PENENTUAN ∆H REAKSI SECARA KALORIMETER
LAPORAN
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Mata Pelajaran Kimia
Guru Mata Pelajaran :
Mansur Hidayat
Disusun oleh kelompok 3 :
1.Amanda Pusparani Subagio (04)
2.Ego Duta Taruna Madya H. (11)
3.Lathifatuz Zuhroh
(17)
4.Triya Krisdayanti
(32)
X-MIPA 1
1
Bab 1
Pendahuluan
I. Tujuan Praktikum
Menghitung ∆H reaksi melalui percobaan
II. Dasar Teori
Termokimia adalah cabang ilmu kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Termokimia mempelajari hubungan antara energi panas dan energi kimia. Energi kimia merupakan energi yang dikandung setiap unsur atau senyawa.
Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya (Ted Lister and Janet Renshaw, 2000). Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hk. Termodinamika I), maka:
Q reaksi= -( qlarutan + qKalori ) q reaksi= –q larutan
q larutan = M x C x ∆T
Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan alatkalorimeter. Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black yaitu kalor yang diserap sama dengan kalor yang dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan rumus :
Q = M x C x ∆T tergantung pada proses perubahan/jalannya reaksi.
2
Reaksi EKSOTERM adalah proses kembalinya suhu ke keadaan awal yang terjadi karena sistem MELEPAS KALOR. Ciri khasnya selama proses reaksi berlangsung, SUHU sistem NAIK.
Hawal > Hakhir ∆H<0, ∆H NEGATIF
Reaksi ENDOTERM adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya ); ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. Reaksi yang sistemnya MENYERAP KALOR. Ciri khasnya selama proses reaksi berlangsung, SUHU sistem mengalami PENURUNAN, untuk kembali maka sistem harus menyerap kalor.
Hawal<Hakhir ∆H>0, ∆H POSITIF
Massa HCl tidak sama dengan massa HCl yang terlarut. Sehingga untuk mencari mol HCl dengan mol larutan HCl berbeda. Berikut merupakan rumus mencari mol HCl dan larutan HCl.
Mol HCl = . , sedangkan
Mol HCl yang terlarut= Molar x Volume HCl
III. Alat dan Bahan
3
IV. Prosedur Kerja
A. Cara Kerja pada Percobaan I:
1. Ambil 2 buah gelas ukur, kemudian masukkan masing-masing :
Gelas 1 : 50 ml larutan NaOH 1 M, ukurlah suhunya dan catatlah! Gelas 2 : 50 ml larutan HCl 1 M, ukurlah suhunya dan catatlah!
2. Tuangkan kedua larutan kedalam calorimeter, aduk dengan thermometer secara perlahan sambil terus diamati perubahan suhunya (dengan melihat pergerakan skala thermometer).
3. Catatlah suhu akhir pada saat suhu sudah tidak mengalami perubahan (stabil).
B. Cara Kerja pada Percobaan II
1. Ambil dengan gelas ukur 50 ml HCl 1 M; dan gunting pita magnesium 1 cm gosok
sampai mengkilat;
2. Tuangkan larutan HCl kedalam tabung kalorimeter, ukurlah suhunya dan catatlah !
3. Masukkan pita magnesium kedalam tabung kalorimeter dan segera tutup rapat aduk
dengan termometer secara perlahan sambil terus diamati perubahan suhunya (dengan melihat pergerakan skala thermometer).
4. Catatlah suhu akhir pada saat suhu sudah tidak mengalami perubahan (stabil).
V. Hasil Pengamatan
A. Hasil Kegiatan Pada Percobaan I
SUHU AWAL SUHU AKHIR
B. Hasil Kegiatan Pada Percobaan II
SUHU AWAL SUHU AKHIR
T1 larutan HCl 1 M = 28 oC Suhu larutan setelah dicampur : Takhir
= 29 oC T awal = 28oC
Perubahan Suhu = ∆T = Takhir – Tawal =1 oC = 274oK
VI. Pertanyaan dan Diskusi
1. Bagaimanakah tanda untuk ∆H reaksi pada percobaan I dan II ?
2. Reaksi tersebut termasuk reaksi eksoterm atau endoterm pada percobaan I dan II ? Jelaskan!
3. Jika kalor jenis dan massa jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis dan massa jenis air, maka hitung besar perubahan kalor reaksi pada percobaan I dan III (c air = 4,18 Jg-1K-1 ; p air = 1 g. Ml-1)
4
6. Hitunglah ∆H reaksi untuk 1 mol HCl pada percobaan I dan II !
7. Kedalam suatu kalorimeter dimasukkan air, sehingga masa air dan kalorimeter ekivalen dengan 5400 g air. Sebongkah kecil gamping (CaO) dimasukkan kedalam kalorimeter, sehingga menghasilkan kenaikan suhu 1,2 oC ( Kalor jenis air = 4,18 J/kg oC).
a. Berapa KJ kalor yang dihasilkan dalam reaksi tersebut!
5 mengalami melepaskan kalor atau mengalami pembebasan kalor dari sistem ke lingkungan atau produk mengalami peningkatan suhu.
3. A. Percobaan I: Diketahui:
Massatotal = Massa NaOH + Masssa HCl =50 gr + 50 gr
= 100 g
∆ = 34℃ − 28℃ = 6℃ = 279′ (mengggunakan kelvin derajat karena menyesuaikan konteks soal)
Qreaksi= -qlarutan
Qlarutan = m.c.∆
=100 gr . 4,18 Jg-1K-1. 279′ (mengggunakan kelvin derajat karena menyesuaikan
konteks pertanyaan) =116.622 J = 116, 622 KJ
= - 116, 622 KJ( bernilai negatif karena merupakan reaksi eksoterm)
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai perubahan kalor reaksi pada percobaan I sebesar --116,622 KJ
6
Qlarutan = m.c.∆
=50 gr . 4,18 Jg-1K-1. 274′ (mengggunakan kelvin derajat karena menyesuaikan konteks
pertanyaan)
=157.266 J = 57, 266 KJ
= - 57, 266 KJ( bernilai negatif karena merupakan reaksi eksoterm)
Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai perubahan kalor reaksi pada percobaan II sebesar
--57, 266 KJ
4. Berikut merupakan persamaan reaksi pada percobaan I dan II
A. Percobaan I
NAOH + HCl → NaCl + H2O
B.Percobaan II
Mg + 2HCl → MgCl + H2
5. Berikut merupakan diagram tingkat energi sederhana untuk percobaan I dan II
A. Percobaan I
NaCl + H
2
O
7
B. Percobaan II
6. Berikut merupakan hasil ∆ dari Percobaan I dan II
A. Percobaan I Diketahui:
Q = -116,622 KJ
V. HCL = 50 ml = 0,05 L M. HCL = 1 M
Jawab:
1) Mol HCl = M.V
Mol HCl = 1.0,05 L Mol HCl = 0.05 mol
2) ∆ =
= ,, = -2.334,44 KJ/Mol
Jadi besar perubahan entalpi pada percobaan I adalah -2.334,44 KJ/Mol
NAOH + HCl → NaCl + H2O ∆ = −2.334,44 KJ/Mol
B. Percobaan II
Diketahui:
Q = -116,622 KJ
V. HCL = 50 ml = 0,05 L M. HCL = 1 M
MgCl
2
+ H
2
Mg + 2HCl
Ditanya: ∆ =?
8
Jawab:
1) Mol HCl = M.V
Mol HCl = 1.0,05 L Mol HCl = 0.05 mol
2) ∆ =
= ,, = −1.145,32 KJ/Mol
Jadi besar perubahan entalpi pada percobaan II adalah −1.145,32 KJ/Mol
Mg + 2HCl → MgCl + H2 ∆ = −1.145,32 KJ/Mol
7. CaO + H2O → Ca(OH)2
8. a. Berikut merupakan besar q pada reaksi CaO + H2O → Ca(OH)2 Diketahui:
Mair = 5.400 gr = 5,4 Kg C = 4,18 J/(g.℃)
∆ = 1,2℃
MCaO = 0 (diabaikan)
Jawaban:
Q = m.c. ∆
=5400 gr. 4,18 J/(g.℃). 1,2℃
=27.086,4 J = 27,0864 KJ
= -27,0864 KJ ( bernilai negatif karena merupakan reaksi eksoterm)
b. Pada reaksi ini mengalami reaksi eksoterm. Karena reaktan mengalami melepaskan kalor atau mengalami pembebasan kalor dari sistem ke lingkungan atau produk mengalami peningkatan suhu.
Ditanya:
9
Bab 3
Kesimpulan
Kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengetahui besar energi yang dibebaskan pada suatu sistem. Reaktan yang direaksikan kedalam kalorimeter akan mengubah temperatur campuran reaksi. Setelah reaksi sempurna, temperatur akhir diukur. Reaksi sempurna ditandai dengan temperatur maksimum yang terbaca oleh termometer. Dari perubahan temperatur, besar kalor reaksi dapat diperkirakan.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dan berdasar teori, maka dapat disimpulkan bahwa ,
A. Reaksi dari percobaan 1 adalah NaOH + HCl → NHCl + H²O , bersifat eksoterm.
B. Reaksi dari percobaan 2 adalah Mg + HCl →MGCl² + H² , bersifat eksoterm .
Daftar Pustaka
Priyambodo, Erfan dkk. 2016. Kimia untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Matematika dan Ilmu – Ilmu Alam. Klaten: PT Intan Pariwara.
Daftar Anggota
No. Nama Absen TTD
1 Amanda Pusparani Subagio 1 1. 2.
2 Ego Duta Taruna M.H. 11
3 Lathifatuz Zuhroh 17 3. 4.