• Tidak ada hasil yang ditemukan

Negara dan Pasar Negara Dunia Ketiga dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Negara dan Pasar Negara Dunia Ketiga dan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

NEGARA DAN PASAR: NEGARA DUNIA KETIGA DAN KETERGANTUNGAN

Makalah

Ekonomi Politik

Disusun Oleh :

Indra Surya Ramadhan

11141120000051

PROGRAM STUDI ILMU POLITIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Total populasi manusia Negara Dunia ketiga (Negara Berkembang), adalah 70% dari populasi dunia, hanya memberikan penghasilan hidup 20% dari pendapatan dunia1 (Mungkin

sudah berkurang atau sebaliknya). dengan kata lain, 2/3 penduduk dunia, terutama belahan dunia asia dan afrika, hidup dalam kondisi yang tidak beruntung dan sebaliknya, kondisi negara maju memiliki tingkat kemakmuran yang jauh lebih tinggi dikarenakan memiliki penghasilan hidup 80% dari pendapatan dunia.

Menurut klasifikasi World Bank, ada 2 tingkat negara yang dapat disebut negara berkembang dan negara maju berdasarkan taraf pendapatan nasional per kapita pada tahun 2008 yaitu, negara berkembang berpenghasilan rendah memiliki perkapita US $ 3.855 atau kurang. Negara maju memiliki pendapatan nasional per kapita lebih dari US $ 3.855.2

Identifikasi negara berkembang juga dapat dilihat dengan melihat keadaan sosial dan ekonomi negara berkembang yang rata-rata memiliki tingkat pengangguran tinggi, produktivitas yang rendah , kemiskinan tinggi, dan tingkat ketergantungan yang tinggi kepada negara yang lain.

Kondisi yang berbeda antara tingkat kemakmuran negara maju dan berkembang membentuk ketimpangan yang sangat bermasalah bagi negara berkembang, dikarenakan hal ini dapat menyebabkan banyak permasalahan sosial, terutama menyangkut masalah ekspektasi hidup seperti, kebutuhan kesehatan, pendidikan untuk menghadapi tuntutan modernisasi, tuntutan ekonomi untuk mencukupi kehidupannya, konflik sosial dalam masyarakat, dan lainnya.

Selain itu, Posisi ini menyebabkan negara berkembang berada dalam kondisi yang tak menguntungkan dalam tatanan global dikarenakan memiliki kelemahan ekonomi. Kelemahan ekonomi suatu negara adalah prasangka kebanyakan orang atas dasar penyebab interdepedensi atau ketergantungan, bahkan sebuah dominasi kuat-lemah dalam tatanan global. Tentunya, permasalahan sosial ini adalah tuntutan masyarakat kepada negara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Solusi mainstream untuk menghadapi permasalahan

1 Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983) hal. 27.

(3)

ekonomi tersebut adalah melalui pembangunan ekonomi untuk memperkuat kekuatan ekonomi suatu negara.

Tatanan global modern dibentuk oleh proses kebudayaan yang ditandai dengan adanya kecenderungan wilayah-wilayah di dunia, baik geografis maupun fisik, menjadi seragam dalam format budaya, sosial, ekonomi, dan politik yaitu, Globalisasi.3 Dampak

globalisasi tersebut membentuk tatanan ekonomi yang bersifat meningkatnya integrasi ekonomi antar negara-negara di dunia, baik antar negara maju dan berkembang. Ekspansi pasar ekonomi global tersebut menjelma menjadi penyelenggaraan pasar bebas yang memberikan banyak keuntungan ekonomis. Seperti, penyebarluasan teknologi modern yang memudahkan kehidupan manusia, tersedianya banyak lapangan pekerjaan baru dari investasi asing, perdagangan skala besar yang membuka peluang-peluang ekonomi dan sebagainya. Format globalisasi tersebut akhirnya juga mempengaruhi sistem politik suatu negara dikarenakan kebutuhan untuk meliberalisasi pasar. Seperti, pasca perang dingin negara-negara eropa timur yang bersifat sosialis merubah kebijakan ekonominya ke orientasi pasar. Contoh lainnya, donor modal asing IMF dengan persyaratan reformasi politik suatu negara agar meliberalisasi sistem politik.

Posisi negara berkembang dalam era globalisasi cenderung mengikuti trend

globalisasi agar dapat mengikuti perkembangan zaman serta tuntutan-tuntutannya. Namun, hal ini menjadikan posisi negara berkembang sebagai pengikut trend mudah dikendalikan oleh negara-negara maju atau kekuatan-kekuatan internasional yang lebih kuat secara ekonomi dan politik. Dorongan untuk mengikuti trend globalisasi disebabkan oleh keuntungan ekonomi yang dijanjikan, harus dilihat secara kritis dampak lainnya, seperti masalah kekuatan-kekuatan internasional yang sudah kuat dapat memonopoli negara berkembang dengan menciptakan hubungan ketergantungan. Hubungan ketergantungan ini dibentuk dengan memberikan keuntungan ekonomi terhadap negara berkembang namun dengan syarat-syarat yang mengikat, dan mungkin dapat merugikan sebuah negara berkembang. Acuan dalam memahami struktur ekonomi global dan dalam pembangunan ekonomi negara merujuk pada teori-teori ekonomi mainstream. Oleh karena itu, untuk memahami struktur global dan pembangunan tersebut diperlukan sebuah pendekatan teoritis ekonomi.

(4)

Menurut Michael P. Torado, Teori-teori ekonomi klasik tidak dapat memenuhi kebutuhan negara berkembang dikarenakan perbedaan konteks karakteristik institusional dan struktural dari negara industri maju, tidak relevan dengan problema ekonmi tradisional negara berkembang. Selain itu, kerangka yang dibangun teori klasik bersifat asosial dana sumsi dasarnya adalah kondisi ideal meliputi kedaulatan konsumen, persingan yang sempurna, dan peningkatan keuntungan.4 padahal sifat dari ilmu ekonomi seharusnya dibawa dalam sebuah

sistem sosial. Hubungan ekonomi dan sistem sosial dikarenakan ekonomi adalah ilmu tentang hubungan manusia dalam ekonomi, hubungan manusia ini tentunya tidak hanya dapat dilihat dari aspek ekonomi saja tapi juga harus dilihat dari faktor-faktor non-ekonomis seperti institusi sosial, kebudayaan, sistem politik dan lainnnya. Oleh karena itu, teori ekonomi harus dilihat secara multidimensional.

Kenyataan dalam kegiatan ekonomi sehari-hari berhubungan langsung dengan aspek-aspek ilmu sosial dan politik. ekonomi politik diperlukan untuk mempeljari masalah-masalah proses sosial dan institusional yang melalui kelompok-kelompok ekonomi tertentu dan poltik elit mempengaruhi proses distribusi kekayaan, sumber produktif, aturan kehidupan ekonomi dan lain-lain. Hal ini menjelaskan adanya peranan “kekuasaan “ dalam keputusan-keputusan ekonomi. Hal ini diperlukan untuk melakukan :

“transformasi struktural dan institusional yang cepat pada seluruh kehidupan masyarakat yang secara efesien akan membawa hasil dari kemajuan ekonomi bagi sebagian besar lapisan masyarakat atau populasinya”5

Permasalahan ini diangkat oleh penulis antara posisi dilematis ketergantungan negara berkembang dengan tatanan global dan kebutuhan pembangunan ekonomi yang mendesak. Ketergantungan atau interdepedensi yang dapat dimanipulasi oleh kekuatan-kekuatan ekonomi-politik besar dunia internasional serta kebutuhan mendesak pembangunan ekonomi domestik yang dapat menimbulkan permasalahan sosial. Penulis menggunakan pendekatan teori ekonomi yang tidak melupakan aspek sistem sosial berbeda dengan teori ekonomi klasik.

B. Rumusan Pertanyaan

4 Michael P. Todaro, Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1983) hal. 42-48.

(5)

1. Apa penyebab ketergantungan masyarakat dunia, antara negara maju dan negara berkembang , begitu berbeda?

2. Bagaimana mengatasi ketimpangan perbedaan kemakmuran dapat diatasi?

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Karakteristik Umum dan Struktur Negara Berkembang

Sekiranya dalam pembahasan negara dunia ketiga struktur ekonomi dunia ketiga dipengaruhi faktor-faktor yang diluar faktor non-ekonomis seperti faktor geografis , evolusi historis, sumber daya negara, sektor birokratis, ketergantungan kekuatan ekonomi luar dan struktur politik internal dan eksternal. Namun, setidaknya ada beberapa karakteristik yang dapat mencirikan sebuah negara berkembang berdasarkan Berbagai variasi dalam tingkat serta komposisi hasil perkapita diantara berbagai negara yang merupakan manifestasi dari kemiskinan dan kekayaannya.

G.M Meiyer dan R.E Baldwin, dalam bukunya “Economic Development Theory, History and Policy” mengemukakan sifat ekonomis yang terdapat di negara-negara miskin atau negara-negara yang sedang berkembang, yaitu :6

1. it is primary-producing

2. it faces population pressures

3. it has underdeveloped natural resources

4. it has economically backward population

Negara-negara berkembang pada umumnya mempunyai susunan atau struktur produksi yang terdiri dari bahan dasar dan bahan makanan .Sebagian penduduknya bekerja pada sektor pertanian . Tingkat penduduk di negara-negara sedang berkembang relatif tinggi, tetapi secara ekonomi penduduk di negara berkembang relatif masih terbelakang. Artinya kualitas penduduknya sebagai faktor tenaga kerja adalah rendah. Karena kualitas penduduknya rendah maka sumber-sumber alam ini belum dapat dijadikan sumber-sumber yang riil, karena kekurangan capital tenaga ahli.Kekurangan tenaga ahli karena negara-negara

(6)

berkembang terjerat dalam lingkungan yang tak berujung pangkal. Kekurangan capital tenaga ahli sehingga mempengaruhi investasi rendah.

Tingkat kehidupan yang rendah di negara-negara yang sedang berkembang dimanfestasikan secara kuantitatif dalam bentuk pendapatan yang rendah (kemiskinan, kemelaratan), fasilitas perumahan yang tidak memadai, pendidikan terbatas, tingkat kematian yang tinggi, umur pendek, harapan kosong pada umumnya perasaan kacau dan putus asa.

Akibat keterbatasan di atas, negara-negara berkembang mempunyai sumber alam yang belum diperkembangan dan sumber daya manusia yang masih potensial. Oleh karena itu, untuk meningkatkan produktivitas maka tabungan dalam negeri dan bantuan luar negeri perlu dimobilisasi untuk mempercepat investasi baru dalam barang modal fisik dan pengembangan sumber daya manusia, misalnya keterampilan manajerial melalui investasi di bidang pendidikan dan pelatihan. kebutuhan tersebut menekan pemerintah untuk melakukan orientasi kepada pasar yang menimbulkan teori dasar atas ketergantungan negara berkembang dengan dunia internasional.

Alasan paling mendasar atas terjadinya pemusatan penduduk dan kegiatan produksi di sektor pertanian dan produksi output primer (bahan-bahan mentah) lainnya di negara-negara berkembang itu sebenarnya sederhana saja, yakni, kenyataan bahwa pada tingkat pendapatan yang rendah prioritas pertama pada setiap orang adalah pangan, pakaian dan papan. Pada umumnya, perekonomian negara-negara berkembang lebih banyak berorientasi ke produksi barang primer (produk-produk pertanian, bahan bakar, hasil pertyanian, hasil hutan, dan bahan-bahan mentah) daripada barang sekunder (manufaktur) dan barang terserier (jasa-jasa). Komoditi-komoditi primer tersebut andalan ekspor yang utama ke negara-negara lain (baik ke negara-negara manu maupun ke sesama negara-negara berkembang).

Sebagian besar negara-negara miskin sangat membutuhkan devisa (foreignexchange) untuk menambah tabungan domestik dalam rangka membiayai proyek-proyek pembangunan yang teramat penting. Meskipun arus penanaman modal asing swasta dan bantuan luar negeri memang membantu, ekspor berbagai macam komoditi primer itu tetap merupakan sumber devisa yang utama bagi negara-negara berkembang. lebih dari 50 persen jumlah mata uang asing yang mereka miliki diperoleh dari ekspor komoditi primer tersebut.

(7)

melakukan hal tersebut atas anjuran Bank Dunia, yang sering menjadikannya sebagai syarat permebrian bantuan. Nampaknya telah muncul semacam konsensus bahwa peran aktif pemerintah perlu dikurangi dan pasar perlu diberi kelesuasaan lebih besar demi tumbuhnya perekonomian yang lebih sehat dan subur. Hal ini disebut dengan liberalisasi dan reformasi ekonomi.

Namun, liberalisasi reformasi ini terkadang menyebabkan banyak negara berkembang yang terlilit utang luar negeri dalam jumlah sangat besar sehingga sebagian besar devisa haisl ekspor tahun 1980-an dan 1990-an harus mereka relakan sebagai pembayaran cicilan dan bunga utang. Bahkan terkadang mereka mengalami arusmodal internasional yang negatif, artinya mata uang asing yang mengalir keluar ternyata lebih banyak daripada yang mengalir masuk. Sekalipun ekspor sangat penting bagi negara-negara sedang berkembang pada umumnya tapi pertumbuhan ekspor negara-negara Dunia Ketiga ternyata tidak dapat mengimbangi ekspor negara-negara maju.

B. Kelemahan Teori Klasik

Adam Smith (1776) bahwa masalah ekonomi hanya dapat diselesaikan dengan mekanisme pasar, dimana keseimbangan penawaran dan permintaan akan terwujud melalui pasar persaingan sempurna, informasi sempurna dan hal ini digerakkan oleh tangan tidak kentara (invisible hand). melalui prinsip invisible hand pasar akan mengarahkan setiap individu untuk mengejar dan mengerjakan yang terbaik untuk kepentingannya sendiri, yang pada akhirnya juga akan menghasilkan yang terbaik untuk seluruh individu. Peran pemerintah tidak diperlukan karena akan menyebabkan perekonomian mengalami distorsi dan inefisiensi

7

Sejarah memperlihatkan bahwa teori ekonomi pasar nampaknya tidak selalu berjalan efisien dan efektif, Individu dengan motifnya masing-masing ternyata lebih sering melakukan cara-cara non produktif dan mekanisme pasar pun seringkali gagal mengkoreksinya. Pada akhirnya tidak akan pernah ada pasar yang paling efisien dalam hal alokasi dan penggunaan sumberdaya ekonomis, selama keseimbangan informasi untuk seluruh pelaku pasar tidak tercapai. Liberalisme memunculkan persoalan baru, Persoalan kemiskinan, keterbelakangan, pengangguran, ancaman penyempitan kesempatan kerja, disparitas pendapatan antar golongan masyarakat serta ketergantungan yang meningkat pada asing. Persoalan-persoalan itu bukan semata-mata bersifat ekonomi, tetapi menyangkut juga pada struktur politik,

(8)

menyangkut nilai budaya dan menyangkut nilai sosial. Kelemahan teori klasik ada 3 faktor ideal: Kedaulatan konsumen, persaingan yang sempurna, dan peningkatan keuntungan. Dengan kata lain, Ekonomi klasik adalah ekonomi “keseimbangan” dan stabilitas dalam dunia sedang berkembang tidak stabil dan tidak seimbang.8 Kritik lainnya adalah yang

dianut oleh Neoklasik yang dilandaskan pada prisip kepentingan pribadi, mekanisme pasar bebas, persaingan ketat, adalah pengutamaan pertumbuhan dibanding pemerataan. Salah satu kelemahan Neoklasik adalah kegagalan pasar dan ketidaksempurnaan pasar dalam keterbelakangan negara-negara Amerika Latin ialah proses eksploitasi oleh pihak asing sebagai akibat hubungan ekonomi dengan pihak asing yang sifatnya tidak adil. Keterbelakangan negara-negara berkembang termasuknegara-negara Amerika Latin karena terkoneksi dengan sistem ekonomi dunia yang kapitalis dan liberal, sehingga mereka menjadi negara-negara pinggiran dari negara-negara kaptalis. liberalisme hanya akan menyebabkan terbentuknya dua jenis negara yaitu negara pusat dan negara pinggiran. Barang-barang industri dihasilkan oleh negara pusat, sedangkan hasil-hasil pertanian dihasilkan oleh negara pinggiran. Keduanya melakukan transaksi perdagangan yang seharusnya mencapai keuntungan, namun dalam prakteknya tidak.

Dengan melakukan ekspor barang-barang hasil pertanian ke negara pusat, maka pendapatan negara pinggiran semakin meningkat dan berakibat pada peningkatan pendapatan rakyat dinegara pinggiran. Namun dengan meningkatnya pendapatan, maka kebutuhan akan barang-barang mewah dari negara industri juga mengalami peningkatan, sehingga impor barang mewah di negara pinggiran meningkat. Peningkatan nilai tukar barang-barang mewah dengan hasil pertanian, menyebabkan tidak berimbangnya neraca perdagangan dan menjadikanya defisit. Selain itu, negara industri juga sering melakukan proteksi atas hasil pertanian yang mereka hasilkan, sehingga negara pinggiran sulit mengekspor hasil pertanianya ke negara pusat. Penemuan teknologi baru juga mendorong sintesis bahan mentah industri, sehingga negara pusat tidak perlu mengimpor bahan bakar mentah dari

8 Ibid . hal 80-83.

(9)

negara pinggiran. Hal ini menyebabkan gerak ekonomi negara pinggiran menjadi terhenti. Negara-negara pinggiran ini dijadikan daerah koloni dari negara-negara kapitalis yang berfungsi sebagai penyedia raw material bagi kebutuhan industrinya. Dan akhirnya negara-negara pinggiran ini akan menjadi konsumen bagi produk-produk industri negara-negara-negara-negara kapitalis. Dan inilah yang menimbulkan struktur ketergantungan yang merupakan penghambat utama bagi perkembangan pembangunan ekonomi di negara-negara pinggiran. Disamping itu Negara pinggiran menjadi negara penerima donor maka dipaksa untek menghasilkan komoditas primer untuk diekspor (Buyer’s Market). Harga jualnya pun rendah karena yang diekspor adalah barang primer.

Keseluruhan proses yang terjadi dalam situasi berbagai bentuk ketergantungan seperti uraian di atas, akan melahirkan suatu struktur produksi yang pincang di negara terbelakang. Sektor yang maju akan mengeruk surplus dari sektor yang terbelakang. Proses produksi dan reproduksi yang terjadi adalah proses produksi dan reproduksi yang mengandung skema ketergantungan.

Dengan adanya kemajuan dalam teori ekonomi, sekarang kita dapat memahami bahwa hanya dengan eksternalitas yang kecil saja dapat memahami bahwa hanya dengan perekonomian menuju jebakan keterbelakangan. Terlepas dari apakah ketidaksempurnaan pasar (imperfect market) ini perlu diimbangi dengan peningkatan peran pemerintah, yang dibahas di banyak negara berkembang dan merupakan sumber penting dari keterbelakangan mereka. Oleh karena itu pemanguna oleh pemerintah ini harus dapat menghadapi tatanan global yang menciptakan negara ketiga ketergantungan.

Keterbelakangan suatu negara, disebabkan karena Adanya hubungan ketergantungan yang sifatnya asimetris dimana pembangunan daerah satelit tergantung pada pembangunan metropolis. Hubungan yang timpang dan tidak seimbang ini juga disebabkan karena negara metropolis memiliki kekuasaan atas jalannya pembangunan di daerah satelit dan bukan sebaliknya.

(10)

sedangkan negara-negara satelit akan tetap dalam posisi keterbelakangan tertinggal dan tidak berkembang.10

Sekirnaya untuk menghadapi hal tersebut maka menjadi independen adalah satu-satunya solusi untuk keluar dari jeratan ketergantungan internasional. Untuk menjadi independen diperlukan pra-syarat yang tidak sedikit yang harus dipenuhi suatu negara. Meliputi tuntutan-tuntutan dasar manusia, pemerataan, pengendalian populasi, pengangguran, migrasi, transformasi pertanian, pendidikan, dan lain-lain. Semua hal ini diperlukan dan didapat dengan kemampuan pemerintah dalam mengatur strategi pembangunan. Tentunya mengikuti pasar global perlu untuk memenuhi hal-hal tersebut.

Namun, Raul Presbich berpendapat bahwa negara berkembang jika ingin mencapai kemajuan haruslah melakukan industrialisasi. Dan upaya ini dilakukan kali pertama dengan melakukan industri barang substitusi impor. Barang-barang yang telah diimpor oleh negara pinggiran dari negara pusat, harus dapat diproduksi didalam negeri sendiri, sehingga negara pinggiran tidak perlu impor barang-barang tersebut dari negara pusat. Industri substitusi impor ini harus dilindungi oleh pemerintah dengan memberikan subsidi, tanpa adanya perubahan sistem ekonomi menjadi seperti di negara sosialis.11

Selain itu diperlukan sebuah transfer nilai-nilai sikap kelembagaan, dan standar-standar perilaku dari Negara Dunia Pertama ke negara-negara Dunia Ketiga. Hal tersebut meliputi penyesuaian struktur pendidikan kurikulum, sistem sekolah, pengadaan berbagai macam organisasi, orientasi pelayanan kesehatan preventif, serta transfer corak prosedur dan struktur sistem administrasi dan birokrasi pemerintahan diperlukan untuk melakukan pembangunan ekonomi.

BAB 3 KESIMPULAN

Perkembangan globalisasi yang terjadi menyebabkan negara-negara menjadi

borderless dan terbuka oleh perkembangan pasar global. Negara berkembang menghadapi tantangan persaingan besar dalam kancah internasional yaitu permaslahan ketergantungan.

10 Ibid

(11)

Permsalahan ini disebabkan oleh struktur dan karakteristik umum negara berkembang yang dicirikan dengan kemiskinan dan ekspor bahan mentah.

Referensi

Dokumen terkait

Profesionalisme rimbawan akan teruji bagaimana mengerjakan uraikan kegiatan sesuai dengan job diskripsi dalam jabatan fungsional yang diduduki untuk mencapai prestasi

Hasil analisis dalam jurnal “Identifikasi Sektor Basis (Unggulan) dan Hierarki Pusat Pelayanan Berdasarkan Tingkat Kemampuan Fasilitas Dalam Rangka Pengembangan Wilayah (Studi Kasus

Pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap penurunan jumlah penduduk miskin walaupun dengan magnitude yang relatif kecil, seperti inflasi, populasi penduduk, share

-Revisi penampilan atau gaya menulis isi slide , isi slide sangat disarankan bukan berisi tulisan yang penuh, tetapi Anda hanya menuliskan kata kunci atau inti dari topik yang

Kemudian pasangan- pasangan data tersebut dihitung dengan suatu algoritma dari metode identifikasi sehingga akan diperoleh persamaan matematis yang dapat mewakili sistem

(1) Aplikasi yang telah dibuat mampu memordenisasi media pengenalan hewan purba kala yang sudah ada dalam bentuk tampilan 3D Hologram agar lebih menarik sehingga

Duncan pada variabel daya berkecambah penyimpanan dalam bentuk biji menunjukkan bahwa daya berkecambah terendah adalah pada benih suren dengan ruang simpan kamar pada minggu ke 6

Perbedaan pH pada tiap kelompok dengan kontrol diduga karena kandungan zat aktif pada ekstrak bunga krisan mempengaruhi pH pada media perkembangan