagai berikut:

(15)

Tabel 3.1

Variabel dan Dimensi Penerapan KM di PT.X

Penerapan KM di PT.X Variabel Dimensi Manfaat KM organizational value customer knowledge quality quantity timelines need for supervision interpersonal impact management support Kemudahan KMS time of information forms of information output relevance documentation ease of use Penjualan PT.X Promosi penjualan

Volume penjualan

3.8.2 Model

Penelitian

Y = a + b1X1 + b2X2 Di mana Y = kegiatan penjualan a = konstanta

b1,b2 = koefisien regresi dari variabel bebas

X1 = manfaat KM

X2 = kemudahan KMS

3.8.3 Teknik Pengambilan Data

(16)

langsung dari responden yaitu para karyawan pada PT X yang terpilih sebagai sampel. Bentuk alat pengumpul data yang dimaksud adalah kuesioner.

3.8.4 Instrumen

Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan 3 (tiga) macam instrumen penelitian yang difungsikan untuk mengukur variabel penelitian. Ketiga instrumen tersebut adalah sebagai berikut:

1. Instrumen manfaat KM yang merujuk pada fokus penelitian butir 1 hingga butir 8.

2. Instrumen kemudahan KMS yang merujuk pada fokus penelitian butir 9 hingga 13.

3. Instrumen penjualan PT.X yang merujuk pada fokus penelitian butir 14 Ketiga instrumen butir 1, 2, dan 3 dikembangkan dengan skala Likert (Likert Scale) yang terdiri atas 5 (lima) butir, yaitu:

a. Sangat Setuju (SS) = 5

b. Setuju (S) = 4

c. Netral (N) = 3

d. Tidak Setuju (TS) = 2 e. Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Kisi-kisi instrumen untuk mengukur manfaat KM dan kemudahan KMS di PT.X adalah sebagai berikut:

(17)

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen evaluasi penerapan KM di PT.X

Variabel Dimensi Jumlah butir

Nomor butir pada instrumen Manfaat KM organizational value 1 1 Customer Knowledge 1 2 quality 2 3-4 quantity 1 5 timelines 2 6-7 need for supervision 2 8-9 interpersonal impact 3 10-12 management support 3 13-15 Kemudahan KMS time of information 3 16-18 forms of information 4 19-22 output relevance 4 23-26 documentation 4 27-30 ease of use 6 31-36 Penjualan PT. KMS Promosi Penjualan 2 37-38 Volume Penjualan 2 39-40

3.8.5 Uji

Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan data primer. Data dikumpulkan dengan teknik penyebaran kuesioner, yaitu dengan memberikan pernyataan tertulis kepada responden. Jenis pertanyaan yang digunakan untuk menyusun kuesioner ini adalah pertanyaan tertutup dimana responden hanya dimungkinkan untuk menjawab alternatif jawaban yang telah disediakan di

(18)

diberikan responden dipersempit dan juga agar responden tidak memberikan jawaban yang panjang lebar yang tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner. Selanjutnya responden memberikan tanggapan atas pernyataan yang diberikan.

Sebelum suatu kuesioner yang merupakan instrumen dalam penelitian digunakan secara luas terlebih dahulu dilakukan uji coba terhadap 30 responden untuk mengukur reliabilitas dan validitas dari alat ukur tersebut.

a. Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua pernyataan (instrumen) penelitian yang diajukan untuk mengukur variabel penelitian adalah valid.

Jenis validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah construct validity yaitu mencakup pemahaman argumentasi teoritik yang melandasi pengukuran yang diperoleh. Pendekatan yang dilakukan adalah menghubungkan suatu konstrak yang diteliti dengan konstrak lainnya yang dibentuk dari kerangka teoritik.

Dasar pengambilan keputusan uji validitas adalah sebagai berikut:

H0 : Skor butir berkorelasi positif dengan skor faktor Ha : Skor butir tidak berkorelasi positif dengan skor faktor

Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. Jika r hasil tidak positif, serta r hasil < r tabel, maka butir atau variabel tidak valid.

(19)

b. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2011), Reliabilitas adalah serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reliabilitas tes adalah tingkat konsistensi suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang tetap, relatif tidak berubah walaupun dilakukan tes pada situasi yang berbeda-beda. Koefisien reliabilitas diukur dengan menggunakan Cronbach’s alpha bagi setiap variabel. Pengukuran reliabilitas ini berkisar antara 0 sampai 1.

c. Uji Normalitas

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui distribusi normal terhadap masing-masing variabel independen dan dependen dari penelitian. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Data dikatakan berdistribusi normal apabila probabilitas Kolmogorov Smirnov Z > 0,05 (Sugiyono, 2011)

3.9 Teknik Analisis Data

Untuk mengukur dan menguji hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, dimana variabel bebasnya terdiri dari lebih dari satu variabel, maka pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis Statistik SPSS guna memproses data dari responden yang memberikan penilaian dari kuesioner yang dinyatakan dalam angka-angka

(20)

Program Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS terdiri dari beberapa pokok bahasan antara lain mengenai uji t-test, Analysis of Variance (ANOVA), Multiple Regression, analisis diskriminan, Logistic Regression, uji reliabitas, dan validitas.

Metode statistik untuk menguji hubungan antara satu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas adalah regresi. Regresi sederhana (simple regression) digunakan untuk menguji pengaruh satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat, sedangkan regresi berganda (multiple regression) digunakan untuk menguji lebih dari satu variabel bebas.

Hubungan antara satu variabel terikat dengan lebih dari satu variabel bebas dapat ditulis dalam persamaan linier sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3x3 + e

Tujuan dari teknik regresi adalah untuk menaksir besarnya parameter a, b1, b2, dan b3 dari model di atas (Ghozali 2011).

Untuk mengetahui apakah tingkat pengaruh antara variabel-variabel tersebut signifikan atau tidak, maka pengujian koefisien korelasi dilakukan dengan t-test.

Menurut Sugiyono (2011), metode analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut:

Regresi linier berganda

Apabila regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau kausal satu variabel bebas dengan satu variabel terikat, maka regresi linier berganda didasarkan pada hubungan fungsional

(21)

atau kausal dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel terikat. Persamaan umum regresi linier berganda adalah:

3 3 2 2 1 1 0

b

X

b

X

b

X

a

Y

=

+

+

+

Untuk mencari nilai a, b1, dan b2 dapat digunakan formula berikut:

∑Y = an + b1 ∑X1 + b2∑X2 + b3 ∑X3

a∑X1Y = a∑X1 + b1∑X12 + b2∑X1X2 + b3 ∑X1 X3

∑X2Y = a∑X2 + b1∑X1X2 + b2∑X2 + b3 ∑X2 X3

∑X3Y = a∑X3 + b1 ∑X1X3 + b3 ∑X3

Perhitungan nilai koefisien korelasi

Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus Product Moment Pearson:

(

) (

)(

)

(

2

) (

)

2

(

2

) (

)

2 .

− − − Y Y n X XY Y X XY n rxty di mana:

rx,y = Koefisien korelasi

n = Jumlah subyek X = Skor setiap item Y = Skor total

XY = Skor setiap item x skor total (∑X)2

= Kuadrat jumlah skor item ∑X2

= Jumlah kuadrat skor item ∑Y2

= Jumlah kuadrat skor total (∑Y) 2

(22)

Perhitungan nilai koefisien determinasi

Untuk mengukur seberapa besar variabel-variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat, digunakan koefisien determinasi (R2). Koefisien ini menunjukkan proporsi variabilitas total pada variabel terikat yang dijelaskan oleh model regresi. Nilai R2 berada pada interval 0 < R2 <1.

Secara logika dapat diketahui bahwa makin baik estimasi model dalam menggambarkan data, maka makin dekat nilai R ke nilai 1 (satu). Nilai R2 dapat diperoleh dengan rumus:

R2 = (r)2 x 100% di mana:

R2 = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi

. Uji hipotesis dengan t-test dan F-test

Uji hipotesis t-test digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas signifikan atau tidak terhadap variabel terikat secara individual untuk setiap variabel. Rumus yang digunakan untuk mengetahui nilai t-hitung adalah sebagai berikut:

2 1 2 r n r t hitung − − = −

Uji t untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara parsial terhadap variabel dependent, apakah pengaruhnya signifikan atau tidak. ( Priyatno, 2008).

(23)

Setelah diketahui nilai t-hitung melalui rumus di atas, maka untuk menginterpretasikan hasilnya berlaku ketentuan sebagai berikut:

- Jika t-hitung > t-Tabel Æ H0 ditolak (ada hubungan

yang signifikan).

- Jika t-hitung < t-Tabel Æ H0 diterima (tidak ada

hubungan yang signifikan).

Untuk mengetahui t-Tabel digunakan ketentuan n – 2 pada level of significance (a) sebesar 5% (tingkat kesalahan 5% atau 0.05) atau taraf keyakinan 95% atau 0.95. Jadi apabila tingkat kesalahan suatu variabel lebih dari 5% berarti variabel tersebut tidak signifikan.

Uji F atau uji koefisien regresi serentak, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel independent secara serentak terhadap variabel dependent, apakah pengaruhnya signifikan. (Priyatno, 2008)

Uji hipotesis dengan F-test digunakan untuk menguji hubungan dua variabel bebas bersama-sama dengan satu variabel terikat.

Rumusnya adalah sebagai berikut:

) 1 / ) 1 ( / . . 2 2 1= k n R K R k n Fk di mana: R2 = Koefisien determinasi K = Jumlah variabel bebas n = Jumlah sampel

Gambar

Gambar 3.2 Halaman Home KMS PT. X
Gambar 3.3 Halaman Product Knowledge
Gambar 3.4 Halaman Data Warehouse
Gambar 3.5 Grafik Penjualan PT X  Sumber: Data Penjualan PT X  (2012)

Referensi

Dokumen terkait

Matriks perbandingan Sistem penentuan prioritas tanam periode 2 (Gambar 6) kategori kebutuhan pasar dan harga jual memiliki skala tertinggi dan memiliki kepentingan yang

mempunyai kegiatan pemasangan mesin dengan instalasinya dalam proyek yang dikerjakan oleh satu maupun beberapa kontraktor dan sub-kontraktor

 Drive device : berupa alat yang digunakan untuk menekan simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti mislanya disk magnetik atau tape magnetik,

Rencana Kegiatan Pengembangan Fungsi Unit Kanal Pengetahuan dan Informasi Fakultas Kedokteran UGM dalam mendukung komunikasi antar pihak di fakultas dan untuk pihak lain di

Untuk setiap cluster yang terbentuk kemudian dilakukan pencarian nila rata-rata dari data yang tercluster, sehingga diperoleh hasil akhir nilai IDB2. Pada penelitian ini

Oleh karena itu hubungan kadar debu dengan fungsi paru tidak dapat di uji secara statistik dengan uji chi square, sedangkan faktor pengganggu/confounding (umur,

Berdasarkan dari nilai tersebut faktor yang menyebabkan rendahnya efektivitas mesin EAF 9 yaitu pada Idling Minor Stoppages tetapi yang akan dilakukan perbaikan pada

ini dapat mengurangi efisiensi antena dan gain, membatasi bandwidth, meningkatkan radiasi end-fire, meningkatkan cross-polarization, membatasi rentang frekuensi kerja dari