Teknik Pengambilan Sampel
Dr. Zaenal Fanani, SE.,MSA., Ak
Email:
HP Simpati: 08125296854
1
Sampel ?
p
sesuatu hal
yang dijadikan
Populasi
adalah
sebagian
dari
yang dijadikan
sebagai unit
analisis
Populasi bisa berupa
Sampel n
Populasi bisa berupa
kumpulan manusia
atau benda
2
Alasan Pengambilan Sampel
g
p
1. Keterbatasan waktu, biaya, tenaga
,
y ,
g
yang dimiliki peneliti.
2. Penelitiannya bersifat penjajagan.
3. Setiap unsur dalam populasi dianggap
memiliki karakter yang sama (homogen).
B k
Syarat sampel yang baik
Banyak
Jumlah
Sampel
Sampel
Karak-teristik
teristik
sampel
Sedikit
Tingkat kesalahan
BanyakUkuran Sampel
p
1. Biaya, waktu, tenaga yang tersedia
2. Derajat keseragamanan (homogenitas)
3. Rancangan analisis – deskriptif,
korelasi komparasi
korelasi, komparasi.
4. Banyaknya unsur dalam populasi
Pedoman Menentukan Jumlah
1. Rumus Slovin
• n =
Besar
sampel
Kita akan meneliti pengaruh upah terhadap semangat kerja pada karyawan PT. Cucak Rowo. Di dalam PT tersebut terdapat 130 orang karyawan. Dengan tingkat kesalahan pengambilan sampel sebesar 5%, berapa jumlah sampel minimal yang harus diambil ?
2. Interval Penaksiran
•
Untuk menaksir parameter rata-rata
µ
(Untuk Populasi yang tidak diketahui)
2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi µ kurang dari 0,05,?
•
Untuk menaksir parameter proporsi P
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa yang
menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah.
Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat
Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat
kepercayaan 95% dan kesalahan yang mungkin
terjadi 0,10 ?
3. Pendekatan Isac Michel
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
2 parameter rata-rata µ
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari 30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa diperoleh informasi bahwa standar deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi µ kurang dari 5 persen ?
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
p
parameter proporsi P
Z
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan manajemen
unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan penelitian pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan diperolh data proporsi mahasiswa manajemen unsoed menggunakan angkutan kota waktu pergi kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat
penyimpangan sebesar 0,10.?
Sampel Ideal (Gay, 1984)
p
(
y,
)
Ukuran minimal sampel yang dapat diterima:
p
y
g
p
1. Penelitian deskriptif:sampel minimal 10%
populasi, namun untuk populasi yang
sangat kecil diperlukan minimal 20%
sangat kecil diperlukan minimal 20%
2. Penelitian korelasi: minimal 30 subjek.
3 Penelitian ex post fakto atau penelitian
3. Penelitian ex post fakto atau penelitian
kausal komparatif:minimal 15 subjek per
kelompok.
Tabel jumlah sampel berdasarkan jumlah populasi
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
10 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
55 48 320 175 2200 327
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
12
90 73 460 210 4500 354
Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n) Populasi (N) Sampel (n)
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 375
160 113 800 260 20000 377
170 118 850 265 30000 379
170 118 850 265 30000 379
180 123 900 269 40000 380
190 127 950 274 50000 381
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 1000000 384
13
Bentuk pengambilan sampel
Sampel Sampel
Acak
Tidak Acak
Setiap unsur
yang ada dalam
Setiap unsur
yang ada dalam
yang ada dalam
populasi diberi
kesempatan
t
l
yang ada dalam
populasi tidak
diberi
kesempatan
t
l
atau peluang
yang sama untuk
bisa diambil
atau peluang
yang sama untuk
bisa diambil
14
Kapan peneliti sebaiknya mengambil sampel
secara acak dan tidak acak?
secara acak dan tidak acak?
Ketika peneliti
Ketika peneliti
bermaksud untuk
menggeneralisasikan
gg
Ketika peneliti
hasil penelitiannya
maka ambilah sampel
Ketika peneliti
tidak bermaksud untuk
menggeneralisasikan
secara acak dan
representatif
gg
hasil penelitiannya
atau ketika jumlah
populasi tidak
di-ketahui secara pasti
maka ambilah sampel
15
Teknik pengambilan sampel
e
pe ga b a sa pe
Sampel Acak :
Sampel Tidak Acak :
Sampel Acak Sederhana
Sampel Acak Distratakan
Sampel “kemudahan”
Sampel “pertimbangan”
p
Sampel Klaster
p
p
g
Sampel Bola Salju
Sampel Sistematis
Kerangka Sampling
Daftar yang berisikan informasi dari setiap
unsur dalam populasi
Misalnya : Populasi adalah mahasiswa STIE Indonesia.
Di dalam kerangka sampling harus ada daftar dari
S l
h
h
i
STIE I d
i
l
k
l i d i
Seluruh mahasiswa STIE Indonesia, lengkap mulai dari nama,
Alamat, nomor pokok, fakultas, jurusan, dlsb.
Misaln a Pop lasi adalah ib r mah tangga di Kecamatan
Misalnya : Populasi adalah ibu rumah tangga di Kecamatan
Gubeng. Di dalam kerangka sampling harus ada daftar dari
Seluruh nama ibu rumah tangga penduduk kecamatan
Gubeng dan alamatnya
Alat pengambilan sampel
secara acak
• Daftar angka acak (random)
• Undian
• Undian
• Kalkulator / komputer
54463 22662 69505 70639 79365 67282 ……. ……..
Mis : Jumlah populasi 500 Sampel yang akan diambil 50 Maka yang terambil adalah U 153 052 414 283 47534 09243
…….. ……… …….. ………
Unsur no 153, 052, 414, 283, 177, 409, 343, dst sd 50 unsur
19
Sampel Acak Sederhana
Jika setiap unsur dalam populasi dianggap sama (homogen)
oleh peneliti. Atau perbedaan-perbedaan yang ada dalam setiap
unsur populasi tidak dianggap penting oleh peneliti, dan jumlah
unsur dalam populasi tidak begitu banyak.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling
2 Tetapkan jumlah sampel
2. Tetapkan jumlah sampel
3. Tentukan alat pengambilan sampel
4. Pilih sampel sampai dengan jumlah sampel terpenuhi
Sampel Acak Distratakan
(Proposional dan Tidak Proposional)
(
p
p
)
Jika unsur populasi heterogen Mis. heterogen dalam jenis kelamin,
pendidikan, pendapatan, status pekerjaan, dlsb; dan keanekaragaman
t
b t b
k
b
i
li i
liti
k
tid k
tersebut bermakna bagi analisis penelitiannya maka agar tidak
terambil hanya dari kelompok/strata tertentu saja, gunakan cara ini.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampling.
2 Bagi kerangka sampling ke dalam strata yang
2. Bagi kerangka sampling ke dalam strata yang
dikehendaki.
3. Tentukan jumlah sampel secara keseluruhan.
4 T
t k
j
l h
l d l
ti
t t
4. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum.
5. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak.
21
Sampel Sistematis
Jika jumlah unsur dalam populasi sedemikian besar dan dianggap
Jika jumlah unsur dalam populasi sedemikian besar dan dianggap
homogen, dan ketika peneliti tidak mempunyai alat pengambilan
sampel secara acak yang baik, pakailah cara ini. Peneliti menentukan
unsur dalam populasi yang “keberapa” yang akan diambil
unsur dalam populasi yang keberapa yang akan diambil
sebagai sampel
Langkah-langkah :
1 S
k
k
li
1. Susun kerangka sampling
2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil.
3. Tentukan kelas interval (k) dengan cara membagi jumlah
unsur dalam populasi dengan jumlah sampel yang
unsur dalam populasi dengan jumlah sampel yang
dikehendaki. Mis : N = 50000 orang, n = 500 orang maka
k = 10.
4 Pilih sampel ke satu dengan cara acak – mengundi unsur
4. Pilih sampel ke satu dengan cara acak mengundi unsur
populasi yang kesatu s/d kesepuluh. Kalau sampel kesatu
jatuh ke unsur populasi ketiga, maka sampel kedua adalah
unsur populasi yang ke 13
22
p p
y
g
Sampel Klaster
Ukuran populasinya tidak terbatas (tidak diketahui dengan pasti).
Tidak tersedia kerangka sampling atau tidak memungkinkan untuk
dibuat kerangka samplingnya. Unsur-unsur populasi tersebar, baik
fi
il
h d i i t tif
secara geografis maupun secara wilayah administratif
Langkah-langkah :
1 Susun kerangka sampling
1. Susun kerangka sampling
2. Tetapkan jumlah sampel yang akan diambil.
3. Bagi kerangka sampling ke dalam strata yang
dikehendaki, biasanya lebih dari satu strata
4. Tentukan jumlah sampel dalam setiap stratum.
5. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak
5. Pilih sampel dari setiap stratum secara acak
Sampel Wilayah
Ketika peneliti dihadapkan pada situasi di mana unsur populasi
tersebar di berbagai wilayah yang relatif saling berjauhan, maka
cara pengambilan sampel wilayah dapat diterapkan. Misalkan,
cara pengambilan sampel wilayah dapat diterapkan. Misalkan,
peneliti ingin mengetahui pandangan masyarakat Jawa Barat
terhadap program keluarga berencana.
Langkah-langkah :
1. Susun kerangka sampel yang menggambarkan
wilayah-wilayah. Mis. Propinsi Jawa Barat yang
l
k
d
K b
t
K
t
d
D
lengkap dengan Kabupaten, Kecamatan, dan Desa.
2. Tentukan wilayah yang akan dijadikan sampel – Kabupaten?,
Kecamatan?, Desa?
3 Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sampel
3. Tentukan berapa wilayah yang akan dijadikan sampel
4. Pilih wilayah yang akan dijadikan sampel dengan cara acak
5. Telitilah semua unsur sampel yang ada dalam
wilayah sampel penelitian.
24