• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA latihan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA latihan"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM KESEIMBANGAN

DAN KOORDINASI PADA

MANUSIA

(2)

KESEIMBANGAN

(BALANCE)

Keseimbangan adalah kemampuan untuk memp-ertahankan kesetimbangan tubuh ketika

di tempatkan di berbagai posisi Keseimbangan

melibatkan berbagai gerakan

di setiap segmen tubuh dengan di dukung

oleh sistem

muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan 

untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan

bidang tumpu akan membuat manusia mampu

untuk beraktivitas secara efektif dan efiisien.

(3)

Keseimbangan terbagi atas dua kelompok,

yaitu :

1) Keseimbangan statis

adalah Kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas

papan keseimbangan.

2) Keseimbangan dinamis

(4)

Faktor lain yang mempengaruhi

keseimbangan :

Usia

motivasi

Kognisi

Lingkungan

kelelahan

pengaruh obat

pengalaman

(5)

Komponen-komponen

(6)

1. Sistem informasi sensoris

a) Visual : sumber utama informasi tentang lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan memegang peran penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan tempat kita berada. Penglihatan muncul ketika mata menerima sinar yang berasal dari obyek sesuai jarak pandang.

Dengan informasi visual, maka tubuh dapat menyesuaikan atau bereaksi terhadap perubahan bidang pada lingkungan aktivitas sehingga memberikan kerja otot yang sinergis untuk

mempertahankan keseimbangan tubuh.

b) Sistem vestibular Reseptor  sensoris vestibular berada di dalam telinga. Reseptor pada sistem vestibular meliputi kanalis semisirkularis, utrikulus, serta sakulus. Reseptor dari sistem sensoris ini disebut dengan sistem labyrinthine. Sistem

(7)

c. Somatosensoris

Sistem somatosensoris terdiri dari taktil atau proprioseptif serta persepsi-kognitif. Informasi propriosepsi disalurkan ke otak melalui kolumna dorsalis medula spinalis. Sebagian besar masukan (input) proprioseptif menuju serebelum, tetapi ada pula yang menuju ke korteks serebri melalui lemniskus medialis dan talamus.

Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung pada impuls yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut adalah ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovia dan ligamentum. Impuls dari alat indra ini dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain ,

(8)

2)  Respon otot-otot postural yang sinergis (Postural muscles response synergies)

        Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah pada waktu dan jarak dari aktivitas kelompok otot yang

diperlukan untuk mempertahankan keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok otot baik pada ekstremitas atas maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat

berdiri tegak serta mengatur keseimbangan tubuh dalam

berbagai gerakan. Keseimbangan pada tubuh dalam berbagai posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot

postural bekerja secara sinergi sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan aligment tubuh.

(9)

4)       Adaptive systems

Kemampuan adaptasi akan memodifikasi

input sensoris dan keluaran motorik

(output) ketika terjadi perubahan tempat

sesuai dengan karakteristik lingkungan.

5)       Lingkup gerak sendi (

Joint range of

motion)

Kemampuan sendi untuk membantu gerak

tubuh dan mengarahkan gerakan terutama

saat gerakan yang memerlukan

(10)

Faktor-faktor yang mempengaruhi

keseimbangan

Faktor-faktor yang mempengaruhi

keseimbangan

1. Pusat gravitasi

terdapat pada semua obyek, pada benda, pusat gravitasi terletak tepat di tengah benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan

mendistribusikan massa tubuh secara merat. Pusat

(11)

2. Garis gravitasi (

Line of

Gravity-LOG

)

Garis gravitasi merupakan

garis imajiner yang berada

vertikal melalui pusat

gravitasi dengan pusat

bumi. Hubungan antara

garis gravitasi, pusat

gravitasi dengan bidang

(12)

3)       Bidang tumpu (Base of Support-BOS)

Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang

berhubungan dengan permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar bidang

tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri

(13)

KOORDINASI

(COORDINATION )

(

COORDINATION

KOORDINASI

)

Semua sistem organ dalam tubuh manusia bekerja secara teratur dan selaras, kecuali jika ada gangguan atau kelainan. Hal ini terjadi karena ada sistem yang mengatur kerja berbagai sistem organ. Sistem organ ini disebut sistem koordinasi.Sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon berfungsi untuk mengatur dan memelihara fungsi tubuh, misalnya mengatur kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam, dan sekresi berbagai kelenjar dalam tubuh.

Koordinasi sangat dibutuhkan dalam beraktivitas. Sebab tanpa koordinasi yang baik kita tidak dapat melakukan aktivitas yang dihasilkan dari gerakan seperti yang diinginkan. Sistem koordinasi berpusat pada otak.

Semua sistem organ dalam tubuh manusia bekerja secara teratur dan selaras, kecuali jika ada gangguan atau kelainan. Hal ini terjadi karena ada sistem yang mengatur kerja berbagai sistem organ. Sistem organ ini disebut sistem koordinasi.Sistem koordinasi pada manusia terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon (endokrin). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon berfungsi untuk mengatur dan memelihara fungsi tubuh, misalnya mengatur kontraksi otot, perubahan alat-alat tubuh bagian dalam, dan sekresi berbagai kelenjar dalam tubuh.

(14)

Otak

Otak merupakan

pusat koordinasi

utama, terletak

di rongga kepala

dan

dilindungi

(15)

Otak Besar (serebrum)

Merupakan

pusat

pengendali kegiatan

yang disadari.

Terdiri dari dua

bagian, yaitu:

Belahan kiri yang

mengendalikan

tubuh bagian kanan

Belahan kanan yang

(16)

Otak Besar (serebrum)

Terdiri atas dua lapis, yaitu:

1.Korteks (lapisan luar)

2.Medula (lapisan dalam)

Korteks tipis dan berwarna kelabu. Pada lapisan ini

banyak mengandung sel saraf. Korteks merupakan

pusat berbagai kegiatan (penglihatan, kesadaran,

kecerdasan, pendengaran dan penciuman).

(17)

Otak Besar (serebrum)

Bagian belakang (lobus oksipitalis)

berperan dalam

penglihatan.

Bagian samping (lobus temporalis)

berperan sebagai

pusat pendengaran.

(18)

Otak Besar (serebrum)

Terbagi menjadi 3 area, yaitu :

1.Area

sensorik

berkaitan

dengan

penerimaan rangsangan.

2.Area

motor

berkaitan

dengan

menanggapi rangsangan.

(19)

Otak Tengah ( mesensefalon)

(20)

Otak Depan (diensefalon)

Otak depan terdiri dari:

1.Talamus

2.Hipotalamus

Talamus

berfungsi

menerima

semua

rangsangan

kecuali

bau

dan

meneruskannya ke area sensorik otak

besar.

Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan

(21)

Otak Kecil (serebelum)

Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu

belahan kiri dan kanan. Kedua belahan

dihubungkan dengan jembatan varol.

Otak kecil mengatur

keseimbangan

(22)

Sumsum Lanjutan

(medulla oblongata)

Medulla oblongata berperan mengatur

denyut

jantung,

penyempitan

pembuluh darah, gerak menelan,

batuk,

bersin,

bersendawa

dan

muntah.

Bagian

medulla

oblongata

yang

menghubungkan otak adalah pons,

berfungsi

sebagai

pengatur

(23)

Sumsum Tulang Belakang

(medula spinalis)

Merupakan sambungan dari medulla oblongata sampai vertebra lumbalis.

Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar).

Adalah: gerak capat yang terjadi sebagai mekanisme respon untuk mengelak dari rangsangan yang membahayakan.

Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu:

 Ventral (mengarah ke perut)

 Dorsal (mengarah ke punggung)

Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektor

(24)

Sistem Saraf Tepi (perifer)

Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan

sistem saraf pusat dengan organ-organ

tubuh

Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi

menjadi:

Sistem saraf aferen

Sistem saraf eferen

Aferen membawa impuls dari reseptor ke

saraf pusat

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Meng-hide bagian-bagian dari footage yang Anda tidak suka atau penggunaan the luminance channel dari sebuah layer untuk memberikan efek alpha channel terhadap layer lain.. Anda

Untuk mencapai sasaran tersebut dapat dilakukan penangkaran bibit dari varietas terpilih, misalnya: Bibit Penjenis (BS) diperbanyak di Balai Benih atau kebun Percobaan yang

Hasi# negati () pada sampe# atas nama Candra. Hasi#

Bahasa bakul jamu gendhong memiliki keunikan tersendiri. Hal tersebut terlihat pada saat bakul jamu gendhong menawarkan jamu. Bakul jamu gendhong menggunakan

Berlatih memainkan sebuah lagu dengan gitar biasanya hanya menggunakan lagu-lagu saat ini saja dan jarang sekali ada yang menggunakan lagu-lagu wajib sebagai

4.3.4 Pengujian delay pengiriman informasi tersesat dan konfirmasi penemuan untukregu berbeda Pengujian integrasi pengiriman informasi tersesat dan konfirmasi penemuan

Tesis yang berjudul ”Penurunan Titik Awan Biodiesel melalui Penambahan aditif ester asam lemak bercabang" merupakan salah satu syarat dalam menempuh ujian Magister di

• Levina : anak saya yang ke 2 ini juga bukan calon penerus usaha kami.. • Leona : anak saya yang ke 3 ini juga bukan calon