• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manajemen Kurikulum Sesuai dengan Standa (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Manajemen Kurikulum Sesuai dengan Standa (2)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Kurikulum Sesuai dengan Standar

Nasional Pendidikan

Disusun Oleh:

ANGGA SETIAWAN (171011500320)

PENDIDIKAN PANCASILA DAN ILMU KEWARGANEGARAAN

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam melakukan suatu kegiatan dalam pendidikan tidak aakan lepas dari

manajemen yang tentunya manajemen tersebut merupakan usaha untuk

mensukseskan tujuan pendidikan. Diperlukan adanya penataan, pengaturan,

pengelolaan, dan kegiatan yang sejenis yang berkaitan dengan lembaga pendidikan

yang bertujuan untukmengembangkan sumber daya manusia yang mnegcu pada

upaya agar dapat didayagunakan seoptimal mungkin.

Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk

memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha

meningkatkan kualitas interaksi belajar mangajar. Dalam kegiatan tersebut

diperlukan adanya perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang merupakan sat

rangkaian yang didak dapat dipisahkan.

B. Ruang Lingkup Kajian

Di dalam makalah ini saya akan membahas makalah yang berisikanApa

pengertian manajemen kurikulum?Bagaimana ruang lingkup manajemen

kuikulum?Apa saja prinsip dan fungsi manajemen kurikulum?Bagaimana

organisasi kurikulum? Bagaimana struktur program dan komponen kurikulum?

C. Tujuan

1. Untuk mengetaui manajemen kurikulum.

2. Untuk mengetahui ruang lingkup manajemen kurikulum.

3. Untuk mengetahui prinsip dan fungsi manajemen kurikulum.

(3)

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Hakikat Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk

memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha

meningkatkan kualitas interaksi belajar mangajar. Sedangkan kurikulum sendiri

mempunyai arti yang sempit dan arti yang luas. Kurikulum dalam arti sempit

adalah jadwal pelajaran atau semua pelajaran baik teori maupun praktek yang

diberikan kepada siswa selama mengikuti suatu proses pendidikan tertentu.

Sedangkan dalam arti luas kurikulum diartikan sebagai berikut.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu

ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan,

kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu

kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian

program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.

1. RUANG LINGKUP MANAJEMEN KURIKULUM

Ruang lingkup manajemen kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan,

dan penilaian kegiatan kurikulum. Pada tingkat sekolah kegiatan kurikulum lebih

mengutamakan untuk merealisasikan dan melevensikan antara kurikulum nasional

(standar kompetensi atau kompetensi dasar) dengan kebutuhan daerah dan kondisi

sekolah yang bersangkutan, sehingga kurikulum tersebut merupakan kurikulum

yang integritas dengan peserta didik maupun dengan lingkungan.

Dengan di lakukan penyesuain antara kurikulum dengan kondisi daerah

yang mengharuskan untuk beradaptasi maka, akan sedikit memberikan

kemudahan bagi para pelajara dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar

(KBM). Karena ketika tidak dilakukan penyesuain antara kurikulum dengan

kondisi dimana ketika kurikulum yang berasal dari pusat itu di terapkan di suatu

(4)

maka bisa kita katakan suatu yang menjadi tujuan bersama itu sulit untuk di capai.

Banyak factor yang melatar belakangi kenapa suatu tujuan bersama itu sedikit

kemungkinan akan bisa terwujud, yang pertama jikalau kita menerapkan

kurikulum yang model pengajaranya seperti yang diterapkan di kota-kota besar,

seperti Jakarta, malang, bandung dll. Maka tidak akan singkron dengan kondisi

para pelajar yang berada di daerah terpencil tersebut.

2. PRINSIP DAN FUNGSI MANAJEMEN KURIKULUM

Untuk mewujudkan manajemen kurikulum yang baik, maka kita harus

memperhatikan prinsip-prinsip manajemen kurikulum, prinsip-prinsip tersebut

meliputi:

pemenuhan kebutuhan seluruh peserta didik tanpa adanya diskriminasi.

d. Kooperatif Manajemen kurikulum harus mampu membangun sesuai dengan

peran fungsinya dalam menjlankan tugas mewujudkan tujuan pendidikan.

e. Efektivitas dan efisiensi Prinsip pengelolaan kurikulum mengedepankan

fektivitas dan efesiensi dalam implementasinya.

Dari kelima prinsip ini mempunyai relasi yang sangat kuat sehingga ketika

dari lima item ini hilang ataupun di marjinalisasikan maka, yang demikian itu

akan menghambat laju perkembangan manajemen kurikulum itu sendiri. Adapun

fungsi kurikulum yaitu:

a. Fungsi penyesuain (the adjutive or adaptive finction)

Kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu mengarahkan siswa agar

(5)

b. Fungsi integrasi (the integrating function)

Dalam mengimplementasikan fungsi kurikulum sebgai fungsi integrsi maka

kurikulum harus mampu membiayai siswa menjadi pribadi yang utuh dalam

system social.

c. Fungsi diferensiasi (the differentianting function)

Setiap individu siswa harus mempunyai perbedaan potensi minat, dan bakat

yang dimilikinya.

d. Fungsi persiapan (the propadeutic functinal)

Kurikulum didesain untuk menfasilitasi siswa kejenjang berikutnya.

e. Fungsi pemilihan (the slectiv function)

Kurikulum juga dirancang dalam rangka menfasilitasi siswa agar untuk

memilih program studi atau jurusan sesuai dengan potensi.

f. Fungsi diaknotik (the diagnostic function)

Fungsi ini mempersiapkan kpada para siswa untuk mampu berdiagnosis

potensi dan kelemahan yang dimilikinya.

3.ORGANISASI KURIKULUM

Organisasi kurikulum merupakan pola atau rancangan kurikulum sehingga

kurikulum tersusun secara sistematik dan mudah di pahami, ada bebrapa hal yang

ketika ingin menyusun organisasi kuikulum, diantaranya adalah:

a. Ruang lingkup (scope)

Dalam meyusun organisasi kurikulum kita harus memperhatikan ruang lingkup

kurikulum yang mencakup mata peljaran yang akan diajarkan, hal ini penting

dalam proses implementasi prinsip relevansi dalam penyusunan kurikulum.

b. Urutan (sequense)

Urutan dalam organisasi kuriklum juga baru perlu diperhatikan dalam

penyesuain dengan jalur yang jenjang pendidikan yang ditempuh oleh peserta

didik.

c. Kedalaman (deepness)

Tingkat kedalaman dalam organisasi adalah pentingmenyusuaikan diri dengan

(6)

d. Kontinuitas

Kontinuitas menjadi bahan pertmbangan ketika melakukan organisasi

kurikulum.

4.STRUKTUR PROGRAM DAN KOMPONEN KURIKULUM

Evaluasi merupakan slah satu fungsi administrasi yang berperan sebgai saranan

refleksi terhadap kondisi sebuah Manajemen kurikulum menckp pengelolaan

terhadap struktur program dan komponen kurikulum dalam system pendidikan.

Komonen kurikulum berisi tentang tjuan yang ingin dicapai, isikurikulum yang

akan menjadi bahan ajar metode yang digunakan dalam melakukan pengajaran

terhadap isi kurikulum, evaluasi terhadap implementasi kurikulum itu sendiri.

a. Tujuan

Tujuan kurikulum merupakan arah dan hasil yang ingin dicapai.

1. Tujuan pendidikan pada level nasional (TPN)

pengalaman belajar yang dimiliki oleh peserta didik.

c. Metode

Komponen metode berpeeran pentingdalam sebuah kurikulum karena

metode berkaitan erat dengan strategi apa yang tepat untuk digunakan agar

mencapai tujuan yang ditentukan.

d. Evaluasi

organisasi. Evaluasi kurikulum juga memberikan sebuah rekomendasi

(7)

B. Standar Nasional Pendidikan Manajemen Kurikulum

Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) digunakan sebagai acuan pengembangan isi

kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan

penilaian. Adapun bahasan singkat ke 8 standar tersebut yaitu sebagai berikut :

1) Standar Isi

Standar isi mencakup lingkup materi dan tngkat kompetensi untuk mencapai

kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam

standar isi adalah kerangka dasar dan struktur kurikulum, standar kompetensi dan

kompetensi dasar setap mata pelajaran pada setap semester dari setap jenis dan

jenjang pendidikan dasar dan menengah. standar isi ditetapkan dengan Kepmendikbud

No 22 Tahun 2006

Standar isi meliput lingkup materi dan tngkat kompetensi yang mencangkup

1. Kerangka dasar dan struktur keilmuan

2. Beban belajar

3. Kurikulum tngkat madrasah

4. Kalender pendidikan

Pada dasarnya kurikulum merupakan suatu perngkat rencana dan pengaturan mengenai

isi, bahan dan tujuan maupun pendekatan yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

2) Standar Proses

Standar proses merupakan proses kegiatan pembelajaran, oleh karena itu untuk

mewujudkan pendidikan yang baik hendaknya memiliki standar proses sebagai berikut

1. Proses pembelajaran yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,

serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

2. Setiap guru hendaknya tetap memberikan keteladanan baik bagi peserta

(8)

3. Setiap madrasah merencanakan prose pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, maupun memberikan pengawasan

terhadap proses pembelajara agar berjalannya pembelajaran yang efektif dan

efisien

4. Dalam melakukan perencanaan proses pembelajaran meliputi : silabus

dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sekurang-kurangnya mencangkup

tujuan pembelajaran, materi ajar, metode, sumber belajar maupun penilaian yang

merupakan hasil dari proses pembelajaran

5. Dalam menjalankan proses pembelajaran juga harus memperhatikan

jumlah maksimal peserta didik, rasio maksimal buku teks pelajaran setian peserta

didik maupun rasio maksimal jumlah peserta didik setiap pendidik

6. Setiap madrasah harusmelaksanakan proses pembelajaran dengan

mengembangkan budaya membaca dan menulis

7. Untuk mengetahuihasil dilakukan penilaian dengan menggunakan

berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai

8. Adapun teknik penilaian meliputi tes tertulis, observasi, tes praktik dan

penugasan perorangan atau kolompok dan kelompok mata pelajaran ilmu

pengetahuan dan teknologi pada jenjang dasar an menengah teknik penilaian

observasi secara individual sekurang-kurangnya dilaksnakan satu kali dalam

semester dan pendidik sebagai pendamping peserta didik

9. Selain mengetahui hasil proses pembelajaran juga dilakukan pengawasan

yang meliputi pemantauan, supervisi, evaluasi, pelaporan maupun pengambilan

langkah tidak lanjut yang diperlukan sesuaidengan persoalaan pembelajaran.

Standar perencanaan dan pengawasan proses pembelajaran dikembangkan oleh

BSNP dan ditetapkan dengan peraturan menteri

3) Standar Kompetensi Lulusan ( SKL )

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencangkup sikap,

pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang dutetapkan dengan Peraturan

(9)

4) Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

Pendidik dan tenaga kependidikan merupakan salah satu komponen dalam

lembaga pendidikan yang berfungsi sebagai mobilitas untuk menentukan

suksesnya penyelenggaraan pendidikan di madrasah yang bersangkutan.

5) Standar Sarana dan Prasarana

Dalam menyelenggarakan pendidikan tidak akan dapat berhasil tanpa dukungan

sarana dan prasarana yang diperlukan dalam dunia pendidikan.

6) Standar Pengelolaan

Standar pengelolaan di madrasah merupakan kegiatan untuk mewujudkan

pendidikan berkualitas. Oleh karena itu agar kinerja madrasah dan mutu lulusan

berkualitas, maka harus dikelola secara profesional.

7) Standar Pembiayaan

Untukmeningkatkan lualitas madrasah agar semua proses dan kegiatan

penyelenggaraan pendidikan untuk memenuhi harapan para stakeholdernya

membutuhkan pengelolaan biaya yang profesional baik dalam penggilan sumber

dana maupun pendistribusian dananya. untuk itu madrasah hendaknya memenuhi

standar pembiayaan minimal. Pembiayaan yang terdiri atas biaya investasi, biaya

operasi dan biaya personal.

8) Standar Penilaian Pendidikan

Penilaian pendidikan baik jenjang dasar maupun menengah sebagai

penyelenggaraan pendidikan formal minimal mencngkup :

(10)

2. Penilaian hasil belajar oleh madrasah

3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

4. Kelulusan

5. Evaluasi

6. Akreditasi

7. Sertifikasi

(11)

C. Implikasi Standar Nasinal Pendidikan terhadap Manajemen Kurikulum

Pengembangan kurikulum berkenaan dengan mengacu pada standar nasional

pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendiikan nasional standar

nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulusan,

tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan

penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pedidikan tersebut,

yaitu standar isi dan standar lulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan

pendidikan dalam mengembangkan kurikulum. Menurut UU Nomor tahun 20

tahun 2003 bahwa pengembangan kurikulum disusun antara lain agar dapat

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk :

a) Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada tuhan YME.

b) Belajar untuk memahami dan menghayati.

c) Belajar untuk melaksanakan dan berbuat secara efektif.

d) Belajar untuk hidup bersama dan berguna untuk orang lain.

e) Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang

aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Kewenangan sekolah dalam menyusun kurikulum memungkinkan

menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan kondisi

daerah. Dengan demikian, daerah dan atau sekolah memiliki cukup kewenangan

untuk merancang dan menentukan hal-hal yang diajarkan, mengelola pengalaman

belajar, cara mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar. Peraturan

pemerintah (PP) Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendiikan, pasal

6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan

dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas :

1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2. Kelompok mata pelajaran kewaranegaraan dan kepribadian.

3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Kelompok mata pelajaran estetika.

5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.

Berdasarkan, cakupan kelompok mata pelaran tersebut, dapat dipaparkan

(12)

a. Membentuk peserta didik menjadi Mnusia yang beriman dan bertakwa kepada

tuhan YME.

b. Meningkatkan kedaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan

kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta

meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia.

c. Mengenal, menyikapi dan mengapresian ilmu pengetahuan dan teknologi serta

menambahkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif

dan mandiri.

d. Meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.

e. Meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup

(13)

BAB 3 PENUTUP A. Kesimpulan

Manajemen kurikulum adalah segenap proses usaha bersama untuk

memperlancar pencapaian tujuan pengajaran dengan titik berat pada usaha

meningkatkan kualitas interaksi belajar mangajar. Sedangkan Kurikulum adalah

seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran

serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

B. Saran

Pengembang kurikuum dalam memutuskn, merancang, melaksanakan serta

mengevaluasi suatu kurikulum diperlukan manajemen yang tepat dari berbagai

lini keilmuan manajemen sudah sepatutnya dimiliki oleh pengemban kurikulu

untuk meminimalisir kegagalan

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Ramli komrusli dan yuniati putri koeshardini.2013,Asas-asas Manajemen (Tanggerang

selatan) :Universitas Terbuka

Bukhari umar, 2011, ilmu pendidikan manajemen kurikulumm (Jakarta: Amzah, ) h. 163

E. Mulyasa, 2004. Implementasi Kurikulum 2004 (Panduan Pembelajaran KBK). Bandung: PT. RosdaKarya.

George R Terry, 2006, prinsip prinsip manajemen. Bumi aksara, (JAKARTA)

Purwanto, Yadi, 2001, Manajemen modul lathan. PT.Cendekia Informatka, (JAKARTA)

https://manajemenmentor.blogspot.com/2017/03/8-standar-nasional-pendidikan-snp.html

https:/www.slideshare,net/mobile/dennykodrat/mbs-implikasi-manajemenkurikulumsistem (diambil 28 Juni 2018 )

Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia,manajemen

Referensi

Dokumen terkait

Namun, tingkat suku bunga deposito yang tidak dapat diprediksi kenaikan atau penurunannya dapat mempengaruhi simpanan (deposito) nasabah atau deposan. Banyak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis sampah, sumber sampah dan produksi sampah dan hubungan jumlah wisatawan yang berkunjung terhadap produksi sampah di

Hal tersebut mengingat bahwa ketentuan Pasal 24C UUD NRI Tahun 1945 dan Pasal 10 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 hanya memberikan kewenangan kepada Mahkamah Konstitusi

5 Skor Kriterium dari Kemandirian Dalam Indikator Percaya Diri Error.. Bookmark

Penerapan Metode Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan Analisis Siswa (Studi Eksperimen Kuasi Pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas X Sosial SMA Negeri 1

 Peralihan / pergantian secara bertahap ( phased )  Pengoperasi sistem lama dan baru secara paralel. sambil dilakukan peralihan secara bertahap (

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ PENGARUH KUALITAS LAYANAN AKADEMIK DAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP HASIL BELAJAR (Survey pada Mahasiswa Fakultas

yang berasal dari Bogor mempunyai kemiripan yang relat if t inggi dengan ikan nila GMT dari Sukabumi dan ikan nila GIFT yang berasal dari Sukamandi sedangkan ikan nila Nirwana