• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEJARAH PENDIDIKAN MASA YAHUDI DAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEJARAH PENDIDIKAN MASA YAHUDI DAN ISLAM"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

SEJARAH PENDIDIKAN PADA MASA YAHUDI DAN ISLAM

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Sejarah Pendidikan

Yang dibina oleh Bapak Prof. Dr. Hariyono, M.Pd

Oleh Rica Filasari 160731614846

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN SEJARAH

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan telah diterapkan manusia sejak zaman kuno. Manusia berusaha menguasai berbagai ilmu pengetahuan dan diajarkan secara turun temurun melalui pendidikan sejak dini. Pendidikan sangat penting disebarkan kepada seluruh manusia, karena apabila tanpa adanya pendidikan, peradaban manusia akan hancur dan tidak ada kemajuan.

Pendidikan paling kuno diketahui berasal dari Yunani dan Romawi. Pendidikan pada bangsa Yunani dan Romawi menghasilkan tokoh-tokoh ternama yang memiliki pemikiran cerdas serta temuan-temuan yang mampu memajukan kehidupan manusia. Sebagai contoh yaitu Aristoteles dan Socrates yang merupakan pemikir besar yang terkenal.

Kemajuan ilmu pada dua bangsa tersebut akhirnya menjadi pelopor ilmu pengetahuan dan menyebar ke segala penjuru di dunia. Wilayah-wilayah lain juga turut menggali ilmu dan menciptakan suatu perubahan di tengah masyarakat, tak terkecuali pada bangsa Yahudi dan Islam. Di satu sisi yaitu bangsa Yahudi terkenal dengan kecerdasannya yang mencetak orang-orang terkenal di dunia. Di sisi lain yaitu Islam, sejak zaman Nabi Muhammad pendidikan sangat diperhatikan dan dihargai.

Tokoh-tokoh Islam pun bermunculan mulai dari filosof hingga tokoh pada dunia kedokteran. Hal ini dapat kita sambungkan dengan metode-metode mereka untuk memajukan dan memberikan pendidikan kepada masyarakatnya sehingga ilmu pengetahuan maju dengan pesat dan mampu membuat suatu peradaban yang pesat pula. Sehingga dalam makalah ini kita akan membahas bagaimana metode bangsa Yahudi dan Islam dalam mengaplikasikan pendidikan. Dengan itu dibahas tentang aplikasi pendidikan pada masa Yahudi dan Islam serta karakteristik pendidikan Yahudi dan Islam serta tujuan pendidikanYahudi dan Islam.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pendidikan Yahudi dan Islam Pada Masa Kuno?

(3)

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini ialah untuk mengetahui bagaimana pendidikan yang diterapkan oleh bangsa Yahudi dan Islam sejak zaman kuno serta perkembangan ilmu pengetahuannya hingga pada masa sekarang. Sehingga dapat membandingkan sistem atau metode pendidikan dari kedua bangsa tersebut.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pendidikan bangsa Yahudi Masa Kuno 1. Sejarah Bangsa Yahudi

Yahudi adalah nama sebuah bangsa yang berasal dari bangsa Ur di Mesopotamia. Bangsa ini tidak mempunyai tempat tinggal yang resmi (sejak zaman Nabi Musa as. Mereka terusir dari Mesir) kemudian mereka menetap di Kota Yerussalem sekarang. Di sinilah bangsa Yahudi mengalami masa kejayaan dan kebesaran di bawah pimpinan Nabi Sulaiman as., hingga sekarangpun masih ada petilasan gedung pemujaan Nabi Sulaiman. Ketika bangsa Romawi pada 70 SM merusak dan membakar Kota Yerussalem, mulailah bangsa Yahudi meninggalkan tanha palestina untuk menyebar mencari nafkah di seluruh dunia, dan sebaliknya bangsa Arab banyak yang masuk ke tanah Palestina, lebih-lebih setelah bangsa Arab yang beragama Islam (Turki) merebutnya dari tangan Romawi pada 673, hingga akhirnya dianggap oleh mereka tanah Palestina merupakan “tempat suci” bagi bangsa Arab.

2. Pandangan Bangsa Yahudi Terhadap Pendidikan

(4)

diberikan Musa kepada bangsa Yahudi bahwa Yahove merupakan Tuhan bangsanya yang akan melindungi mereka apabila mereka patuh dan taat terhadap apa yang diperintahkan oleh Yahove.

3. Pengetahuan yang Diajarkan

Dasar pendidikannya bersifat demokratis, karena tak adanya sistem kasta, semua orang dianggap sama rata di mata Tuhan. Jenis dari pendidikanya sendiri menggabungkan antara agama dengan kewarganegaraan. Menurut mereka patriotisme ditunjukan dengan percaya terhadap Yhwe sama dengan cinta terhadap bangsanya, hal tersebut dapat dikatakan sebagai pendidikan moralitas. Awalnya pendidikan yang diajarkan meliputi sejarah orang Yahudi dan hubunganya dengan Yehovah khususnya hukum yang berasal dari Musa (Toret dan Talmud) serta bagaimana interpretasinya. Selain itu orang-orang Yahudi mengajarkan ilmu lain seperti musik, menari dan menyanyi (khusus menari diberikan anak perempuan). Pada abad ke-2 sebelum masehi orang-orang Yahudi mendirikan sekolah-sekolah. Disana anak-anak diajarkan membaca, menulis dan berhitung.

4. Metode Pendidikan

Metode yang dilakukan ada dua macam, untuk pendidikan keluarga metode yang digunakan dengan cara lisan dan menghafal. Sedangkan untuk pendidikan formal bagi kelas rendah menggunakan metode dengan cara lisan dan menghafal pula sedangkan untuk pendidikan tinggi metode yang digunakan menerangkan, diskusi, dan debat baik murid dengan murid atau murid dengan gurunya. Hukum badan juga mewarnai metode pendidikan bagi orang Yahudi. Hukum ini dianggap sebagai cara mengontrol dalam proses belajar mengajar.

5. Organisasi Pendidikan pada bangsa Yahudi

(5)

Kedengaran sedikit aneh tetapi memiliki manfaat dibaliknya, wanita hamil tersebut harus demikian, alansannya adalah bernyanyi dan bermain piano akan mempengaruhi suasana hati bawaan seorang calon anak didalam rahim, menimbulkan suasana tenang dan nyaman bagi calon ibu itu sendiri. Alasan harus berlatih dan mengerjakan soal-soal matematika tujuannya untuk mengembangkan kecerdasan otak calon bayi. Hal tersebut dikerjakan sampai bayi tersebut terlahir. Selain itu saat cara makan juga dijaga mengandung pun seorang ibu akan sering memakan ikan laut tanpa kepala, alasan mengapa kepala ikan tersebut harus dibuang adalah didalam kepala ikan mengandung zat kimia yang tidak baik dan dapat merusak perkembangan dan penumbuhan otak anak didalam kandungan. Beberapa hal tersebut merupakan kebiasan atau kebudayaan ibu-ibu yang sedang mengandung di negara Israel.

Pendidikan formal biasanya diberikan oleh seorang pendeta. Bersekolah dimulai dari umur 6-10 tahun, dimana pada usia tersebut seorang anak diwajibkan pergi kesekolah dan belajar Toret (pentateuch). Pada usia 10-15 tahun anak belajar mengenai Mishna (bagian pertama dari kitab Talmud). Pada usia ke 15 tahun, anak mempelajari gemara (bagian kedua dari kitab Talmud) dengan suka rela. B. Pengertian Pendidikan Islam

Agus Basri, dalam bukunya Pendidikan Islami sebagai Penggerak Pembaharuan, mengatakan: bahwa pendidikan adalah “usaha mendorong dan membantu seseorang mengembangkan segala potensinya serta mengubah diri sendiri, dari satu kualitas kepada kualitas lain yang lebih tinggi.”

Pendidikan Islami ditujukan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan diri pribadi, manusia secara menyeluruh melalui latihan-latihan kejiwaan, akal pikiran, kecerdasan, perasaan, dan pancaindera. Oleh karena itu, pendidikan islami harus mengembangkan seluruh aspek kehidupan manusia baik spiritual, intelektual, imajinasi (fantasi), jasmaniah, keilmiahannya, bahasanya, baik secara individual maupun kelompok serta mendorong aspek-aspek itu ke arah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan hidup.

(6)

kepada pengembangan seluruh potensi anak didik dengan berbagai aspeknya, dan tujuan akhirnya adalah kesempurnaan hidup.

C. Perkembangan Pendidikan Islami Masa Rasulullah SAW 1. Pendidikan pada masa Rasulullah di Makkah

Nabi Muhammad SAW menerima wahyu yang pertama di Gua Hira di Makkah pada tahun 610 M. dalam wahyu itu termaktub ayat Alquran yang artinya: “Bacalah (ya Muhammad) dengan nama tuhanmu yang telah menjadikan (semesta alam). Dia menjadikan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu maha pemurah. Yang mengajarkan dengan pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya.

Kemudian disusul oleh wahyu yang kedua termaktub ayat Alquran yang artinya: Hai orang yang berkemul (berselimut). Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan Tuhanmu agungkanlah! dan pakaianmu bersihkanlah. dan perbuatan dosa tinggalkanlah. dan janganlah kamu member (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.

Dengan turunnya wahyu itu Nabi Muhammad SAW telah diberi tugas oleh Allah untuk memberi peringatan dan pengajaran kepada seluruh umat manusia, sebagai tugas suci, tugas mendidik dan mengajarkan Islam, kemudian kedua wahyu itu diikuti oleh wahyu-wahyu yang lain. Semuanya itu disampaikan dan diajarkan oleh Nabi, mula-mula kepada karib kerabatnya dan teman sejawatnya dengan sembunyi-sembunyi. Lalu turunlah wahyu untuk menyuruh kepada Nabi, supaya menyiarkan agama Islam kepada seluruh penduduk jazirah Arab dengan terang-terangan.

(7)

Intinya pendidikan dan pengajaran yang diberikan Nabi selama di Makkah ialah pendidikan keagamaan dan akhlak serta menganjurkan kepada manusia supaya mempergunakan akal pikirannya memperhatikan kejadian manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan dan alam semesta sebagai anjuran pendidikan ‘akliyah dan ilmiyah.

Mahmud Yunus dalam bukunya Sejarah Pendidikan Islam, menyatakan bahwa pembinaan pendidikan Islam pada masa Makkah meliputi: (a) pendidikan keagamaan, yaitu hendaklah membaca dengan nama Allah semata-mata, jangan mempersekutukan dengan nama berhala, karena Tuhan itu Maha Besar dan Maha Pemurah. Oleh Karena itu, hendaklah dienyahkan berhala sejauh-jauhnya; (b) pendidikan aqliyah dan ilmiah, yaitu mempelajari kejadian manusia dan segumpal darah dan kejadian alam semesta Allah akan mengajarkan demikian itu kepada orang-orang yang mau menyelidiki dan membahasnya, sedangkan mereka dahulu belum mengetahuinya Pendidikan akhlak budi pekerti, Nabi Muhammad SAW m; (3) mengajar sahabatnya agar berakhlak baik sesuai dengan ajaran ajaran tauhid; (4) pendidikan jasmani (kesehatan), yaitu mementingkan kebersihan pakaian, badan, dan tempat kediaman.

2. Pendidikan Islam di Madinah

Hijrah dari Mekkah ke Madinah bukan sebenarnya berpindah dan menghindarkan diri dari tekanan dan ancaman Quraisy dari penduduk Mekkah yang menghendaki perubahan terhadap ajaran nenek moyang mereka, tetapi juga mengandung maksud untuk mengatur potensi dan menyusun kekuatan dalam menghadapi tantangan lebih lanjut sehingga terbentuk masyarakat baru yang di dalamnya bersinar kembali mutiara tauhid dan warisan Ibrahim yang akan disempurnakan oleh Muhammad SAW melalui wahyu Allah.kenyataan lain yang dihadapi adalah masyarakat muslim di Madinah tersebut tinggal bersama dengan non muslim dan Yahudi. Dimana kaum Yahudi dan warga non muslim ini tidak senang dengan keberadaan para muslim. Hal ini mengakibatkan ancaman bagi kaum muslim yang sewaktu-waktu dapat diserang oleh kaum Yahudi dan non muslim, karena kaum muslim ini masih lemah.

(8)

pendidikan Islam di Mekkah menitikberatkan pada menanamkan nilai-nilai tauhid ke dalam setiap jiwa individu, sedangkan pembinaan pendidikan Islam di Madinah merupakan kelanjutan dari pembinaan di Mekkah, yaitu pendidikan di bidang sosial dan politik yang dijiwai oleh tauhid, sehingga tingkah laku sosial politiknya mencerminkan sinar tauhid.

Wahyu turun secara beruntun selama periode Madinah. Kebijakan Nabi Muhammad SAW dalam mengajarkan al-Quran adalah anjuran untuk menghafal dan menuliskan ayat Quran. Beliau sering mengadakan ulangan membaca al-Quran dalam shalat, pidato, pelajaran, dan kegiatan lainnya. Penulis al-al-Quran antara lain adalah Ali bin Abi Thalib, Usman bin Affan, Ubay bin Ka’ab, Zaid bin Sabit dan Muawiyah.

Semua kegiatan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW bersama kaum muslim pada masa itu selalu dalam bimbingan dan petunjuk langsung dari Allah SWT:

a. Pembentukan dan pembinaan masyarakat baru, menuju satu kesatuan politik

(9)

dalam rangka memberikan keputusan dan mengambil kebijakan untuk membina umat dan masyarakat islam.

b. Pendidikan sosial politik kewarganegaraan

Materi pendidikan sosial dan kewarganegaraan Islam pada masa itu adalah pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam konstitusi Madinah. Yang dalam praktiknya diperinci dan disempurnakan dengan ayat-ayat yang turun pada periode Madinah. Nabi Muhammad sebagai pendidik telah memberikan contoh dan teladan yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Pelaksanaan pendidikan sosial dan kewarganegaraan anatara lain: (a) pendidikan ukhuwah (persaudaraan) antar kaum muslimin, (b) pendidikan kesejahteraan sosial, (c) pendidikan kesejahteraan kaum kerabat, dan (d) pendidikan anak dalam Islam.

Anak merupakan bagian dalam keluarga yang berasal dari hubungan cinta kasih yang murni antara suami-istri menurut ketentuan Allah. Ia merupakan amanat dari Allah untuk dipelihara, dididik dan diajar agar menjadi saleh. Anak merupakan keturunan dan generasi penerus yang akan menerima dan mengembangkan budaya dari generasi sebelumnya, demikian juga dalam Islam. Keturunan dalam Islam adalah pewaris ajaran Islam dan menyebarkannya ke penjuru alam. Adapun garis besar materi pendidikan anak dalam islam yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW adalah sebagaimana yang diisyaratkan oleh Allah dalam surat Luqman ayat 13-19 yang isinya: (a) pendidikan tauhid, (b) pendidikan shalat, (c) pendidikan adab sopan santun dalam keluarga, (d) pendidikan adab sopan santun dalam masyarakat (kehidupan sosial), (e) pendidikan kepribadian.

(10)

keluaga dekat dan suku Quraisy saja. Keadaan tersebut berlangsung selama 3 tahun lebih sampai akhirnya turun perintah dari Allah untuk memberikan pendidikan dan seruanya secara terbuka. Pokok-pokok pendidikan di Mekah adalah tentang keagamaan, aqliyah dan ilmiah, akhlak, budi pekerti, dan jasmani (kesehatan). Sementara pokok pendidikan di Madinah adalah pembentukan dan pembinaan masyarakat baru menuju satu kesatuan politik, pemdidikan sosial politik dan kewarganegaraan.

3. Masa Khulafa Al-Rasyidin (632-661 H/12-31 M)

Sistem pendidikan di masa ini dilakukan secara mandiri, tidak dikelola oleh pemerintah. Sedangkan pusat pendidikan sendiri tidak hanya di Madinah tetapi menyebar ke berbagai kota seperti kota Mekah dan Madinah (Hijaz), kota Basrah dan Kufah (Iraq), kota Damsyik dan Palestina (Syam) dan kota Fistat (Mesir). Materi pendidikan Islam untuk pendidikan dasar adalah; membaca dan menulis, membaca dan menghafal al-Quran, cara wudhu, shalat, shaum dan lain-lain. Ketika umar bin Khatab diangkat menjadi khalifah, ia menambahkan aga anak-anak diajari: (a) berenang, (b) mengendarai unta, (c) memanah, dan (d) membaca dan menghafal syair-syair yang mudan dan peribahasa. Sedangkan materi pendidikan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari: (a) Al-Quran dan tafsirnya, (b) hadist dan pengumpulannya, dan (c) Fiqih (Tasyri’). Pada masa ini filsafat dan ilmu-ilmu yang dianggap duniawi belum dikenal, namun masih dalam pengembangan wawasan keislaman yang lebih terfokus kepada pemahaman al-Quran dan al-Hadist secara literal.

D. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Yahudi

(11)

sehari-hari bagi mereka. Salah satu kutipan dapat diambil dalam buku abad ke-4 SM berjudul Esclesiastes dilukiskan, bahwa orang harus selalu ingat penciptanya sebelum hari-hari itu datang, apabila orang ini mengalami kesukaran hendaknya orang itu selalu ingat kepada Tuhan: ”Takutilah Tuhan” Tuhan akan membawa persoalan kepada pertimbangan yang baik.

Pada waktu mereka memegang peranan di dalam masyarakat ternyata peradaban bangsa Yahudi mulai maju. Kemajuan ini meliputi di dalam politik, ekonomi, sehingga dapat dikatakan bangsa Yahudi tumbuh sebagai hal yang baru. Di samping bangsa-bangsa yang lain lebih maju, bangsa Yahudi tidak takut akan jatuh peradabannya, sebab ternyata sekali di Judia dan di Israel terdapat ahli-ahli pikir yang kreatif. Meskipun ada pergolakan-pergolakan pembaruan tak dapat berubah. Mereka berusaha untuk menuliskan kepercayaan terhadap masa-masa yang lampau. Diperlihatan kepada bangsanya, cita-cita yang baru dan konsepsi yang baru mengenai keadilan Tuhan. Tuhan adalah pangkal keadilan, Tuhan adalah kerajaan, Tuhan kecintaan, dan Tuhan seluruh dunia.

Tentu saja di dalam menjalankan usaha-usaha ia harus mempunyai keberanian menanggung resiko yang besar. Usaha-usaha yang baru ini merupakan tujuan yang baru di dalam usaha pendidikan mereka. Dikehendaki adanya makin mendalamnya paham agama dengan semangat yang menyala-nyala dan diusahakan adanya pengetahuan-pengetahuan yang lebih baik. Usaha ini meskipun sering mengalami kesukaran- kesukaran tetapi untuk masa yang akan datang kelihatan bahwa usaha- usahanya sangat kreatif.

Oleh karena itu kesadaran yanga paling tinggi dan paling baik adalah latihan moral. Hal ini dipraktekkan dalam semua bentuk persaudaraan dan kesemuanya ini ditujukan kepada kesejahteraan umum. Tiap orang dipandang sama dihadapan Tuhan. Ini dibuktikan dalam seremoni/sakramen-sakramen tidak rahasia disimpan untuk kelas yang lain. Yang terang bahwa bangsa Yahudi tidak hanya menginsafi teori-teori saja, tetapi juga dibuktikan di dalam praktek. Jadi pendidikan ini bersifat universal secara hakiki dipertimbangkan pada tiap orang. E. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam pada masa Dinasti Ummayah

(12)

Perkembangan Ilmu pengetahuan Islam pada masa Dinasti Ummayah yaitu salah satu aspek dari kebudayaan adalah mengembangkan ilmu pengetahuan. Dalam daerah kekuasaannya terdapat kota-kota pusat kebudayaan seperti: Yunani, Iskandariyah, Antiokia, Harran, Yande Sahpur, yang dikembangkan oleh ilmuwan-ilmuwan beragama Yahudi, Nasrani dari Zoroaster.

Pada masa Khalid bin Yazid, Cucu Muawiyyah, sangat tertarik pada Ilmu Kimia dan Ilmu Kedokteran. Ia menyediakan sejumlah harta dan memrintahkan para Sarjana Yunani yang bermukim di Mesir untuk menerjemahkan buku kimia dan kedokteran kedalam bahasa Arab. Usaha ini menjadi terjemahan pertama dalam sejarah. Pada masa Khalifah Umar, pada saat itu banyak menghasilkan Ulama-ulama ahli Ilmu dan menjurus sesuai lingkungan yang mereka tinggal. Dan selain itu berubah dari system hafalan menjadi sitem tulisan menurut aturan ilmu pengetahuan yang berlaku.

Pada pendukung Ilmu tidak lagi dari bangsa Arab asli tetapi didukung pula oleh golongan non Arab. Dan justru dari golongan ini pula yang mengubah sitem Ilmu Pengetahuan ini. Dan telaahnya sudah meluas sehingga terjadi pembidangan Ilmu Pengetahuan sebagai berikut: (a) Ilmu Pengetahuan Agama yaitu, segala ilmu yang bersumber dari Al-Quran dan Hadit;, (b) Ilmu Pengetahuan bidang Sejarah yaitu, segala ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah, dan riwayat; (c) Ilmu Pengetahuan bidang Bahasa yaitu, segala ilmu yang mempelajari bahasa, nahwu, shorof; serta (d) Ilmu Pengetahuan bidang Filsafat yaitu, segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantiq, kedokteran, kimia, astronomi, ilmu hitung, dan ilmu lain yang berhubungan dengan ilmu itu.

(13)

Negara. Pada masanya ia menarik banyak ulama dan para ahli dari berbagai daerah untuk datang dan tinggal di Baghdad. Ia merangsang usaha pembukuan ilmu agama, seperti fiqih, tafsir, tauhid, hadits, atau ilmu lain sperti ilmu bahasa dan ilmu sejarah. Akan tetapi yang lebih mendapat perhatian adalah penerjemah buku ilmu yang berasal dari luar.

1. Perkembangan Ilmu Naqli

Ilmu Naqli adalah ilmu yang bersumber dari naqli (Al-Quran dan Hadits), yaitu ilmu yang berhubungan dengan agama Islam. Ilmu ini mulai disusun dasar perumusannya pada sekitar 200 tahun setelah hijrah Nabi, sehingga menjadi ilmu yang kita kenal sekarang. Diantara Ilmu-Ilmu itu antara lain: (a) Ilmu Tafsir, (b) Ilmu Hadits, (c) Ilmu Kalam, (d) Ilmu Tasawuf, (e) Ilmu Bahasa, dan (f) Ilmu Fiqih.

2. Perkembangan Ilmu Aqli

Ilmu aqli adalah ilmu yang didasarkan kepada pemikiran (rasio). Dalam Islam, ilmu ini tergolong ilmu yang berasal dari terjemahan asing. Pada saat islam menguasainya para ilmuwan tetap memelihari dan memanfaatkanya, yang terutama pada masa daulah Abbasiyah. Karena Khalifah-khalifahnya adalah pecinta ilmu, maka mereka melakukan asimilasi ilmu-ilmu itu dengan agama Islam. Dan usaha yang pertama adalah penerjemahan, serta masukan buah pikirannya dan tidak dapat dipisahkan. Maka ilmu pertama kali menarik umat Islam dan Khalifahnya adalah ilmu kedokteran. Bidang ilmu yang masuk dalam Ilmu Aqli yaitu: (a) Ilmu Kedokteran, (b) Ilmu Filsafat, (c) Ilmu Optik, (d) Ilmu Astronomi, (e) Ilmu Hitung, (f) Ilmu Kimia, (g) Ilmu Tarikh, dan (h) Geografi (Ilmu Bumi).

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

(14)

ilmuwan seperti pada pembahasan pendidikan Islam, yang berjasa dan memberikan pengaruh besar terhadap peradaban duniadan bagaimana tingginya tingkat kecerdasan bangsa Yahudi yang merupakan pengaruh dari pendidikan yang telah diajarkan secara turun temurun hingga saat ini.

B. Saran

Mengingat majunya pendidikan pada bangsa Yahudi dan Islam, maka dapat dijadikan rujukan untuk memajukan pendidikan yang ada di Indonesia yang hingga saat ini masih perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia apalagi mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam, dimana agama Islam sangat mewajibkan umatnya untuk terus belajar.

DAFTAR RUJUKAN

Agung leo S & Suparman T. 2012. Sejarah Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Aminah, N. 2015. Pola Pendidikan Islam Periode Khulafaur Rasyidin, (Online), (http://www.google.co.id/url?

q=http://journal.uingsd.ac.id/index.php/jurnal-tarbiya/article/download/136/pdf&sa=U&ved=0ahUKEwjkwNeP66zPA h)VC0WMKHW4xBpcQFggMMAA&usg=AFQjCNFa_ab7lvrGQopLL1 AeCgW3y-7RiQ), diakses 21 September 2016.

Engku, I & Siti, Z. 2014. Sejarah Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Meita, N. 2012. Konsep Pendidikan Israel dan Persia Kuno, (Online), (http://meitanun.blogspot.co.id/2012/10/konsep-pendidikan-israel-dan-persia-kuno.html), diakses 25 September 2016.

Noor, Y. 2014. Sejarah Timur Tengah (Asia Barat Daya). Yogyakarta: Penerbit Ombak

Sunanto, M. 2007. Sejarah Islam Klasik. Jakarta : Kencana

Tofwandi, F. 2009. [syiar-islam] Mengapa orang yahudi bisa pintar(Sabili Edisi No. 16 Th XVI 26 Februari 2009/1 Rabiul Awal 1430H), (Online), (http://www.mail-archive.com/syiar-islam@yahoogroups.com/msg

Referensi

Dokumen terkait

Demikian juga kalau dilihat kegiatan upakara yang dilakukan untuk menjaga hubungan baik antara manusia dengan Tuhan akan mengeluarkan untuk dewa yadnya sebanyak Rp..

Berdasarkan pada hasil analisis penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa angka SDI kecamatan Ngronggot Kecamatan Nganjuk yang didapat dari 4 indeks

Pegawai Lainnya adalah pegawai yang diangkat pada jabatan yang telah mendapat persetujuan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendayagunaan

Untuk mengetahui telah terjadinya kopolimerisasi pada pati dan asam akrilat dilakukan analisis serapan gelombang infra merah pada sampel pati dan pati yang dikopolimerisasi dengan

Hasil perhitungan dengan metode Rapid Entire Body Assessment menunjukan adanya beberapa postur pada saat proses membersihkan manhole yang memiliki risiko kerja

kebutuhan yang paling tinggi, dimana seseorang dapat memenuhi kebutuhan dan.. bisa juga tidak, seperti kebutuhan akan barang barang mahal atau pun kebutuhan. yang sudah

Pada tanggal 31 Desember 2011, nilai buku dan fair value investasi Republic sebagai berikut:.