• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS F

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS F"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“KELOMPOK DAN TIM”

Tugas Terstruktur Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Elina Dewi R. 115030200111020

Emmelia Doloksaribu 115030200111026

Razaq Dastanta T. 115030200111029

Safira Lestari P.B 115030200111033

Uswatun Khasanah 115030201111021

Virghina Ristanti 115030207111032

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kita dan tak lupa pula kita mengirim salam dan salawat kepada baginda Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawakan kita suatu ajaran yang benar yaitu agama Islam, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Perilaku Pengembangan Organisasi yang berjudul “Kelompok dan Tim” ini dengan lancar.

Makalah Perilaku dan Pengembangan Organisasi mengenai Kelompok dan Tim ini kami susun guna memenuhi tugas mata kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi yang diberikan oleh Bapak Yuniadi Mayowan, S.Sos, MAB selaku dosen mata kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi.

Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Yuniadi Mayowan, S.Sos, MAB selaku dosen mata kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi yang telah memberikan pengajaran kepada kami, serta kepada teman-teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Namun, makalah Perilaku dan Pengembangan Organisasi tentang Kelompok dan Tim ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini.

Malang, 12 Mei 2012

(3)

KATA PENGANTAR……… i

DAFTAR ISI……… ii

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang……….….. 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 1

1.3 Tujuan………. 1

BAB II PEMBAHASAN………... 3

2.1 Pengertian Kelompok………. 3

2.2 Tipe – Tipe Kelompok……… 4

2.2.1 Fungsi – Fungsi Kelompok………. 5

2.2.2 Ciri – Ciri Utama Kelompok……….. 6

2.2.3 Manfaat Kelompok bagi Organisasi………... 7

2.3 Syarat Pembentukann Kelompok………... 7

2.3.1 Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok……… 8

2.4 Sumber Kelompok………. 9

2.5 Perbedaan Kelompok dan Tim……….. 9

BAB III KESIMPULAN……… 12

3.1 Kesimpulan……… 12

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kelompok dan Tim adalah dua konsep berbeda. Kelompok atau group didefinisikan sebagai dua atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan.

Kelompok kerja (work group) adalah kelompok yang para anggotanya saling berinteraksi terutama untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam wilayah kewenangannya masing-masing. Kelompok kerja tidak memiliki kebutuhan ataupun kesempatan untuk terlibat di dalam kerja kolektif yang memerlukan upaya gabungan dari seluruh anggota tim. Akibatnya, kinerja mereka sekadar kumpulan kontribusi parsial dari seluruh individu anggota kelompok. Tidak ada sinergi positif yang menciptakan tingkat kinerja keseluruhan yang lebih besar ketimbang totalitas input yang mereka berikan. Sementara itu, Tim Kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkoordinasi. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individunya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan kelompok ? 2. Apa sajakah tipe – tipe kelompok ?

3. Apa sajakah syarat terbentuknya kelompok ? 4. Dari manakah sumber kelompok berasal ? 5. Apakah perbedaan kelompok dan tim ?

1.3 Tujuan

1. Mampu untuk memahami apa yang dimaksud dengan kelompok 2. Mampu untuk memahami tipe – tipe kelompok

3. Mampu untuk memahami syarat terbentuknya kelompok 4. Mampu untuk memahami sumber kelompok

(6)

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kelompok

Kelompok (group ) menurut Robbins (1996) mendefinisikan kelompok sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan salin bergantung, yang saling bergabung untuk mencapai sasaran-sasaran tertentu. Sementara Gibson (1995) memandang kelompok dari empat kelompok prespektif, diantaranya :

1. Dari sisi persepsi, kelompok dipandang sebagai kumpulan sejumlah orang yang saling berinteraksi satu sama lain, dimana masing-masing anggota menerima kesan atau persepsi dari anggota lain.

(7)

menunjukkan beberapa fungsi, mempunyai standar dari peran hubungan di antara anggota.

3. Dari sisi motivasi, kelompok dipandang sebagai sekelompok individu yang keberadaannya sebagai suatu kumpulam yang menghargai individu.

4. Dari sisi interaksi, menyatakan bahwa inti dari pengelompokkan adalah interaksi dalam bentuk interpedensi.

Dari beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.

Dipandang dari proses kemunculannya, kelompok dapat terbentuk karena tindakan manajerial dan karena adanya keinginan individu. Manager menciptakan kelompok kerja untuk melaksanakam pekerjaan dan tugas yang diberikan. Kelompok juga berfungsi dan berinteraksi dengan kelompok lain, masing-masing mengembangkan satu set karakteristik yang unik termasuk struktur , kepaduan peran, norma-norma dan proses. Kelompok juga menciptakan sendiri kultur mereka. Akibatnya, kelompok akan bekerja sama atau bersaing dengan kelompok lain dan perrsaingan antara kelompok dapat memicu akan adanya konflik.

2.2 Tipe – Tipe Kelompok

Kelompok-kelompok di dalam organisasi secara sengaja direncanakan atau sengaja dibiarkan terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari struktur organisasi formal. Kendati begitu, kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan organisasi informal. Organisasi informal muncul lewat interaksi antar pekerja di dalam organisasi dan perkembangan kelompok jika interaksi tersebut berhubungan dengan norma perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan lewat struktur formal organisasi. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara kelompok formal dan informal.

1. Kelompok Formal

(8)

proses organisasi menimbulkan formulasi tipe – tipe kelompok yang berbeda – beda. Khususnya ada dua tipe kelompok formal, diantaranya :

Kelompok Komando (Command Group)

Kelompok komando ditentukan oleh bagan organisasi. Kelompok terdiri dari bawahan yang melapor langsung kepada seorang supervisor tertentu. Hubungan wewenang antara manajer departemen dengan supervisor, atau antara seorang perawat senior dan bawahannya, merupakan kelompok komado.

Kelompok tugas (Task Group)

Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang bekerja – sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Misalnya, kegiatan para karyawan administrasi dalam perusahaan asuransi pada waktu orang mengajukan tuntutan kecelakaan, merupakan tugas yang harus dilaksanakan.

2. Kelompok Informal

Kelompok informal adalah pengelompokan secara wajar dari orang – orang dalam situasi kerja untuk memenuhi kebutuhan sosial. Dengan perkataan lain, kelompok informal tidak muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul secara wajar. Orang mengenal dua macam kelompok informal khusus diantaranya:

Kelompok Kepentingan (Interest Group)

Orang yang mungkin tidak merupakan anggota dari kelompok komando atau kelompok tugas yang sama, mungkin bergabung untuk mencapai sesuatu sasaran bersama. Para karyawan yang bersama – sama bergabung dalam kelompok untuk membentuk front yang terpadu menghadapi manajemen untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan pelayan wanita yang mengumpulkan uang persen mereka merupakan contoh dari kelompok kepentingan. Perlu diketahui juga tujuan kelompok semacam itu tidak berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi tujuan itu bersifat khusus bagi tiap – tiap kelompok.

(9)

Banyak kelompok dibentuk karena para anggotanya mempunyai sesuatu kesamaan, misalnya usia, kepercayaan politis, atau latar belakang etnis. Kelompok persahabatan ini seringkali melebarkan interaksi dan komunikasi mereka sampai pada kegiatan diluar pekerjaan.

Jika Pola gabungan karyawan dicatat, maka akan segera menjadi jelas bahwa mereka termasuk dalam berbagai macam kelompok yang sering bersamaan. Maka diadakan perbedaan diantara dua klasifikassi kelompok yang luar : kelompok formal dan informal. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa kelompok formal ( kelompok komando dan kelompok tugas) dibentuk oleh organisasi formal dan merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan kelompok informal (kelompok kepentingan dan kelompok persahabatan) adalah penting untuk keperluan mereka sendiri ( artinya, mereka memenuhi kebutuhan pokok akan berkelompok).

2.2.1 Fungsi – Fungsi Kelompok

Pada dasarnya fungsi kelompok dibagi menjadi dua yaitu, fungsi organisasi formal dan fungsi kebutuhan individual. Fungsi kelompok formal sebagai sarana untuk mengerjakan tugas-tugas yang kompleks yang saling berkaitan dan terlalu sukar untuk dikerjakan oleh siapapun, sebagai sarana untuk mencetuskan gagasan-gagasan yang baru atau pemecahan masalah yang memerlukan kreativitas tertentu, dan sebagai wahana sosialisasi serta pelaksanaan keputusan yang rumit.

(10)

2.2.2 Ciri – Ciri Utama Kelompok

Penelitian mendalam mengenai sifat-sifat dan hasil-hasil interaksi dalam kehidupan (empat) cirri kelompok yaitu :

1. Terdapat dorongan (motif) yang sama pada individu-individu yang menyebabkan terjadinya interaksi di antaranya ke arah tujuan yang sama. 2. Terdapat akibat-akibat interaksi yang berlainan terhadap individu-individu

yang satu dari yang lain berdasarkan reaksi-reaksi dan kecakapan-kecakapan-kecakapan yang berbeda-beda antara individu yang terlibat di dalamnya. Oleh karea itu, lambat laun mulai terbentuk pembagian tugas serta struktur tugas-tugas tertentu dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan yang sama itu. Di sisi lain, terbentuk pula norma-norma yang kkhas Dalam interaksi kelompok kearah tujuannya sehinggga mulai terbentuk kelompok sosial dengan cirri-ciri yang khas.

3. Pembentukan dan penegasan strukutr (organisasi) kelompok yang jelas dan terdiri atas peranan-peranan dan kedudukan hierarkis yang lambat laun berkembang dengan sendirinya dalam usaha pencapaian tujuan. Terjadi pembatasan yang jelas antara usaha-usaha dan orang yang termasuk ingroup serta usaha-usaha dan orang outgroup.

4. Terjadinya penegasan dan peneguhan norma-norma pedoman tingkah laku anggota kelompok yang mengatur interaksi dan kegiatan anggota kelompok dalam merealisasikan tujuan kelompok. Norma-norma dan pedoman tingkah laku ini sebagaiman juga struktur pembagian tugas anggotanya merupakan norma dan struktur yang khas bagi kelompoknya itu.

2.2.3 Manfaat Kelompok bagi Organisasi

Banyak manfaat yang dapat dipetik dari adanya kelompok baik di dalam maupun di luar satuan organisasi, antara lain:

1. Kelompok merupakan alat perjuangan bagi anggotanya.

(11)

3. Kelompok lebih baik daripada perorangan dalam pengambilan keputusan yang mengangkut orang banyak

4. Anggota kelompok dapat memperoleh keuntungan dari pelaksanaan pengambilan keputusan.

5. Kelompok dapat mengendalikan dan mendisiplinkan anggotanya dibanding dengan mereka yang tidak masuk dalam kelompok

6. Kelompok membantu menangkis pengaruh – pengaruh negative dari meningkatnya organisasi yang semakin besar.

7. Kelompok adalah fenomena alami di dalam organisasi. Perkembangannya yang spontan tidak dapat dihalangi, dan dibutuhkan oleh para anggota sebagai alat untuk mencapai tujuan.

2.3 Syarat Pembentukan Kelompok

Kumpulan individu-individu yang mempunyai hubungan tertentu yang membuat mereka saling bergantung satu sama lain dalam ukuran-ukuran yang bermakna atau dengan kata lain memiliki hubungan tertentu yang bermakna. Sekumpulan individu dikatakan sebagai kelompok apabila memiliki syarat - syarat sebagai berikut :

1. Keanggotaan yang jelas, teridentifikasi melalui nama atau identitas lainya. 2. Adanya kesadaran kelompok sebagai anggota, (memiliki kesatuan persepsi). 3. Suatu perasaan mengenai adanya kesamaan tujuan atau sasaran.

4. Saling ketergantungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan untuk mencapai tujuan.

5. Saling interaksi, berkomunikasi untuk bereaksi terhadap anggota lainnya. 6. Merupakan satu kesatuan organisasi yang tunggal dalam mencapai tujuan

kelompok dengan terbentuk struktur kelompok.

2.3.1 Alasan Mengapa Orang Membentuk Kelompok

(12)

Hasrat untuk mendapatkan kepuasan dari terpenuhinya kebutuhan dapat merupakan daya motivasi yang kuat dalam pembentukan kelompok.

Keamanan

Individu yang berada dalam kelompok bisa mengurangi rasa tidak aman karena sendirian. Individu akan merasa lebih kuat, percaya diri, dan tahan terhadap ancaman.

Sosial

Keinginan untuk termasuk dalam kelompok dan menjadi anggota kelompok menunjukkan kebutuhan sosial semua orang.

Penghargaan

Dalam lingkungan tertentu, suatu kelompok yang bergengsi tinggi karena berbagai macam alasan (missal; keahlian, teknis, kegiatan di luar, dsb).

2. Kedekatan dan Daya Tarik

Kedekatan adalah jarak fisik antara para karyawan yang melaksanakan pekerjaan , sedangkan daya tarik adalah menunjukkan daya tarik orang yang satu dengan lainnya karena mereka mempunyai kesamaan persepsi,sikap,hasil karya atau motivasi.

3. Tujuan Kelompok

Untuk mencapai tujuan kelompok dan menyelesaikan tugas dibutuhkan lebih dari satu atau dua orang. Ada kebutuhan mengumpulkan bakat, pengetahuan, atau kekuasaan untuk menyelesaikan pekerjaan.

4. Alasan Ekonomi

(13)

2.4 Sumber Kelompok

Tingkat prestasi potensial sebuah kelompok sebagian besar tergantung pada sumber daya yang dibawa anggota – anggotanya secara pribadi kedalam kelompok.

Kemampuan

Menetapkan parameter bagi apa yang dapat dilakukan anggota dan bagaimana efektifnya mereka akan dalam sebuah kelompok.

Ciri – Ciri Kepribadian

Besarnya pengaruh setiap satu ciri adalah kecil, tetapi menggabungkan cirri – cirri kepribadian, akibatnya bagi para pelaku kelompok sangat berarti.

2.5 Perbedaan Kelompok dan Tim

Stephen P. Robbins melakukan pembedaan antara Kelompok Kerja dengan Tim Kerja berdasarkan 4 variabel yaitu: Sasaran, Sinergi, Akuntabilitas, dan Keahlian.

a. Kelompok : Netral (kadang negatif)

b. Tim : Positif melaui usaha yang terkoordinasi. 3. Akuntabilitas

a. Kelompok : Individu tidak saling melengkapi. b. Tim : Individual dan saling melengkapi. 4. Keahlian

a. Kelompok : Acak dan jarang b. Tim : Saling mengganti

(14)

keputusan kinerja masing-masing bukan dalam rangka kebutuhan kinerja kolektif dalam usaha bersama, juga tidak ada sinergi positif kecuali semata-mata merupakan sajian akhir dari kontribusi individu dari anggota kelompok tersebut.

Tim kerja menghasilkan sinergi positif melalui usaha yang terkoordinasi. Usaha individu memberikan tingkat kinerja lebih besar daripada jumlah individu tersebut. Tim dibentuk manajemen untuk mencari sinergi positif yang membuat mereka meningkatkan kerja. Penggunaan tim yang ektensif menciptakan potensi bagi organisasi untuk menghasilkan output yang lebih besar tanpa peningkatan dalam input.

Contoh perbedaan kelompok dan tim, sebagai berikut:

(15)

 Anggota beranggapan

 Dalam penyampaian saran harus berhati-hati, karena dapat

dianggap sebagai upaya untuk memecah belah.

 Dalam penerapan hasil kerja sangat dibatasi oleh pemimpin.

 Anggota tidak berperan aktif terhadap pengambilan keputusan.

 Rasa peka, atau sadar diri terhadap tugas

masing- Penerapan hasil kerja sangat didukung oleh tim.

(16)

memandang berdasarkan 4 kelompok perspektif, yaitu:(1). Dari sisi persepsi, yang mengutamakan interaksi. (2). Dari sisi organisasi, yang menganggap kelompok adalah sistem organisasi. (3). Dari sisi motivasi, setiap individu wajib menghargai satu sama lain. (4). Dari sisi interaksi, penekanan pada interaksi personal yaitu komunikasi dengan cara tatp muka. Melalui beberapa pandangan tersebut, Gibson menyimpulkan bahwa yang disebut kelompok itu adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya.

Pembentukan kelompok dalam sebuah organisasi baik sengaja ataupun tidak sengaja, diperlukan bagi organisasi. Kelompok yang sengaja dibentuk oleh organisasi contonya adalah kelompok formal. Kelompok formal terbentuk karena adanya struktur organisasi. Organisasi mempunyai persyaratan teknis yang timbul dari tujuannya, pencapaian tujuan tersebut memerlukan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Akibatnya pembentukan anggota kelompok didasarkan posisi mereka dalam organisasi. Sedangkan pembentukan kelompok secara tidak sengaja adalah kelompok informal. Di dalam organisasi kelompok informal muncul melalui interaksi para anggota organisasi. Perkembangan kelompok ini berhubungan dengan norma perilaku mereka sendiri. Tipe-tipe kelompok formal adalah (1). Kelompok Komando (commando group); (2). Kelompok Tugas (task group). Tidak hanya kelompok formal yang memiliki tipe kelompok, kelompok informal juga terdiri dari: (1). Kelompok kepentingan (interest group); (2) kelompok persahabatan (friendship group).

(17)

Beberapa individu yang berkumpul, bisa dikatakan sebagai kelompok bila memiliki syarat-syarat terbentuknya kelompok. Syarat-syaratt ini antara lain: keanggotaan yang jelas, sadar sebagai anggota kelompok, memiliki satu kesaamaan tujuan, saling ketergantungan antar anggota lainnya, terjadinya interaksi dalam kelompok, kelompok yang muncul berada dalam satu kesatuan tunggal organisasi. Adapun alasan mengapa individu membentuk suatu kelompok, yaitu untuk memenuhi kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial ini antara lain: keamanan, sosial, penghargaan. Kelompok belum tentu merupakan tim, namun tim pasti merupakan suatu kelompok. Robbins membedakan 4 variabel perbedaan antara kelompok dan tim, dilihat dari sisi pandang sudut pekerjaan, yaitu: 1. Sasaran; 2. Sinergi; 3. Akuntabilitas; 4. Keahlian.

DAFTAR PUSTAKA

Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional. BPFE UST: Yogyakarta.

Gibson, Ivancevich, Donnelly. 1997. Organisasi: Perilaku, Struktur, Proses Jilid 1 dan 2. Binarupa Aksara: Jakarta.

Amirullah, dkk. 2000. Perilaku Organisasi. Bayumedia: Malang. Seta Basri. 2011. Kelompok dan Tim dalam Organisasi. (Online),

Referensi

Dokumen terkait

ketersediaan koleksi merupakan aset yang besar dalam memberikan kepuasan

sehingga untuk mengetahui ukuran bangunan yang tidak terdapat penjelasan ukuran pada gambar dapat menggunakan skala misalnya sebuah ruang tamu pada gambar mempunyai panjang 3 cm jika

Adapun tugas akhir ini berjudul “PERENCANAAN SISTEM PENERANGAN JALAN UMUM DAN TAMAN DI AREAL KAMPUS USU DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI TENAGA SURYA (APLIKASI PENDOPO DAN

Selain UNAIR Store yang menjual pernak-pernik khas UNAIR, rencananya apotek, toko buku, dan beberapa stan lain juga akan dibuka di gedung

Merujuk kepada pendapat Suriadi, et al., (2008) bahwa validitas prediksi suatu skala pengkajian risiko dapat dipengaruhi oleh karakteristik suatu populasi, maka perlu

 b. Peserta didik melakukan refleksi atas manfaat proses pembelajaran yang telah dilakukan dan menentukan tindakan yang akan dilakukan berkaitan dengan materi arti

Rendahnya nilai konversi pakan pada perlakuan A diduga bahwa pakan yang diberikan tersebut lebih efisien karena bahan penyusun ransum pakan dari tepung daun gamal