• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH FOTOSINTESIS TANAH DAN BAGIAN BA (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH FOTOSINTESIS TANAH DAN BAGIAN BA (1)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Annisa Nurhaliza 1514141016

JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

A. Pengertian Fotosintesis

Menurut Dwijoseputro (1980), fotosintesis adalah proses pengubahan zat-zat anorganik berupa H2O dan CO oleh klorofil (zat-zat hijau daun) menjadi zat-zat-zat-zat organik karbohidrat dengan bantuan cahaya matahari. Peristiwa asimilasi zat karbon ini hanya terjadi jika terdapat cukup cahaya, sehingga disebut dengan fotosintesis. Proses fotosintesis dinyatakan dengan persamaan reaksi kimia sebagai berikut:

6CO2+ 6H2O  C6H12O6+ 6O2

Pada dasarnya, proses fotosintesis merupakan kebalikan dari pernapasan. Proses pernapasan berguna untuk memecah gula menjadi karbondioksida, air, dan energi. Sebaliknya, proses fotositesis mereaksikan (menggabungkan) karbondioksida dan air menjadi gula dengan menggunakan energi cahaya matahari. Proses fotosintesis umumnya hanya berlangsung pada tumbuhan yang berklorofil pada waktu siang hari asalkan ada sumber cahaya. Tumbuhan menangkap cahaya dengan menggunakan pigmen klorofil yang memberi warna hijau pada daun. Di dalam klorofil terdapat kloroplas yang menyerap cahaya untuk proses fotosintesis.

B. Faktor yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis

(3)
(4)

1. Intensitas Cahaya

Laju fotosintesis akan mencapai titik maksimum pada saat banyak cahaya. Menurut Meyer dan Anderson (1952), intensitas cahaya yang sedikit dengan suplai karbondioksida yang cukup akan menyebabkan reaksi fotokimia terbatas dan suhu akan sedikit berpengaruh terhadap laju proses tersebut. Menurut Lakitan (1993) menyatakan bahwa umumnya, fiksasi karbondioksida maksimum terjadi pada tengah hari, yakni pada saat intensitas cahaya

mencapai puncaknya. Adanya penutupan cahaya matahari oleh awan dapat mengurangi laju fotosintesis.

2. Konsentrasi Karbondioksida

Konsentrasi karbondioksida cenderung meningkat secara konsisten. Peningkatan karbondioksida baik secara alami maupun dalam kondisi buatan secara konsisten memacu laju fotosintesis kecuali jika stomata menutup. 3. Suhu

Pengaruh suhu terhadap fotosintesis tergantung pada jenis tumbuhan dan kondisi lingkungan tempat tumbuhnya. Secara umum, suhu optimum untuk fotosintesis setara dengan suhu siang hari pada habitat asal tumbuhan tersebut.

4. Kadar Air

Rendahnya kadar air akan menyebabkan stomata pada daun menutup sehingga menghambat dalam penyerapan karbondioksida. Hal ini akan berpengaruh pada berkurangnya laju fotosintesis.

5. Kadar Fotosintat (Hasil Fotosintesis)

Jika kadar fotosintat ini berkurang, maka akan menyebabkan laju fotosintesis naik. Sebaliknya, jika kadar fotosintat bertambah akan berakibat pada

menurunnya laju fotosintesis. 6. Tahap Pertumbuhan

(5)

Selain itu, terdapat faktor genetik lain yang mempengaruhi laju fotosintesis. Faktor-faktor tersebut antara lain:

1. Perbedaan Antar Spesies

Laju fotosintesis pada tumbuhan C4 (misal tebu. jagung, sorgum dan beberapa jenis rerumputan asal tropis) paling tinggi dibandingkan pada tumbuhan C3 dan CAM. Tumbuhan CAM mempunyai laju fotosintesis terendah. Laju fotosintesis pada jenis pohon dan semak (C3) lebih rendah dibandingkan pada tumbuhan C4. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh daun pada pohon dan semak banyak yang saling menutupi, sehingga intensitas cahaya yang diterima daun-daun yang ternaungi akan lebih rendah.

2. Laju Translokasi Fotosintat

Laju fotosintesis dapat terhambat karena adanya timbunan fotosintat (hasil fosintesis) pada daun. Tumbuhan dengan laju fotosintesis yang tinggi menunjukkan laju translokasi yang tinggi.

C. Tempat Terjadinya FotosintesisDaun

Pada tumbuhan tingkat tinggi, biasanya kloroplas terbatas pada sel-sel batang muda, buah-buahan belum matang, dan daun. Daun inilah yang merupakan pabrik fotosintesis yang sebenarnya pada tumbuhan. Irisan melintang dari daun yang khas menyingkapkan beberapa lapisan-lapisan jaringan yang berbeda-beda. Permukaan atas daun tertutup selapis sel tunggal yang menyusun epidermis atas. Sel-sel ini sedikit atau tidak memiliki kloroplas. Kloroplas itu agak transparan dan membiarkan sebagian cahaya yang mengenainya melewati sel-sel dibawahnya. Sel-sel tersebut mengeluarkan suatu zat yang transparan seperti lilin yang

(6)

Dibawah sel-sel epidermis atas tersusun satu atau lebih barisan sel yang membentuk lapisan palisade. Sel-selnya berbentuk tabung dan tersusun sedemikian hingga sumbu panjang tegak lurus pada bidang daunnya. Setiap sel penuh dengan kloroplas, dan sel-sel inilah yang melakukan fotosintesis paling banyak di dalam daun. Di bawah lapisan palisad terdapat lapisan bunga karang. Sel-selnya tidak beraturan bentuknya da tersusun tidak rapat. Walau hanya berisi sedikit kloroplas, fungsi utamanya penyimpan sementara molekul-molekul makanan yan dihasilkan sel-sel lapisan palisade. Juga membantu pertukaran gas diantara daun dan

sekitamya. Selama siang hari sel-sel ini mengeluarkan oksigen dan uap air ke ruang udara diambilnya. Ruang-ruang udara ini saling berhubungan dan akhimya ke bagian luar daun-daun melalui pori-pori khusus yang dinamai stomata.

Kloroplas

Kloroplas adalah plastida berwama hijau, umumnya berbentuk lensa, terdapat di dalam sel tumbuhan lumut, paku-pakuan dan tumbuhan berbiji. Garis tengah dari lensa tersebut 2-6 mm, sedangkan tebalnya 0,5-1,0 mm. jika dilihat dengan mikroskop cahaya dengan perbesaran yang paling kuat, kloroplas sering kelihatan berbentuk butir. Bagian-bagiannya yang

kelihatan berwama tua disebut grana, sedangkan bagian-bagian yang kelihatan berwama muda disebut stroma. Sejajar dengan permukaannya yang lebar, di dalam kloroplas terdapat lamella. Secara urn urn suatu sel mesofil daun mengandung 30-500 butir kloroplas yang berbentuk cakram atau gelendong.

(7)

Klorofil

Klorofil ada 4 jenis, yaitu klorofil a, b, c, dan d. Perbedaan dari keempat jenis klorofil tersebut adalah :

Tabel 1. Perbedaan Dari Keempat Jenis Klrofil

(8)

D. Tahap-tahap Reaksi Fotosintesis

Proses fotosintesis yang terjadi di Kloroplas terdiri atas 2 reaksi, yaitu reaksi terang dan reaksi gelap.

Reaksi Terang

Yang pertama-tama melihat sepintas peranan cahaya dalam fotosintesis adalah Van Niel, mikrobiologis dari Amerika. Dia meneliti fotosintesis pada bakteri belerang ungu dan sampai pada kesimpulan tersebut. Mikroorganisme ini menghasilkan glukosa dari CO2 seperti halnya tumbuhan hijau, dan untuk memperoleh hal itu jasad renik terse but memerlukan cahaya. Akan tetapi, air tidak dipakai sebagai bahan pemula, tetapi bakteri ini menggunakan Hidrogen sulfide (H2S). Tambahan pula, selama fotosintesis ini tidak ada oksigen yang dibebaskan melainkan unsur sulfur.

Reaksi Gelap

Reaksi gelap pada fotosintesis itu sebenamya merupakan serangkaian reaksi yang melibatkan pengambilan CO2 oleh tumbuhan dan reduksi CO2 oleh atom hydrogen. Dr. Calvin dan rekan-rekannya di Universitas

California bertahun-tahun menyelidiki urutan langkah demi langkah reaksi-reaksi kimia yang terlibat. Fakta mengenai reaksi-reaksi gelap fotosintetik yaitu dari asam fosfogliserat ke PGA, langkah-langkahnya merupakan kebalikan yang tepat dari langkah-langkah pada glikolisis.

E. Pengaruh Cahaya Terhadap Klorofil

Bila suatu larutan klorofil ditempatkan dalam seberkas cahaya, maka akan mengeluarkan cahaya berwarna merah tua. Fenomena ini dinamakan fluoresensi. Hal ini dapat dengan mudah diperagakan. Ekstrak klorofil kasar dapat dengan mudah diperagakan. Ektrak klorofil yang kasar dapat disiapkan dengan

(9)

Keterangan untuk fenomena ini adalah bahwa energi cahaya yang diserap ditransfer pada suatu elektron dalam molekul klorofil, sehingga mengangkatnya ketingkat energi yang lebih tinggi. Elektron ini bebas berpindah-pindah mengitari molekul. Elektron-elektron inilah yang dengan mudah diangkat ke tingkat energi tinggi, maka molekul klorofil itu disebut "terangsang". Dalam larutan klorofil tersebut, keadaan terangsang itu berlalu dengan cepatnya. Elektron-elektronnya kembali ketingkat energi semula. Dengan demikian, elektron itu mengeluarkan energi yang telah mengangkatnya pada permulaan. Sebagian besar energi ini dibebaskan sebagai cahaya merah dengan panjang gelombang yang sangat jelas.

F. Fungsi Fotosintesis

1. Fungsi utama fotosintesis adalah untuk memproduksi glukosa sebagai sumber energi utama bagi tumbuhan, dan menjadi sumber makanan bagi manusia dan hewan.

2. Proses fotosintesis dapat membersihkan udara. Udara dibersihkan dengan diserapnya karbondioksida dan dihasilkannya oksigen. Kemampuan fotosintesis tumbuhan pada masa hidupnya akan membuat sisa sisa tumbuhan tersebut tertimbun di dalam tanah.

3. Timbunan dari tumbuhan dalam waktu yang lama akan membuatnya menjadi batu bara yang merupakan bahan baku dan sumber energi pada kehidupan modern.

(10)

Tanah adalah hasil pengalihragaman bahan mineral dan organik yang berlangsung di muka daratan bumi di bawah pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja selama waktu sangat panjang, dan berwujud sebagai suatu tubuh dengan

organisasi dan morfologi tertakrifkan. Pada dasarnya tanah merupakan tubuh alam. Namun demikian banyak tanah yang memperlihatkan tanda-tanda pengaruh antropogen. (Notohadiprawiro,1999).

Tanah idealnya dapat menyediakan sejumlah unsur hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman. Penyerapan unsur hara oleh tanaman mestinya dapat segera diperbaharui sehingga kandungan unsur hara di dalam tanah tetap seimbang. Pengambilan unsur hara oleh ribuan jenis tumbuhan diimbangi dengan pelapukan bahan organik yang menyuplai hara bagi tanah. Tubuh tanah merupakan medium tempat berjangkarnya perakaran tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh tegak dan kokoh, sebagai wadah dan sumber anasir hara dan air, dan sebagai pengendali keadaan-keadaan lain yang diperlukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

Kemampuan tanah sebagai medium untuk menunjang pertumbuhan tanaman digunakan dalam berbagai batasan. Dua batasan yang sering digunakan secara rancu adalah produktivitas tanah dan kesuburan tanah. Produktivitas tanah diberi batasan sebagai kemampuan suatu tanah untuk menghasilkan suatu tanaman (atau sekuen tanaman) yang diusahakan dengan system pengolahan tertentu.

Produktivitas tanah merupakan perwujudan dari seluruh faktor (tanah dan bukan tanah) yang mempengaruhi hasil tanaman.

Tanah yang dikehandaki tanaman adalah yang berstruktur gembur, di dalamnya terdapat ruang pori-pori yang dapat diisi oleh air tanah dan udara. Air tanah dan udara sangat penting bagi pertumbuhan akar tanaman.

(11)

1. Sebagai tempat tegak atau tumbuhnya tanaman.

2. Sebagai tempat penyedia unsur-unsur makanan tanaman. 3. Sebagai gudang air bagi tanaman.

4. Sebagai tempat penyimpanan udara bagi pernafasan anakan tumbuhan.

B. Perkembangan Tanah

Perkembangan dari batuan induk menjadi lapisan bahan induk tanah berangsur menjadi sub-soil dan akhirnya membentuk top-soil, memerlukan waktu yang lama sekali, sampai berabad-abad. Semua proses menghancurkan (destruktif) batuan induk dan membangun kembali (kontruktif) bagian-bagian yang sudah hancur menjadi bentukan baru, yang merubah batuan induk menjadi lapisan tanah disebut proses pembentukan tanah.

C. Bahan-bahan Penyusun Tanah

Bahan penyusun tanah terdiri atas tiga bagian, yaitu: 1. Bagian padat (mineral tanah dan bahan organik 2. Bagian cair (air tanah)

3. Bagian gas (udara tanah)

Ketiga macam bahan tersebut saling bergabung membentuk suatu sistem yaitu tanah, yang sanggup memberikan ruang bagi perakaran tanaman, gudang unsur hara, dan menyediakan air serta udara bagi tanaman. Perbandingan jumlah bahan mineral, air dan udara dalam suatu tanah sangat berbeda-beda, tergantung dari jenis tanah, lapisan-lapisan tanah dan keadaan iklim.

D. Tekstur Tanah

(12)

perbandingan yang sama antara pori-pori makro dan mikro serta tahan terhadap pukulan hujan. Sering dikatakan bahwa struktur yang baik ialah struktur dimana terdapat perbandingan yang sama antar padatan air dan udara tanah.

E. Unsur Hara Dalam Tanah

Berdasarkan jumlah yang diperlukan tanaman, unsur hara dibedakan menjadi unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro adalah unsur hara yang

dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak, apabila kurang pertumbuhan tanaman dan produksiakan berkurang. Mineral yang termasuk unsur hara makro adalah N, P, K, Ca, dan Mg. Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah sedikit, apabila kurang sedikit saja pertumbuhan tanaman akan terganggu dan apabila kelebihan sedikit saja tanaman akan beracun. Unsur hara mikro antara lain B, Cu, dan Zn. Unsur hara di dalam tanah terbagi dalam unsur makro dan unsur mikro. Mengenai faedah atau kegunaan unsur-unsur hara tersebut bagi tanaman, berikut ulasannya.

 Nitrogen

Peranan utama Nitrogen (N) bagi tanaman adalah untuk merangsang pertumbuhan secara keseluruhan, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, Nitrogen pun berperan penting dalam proses fotosintesis. Fingsi lainnya adalah membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya.

 Fosfor

Unsur Fosfor (P) bagi tanaman untuk merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi, dan pernafasan serta mempercepat pembuangan, pemasakan biji dan buah.

 Kalium

(13)

daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Kalium pun merupakan sumber kekuatan tanaman dalam menghadapi kekeringan dan penyakit.

 Magnesium

Magnesium (M) memegang peranan penting dalam transportasi Fosfat dalam tanaman. Dengan demikian, kandungan fosfat dalam tanaman dapat dinaikkan dengan jalan menambah unsur Magnesium.

 Kalsium

Kalsium (Ca) bertugas untuk merangsang pembentukkan bulu-bulu akar, mengeraskan batang tanaman, dan merangsang pembentukkan biji. Kalsium yang terdapat pada batang dan daun ini berkhasiat untuk menetralisasikan senyawa atau suasana yang tidak menguntungkan pada tanah.

 Belerang

Belerang (S) berperan dalam pembentukkan bintil-bintil akar. Sulfur ini merupakan unsur yang penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis, dan lain-lain.

F. Sifat-sifat TanahSifat Kimia Tanah

Sifat kimia tanah berhubungan erat dengan kegiatan pemupukan. Berbicara tentang sifat kimia tanah, tidak terlepas dari persoalan unsur-unsur kimia dan reaksi kimia yang pembahasannya agak rumit. Namun, pembahasan akan lebih ditekankan pada aspek praktisnya

sehingga akan sangat membantu dalam mencapai efektivitas pemupukan. Dengan mengetahui sifat kimia tanah akan didapat gambaran jenis dan jumlah pupuk yang dibutuhkan. Pengetahuan tentang sifat kimia tanah juga dapat membantu memberikan gambaran reaksi pupuk setelah ditebarkan ke tanah.

a) Unsur Hara Esensial

(14)

tanaman dari dalam tanah, yakni Nitrogen (N), Kalium (K), Fosfor (P), Magnesium (Mg), Sulfur (S), Kalsium (Ca), Besi (Fe), Seng (Zn), Mangan (Mn), Tembaga (Cu), Boron (B), Molybdenum (Mo), dan Khlor (Cl).

b) Larutan Tanah

Larutan tanah adalah air yang terdapat diantara pori-pori tanah. Larutan ini mengandung ion-ion terlarut yang dapat diserap oleh akar tanaman. Diantaranya terdapat juga ion-ion yang tidak berguna atau bersifat racun bagi tanaman, seperti alumunium. Larutan tanah identik dengan larutan garam yang mudah berubah konsentrasi (kepekatan) dan susunan kimianya.

c) pH Tanah

Keasaman atau pH (potential of hidrogen) adalah nilai (pada skala 0-14) yang menggambarkan jumlah relatif ion H+ terhadap ion OH- di dalam larutan tanah. Larutan tanah disebut bereaksi jika nilai pH berada pada kisaran 0-6. Artinya, larutan tanah mengandung ion H+ dalam larutan tanah lebih kecil dari pada ion OH tanah disebut bereaksi basa (alkali) atau memiliki nilai pH 8-14. Jika jumlah ion H dalam larutan tanah sama dengan jumlah ion OH dengan pH 7. Semakin banyak kandungan ion H tersebut akan semakin asam.

d) Kapasitas Tukar Kation

Koloid tanah adalah bagian tanah yang sangat berperan dalam penyediaan unsur hara bagi tanaman. Koloid tanah bermuatan negatif, sehingga dapat menarik dan memegang ion-ion bermuatan positif (kation). Daya tarik menarik ini dapat dianalogikan seperti kutub negatif magnet-magnet menarik dan memegang kutub positif magnet-magnet lainnya. Kation yang telah melekat pada koloid tanah tidak mudah tercuci oleh aliran air. Namun, kation atau anion yang berada pada larutan tanah sangat mudah hanyut terbawa air.

(15)

Jika tanah digali sampai kedalaman tertentu dari penampang vertikalnya dapat dilihat gradasi warna yang membentuk lapisan-lapisan (horizon) atau biasa disebut profil tanah. Di tanah hutan yang sudah matang terdapat tiga horizon penting, yakni horison A, B, dan C. Horison A atau top soil adalah lapisan tanah paling atas yang paling sering dan paling mudah dipengaruhi oleh faktor iklim dan faktor biologis. Pada lapisan ini, sebagian besar bahan organik terkumpul dan mengalami pembusukan. Kandungan zat-zat terlarut dan fraksi liat (koloid tanah) pada lapisan ini termasuk miskin, karena telah dicuci oleh air ke lapisan yang lebih bawah. Karena itu, lapisan ini disebut juga zona pencucian (elevation zone).

Horison B disebut juga dengan zona penumpukan (illuvation zone). Horison ini memiliki bahan organik yang lebih sedikit dibandingkan dengan horison A, tetapi lebih banyak mengandung unsur yang tercuci daripada horison A. Tumpukan partikel liat yang terbentuk koloid dan bahan mineral, seperti Fe, Al, Ca, dan S, menjadikan lapisan ini lebih padat.

BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN DAN FUNGSINYA

(16)

1. Akar

Akar merupakan bagian tumbuhan yang penting. Akar berada di dalam tanah. Struktur akar tersusun atas struktur luar (morfologi) dan struktur dalam

(anatomi). Secara morfologi, akar tersusun atas rambut akar dan tudung akar, sedangkan secara anatomi akar tersusun atas epidermis,

korteks, endodermis, dan silinder pusat. Fungsi atau kegunaan akar adalah sebagai berikut :

 Menancapkan tumbuhan ke dalam tanah  Menyerap air dan mineral dari dalam tanah

 Sebagai tempat menyimpan makanan, misalnya pada tanaman wortel, lobak, dan ubi kayu.

 Melekatkan dan menopang tubuh

 Membantu pernafasan

Akar terdiri dari beberapa bagian yaitu :

Rambut akar (bulu akar) berguna untuk menyerap air dan mineral dari

dalam tanah.

Tudung akar, berguna untuk melindungi akar pada waktu menembus

tanah.

(17)

Struktur dalam akar tersusun atas jaringan-jaringan yang membentuk empat lapisan secara berurutan dari lapisan terluar sampai lapisan paling dalam yaitu epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat (stele).

Epidermis

Epidermis merupakan lapisan yang tersusun atas selapis sel, berdinding tipis, dan bersifat semipermeabel.dinding epidermis akan membentuk tonjolan-tonjolan yang pada akhirnya dapat

membentuk rambut akar.

Korteks

Korteks merupakan lapisan yang tersusun atas beberapa lapis sel berdinding tipis.di dalam korteks terdapat ruang-ruang antar sel yang berfungsi untuk proses pertukaran gas.korteks terdapat disebelah dalam epidermis,berbentuk cincin dari sel-sel

perenkima,dan berfungsi untuk cadangan makanan.

Endodermis

Endodermis berfungsi untuk mengatur jalanya air dan garamgaram

mineral dari korteks ke silinder pusat. Pada sel endodermis terdapat bagian yang berbentuk seperti pita yang di sebut pita kaspari. Pita kaspari

berfungsi untuk menghalangi lewatnya cairan dari dalam tanah melalui dinding sel,sehingga cairan mengalir melalui sitoplasma.

(18)

Silinder pusat tersusun atas perisikel dan berkas-berkas pembuluh (xylem dan floem). Antara xylem dan floem terdapat kambium yang berfungsi membentuk floem yang baru ke luar dan xylem yang baru kearah dalam.

Menurut bentuknya, akar dapat dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut :  Akar serabut, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping satu,

misalnya akar kelapa, akar pepaya. Akar serabut berbentuk seperti serabut. Semua bagian akar keluar dari pangkal batang. Ukuran bagian pangkal dan ujung akar serabut hampir sama.

 Akar Tunggang, yaitu akar dari tumbuhan yang bijinya berkeping dua, misalnya akar kopi, mangga, dan asam. Akar tunggang mempunyai akar pokok. Akar pokok itu bercabang-cabang sehingga menjadi akar-akar yang lebih kecil. Namun demikian, tumbuhan berkeping dua yang ditanam dengan cara dicangkok tidak mempunyai akar tunggang. Tumbuhan berkeping dua yang dicangkok akan mempunyai akar serabut.

2. Batang

Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada di atas tanah. Batang merupakan organ tempat lintasan makanan hasil fotosintesis yang di produksi oleh daun. Sebagian hasil fotosintesis tersebut dibawa keseluruh tubuh dan sebagian lagi di simpan pada batang sebagai cadangan makanan.

Batang mempunyai kegunaan yaitu :

 Sebagai tempat tumbuh daun, bunga, dan buah.

 Sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun.

 Sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya ketela rambat dan sagu.

 Menyalurkan air dan garam mineral dari akar menuju daun dan menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh

bagian tubuh tumbuhan yang lainya.

(19)

Ada tiga jenis batang yaitu :

Batang basah, yaitu batang tumbuhan yang lunak dan berair, misalnya

batang tanaman bayam.

Batang berkayu, yaitu batang tumbuhan yang terdiri dari kayu, misalnya

batang pohon mangga.

Batang rumput, yaitu batang tumbuhan yang beruas-ruas dan berongga,

misalnya batang padi dan rumput.

Struktur Anatomi Batang

Struktur dalam pada batang sama dengan struktur dalam pada akar.struktur tersebut tersususun atas epidermis, korteks, endodermis, dan silinder pusat.

3. Daun

Daun adalah bagian tumbuhan yang tumbuh pada batang. Daun sesungguhnya adalah cabang atau ranting yang mengalami modifikasi. Pada tumbuhan tingkat tinggi daun merupakan tempat penting untuk fotosintesis. Daun merupakan salah satu organ pokok pada tumbuhan. Daun berbentuk pipih melebar dan pada umumnya berwarna hijau karena mengandung kloroplas di dalam sel-selnya. Daun terdapat di bagian atas tumbuhan dan melekat pada batang. Daun pada umumnya berwarna hijau. Ada daun yang berwarna hijau muda, ada yang

(20)

Struktur Morfologi Daun

Daun umumnya berbentuk pipih melebar dan berwarna hijau, tetapi beberapa daun ada yang berbentuk jarum seperti pada pinus dan berbentuk jarum seperti pada pinus dan berbentuk sisik atau duri seperti pada kaktus. Daun ada yang lengkap dan ada yang tidak lengkap. Daun yang lengkap mempunyai bagian upih daun (pelepah daun), tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Daun yang tidak lengkap tidak mempunyai satu atau dua bagian tersebut. Pada

(21)

Berdasarkan susunan daunnya, daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu daun pada satu

tangkainya, sedangkan daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa (lebih dari satu) daun pada satu tangkainya.

Struktur Anatomi Daun

Struktur dalam daun terdiri dari atas epidermis, jaringan palisade (jaringan tiang), dan jaringan spons (jaringan bunga karang).

Epidermis

Pada epidermis daun terdapat celah-celah yang diapit oleh dua sel penjaga. Celah celah tersebut disebut sebagai stomata (mulut daun), yang berfungsi sebagai jalan keluar masuknya udara dan menghubungkan udara luar dengan rongga udara pada jaringan bunga karang.

Jaringan Palisade (Jaringan Tiang)

Jaringan tiang tersusun dari satu atau beberapa lapis sel yang memanjang dalam posisi tegak dan berisi banyak kloroplas. Sehingga pada jaringan inilah tempat berlangsungnya fotosintesis.

Jaringan Bunga Karang (Jaringan Spons)

Jaringan bunga karang terletak di bawah jaringan palisade, disebut sebagai jaringan spons karena sel-selnya tersusun tidak rapat sehingga terdapat rongga rongga udara tempat berlangsungnya pertukaran gas. Sel-selnya juga berkloroplas sehingga menjadi tempat fotosintesis.

Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut pada daun membentuk suatu system percabangan seperti jala yang kompleks, disebut tulang daun. Tulang daun terletak di antara jaringan tiang dan jaringan bunga karang. Pada sayatan melintang, tulang daun merupakan berkas pengangkut yang tersusun dari xylem dan floem.

Daun mempunyai fungsi, yaitu :  Sebagai tempat fotosintesis.

 Sebagai alat penguapan (evaporasi).

(22)

4. Bunga

Struktur bunga sangat beraneka ragam,baik bentuk maupun warna tergantung pada jenis tumbuhanya.meskipun demikian,struktur dasar bunga sama, yaitu terdiri atas kelompok bunga,mahkota bunga,benang sari,dan putik. Bunga pada tumbuhan berbagai macam bentuk dan warnanya. Ada bunga yang berwarna putih, kuning, merah, dan ungu.

Fungsi atau kegunaan bunga adalah sebagai alat berkembang biak. Bunga dapat dibedakan menjadi dua, sebagai berikut :

a) Bunga tidak sempurna. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja atau putik saja. Bunga yang hanya mempunyai benang sari saja disebut bunga jantan. Bunga hanya mempunyai putik saja disebut bunga betina. b) Bunga sempurna. Bunga yang mempunyai benang sari dan putik. Bunga

sempurna terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

Tangkai bunga, yaitu bagian yang menghubungkan antara batang dengan

bunga.

Kelopak bunga, yaitu bagian yang gunanya untuk melindungi ketika bunga

masih kuncup. Kelopak bunga berwarna hijau, bentuknya menyerupai daun. Kelopak bunga akan membelah bila bunga mekar.

Mahkota bunga, yaitu bagian bunga yang indah. Mahkota biasanya

(23)

Benang sari, yaitu alat kelamin jantan bunga, berguna sebagai alat

perkembangbiakan.

Putik, yaitu alat kelamin betina bunga. Berguna sebagai alat perkembang

Gambar

Tabel 1. Perbedaan Dari Keempat Jenis Klrofil

Referensi

Dokumen terkait

159.Asam berikut jika campurkan dengan basa konjugasinya tidak membentuk larutan penyangga adalah ...a. CH

Menurut Pasal 1 angka 10 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, klausula baku adalah “setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang

Mohon hal ini pokja pertimbangkan karena pada dasarnya pelelangan yang bersifat pengadaan barang tidak pernah melakukan evaluasi teknis dengan nilai ambang batas?. Biasanya

dalam tanah, jumlah dan tingkat dekomposisi bahan organik dan kegiatan jasad mikro (Soepardi, 1983). Ketersediaan fosfor yang sangat rendah adalah salah satu masalah penting

Menyusun kubus menyerupai stupa, digunakan untuk , mengenalkan warna mengenalkan jumlah motorik halus konsentrasi Harga Rp.45.000,- Menara Balok Digunakan untuk :

Tindak Pidana Pencucian Uang merupakan kejahatan yang membuat dampak sanga signifikan dalam hal perekonomian suatu negara. Pencucian uang tidak seperti halnya perampokan,

Hal ini menunjukkan bahwa variabel, faktor individu (jenis kelamin) dan faktor sosial (tingkat pendidikan) merupakan bagian penting dijadikan sebagai variabel kontrol

  Nevertheless,   selection  of  shade,  container  or  media  to  cultivate  this  stingless  bee  can  be  engineered  to   increase  the  production  of