• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROSES PEMINATAN BERDASARKAN standar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PELAKSANAAN PROSES PEMINATAN BERDASARKAN standar "

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan

Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham atas materi, aktif dalam berdiskusi dan presentasi serta memiliki sopan santun disiplin yang tinggi. Dalam kurikulum 2013 dilakukan pembagian jurusan melalui nilai raport SMP dan dilakukan pada saat siswa-siswi masih berada pada kelas X. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan siswa-siswi terhadap implementasi pembagian jurusan yang dilakukan oleh para Guru pada saat siswa-siswi masih berada pada kelas X dan berdasarkan pada nilai raport SMP. Jurusan merupakan salah satu jalan dalam meraih cita-cita dan masa depan siswa-siswi karena penjurusan bertujuan untuk mengembangkan bakat dan kemampuan siswa-siswi. Instrument yang peneliti gunakan yaitu dengan pembagian kuisioner, teknik pengumpulan data yang penulis gunakan yaitu wawancara, study pustaka dan dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapatkan hasil bahwa tingkat kepuasan siswa-siswi terhadap implementasi pembagian jurusan yang dilakukan berdasarkan kurikulum 2013 sangatlah tinggi atau dapat dikatakan bahwa siswa-siswi yang tidak menerima hasil pembagian jurusan melalui kurikulum 2013 sangatlah rendah. Oleh karena itu kurikulum 2013 sangat baik digunakan pada siswa-siswi tahun depan atau tahun ajaran 2017/2018.

Kata Kunci: peminatan, tingkat kepuasan, implementasi kurikulum.

PENDAHULUAN

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 ayat 19 menyebutkan “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, tambahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tahun ini melakukan pengembangan kurikulum 2006 menjadi kurikulum 2013 (K

13). Salah satu barometer yang dijadikan alasan pentingnya perubahan kurikulum itu dilakukan adalah survey “Trends in International Math and Science” oleh Global Institut pada tahun 2007, dimana berdasarkan survey tersebut hanya 5 persen peserta didik Indonesia yang mampu

(2)

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol. 1 No. 1, Januari 2017. Halaman 1 - 9

Copyright © 2017 - Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan – All Rights Reserved 2 kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat secara

lebih luas dan terbuka sesuai prinsip perbedaan individu. Ini memungkinkan peserta didik

berkembang over achievement, yakni peserta didik yang memiliki tingakt penguasaan diatas

standard yang telah ditentukan baik dalam pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan.

Pelayaan peminatan peserta didik merupakan bagian dari upaya advokasi dan fasilitasi

perkembangan peserta didik agar secara selektif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat,

bangsa, dan Negara (arahan Pasal 1 angka 1 UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional ) sehingga mencapai perkembangan optimal. Peminatan adalah proses yang

berkesenambungan, peminatan harus berpijak pada kaidah-kaidah dasar yang secara eksplisit dan

implisit, terkandung dalam kurikulum. Pemintan pilihan kelompok mata pelajaran, lintas minat

atau pendalaman minat merupakan upaya untuk membantu peserta didik dalam memilih dan

menetapkan peminatan yang diikuti pada satuan pendidikan di SMA/MA dan SMK, memahami

dan memilih arah pengembangan karir, dan menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan

sampai ke perguruan tinggi sesuai dengan kemampuan dasar umum, bakat, minat dan

kecenderungan pilihan masing-masing pseserta didik. Fungsi dari peminatan peserta didik yaitu

fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, fungsi pengntasan, fungsi pemeliharaan dan

pengembangan, dan fungsi advokasi.

Dalam peminatan terdapat aspek-aspek yang digunakan yaitu: prestasi belajar, yaitu

presentasi belajar peserta didik pada kelas VII, VIII, dan IX merupakan profil kemampuan

akademik peserta didik, yang dapat dijadikan dasar pertimbangan pokok dalam peminatan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai pedoman dalam menentukan peminatan

siswa-siswi meliputi Dokumentasi, yaitu dengan cara berdasarkan nilai raport semester 1- 6 pada

saat di SMP/MTS, nilai UN, Prestasi pada bidang non akademik, dan juga surat rujukan dari

Guru Bimbingan Konseling pada SMP, cara kedua dengan angket peminatan yang dibagikan

kepada peserta didik untuk mengisi angket sesuai kemauan peserta didik, cara ketiga dengan cara

wawancara, yaitu kami melakukan wawancara dengan para peserta didik untuk dapat

memastikan bahwa pilihan yang di angket merupakan pilihan mereka. Karena peminatan dan

masa depan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan antara satu dan yang lain, oleh karena itu

penelitian ini bermaksud untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta didik terhadap pelaksanaan

peminatan berdasarkan implementasi kurikulum 2013. Adapun permasalahan yang akan diteliti

(3)

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol. 1 No. 1, Januari 2017. Halaman 1 - 9

Copyright © 2017 - Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan – All Rights Reserved 3 bagaimana tingkat kepuasan siswa-siswi terhadap pembagian jurusan yang dilakukan yang

berdasarkan pada kurikulum 2013? Adapun tujuan dilakukan penelitian ini yaitu: 1) untuk dapat

mengetahui perasaan siswa-siswi terhadap pemberlakuan kurikulum 2013; 2) untuk mengetahui

tingkat kepuasan siswa-siswi terhadap pembagian jurusan yang dilakukan berdasarkan

kurikulum 2013. Adapun manfaat yang dapat penelitian ini antara lain: 1) bagi Kemetrian

Pendidikan: sebagai acuan untuk dapat mengembangkan pemakaian kurikulum 2013 pada

sekolah yang lain yang berada pada Kota Ambon, dan terus mengembangkan inovasi baru untuk

dapat menumbuhkembangkan kemampuan siswa melalui pemakaian kurikulum 2013; 2) bagi

Siswa-Siswi: untuk mengetahui dasar kurikulum 2013 dalam cara, dan implementasi pembagian

jurusan melalui kurikulum 2013.

METODE

Lokasi yang peneliti gunakan yaitu SMA NEGERI 5 AMBON, dengan menggunakan

siswa-siswi kelas X sebagai objek penelitian. Penelitian ini berlangsung selama 2 hari yaitu dari

2 – 3 November 2016. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan yaitu: 1) observasi, yaitu

peneliti melakukan pengamatan di SMA NEGERI 5 AMBON yang digunakan sebagai lokasi

penelitian; 2) wawancara, yaitu peneliti melakukan tanya jawab (interview) dengan narasumber

yaitu siswa-siswi SMA NEGERI 5 AMBON; 3) study pustaka, yaitu peneneliti mendapat

referensi tambahan dari situs internet dan buku. Sumber data: 1) sumber data primer, yaitu

penulis mendapat informasi dengan cara hadir ke lokasi penelitian, melakukan wawancara

dengan narasumber, dan juga membagikan kuisioner kepada para responden; 2) sumber data

sekunder, yaitu penulis mendapat informasi dari situs internet dan referensi yang sesuai dengan

permasalahan yang dibahas.

HASIL DAN PEMBAHASAN Perasaan Siswa-Siswi.

Berdasarkan wawancara dan study pustaka yang dilakukan didapatkan hasil bahwa

perasaan siswa-siswi terhadap pemberlakuan kurikulum 2013 (K 13) sebagai berikut:

1. Siswa-siswi sangat bersemangat dengan proses pembelajaran dengan metode kurikulum 2013

karena merupakan revolusi belajar dari kurikulum 2006. Metode pembelajaran kurikulum

(4)

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol. 1 No. 1, Januari 2017. Halaman 1 - 9

Copyright © 2017 - Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan – All Rights Reserved 4 menaya (Questioning), menalar (Associating) ,mencoba ( Experimenting) ,mencipta, dan

mengkomunikasikan. Kurikulum 2013 juga di implementasi secara sempurna dari

Guru-Guru yang mengajar karena dapat membawa mereka ke ranah atau tempat pemikiran mereka

masing-masing bukan hanya satu pikiran tunggal. Dalam Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru, Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standard Kualifikasi Akademik dan

Kompetisi Konselor, Guru mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk berkonsultasi dan

memperoleh informasi tentang pendalaman mata pelajaran bagi peserta didik.

2. Siswa-siswi lebih merasa menjadi insan yang berbudi pekerti luhur. Kurikulum 2013 juga

mengajarakan tentang ilmu sikap yang baik, yaitu saling menghargai bekerja sama dan juga

dan berapresiasi. Kurikulum 2013 membuat domain kepada sikap yaitu : dapat menciptakan

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan

peradabannya. Domain ketrampilan yaitu : dapat menciptakan insan yang yang

berkemampuan piker dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah konkret dan abstrak.

Domain pengetahuan yaitu dapat menciptakan pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanuasiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban.

3. Siswa-siswi merasa bahwa sudah memiliki dasar untuk dapat bersaing pada MEA. Dalam

pembelajaran kurikulum 2013 terdapat pembelajaran extrakurikuler yang dapat diisi dengan

hal yang baik. Salah satu progam di SMA NEGERI 5 AMBON yaitu kegiatan

kewirausahaan, yaitu para siswa-siswi dibentuk dalam beberapa kelompok dan diberi modal

oleh sekolah untuk dapat berwirausaha dengan bakat yang dimiliki baik itu kerajianan

tangan, maupun kerajinan dan ketrampilan dan membuat makanan. Oleh sebab itu

siswa-siswi sangat bersemangat dengan implementasi kurikulum 2013 yang dilakukan.

4. Siswa-siswi sangat senang karena dapat pendampingan dari para Guru dalam memecahkan

permasalahan yang dialami. Dalam metode kurikulum 2013 Guru dituntut untuk mampu

berdampingan dengan siswa-siswi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi baik itu dalam

bidang intrakurikuler maupun ekstrakurikuler agar mampu dapat mensharing permasalahan

yang dihadapi agar dapat menukar pikiran dari siswa ke Guru dan dari Guru ke siswa agar

(5)

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol. 1 No. 1, Januari 2017. Halaman 1 - 9

Copyright © 2017 - Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan – All Rights Reserved 5 Tingkat Kepuasan Siswa-Siswi.

Berdasarkan pembagian kuisioner (berdasarkan instrument penelitian) didapat hasil

sebagai berikut:

1. Pendapat siswa-siswa terhadap pemberlakuan kurikulum 2013.

90% 10%

Responden

Puas Tidak Puas

Gambar 1 Pendapat siswa-siswi terhadap kurikulum 2013

Berdasarkan hasil yang didapat, maka peserta didik yang puas dengan penggunaan

kurikulum 2013 sebanyak 90 persen, dan yang tidak puas sebanyak 10 persen. Kurikulum 2013

memberikan kesempatan kepada siswa-siswi untuk mengembangkan kemampuan, bakat dan

minat mereka secara lebih luas dan terbuka sesuai prinsip perbedaan individu. Implementasi

kurikulum 2013 menekankan penilaian berbasis proses, dan hasil tidak menyederhanakan upaya

pendidikan sebagai pencapaian target-target kuantitatif berupa angka-angka hasil ujian sejumlah

mata pelajaran akademik saja, tanpa penilaian proses atau upaya yang dilakukan oleh peserta

didik. Mengingat pentingnya pelayanan peminatan peserta didik dalam implementasi kurikulum

2013, maka Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan

Penjaminan Mutu Pendidikan, Kemeneterian Pendidikan dan Kebudayaan menyusun Pedoman

(6)

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol. 1 No. 1, Januari 2017. Halaman 1 - 9

Copyright © 2017 - Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan – All Rights Reserved 6 2. Apakah jurusan yang didapat siswa-siswi sama seperti kemampuan yang dimiliki.

Gambar 2 Jurusan yang sesuai dengan kemampuan siswa

Berdasarkan hasil yang didapat peserta didik yang beranggapan bahwa jurusan yang

didapat sesuai dengan kemampuan mereka sebanyak 90 persen, dan yang tidak sesuai dengan

kemampuan sebanyak 10 persen. Secara Khusus tujuan dari peminatan yang dilakukan yaitu: a)

Pendidikan di SMA/MA dan sederajat merupakan pendidikan untuk menyiapkan peserta didik

menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri di masyarakat. b) Kemandirian didasarkan

pada kematangan pemenuhan potensi dasar, bakat, minat, dan ketrampilan pekerjaan/ karier. c)

Setelah tamat, peserta didik dapt bekerja atau berkuliah pada jurusan yang sesuai dengan

peminatan di SMA/MA.

3. Apakah jurusan yang didapat siswa-siswi sama seperti kemauan yang diingini.

Gambar 3 Jurusan sesuai dengan kemauan siswa-siswi.

Berdasarkan hasil yang didapat peserta didik yang beranggapan bahwa jurusan yang

didapat sesuai dengan kemauan mereka sebanyak 90 persen, dan yang tidak sesuai dengan

kemauan siswa sebanyak 10 persen. Dalam peminatan dipakai alternatif antara lain : a) Prestasi

Belajar: yaitu prestasi belajar peserta didik pada kelas VII, VIII, dan IX yang dapat dijadikan

(7)

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol. 1 No. 1, Januari 2017. Halaman 1 - 9

Copyright © 2017 - Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan – All Rights Reserved 7 yang pernah diraih seperti kejuaraan dalam lomba melukis, menyanyi, menari, pidato, tenis meja,

dan yang lain. Data ini di peroleh melalui isian (angket) dan dokumentasi berupa fotokopi

piagam perhargaan peserta didik. c) Berdasarkan nilai UN: yaitu nilai UN yang diperoleh pada

SMP harus melebihi minimum nilai yang ditentukan. Dan data dideteksi oleh Guru BK

menggunakan test potensi akademik. d) Berdasarkan Surat Rujukan dari Guru BK SMP: yaitu

perlu adanya surat rekomendasi dari Guru BK asal SMP peserta didik.

4. Bagaimana implementasi Guru dalam pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013.

Gambar 4 Implementasi Guru dalam pembelajaran.

Berdasarkan data yang didapat adalah pendapat peserta didik yang beranggap bahwa Guru

yang mengimplementasi kurikulum dengan tidak baik sebanyak 0 persen , yang cukup baik

sebanyak 10 persen, dan yang sangat baik sebanyak 90 persen. Dalam proses pembelajaran Guru

mata pelajaran memiliki tugas: a) Informasi sekolah yang sedang dijalani peserta didik, b)

informasi mata pelajaran wajib dan pilihan yang dapat dipilih oleh peserta didik dalam rangka

penyelesaian study pada satuan pendidikan yang sedang ditempuh, dan pendidikan lanjuta,

terutama berkenaan dengan peminatan akademik dan sistem SKS, c) informasi pendalaman mata

pelajaran bagi peserta didik yang ingin memperkaya dan mendalami mata pelajaran tersebut, d)

melakukan pembelajaran dan pendalaman materi kepada peserta didik sesuai dengan mata

pelajaran yang diampunya, e) berkonsultasi dengan kepala sekolah tentang keseluruhan upaya

(8)

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol. 1 No. 1, Januari 2017. Halaman 1 - 9

Copyright © 2017 - Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan – All Rights Reserved 8 5. Apakah siswa-siswi puas dengan jurusan yang didapat yang sesuai menurut pemberlakuan

kurikulum 2013.

Gambar 5 Tingkat kepuasan siswa-siswi.

Siswa-siswi yang sangat puas dengan jurusan yang dapat sebanyak 90% dan yang tidak

puas dengan pembagian jurusan yang didapat sebanyak 10%.

PENUTUP

Peminatan adalah proses yang berkesenambungan, peminatan harus berpijak pada

kaidah-kaidah dasar yang secara eksplisit dan implisit, terkandung dalam kurikulum. Pemintan

pilihan kelompok mata pelajaran, lintas minat atau pendalaman minat merupakan upaya untuk

membantu peserta didik dalam memilih dan menetapkan peminatan yang diikuti pada satuan

pendidikan di SMA/MA dan SMK, memahami dan memilih arah pengembangan karir, dan

menyiapkan diri serta memilih pendidikan lanjutan sampai ke perguruan tinggi sesuai dengan

kemampuan dasar umum, bakat, minat dan kecenderungan pilihan masing-masing pseserta didik.

Peserta didik sangat bersemangat dengan adanya implementasi kurikulum 2013. Peserta didik

yang sangat puas dengan jurusan yang dapat sebanyak 90% dan yang tidak puas dengan

pembagian jurusan yang didapat sebanyak 10%.

Saran kepada Pemerintah agar dapat menyempurnakan lagi kurikulum 2013 agar lebih

mudah dipahami oleh peserta didik, agar peserta didik dengan mudah dapat menentukan

kemanah arah tujuan masa depan mereka. Kepada Guru: agar dapat menyerdanakan

pembelajaran agar dapat dibawa degan enjoy kepada siswa-siswi agar kemampuan mereka

semakin bertumbuh. Kepada Peserta Didik: agar dapat menentukan peminatan yangs sesuai

dengan kemampuan peserta didik agar tidak terjadi kesalahan di kemudian hari akibat salahnya

(9)

Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan Vol. 1 No. 1, Januari 2017. Halaman 1 - 9

Copyright © 2017 - Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan – All Rights Reserved 9 DAFTAR RUJUKAN

Anonim. (2011). Pedoman Mutu Unit Kerja Kesiswaan tentang Penerimaan Peserta Didik Baru

SMA dan SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta.

Balitbangdiknas. (2010). Model Pengembangan Diri

Depdiknas. (2010). Pengolahan Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah.

Gybers, N. C., Herderson P. (2012). Developing dan Managing Your School Guidancedan

Counseling Program, American Counseling Association.

Dirjen Mendikdasmen. (2008). Spektrum Kealihan Pendidikan Menengah Kejuruan.

Depdiknas RI. (2008). Penataan Pendidikan Profesional Konselor dan Layanan Bimbingan dan

Gambar

Gambar 1 Pendapat siswa-siswi terhadap kurikulum 2013
Gambar 3 Jurusan sesuai dengan kemauan siswa-siswi.

Referensi

Dokumen terkait

Jika informasi yang dikumpulkan dari data aktual itu adalah berupa rata-rata hitung untuk semua sampel yang mungkin dapat diambil dari sebuah populasi, maka diperoleh

Output Uji Model

Penelitian ini adalah penelitian Pre- eksperimental (pra-eksperimen) yang bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar peserta didik dapat mencapai standar ketuntasan minimal

Jenis-Jenis Rayap (Isoptera) Pada Kawasan Cagar Alam Lembah Anai Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat.. Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol adalah izin tertulis yang diberikan oleh Kepala Daerah kepada orang pribadi atau badan untuk melakukan penjualan

Safeguard Lingkungan, dimaksudkan untuk membantu Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal untuk melakukan evaluasi secara sistematik dalam penanganan, pengurangan dan

• Ampas tebu merupakan serat alam yang akan dilakukan penelitian Ampas tebu merupakan serat alam yang akan dilakukan penelitian pemanfaatannya pada kapal FRP :.. Bahan isolator

Maka diperlukan analisis untuk mengetahui efektifitas aplikasi software yang digunakan pada koperasi AsSakinah Kota Malang untuk mengetahui apakah penerapan sistem informasi