• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V dengan Model Problem Solving Dipadukan dengan Metode NHT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V dengan Model Problem Solving Dipadukan dengan Metode NHT"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

40 3.1 Desain dan Jenis Penelitian

3.1.1 Latar Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan di SD Negeri Jetak 01 semester II tahun ajaran 2016/2017 kelas V dengan jumlah 26 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 14 siswa laki-laki dengan karakteristik yang berbeda-beda. Sebagian besar dari orangtua siswa bekerja sebagai buruh pabrik dan petani. Sebagian kecil dari kelas V yang aktif dan beberapa siswa sangat pasif. Hal ini disebabkan karena latar belakang pekerjaan orangtua siswa yang kurang mendukung kegiatan belajar siswa saat dirumah. Sehingga berdampak pada kurangnya motivasi belajar siswa ketika di sekolah. Dalam penelitian ini peneliti akan berkolaborasi dengan guru kelas V SD SD Negeri Jetak 01 selama menerapkan metode pembelajaran yang diterapkan di kelas. SD Negeri Jetak 01 berdiri pada tanggal 01 Agustus tahun 1987 di desa Setugur, Jetak, Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.

3.1.2 Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2016/2017. Penelitian dilakukan 5 bulan mulai dari bulan Februari 2017 sampai bulan Juni 2017. Adapun pelitian dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Penelitian

Tahap persiapan penelitian dilakukan antara bulan Februari sampai Maret 2017. Tahap persiapan penelitian mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal, penyusunan RPP, penyusunan instrument penelitian, permohonan surat izin untuk observasi, uji validitas dan reliabilitas soal serta konfirmasi untuk tempat penelitian.

(2)

Tahap pelaksanan penelitian dilaksanakan antara bulan Maret sampai Juni 2017. Tahap pelaksanaan penelitian mencakup kegiatan-kegiatan yag dilakukan di sekolah untuk pengambilan data.

3. Tahap Analisis Data

Tahap analisis data dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2017. Tahap ini peneliti melakukan pengolahan data yang telah didapatkan pada tahap pelaksanaan tindakan.

4. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian

Tahap penyusunan laporan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2017. Tahap penyusunan laporan penelitian mencakup pengolahan data dan penyusunan laporan penelitian.

3.1.3 Subjek Penelitian

(3)

3.2 Variabel Penelitian 3.2.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas atau independen merupakan variabel tindakan yang sengaja dilakukan untuk menimbulkan perubahan pada variabel lain. Variabel bebas ini dapat berupa keadaan siswa di dalam kelas, penggunaan metode pembelajaran oleh guru, kondisi kelas, sarana prasarana yang tersedia di sekolah. Unsur-unsur tersebut yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang dilalukan saat akhir pembelajaran berlangsung. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Solving yang dipadukan dengan metode Numbered Heads Together (NHT) yang akan diterapkan pada siswa kelas V SD Negeri Jetak 01 Semester II tahun ajaran 2016/2017 pada mata pelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya.

Model pembelajaran Problem Solving yang dipadukan dengan metode Numbered Heads Together (NHT) merupakan suatu model pembelajaran yang menekankan siswa untuk memiliki sikap tolong-menolong, berani mengungkapkan pendapat, bertanggung jawab, memiliki sikap kepemimpinan serta siswa dituntut untuk dapat berpikir kritis dalam menyelesaikan suatu masalah sehingga menemukan solusi dari masalah yang dihadapi.

3.2.2 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat atau dependen merupakan akibat dari adanya variabel bebas. Variabel terikat berkaitan dengan motivasi belajar, hasil belajar, dan sebagainya. Dalam penelitian ini variabel terikat adalah hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Jetak 01 semester II tahun ajaran 2016/2017.

(4)

meningkatkan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri Jetak 01 semester II tahun ajaran 2016/2017.

3.3 Rencana Tindakan

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari model Kemmis dan Mc. Tagart. Ada empat tahapan dalam melakukan penelitian tindakan kelas, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi. Keempat fase tersebut saling berhubungan dalam siklus yang berulang. Tujuannya adalah agar dalam proses pembelajaran diharapkan hasil belajar dapat mencapai ketuntasan. Siklus pertama sebagai dasar acuan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua, sedangkan siklus kedua dilakukan untuk meyakinkan hasil penelitian yang telah dilakukan mencapai hasil yang diharapkan.

Desain penelitian model Kemmis dan Mc. Tagart seperti yang digambarkan dalam buku Saur Tampubulon (2014: 27 ) sebagai berikut:

Gambar 3.1

Desain penelitian model Kemmis dan Mc Tagart (Adaptasi Depdiknas, 1999)

Plan

Act & Observation

Reflect

Siklus 1

Revised Plan

Act & Observation

(5)

Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II, setiap siklus dibagi menjadi 3 kali pertemuan dan tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk itu setiap akhir siklus diberikan tes untuk melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. Secara rinci pelaksanaan prosedur penelitian siklus I dan siklus II yang dilakukan dalam pelaksanaan penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model Kemmis dan Mc Tagart yaitu :

3.3.1 Siklus 1

1. Perencanaan Tindakan 1

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA dengan Kompetensi Dasar (KD) Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya disesuaikan dengan model pembelajaran Problem Solving dipadukan metode Numbered Heads Together (NHT) dengan menyiapkan media pembelajaran yang mendukung materi ajar. Peneliti menyiapkan gambar dan alat yang mejelaskan tentang sifat-sifat cahaya. Peneliti menyusun alat evaluasi berupa soal post test setiap akhir siklus dan lembar observasi guru yang berisi pelaksanaan implementasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat tiga kali pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit setiap pertemuan.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1

(6)

pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model pembelajaran Problem Solving dipadukan dengan metode Numbered Heads Together (NHT). Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang merupakan guru lain yang bertugas untuk mengobservasi guru kelas sewaktu mengajar dengan model pembelajaran Problem Solving dipadukan dengan metode Numbered Heads Together (NHT) . Observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai.

SIKLUS 1

1. Pertemuan pertama Kegiatan awal (5 menit)

- Guru dan siswa berdoa bersama.

- Guru memberi salam dan melakukan presensi. - Guru mengecek kesiapan belajar siswa.

- Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. - Guru memberikan motivasi.

- Guru menanyakan pengalaman siswa tentang cahaya di lingkungan sekitarnya.

Kegiatan Inti ( 65 menit )

- Siswa dan guru bertanya jawab tentang pengertian cahaya dan mengaitkan dengan masalah sifat-sifat cahaya di kehidupan sehari-hari.

- Guru membagi siswa menjadi kelompok dan membagikan topi bernomor ke setiap anggota kelompok.

- Guru meminta ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil rumusan masalah tentang sifat cahaya.

(7)

1. Mengapa letak lubang dalam percobaan harus sama? Apa kesimpulan dari percobaan yang kamu lakukan ?

2. Ketika kita sedang minum air putih di gelas/botol, kita dapat melihat benda disekitar melalui pandangan dalam gelas. Mengapa demikian ?

3. Mengapa cahaya senter tidak dapat melewati tangan melainkan ada cahaya hitam dibelakang tangan kita? Apa penyebab cahaya hitam itu ada?

4. Saat bercermin di meja rias, kita dapat melihat diri kita didalam. Jelaskan bagaimana bayangan yang terbentuk dalam cermin rias? - Guru membagikan LKS, serta alat dan bahan untuk percobaan kepada

setiap kelompok.

- Guru menjelaskan aturan percobaan dan cara mengisi LKS .

- Ketua kelompok membagikan masalah kepada setiap anggotanya, dan anggota yang tidak mendapatkan soal dapat membantu teman yang lain dalam kelompok.

- Siswa mengidentifikasi masalah yang diberikan guru. - Siswa membuat hipotesis.

- Siswa mengumpulkan data dari percobaan.

- Siswa berdiskusi membuktikan hipotesis dari percobaan yang dilakukan.

- Siswa menjawab masalah yang diberikan guru.

- Guru mengacak undian nomor siswa untuk menjawab ke depan. - Siswa mempresentasikan hasil diskusi.

- Siswa dan guru bersama-sama membahas satu persatu permasalahan. - Guru memberikan reward bintang untuk kelompok yang maju dan

siswa yang aktif.

- Guru membuat kerangka peta konsep tentang sifat-sifat cahaya yang masih kosong.

(8)

- Guru menjelaskan tentang pengertian cahaya, sumber cahaya, benda gelap dan bening, sifat cahaya merambat lurus dan cahaya dapat dipantulkan.

- Guru mendampingi peserta didik dalam melakukan percobaan, diskusi, dan mengisi LKS tentang sifat-sifat cahaya.

- Guru memfasilitasi siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.

- Siswa dan Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa dan meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan tentang sifat-sifat cahaya.

Kegiatan Penutup ( 5 menit )

- Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran yang sudah berlangsung.

- Siswa mengumpulkan topi bernomor kepada guru. - Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

- Guru mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

2. Pertemuan kedua Kegiatan awal (5 menit)

- Guru dan siswa berdoa bersama.

- Guru memberi salam dan melakukan presensi. - Guru mengecek kesiapan belajar siswa. - Guru memberikan motivasi.

- Guru bertanya jawab tentang materi sebelumnya. Kegiatan Inti ( 65 menit )

- Siswa berkumpul dengan kelompok.

- Guru membagikan kembali topi bernomor ke setiap anggota kelompok sesuai dengan nomor sebelumnya.

(9)

- Siswa mengidentifikasi ciri-ciri cermin cembung dan cermin cekung. - Guru membagikan masalah kepada siswa :

1. Bagaimana bayangan wajah kita ketika bercermin pada bagian dalam dan luar sendok ? Putarlah sendok 180o apa yang akan terjadi ?

2. Amati apa yang terjadi saat benda diletakkan di dekat cermin cekung dan cembung, serta benda yang diletakkan agak jauh dari cermin cekung dan cembung!

3. Sebutkan benda apa saja yang menggunakan cermin cekung, cermin datar dan cermin cembung di sekitarmu!

4. Bagaimana pendapatmu jika kaca spion mobil menggunakan cermin cekung ? Apa yang akan terjadi ?

5. Apa yang dapat kamu lihat ketika pensil dimasukkan ke dalam gelas. Bagaimana kalau pensil diganti dengan kayu dan penggaris yang ukurannya lebih besar dari pensil? Bagaimana jika batu kerikil yang dimasukkan ?

- Guru membagikan LKS, serta alat dan bahan percobaan - Guru menjelaskan aturan percobaan dan aturan mengisi LKS.

- Siswa bersama-sama mengidentifikasi permasalahan yang diberikan guru.

- Siswa membuat hipotesis.

- Siswa melakukan percobaan dan berdiskusi dengan kelompok. - Siswa mengumpulkan data.

- Siswa membuktikan hipotesis dan memberikan jawaban. - Guru mengacak undian nomor siswa untuk berdiri menjawab. - Siswa mempresentasikan hasil diskusi.

- Guru memberikan reward bintang untuk kelompok yang maju dan siswa yang aktif.

(10)

Kegiatan Penutup ( 5 menit )

- Siswa memberikan pendapat tentang pembelajaran yang sudah berlangsung.

- Guru memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

- Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan

masing-masing.

3. Pertemuan ketiga Kegiatan Awal (5 menit)

- Guru dan siswa berdoa.

- Guru memberi salam dan melakukan presensi. - Guru mengecek kesiapan belajar siswa. - Guru mengajak siswa bernyanyi.

- Guru mengulang materi pertemuan sebelumnya. Kegiatan Inti (45 menit)

- Guru membagikan LKS serta alat dan bahan percobaan. - Guru memberikan pertanyaan :

1. Apakah benar cahaya putih terdiri dari berbagai warna ?

2. Bagaimana mata kita dapat melihat benda disekitar? Mengapa jika di dalam ruangan yang gelap mata kita tidak dapat melihat benda? 3. Apa yang terjadi ketika gelembung air sabun terbang di bawah

sinar matahari. Bagaimana jika di dalam ruangan gelap ?

4. Mengapa dengan kaca pembesar kita dapat melihat benda yang terlihat kecil ?

- Siswa mengidentifikasi masalah bersama-sama.

- Siswa mengumpulkan data dengan melakukan percobaan. - Siswa berdiskusi dengan teman satu kelompok.

- Siswa menjawab hipotesis berdasarkan data yang diperoleh.

(11)

- Guru mengacak nomor undian.

- Siswa mempresentasikan ke depan dan guru memberikan reward untuk siswa yang berani menjawab dengan benar.

- Guru memanggil siswa untuk menjawab dan memberikan bintang kepada siswa yang berani menanggapi serta siswa yang aktif.

- Siswa dapat mengetahui bahwa benda terlihat oleh mata karena benda memantulkan cahaya.

- Guru bertanya jawab tentang sifat cahaya dapat diuraikan.

- Siswa menyebutkan contoh cahaya dapat diuraikan dalam kehidupan sehari-hari.

- Guru menjelaskan tentang sifat cahaya dapat diuraikan dan bahwa mata tidak dapat melihat benda yang sangat kecil.

- Siswa mengetahui cara menjaga mata agar tidak rusak : Membaca di tempat terang. Tidak memandang langsung sumber cahaya yang menyilaukan.

- Siswa mengetahui jenis cacat mata. Kegiatan Penutup (20 menit)

- Guru memberikan kesimpulan.

- Guru menanyakan pendapat siswa tentang pembelajaran hari ini. - Guru memberikan soal evaluasi.

- Siswa dan guru berdoa.

3. Refleksi 1

(12)

3.3.2 Siklus 2

1. Perencanaan Tindakan Siklus 2

Kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada tahap ini sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I.

2. Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 2

Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang dilakukan pada siklus II ini yaitu menerapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan dalam pembelajaran IPA kelas V. Kegiatan observasi dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model pembelajaran Problem Solving dipadukan dengan metode pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang merupakan guru lain yang bertugas untuk mengobservasi guru kelas sewaktu mengajar dengan model pembelajaran Problem Solving dipadukan dengan metode Numbered Heads Together (NHT). Observer melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan guru kelas dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui kekurangan yang ada pada siklus I sehingga harus ditingkatkan dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai.

SIKLUS 2

1. Pertemuan Pertama Kegiatan Awal (5 menit) - Guru dan siswa berdoa bersama.

(13)

- Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi dan kompetensi yang diharapkan.

- Guru mengajak siswa bernyayi.

- Guru bertanya jawab dengan siswa tentang materi sifat-sifat cahaya pada pertemuan sebelumnya.

Kegiatan Inti (60 menit)

- Guru membagikan topi bernomor ke setiap kelompok yang sudah ditentukan pada pertemuan sebelumnya.

- Guru menampilkan gambar periskop, kaleidoskop, dan lup. - Siswa mengidentifikasi gambar yang ditampilkan guru. - Guru membagikan masalah kepada setiap kelompok :

 Sifat cahaya apa yang digunakan dalam pembuatan periskop sederhana ?

 Jelaskan manfaat sifat cahaya dalam pembuatan alat-alat sederhana!

 Mengapa kaca periskop harus saling berhadapan ?

 Dengan ukuran kardus yang berbeda, bandingkan setiap periskop untuk mengamati benda disekitarmu ? Manakah yang lebih bagus ?

- Siswa membuat hipotesis tentang Sifat cahaya apa yang digunakan dalam pembuatan periskop sederhana dan penjelasan manfaat sifat cahaya dalam pembuatan alat-alat sederhana.

- Guru membagikan LKS 1 dan bahan-bahan untuk percobaan.

- Siswa dapat membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. - Siswa membuktikan hipotesis dan menjawab pertanyaan.

- Siswa mengisi LKS .

- Guru memanggil nomor siswa, setiap nomor yang dipanggil mewakili kelompok untuk presentasi.

(14)

- Guru menjelaskan bahwa sifat-sifat cahaya dapat dimanfaatkan dalam pembuatan berbagai alat.

Kegiatan penutup (5 menit)

- Memberikan motivasi untuk memodifikasi hasil rancangan sehingga menghasilkan karya/model yang terbaik.

- Memberikan pekerjaan rumah. - Siswa mengumpulkan topi benomor. - Siswa dan guru berdo’a.

2. Pertemuan Kedua Kegiatan awal (5 menit) - Siswa dan guru berdoa.

- Guru memberi salam dan melakukan presensi.

- Guru memeriksa kesiapan belajar siswa dan memotivasi siswa. - Mengulang materi pertemuan sebelumnya

Kegiatan inti (60 menit)

- Guru membagikan kembali topi bernomor. - Guru menampilkan gambar kaleidoskop. - Siswa mengidentifikasi gambar Kaleidoskop.

- Siswa membuat hipotesis tentang sifat cahaya yang digunakan dalam kaleidoskop serta manfaat sifat cahaya yang digunakan.

- Guru membagikan LKS dan bahan-bahan percobaan.

- Siswa berkelompok membuat suatu karya/model, kaleidoskop dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

- Siswa membuktikan hipotesis yang dibuat sebelumnya. - Siswa menjawab pertanyaan yang telah didiskusikan bersama.

- Setiap kelompok mewakilkan salah satu peserta dengan nomor yang sama untuk mempresentasikan hasil.

(15)

- Guru memberikan reward untuk siswa yang aktif menanggapi dan bertanya.

Kegiatan penutup (5 menit)

- Memberikan motivasi untuk memodifikasi hasil rancangan sehingga menghasilkan karya/model yang terbaik.

- Siswa mengumpulkan topi bernomor kembali. - Siswa dan guru berdo’a.

3. Pertemuan Ketiga Kegiatan awal (5 menit)

- Guru dan siswa mengawali pelajaran dengan berdoa. - Guru memberi salam dan melakukan presensi. - Guru mengecek kesiapan belajar siswa. - Guru memberikan motivasi kepada siswa.

- Siswa dan guru mengulang materi pertemuan sebelumnya. Kegiatan inti (45 menit)

- Guru membagikan kembali topi bernomor. - Guru menampilkan Lup mainan.

- Siswa dan guru bertanya jawab tentang Lup. - Guru memberikan pertanyaan :

a. Mengapa benda yang kecil dapat terlihat besar jika dilihat menggunakan lup (kaca pembesar) ?

b. Sifat cahaya apa yang digunakan dalam pembuatan Lup ? - Siswa membuat hipotesis.

- Siswa mengidentifikasi Lup mainan.

- Guru membagikan LKS dan bahan-bahan percobaan.

- Siswa berkelompok membuat suatu karya/model, Lup dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

(16)

- Setiap kelompok mewakilkan salah satu peserta dengan nomor yang sama untuk mempresentasikan hasil.

- Siswa yang lain bertanya jawab dan memberikan tanggapan dari presentasi kelompok yang maju.

- Guru memberikan reward untuk siswa yang aktif menanggapi dan bertanya.

Kegiatan Penutup (20 menit)

- Memberikan pekerjaan rumah untuk memodifikasi hasil rancangan sehingga menghasilkan karya/model yang terbaik.

- Siswa mengerjakan soal evaluasi.

- Siswa mengumpulkan semua hasil percobaan. - Pembelajaran diakhiri dengan do’a.

3. Refleksi 2

Kegiatan refleksi 2 dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan yang dihadapinya seperti kendala yang dihadapi guru saat mengajar dan siswa saat mengikuti KBM. Jika hasil penelitian yang dicapai sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan dapat dihentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitian yang dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan maka perlu dilaksanakan siklus berikutnya.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Jetak 01 dalam mata pelajaran IPA setelah memperoleh tindakan adalah:

1. Observasi

(17)

secara terlibat (partisipatif) ataupun non-partisipatif. Pengamatan partisipatif yang dilakukan peneliti yaitu mencari data dengan cara mewawancarai secara langsung kepada guru dan siswa di lapangan. Sedangkan pengamatan secara tidak terlibat peneliti hanya mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas dan mencatat perilaku dan keaadan fisik siswa di kelas V. Observasi dilakukan di SD Negeri Jetak 01. Observasi dilakukan untuk mengetahui penerapan model dan proses pembelajaran Problem Solving dipadukan dengan metode Numbered Heads Together (NHT) dalam pembelajaran. Observasi dilaksanakan di kelas V SD Negeri Jetak 01 semester II tahun ajaran 2016/2017.

2. Tes

Tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja dirancang secara sistematis, untuk mengukur indikator/kompetensi tertentu, dilakukan dengan prosedur administratif dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya relatif ajeg bila dilakukan dengan kondisi yang sama. Teknik tes ini dapat mengetahui tingkat keberhasilan proses belajar mengajar di kelas. Hasil belajar IPA siswa di kelas V dapat diketahui dengan teknik tes ini. Peneliti akan melakukan post-test untuk mengetahui hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

3.4.2 Instrumen Pengumpul Data

(18)

1. Lembar Observasi

Penilaian dalam non-tes yang digunakan peneliti adalah observasi langsung. Observer langsung mengamati kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir. Teknik non-tes ini berupa lembar pengamatan yang digunakan untuk mengamati guru saat proses pembelajaran berlangsung sampai akhir pembelajaran selesai. Peneliti menggunakan lembar obervasi untuk mengukur ranah afektif dan psikomotor siswa. Observasi dilaksanakan pada akhir siklus I dan siklus II. Berikutnya adalah lembar observasi guru akan dipaparkan pada tabel berikut.

Tabel 3.1

Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Melalui Model Problem Solving Dipadukan MetodeNumbered Heads Together

No. Kegiatan Siswa

Keterlaksanaan

Keterangan

Ya Tidak

1. Siswa membalas salam dan berdoa 2. Siswa menyampaikan pengetahuan awal 3. Siswa menyimak tujuan pembelajaran

4.

Siswa memahami materi yang dijelaskan oleh guru

5.

Siswa membentuk kelompok sesuai dengan instruksi guru

6.

Siswa maju kedepan mengambil pertanyaan sesuai dengan nomor.

7.

Siswa dalam kelompok berdiskusi terkait dengan materi yang diberikan.

8. Siswa perwakilan kelompok

(19)

kelas.

9.

Siswa melakukan diskusi yang berkaitan dengan materi menggunakan metode NHT.

10.

Siswa bertanya tentang materi yang belum dipahami

11.

Siswa mengerjakan evaluasi dengan baik dan tepat waktu

12. Siswa membuat kesimpulan

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran Melalui Model Problem Solving Dipadukan MetodeNumbered Heads

Together

No.

Kegiatan Guru Keterlaksanaan

Keterangan

Ya Tidak

1. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa

2. Guru melakukan apersepsi dan motivasi 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4. Guru menyajikan materi

5. Guru membagi siswa dalam kelompok

6. Guru membagikan pertanyaan kepada setiap siswa sesuai dengan nomor

(20)

8. Guru menyampaikan aturan diskusi dengan metode NHT

9. Guru memberikan pertanyaan kepada setiap siswa.

10. Guru mereview ulang materi yang telah dibelajarkan

11. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terkait materi yang belum dipahami

12. Guru membagi soal evaluasi

13. Guru mengucapkan salam dan mengajak siswa untuk berdoa

2. Tes

(21)

dan kompetensi dasar yang telah disebutkan tersebut dengan kisi-kisi soal sebagai berikut.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I Standar si-kan sifat-sifat

cahaya.

Mendemonstrasikan sifat cahaya yang mengenai berbagai benda (bening, berwarna, dan gelap).

1, 2, 3, 4, 12, 13, 16

Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya yang mengenai cermin datar dan cermin lengkung (cembung atau cekung).

5, 7, 8, 9, 11, 14, 17, 20

Menunjukkan contoh peristiwa pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari melalui percobaan.

6, 10, 15

Menunjukkan bukti bahwa cahaya putih terdiri dari berbagai warna.

18

Memberikan contoh peristiwa penguraian cahaya dalam kehidupan sehari-hari

(22)

Tabel 3.4

Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus II Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Butir Soal

6. Menerapkan sifat-sifat

cahaya melalui kegiatan

membuat suatu karya/model.

2.2 Membuat suatu

karya/model, misalnya periskop atau lensa dari bahan

Menentukan model yang akan dibuat dengan menerapkan sifat-sifat cahaya, misal periskop, atau lensa sederhana.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

Memilih dan menentukan berbagai alat/bahan yang sesuai.

9, 10, 11, 12

Menggunakan bahan/benda yang sesuai.

13

Membuat karya/model yang sesuai dengan rancangan.

14, 15, 18

Menguji cara kerja model yang dibuat.

16, 17, 19, 20

Memodifikasi hasil rancangan untuk menghasilkan karya/model yang terbaik.

Menerapkan prinsip keselamatan kerja.

(23)

Tabel 3.5

Rubrik Penilaian Afektif Siklus I

Kriteria Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)

Mendengarkan bermain saat guru menjelaskan

(24)

kebenaran

Rubrik Penilaian Afektif Siklus II

Kriteria Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)

(25)

Dapat membuat

Rubrik Penilaian Psikomotor Siklus I

Kriteria Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)

(26)

Tabel 3.8

Rubrik Penilaian Psikomotor Siklus II

Kriteria Baik Sekali (4) Baik (3) Cukup (2) Kurang (1)

Melakukan praktek hasil praktek di depan kelas sesuai dengan nomor yang diacak guru.

3.4.3 Uji Instrumen Penelitian 3.4.3.1 Validitas Soal

(27)

Tabel 3.9

Rentang Indeks Validitas

Berdasarkan hasil uji validitas pada siswa dengan jumlah 26 siswa yang telah dilakukan pada instrument soal siklus 1 terdapat 27 butir soal yang valid dari 30 butir soal instrumen yang telah diujikan. Sedangkan dari 30 butir soal instrumen siklus 2 terdapat 25 butir soal yang valid. Berdasarkan instrumen soal yang telah diuji maka akan menggunakan 20 soal yang telah terbukti valid pada setiap siklus yang akan dijadikan sebagai instrument tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran 12 dan 13.

3.4.3.2 Reliabilitas

Reliabilitas adalah mengukur instrumen terhadap ketepatan (konsisten). Reliabilitas disebut juga keterandalan, keajegan, consistency, stability atau dependability. Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan skor tes. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan di SD Negeri Jetak 01 dengan mengambil responden siswa kelas V yang berjumlah 26 siswa. Koefisien reliabilitas selalu berada dalam rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes semakin tinggi pula keajegan/ketepatannya. Sebagai ancar-ancar koefisien reliabilitas berdasarkan nilai alfa dapat diintepretasikan

No. Indeks Interpretasi

1. 0,81–1,00 Sangat Tinggi 2. 0,61–0,80 Tinggi

3. 0,41–0,60 Cukup

4. 0,21–0,40 Rendah

(28)

sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012:346). Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakanSPSS16.0for windows.

Tabel 3.10

Rentang Indeks Reliabilitas

No. Indeks Interpretasi

1. 0,80–1,00 Tinggi reliable

2. < 0,80–0,60 Reliabel 3. < 0,60–0,40 Cukup reliable 4. < 0,40–0,20 Agak reliable

5. < 0,20 Kurang reliabel

Uji reabilitas soal yang telah dilakukan memperoleh hasil reliabilitas pada siklus 1 dan siklus 2 memuaskan karena nilai alpha lebih dari 0,7. Hasil perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.11

Data Hasil Reliabilitas Siklus 1

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

(29)

Tabel 3.12

Data Hasil Reliabilitas Siklus 2

Reliability Statistics Cronbach's

Alpha N of Items

.932 30

3.4.3.3 Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Untuk memperoleh soal yang baik selain dengan uji validitas dan reliabilitas yaitu dengan penentuan proporsi dan kriteria soal yang masuk ke dalam kategori soal mudah, soal sedang atau soal sukar.

Rumus yang digunakan untuk menentukan taraf kesukaran soal sebagai berikut:

P =

Keterangan :

P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar atau jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah keseluruhan peserta didik,

(30)

Untuk menentukan tingkat kesukaran butir soal dapat menggunakan tabel pembagian tingkat kesukaran ke dalam tiga kelompok menurut Purwanto (2013:101) sebagai berikut:

Tabel 3.13

Interpretasi Tingkat Kesukaran Butir Soal

Rentang Nilai Kriteria

0,00–0,32 Sukar

0,33–0,66 Sedang

0,67–1,00 Mudah

Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran instrument soal, dari 30 soal siklus 1 dan 30 soal siklus kedua hasilnya adalah sebagai berikut.

Tabel 3.14

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I dan Siklus II

Siklus

Kriteria

Nomor Soal Valid

Sukar Sedang Mudah

1 5,9,19,2 1,25

1,3,4,6,7,8,10, 18,20,22,23,2 4,28,30

2,7,11,12,13,1 4,15,16,17,26, 27,29

1,2,4,5,6,7,8,9,10, 11,12,13,14,16,17 ,18,19,20,21,22,2 3,24,25,26,28,29, 30

2 1,9,14,1 6,18,29

2,3,5,6,7,8,10, 15,17,21,23,2 4,25,26,27,30

4,11,12,13,19, 20,22,28

(31)

3.5 Indikator Kinerja

Hasil belajar IPA adalah hasil belajar yang dicapai siswa dalam proses belajar sehingga terdapat perubahan perilaku siswa. Indikator kerja yang digunakan adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar IPA meningkat apabila diatas 80% siswa memperoleh nilai diatas KKM. Standar KKM yang digunakan adalah≥60.

3.6 Teknik Analisis Data

Penelitian ini, peneliti menganalisis data instrumen tes dengan menggunakan teknik analisis deskriptif untuk membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I dan nilai tes siklus II dan berdasarkan jumlah siswa yang tuntas dan belum tuntas. Data yang diolah dengan analisis deskriptif adalah data dari nilai yang diperoleh pada nilai tes kondisi awal, nilai setelah siklus I dan siklus II setelah menggunakan model pembelajaran Problem Solving dipadukan dengan metode Numbered Heads Together (NHT). Data hasil tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Gambar

Gambar 3.1Desain penelitian model Kemmis dan Mc Tagart
Tabel 3.1Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Melalui
Tabel 3.2Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran
Tabel 3.3Kisi-kisi Instrumen Soal Evaluasi Siklus I
+7

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan perilaku, moral, pemikiran atau pandangan, dan konflik-konflik yang dialami oleh tokoh cerita serta peristiwa-peristiwa yang muncul memang seharusnya dijalani oleh

Hasil audit atas penyajian dan pengungkapan atas tanaman nanas, kelapa sawit dan tebu milik PT KLM pada laporan keuangan tahun 2011 menunjukkan bahwa penyajian dan pengungkapan

Dari hasil Perbandingan antara Kuat Tekan Beton kubus dengan menggunakan air tawar dengan air asin dapat dilihat pada hari ke 28 untuk masing-masing sampel, untuk beton yang

Dengan kata lain, perubahan konsentrasi glukosa sebagai cladding akan menentukan gelombang evanescent yang terserap sehingga intensitas cahaya yang

Jenis penelitian ini adalah observational analitik yang dilakukan untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Alat Kontrasepsi Pada Pasangan Usia Subur di

Ada perbedaan status depresi berdasarkan tingkat pendidikan pasien kanker payudara, sedangkan berdasarkan jenis pekerjaan, tingkat penghasilan, dan jenis pembiayaan

Jika dirinci per nilai indeks, terbaik pertama adalah indeks perilaku hidup sehat, berikutnya adalah perilaku pe- manfaatan air bersih, perilaku pemanfaatan bahan bakar,

Hasil penelitian ditunjukkan bahwa tanaman padi yang diperlakukan dengan penyemprotan Custom-Bio ke dalam tanah dan perendaman PGPR pada bibit padi siap