STUDI KELAYAKAN AIR BAKU
DI KABUPATEN PESISIR BARAT
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIR
BALAI BESAR WILAYAH SUNGAI MESUJI SEKAMPUNG
KEGIATAN PERENCANAAN DAN PROGRAM
PKM Tahap II
PT PRANA KURNIA PRATAMA
1.
Latar Belakang, Maksud & Tujuan
2.
Permasalahan
3.
Lokasi Kajian
4.
Identifikasi Potensi
5.
Matrik Potensi
6.
Resume PKM Tahap I
7.
Sur vey Hidrometri dan Kualitas Air
8.
Pengukuran Hidrometri
9.
Investigasi Geologi & Mekanika Tanah
10.
Sur vey dan Analisa Sosial Ekonomi
11.
Analisa Hidrologi
12.
Konsep dan Basic Desain
LATAR BELAKANG, MAKSUD & TUJUAN
Latar Belakang
Secara geografis letaknya jauh dari ibu kota propinsi dan memiliki potensi geografi yang strategis untuk dikembangkan.
Merupakan Kabupaten termuda di Provinsi Lampung.
Kebutuhan air baku untuk berbagai keperluan semakin meningkat terlebih di kota Krui yang merupakan ibukota Kabupaten.
Peningkatan kebutuhan air tersebut sejalan dengan adanya peningkatan jumlah penduduk, Permukiman dan Agroindustri.
Pengembangan penyediaan air baku bagi daerah-daerah penyangga Ibu Kota yang sangat rawan terhadap kekeringan, sebagai upaya pemerataan hasil pembangunan untuk peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat pedesaan.
Maksud
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah melakukan inventarisasi secara menyeluruh terhadap potensi sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku.
Tujuan
Diperolehnya data-data potensi sumber air yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku bagi memenuhi kebutuhan air baku di Kab. Pesisir Barat .
Mengacu dan mereferensi pada konsep pengembangan, pendayagunaan dan pengelolaan sumber daya air yang terpadu dan berwawasan lingkungan serta selaras dengan RUTR Nasional dan RUTR Propinsi serta RTRW Kabupaten.
Permasalahan
Kabupaten Pesisir Barat merupakan kabupaten yang baru berdiri tahun 2012. Sarana
prasarana infrastruktur masih sangat minim termasuk sarana pemenuhan air baku.
Kondisi topografi kabupaten yang memanjang sepanjang lebih kurang 165 km dengan
lebar lebih kurang 20 km, memiliki topografi bergelombang dengan puncak Bukit
Barisan pada sisi kanan dan garis pantai Samudra Indonesia pada sisi kiri.
Sungai-sungai mengalir pendek dengan pola dendritik bersumber dari TNBBS.
Penyebaran penduduk mayoritas berada di pesisir pantai sepanjang wilayah
Kabupaten, sedangkan sisi sebaliknya merupakan area Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan (TNBBS).
Lapisan geologi sebagian area pemukiman terutama yang berada pada pesisir adalah
Batugamping Koral (Qg) dan Aluvium Sungai (Qa). Sumur-sumur air di wilayah
tersebut rata-rata mengandung suspensi kapur.
Kebutuhan air baku di kawasan pemukiman selama ini menggunakan sumur atau
sungai-sungai yang mengalir di sekitarnya. Sumber air berupa mataair pada umumnya
berada di kawasan TNBBS yang jaraknya sangat jauh dari pemukiman.
Lokasi kajian
Secara geografis wilayah Kabupaten berbatasan langsung dengan: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Kab. Kaur Selatan Prov. Bengkulu.
2.Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lampung Barat. 3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tanggamus
Identifikasi Potensi Air Baku
Pada tahun 2016 telah dilakukan SID untuk 3 lokasi yaitu :
Way Raden Kemala
Way Kendaway
Way Gunung
Identifikasi potensi yang dilakukan tahun 2017 diluar ketiga lokasi tersebut.
25 Potensi teridentifikasi, dan disajikan dalam matrik antara Potensi dengan Rencana
Daerah layanan.
Dari 25 potensi tersebut, setelah dirangking , kemudian diambil 5 lokasi untuk
ditindaklanjuti dengan investigasi lapangan dan analisa kelayakan.
Tidak berarti yang tidak termasuk dalam 5 besar tidak layak, namun tindaklanjut dan
anallisanya akan dilakukan pada kesempatan / paket pekerjaan berikutnya.
1 Way Kubu Mutung Lemong 2 Way Lemong Hulu Lemong 3 Way Kramian Lemong 4 Way Melesom Lemong 5 Way Liuk Pesisir Utara 6 Way Sanggaruga Pesisir Utara 7 Way Batu Balak Pesisir Utara 8 Way Tebakak Karya Penggawa 9 Pal 11 Way Krui 10 Labuhan Mandi Way Krui 11 Pal Bronjong Way Krui 12 Way Belau Pesisir Tengah 13 Way Krui Pesisir Tengah 14 Way Mahnay Balak Krui Selatan 15 Way Tenumbang Pesisir Selatan 16 Tebing Langka Pesisir Selatan 17 Bendung Biha Pesisir Selatan
18 Way Ngambur Ngambur 19 Way Ngaras Ngambur &
Bengkunat 20 Way Weru Bengkunat
Belimbing 21 Way Pintau Bengkunat
Matrik Potensi Air Baku
Kriteria Penapisan I , sumber potensi tidak masuk kriteria jika :
Debit potensi < 10 liter/detik
Sumber yang telah tercemar
Kriteria Pembobotan (setelah lolos penapisan 1).
Jumlah Penduduk Score
< 10 liter /detik 1 10 -50 2 50 -100 3 >100 4
9
5 3 1
1 Sistem penyediaan air baku eksisting 5 Sumur gali Mata air PAM desa 2 Jumlah penduduk terlayani (jiwa) 25
3 Kepadatan Penduduk area terbangun
(jiwa /km2) 15 >100 jiwa /km2 50 - 100 jiwa / km2 < 50 jiwa /km2
4 Kelas Resiko Sanitasi di daerah layanan 10 > 9 6 - 9 < 6 Berdasarkan Memorandum Program Sanitasi 2015
5 Jarak sumber air ke daerah layanan (km) 10 < 3 km 3 - 6 km > 6 km 6 Sistem transmisi air baku 5 Gravitasi Pompa + gravitasi Pompa 7 Kondisi kekeruhan sumber air 10 sangat jernih cukup jernih keruh 8 Estimasi debit (l/dtk) 15
9 Fluktuasi musiman sumber air 5 kecil sedang besar
Jumlah bobot 100
Lihat tabel khusus penduduk
Lihat tabel khusus debit
Matrik Potensi Air Baku
Bobot 5 Bobot 25 Bobot 15 Bobot 10 Bobot 10 Bobot 5 Bobot 10 Bobot 15 Bobot 5 Score Nilai Score Nilai Score Nilai Score Nilai Score Nilai Score Nilai Score Nilai Score Nilai Score Nilai
1 Way Kubu Mutung Pekon Rata Agung Lemong sumur 5 25 2,181 2 50 30 1 15 6 3 30 3 3 30 pompa 1 5 cukup jernih 3 30 10 2 30 besar 1 5 220 16 2 Way Kramian Pekon Cahaya Negeri &
Perdahaga
Lemong pam desa 1 5 1,122 2 50 30 1 15 4 1 10 3 3 30 gravitasi 5 25 sangat jernih 5 50 150 4 60 kecil 5 25 270 12 3 Way Melesom Pekon Melaya, Pekon
Bambang
Lemong pam desa 1 5 2,831 2 50 30 1 15 3 1 10 1 5 50 gravitasi 5 25 sangat jernih 5 50 150 4 60 kecil 5 25 290 10 4 Way Liuk Pekon Kerbang Langgar Pesisir Utara sumur 5 25 575 1 25 104 5 75 4 1 10 2 5 50 gravitasi 5 25 cukup jernih 3 30 3 1 15 kecil 5 25 T DS 5 Way Sanggaruga Pekon Baturaja Pesisir Utara sumur 5 25 697 1 25 104 5 75 3 1 10 2 5 50 gravitasi 5 25 cukup jernih 3 30 150 4 60 besar 1 5 305 8 6 Way Batu Balak Pekon Baturaja Pesisir Utara sumur 5 25 697 1 25 104 5 75 3 1 10 3.8 3 30 gravitasi 5 25 cukup jernih 3 30 250 4 60 sedang 3 15 295 9 7 Way T ebakak Pekon T ebakak, Pekon
Way Sindi Utara 11 Way Belau Pasar Krui Pesisir
T engah
pam desa 1 5 5,717 4 100 154 5 75 12 5 50 1 5 50 gravitasi 5 25 tercemar 0 0 30 2 30 sedang 3 15 T DS 12 Way Krui Seluruh Pekon kecuali
Pekon Serai
Pesisir T engah
pam desa 1 5 17,193 5 125 154 5 75 12 5 50 13 1 10 gravitasi 5 25 cukup jernih 3 30 200 4 60 kecil 5 25 405 1 13 Way Mahnay Balak Pekon Way Napal,
Pekon Balai Kencana, Pekon Padang Raya, Pekon Suluh
Krui Selatan sumur 5 25 3,721 3 75 294 5 75 7 3 30 3 3 30 gravitasi 5 25 agak keruh 1 10 180 4 60 sedang 3 15 345 3 14 Way T enumbang Pekon T ulung Bamban,
Pekon NR T enumbang, Pekon Sukarame
Pesisir Selatan
sumur 5 25 2,584 2 50 0.57 1 15 4 1 10 3 3 30 gravitasi 5 25 cukup jernih 3 30 120 4 60 sedang 3 15 260 14 15 T ebing Langka Pekon Pelita Jaya Pesisir
Selatan
pam desa 1 5 911 1 25 57 3 45 3 1 10 2.5 5 50 gravitasi 5 25 sangat jernih 5 50 0.5 1 15 sedang 3 15 240 15 16 Bendung Biha Pekon Paku Negara,
Pekon Ulok Manik, Pekon Biha, Pekon T anjung Setia, Pekon Pagar Dalam
Pesisir Selatan
sumur 5 25 8,509 4 100 57 3 45 4 1 10 3 3 30 gravitasi 5 25 keruh 0 0 300 4 60 sedang 3 15 310 7 17 Way Ngambur Pekon Negeri Ratu
Ngambur
Ngambur sumur 5 25 2,075 2 50 0.69 1 15 3 1 10 10 1 10 gravitasi 5 25 cukup jernih 3 30 100 4 60 sedang 3 15 240 15 18 Way Ngaras Pekon Negeri Ratu
Ngambur, Pekon 19 Way Weru Pekon Pagar Bukit Bengkunat
Belimbing Kelas Resiko Sanitasi di
daerah layanan
Jarak sumber air ke
daerah layanan (km) Jumlah Nilai Sistem transmisi air baku Kondisi kekeruhan sumber air Estimasi debit (l/dtk) Fluktuasi musiman
sumber air Sistem penyediaan air baku
5 Lokasi Prioritas
11
1. Way Krui
2. Way Bambang
3. Way Mahnay Balak
4. Way Ngaras
PKM Tahap 1 dilaksanakan Pada Kamis 23 Maret 2017, bertempat di Ruang Aula Kantor
Bupati Pesisir Barat. Dipimpin oleh Asisten II Bupati Kabupaten Pesisir Barat. Serta
dihadiri oleh seluruh Camat Kabupaten Pesisir Barat, SKPD terkait, Pejabat Pembuat
Komitmen Kegiatan Perencanaan dan Program Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji
Sekampung, Tim Direksi, dan Tim Konsultan PT. Prana Kurnia Pratama
PKM Tahap 1
Ringkasan Kesimpulan :
1. Kabupaten Pesisir Barat diwakili Asisten II Bupati sangat mengapresiasi penyusunan studi kelayakan air baku untuk Kabupaten Pesisir Barat yang memang amat sangat diperlukan, khususnya untuk Kota Krui yang berkembang sebagai ibukota Kabupaten.
2. Pemkab Pesisir Barat akan mendorong untuk segera mewujudkan aspek kelembagaan bagi masalah penyediaan air baku.
3. Melihat kondisi topografi, pemenuhan terhadap kebutuhan air baku untuk Kabupaten pesisir Barat tidak bisa dijadikan satu sistem, namun beberapa sistem terpisah.
4. Disepakati untuk tindak lanjut investigasi pada 5 lokasi prioritas sesuai anggaran yang tersedia pada kegiatan tahun 2017 ini. Lokasi lainnya tidak berarti tidak layak, namun akan mendapat giliran untuk dikaji lebih mendalam pada kegiatan Tahun Anggaran Berikutnya.
Lokasi prioritas adalah :
Way Krui – kecamatan Pesisir Tengah
Way Bambang- Kecamatan Bengkunat Belimbing
Way Magnay Balak – Kecamatan Krui Selatan
Way Ngaras – Kecamatan Bengkunat
ATD Rata Agung– Kecamatan Lemong
Pengambilan sample air
15
Hasil Uji Kualitas Air
Way Bambang Way Krui Way Lemong Way Mahnay
Balak Way Ngaras
A. FISIKA
1 Kekeruhan 5 1,18 2,99 10,3 1,15 1,01 Skala NTU SNI 06-6989-25-2005 2 Suhu* Suhu Udara ± 3o C 25,0 28,5 25,0 28,5 28,6 o C SNI 06-6989-23-2005
3 TDS 500 45 113 53 947 95 mg/I SNI 06-6989-27-2005
B. KIMIA
1 Arsen 0.05 < 0,02 < 0,02 < 0,02 < 0,02 < 0,02 mg/I Merck Kit Tes 2 Besi (Fe)* 1 < 0,10 < 0,10 0,30 < 0,10 < 0,10 mg/I SNI 06-6989-04-2004
3 Boron (B) 0 0,4 0,6 0,6 0,5 0,6 mg/I Spektofotometri
4 COD 0 22,3 29,5 16,4 15,7 7,87 mg/I SNI 06-6989.15-2004 5 Calsium (Ca) 500 48,0 57,6 70,4 27,2 121,6 mg/I SNI 06-6989-12-2004 6 DHL 20 - 1500 34,8 24,1 26,6 198,1 51,4 μm hos/cm 06-2413-1991 7 Fluorida (F) 1,5 0,40 0,29 < 0,001 0,28 0,62 mg/I SNI 06-6989-29-2004 8 Klorida (CI) 250 4,12 3,91 3,6 4,16 4,40 mg/I SNI 06-6989-19-2009
9 Natrium (Na) 200 8,24 26,54 10,23 21,26 89,78 mg/I AAS
10 Oksigen Terlarut (DO) > 6 / > 4 / 3,14 3,,53 3,49 3,52 3,32 mg/I SNI 06-6989-14-2004 11 pH (Derajat keasaman)* 6,5-8,5 7,18 6,98 7,28 7,31 7,19 - SNI 06-6989-11-2004
12 Selenium (Se) 0,05 < 0,01 0,05 < 0,01 0,02 0,03 mg/I Spektofotometri
C. KIMIA ORGANIK
1 BOD 3,0 12 13 14 8,0 4,0 mg/I SNI 06-6989.14-2004 2 Minyak dan Lemak 10 0,01 0,01 0,26 < 0,001 0,01 mg/I SNI 06-6989.10-2004
D. BAKTERI
1 Total Coliform 0 < 3 /100 ml < 3 /100 ml < 3 /100 ml < 3 /100 ml < 3 /100 ml per 100 ml DEPKES RI
2 E.coli 0 < 3 < 3 /100 ml < 3 < 3 /100 ml < 3 /100 ml per 100 ml
3 Pathogen Vibrio - Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif per ml
4 Staphylococcus aureus - Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif per ml
Acuan Metode No Parameter Batas Maksimal*
Hasil Uji
Dokumentasi Pengukuran Debit
Pengukuran Hidrometri
Pengukuran debit dilakukan dengan pengukuran kecepatan arus pada penampang yang ditentukan. Pengukuran kecepatan arus dilaksanakan dengan alat ukur arus tipe baling-baling (OTT).
Dari lebar sungai yang telah diukur kemudian dibagi menjadi pias-pias setiap interval 1 meter. Pada tiap vertikal tersebut dilakukan pengukuran kecepatan pada 0,20 dan 0,80 dari kedalaman
No Lokasi Hasil Ukur Debit (m3/dt)
1 W. Lemong 5,85
2 W. Krui 2,49
3 W. Magnai 1,93
4 W. Ngaras 8,00
Pembacaan Manometer Sondir di Titik S.01 –
Lokasi FS rencana Weir-Intake Air Baku Way Krui. Kegiatan Sondir di Titik S.01 – Lokasi FS rencana
Weir-Intake Air Baku Way Krui
Hasil Investigasi Geologi Way Krui
Pembacaan ManometerSondir di Titik S.01 – Lokasi FS rencana Weir-Intake Air Baku Way Lemong
Kegiatan Sondir di Titik S.01 – Lokasi FS rencana Weir-Intake Air Baku Way Lemong
Kegiatan Sondir di Titik S.02 – Lokasi FS rencana Reservoir Air Baku Way Lemong
Investigasi Geologi Way Lemong
Pemasangan BM (Bench Mark) di Titik S.02 Way
Hasil Investigasi Geologi Way Lemong
Persiapan pengambilan contoh tanah undisturbed (UDS) di Titik BT.01 Way Mannay Balag dengan cara menggunakan Tabung Besi Ø 69 mm yang disambungkan dengan stang bor yang digunakan Kegiatan Bor Tangan di Titik BT.01 – Lokasi FS
rencana Weir-Intake Air Baku Way Mannay Balag
Hasil Investigasi Geologi Way Mahnay Balak
No. Lokasi
Rencana Weir-Intake Way Krui
Rencana Reservoir Way Kru
Rencana Weir-Intake Way Lemong
Rencana Reservoir Way Lemong
Rencana Weir-Intake Way Manny B.
Sosial Ekonomi Kecamatan Way Krui
Kecamatan Way Krui merupakan salah satu dari bagian wilayah Kabupaten Pesisir Barat yang mempunyai luas wilayahnya mencapai 4,482.5 Ha dan berpenduduk sebanyak 8,259 Jiwa dan 1,830 Kepala Rumah Tangga. Dengan kondisi wilayah dan jumlah penduduk yang ada, di Kecamatan ini terdapat 1,463 rumah tinggal yang terdiri dari : 793 rumah permanen, 391 rumah semi permanen dan 279 rumah sederhana.
Untuk menunjang sarana pendidikan untuk anak - anak di kecamatan ini terdapat : 1 TK, 5 SDN dan 1 SLTPN.
Sarana perekonomian yang ada di wilayah ini seperti : Rumah Makan dan mempunyai 1 daerah wisata di Kelurahan Ulu Krui
Sosial Ekonomi Kecamatan Bengkunat Belimbing
Luas wilayahnya mencapai 94,370 Ha yang terdiri dari Hutan Belukar, Padang Alang - Alang dan beberapa Aliran Sungai (9 Aliran Sungai).
Jumlah penduduk di Kecamatan ini mencapai 26,154 Jiwa yang terdiri dari 6,832 Kepala Rumah Tangga. Dengan jumlah kepala keluarga yang demikian banyak, penduduk ini menempati rumah tinggal sebanyak 6,509 rumah dengan kondisi : 1,437 rumah permanen, 1,671 rumah semi permanen dan 3,399 menempati rumah sederhana.
Untuk menunjang sarana pendidikan untuk anak - anak di kecamatan ini terdapat : 1 TK, 13 SDN dan 4 SD Swasta, 1 SLTPN dan 3 SLTP Swasta dan 1 SLTAN.
Sarana perekonomian yang ada di wilayah ini seperti : Pasar, Pertokoan/Warung, Rumah Makan,
Sosial Ekonomi Kecamatan Krui Selatan
Kecamatan Krui Selatan merupakan salah satu dari bagian wilayah Kabupaten Pesisir Barat yang mempunyai luas wilayahnya mencapai 3,625 Ha dan berpenduduk sebanyak 8,417 Jiwa dan 1,732 Kepala Rumah Tangga. Dengan kondisi wilayah dan jumlah penduduk yang ada, di Kecamatan ini terdapat 1,649 rumah tinggal yang terdiri dari : 664 rumah permanen, 668 rumah semi permanen dan 317 rumah sederhana.
Untuk menunjang sarana pendidikan untuk anak - anak di kecamatan ini terdapat : 2 TK Swasta, 8 SDN dan 1 SD Swasta, 2 SLTP Swasta dan 2 SLTA Swasta
Sarana perekonomian yang ada di wilayah ini seperti : Pasar, Pertokoan/Warung, Rumah Makan,
Penggilingan Padi, Industri Kerajinan Tangan, Industri Tahu/Tempe dan Makanan Lainnya, Industri Anyaman, Hotel/Losmen dan mempunyai 2 daerah wisata di Kelurahan Walur dan Mandiri Sejati. .
Sosial Ekonomi Kecamatan Lemong
Kecamatan Lemong merupakan salah satu dari bagian wilayah Kabupaten Pesisir Barat yang berada tepat di daerah tepi pantai yang mempunyai luas wilayahnya mencapai 454.99 Km2 dan berpenduduk sebanyak 14,309 Jiwa dan 6,657 Kepala Rumah Tangga.
Kecamatan Bengkunat
Kecamatan Bengkunat merupakan salah satu Kecamatan yang masuk dalam Kriteria Matriks Potensi Air Baku pada studi ini mempunyai luas wilayah mencapai 215.03 Km2 dan berpenduduk sebanyak 7,514 Jiwa dan 1,911 Kepala Rumah Tangga.
Untuk menunjang sarana pendidikan untuk anak - anak di Kecamatan ini terdapat : 4 TK, 6 SDN dan 1 SD Swasta, 3 SMPN dan 1 SMUN.
.
Sarana perekonomian yang ada di wilayah ini seperti : Pasar, Koperasi, Rumah Makan, Penggilingan Padi, Industri Tobong Bata, Industri Tahu/Tempe, Penggilingan Kopi, Industri Kerajinan..
Survey Sosial Ekonomi
Latar belakang responden :
Survey Sosial Ekonomi
35
Kesimpulan survey sosial ekonomi
1. Masyarakat yang ada di Kabupaten Pesisi Barat, terutama di 5 Kecamatan diwilayah studi sangat lah
membutuhkan sarana air bersih untuk keperluan sehari - hari.
2. Sarana air bersih yang sudah ada saat ini sumbernya sangat jauh dari rumah ke rumah sehingga, ada
rumah yang tidak mendapatkan aliran secara langsung kerumahnya. Oleh karena itu mereka masih harus mengambil dengan ember atau jerigen untuk bisa di gunakan untuk keperluan di rumahnya.
3. Masyarakat yang sudah mempunyai sumber air sendiri (sumur atau pompa), masih mengeluhkan
kondisi air yang ada karena keruh dan mengandung kapur terutama bila musim kemarau datang, kondisi air menjadi surut dan keruh.
4. Perlu di buatkan sarana Air Bersih, seperti PDAM atau Sumur Bor yang bisa di distribusikan langsung
kerumah - rumah warga melalui pipa - pipa.
5. Masyarakat tidak keberatan untuk membayar iuran penyambungan, pemeliharaan dan pemakaian
Analisa Hidrologi Way Krui
Luas catchment area 46.9 km2.
Debit lowflow 0.01 – 10.66 m3/det Debit rerata lowflow 1.86 m3/det
Debit sesaat pengukuran hidrometri 2.49 m3/dt Debit banjir kala ulang 25 th 227 m3/dt.
Rencana Bendung
Analisa Hidrologi Way Mahnay Balak
Luas catchment area 32.4 km2.
Debit lowflow 0.01 – 7.36 m3/det Debit rerata lowflow 1.29 m3/det
Debit sesaat pengukuran hidrometri 1.93 m3/dt Debit banjir kala ulang 25 th 148 m3/dt.
Analisa Hidrologi Way Ngaras
Luas catchment area 49.56 km2.
Debit lowflow 0.01 – 11.27 m3/det Debit rerata lowflow 1.97 m3/det
Debit sesaat pengukuran hidrometri 8.0 m3/dt Debit banjir kala ulang 25 th 199 m3/dt.
Rencana Bendung
Analisa Hidrologi Way Bambang
Luas catchment area 19.7 km2.
Debit lowflow 0.01 – 4.48 m3/det Debit rerata lowflow 0.76 m3/det
Debit sesaat pengukuran hidrometri 3.76 m3/dt Debit banjir kala ulang 25 th 227 m3/dt.
41
Kecamatan Desa / Pekon (jiwa) (%) 2026 2036 2046 1 Lemong Pekon Rata Agung 2,181 0.75 2,351 2,533 2,730 2 Pesisir Tengah Seluruh Pekon kecuali Pekon Serai 17,193 0.19 17,523 17,859 18,201 3 Krui Selatan Pekon Way Napal, Pekon Balai Kencana,
Pekon Padang Raya, Pekon Suluh
3,721 1.73 4,418 5,244 6,225
4 Ngambur & Bengkunat
Pekon Negeri Ratu Ngambur, Pekon Pardasuka, Pekon Ngaras, Pekon Kota Batu, Pekon Mulang Raya
6,853 1.68 8,096 9,563 11,297
5 Bengkunat Belimbing
Pekon Pemerihan, Pekon
Penyandingan, Pekon Pagar Bukit induk
6,076 0.2 6,199 6,324 6,452
Kecamatan Desa / Pekon ID Lokasi (jiwa) liter/orang
/hari 2026 2036 2046 2026 2036 2046 2026 2036 2046 2026 2036 2046
1 Pesisir Tengah Seluruh Pekon kecuali Pekon Serai
3 Krui Selatan Pekon Way Napal, Pekon Balai Kencana,
Total Estimasi Kebutuhan Air (m3/hari)
No
Lokasi Daerah Layanan Lokasi Sumber Air
Estimasi Kebutuhan Air Domestik (m3/hari)
Way Krui
43
reservoar
Bendung, Intake
Sistem transmisi dari weir ke reservoar : gravitasi Panjang jalur transmisi : 6.3 km Sistem distribusi : gravitasi Panjang jalur distribusi : max 5.5 km Kebutuhan debit : 0.40 m3/dt
Debit andalan : 0.57 m3/dt Elevasi weir / intake : + 48.8 m Elevasi reservoar : + 44 m
Way Mahnay Balak
45 Sistem transmisi : gravitasi
Way Ngaras
47 Sistem transmisi : gravitasi
Panjang jalur transmisi : 1.8 km Sistem distribusi : gravitasi Panjang jalur distribusi : max 5.4 km
Bendung, Intake,
Reservoar
Kebutuhan debit : 0.025 m3/dt Debit andalan : 0.600 m3/dt Elevasi weir / intake : + 50 m Elevasi reservoar : + 33 m
Way Bambang
49 Sistem transmisi : gravitasi
Panjang jalur transmisi : 2.0 km Sistem distribusi : gravitasi Panjang jalur distribusi : max 5.2 km
Bendung, Intake, Reservoar
Kebutuhan debit : 0.014 m3/dt Debit andalan : 0.240 m3/dt Elevasi weir / intake : + 55 m Elevasi reservoar : + 45 m
Saran2 untuk :
1. Pemda Pesisir Barat segera membentuk kelembagaan terkait Penyediaan Air Baku, agar pembangunan fisik sarana penyediaan air baku bisa segera terwujud dan dalam operasinya akan terpelihara dengan baik dan memberikan manfaat maksimal.
2. Perlu sosialisasi kepada masyarakat pada tahap awal pekerjaan Detail Desain untuk memastikan program ini bisa berjalan dan sesuai harapan masyarakat
3. Perlu segera diidentifikasi status kepemilikan lahan pada rencana tapak bendung/ intake, rencana jalur transmisi dan rencana tapak reservoar.