• Tidak ada hasil yang ditemukan

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERW (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERW (1)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA

KANTOR PERWAKILAN PROVINSI MALUKU

HASIL PEMERIKSAAN SUBSTANSI DAN INVESTIGASI

TENTANG

Maladministrasi yang dilakukan olehKantor Pertanahan Kota Ambondalam PenerbitanSertifikat asal dari Sertifikat Hak Milik No. 469 a/n Tan Vivi Pabula diatas tanah seluas 2.025 M2 (Dua Ribu Dua Puluh Lima Meter Persegi) yang terletak di Jl. Jendral Sudirman – Jl. Kebon Cengkeh (di seberang jalan POM Bensin) RT. 01 / 08 Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.

Jl. Wolter Monginsidi, Desa Latta, Kecamatan Baguala, Kota Ambon 97231 Telepon/Fax: 0911-3878042, 0911-3878041

Website : www. Ombudsman.go.id

(2)

KANTOR PERWAKILAN PROVINSI MALUKU

HASIL PEMERIKSAAN SUBSTANSI DAN INVESTIGASI

Setelah menerima laporan pengaduan dari Lutfi Attamimi selaku Direktur Utama PT. Maluku Membangun, pada tanggal 5 Desember 2013, mengenai dugaan maladministrasi yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kota Ambon dalam penerbitan Sertifikat asal dari Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula diatas tanah seluas 2.025 M2 (Dua Ribu Dua Puluh Lima Meter Persegi) yang terletak di Jl. Jendral Sudirman – Jl. Kebon Cengkeh (di seberang jalan POM Bensin) RT. 01 / 08 Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Maka setelah dilakukan pemeriksaan substansi dan investigasi terhadap Kantor Pertanahan Kota Ambon, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku dan PT. Maluku Membangun berdasarkan data – data yuridis maupun keterangan yang diperoleh, yang kemudian diteliti, dikaji dan dengan mempertimbangkan ketentuan Peraturan Perundang – Undangan yang berlaku, diperoleh hasil sebagai berikut :

I. UraianLaporan/ Pengaduan

1. Bahwa PT. Maluku Membangun dalam mengajukan laporan / pengaduan ini didasarkan atas Akta Hibah No. 65 / NEP – Hbh / XI – 2009 tanggal 4 November 2009 yang diberikan oleh M. Fatkhi Esmar yang berdasarkan Ketetapan Pengadilan, selaku Ahli Waris Tunggal H. Zaenal Asikin Bin Mohamad Aripin atas Harta Peninggalan [sesuai Testament] Nji Mas Entjeh Siti Aminah [Osah] dan JHV. Blommestein dalam kapasitasnya sebagai Pemegang Konversi atas Eigendom Verponding No. 986 a/n Nji Mas Entjeh Siti Aminah (Osah) / NV. Blommkring yang terletak di Negeri (d/h Kampung) Batu Merah, Kota Ambon.

2. Bahwa objek tanah yang berada di Jl. Jendral Sudirman – Jl. Kebon Cengkeh (di seberang jalan POM Bensin) RT. 01 / 08 Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon yang diterbitkan Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula merupakan tanah Eigendom Verponding No. 986 Seb.

3. Bahwa sehubungan bukti Konversi atas Eigendom Verponding No. 986 a/n Nji Mas Entjeh Siti Aminah (Osah) / NV. Blommkring masih dikuasai oleh PT. Maluku Membangun, maka menurut hemat Pelapor, Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula diindikasikan diterbitkan secara maladministrasi.

4. Bahwa mengingat adanya dugaan maladministrasi, PT. Maluku Membangun memohon agar Ombudsman Republik Indonesia sesuai kewenangannya untuk melakukan pemeriksaan substansi dan investigasi atas laporan dimaksud.

(3)

Setelah menerima laporan / pengaduan dari PT. Maluku Membangun, Ombudsman Republik Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Maluku melakukan pemeriksaan substansi dan investigasi dengan hasil sebagai berikut :

A. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku melalui kuasa / stafnya bernama :

- Adeltje Pattinama, SH. (Kepala Bidang Pengkajian, Penanganan dan Penyelesaian Sengketa, Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku). - Jacobis Tahalele, A. Ptnh. (Kepala Seksi Pengkajian dan Penanganan Perkara

Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku).

- Wilem O. Loppies, S. Sos. (Kepala Seksi Pengkajian dan Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku) telah memenuhi panggilan Ombudsman Republik Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Maluku pada tanggal 6 Maret 2014, untuk memberi keterangan yang berhubungan dengan data yuridis atas objek tanah Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula,yang inti keterangannya adalah :

1. Bahwa warkah dari Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula tidak ada di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku, karena data tersebut ada di Kantor Pertanahan Kota Ambon.

2. Diakui bahwa objek tanah Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula, dahulu merupakan tanah Eigendom Verponding No. 986 Seb.

3. Bahwa sesuai data di Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku, Eigendom Verponding No. 986 tercatat atas nama Tan Sie Lae Cs. akan tetapi bukti dokumen maupun foto copynya belum dapat ditunjukan.

4. Bahwa bukti Eigendom Verponding No. 986 atas nama Tan Sie Lae Cs. dijanjikan akan ditunjukan dan memberikan foto copynya secepatnya.

Atas keterangan tersebut telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang ditanda tangani oleh ketiga utusan / Staf Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku.

B. Sebagai tindak lanjut atas pemeriksaan tanggal 6 Maret 2014, Asisten Ombudsman Republik Indonesia bernama Nur Iman Pelipessy dan Samuel Hatulely mendatangi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku untuk menemui Adeltje Pattinama, SH. (Kepala Bidang Pengkajian, Penanganan dan Penyelesaian Sengketa, Pertanahan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku), dengan tujuan untukminta ditunjukan bukti Eigendom Verponding No. 986 atas nama Tan Sie Lae Cs. sebagaimana yang telah dijanjikan. Akan tetapi pada saat itu bahkan hingga surat ini dibuat, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku tidak dapat menunjukan bukti Eigendom Verponding No. 986 atas nama Tan Sie Lae Cs.

(4)

(Ferdinand B. Soukotta) yang dalam kesempatan tersebut didampingi Kepala Seksi Sengketa, Konflik dan Perkara Pertanahan Kantor Pertanahan Kota Ambon (Marjuki Koteng), yang pada pokoknya menjelaskan bahwa :

1. Tan Vivi Pabula selaku pemegang Sertifikat Hak Milik No. 649 memperoleh tanah tersebut berdasarkan hasil lelang 1995 Sertifikat atas namaRudi Tjukiptosesuai Risalah Lelang No. 55 tanggal 15 Agustus 1994 – 1995.

2. Objek tanah Sertifikat Hak Milik No. 469 a/n Tan Vivi Pabula, diakui berada di tanah Eigendom Verponding No. 986 Seb.

3. Dinyatakan Eigendom Verponding No. 986 tercatat atas nama Tan Sie Lae Cs.

4. Bukti Eigendom Verponding No. 986 atas nama Tan Sie Lae Cs. tidak dapat ditunjukan buktinya karena terbakar pada saat peristiwa kerusuhan sosial tahun 1999.

5. Diketahuinya Eigendom Verponding No. 986 atas nama Tan Sie Lae Cs, berdasarkan Salinan Surat Menteri Pertanian dan Agraria No. SK.I / 304 / Ka. mengenai pemberian ganti rugi kepada Tan Sie Lae Cs. berupa tanah seluas 10 Ha selaku pemegang Eigendom Verponding No. 986.

6. Sertifikat asal dari Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula adalah Sertifikat Hak Milik No. 158 a/n Soceny / Soeny Soemeru (induk) yang diterbitkan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Maluku (Soemeru) No. 54 / HM / PL / PA / 73 tentang Pemberian Hak Milik berdasarkan Redistribusi Tanah.

7. Objek tanah Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabuladiterangkan dahulu berada di wilayah Kampung Tantui.

8. Kendala yang dihadapi Kantor Pertanahan Kota Ambon dalam menentukan bukti – bukti alas hak terhadap tanah – tanah bekas hak barat termasuk Eigendom Verponding No. 986, dikarenakan meetbrief (gambar ukur) nya tidak ditarik dari Para Pemegang haknya.

9. Kantor Pertanahan Kota Ambon mengakui bukti penyetoran ke Kas Negara oleh Ahli Waris Nji Mas Entjeh Siti Aminah (Osah) sebagai kewajiban pemohon hak atas pemegang Eigendom Verponding No. 986 untuk menyetorkan / membayar kepada Negara melalui Yayasan Dana Landreform sebesar 50 % (lima puluh persen) dari nilai tanah, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1972 Tentang Tata Cara Permohonan Hak atas Tanah, sebagaimana diatur dalam Undang – Undang No. 1 Tahun 1958.

Atas keterangan tersebut telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang ditanda tangani oleh kedua Pimpinan Kantor Pertanahan Kota Ambon.

(5)

Nasional) Provinsi Maluku Tahun 1988 Tentang Tanah Partikelir dan Permasalahannya di Maluku.

D. Asisten Ombudsman Republik Indonesia bernama Nur Iman Pelipessy dan Samuel Hatulely pada tanggal 30 Maret 2014 menemui Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon untuk minta ditunjukan bukti / dokumen yang berhubungan dengan Eigendom Verponding No. 986 a/n Tan Sie Lae termasuk Surat Menteri Pertanian dan Agraria No. SK.I / 304 / Ka. dan Surat Keputusan Gubernur Maluku No. 54 / HM / PL / PA / 73 tentang Pemberian Hak Milik berdasarkan Redistribusi Tanah. Akan tetapi saat itu hingga sekarang ini, alat bukti dimaksud tidak dapat ditunjukan.

E. Dengan telah dilakukannya pemeriksaan kepada Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon, maka Ombudsman Republik Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Maluku pada tanggal 30 April 2014, telah memanggil Pelapor / Direktur Utama PT. Maluku Membangunguna meminta tambahan data, keterangan dan tanggapan atas keterangan dari Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku dan Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon. Adapun hasilnya adalah sbb :

A. Pelapor menyatakan keterangan yang diberikan oleh Kepala Kantor Pertanahan Kota Ambon tentang musnahnya data Eigendom Verponding No. 986 a/n Tan Sie Lae Cs. karena terbakar saat peristiwa kerusuhan sosial tahun 1999, tidak dapat dipertanggung jawabkan / palsu, berdasarkan bukti :

a. Putusan Pengadilan Negeri Ambon Perkara No. 99 / Pdt.G / 1997 / PN.AB pada halaman 34 yang menyebutkan bahwa : “Kesimpulan Pengadilan Negeri Ambon didasarkan pada uraian pertimbangan dan juga fakta dipersidangan yaitu Pihak Tergugat I (Ahli Waris Tan Sie Lae), Turut Tergugat Kantor Pertanahan Kota Ambon sama sekali tidak dapat menunjukan adanya bukti tentang bidang tanah Eigendom Verponding No. 986 a/n Tan Sie Lae”.

b. Rekomendasi Direktorat Agraria (sekarang Badan Pertanahan Nasional) Provinsi Maluku Tahun 1988 Tentang Tanah Partikelir dan Permasalahannya di Maluku, sebagaimana disebutkan pada halaman 13 : “… pada umumnya data / dokumen tanah yang dikenakan ketentuan UU No. 1 Tahun 1958 tidak dapat diketemukan lagi ditangan bekas pemilik / ahli waris atau juru kuasa bahkan di Kantor agrarian sendiri, dokumen – dikumen tanah tersebut sudah tidak diketemukan lagi”.

Dengan demikian Keterangan Kantor Pertanahan Kota Ambon yang menyatakan Eigendom Verponding No. 986 a/n Tan Sie Lae Cs. terbakar pada tahun 1999, telah terbantahkan dengan adanya dua fakta hukum dimaksud.

(6)

Kampung / Desa Tantui, menurut Pelapor, sama sekali tidak dapat dibenarkan. Karena sejak zaman Hindia Belanda daerah tersebut telah bernama Kampung / Negeri Batu Merah, berdasarkan buku “Ambon in Aude Ansichten” karangan DR. H.J. De Graaf, Percetakan Europese Bibliotheek cetakan tahun 1922. Sebagaimana tersebut dalam halaman 18, 20 dan 34 yang secara tegas wilayah dimaksud pada saat itu telah bernama ‘Kampueng Batoe Merah’. (alat bukti terlampir)

C. Bahwa Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Perkara No. 502.PK / Pdt / 2009 Tanggal 3 Juni 2010, tidak mengikat terhadap posisi hukum PT. Maluku Membangun selaku pemilik tanah tersebut, karena :

a. Gugatan Tan Pabula merupakan tindakan melawan hukum karena dasar kepemilikannya adalah tanah yang terletak di Desa Tantui, bukan di Negeri Batu Merah.

b. Semestinya Tan Pabula menggugat PT. Maluku Membangun, untuk menggugurkan hak atas tanah dimaksud.

c. Bukti hukum hak kepemilikan PT. Maluku Membangun berupa Konversi atas Eigendom Verponding No. 986 a/n Nji Mas Entjeh Siti Aminah (Osah) / NV. Blommkring, sepenuhnya masih dikuasai sebagai bukti konkrit haknya belum pernah dicabut atau dibatalkan melalui Putusan apapun.

d. Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia tersebut, tidak ada perintah apapun kepada Kantor Pertanahan Kota Ambon untuk merubah objek tanah Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Pabula dari Desa Tantui menjadi Negeri Batu Merah. Namun faktanya Kantor Pertanahan Kota Ambon telah merubah posisi objek tanah Sertifikat Hak Milik No. 649 dari Desa Tantui menjadi Negeri Batu Merah, dalam perubahan / balik nama menjadi a/n Tan Vivi Pabula (anak Tan Pabula).

Sehingga menurut Pelapor, Kantor Pertanahan Kota Ambon telah menambah lagi praktek maladministrasi dalam kasus penerbitan Sertifikat diatas tanah tersebut. Atas keterangan tersebut telah dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang ditanda tangani oleh Pelapor (Direktur Utama PT. Maluku Membangun).

III. PENDAPAT DAN KESIMPULAN OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA KANTOR PERWAKILAN PROVINSI MALUKU

(7)

A. Sehubungan semua Pihak sepakat bahwa objek tanah Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula berada di tanah Eigendom Verponding No. 986 Seb. makauntuk menegaskan status pemegang Eigendom dimaksud, harus didukung dengan dokumen outentik yang memenuhi kebenaran materiil, dalam hal ini ternyata yang dapat membuktikannya adalah dari Pihak Pelapor yaitu Eigendom Verponding No. 986 a/n Nji Mas Entjeh Siti Aminah (Osah) / NV. Blommkring yang terdiri dari

Meetbrief dan Acta Van Eigendom.

Eigendom Verponding No. 986 a/n Nji Mas Entjeh Siti Aminah (Osah) / NV. Blommkring telah dikonversi berdasarkan Undang – Undang No. 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria (UUPA) dan Ahli Warisnya telah menyetorkan / membayar kepada Negara melalui Yayasan Dana Landreform sebesar 50 % (lima puluh persen) dari nilai tanah, sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1972 Tentang Tata Cara Permohonan Hak atas Tanah, sebagaimana diatur dalam Undang – Undang No. 1 Tahun 1958.

B. Penerbitan Surat Keputusan Gubernur Maluku No. 54 / HM / PL / PA / 73 tentang Pemberian Hak Milik (kepada istrinya sendiri : Soceny / Soeny Soemeru) berdasarkan Redistribusi Tanah, bertentangan dengan pijakan hukumnya sendiri yakni :

1. Peraturan Pemerintah No. 224 Tahun 1961 Tentang Ketentuan Pembagian Tanah dan Pemberian Ganti Kerugian, khususnya Pasal 8 Ayat (1) yang menegaskan : a. Pemberian hak milik dalam program redistribusi tanah adalah kapasitas

Panitia Landreform Tingkat II, bukan Gubernur.

b. Subjek yang diberikan hak milik adalah Petani / Pekebun / Penggarap, bukan istri Gubernur.

2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 6 Tahun 1972 Tentang Pelimpahan Wewenang Pemberian Hakatas Tanah, khususnya Pasal 13 Ayat (1) yang menegaskan : “Gubernur / Bupati / Walikota dilarang memberikan tanah Negara dengan sesuatu hak apapun sekalipun dengan sebutan sementara”.

Kemudian dalam Pasal 13 Ayat (2) disebutkan bahwa : “Surat Keputusan yang melanggar ketentuan tersebut pada Ayat (1) Pasal ini batal karena hukum”. C. Sehubungan dengan adanya pelanggaran terhadap Peraturan Perundang –

Undangan tersebut, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku saat masih bernama Direktorat Agraria Provinsi Maluku telah mengeluarkan Surat Rekomendasi pada tahun 1988, yang di halaman14 menyebutkan bahwa direkomendasikan untuk dilakukannya penghapusan terhadap semua Surat Keputusan dan Sertifikat yang bertentangan dengan perintah Undang – Undang dimaksud.

(8)

D. Dengan adanya fakta – fakta dimaksud, maka terdapat indikasi maladministrasi dalam penerbitan Sertifikat diatas tanah yang terletak di Jl. Jendral Sudirman – Jl. Kebon Cengkeh (di seberang jalan POM Bensin) RT. 01 / 08 Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, termasuk Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula.

E. Merujuk pada Surat Rekomendasi Direktorat Agraria Provinsi Maluku Tahun 1988 yang merupakan hasil penelitian dan pengkajian terhadap Surat – Surat Keputusan dan Sertifikat yang terbit diatas tanah bekas hak barat, menjadi sangat relevan bagi Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku dan Kantor Pertanahan Kota Ambonuntuk melaksanakan Pasal 71 Ayat (2) Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Pengkajian dan Penanganan Kasus Pertanahan, yang menyatakan : “Cacat hukum administrasi yang dapat mengakibatkan tidak sahnya suatu sertipikat hak atas tanah harus dikuatkan dengan bukti berupa : b. hasil penelitian yang membuktikan adanya cacat hukum administrasi; dan/atau d. surat - surat lain yang menunjukkan adanya cacat administrasi”, khususnya terhadap Sertifikat Hak Milik No. 649 a/n Tan Vivi Pabula. F. Atas dasar tersebut kiranya Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi

Maluku dan Kantor Pertanahan Kota Ambon dengan bekerjasama dengan Ombudsman Republik Indonesia untuk menyelenggarakan gelar kasus sebagaimana diatur dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 3 Tahun 2011.

G. Bahwa selaku penyelenggara pelayanan Publik, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Maluku dan Kantor Pertanahan Kota Ambon hendaknya taat dalam melaksanakan ketentuan Perundang – Undangan yang berlaku.

Demikian surat ini disampaikan,sesuai hasil pemeriksaan substansi dan investigasi yang telah kami lakukan.

Ambon, 2 Januari 2015

OMBUDSMAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI MALUKU

Elia Radianto

Referensi

Dokumen terkait

Trans Halmahera- Maba, Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Timur yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala

Hambatan ± hambatan yang dialami di sekolah tersebut adalah terkadang guru BK SMP tidak siap diminta data tentang mantan siswanya, campur tangan orang tua dalam

penanggulangan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak kandung di kota Badar Lampung dapat diketahui bahwa faktor utama yang

Menurut Hartono (2000), untuk mencapai kondisi kesehatan pasien yang optimal, maka rumah sakit umumnya akan menyediakan, (1) makanan dengan kandungan gizi yang baik dan

Rincian tugas dan fungsi Deputi, Sekretariat, Biro Umum dan Administrasi, Asisten dan Staf Ahli dalam susunan organisasi UKP-PPR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1)

a) Setelah aba-aba pelaksanaan, tangan kiri mendorong tali sandang ke depan hingga senjata miring membentuk sudut 45º bersamaan dengan itu tangan kanan memegang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui miokard infark prematur yang terjadi karena homocystein disebabkan oleh adanya mutasi gen C677T MTHFR. Sampel darah diambil dari

It should be common knowledge for most advertisers on the net that they should not use any of the three advertising tricks of bad pop-ups, spamming or tons of sneaky ads that disable