• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Make a Match Berbantuan Media Komik Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Ne

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Tipe Make a Match Berbantuan Media Komik Interaktif untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 SD Ne"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

Dalam Undang Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun

2003 Bab I pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa Pendidikan adalah suatu usaha

sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana di dalam belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan dan menggali

potensi dan bakat yang ada didirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

pengendalian diri, kepribadian yang baik, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya yang berguna dalam lembaga masyaraka

dan negara.

Menurut (Sutjipto, 2006:42) pendidikan adalah sebuah proses untuk

menanamkan dan mengembangkan pada diri peserta didik pengetahuan tentang

hidup, sikap dalam hidup agar kelak ia dapat membedakan barang yang benar dan

yang salah, yang baik dan yang buruk, sehingga dengan adanya pendidikan di

tengah-tengah masyarakat akan berguna dan berfungsi dengan optimal. Tujuan

Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan

bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang

mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan

Tujuan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional mata pelajaran IPS berperan

penting untuk siswa sekolah dasar, karena mata pelajaran IPS bersifat faktual

(2)

merupakan perwujudan dari pendekatan interdisipliner dari beberapa konsep

ilmu-ilmu sosial yang dipadukan dan disederhanakan untuk pengajaran disekolah. IPS

tidak hanya mementingkan aspek kognitif, tetapi juga afeksi, dan juga

psikomotor. Dalam era modernisasi seperti sekarang ini Pendidikan IPS

menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu

mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu IPS dirancang untuk

mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap

kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang

dinamis. Berdasarkan peranan IPS yang begitu besar, maka upaya perbaikan dan

peningkatan kualitas terus dilaksanakan secara bertahap dengan sasaran yang

lebih mendasar yakni pada peningkatan cara berfikir, pengembangan konsep IPS

dan perbaikan cara belajar IPS. Jika hal tersebut dapat dicapai, maka usaha untuk

meningkatkan mutu hasil pendidikan akhirnya dapat tercapai secara maksimal.

Dalam proses pembelajaran yang dilakukan oleh seorang pendidik pada

saat ini masih berorientasi pada guru, sehingga siswa dalam proses pembelajaran

belum berperan aktif. Siswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan dari guru

dan siswa tidak terlibat langsung dan ini menyebabkan siswa bosan terhadap

pembelajaran dan aktivitas belajar di dalam kelas menjadi kurang. Dengan itu IPS

harus menekankan pada pembelajaran yang aktif dan memberikan pengalaman

belajar langsung. Menurut Dale (Setyosari, 2008:52) gambaran pengalaman

belajar langsung dengan melibatkan siswa akan memberikan tingkat

kebermaknaan tinggi, dengan membaca tingkat kebermaknaan (10%),

mendengarkan (20%), diskusi (30%), melihat demonstrasi, video/film, gambar

(50%), penyajian (70%), bermain peran mencapai (90%) dan dengan

menggunakan sumber dan media pembelajaran akan mendukung proses

pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat bantu penyampaian materi kepada

siswa dalam proses belajar mengajar. Segala media yang dapat dipergunakan

untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan

belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Seorang siswa akan

(3)

yang digunakan tepat dan dapat membantu menyalurkan penyampaian

pembelajaran. Bukan hanya media pembelajaran saja yang diperlukan agar

pembelajaran berjalan dengan efektif, namun model yang dipilih oleh guru juga

mempengaruhi.

Dalam pemilihan model belajar pada kenyataannya saat ini masih jarang

dilakukan dan diterapkan oleh guru dalam proses pembelajaran, dan ini akan

mempengaruhi siswa dalam belajar, dan berpengaruh juga untuk hasil belajar

siswa, Berdasarkan hasil pengamatan bersama wali kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang

pada Mata Pelajaran IPS pada bulan Januari 2017, pada hasil belajar IPS masih

rendah dilihat dari hasil ulangan harian siswa kelas 5 menunjukkan bahwa 14 dari

26 siswa masih belum mencapai KKM (6,5). Terdapat permasalahan lain bahwa

anak masih sulit memahami konsep materi IPS, anak merasa bosan dalam belajar

IPS karena IPS bersifat informatif dan hafalan sehingga anak cenderung bosan

dan kurang tertarik, anak juga masih bingung dan belum bisa membedakan mata

pelajaran IPS dan PKN karena kedua mata pelajaran tersebut hampir sama

materinya. Selain itu banyak kendala yang dihadapi anak dalam belajar, misalnya

:kurangnya media dan sumber belajar yang mendukung anak dalam mengikuti

pelajaran IPS, sumber yang digunakan masih terbatas hanya menggunakan satu

sumber bacaan dari buku belum menggunakan variasi media pembelajaran yang

lain yang lebih menarik minat siswa dalam belajar IPS, dan penerapan model

belajar untuk siswa yang kurang sesuai sehingga berujung pada penurunan hasil

belajar pada mata pelajaran IPS.

Berdasarkan analisis permasalahan yang telah dilakukan, maka untuk

mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan perbaikan melalui penerapan

model pembelajaran yang dapat membuat siswa senang dalam belajar dan

memahami konsep-konsep IPS secara aktif, kreatif, efektif, interaktif dan

menyenangkan bagi siswa sehingga konsep bisa mudah dipahami dan bertahan

lama dalam struktur kognitif siswa. Dengan demikian akan mendorong siswa

untuk lebih semangat belajar.

Salah satu upaya yang dapat memecahkan masalah tersebut adalah dengan

(4)

Match berbantuan media komik interaktif. Dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match mengajak siswa mencari jawaban

terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu

permainan kartu pasangan dengan berbantuan media komik interaktif diharapkan

dapat membantu siswa untuk belajar konsep IPS dengan aktif, keratif, dan

menyenangkan dan memperoleh informasi atau makna yang mudah dipahami.

Media komik interaktif akan membantu siswa untuk memotivasi siswa untuk

belajar dalam memahami konsep IPS dalam materi yang disampaikan. Jika siswa

sudah bisa menerima pelajaran dengan baik maka akan meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPS di SD Negeri 01 Tuntang kelas 5.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

a. Pembelajaran berpusat pada pengajar

b. Siswa kurang aktif dalam pembelajaran

c. Aktifitas siswa di dalam kelas kurang

d. Siswa belum terlibat langsung dalam pembelajaran

e. Media pembelajaran yang masih terbatas

f. Pemahaman konsep dalam mata pelajaran IPS masih kurang

1.3Pemecahan Masalah

Selama ini siswa dalam proses pembelajaran belum terlibat secara aktif dan

pembelajaran masih berorientasi pada guru, sehingga siswa tidak antusias dalam

belajar, siswa juga menganggap bahwa mata pelajaran IPS membosankan karena

bersifat informatif saja dan siswa tidak terlibat secara langsung dalam

pembelajaran sehingga anak mudah lupa dengan materi yang disampaikan dan

belum ada kegiatan yang menarik. Jika hal ini dibiarkan dan tidak segera diatasi,

maka siswa akan terus merasa kurang tertarik untuk mengikuti pembelajaran IPS

dan hasil belajar siswa akan menurun. Untuk menciptakan aktivitas belajar yang

efektif perlu adanya perbaikan dalam pemilihan model pembelajaran, penulis

berpendapat bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe Make-A Match

berbantuan media Komik Interaktif bisa menjadi salah satu solusi untuk

(5)

Kooperatif tipe Make-A Match adalah model pembelajaran yang mengajak siswa

mencari jawaban suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep atau materi

melalui permainan kartu pasangan sehingga dapat membantu pendidik

meningkatkan pemahaman konsep IPS agar mudah dipahami dan bertahan lama

dalam struktur kognitif siswa dengan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan

interaktif sehingga pembelajaran tidak membosankan dan cenderung

menyenangkan karena melibatkan siswa secara langsung. Media pembelajaran

yang menarik dan cocok dengan materi yang akan diajarkan juga akan membantu

siswa cepat memahami pembelajaran. Media pembelajaran didesain berbentuk

cerita komik anak yang didalamnya memuat beberapa konsep IPS dalam

kehidupan sehari-hari, dengan ini penulis berharap siswa lebih tertarik untuk

memanfaatkan media yang dirancang sehingga pesan yang disampaikan lewat

media ini akan cepat masuk kesiswa. Dengan mengimplementasikan model

Pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match berbantuan media Komik Interaktif

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang

dalam mata pelajaran IPS.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

a. Bagaimana penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe Make-A Match

berbantuan media komik interaktif dalam meningkatkan hasil belajar IPS

siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang ?

b. Apakah dengan penerapan model Pembelajaran kooperatif tipe Make-A

Match berbantuan media komik interaktif dapat meningkatkan hasil

belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang ?

1.5Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian yaitu:

a. Mendiskrispsikan penerapan model Pembelajaran Kooperatif tipe Make-A

Match berbantuan media Komik Interaktif dalam meningkatkan hasil

(6)

b. Meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang

dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif tipe Make-A Match

berbantuan media Komik Interaktif

1.6Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1.6.1 Manfaat Teoritis

Secara teori, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :

1. Bahan masukan bagi sekolah dalam mengatasi permasalahan yang

terjadi

2. Memberikan wawasan dan mendorong guru untuk melaksanakan

proses belajar mengajar dengan lebih kreatif dan inovatif.

1.6.2 Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti

Bagi peneliti, penelitian ini dapat meningkatkan wawasan tentang

penerapan dan implemetasi model Pembelajaran Kooperatif tipe

Make-A Match berbantuan media Komik Interaktif dalam meningkatkan hasil

belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri 01 Tuntang.

b. Bagi siswa

1. Membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar

2. Siswa lebih aktif dan kreatif

3. Materi yang disampaikan oleh guru mudah diterima

4. Mampu bekerjasama dengan teman

5. Siswa merasa lebih senang mengikuti pelajaran matematika

c. Bagi guru

1. Mendorong guru untuk lebih inovatif dan kreatif dalam

peningkatan kualitas pembelajaran di kelas

2. Menambah wawasan dan pengetahuan guru

3. Meningkatkan kinerja guru supaya berkembang secara profesional

4. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan diri

(7)

d. Bagi sekolah

1. Sebagai acuan atau referensi kajian ilmiah

2. Iklim kerja sama yang kondusif untuk memajukan sekolah.

3. Sebagai strategi pembelajaran yang perlu dikembangkan oleh

sekolah

4. Sebagai daya tarik sekolah kepada masyarakat untuk menaruh

Referensi

Dokumen terkait

Dalam rangka memberikan arah dan tujuan dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah sesuai dengan visi misi Gubernur berdasarkan Undang-Undang Nomor

Kompetensi SDM mempengaruhi kepuasan kerja dan kualitas pelayanan, terbukti melalui keahlian, sifat dan motivasi dokter dan perawat yang baik, maka kualitas pelayanan

[r]

B   Informasi merupakan kebutuhan sehari- hari, sehingga harus tersedia secara. cepat, mudah,

Membuktikan bahwa adanya amilum pada daun sebagai hasil fotosintesis. - Menutup sebagian daun ubi kayu yang belum terkena sinar

( AKUN YANG TELAH DIBAGIKAN DAPAT DIGUNAKAN UNTUK LOG IN DI APLIKASI MONEV DI HP ANDROID, TETAPI MASIH BELUM ADA KELAS, KARENA BELUM ADA PENUNJUKAN/PENUGASAN, KELAS AKAN MUNCUL

With the 50% substitution of fish meal by meat and bone meal exerted no adverse effects on growth and survival rate of tilapia ( O. niloticus ) fry and it also makes cost effective

No Nama Penyedia Hasil Evaluasi Administrasi 1 KAP.. Kumalahadi,Kuncara,Sugen g Pamudji