• Tidak ada hasil yang ditemukan

Artikel Manajemen Perkantoran tentang Ta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Artikel Manajemen Perkantoran tentang Ta"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Yanti Nur Aida1

Abstract

In implementing an office spatial plan, one of the factors that determine his or her judgment is the preparation of workplace and office equipment with the best. If viewed from the side of employees, the accuracy of maintenance of office space can determine the productivity, creativity and employee comfort indirectly. As well as if connected with the level of efficiency and effectiveness of activities. Office layout can determine how the quality of work done. From the background of the problems that have been presented, it can be drawn the formulation of the problem of this article is the first understanding of office layout, the two steps in preparing and designing office spatial, the three forms of office layout, the four factors that affect office spatial , the five goals of office layout. From this explanation, it can be concluded, that everything can be overcome, if the steps in preparing and designing office layout, the form of office layout and the factors that affect the layout of the office and office spatial purposes are used well and can adjust criteria.

Keyword:office layout.

Abstrak

Dalam melaksanakan suatu tata ruang kantor, salah satu faktor yang menentukan keberhasilannya adalah penyusunan tempat kerja dan alat-alat perlengkapan kantor dengan sebaik-baiknya. Jika dilihat dari sisi pegawai, ketepatan pemilihan tata ruang kantor ini dapat menentukan produktivitas, kekreatifan dan kenyamanan karyawan secara tidak langsung. Begitu pula jika dihubungkan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas kegiatan. Tata ruang kantor dapat menentukan bagaimana kualitas serta kuantitas hasil pekerjaan yang dilakukan. Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik rumusan masalah dari artikel ini yaitu pertama pengertian tata ruang kantor, kedua langkah-langkah dalam menyusun dan merancang tata ruang kantor, ketiga bentuk tata ruang kantor, keempat faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor, kelima tujuan tata ruang kantor. Dari penjelasan ini, maka dapat diambil kesimpulan, bahwa

(2)

segalanya dapat diatasi, jika langkah-langkah dalam menyusun dan merancang tata ruang kantor, bentuk tata ruang kantor dan faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor serta tujuan tata ruang kantor yang digunakan baik dan dapat menyesuaikan kriteria.

Kata Kunci: Tata ruang kantor.

Pendahuluan

Dunia perkantoran merupakan suatu tempat yag menarik untuk

dikaji dan diteliti agar dapat terus memberikan pelayanan yang baik

bagi semua lapisan masyarakat. Untuk itu, hal pertama yang harus

dilakukan adalah merealisasikan terciptanya keadaan atau kondisi

yang baik dalam lingkungan kantor itu sendiri, baik dari aspek sumber

daya manusia atau para pegawai kantor maupun dari kebendaan yang

ada dalam kantor tersebut seperti tata ruang dan sebagainya, semua

hal itu bertujuan mewujudkan keefisienan kerja atau produktivitas kerja

yang baik dan memberikan kenyamanan bagi setiap personil kantor.

Sejak lama banyak organisasi mengalami kesulitan dalam

mengatur serta menata ruang kantor. Kesulitan tersebut disebabkan

oleh langkanya pegawai yang mempunyai keterampilan dan keahlian

di bidang merancang tata raung kantor. Namun demikian,

beruntunglah pada akhir-akhir ini sudah semakin banyak orang yang

memahami tentang masalah ini. Adapun rumusan masalah dari

artikel ini adalah: 1) Apa yang dimaksud dengan tata ruang kantor 2)

(3)

ruang kantor 3) Bagaimana bentuk tata ruang kantor 4) Apa saja

faktor-faktor yang mempengaruhi tata ruang kantor 5) Bagaimana

tujuan tata ruang kantor.

Pengertian Tata Ruang Kantor

Istilah tata ruang kantor berasal dari bahasa inggris, yaitu Office

Layout. Tata ruang kantor adalah pengaturan office furniture, office

machine, dan sebagainya didalam ruangan kantor yang tersedia.2

Ada beberapa tokoh yang berpendapat tentang tata ruang kantor

diantaranya, adalah; George R.Terry Mendefinisikan tata ruang kantor

adalah penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan tentang

penggunaannya secara terinci dari ruang tersebut untuk menyiapkan

suatu susunan praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi

pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.3 Menurut

Heizer dan Render, tata ruang adalah tatanan secara fisik dari suatu

terminal kerja beserta peralatan dan perlengkapa yang mengacu pada

proses produksi dan merupakan pengaturan letak dari sumber-sumber

yang digunakan dalam proses produksi, yang akan mengatur arus

material, produktivitas dan hubungan antar manusia.4

Maka dapat disimpulkan bahwa tata ruang kantor merupakan

penentuan mengenai kebutuhan-kebutuhan ruang dan penyusunan

2Sedarmayanti, Manajemen Perkantoran, (Bandung: Mandar Maju, 2001), hlm. 125

3Ibid.

(4)

perabotan dan alat perlengkapan pada luas lantai yang tersedia

(pengaturan dan penataan yang efektif).

Pengaturan tata ruang kantor yang baik akan memberikan

keuntungan-keuntungan, diantaranya : 1) Mencegah pemborosan

tenaga dan waktu para pegawai, karena berjalan mondar-mandir yang

sebetulnya tidak perlu, 2) Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang

bersangkutan, 3) Pemakaian ruang kerja yang mungkin bisa lebih

efisien, adanya luas lantai yang dapat dipergunakan seefisien mungkin.

5

Langkah-Langkah Dalam Menyusun Dan Merancang Tata Ruang Kantor

Untuk merancang tata ruang kantor dibutuhkan Space planning

atau perencanaan penyusunan letak ruangan-ruangan. Adapun

langkah – langkah dalam merancang tata ruang kantor adalah sebagai

berikut; 1) Mempelajari jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan

dalam ruangan itu, dan prosedur dalam pekerjaan tersebut. Dengan

cara ini akan dapat diketahui urutan – urutan pelaksanaan pekerjaan

mulai langkah pertama pekerjaan itu dilakukan sampai pekerjaan itu

selesai, 2) Membuat denah ruangan yang akan ditata dengan skala

tertentu. Pada denah ini harus dicantumkan juga dimana letak pintu,

jendela, tiang, tangga, penerangan, air conditioning (AC), dan

sebagainya, 3) Setelah diketahui semua, untuk menentukan letak

meja-meja kerja dan peralatan lainya secara baik, terlebih dahulu

(5)

harus dibuat guntingan-guntingan kertas/karton dengan skala tertentu

yang menggambarkan luas meja, kursi, lemari dan perlengkapan

lainnya,4) Selanjutnya tata ruang dirancang dengan cara menjejerkan

guntingan-guntingan kertas tersebut pada denah ruangan.

Guntingan-guntingan kertas/karton itu sedemikian rupa hingga menggambarkan

susunan yang paling baik (merealisasikan semua syarat-syarat dalam

teknik tata ruang seperti diuraikan diatas sudah dipenuhi, dan

disesuaikan dengan arus pekerjaan yang harus dilaksanakan).

Kemudian gunting-gunting kertas itu di rekatkan kepada denah

ruangan,5) Menempatkan meja – meja kerja dan peralatan lainnya,

tinggal menempatkan peralatan tersebut dengan berpedoman kepada

rancangan atau pola yang sudah dibuat. Sebelum dimulai membuat

konsep menyusun tata ruang, maka terlebih dahulu mengetahui

langkah-langkah menyusun tata ruang antara lain: a) Mengetahui sifat

pekerjaan dan jumlah pegawai, b) membuat gambar denah ruangan

dengan memakai skala, mencantumkan panjang dan lebar ruangan

yang bersangkutan, memberikan tanda, tempat pintu, jendela dan

lainnya, c) Susun letak meja kursi pegawai dan perabot lainnya

dengan memberi nomor dan kode masing-masing, d) Menyusun denah

konsep tata ruang dengan memperhitungkan kemungkinkan

perubahan yang disebabkan oleh: 1) Penambahan atau pengurangan

pegawai, 2) Penambahan atau pergantian perabot/alat kerja, 3)

(6)

pengembangan struktur organisasi, 5) Penambahan atau pengurangan

atau perubahan pekerjaan.6

Bentuk Tata Ruang Kantor

Tata ruang kantor menurut para ahli dapat dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu: Pertama adalah tata ruang kantor terbuka, tata ruang

terbuka merupakan ruang kerja yang tidak ada pemisah, ruang terbuka

biasanya memiliki ukuran yang lebih luas dari pada ruang tertutup,

karena semua aktivitasnya dilaksanakan pada satu ruang tersebut.

Tata ruang terbuka membantu memenuhi kebutuhan masing-masing

pegawai berkaitan dengan tugas yang harus dilakukan, alat, dan

peralatan yang diperlukan dengan lingkungan fisik kantor yang

mendukung tugasnya.7

Ada beberapa keuntungan dari tata ruang terbuka, diantaranya: a)

Memungkinkan pengawasan lebih efektif terhadap pelaksanaan kerja

pegawai, b) Memudahkan penyesuaian bila terjadi perubahan seperti

penambahan dan pengurangan pegawai atau penambahan dan

pengurangan perabotan kantor, c) Memudahkan hubugan antar

pegawai karena tidak adanya sekat – sekat yang membatasi.

6Sedarmayanti, Manajemen Perkantoran, hlm. 127

(7)

Disamping memiliki keuntungan, tata ruang terbuka juga

mempunyai kelemahan diantaranya: a) Sulitnya menjaga kerahasiaan

pekerjaan, bila pekerjaan bersifat rahasia, b) Sulitnya menjaga hak

pribadi karyawan, c) Seringnya timbul gangguan dari aktivitas lebih

yang dilakukan oleh salah satu karyawan.

Kedua adalah tata ruang kantor tertutup, merupakan tata ruang

yang terpisah-pisah atau tertutup terdapat bagian-bagian atau

pemisah pada gedungnya dengan berbentuk kamar-kamar. Setiap

ruang yang satu dengan lainnya merupakan bidang pekerjaan yang

berbeda, contoh ruang A merupakan ruang kesekretariatan sedang kan

ruang B adalah ruang kepala.

Ada beberapa keuntungan dari tata ruang kantor tertutup

diantaranya: a) Menimbulkan kesan positif pada relasi karena

perusahaan dianggap lebih menghargai pegawai, b) Terjaganya rahasia

kerja pegawai karena ia berada di ruangan tersendiri, c) Memudahkan

pemeliharaan peralatan dan perabotan kantor, d) Tidak terganggunya

aktivitas pegawai dan aktivitas lebih karyawan lain.

Adapun kelemahan dari tata ruang tertutup diantaranya sebagai

berikut: a) Hubungan pribadi antar pegawai menjadi kurang erat

karena masing - masing dibatasi oleh ruang – ruang sehingga

menyulitkan pegawai mengadakan komunikasi langsung, b)

(8)

ruang menjadi relatif mahal, d) Ruangan yang tersedia hanya dapat

dimanfaatkan untuk sedikit pegawai saja. 8

Ketiga adalah tata ruang kantor gabungan, merupakan kombinasi

antara tata ruang terbuka dan tertutup. Untuk tetap menjaga wibawa

pimpinan maka dibuatlah satu ruang kerja untuk seorang pimpinan.

Adapun para pegawai ditempatkan dalam satu ruang kerja sehingga

sistem pengawasan lebih mudah untuk dilakukan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tata Ruang Kantor

Pertama adalah cahaya, cahaya atau penerangan sangat besar

manfaatnya untuk keselamatan bekerja dan kelancaran kerja bagi

pegawai maka perlu adanya penerangan yang terang namun tidak

menyilaukan, karena dengan begitu mereka dapat bekerja dengan

lebih cepat, lebih sedikit membuat kesalahan, dan matanya tidak cepat

menjadi lelah. Sedangkan cahaya yang kurang jelas mengakibatkan

penglihatan yang kurang jelas sehingga pekerjaan akan lambat dan

banyak terjadi kesalahan dan ketidak beresan pekerjaan tata usaha

yang disebabkan oleh penerangan yang buruk, pada ahirnya berakibat

pada pekerjaan yang tidak efisien. 9

Kedua adalah warna, warna merupakan faktor yang penting untuk

memperluas efisiensi kerja para pegawai, karena warna akan

mempengaruhi keadaan jiwa mereka. Dengan memakai warna yang

8Ibid., hlm.106

(9)

tepat pada dinding ruangan dan alat-alat lainnya, kegembiraan dan

ketenangan bekerja para pegawai akan terpelihara. Warna mempunyai

pengaruh besar pada perasaan, sifat dan pengaruh warna dapat

menimbulkan rasa senang, sedih dll. Penggunaan warna menyesuaikan

dengan kenyamana dan aspek keindahan yang ditimbulkan atau

menyesuaikan dengan keinginan pegawai.

Ada tiga warna pokok menurut para ahli yaitu; a) Merah: warna

yang menggambarkan panas, kegembiraan, dan kegiatan bekerja, b)

Kuning: warna yang menggambarkan kehangatan matahari,

merangsang mata dan saraf, perasaan riang. gembira dengan

melenyapkan perasaan tertekan, c) Biru: warna adem yang

menggambarkan keluasan dan ketentraman.

Ketiga adalah udara, mengenai faktor udara ini, yang penting

sekali ialah suhu udara dan banyaknya uap air pada udara itu.

Pengaturan udara untuk temperatur dan kebersihannya mempunyai

kaitan langsung dengan produktivitas kerja dan kesehatan karyawan,

pengaturan udara mencakup bidang sirkulasi, kebersihan, kelembaban,

dan temperatur. Ventilasi yang cukup dapat membantu pertukaran

udara dengan lancar.10

Adapun untuk mengatasi suhu udara dapat dilakukan dengan:

memasang AC (airconditioning), membuat ventilasi udara, pakaian

kerja dari bahan dingin dan mudah menyerap keringat.

(10)

Keempat adalah suara, untuk mengatasi faktor suara yang sering

mengurangi efisiensi kerja para pegawai, hendaklah memperhatikan

letak alat-alat gaduh. Maka perlu kiranya kita memerhatikan tingkat

kebisingan karna semua pekerjaan notabennya membutuhkan

konsentrasi oleh karna itu, suara bising hendaknya dihindari agar

pekerjaan tetap lancar dan efisien sehingga produktivitas kerja

tercapai. Dalam suatu perkantoran untuk mengurangi tingkat

kebisingan adalah dengan interior ruangan yang kedap suara.

Cara lain untuk mengurangi kegaduhan misalnya pada

mesin-mesin tik dibawahnya diberi alas karet busa tipis. Untuk pesawat

telepon ada baiknya juga dibuatkan bilik kecil yang dapat ditutup

rapat. Dengan demikian suara-suara dari mesin-mesin yang gaduh

tidak mengganggu suasana ruangan kerja yang aman atau hening.

Kelima adalah dekorasi, dekorasi tidak hanya mempermasalahkan

hiasan ruangan kerja saja, akan tetapi perlu diperhatikan pegaturan

tata letaknya, serta dekorasi juga hubungnnnya dengan tata warna

yang baik.

Keenam adalah musik, musik dapat berdampak pada ketenangan

dan semangat kerja bagi sebagian karyawan, dalam penggunaannya

musik menyesuaikan dengan keadaan pekerjaan kantor, jika

perkantoran yang membutuhkan konsentrasi penuh, maka lebih baik

(11)

Ketujuh adalah keamanan, keamanan merupakan prioritas utama

dalam sebuah pekerjaan apapun. Keamanan juga merupakan bagian

dari keselamatan kerja seorang pegawai, maka dari itu dalam tata

ruang perkantoran hendaknya memberikan jaminan keamanan

terhadap setiap pegawai.11

Tujuan Tata Ruang Kantor

Secara garis besar tujuan tata ruang kantor dibagi dua, yaitu: 1)

tujuan pokok untuk menciptakan penyempurnaan kemampuan (daya

menghasilkan) atau kemampuan memberi keuntungan, pengendalian

tata laksana dan pemeliharaan ruangan, di samping sekaligus

mengakui perlunya untuk meningkatkan semangat kerja para pegawai.

2) tujuan terperinci (khusus), sebagaia berikut; a) Menciptakan citra

dan kesan yang baik bagi para pelanggan dan tamu perusahaan.

Kesan pertama penting bagi para tamu karena tamu akan lebih tertarik

untuk berkunjung ke kantor dengan tata ruang yang baik dan efektif,

alat kantor modern, dan dilengkapi dengan mebel pilihan. Hal ini akan

berdampak positif bagi PR perusahaan dan untuk jangka panjang bagi

kelangsungan perusahaan karena kesan pertama yang baik dapat

berpengaruh terhadap peningkatan laba, b) Memanfaatkan seluruh

ruangan yang ada untuk keuntungan ekonomis yang besar agar tidak

ada tempat yang tidak berguna, c) Memudahkan pengawasan manajer

terhadap staf yang sedang bekerja, d) Tata ruang yang baik akan

(12)

pegawai merasa betah berada dikantor, e) Memudahkan arus

komunikasi dan arus kerja, f) Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan

pegawai seperti teleks, interkom, faksimili, e-mail, komputer, telepon,

dan sebagainya, g) Memudahkan setiap gerakan para pegawai dalam

penyimpanan arsip, khususnya untuk arsip aktif, lemari dan ruangan

harus ditempatkan berdekatan dengan pegawai yang membutuhkan

arsip tersebut, h) Memberikan rasa aman dan keleluasaan pegawai

dalam melaksanakan tanggung jawab agar dapat membuat pegawai

menjadi lebih betah bekerja di kantor, i) Menjauhkan pekerjaan yang

menimbulkan bunyi keras, gaduh, dan mengganggu pekerjaan yang

membutuhkan konsentrasi tinggi.12

Penutup

Tata ruang kantor merupakan penentuan mengenai

kebutuhan-kebutuhan ruang dan penyusunan perabotan dan alat perlengkapan

pada luas lantai yang tersedia (pengaturan dan penataan yang efektif),

serta penggunaan ruang tersebut untuk menyiapkan suatu susunan

praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu, dengan biaya yang

layak untuk menjamin adanya tempat dan keleluasaan kerja yang

sebaik-baiknya, agar dapat bekerja dengan baik, nyaman, leluasa dan

kondusif, sehingga dapat tercipta efisiensi kerja. Dengan begitu secara

garis besar tata letak dalam perkantoran yakni bagaimana

(13)

menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor, dan ruangan kantor

yang melancarkan aliran informasi.

Tata ruang kantor menurut para ahli dapat dibedakan menjadi tiga

macam, yaitu: tata ruang kantor terbuka, tata ruang kantor tertutup,

dan tata ruang kantor gabungan. Tata ruang kantor terbuka merupakan

ruang kerja yang tidak ada pemisah, Tata ruang kantor tertutup adalah

Tata ruang yang terpisah-pisah atau tertutup terdapat bagian-bagian

atau pemisah pada gedungnya dengan berbentuk kamar-kamar, dan

Tata ruang kantor gabungan merupakan kombinasi antara tata ruang

terbuka dan tertutup.

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. Manajemen Perlengkapan sekolah. Jakarta: Bumi Aksara,2008.

Hasan, Irmayanti. Manajemen Operasional Perspektif Integratif.

Malang: UIN-Maliki Press, 2011.

Komaruddin. Manajemen Kantor, Teori dan Praktek. Bandung: Sinar Baru, 1981.

Sedarmayanti. Manajemen Perkantoran. Bandung: Mandar Maju, 2001.

Tim Pusat Diklat Pegawai. Pengetahuan Perkantoran. Jakarta: Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, 2008.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Siahainenia (2000), yang menyatakan bahwa kepiting yang diberi perlakuan ablasi mempunyai laju pertumbuhan dan tingkat kematangan gonad yang

Menurut Laksmi, 2015 dalam (Rasyid, 2018) Tata ruang kantor adalah suatu penyusunan perabotan dan perlengkapan pada luas lantai yang tersedia; atau bisa juga

Menurut Sedarmayanti (2009) tata ruang kantor adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot kantor pada tempat yang tepat,

IR disamping dapat mengurangi nyeri juga dapat menaikkan suhu jaringan, sehingga dapat mengurangi spasme dan membuat otot relaks, kemudian pemberian Mobilitas

mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang seperti yang dilakukan.. dalam hubungan sosial sehari-hari di masyarakat. Selain melalui observasi yang

Penjualan tunai adalah transaksi penjualan yang pelunasannya dilakukan pada saat transaksi terjadi, sedangkan penjualan kredit adalah transaksi penjualan yang pelunasannya

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam mengaplikasikan prinsip dasar desain.. ELEMEN KOMPETENSI

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca teks pidato siswa kelas XI IPA 5 SMA Negeri 3 Palu tahun ajaran