• Tidak ada hasil yang ditemukan

Organisasi dalam meningkatkan keefektifan organisasi (6)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Organisasi dalam meningkatkan keefektifan organisasi (6)"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

Penyumbang-penyumbang individualOrganisasi (pembagian kerja dan koordinasi)Lingkup yang lebih luas

BAB IX

ORGANISASI DAN TENAGA KERJA

9.1. Pengertian Organisasi

Beberapa pengertian organisasi adalah sebagai berikut John M Gaus

Tata hubungan antara orang untuk dapat mencapai tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab.

John D Millet

Kerangka struktur dimana pekerjaan dari banyak orang dilakukan guna mencapai tujuan bersama, sedemikian sehingga merupakan suatu sistem penugasan pekerjaan diantara kelompok orang melalui tahapan tertentu Paul R Lawrence & Jay W Lorsh

Koordinasi dari bermacam-macam aktifitas penyumbang (kontributor) individual untuk menjalankan transaksi-transaksi yang telah direncanakan dengan lingkungannya

Gambar 9.1. Definisi Organisasi P R Lawrence dan J W Lorsh

Ciri-Ciri Organisasi

Ciri-ciri organisasi adalah sebagai berikut : 1. Adanya sekelompok orang

2. Antar hubungan terjadi dalam suatu kerjasama yang harmonis (pembagian kerja)

(2)

MASUKAN bahan mentah sumber daya modal sumber daya manusia energi

informasi

ORGANISASI

(PROSES) KELUARANkeluaran dampak social produk

bahan baku

LINGKUNGAN 9.2. Pendekatan Sistem Dalam Teori Organisasi

9.2.1. Organisasi Sebagai Sistem Tertutup

Sistem tertutup apabila tidak ada material yang masuk atau keluar sistem, memandang organisasi sebagai instrumen/alat yang didisain untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik

Karakteristik Organisasi sistem tertutup :

 Mencapai hal-hal yang bersifat pasti dan dapat diprediksi (certainty

dan predictable)

 Menitik beratkan pada efisiensi dan proses-proses internal

 Perhatian yang kurang terhadap aspek-aspek pengaruh lingkungan

luar (external environment) terhadap fungsi internal

9.2.2. Organisasi Sebagai Sistem Terbuka

Sistem terbuka apabila ada material yang masuk atau keluar sistem, organisasi sebagai sistem terbuka terdapat interaksi dengan lingkungannya dan terbuka dalam interaksinya yang kontiniu dengan lingkungan

`

(3)

Karakteristik organisasi sistem terbuka, adanya :

 Pemasukan energi

 Proses transformasi atau pengubahan bentuk

 Masukan atau keluaran

 Siklus kejadian (cycles of events)  Entropy negatif

 Keadaan mantap & leseimbangan dinamis

 Memasukkan informasi, umpan balik negatif (negative feedback) dan proses pengkodean

 Differensiasi

 Kesamaan tujuan akhir (equifinality)

9.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubung-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu sasaran. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambaran grafik (bagan) yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada.

Penggambaran organisasi dalam satu bagan merupakan suatu hasil keputusan yang telah dicapai tentang struktur organisasi yang bersangkutan. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan bagan organisasi adalah sebagai berikut :

a. Bagan organisasi dapat memperlihatkan karakteristik utama perusahaan yang bersangkutan.

b. Bagan organisasi dapat memperlihatkan gambaran pekerjaan dan hubungan-hubungan yang ada di dalam perusahaan.

c. Bagan organisasi dapat digunakan untuk merumuskan rencana kerja yang ideal sebagai pedoman untuk mengetahui siapa bawahan dan atasan.

(4)

pendelegasian wewenang yang digambarkan dengan garis lurus sedangakan koordinasi pekerjaan digambarkan dengan garis putus-putus.

9.4. Bentuk- Bentuk Organisasi

Berdasarkan strukturnya, bentuk organisasi dapat dibedakan atas :

9.4.1. Organisasi Garis

Organisasi garis merupakan bentuk organisasi tertua dan paling sederhana. Organisasi dengan jumlah karyawan sedikit dan pemiliknya merupakan pimpinan tertinggi yang mempunyai hubungan langsung dengan bawahan. Di sini setiap bagian-bagian utama langsung berada dibawah seorang pemimpin serta pemberian wewenang dan tanggung jawab bergerak vertikal ke bawah dengan pendelegasian yang tegas melalui jenjang hirarki yang ada. Bentuk organisasi garis dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Kebaikan-kebaikan organisasi garis adalah :

a. Bentuknya sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan. b. Pembagian tugas, tanggung jawab dan kekuasaan cukup jelas. b. Adanya kesatuan dalam perintah dan pelaksanaan perintah

sehingga mempermudah pemeliharaan disiplin dan tanggung jawab.

c. Pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan cepat karena komunikasi cukup mudah.

Kekurangan-kekurangan organisasi garis adalah : a. Bentuk organisasi tidak fleksibel.

b. Kemungkinan pemimpin untuk bertindak otokratis besar.

(5)

Gambar 9.3 Bagan Organisasi Garis

9.4.2. Organisasi Garis dan Staf

Dalam organisasi ini terdapat dua kelompok orang-orang yang berpengaruh di dalam menjalankan organisasi, yaitu:

a. Orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis atau lini.

b. Orang yang melakukan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimilikinya, orang ini berfungsi hanya untuk memberikan saran-saran pada unit operasional. Orang-orang tersebut disebut staf. Didalam organisasi garis dan staf :

 Terdapat spesialisasi yang beraneka ragam yang dipergunakan

secara maksimal.

 Dalam melaskanakan pekerjaannya, anggota garis atau lini dapat

meminta pengarahan serta informasi dari staf.

 Pengarahan yang diberikan staf dapat dijadikan pedoman bagi

pelaksana.

 Staf mempunyai pengaruh yang besar dalam pelaksanaan

pekerjaan.

Kebaikan-kebaikan organisasi garis dan staf adalah :

a. Adanya pembagian tugas yang jelas antara orang-orang yang melaksanakan tugas pokok dan penunjang.

Pengawas Pelaksana

Supervisor A Supervisor B Supervisor C

Pekerja

(6)

b. Keputusan yang diambil biasanya telah dipertimbangan secara matang oleh segenap orang yang terdapat dalam organisasi, termasuk staf.

c. Adanya kemampuan dan bakat yang berbeda-beda dari anggota organisasi memungkinkan dikembangkannya spesialisasi keahlian. d. Adanya ahli-ahli dalam staf akan menghasilkan mutu pekerjaan

yang lebih baik.

e. Disiplin para anggota tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh sesorang sesuai dengan bakat keahlian, pendidikan dan pengalamannya.

Kekurangan-kekurangan organisasi garis adalah :

a. Bagi para pelaksana operasional perbedaan antara perintah dan saran tidak selalu jelas. Maksudnya dalam melaksanakan tugas-tugas operasional, orang-orang lini/garis dihadapkan pada dua macam atasan, yaitu atasan yang terdapat dalam jalur komando yang mempunyai hak memerintah dan pimpinan staf yang meskipun hanya berhak memberikan saran, namun perlu pula ditaati karena sarannya didasarkan pada keahlian dan wewenang fungsional.

b. Saran serta nasihat dari staf mungkin kurang tepat atau sulit dilaksanakan, karena kurang adanya tanggung jawab terhadap pekerjaan.

c. Pejabat garis cenderung untuk mengabaikan gagasan dari staf sehingga gagasan tersebut tidak berguna.

(7)

Gambar 9.4 Bagan Organisasi Garis dan Staf.

9.4.3. Organisasi Fungsional

Organisasi fungsional adalah bentuk organisasi yang mendasarkan pembagian tugas serta kegiatannya pada spesialisasi yang dimiliki oleh pejabat-pejabatnya. Organisasi yang berbentuk fungsional tidak terlalu menekankan pada hirarki struktural, tetapi lebih pada sifat dan macam fungsi yang perlu dijalankan.

Dalam organisasi seperti ini seorang bawahan dapat menerima beberapa instruksi dari beberapa pejabat serta harus mempertanggung jawabkannya pada masing-masing pejabat yang bersangkutan. Bentuk organisasi fungsional dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Kebaikan-kebaikan organisasi fungsional adalah :

a. Adanya spesialisasi menyebabkan perencanaan tugas dapat dilakukan dengan baik.

b. Spesialisasi karyawan dapat dilakukan secara maksimal.

c. Koordinasi antara orang-orang dalam satu fungsi mudah dilakukan atau dijalankan.

d. Pekerjaan mental dapat dipisahkan dari pekerjaan fisik. Kekurangan-kekurangan organisasi fungsional adalah :

a. Tanggung jawab terbagi-bagi, sehingga jika terjadi suatu masalah tidak jelas siapa yang harus bertanggung jawab.

b. Ditinjau dari segi karyawan, banyaknya atasan akan membingungkan.

Pengawas Pelaksana

Kepala

Pelaksana I Pelaksana IIKepala

(8)

c. Terjadinya saling mementingkan fungsi masing-masing menyebabkan koordinasi yang bersifat menyeluruh sukar dijalankan.

d. Pertukaran (mutasi) pekerjaan sukar dilakukan, karena anggota organisasi terlalu menspesialisasikan diri dalam satu bidang keahliannya saja, sehingga untuk mengadakan pertukaran jabatan harus dilakukan suatu pendidikan yang intensif terlebih dahulu.

Gambar 9.5 Bagan Organisasi Fungsional.

9.4.4. Organisasi Komite/Panitia

Pendapat dari sekumpulan orang biasanya akan lebih baik dari pada hasil pemikiran satu orang. Cara yang terbaik untuk menimbulkan kerja sama dari kelompok orang adalah dengan membentuk satu kelompok tetap yang disebut komite.

Komite adalah suatu badan yang terdiri dari sekumpulan orang yang diberi kekuasaan tertentu dan dengan berunding mereka dapat membuat keputusan bersama-sama. Dengan adanya komite, diharapkan akan dapat meghilangkan iri hati atau pertentangan diantara anggota kelompok dan dapat dihindari hambatan-hambatan yang timbul akibat adanya perintah-perintah yang simpang siur antara pimpinan yang setingkat.

Komite dapat dibagi atas 4 (empat) macam, yaitu :

a. Komite yang mempunyai kekuasaan penuh untuk bertindak (biasanya terdapat pada tingkat-tingkatan institusional).

Kepala Bagian Produksi

Seksi

Teknisi ProduksiSeksi

Pekerja

Pelaksana PelaksanaPekerja

Pekerja Pelaksana

(9)

b. Komite yang tidak mempunyai kekuasaan, tetapi mempunyai hak untuk menolak (hak veto).

c. Komite penasehat.

d. Komite pendidikan yang merupakan kelompok diskusi.

9.5. Proses Manajemen

Setiap organisasi dapat dipastikan memiliki satu atau beberapa tujuan yang memberikan arah dan menyatukan pandangan unsur yang terdapat di dalam organisasi tersebut. Sudah barang tentu tujuan yang akan dicapai di masa yang akan datang tersebut adalah suatu keadaan yang lebih baik dari pada keadaan sebelumnya. Dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan inilah diperlukan serangkaian kegiatan seperti yang telah dikemukakan di atas yang lebih dikenal sebagai proses manajemen.

Secara umum proses manajemen dapat dikelompokkan menjadi : 1. Penetapan tujuan (goal setting).

2. Perencanaan (planning). 3. Staffing.

4. Pengaturan (Directing). 5. Pengawasan (Supervising). 6. Pengendalian (controlling).

Rangkaian proses manajemen ini merupakan proses yang bersifat dinamis. Dengan kata lain, proses tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu tahapan-tahapan yang berdiri sendiri melainkan sebagai proses yang berkait yang memungkinkan adanya pengulangan kembali suatu tahapan proses yang telah dilakukan sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan hubungan antara perencanaan dan pengendalian.

(10)

1. Kekuasaan formal yang terjadi karena suatu posisi atau jabatan tertentu (Legitimate).

2. Kekuasaan untuk memaksa atau menghukum (Coercive power). 3. Kekuasaan untuk memberikan penghargaan (Reward power).

4. Kekuasaan/kekuatan yang bisa menyebabkan orang lain mengikuti atau melakukan peniruan (Reference power).

5. Kekuasaan yang ditimbulkan oleh keunggulan pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan keterampilan (Expert power).

9.5.1. Penetapan Tujuan

Penetapan tujuan merupakan tahapan paling awal dari suatu proses manajemen. Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh suatu organisasi di masa yang akan datang dan manajer bertugas mengarahkan jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Effektifitas pencapaian tujuan tersebut, selain ditentukan oleh kemampuan manajer, juga ditentukan oleh sifat-sifat dari tujuan itu sendiri. Tujuan yang baik harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :

1. Spesifik, jelas apa yang ingin dicapai atau diperoleh. 2. Realistis, bisa dicapai dan bukan sekedar angan-angan.

3. Terukur, memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan keberhasilannya.

4. Terbatas waktu, mempunyai batas waktu sebagai target kapan tujuan tersebut harus bisa dicapai.

Dalam penetapan tujuan ini terdapat dua pendekatan yang dapat dilakukan yaitu apa yang disebut dengan pendekatan puncak-bawah (top-down) atau pendekatan dari atas dan pendekatan bawah-puncak (bottom-up) atau pendekatan dari bawah.

(11)

lagi. Begitu seterusnya sampai ke lapisan manajemen paling bawah sehingga memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir.

Berbeda dengan pendekatan dari atas, maka pendekatan dari bawah merupakan kebalikan dari pendekatan tersebut. Penetapan tujuan dimulai dari individu-individu pada lapisan manajemen bawah. Kemudian dilakukan pengkajian terhadap tujuan-tujuan tersebut pada lapisan manajemen di atasnya untuk dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu. Begitu seterusnya sampai akhirnya mencapai lapisan manajemen puncak (top management), tujuan tersebut akhirnya terumuskan sebagai kesepakatan bersama.

Salah satu hal yang harus diperhatikan dalam tujuan ini berkenaan dengan tingkatan dalam organisasi adalah tujuan memiliki hirarki atau tingkatan tertentu pula. Pada tingkatan organisasi paling atas, dengan kata lain tingkat manajemen puncak, tujuan bersifat sangat global. Makin ke bawah tingkatan tujuan tersebut makin terjabarkan sehingga bersifat sangat spesifik dan operasional. Misalkan sebuah perusahaan bertujuan meningkatkan jumlah keuntungan pada tahun produksi mendatang. Bagi bagian pemasaran, tujuan tersebut dapat dirumuskan lagi dalam bentuk sasaran penjualan (misalkan dalam rupiah) tahun mendatang yang harus dicapai. Pada tingkatan di bawahnya lagi tujuan tersebut dijabarkan lagi dalam penentuan strategi promosi yang harus dilakukan.

9.5.2. Perencanaan

Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan di masa yang akan datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

(12)

1. Kebijaksanaan (policy),adalah rencana yang menerangkan keseluruhan batasan kegiatan secara umum dan komprehensif yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan. 2. Prosedur,adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan

yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.

3. Metode,adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.

4. Standard, yaitu suatu gambaran pencapaian yang diharapkan dari kegiatan-kegiatan yang direncanakan.

5. Anggaran, yaitu rencana mengenai penerimaan dan pengeluaran uang dalam suatu kegiatan.

6. Program, adalah rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian sumber daya secara integratif termasuk jadwal pelaksanaan kegiatan-kegiatan.

Di samping itu perencanaan juga dapat dilihat dari sudut jangkauan waktu atau kurun (horizon) perencanaannya. Ada rencana yang jangkauan waktunya panjang atau lebih dikenal lagi dengan sebutan rencana janka panjang (strategis), misalkan rencana untuk 5 tahun mendatang. Di lain pihak ada rencana yag jangkauan waktunya lebih pendek, misalkan rencana untuk satu tahun bahkan satu bulan mendatang, yang disebut sebagai rencana operasional (taktis).

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun perencanaan secara umum adalah sebagai berikut :

1. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas dan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka pencapaian tujuan tersebut.

3. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpulkan dan mengklasifikasikannya atas kepentingannya.

(13)

5. Menetapkan alternatif-alternatif rencana.

6. Memilih rencana yang akan dipakai dari alternatif-alternatif yang ada.

7. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta penjadwalan pelaksanaannya.

8. Melakukan pemeriksaan ulang (review) terhadap rencana yang diusulkan sebelum rencana dilaksanakan.

9.5.3. Staffing

Staffing adalah proses manajemen yang berkenaan dengan pengerahan (recruitment), penempatan, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja dalam organisasi. Pada dasarnya prinsip dari tahapan proses manajemen ini adalah menempatkan orang yang sesuai pada tempat yang sesuai dan pada saat yang tepat (right people, right position, right time).

Sebelum mencari orang untuk ditempatkan dalam satu posisi tertentu maka terlebih dahulu ditetapkan struktur organisasi yang akan dipakai. Masing-masing posisi pada organisasi tersebut kemudian harus dijelaskan lingkup tugas, tanggung jawab, dan keahlian serta keterampilan yang diisyaratkan yang dikenal sebagai uraian jabatan (job description) dan persyaratan jabatan (job requirement). Berdasarkan kedua hal inilah baru dilakuan proses staffing tersebut.

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam tahapan staffing ini pada dasarnya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan sumber daya manusia, yaitu tahapan penentuan akan kebutuhan tenaga kerja dalam suatu organisasi dengan mempertimbangkan rencana organisasi seperti pengembangan yang akan dilakukan di samping juga mempertimbangkan faktor luar seperti kondisi pasar tenaga kerja.

(14)

3. Seleksi, yaitu proses pemilihan tenaga kerja yang sesuai dengan posisi yang akan diisi dari sekumpulan orang yang didapat dari proses pengerahan tenaga kerja.

4. Pelatihan (training), setelah didapatkan orang yang sesuai untuk satu posisi tertentu, maka langkah berikutnya adalah melakukan pelatihan bagi orang tersebut sehingga memenuhi kualifikasi persyaratan jabatannya.

5. Penilaian kinerja (performance appraisal) setiap tenaga kerja yang ada untuk melihat kemungkinan promosi, mutasi, atau bahkan mungkin pemberian hukuman, setelah jangka waktu tertentu (secara berkala).

9.5.4.Pengaturan (Directing)

Pengaturan (directing) adalah usaha untuk memobilisasi sumber-sumber daya yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses ini terkandung usaha-usaha bagaimana memotivasi orang agar dapat bekerja dengan baik, bagaimana proses kepemimpinan yang memungkinkan pencapaian tujuan serta dapat memberikan suasana hubungan kerja yang baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang dan kegiatan-kegiatan dalam suatu organisasi.

Pada dasarnya dalam bekerja orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Apabila motivasi ini dapat dikenali dan kemudian dirangsang dengan tepat maka bisa diharapkan orang tersebut akan memiliki kinerja yang baik. Proses kepemimpinan yang baik harus memperhatikan aspek motivasi tersebut.

Aspek lain yang sangat penting dalam pengaturan adalah koordinasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan koordinasi antara lain adalah sebagai berikut :

(15)

koordinasi yang semakin sulit. namun harus pula diingat bahwa jenis pekerjaan dan tingkat manajemen juga mempengaruhi kemampuan tersebut.

2. Hirarki organisasi sesedikit mungkin sehingga perintah atau informasi jangan sampai terlambat atau menyimpang.

3. Adanya kesatuan komando.

9.5.5. Pengawasan (Supervising)

Pengawasan (supervising) didefinisikan sebagai interaksi langsung antar individu-individu dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja serta tujuan organisasi tersebut.

Berkenaan dengan tahapan proses ini perlu dikenal adanya suatu kondisi tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok formal dan informal dalam suatu organisasi. Kelompok formal adalah kelompok yang dapat dilihat pada struktur organisasi resmi yang dibentuk oleh manajemen untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan tertentu. Namun demikian dapat timbul suatu kelompok informal yang berbeda dengan kelompok formal. Kelompok ini bisa membentuk struktur yang kuat dengan pemimpin sendiri serta mungkin aturan-aturan sendiri pula. Kelompok informal ini bisa mendukung organisasi tetapi juga bisa menghambat organisasi. Tahapan pengawsan ini harus bisa mengatasi kemungkinan hambatan dari kelompok informal ini. Bagaimana menjaga hubungan antar individu dan juga antar kelompok formal-informal harus dilakukan dengan baik.

9.5.6. Pengendalian

(16)

Proses pengendalian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :

1. Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja yang telah ditampilkan dalam selang waktu pengendalian tertentu. 2. Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan

standard yang telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.

(17)

9.6. Profil Perusahaan 9.6.1. PT. Iron Mine

PT. Iron Mine merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan dengan memproduksi besi dalam bentuk konsentrat. Kegiatan usaha Perseroan dimulai sejak tahun 2014. Perseroan ini didirikan sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui merjer dengan PT. ANTAM (Aneka Tambang).

Visi : Menjadi Perusahaan Tambang Besi dengan keunggulan Kompetitif Berskala Regional dengan Pertumbuhan sehat dengan tetap meminimalkan dampak lingkungan.

Misi : Menyediakan produk besi bermutu bagi kemakmuran Bangsa.

Manajemen Perusahaan terdiri dari :

Struktur Organisasi Perusahaan

Fungsi tiap bagian adalah sebagai berikut :  Direktur

Direktur sebagai Organ Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola Perusahaan. Pelaksanaan tugas oleh masing‐masing anggota Direksi merupakan tanggung jawab bersama.

Tugas dan Tanggung Jawab :

1. Memimpin perusahaan sesuai dengan wewenangnya berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham guna mengembangkan kegiatan perusahaan.

2. Menetapkan rencana kerja perusahaan beserta pedoman pelaksanaanya.

3. Memimpin dan mengawasi penyelenggaraan peraturan perusahaan.

(18)

5. Membina keterampilan dan kesejahteraan para karyawan perusahaan/memberi motivasi, pengarahan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan pada semua karyawan.

6. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas Manager Operasional, Manager Keuangan, Manager K3 dan Lingkungan, Manager Perencanaan dan Manager Pemasaran.

Sekertaris

Sekretaris Perusahaan merupakan Organ Pendukung Direktur yang berfungsi sebagai pejabat penghubung (liason officer) antara Perusahaan dengan Pemegang Saham dan pihak‐pihak yang berkepentingan dengan Perusahaan dalam rangka pemberian atau penyebarluasan informasi yang berkaitan dengan Perusahaan.

Divisi Operasional

Manager Operasional memiliki tugas sebagai berikut :

1. Mengawasi dan megkoordinir bagian-bagian yang ada pada divisi operasional.

2. Membuat perencanaan produksi. 3. Mengawasi jalannya proses produksi.

4. Bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi.

5. Membuat laporan-laporan berdasarkan informasi-informasi dari masing-masing bagian di departemen operasional yang

ditujukan pada Direktur maupun departemen-departemen yang terkait.

Dalam melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Direktur. Dalam divisi ini ada beberapa elemen lainnya, yaitu :

1. Kepala Bagian Produksi, dengan sub bagian Dump Truck dan Heavy Equipment

2. Kepala Bagian Workshop, dengan sub bagian terdiri dari : Mekanik, Electric dan Sipil

(19)

Divisi Penjualan dan Pemasaran

Manager Penjualan dan Pemasaran memiliki tugas sebagai berikut : 1. Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan

memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.

2. Merencanakan Marketing Research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.

3. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.

4. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order.

5. Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran 6. Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar. 7. Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran.

Divisi Perencanaan

1. Merencanakan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar dan sumber daya perusahaan.

2. Merencanakan Marketing Research yaitu dengan mengikuti perkembangan pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.

3. Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.

4. Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan order.

5. Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran 6. Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar. 7. Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran.

Divisi Keuangan

1. Memberikan sumber dana untuk kegiatan usaha, agar pelaksanaanya sesuai dengan program/schedule perusahaan. 2. Melakukan koordinasi pelaksanaan kegiatan dari suatu

(20)

3. Dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Direktur.

4. Bagian ini terdiri dari :

5. Bagian Keuangan, dengan sub bagian : Kasir, Budget dan Kredit, Invoice dan Penagihan

6. Bagian Akunting, dengan sub bagian : Hutang Usaha (Akunting Umum dan Akunting Biaya) dan Pajak

(21)

Gambar 9.6 Struktur Organisasi PT. Iron Mine

SEKERTARIS

Divisi Keuangan Divisi

Operasional Penjualan &Divisi Pemasaran

Divisi

Perencanaan K3, SDM &Divisi Lingkungan DIREKTUR

Produksi Logistik

Workshop

Keuangan Akunting

(22)

9.7. Manajemen Perusahaan

9.7.1. Manajemen Operasi Penambangan

Jumlah cadangan bijih besi 622.004m3 akan ditambang selama 6

tahun dengan target produksi pertahun 103.667m3.dengan menggunakan

1 unit alat gali dan 1 unit alat angkut, jumlah cadangan yang ada, metode yang digunakan pada PT Iron Mine dengan menggunakan metode open pit.

9.7.2. Manajemen Peralatan

Pengupasan Tanah Penutup

Untuk memenuhi target produksi 4.769 m3/hari proses

pengupasan Overburden menggunakan 1 unit alat gali Backhoe Komatsu PC750SE dan 5 unit alat angkut Dump Truck Hino FM260JD yang disewa selama 2 bulan.

Produksi Penambangan

Untuk memenuhi target produksi 346 m3/hari produksi

Penambangan menggunakan 1 unit alat gali Backhoe Komatsu PC160LC dan 3 unit alat angkut Dump Truck Hino Dutro 130 yang dibeli.

9.7.3. Manajemen Penjualan dan Pemasaran

PT Iron Mine melakukan kerja sama penjualan hasil tambang bijih besi kepada PT Antam dalam bentuk material hasil galian yang akan di angkut dari pelabuhan PT iron mine menggunakan Kapal tongkang menuju pabrik pengolahan PT Antam.proses pengangkutan ini di lakukan 1x dalam seminggu,dengan kapasitas angkut kapal tongkang 2500m3

9.8. Jumlah dan Kriteria Tenaga Kerja :

1. Perkiraan Tenaga Kerja

Penentuan jumlah tenaga kerja untuk masing-masing pola kerja, didasarkan pada pertimbangkan :

 Alokasi personil manajemen dan supervisor untuk menangani jadwal

(23)

 Operator yang diperlukan untuk mengoperasikan tiap bagian dari

peralatan sesuai dengan jadwal.

 Personil pemeliharaan / perawatan untuk merawat peralatan

tambang, memperbaiki peralatan sesuai dengan perkiraan perawatan tahunan.

 Personil layanan antara lain sebagai pengelola gudang, petugas

kebersihan dan buruh yang dialokasikan sesuai dengan pekerjaan. 2. Perencanaan Tenaga Kerja

Pembagian pekerjaan dan penempatan tenaga kerja untuk masing-masing alternatif tenaga kerja.

Tabel 9.1 Perkiraan dan Perencanaan Tenaga Kerja

(24)
(25)

a

Syarat untuk posisi Direktur : 1. Pria/wanita

2. Memiliki latar belakang pendidikan S2 semua bidang

3. Memiliki pengalaman kerja 10 tahun pada bidang manajerial

4. Bertanggungjawab untuk memenuhi kewajiban-kewajiban perusahaan. Syarat untuk posisi Sekretaris :

1. Wanita maksimal umur 28 tahun

2. Memiliki latar belakang pendidikan S1 Ekonomi/Manajemen 3. Memiliki pengalaman kerja minimal 5 (lima) tahun

4. Memilki penampilan yang menarik & berkepribadian baik 5. Jujur dan bertanggungjawab

6. Memiliki kemampuan berbahasa inggris Kepala Divisi Perencanaan :

1. Pria maksimal umur 30 tahun

2. Memiliki latar belakang pendidikan S1 Pertambangan 3. Memiliki pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun Syarat untuk posisi Kepala Bagian Keuangan :

(26)

2. Memiliki latar belakang pendidikan S1 Akuntansi 3. Minimal umur 23 tahun

4. Memiliki pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun

5. Memiliki kemampuan menganalisa resiko keuangan perusahaan, mengelola investasi

6. Memliki kemampuan merencanakan dan mengelola keuangan perusahaan

Syarat untuk posisi Kepala Divisi Operasional : 1. Pria

2. Memiliki latar belakang pendidikan S1 Pertambangan Syarat untuk posisi operator :

1. Pria

2. Memilki latar belakang pendidkian SMK/Sederajat 3. Dapat mengoperasikan alat berat

4. Jujur, bertanggungjawab dan disiplin Syarat untuk posisi Satpam :

1. Pria

2. Memiliki latar belakang pendidikan SMA/Sederajat

Gambar

Gambar 9.3 Bagan Organisasi Garis
Gambar 9.4 Bagan Organisasi Garis dan Staf.
Gambar 9.5 Bagan Organisasi Fungsional.
Tabel 9.1 Perkiraan dan Perencanaan Tenaga Kerja

Referensi

Dokumen terkait

Materi divalidasi oleh dua validator materi. Hasil validasi materi yang telah divalidasi sebelumnya oleh para ahli validator materi selanjutnya dianalisis. Dari hasil

Lepasan Diploma IPTA/IPTS LAIN, MATRIKULASI, STPM, KV (selain di atas) FAR410 Financial Accounting and Reporting 1. LAW446 Introduction to

Penelitian ini dilakukan di LAZ PT Semen Padang dnagan tujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui pelaksanaan dari pengelolaan serta pengunaan dana yang

diklumpukake lan dianalisis sajroning panliten iki yaiku arupa set ngenani solah bawane tangan ing Kelurahan Majasem Kecamatan Kendal Kutha Ngawi. Banjur asile

Hanya saja, agar penetrasi nilai-nilai akhlak meresap ke dalam jiwa anak, suatu keharusan bagi orang tua atau guru untuk menetapkan strategi metode apa yang pantas

 b. Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan materi arti

Rendahnya nilai konversi pakan pada perlakuan A diduga bahwa pakan yang diberikan tersebut lebih efisien karena bahan penyusun ransum pakan dari tepung daun gamal