• Tidak ada hasil yang ditemukan

SATUAN PENYULUHAN FISIOTERAPI AKTIF DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SATUAN PENYULUHAN FISIOTERAPI AKTIF DAN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN PENYULUHAN

LATIHAN

RENTANG GERAK AKTIF DAN PASIF

DISUSUN OLEH: HEMMA SITI RAHAYU

PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

(2)

SATUAN PENYULUHAN

Bidang Studi : Promosi Kesehatan Pokok Bahasan : Fisioterapi Aktif dan Pasif

Sub Pokok Bahasan : Cara Melakukan ROM Aktif dan Pasif Pertemuan : 1 x pertemuan

Hari/ Tanggal : Mei 2017 Waktu : 60 menit

Tempat : Kampus Akademi Keperawatan Fatmawati

Sasaran : Mahasiswa/i Akademi Keperawatan Fatmawati

A. Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 60 menit mengenai latihan rentang gerak aktif dan pasif diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mampu mendemostrasikan kembali latihan rentang gerak aktif dan pasif.

2. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 60 menit diharapkan mahasiswa mampu:

a. Menjelaskan pengertian latihan rentang gerak aktif. b. Menjelaskan 3 dari 4 tujuan latihan rentang gerak aktif. c. Mengetahui 2 indikasi dilakukan latihan rentang gerak aktif. d. Menjelaskan pengertian latihan rentang gerak pasif.

e. Menjelaskan 3 dari 4 tujuan latihan rentang gerak pasif.

f. Mengetahui 3 dari 4 indikasi dilakukan latihan rentang gerak pasif. g. Menjelaskan 6 dari 9 macam-macam pergerakan aktif dan pasif.. h. Mendemontrasikan latihan rentang gerak aktif dan pasif.

B. Materi Pembelajaran

1. Pengertian latihan rentang gerak aktif. 2. Tujuan latihan rentang gerak aktif.

3. Indikasi dilakukan latihan rantang gerak aktif. 4. Pengertian latihan rentang gerak pasif.

5. Tujuan latihan rentang gerak pasif.

(3)

7. Macam-macam pergerakan aktif dan pasif. 8. Demonstrasi latihan gerak aktif dan pasif.

C. Kegiatan Belajar Penyuluhan

Kegiatan Penyuluh MahasiswaKegiatan Waktu

1. Pendahuluan

a. Pengertian latihan rentang gerak aktif

b. Tujuan dilakukan latihan rentang gerak aktif

c. Indikasi dilakukan latihan rentang gerak aktif

d. Pengertian latihan rentang gerak pasif

e. Tujuan dilakukan latihan rentang gerak pasif

f. Indikasi dilakukan latihan rentang gerak pasif

g. Macam-macam pergerakan aktif dan pasif

h. Demonstrasi latihan rentang gerak aktif dan pasif

3. Penutup

a. Menyimpulkan materi secara bersama-sama.

(4)

D. Metode

Ceramah, tanya jawab, re-demonstrasi dan demonstrasi

E. Media, Alat dan Sumber

1. Media: Proses, dan Praktisi. Jakarta: EGC.

Kozier dan erb. (2009). Buku Ajar Praktek Keperawatan Klinis. Jakarta: EGC.

Potter, Patricia A. (1996). Pengkajian Kesehatan. Jakarta: EGC.

Suratun. (2006). Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal: Sari Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.

F. Evaluasi

1. Prosedur : Diberikan setelah akhir kegiatan belajar mengajar 2. Waktu : 5 menit

3. Bentuk Soal : Lisan

4. Jumlah Soal : 8 buah pertanyaan 5. Jenis Soal : Essay

Butir Soal

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas !

a. Jelaskan pengertian latihan rentang gerak aktif !

b. Sebutkan 3 dari 4 tujuan dilakukan latihan rentang gerak aktif ! c. Sebutkan 2 indikasi dilakukan latihan rentang gerak aktif ! d. Jelaskan pengertin latihan rentang gerak pasif !

(5)

g. Sebutkan 6 dari 9 macam-macam pergerakan aktif dan pasif ! h. Demonstrasikan pergerakan aktif dan pasif !

Kunci Jawaban

1. Latihan rentang gerak aktif adalah pergerakan yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bentuan perawat dari setiap gerakan yang dilakukan.

2. Tujuan dilakukan latihan rentang gerak aktif adalah:

a. Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot. b. Membantu mempertahankan fungsi kardiorespiratori. c. Mencegah kontraktur (kelainan bentuk).

d. Menstimulasi sirkulasi darah. 3. Indikasi dilakukan pergerakan aktif adalah:

a. Pasien dengan paralisis ekstermitas sebagian.

b. Pasien bedrest atau tirah baring (tanpa kontra indikasi).

4. Latihan rentang gerak pasif adalah pergerakan yang dilakukan pasien dengan bantuan perawat setiap gerakan.

5. Tujuan dilkukan latihan rentang gerak pasif adalah: a. Mempertahankan fleksibilitas sendi.

b. Menstimulasi sirkulasi darah. c. Mencegah kelainan bentuk.

d. Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot. 6. Indikasi dilakukan latihan rentang gerak pasif adalah:

a. Pasien semikoma dan tidak sadar. b. Pasien lanjut dengan mobilitas terbatas. c. Pasien tirah baring total.

d. Pasien dengan paralisis ekstremitas total. 7. Macam-macam pergerakan range of motion (ROM)

a. Fleksi : Gerakan menekuk persendian. b. Ekstensi : Gerakan meluruskan persendian.

c. Abduksi : Gerakan suatu anggota tubuh menjauhi tubuh. d. Adduksi : Gerakan suatu anggota tubuh mendekati tubuh.

e. Rotasi : Gerakan memutar dan menggerakkan suatu bagian tubuh melingkar.

f. Eversi : Menggerakan ke arah luar. g. Inversi : Menggerkan ke arah dalam. h. Pronasi : Gerakan memutar ke bawah.

i. Supinasi : Gerakan memutar ke atas.

8. Gerakan latihan pergerakan aktif dan pasif

a. Latihan pergerakan aktif:

1) Latihan leher

(6)

b) Fleksi leher ke depan. Mint pasien menggerakan kepala ke bawah hingga mendekati dada.

c) Ekstensi leher. Minta pasien menggerakkan kepala menjauhi dada atau ke arah atas, sehingga posisi leher tegak lurus, dengan wajah menghadap ke depan atau posisi normal.

d) Hiperekstensi leher. Minta pasien menggerakkan kepala ke belakang, sehingga posisi wajah tengadah atau menghadap ke atas.

e) Ulangi gerakan berturut-turut fleksi, ekstensi, dan hiperekstensi sebanyak 4 kali.

f) Fleksi leher ke posisi kanan. Minta pasien menggerakkan kepala ke sisi kanan mendekati pundak.

g) Anjurkan pasien melakukan ekstensi leher dengan cara menggerakkan kepala ke tengah, sehingga posisi kepala dan leher lurus. fleksi leher ke sisi kiri. Minta pasien menggerakkan kepala ke sisi kiri.

h) Kembali ke posisi ekstensi leher.

i) Ulangi gerakan fleksi dan ekstensi leher sebanyak 4 kali setiap latihan.

j) Rotasi leher. Minta pasien memutar leher ke kanan dan putar ke kiri. Ulangi gerakan ini sebanyak 4 kali.

2)

Latihan bahu

a) Atur

posisi

pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi duduk di tepi tempat tidur atau duduk di bangku atau berdiri di lantai, dengan tangan lurus sejajar dengan tubuh.

b) Fleksi bahu ke atas. Minta pasien mengangkat tangan dari sisi badan, ke atas sampai sejajar dengan kepala.

(7)

d) Hiperekstensi bahu. Minta pasien menggerakkan tangan ke belakang tubuh.

e) Kembali pada posisi semula.

f) Ulangi gerakan di atas secara berturut-turut fleksi, ekstensi, dan hiperekstensi bahu sebanyak 4 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

g) Fleksi bahu ke depan menyilang. Minta pasien menggerakkan tangan kanan dari samping tubuh ke depan menyilang hingga mendekati tangan kiri, kemudian tangan kanan kembali ke posisi semula ke samping tubuh.

h) Fleksi bahu ke belakang. Minta pasien menggerakkan tangan kanan dari samping tubuh ke belaknag tubuh, kemudian tangan kanan kembali ke posisi semula ke samping tubuh.

i) Ulangi gerakan fleksi bahu menyilang sebanyak 4 kali untuk masing- masing tangan kanan dan kiri.

j) Sirkumduksi bahu. Minta pasien menggerakkan tangan berputar penuh ke depan dan ke belakang. Ulangi gerakan ini sebanyak 4 kali.

k) Abduksi bahu. Minta pasien menggerakkan tangan dari samping tubuh ke arah luar menjauhi tubuh, kemudian angkat ke atas sampai di atas kepala.

l) Adduksi bahu minta pasien menurunkan tangan dari atas kepala ke arah mendekati tubuh, hingga tangan berada di samping tubuh. m)Ulangi gerakkan abduksi dan adduksi bahu sebanyak 4 kali untuk

masing-masing bahu kanan dan kiri.

n) Kembali ke posisi awal, pasien berdiri dengan tangan lurus di sisi tubuh.

o) Rotasi bahu eksternal. Minta pasien mengangkat lengan ke atas sampai sejajar dengan pundak kemudian mengangkat lengan kebawah dari sisi tubuh ke atas hingga lengan bawah berada sejajar disamping kepala.

p) Kembali ke posisi semula.

q) Rotasi bahu internal. Minta pasien mengangkat lengan atas sampai sejajar dengan pundak(siku fleksi), kemudian menggerakkan lengan bawah ke belakang tubuh.

r) Kembali ke posisi semula.

(8)

3) Latihan siku

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi duduk di tepi tempat tidur atau duduk di bangku atau berdiri di lantai, dengan tangan lurus sejajar dengan tubuh.

b) Fleksi siku. Minta pasien menekuk tangan bawah hingga mendekati bahu.

c) Ekstensi siku. Minta pasien untuk meluruskan lengan bawah, sehingga tangan berada di sisi tubuh.

d) Ulangi gerakan fleksi dan ekstensi siku sebanyak 4 kali untuk masing-masing bahu kanan dan kiri.

e) Supinasi siku. Minta pasien meminta lengan bawah, hingga telapak tangan menghadap ke atas.

f) Pronasi siku. Minta pasien untuk membalikkan lengan bawah, hingga posisi telapak tangan menghadap ke bawah.

g) Ulangi gerakan supinasi dan pronasi sebanyak 4 kali, untuk masing-masing siku kanan dan kiri.

(9)

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi duduk di tepi tempat tidur atau duduk di bangku atau berdiri di lantai, dengan tangan lurus sejajar dengan tubuh.

b) Fleksi pergelangan tangan. Minta pasien untuk menggerakkan telapak tangan dari jari-jari ke bawah.

c) Ekstensi pergelangan tangan. Minta pasien meluruskan telapak tangan, sehingga telapak tangan sejajar dengan pergelangan tangan.

d) Hiperesktensi pergelangan tangan, dengan cara anjurkan pasien untuk menggerakkan telapak tangan dan jari-jari tangan ke belakang atau ke arah dada.

e) Ulangi gerakkan di atas berturut-turut fleksi, ekstensi dan hiperekstensi pergelangan tangan sebnayk 4 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

f) Abduksi pergelangan tangan. Minta pasien menggerakkan telapak tangan ke arah samping menuju jari kelingking, pergelangan tangan dalam keadaan pronasi.

g) Adduksi pergelangan tangan. Minta pasien untuk menggerakkan telapak tangan ke samping menuju ibu jari, pergelangan tangan dalam keadaan pronasi.

h) Ulangi gerakan abduksi dan adduksi pergelangan tangan sebanyak 4 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

5) Latihan paha

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi duduk di tepi tempat tidur atau di bangku atau berdiri di lantai. b) Fleksi paha. Minta pasien menggerakkan kaki kanan, dari posisi

(10)

c) Ekstensi paha. Minta pasien menggerakkan kaki kanan, dari ata ske bawah hingga posisi sejajar kembali dengan kaki kiri seperti semula.

d) Hipersekstensi paha. Minta pasien menggerkkan kaki kanan dari posisi sejajar dengan kaki kiri, ke belakang tubuh.

e) Ulangi gerakan di atas berturut-turut fleksi, ekstensi, dan hiperekstensi sebanyak 4 kali untuk masing-masing paha kanan dan kiri.

f) Abduksi paha. Minta pasien menggerakkan kaki dari posisi sejajar ke arah luar ke samping menjauhi tubuh.

g) Adduksi paha. Minta pasien menggerkkan kaki dari posisi abduksi ke posisi menyilang di depan kaki kiri.

h) Ulangi gerakan abduksi dan adduksi paha sebanyak 4 kali untuk masing-masing paha kanan dan kiri.

i) Sirkumduksi paha. Minta pasien untuk menggerakan kaki kebelakang tubuh, kemudian putar kaki dari arah dalam ke luar atau sebaliknya. Ualngi gerakan ini sebanyak 4 kali untuk masing-masing kaki kanan dan kiri.

j) Rotasi paha ke dalam. Minta pasien menggerakkan telapak kaki kanan kearah kaki kiri.

k) Rotasi paha ke luar. Minta pasien menggerakkan telapak kaki kanan kearah menjauhi kaki kiri.

(11)

6) Latihan lutut

a) Atur posisi pasien sebelum latihan di lakukan, yaitu berdiri di lantai.

b) Fleksi lutut. Minta pasien mengangkat kaki kanan ke arah belakang paha.

c) Ekstensi lutut. Minta pasien menurunkan atau meluruskan kaki kanan, dari belakang paha ke posisi sejajar dengan kaki kiri. d) Ulangi kegiatan fleksi dan ekstensi lutut, sebanyak 4 kali untuk

masing-masing kaki kanan dan kiri.

7) Latihan pergelangan kaki a) Atur posisi pasien

sebelum latihan dilakukan, yauitu dengan posisi pasien berdiri dilantai atau duduk di bangku dengan kaki menyentuh lantai.

b) Fleksi plantar. Minta pasien mengangkat telapak kaki kanan setinggi 5 cm dari lantai, lalu gerakkan pergelangan kaki ke plantar, sehingga posisi jari-jari kaki tertarik ke bawah atau ke arah lantai. Posisi tumit menjadi lebih tinggi dari pada posisi jari-jari kaki.

c) Ekstensi dorsal, minta pasien mengangkat telapak kaki kanan setinggi 5 cm, kemudian gerakkan telapak kaki ke arah dorsal, sehingga jari-jari kaki tertarik ke atas atau ke arah lutut.

(12)

8) Latihan kaki

a) Atur posisi pasien sebelum latihan di lakukan, yaitu dengan posisi berdiri di lantai atau duduk di bangku dengan kaki menyentuh lantai.

b) Eversi sendi kaki. Minta pasien menggerakkan telapak kaki ke arah samping atau ke arah luar.

c) Inversi sendi kaki. Minta pasien menggerakkan telapak kaki ke arah tengah telapak kaki.

d) Ulangi gerakan eversi dan inversi sendi kaki sebanyak 4 kali untuk masing-masing kaki kanan dan kiri.

e) Fleksi jari-jari kaki. Minta pasien menggerakkan jari-jari ke arah bawah.

f) Ekstensi jari-jari kaki. Minta pasien meluruskan jari-jari kaki. g) Abduksi jari-jari kaki. Minta pasien merenggangkan jari-jari kaki

ke arah luar.

h) Adduksi jari-jari kaki. Minta pasien merapatkan jari-jari kaki. i) Ulangi gerakan abduksi dan adduksi jari-jari kaki sebanyak 4 kali

(13)

b. Latihan pergerakan pasif:

1) Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan.

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur. Lengan di tarik sejajar dengan bahu.

b) Lengan bawah fleksi, sehingga telapak tangan dan jari-jari tangan pada posisi vertikal. Tangan kiri perawat memegang pergelangan tangan kanan pasien dan tangan kanan perawat memegang telapak tangan pasien.

c) Lakukan gerakan fleksi ke depan pada pergelangan tangan pasien. Perawat menggerakkan telapak tangan dan jari-jari tangan pasien ke arah depan, sehingga telapak tangan dan jari-jari pada posisi horizontal.

d) Kembalikan tangan pada posisi semula.

e) Lakukan gerakan fleksi ke belakang pada pergelangan tangan pasien. Perawat menggerakkan telapak tangan dan jari-jari tangan pasien ke arah belakang, sehingga telapak tangan dan jari-jari pada posisi horizontal.

(14)

2)

Fleksi dan ekstensi siku

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

b) Posisi tangan kanan pasien lurus sejajar dengan tubuh dengan telapak tangan menghadap ke atas. Tangan kiri perawat diletakkan di atas siku pasien dan tangan kanan perawat memegang telapak tangan pasien.

c) Lakukan gerakan fleksi siku. Perawat mengangkat lengan bawah ke arah atas, sehingga posisi lengan bawah pasien tegak lurus atau vertikal.

d) Kembali ke posisi semula.

(15)

3) Pronasi dan supinasi lengan bawah.

a)

Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur, dan kedua tangan lurus sejajar dengan tubuh.

b)

Posisi lengan fleksi, yaitu tangan kiri perawat memegang pergelangan tangan kanan pasien dan tangan kanan perawat memegang telapak tangan pasien.

c)

Lakukan gerakan pronasi siku. Perawat memutar lengan bawah pasien ke arah luar atau kearah perawat, sehingga telapak tangan menghadap ke luar.

d)

Kembali ke posisi semula.

e)

Lakukan gerakan supinasi lengan bawah, perawat memutar lengan bawah pasien kearah dalam, sehingga telapak tangan menghadap ke tubuh pasien.

f)

Kembali ke posisi semula.

(16)

4) Fleksi dan ekstensi bahu.

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

b) Tangan pasien lurus sejajar dengan tubuh dan telapak tangan menghadap ke tubuh pasien. Tangan kiri perawat memegang siku kanan pasien dan tangan perawat memegang telapak tangan pasien.

c) Lakukan gerakan fleksi bahu. Perawat mengangkat tangan kanan pasien ke atas, sehingga posisi tangan kanan pasien tegak lurus atau vertikal.

d) Kembali ke posisi semula.

e) Ulangi gerakan di atas 8 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

5)

Abduksi dan adduksi bahu

b) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi telentang di atas tempat tidur.

(17)

d) Lakukan gerakan adduksi bahu. Perawat menggerakkan tangan pasien menjauhi tubuhnya atau ke arah perawat.

e) Kembali ke posisi semula.

f) Ulangi gerakan di atas 8 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

6) Rotasi bahu.

a) Atur posisi sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur terlentang di atas tempat tidur.

b) Posisi lengan kanan bawah pasien tegak lurus dengan siku fleksi. Tangan kiri perawat memegang telapak tangan pasien, sehingga posisi lengan bawah pasien tegak lurus atau posisi vertikal.

c) Perawat menggerakkan lengan bawah ke arah depan atau ke bawah samapai telapak tangan menyentuh tempat tidur.

(18)

e) Ulangi gerakan di atas 8 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

7) Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki.

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

b) Posisi kaki kanan pasien lurus, tangan kiri perawat memegang pergelangan kaki dan tangan kanan perawat memegang jari kaki pasien.

c) Lakukan gerakan fleksi jari-jari kaki ke depan. Perawat menggerakkan jari-jari kaki ke bawah atau ke arah permukaan permukaan tempat tidur.

d) Lakukan gerakkan ekstensi jari-jari kaki untuk kembali ke posisi semula.

e) Lakukan gerakkan fleksi jari-jari ke belakang, dengan cara perawat menggerakkan jari-jari kaki ke belakang atau kea rah dorso pedis. Kemudian, kembali pada posisi ekstensi jari-jari kaki.

(19)

8) Inversi dan eversi kaki.

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

b) Posisi kaki kanan pasien lurus, tangan kiri perawat memegang bagian atas pergelangan kaki dan tangan kanan perawat memegang telapak kaki pasien, sehingga posisi telapak kaki ekstensi.

c) Lakukan gerakan inversi kaki, perawat menggerakkan telapak kaki ke arah dalam atau ke arah kaki kiri, sehingga telapak kaki menghadap ke arah kaki kiri.

d) Kembali ke posisi semula.

e) Lakukan gerakam eversi kaki. Perawat menggerakkan telapak kaki keluar atau ke arah perawat, sehingga telapak kaki menjauhi kaki kiri.

f) Kembali ke posisi semula.

(20)

9) Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki.

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

b) Posisi kaki kanan pasien lurus, tangan kiri perawat memegang bagian atas pergelangan kaki dan tangan kanan perawat memegang telapak kaki pasien, sehingga posisi telapak kaki ekstensi.

c) Lakukan gerakan fleksi pergelangan kaki ke belakang. Perawat menggerakkan telapak kaki ke arah atas atau ke arah dada pasien, sehingga jari-jari kaki pasien tertarik ke belakang.

d) Lakukan gerakan ekstensi pergelangan kaki untuk kembali ke posisi semula.

e) Lakukan gerakan fleksi pergelangan kaki ke depan. Perawat menggerakkan telapak kaki pasien ke bawah mendekati tempat tidur atau menjauhi dada pasien.

f) Kembali ke posisi ekstensi.

(21)

10) Fleksi dan ekstensi lutut.

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

b) Posisi kaki kanan pasien lurus, letakkan tangan kiri perawat di bawah lutut pasien dan tangan kanan perawat di bawah tumit pasien.

c) Lakukan gerakan fleksi lutut. Perawat mengangkat kaki kanan pasien ke atas setinggi 8 cm, kemudian tekuk lutut ke arah dada. d) Lakukan gerakan ekstensi lutut untuk kembali ke posisi semula.

Perawat menurunkan kaki pasien ke bawah ke arah tempat tidur dan luruskan lutut.

(22)

11) Rotasi pangkal paha.

a) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

b) Posisi kaki kanan lurus, letakkan tangan kiri perawat di atas lutut pasien dan tangan kanan perawat di atas pergelangan kaki pasien.

c) Perawat menggerakkan kaki kanan pasien ke arah dalam atau ke arah kaki kiri pasien.

d) Kembali ke posisi semula.

e) Perawat menggerakkan kaki kanan pasien ke arah luar atau ke arah perawat.

f) Kembali ke posisi semula.

(23)

12) Abduksi dan aduksi pangkal paha.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

2) Posisi kaki kanan pasien lurus, tangan kiri perawat di letakkan di bawah lutut pasien dan tangan kanan perawat diletakkan di bawah tumit pasien.

3) Perawat mengangkat kaki kanan pasien setinggi 8 cm dari tempat tidur.

4) Lakukan gerakan adduksi pangkal paha. Perawat mengangkat kaki kanan pasien kea rah menjauhi kaki kiri pasien atau kearah perawat.

5) Lakukan gerakan abduksi, dengan cara mengangkat kaki kanan pasien kearah mendekati kaki kiri.

(24)

Jakarta, September 2014

Dosen pembimbing Praktikan

(25)

MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian

Tindakan mendorong terjadinya latihan fisik untuk mempertahankan tonus otot dan mobilitas sendi klien merupakan salah satu fungsi penting personel keperawatan.

Mobilitas sendi, sendi adalah unit fungsional sistem muskuloskeletal. Tulang rangka bersambung di sendi dan sebagian besar otot rangka melekat ke dua tulang di bagian sendi. Otot ini dikategorikan sesuai dengan tipe pergerakkan sendi yang dihasilkannya saat kontraksi. Oleh karena itu otot disebut fleksor, ekstensor, rotator internal, dan sebagainya. Otot fleksor lebih kuat dibandingkan otot ekstensor. Dengan demikian, jika sesorang tidak aktif, sendi tertarik ke posisi fleksi (menekuk). Apabila kecendurangan ini tidak diimbangi dengan latihan dan perubahan posisi, otot akan memendek secara permanen dan sendi menjadi terfiksasi dalam posisi fleksi (Kozier, Barbara, 2010).

Range of motion (ROM) adalah pergerakan maksimal yang mungkin dilakukan oleh sendi tersebut. Rentang pergerakkan sendi bervariasi dari individu ke individu lain dan ditentukan oleh susunan genetik, pola perkembangan, ada atau tidak adanya penyakit, dan jumlah aktivitas fisik yang normalnya dilakukan seseorang (Kozier, Barbara, 2010).

Range of motion (ROM) adalah gerakan yang dalam keadaan normal dapat dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun. 2006).

B. Macam-macam pergerakan rentang gerak

a. Fleksi : Gerakan menekuk persendian. b. Ekstensi : Gerakan meluruskan persendian.

c. Abduksi : Gerakan suatu anggota tubuh menjauhi tubuh. d. Adduksi : Gerakan suatu anggota tubuh mendekati tubuh. e. Rotasi : Gerakan memutar dan menggerakkan suatu bagian

tubuh melingkar. f. Eversi : Gerakan ke arah luar. g. Inversi : Gerakan ke arah dalam. h. Pronasi : Gerakan memutar ke bawah.

i. Supinasi : Gerakan memutar ke atas

(26)

Adalah gerakan yang dilakukan sendiri oleh pasien tanpa bentuan perawat dari setiap gerakan yang dilakukan. Latihan rentang pergerakan sendi aktif merupakan latihan isotonik dengan klien secara mandiri menggerakkan setiap sendi di tubuhnya melalui RPS yang lengkap, peregangan seluruh kelompok otot secara maksimal pada setiap bidang di atas sendi (Kozier, 2009).

a. Tujuan ROM aktif:

1) Mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot. 2) Membantu mempertahankan fungsi kardiorespiratori. 3) Mencegah kontraktur (kelainan bentuk).

4) Menstimulasi sirkulasi darah.

b. Indikasi dilakukan latihan ROM aktif, meliputi: 1) Pasien dengan paralisis ekstermitas sebagian 2) Pasien bedrest atau tirah baring tanpa kontrak

2. Latihan ROM pasif

Adalah latihan gerakan yang dilakukan pasien dengan bantuan perawat setiap gerakan.

a. Tujuan dilakukan latihan rentang gerak pasif: 1) Mempertahankan fleksibilitas sendi. 2) Menstimulasi sirkulasi darah. 3) Mencegah kelainan bentuk.

4) Memelihara dan mempertahankan kekuatan otot.

b. Indikasi dilakukan latihan rentang gerak pasif, meliputi: 1) Pasien semikoma dan tidak sadar.

2) Pasien lanjut dengan mobilitas terbatas. 3) Pasien tirah baring total.

4) Pasien dengan paralisis ekstremitas total.

D. Latihan Rentang Gerak Aktif Dan Pasif 1. Latihan pergerakan aktif:

a. Latihan leher

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi duduk di tepi tempat tidur atau duduk di bangku atau berdiri di lantai.

2) Fleksi leher ke depan. Mint pasien menggerakan kepala ke bawah hingga mendekati dada.

3) Ekstensi leher. Minta pasien menggerakkan kepala menjauhi dada atau ke arah atas, sehingga posisi leher tegak lurus, dengan wajah menghadap ke depan atau posisi normal.

(27)

5) Ulangi gerakan berturut-turut fleksi, ekstensi, dan hiperekstensi sebanyak 4 kali.

6) Flkesi leher ke posisi kanan. Minta pasien menggerakkan kepala ke sisi kanan mendekati pundak.

7) Anjurkan pasien melakukan ekstensi leher dengan cara menggerakkan kepala ke tengah, sehingga posisi kepala dan leher lurus.fleksi leher ke sisi kiri. Minta pasien menggerakkan kepala ke sisi kiri.

8) Kembali ke posisi ekstensi leher.

9) Ulangi gerakan fleksi dan ekstensi leher sebanyak 4 kali setiap latihan.

10) Rotasi leher. Minta pasien memutar leher ke kanan dan putar ke kiri. Ulangi gerakan ini sebanyak 4 kali.

b. Latihan bahu posisi duduk di tepi tempat tidur atau duduk di bangku atau berdiri di lantai, dengan tangan lurus sejajar dengan tubuh.

2) Fleksi bahu ke atas. Minta pasien mengangkat tangan dari sis badan, ke atas sampai sejajar dengan kepala.

3) Ekstensi bahu. Minta psien menurunkan tangan dari atas (sejajar dengan kepala) ke bawah sampai ke sisi tubuh.

4) Hiperekstensi bahu. Minta pasien menggerakkan tangan ke belakang tubuh.

5) Kembali pada posisi semula.

6) Ulangi gerakan di atas secara berturut-turut fleksi, ekstensi, dan hiperekstensi bahu sebanyak 4 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

(28)

tangan kiri, kemudian tangan kanan kembali ke posisi semula ke samping tubuh.

8) Fleksi bahu ke belakang. Minta pasien menggerakkan tangan kanan dari samping tubuh ke belaknag tubuh, kemudian tangan kanan kembali ke posisi semula ke samping tubuh.

9) Ulangi gerakan fleksi bahu menyilang sebanyak 4 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

10) Sirkumduksi bahu. Minta pasien menggerakkan tangan berputar penuh ke depan dan ke belakang. Ulangi gerakan ini sebanyak 4 kali. 11) Abduksi bahu. Minta pasien menggerakkan tangan dari samping tubuh ke arah luar menjauhi tubuh, kemudian angkat ke atas sampai di atas kepala.

12) Adduksi bahu minta pasien menurunkan tangan dari atas kepala ke arah mendekati tubuh, hingga tangan berada di samping tubuh. 13) Ulangi gerakkan abduksi dan adduksi bahu sebanyak 4 kali untuk

masing-masing bahu kanan dan kiri.

14) Kembali ke posisi awal, pasien berdiri dengan tangan lurus di sisi tubuh.

15) Rotasi bahu eksternal. Minta pasien mengangkat lengan ke atas sampai sejajar dengan pundak kemudian mengangkat lengan kebawah dari sisi tubuh ke atas hingga lengan bawah berada sejajar disamping kepala.

16) Kembali ke posisi semula.

17) Rotasi bahu internal. Minta pasien mengangkat lengan atas sampai sejajar dengan pundak(siku fleksi), kemudian menggerakkan lengan bawah ke belakang tubuh.

18) Kembali ke posisi semula.

(29)

c. Latihan siku

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi duduk di tepi tempat tidur atau duduk di bangku atau berdiri di lantai, dengan tangan lurus sejajar dengan tubuh.

2) Fleksi siku. Minta pasien menekuk tangan bawah hingga mendekati bahu.

3) Ekstensi siku. Minta pasien untuk meluruskan lengan bawah, sehingga tangan berada di sisi tubuh.

4) Ulangi gerakan fleksi dan ekstensi siku sebanyak 4 kali untuk masing-masing bahu kanan dan kiri.

5) Supinasi siku. Minta pasien meminta lengan bawah, hingga telapak tangan menghadap ke atas.

6) Pronasi siku. Minta pasien untuk membalikkan lengan bawah, hingga posisi telapak tangan menghadap ke bawah.

(30)

d. Latihan pergelangan tangan

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi duduk di tepi tempat tidur atau duduk di bangku atau berdiri di lantai, dengan tangan lurus sejajar dengan tubuh.

2) Fleksi pergelangan tangan. Minta pasien untuk menggerakkan telapak tangan dari jari-jari ke bawah.

3) Ekstensi pergelangan tangan. Minta pasien meluruskan telapak tangan, sehingga telapak tangan sejajar dengan pergelangan tangan.

4) Hiperesktensi pergelangan tangan, dengan cara anjurkan pasien untuk menggerakkan telapak tangan dan jari-jari tangan ke belakang atau ke arah dada.

5) Ulangi gerakkan di atas berturut-turut fleksi, ekstensi dan hiperekstensi pergelangan tangan sebnayk 4 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

6) Abduksi pergelangan tangan. Minta pasien menggerakkan telapak tangan ke arah samping menuju jari kelingking, pergelangan tangan dalam keadaan pronasi.

7) Adduksi pergelangan tangan. Minta pasien untuk menggerakkan telapak tangan ke samping menuju ibu jari, pergelangan tangan dalam keadaan pronasi.

(31)

e. Latihan paha

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi duduk di tepi tempat tidur atau di bangku atau berdiri di lantai.

2) Fleksi paha. Minta pasien menggerakkan kaki kanan, dari posisi kaki sejajar dengan kaki kiri ke depan dan ke atas.

3) Ekstensi paha. Minta pasien menggerakkan kaki kanan, dari ata ske bawah hingga posisi sejajar kembali dengan kaki kiri seperti semula. 4) Hipersekstensi paha. Minta pasien menggerkkan kaki kanan dari

posisi sejajar dengan kaki kiri, ke belakang tubuh.

5) Ulangi gerakan di atas berturut-turut fleksi, ekstensi, dan hiperekstensi sebanyak 4 kali untuk masing-masing paha kanan dan kiri.

6) Abduksi paha. Minta pasien menggerakkan kaki dari posisi sejajar ke arah luar ke samping menjauhi tubuh.

7) Adduksi paha. Minta pasien menggerkkan kaki dari posisi abduksi ke posisi menyilang di depan kaki kiri.

8) Ulangi gerakan abduksi dan adduksi paha sebanyak 4 kali untuk masing-masing paha kanan dan kiri.

9) Sirkumduksi paha. Minta pasien untuk menggerakan kaki kebelakang tubuh, kemudian putar kaki dari arah dalam ke luar atau sebaliknya. Ualngi gerakan ini sebanyak 4 kali untuk masing-masing kaki kanan dan kiri.

10) Rotasi paha ke dalam. Minta pasien menggerakkan telapak kaki kanan kearah kaki kiri.

(32)

12) Ulangi gerakan rotasi paha ke dalam dan ke luar sebanyak 4 kali untuk masing-masing kaki kanan dan kiri.

f. Latihan lutut

1) Atur posisi pasien sebelum latihan di lakukan, yaitu berdiri di lantai. 2) Fleksi lutut. Minta pasien mengangkat kaki kanan ke arah belakang

paha.

3) Ekstensi lutut. Minta pasien menurunkan atau meluruskan kaki kanan, dari belakang paha ke posisi sejajar dengan kaki kiri.

4) Ulangi kegiatan fleksi dan ekstensi lutut, sebanyak 4 kali untuk masing-masing kaki kanan dan kiri.

g. Latihan pergelangan kaki 1) Atur posisi pasien sebelum

(33)

2) Fleksi plantar. Minta pasien mengangkat telapak kaki kanan setinggi 5 cm dari lantai, lalu gerakkan pergelangan kaki ke plantar, sehingga posisi jari-jari kaki tertarik ke bawah atau ke arah lantai. Posisi tumit menjadi lebih tinggi dari pada posisi jari-jari kaki.

3) Ekstensi dorsal, minta pasien mengangkat telapak kaki kanan setinggi 5 cm, kemudian gerakkan telapak kaki ke arah dorsal, sehingga jari-jari kaki tertarik ke atas atau ke arah lutut.

4) Ulangi kegiatan fleksi plantar dan ekstensi dorsal, sebanyak 4 kali untuk masing-masing kaki kanan dan kiri.

h. Latihan kaki

1) Atur posisi pasien sebelum latihan di lakukan, yaitu dengan posisi berdiri di lantai atau duduk di bangku dengan kaki menyentuh lantai. 2) Eversi sendi kaki. Minta pasien menggerakkan telapak kaki ke arah

samping atau ke arah luar.

3) Inversi sendi kaki. Minta pasien menggerakkan telapak kaki ke arah tengah telapak kaki.

4) Ulangi gerakan eversi dan inversi sendi kaki sebanyak 4 kali untuk masing-masing kaki kanan dan kiri.

5) Fleksi jari-jari kaki. Minta pasien menggerakkan jari-jari ke arah bawah.

6) Ekstensi jari-jari kaki. Minta pasien meluruskan jari-jari kaki.

7) Abduksi jari-jari kaki. Minta pasien merenggangkan jari-jari kaki ke arah luar.

(34)

9) Ulangi gerakan abduksi dan adduksi jari-jari kaki sebanyak 4 kali untuk masing-masing kaki kanan dan kiri.

2. Latihan Pergerakan Pasif

a. Fleksi dan ekstensi pergelangan tangan.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur. Lengan di tarik sejajar dengan bahu. 2) Lengan bawah fleksi, sehingga telapak tangan dan jari-jari tangan

pada posisi vertikal. Tangan kiri perawat memegang pergelangan tangan kanan pasien dan tangan kanan perawat memegang telapak tangan pasien.

3) Lakukan gerakan fleksi ke depan pada pergelangan tangan pasien. Perawat menggerakkan telapak tangan dan jari-jari tangan pasien ke arah depan, sehingga telapak tangan dan jari-jari pada posisi horizontal.

4) Kembalikan tangan pada posisi semula.

5) Lakukan gerakan fleksi ke belakang pada pergelangan tangan pasien. Perawat menggerakkan telapak tangan dan jari-jari tangan pasien ke arah belakang, sehingga telapak tangan dan jari-jari pada posisi horizontal.

(35)

b. Fleksi dan ekstensi siku

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

2) Posisi tangan kanan pasien lurus sejajar dengan tubuh dengan telapak tangan menghadap ke atas. Tangan kiri perawat diletakkan di atas siku pasien dan tangan kanan perawat memegang telapak tangan pasien. 3) Lakukan gerakan fleksi siku. Perawat mengangkat lengan bawah ke

arah atas, sehingga posisi lengan bawah pasien tegak lurus atau vertikal.

4) Kembali ke posisi semula.

(36)

c. Pronasi dan supinasi lengan bawah.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur, dan kedua tangan lurus sejajar dengan tubuh.

2) Posisi lengan fleksi, yaitu tangan kiri perawat memegang pergelangan tangan kanan pasien dan tangan kanan perawat memegang telapak tangan pasien.

3) Lakukan gerakan pronasi siku. Perawat memutar lengan bawah pasien ke arah luar atau kearah perawat, sehingga telapak tangan menghadap ke luar.

4) Kembali ke posisi semula.

5) Lakukan gerakan supinasi lengan bawah, perawat memutar lengan bawah pasien kearah dalam, sehingga telapak tangan menghadap ke tubuh pasien.

6) Kembali ke posisi semula.

(37)

d. Fleksi dan ekstensi bahu.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

2) Tangan pasien lurus sejajar dengan tubuh dan telapak tangan menghadap ke tubuh pasien. Tangan kiri perawat memegang siku kanan pasien dan tangan perawat memegang telapak tangan pasien. 3) Lakukan gerakan fleksi bahu. Perawat mengangkat tangan kanan

pasien ke atas, sehingga posisi tangan kanan pasien tegak lurus atau vertikal.

4) Kembali ke posisi semula.

(38)

e. Abduksi dan adduksi bahu

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi telentang di atas tempat tidur.

2) Posisi tangan kanan pasien lurus sejajar dengan tubuh, telapak tangan menghadap ke atas. Tangan kiri perawat memegang bagian atas siku pasien, tangan kanan perawat memegang punggung telapak tangan pasien.

3) Lakukan gerakan adduksi bahu. Perawat menggerakkan tangan pasien menjauhi tubuhnya atau ke arah perawat.

4) Kembali ke posisi semula.

5) Ulangi gerakan di atas 8 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

(39)

1) Atur posisi sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur terlentang di atas tempat tidur.

2) Posisi lengan kanan bawah pasien tegak lurus dengan siku fleksi. Tangan kiri perawat memegang telapak tangan pasien, sehingga posisi lengan bawah pasien tegak lurus atau posisi vertikal.

3) Perawat menggerakkan lengan bawah ke arah depan atau ke bawah samapai telapak tangan menyentuh tempat tidur.

4) Perawat menggerakkan lengan bawah ke belakang sampai punggung tangan menyentuh tempat tidur, sehingga telapak tangan menghadap ke atas.

5) Ulangi gerakan di atas 8 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

g. Fleksi dan ekstensi jari-jari kaki.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

2) Posisi kaki kanan pasien lurus, tangan kiri perawat memegang pergelangan kaki dan tangan kanan perawat memegang jari kaki pasien.

3) Lakukan gerakan fleksi jari-jari kaki ke depan. Perawat menggerakkan jari-jari kaki ke bawah atau ke arah permukaan permukaan tempat tidur.

(40)

5) Lakukan gerakkan fleksi jari-jari ke belakang, dengan cara perawat menggerakkan jari-jari kaki ke belakang atau kea rah dorso pedis. Kemudian, kembali pada posisi ekstensi jari-jari kaki.

6) Ulangi gerakan di atas 8 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

h. Inversi dan eversi kaki.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

2) Posisi kaki kanan pasien lurus, tangan kiri perawat memegang bagian atas pergelangan kaki dan tangan kanan perawat memegang telapak kaki pasien, sehingga posisi telapak kaki ekstensi.

3) Lakukan gerakan inversi kaki, perawat menggerakkan telapak kaki ke arah dalam atau ke arah kaki kiri, sehingga telapak kaki menghadap ke arah kaki kiri.

4) Kembali ke posisi semula.

5) Lakukan gerakam eversi kaki. Perawat menggerakkan telapak kaki keluar atau ke arah perawat, sehingga telapak kaki menjauhi kaki kiri. 6) Kembali ke posisi semula.

(41)

i. Fleksi dan ekstensi pergelangan kaki.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

2) Posisi kaki kanan pasien lurus, tangan kiri perawat memegang bagian atas pergelangan kaki dan tangan kanan perawat memegang telapak kaki pasien, sehingga posisi telapak kaki ekstensi.

3) Lakukan gerakan fleksi pergelangan kaki ke belakang. Perawat menggerakkan telapak kaki ke arah atas atau ke arah dada pasien, sehingga jari-jari kaki pasien tertarik ke belakang.

4) Lakukan gerakan ekstensi pergelangan kaki untuk kembali ke posisi semula.

5) Lakukan gerakan fleksi pergelangan kaki ke depan. Perawat menggerakkan telapak kaki pasien ke bawah mendekati tempat tidur atau menjauhi dada pasien.

6) Kembali ke posisi ekstensi.

(42)

j. Fleksi dan ekstensi lutut.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

2) Posisi kaki kanan pasien lurus, letakkan tangan kiri perawat di bawah lutut pasien dan tangan kanan perawat di bawah tumit pasien.

3) Lakukan gerakan fleksi lutut. Perawat mengangkat kaki kanan pasien ke atas setinggi 8 cm, kemudian tekuk lutut ke arah dada.

4) Lakukan gerakan ekstensi lutut untuk kembali ke posisi semula. Perawat menurunkan kaki pasien ke bawah ke arah tempat tidur dan luruskan lutut.

(43)

k. Rotasi pangkal paha.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

2) Posisi kaki kanan lurus, letakkan tangan kiri perawat di atas lutut pasien dan tangan kanan perawat di atas pergelangan kaki pasien. 3) Perawat menggerakkan kaki kanan pasien ke arah dalam atau ke arah

kaki kiri pasien.

4) Kembali ke posisi semula.

5) Perawat menggerakkan kaki kanan pasien ke arah luar atau ke arah perawat.

6) Kembali ke posisi semula.

7) Ulangi gerakan di atas 8 kali untuk masing-masing tangan kanan dan kiri.

l. Abduksi dan aduksi pangkal paha.

1) Atur posisi pasien sebelum latihan dilakukan, yaitu dengan posisi tidur telentang di atas tempat tidur.

(44)

3) Perawat mengangkat kaki kanan pasien setinggi 8 cm dari tempat tidur.

4) Lakukan gerakan adduksi pangkal paha. Perawat mengangkat kaki kanan pasien kea rah menjauhi kaki kiri pasien atau kearah perawat.

5) Lakukan gerakan abduksi, dengan cara mengangkat kaki kanan pasien kearah mendekati kaki kiri.

6) Ulangi gerakan di atas 8 kali untuk masing-masing tangan kanan dan

Referensi

Dokumen terkait

15.1 Regulasi/legislasi keselamatan, kesehatan dan lingkungan yang spesifik bahan atau campuran Ketentuan Uni Eropa (UE) yang relevan. • Regulasi 649/2012/EU mengenai ekspor dan

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Agnes T, Palupi T dan Florida H menyatakan bahwa mengkonsumsi kacang hijau sebanyak 100 gr/hari dalam 300 ml

"ementara itu* dalam hal &en%aluran =akat* tidak selaman%a =akat disalurkan dalam $entuk konsumtif %ang sekali &akai dan /e&at ha$is+ ;akat $isa di$erikan dalam

Dalam pembangunan proyek ini dibutuhkan bahan bangunan yang berkualitas, alat-alat proyek yang dapat beroperasi dengan baik untuk menjamin kelancaran pelaksanaan

Hasil penelitian mengenai kalimat perintah yang terdapat pada novel Perahu Kertas karya Dewi Lestari ditemukan 4 jenis kalimat perintah yaitu kalimat perintah yang

Bahwa Bahwa pentingnya pentingnya mengedukasi mengedukasi masyarakat masyarakat agar agar berperilaku berperilaku sehat, sehat, perlunya perlunya mengajak

• Ketika kita sedang dalam suasana hati yang baik, Ketika kita sedang dalam suasana hati yang baik, dunia ini merupakan tempat yang lebih. dunia ini merupakan tempat yang

Berat bayi lahir persentase lahir > 3500 n lahir derajat bayi dengan ada hubungan robekan jalan kan jalan lahir, dalah ibu yang dengan robekan sebanyak 24 ai p =