• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Latar Belakang

Kabupaten Kotabaru merupakan Kabupaten terluas di Kalimantan Selatan, dengan luas wilayah 9.442,46 Km-Persegi atau lebih kurang seperempat luas wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Kotabaru terbagi menjadi 20 kecamatan dan 192 kelurahan/desa. Wilayah Kabupaten Kotabaru juga terdiri dari 45 pulau besar dan kecil, yang terbesar adalah Pulau Laut, dan diantaranya ada beberapa pulau yang dapat dikategorikan sebagai pulau besar yaitu Pulau Sebuku, Pulau Kunyit, Pulau Sewangi.

Dalam konteks regional, Nasional dan Internasional Kotabaru memiliki keunggulan kompetitif karena posisi yang strategis yaitu berada pada pusat persilangan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan potensial menjadi alternatif gerbang transit paling efesien dalam lalu lintas pelayaran internasional di Asia Fasifik.

Pemerintahan Kabuaten Kotabaru terdiri atas 17 Dinas daerah, 13 Lembaga Tekhnis Daerah. Dinas Peternakan termasuk didalamnya, saat ini Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru sudah berdiri sendiri setelah sebelumnya hanya menjadi bagian pada Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru, dan pada tahun 2008 resmi berdiri sendiri.

Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru mempunyai andil yg penting pada Pembangun Kabupaten Kotabaru, karena Dinas Peternakan berperan pada sektor pangan yang mana hubungannya pada hasil ternak di wilayah Kabupaten Kotabaru yang meliputi, pengembangan ternak, kesehatan ternak dan kesejahteraan petani ternak. Sesuai dengan visi Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru yaitu “Mewujudkan Peternakan Yang

Tangguh Dan Mandiri, Dalam Rangka Memantapkan Ketahanan Pangan Serta Kesejateraan Masyarakat Peternak”.

Dalam upaya melaksanakan pembangunan, termasuk pembangunan sub sektor peternakan diperlukan adanya data dan informasi peternakan. Setiap perumusan kebijakan pembangunan peternakan tersebut harus didukung data dan informasi yang akurat, relevan, konsisten, up to date dan dapat dipertanggungjawabkan.

(2)

Saat ini Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan sudah mengikuti aturan dari Kementerian Pertanian melalui Pusat Data dan Informasi Pertanian (PUSDATIN), yakni melaporkan data setiap bulannya, hanya saja kendala yang ditemui para penyuluh lapangan yaitu pada saat menyerahkan data atau pada saat melaporkan data ke Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru karena kondisi geografis kabupaten Kotabaru yang sangat luas membuat jarak antar kecamatan menjadi terasa sangat jauh, sehingga para penyuluh seringkali memakan waktu yang sangat lama dalam perjalanan menempuh kantor dinas. dan admin data ternak di Dinas Peternakan kabupaten Kotabaru masih menggunakan masih menggunakan Microsoft Excel dalam pengelolaan data, sehingga pencarian data populasi ternak terbaru sering sulit dilakukan karena data berada pada file yang berbeda-beda.

Sedangkan saat ini diwilayah kabupaten Kotabaru jaringan internet sudah mulai memasuki kecamatan – kecamatan melalui program KEMENKOMINFO, yang dilaksanakan oleh Badan Komunikasi, Informatika, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, yakni program PLIK (Pusat Layanan Internet Kecamatan) atau Internet Service Center Kabupaten dan MPLIK (Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan) atau layanan Internet Handphone pusat distrik. Perbedaan dari PLIK dan MPLIK adalah pada tingkat mobilitas, PLIK ditempatkan di rumah atau koperasi sementara MPLIK ditempatkan di mobil sehingga dapat dibawa kemana .

Oleh karena penulis mencoba membuat rancangan Sistem Informasi berbasis

web untuk membantu para penyuluh peternakan dan petugas medis peternakan yang

tersebar di beberapa kecamatan di wilayah kabupaten Kotabaru dalam menyerahkan data ternak atau menyampaikan informasi ternak. Agar Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru dapat mengakses Informasi data ternak dengan mudah, khususnya oleh pegawai Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru untuk kepentingan Dinas dan masyarakat Kabupaten Kotabaru pada umumnya.

1.2 Identifikasi Masalah

Setelah melakukan wawancara pada Dinas peternakan Kabupaten Kotabaru, dibagian Usaha dan Sumber Daya Manusia pada seksi Data, Informasi dan Pemasaran maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Belum adanya aplikasi online yang membantu proses laporan data ternak dari penyuluh peternakan dilapangan diwilayah kabupaten Kotabaru, saat ini proses

(3)

laporan dengan cara menyerahkan data langsung ke Dinas Peternakan Kabupaten, karena kondisi geografis kabupaten Kotabaru yang sangat luas membuat jarak antar kecamatan menjadi terasa sangat jauh sehingga sering mengalami keterlambatan dan kekurangan data.

2. Proses pengelolaan data ternak pada Dinas peternakan masih menggunakan Microsoft Excel menyebabkan pencarian data populasi ternak terbaru sulit dilakukan karena data berada pada file yang berbeda-beda. Sehingga perlu menggunakan sistem berbasis web agar membantu pekerjaan, baik dalam pengelolaan, perolehan maupun pencarian data.

3. Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru belum mempunyai media online sebagai sarana alternatif dalam penyebarluasan informasi data ternak ke masyarakat luas, agar lebih memudahkan dalam memperoleh informasi tersebut bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang dibahas dalam Tugas akhir ini adalah :

1. Bagaimana membuat Sistem Informasi yang dapat membantu para penyuluh peternakan dilapangan dalam pengelolaan data populasi ternak di wilayah kabupaten Kotabaru.

2. Bagaimana membantu admin data ternak pada Dinas Peternakan dalam proses pengumpulan data ternak diwilayah Kabupaten Kotabaru sehingga data ternak yang diperoleh berupa informasi yang akurat, relevan, konsisten, up to date dan dapat dipertanggungjawabkan.

3. Bagaimana menjadikan informasi data ternak dapat diperoleh dan di akses dengan mudah khususnya oleh pegawai Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru untuk kepentingan Dinas dan masyarakat Kabupaten Kotabaru pada umumnya.

1.4 Pembatasan Masalah

(4)

1. Pembuatan Sistem Informasi populasi ternak di wilayah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

2. User sistem dibatasi hanya untuk penyuluh peternakan dilapangan dan admin di Dinas Peternakan dan kepala dinas.

3. Sistem hanya berisi data ternak kambing, sapi dan kerbau

4. Data populasi ternak hanya data ternak di Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru

1.5. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Populasi Ternak ini adalah:

1. Membuat sebuah Sistem Informasi berbasis web yang membantu mengelola data populasi ternak di wilayah kabupaten Kotabaru

2. Untuk memudahkan para penyuluh peternakan dalam tugasnya melaporkan data ternak ke kantor dinas.

3. Membantu Dinas Peternakan kabupaten Kotabaru dalam mengelola dan menganalisa data ternak kabupaten.

4. Sebagai sarana online yang memudahkan masyarakat kabupaten Kotabaru untuk memperoleh data ternak.

Adapun manfaat dari pembuatan Sistem Informasi Populasi Ternak ini adalah :

1. Sistem Informasi yang dibangun berbasis web sehingga mudah diakses kapan saja dan dimana saja.

2. Para penyuluh peternakan yang berada dilapangan tidak perlu menempuh perjalanan yang jauh hanya untuk melaporkan data ternak ke dinas.

3. Membantu mempercepat pekerjaan penyuluh dilapangan dan admin pada Dinas Perternakan Kabupaten Kotabaru.

4. Informasi populasi ternak pada dinas menjadi informasi yang akurat, relevan, konsisten, up to date dan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Masyarakat umum dapat dengan mudah mengakses data ternak yang diinginkan. 6. Membantu program Kementrian Pertanian melalui Pusat Data dan Informasi

Pertanian (PUSDATIN), tentang Pengumpulan data ternak di Indonesia dan membantu Dinas Peternakan kabupaten Kotabaru dalam kemudahan mengumpulkan data ternak di wilayah Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

(5)

1.6 Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah : 1. Observasi

Pengumpulan data dengan dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian, dengan mencatat hal-hal penting yang berhubungan dengan judul Skripsi, sehingga diperoleh data yang lengkap dan akurat.

2. Wawancara

Pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi dan wawancara secara langsung dengan pihak Dinas Peternakan Kab Kotabaru Kalimantan Selatan. 3. Studi Pustaka

Penulis membaca dan mempelajari buku-buku serta contoh-contoh pembuatan proposal skripsi yang mempunyai keterkaitan dengan perancangan Sistem Informasi Populasi ternak pada Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru Kalimanatan Selatan.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan Skripsi ini akan dibagi menjadi 5 bab, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisi teori-teori yang mendukung dalam perancangan Sistem Informasi Populasi Ternak pada Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

BAB III : ANALISA KEBUTUHAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi tentang sekilas profile Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru serta penjelasan tentang analisa pada sistem berjalan dan rancangan Sistem Informasi yang akan dibuat dan Bab ini juga berisi tentang perancangan sistem informasi, mulai dari perancangan tampilan yang akan dibuat serta konsep perancangan

(6)

perancangan Sistem Informasi Populasi Ternak pada Dinas Peternakan Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Membahas rancangan yang dibuat yang akan diimplementasikan dan diuji apakah sesuai dengan hasil rancangan pada bab sebelumnya, meliputi kebutuhan aplikasi, implementasi basis data, implementasi program, implementasi tampilan layar. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dari perancangan yang dilakukan dan saran yang berguna bagi pihak terkait untuk pengembangan lanjutan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada praktiknya, metode baku untuk data lengkap sering digunakan dalam menganalisis data yang mengandung data hilang. Metode tersebut dilakukan dengan cara menghapus unit-unit

Analisis data dilakukan secara kualitatif yakni menjelaskan dan menguraikan teori-teori, asas-asas, norma-norma, doktrin, dan kaidah-kaidah yang terkandung dalam

Pemodelan penyelesaian permasalahan penjadwalan ujian Program Studi S1 Sistem Mayor-Minor IPB menggunakan ASP efektif dan efisien untuk data per fakultas dengan mata

Perspektif pelanggan atau konsumen, yang terdiri: pangsa pasar, analisa tingkat kepuasan pelanggan, yaitu dengan mengambil data hasil pengisian kuisioner pada tahun

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah virus Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di mana dalam penerapannya

Keberadaan objek di sekitar EV akan menjadi bahan bagi Pengambil Keputusan (Fuzzy Logic Decision Making, FLDM) untuk mengendalikan EV dengan mengatur motor utama dan

Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang pemenuhannya setelah kebutuhan primer terpenuhi, namun tetap harus dipenuhi, agar kehidupan manusia berjalan dengan baik. Contoh: pariwisata

untuk liabilitas keuangan non-derivatif dengan periode pembayaran yang disepakati Grup. Tabel telah dibuat berdasarkan arus kas yang didiskontokan dari liabilitas