BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia sebagai negara yang berkembang saat ini, baik dari segi
perekonomian, pembangunan, pendidikan, kesehatan tentunya harus memiliki
sarana dan prasarana yang memadai, tanpa ada sarana dan prasarana yang
memadai tentunya semua aspek pembangunan tidak akan berjalan dengan lancar.
Sebagai negara yang tengah berkembang, pembangunan baik sarana maupun
prasarana untuk menunjang kehidupan perekonomian dan pelayanan masyarakat
di Indonesia menjadi suatu keniscayaan. Untuk membangun sarana dan prasarana
tersebut diperlukan kerjasama antara satu pihak dengan pihak yang lainnya. Para
pihak biasanya mengaplikasikannya dalam bentuk kontrak innominaat dimana
kontrak innominaat adalah jenis kontrak yang belum dikenal pada saat KUH
Perdata diundangkan. Kontrak innominaat ini termasuk didalamanya kontrak
pengadaan barang dan jasa.1
Saat ini pembangunan perumahan banyak di jalankan oleh para pebisnis
properti perumahan, tentu saja dalam bisnis properti perumahan ini memerlukan
fasilitas lain untuk melengkapi properti perumahan tersebut. Fasilitas-fasilitas
pelengkap tersebut seperti pemasangan jaringan listrik, pemasangan jaringan
telefon, pemasangan jaringan internet, dan yang terpenting adalah pemasangan
1
jaringan pipa air minum. Pemasangan pipa air minum bagi bisnis properti
perumahan sangat diperlukan mengingat air merupakan kebutuhan pokok bagi
semua makhluk hidup terutama manusia.2
Perusahaan Daerah Air Minum (selanjutnya disebut PDAM Tirtanadi)
selaku pelaksana pendistribusian pipa air minum di Indonesia tentunya
mempunyai tanggung jawab dalam mendistribusikan pipa air minum ke
perumahan yang memerlukan pipa distribusi air minum. Dalam mewujudkan
pemasangan pipa distribusi air minum tersebut pengelola properti perumahan
dalam kebiasaannya membuat permohonan kepada PDAM Tirtanadi daerah
setempat untuk mendistribusikan pipa air minum ke komplek perumahan mereka.
Setelah permohonan pendistribusian air minum disampaikan ke PDAM Tirtanadi,
maka antara pengelola perumahan dan PDAM Tirtanadi selaku penanggung jawab
pendistribusian pipa air minum kemudian bertemu dan membicarakan mengenai
jumlah dan banyaknya pipa yang akan didistribusikan ke komplek perumahan
milik pengelola perumahan.
3
Pihak PDAM Tirtanadi setelah melihat dan meneliti lokasi yang akan
dipasang pipa distribusi air minum, tahapan selanjutnya yang dilakukan pihak
PDAM Tirtanadi akan menunjuk langsung pihak ketiga selaku pelaksana
pekerjaan pemasangan pipa distribusi air minum ke lokasi yang telah dilakukan.
Penunjukan langsung pihak ketiga sebagai pelaksana pekerjaan pemasangan pipa
2
Implementasi Dari Pasal 33 Ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 Dimana Dalam Pasal Tersebut Dinyatakan Bahwa “Bumi, Air Dan Kekayaan Alam Yang Terkandung Didalamnya Dikuasai Oleh Negara Dan Dipergunakan Sebesar-Besarnya Kemakmuran Rakyat.”
3
distribusi air minum ini bisa dilakukan mengingat banyaknya tugas PDAM
Tirtanadi dalam mendistribusikan pipa-pipa air minum ke lokasi lain, dikarenakan
kurangnya tenaga pelaksana pekerjaan inilah yang membuat pihak PDAM
Tirtanadi menunjuk langsung pihak ketiga sebagai pelaksana pekerjaan
pemasangan pipa distrbusi air minum ini. Dalam kebiasaannya banyak terjadi
hubungan kontrak antara PDAM Tirtanadi dengan perusahaan pihak ketiga yang
memberikan jasa untuk melaksanakan pekerjaan pemasangan pipa distribusi air
minum ke lokasi yang ditunjuk.
Pemasangan pipa distribusi yang dibahas dalam skripsi ini adalah
pemasangan pipa distribusi air minum yang pekerjaannya dilaksanakan oleh CV.
Indra Utama dengan jenis pekerjaan sebagai berikut:
1. Nama Pekerjaan : Pemasangan Pipa Distribusi Ø 110 MM &
90 MM
2. Lokasi Pekerjaan : Jalan. Pasar III Tapian Nauli Perumahan
Permata Setiabudi Residence II
3. Panjang Pipa : 249 Meter & 591 Meter
4. Kedalaman : 120 Centimeter & 107 Centimeter
a. Penampang Atas : 45 Centimeter & 40 Centimeter
b. Penampang Bawah : 40 Centimeter & 35 Centimeter
5. Uraian Pekerjaan : Terlampir4
4
Pelaksanaan perjanjian pemasangan pipa distribusi air minum antara
PDAM Tirtanadi dengan CV. Indra Utama selaku pelaksana pekerjaan tentunya
mempunyai masing-masing kedudukan dan tanggung jawab yang berbeda, dengan
adanya perbedaan kedudukan dan tanggung jawab pada masing-masing pihak
akan berakibat harus dipenuhi hak-hak dan kewajiban serta prestasi dari
masing-masing pihak. Dalam hal tidak dipenuhinya aspek hak, kewajiban serta prestasi
tersebut dapat menimbulkan perbuatan melawan hukum dan wanprestasi. Maka
oleh sebab itu perlu dibuat suatu kajian untuk meneliti bagaimana pelaksanan
perjanjian pemasangan distribusi pipa air minum antara PDAM Tirtanadi dengan
CV. Indra Utama selaku pelaksana pekerjaan, sejak pra kontrak, proses
pelaksanaan kontrak, dan pasca pelaksanaan isi kontrak.5
5
Kontrak Perjanjian Instalasi Pipa Air Minum Antara PDAM Tirtanadi Dengan CV. Indra Utama Terlampir Pada Bagian Lampiran Skripsi Ini Sejak Pra Kontrak, Pelaksanaan Kontrak Dan Pasca Kontrak.
Dengan adanya kajian
perjanjian ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas
mengenai perjanjian pengadaan barang dan/ atau jasa pemerintah dalam hal ini
swakelola yang dilaksanakan PDAM Tirtanadi dalam hal tanggung jawab
mendistribusikan pipa air minum ke lokasi yang dibutuhkan. Dengan melihat
berbagai aspek yang ada, maka penulisan skripsi ini diberi judul “Perjanjian
B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan skripsi ini,
yakni sebagai berikut:
1. Bagaimana kedudukan para pihak dalam perjanjian pemasangan instalasi pipa
air minum antara PDAM Tirtanadi dengan CV. Indra Utama?
2. Bagaimana pelaksanaan perjanjian pemasangan instalasi pipa air minum
antara PDAM Tirtanadi dengan CV. Indra Utama?
3. Apa saja hambatan yang terjadi dan langkah upaya yang diambil dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Skripsi ini dibuat sebagai tugas akhir dan merupakan sebuah karya ilmiah
yang bermanfaat bagi perkembangan hukum di Indonesia khususnya tentang
hukum yang mengatur tentang perjanjian pengadaan barang dan jasa pemerintah
di negara Indonesia. Sesuai permasalahan yang diatas adapun tujuan penulisan
skripsi ini adalah:
1. Untuk mengetahui kedudukan para pihak dalam perjanjian pemasangan
instalasi pipa air minum antara PDAM Tirtanadi dengan CV. Indra Utama.
2. Untuk mengetahui proses pelaksanaan perjanjian pemasangan instalasi pipa
air minum antara PDAM Tirtanadi dengan CV. Indra Utama.
3. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang terjadi dan langkah upaya yang
D. Manfaat Penulisan
Adapun yang menjadi manfaat penulisan skripsi ini tidak dapat dipisahkan
dari tujuan penulisan yang telah diuraikan diatas, yaitu:
1. Manfaat secara teoretis
Penulisan skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan
masukan pemikiran di bidang ilmu pengetahuan hukum, khususnya pengetahuan
ilmu hukum keperdataan. Selain itu, diharapkan juga dapat menjadi referensi bagi
penelitian selanjutnya.
2. Manfaat secara praktis
Secara praktis diharapkan agar penulisan skripsi ini dapat menjadi bahan
masukan bagi masyarakat dan para pihak yang berperan serta yang diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran dan perannya dalam memberikan perlindungan
dan kepastian hukum kepada para pihak dalam setiap proses pelaksanaan prestasi
dalam perjanjian yang ada di Indonesia.
a. Manfaat bagi pemerintah
Penelitian ini dimaksudkan memberi kritikan dan juga saran bagi pemerintah
dalam hal ini swakelola yang dilakukan oleh PDAM guna mempercepat
pembangunan sarana dan prasarana juga fasilitas yang memadai bagi
masyrakat.
b. Manfaat bagi penyedia barang dan/ atau jasa
Penelitian ini dimaksudkan untuk menambah pedoman bagi setiap perusahaan
melaksanakan kegiatan atau pekerjaannya, dan semata lebih mementingkan
kepentingan masyrakat luas dan bukanlah hanya mengambil keuntungan saja.
c. Manfaat bagi masyarakat
Penelitian ini dimaksudkan untuk menambah wawasan pengetahuan
masyarakat akan pelaksanaan perjanjian para pihak. Selain itu penelitian ini
bermanfaat untuk memperbaiki kinerja para penyedia barang dan/ atau jasa
untuk memberikan pelayanan pekerjaan yang baik bagi masyarakat yang
membutuhkan sarana dan prasarana ditempat tinggal masyarakat.
E. Metode Penelitian
Bambang Sunggono menyatakan bahwa dalam penulisan sebuah karya
ilmiah ada 2 (dua) jenis metode penelitian, yaitu penelitian yuridis normatif
disebut juga dengan penelitian hukum doktrinal karena penelitian ini dilakukan
atau ditujukan hanya kepada peraturan-peraturan yang tertulis dan bahan hukum
yang lain. Penelitian hukum ini juga disebut sebagai penelitian kepustakaan
ataupun studi dokumen disebabkan penelitian ini lebih banyak
dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan.
Penelitian kepustakaan demikian dikatakan sebagai lawan dari penelitian empiris
(penelitian lapangan).6
Penelitian yuridis empiris disebut juga dengan penelitian hukum non
doktrinal karena penelitian ini berupa studi-studi empiris untuk
menemukan teori-teori mengenai proses terjadinya dan mengenai
6
proses bekerjanya hukum didalam masyarakat. Atau yang disebut
juga sebagai Socio Legal Research.7
1. Spesifikasi Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dalam menyusun skripsi ini, jenis
penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum normatif. Penelitian
hukum normatif yaitu metode atau cara meneliti bahan pustaka yang ada. Tahapan
pertama penelitian hukum normatif adalah penelitian yang ditujukan untuk
mendapatkan hukum objektif (norma hukum), yaitu dengan mengadakan
penelitian terhadap masalah hukum. Tahapan kedua penelitian hukum normatif
adalah penelitian yang di tujukan untuk mendapatkan hukum subjektif (hak dan
kewajiban).
Sifat penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yakni suatu
bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena
yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Penelitian
deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat
yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi,
atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.
Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian normatif ini
menggunakan metode pendekatan yuridis yang bertujuan untuk mengerti dan
memahami gejala yang di teliti.
7
2. Data penelitian
Materi dalam skripsi ini diambil dari data-data sekunder. Adapun data-data
sekunder yang dimaksud adalah:
a. Bahan hukum primer
Yaitu dokumen peraturan yang mengikat dan ditetapkan oleh pihak yang
berwenang. Dalam tulisan ini diantaranya Kitab Undang-Undang Hukum Perdata,
Kerpres Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang Dan Jasa, Perpres No.
54 tahun 2010 juga telah diubah dengan Perpres No. 35 tahun 2011, yang
mengganti ketentuan dalam Pasal 44, Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor
54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.
b. Bahan hukum sekunder
Yaitu semua dokumen yang merupakan bacaan yang relevan seperti
buku-buku, seminar-seminar, jurnal hukum, majalah, putusan, yurisprudensi, koran,
karya tulis ilmiah dan beberapa sumber dari internet yang berkaitan dengan materi
yang diteliti
c. Bahan hukum tersier
Yaitu semua dokumen yang berisi tentang konsep-konsep dan
keterangan-keterangan yang mendukung bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder,
seperti kamus, ensklopedi dan sebagainya.
3. Teknik pengumpulan data
Untuk memperoleh suatu kebenaran ilmiah dalam penulisan skripsi, maka
mempelajari dan menganalisis secara sistematis digunakan buku-buku, surat
kabar, makalah ilmiah, majalah, internet, peraturan perundang-undangan dan
bahan-bahan lain yang berhubungan dengan materi yang dibahas dalam skripsi
ini. 8
4. Analisis data
Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah analisis kualitatif,
yaitu data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dan selanjutnya
dianalisis secara kualitatif untuk mencapai kejelasan masalah yang akan dibahas
dan hasilnya tersebut dituangkan dalam bentuk skripsi. Metode kualitatif
dilakukan guna mendapatkan data yang deskriptif, yaitu data-data yang akan
diteliti dan dipelajari sesuatu yang utuh.
F. Keaslian Penulisan
Penulisan skripsi yang berjudul “Aspek Hukum Perjanjian Pemasangan
Instalasi Pipa Air Minum Antara PDAM Tirtanadi Dengan Pihak Kontraktor (CV.
Indra Utama)” adalah hasil pemikiran sendiri. Skripsi ini menurut sepengetahuan,
belum pernah ada yang membuat. Kalaupun ada seperti beberapa judul skripsi
yang hampir mirip dapat diyakinkan bahwa substansi pembahasannya berbeda.
Dengan demikian keaslian penulisan skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan
secara moral dan ilmiah. Pengujian tentang kesamaan dan keaslian judul yang
diangkat di Perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara juga telah
8
dilakukan dan dilewati, maka ini juga dapat mendukung tentang keaslian
penulisan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk lebih memudahkan menguraikan pembahasan masalah skripsi ini,
maka penyusunannya dilakukan secara sistematis. Skripsi ini terbagi dalam lima
bab, yang gambarannya sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang uraian umum seperti
penelitian pada umumnya yaitu, Latar Belakang Masalah,
Perumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian
Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode Penulisan serta
Sistematika Penulisan.
BAB II : PEMASANGAN INSTALASI PIPA AIR MINUM SEBAGAI
SUATU PERJANJIAN MENURUT KUH PERDATA
Dalam bab ini yang akan dibahas mengenai Pengertian Perjanjian
Atau Perikatan, Pengertian Pemasangan Pipa Instalasi Air
Minum, PDAM Tirtanadi Sebagai Subjek Perjanjian, Hak Dan
Kewajiban Para Pihak Dalam Perjanjian Pemasangan Instalasi
BAB III : TINJAUAN UMUM KONTRAK PENGADAAN BARANG
ATAU JASA PEMERINTAH
Dalam bab ini yang akan dibahas mengenai Pengertian Kontraktor
Menurut KUH Perdata, Jenis Pengadaan Barang Atau Jasa
Pemerintah, Para Pihak Dalam Pengadaan Barang Atau Jasa
Pemerintah, Hak Dan Kewajiban, Prosedur Pelaksanaan Pengadaan
Barang Atau Jasa Pemerintah.
BAB IV : PELAKSANAAN PERJANJIAN PEMASANGAN INSTALASI
PIPA AIR MINUM ANTARA PDAM TIRTANADI DENGAN
PIHAK KONTRAKTOR
Dalam bab ini akan dibahas mengenai Kedudukan Para Pihak
Dalam Perjanjian Pemasangan Instalasi Pipa Air Minum Antara
PDAM Tirtanadi Dengan CV. Indra Utama, Pelaksanaan Perjanjian
Pemasangan Instalasi Pipa Air Minum Antara PDAM Tirtanadi
Dengan CV. Indra Utama, Hambatan-Hambatan Yang Terjadi
Selama Dalam Pelaksanaan Perjanjian Dan Upaya Yang Telah
Diambil Untuk Menyelesaikannya.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini adalah bab Penutup, yang merupakan bab terakhir dimana
akan diberikan Kesimpulan dan Saran mengenai permasalahan