• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembuatan dan Reaksi Senyawa Kompleks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pembuatan dan Reaksi Senyawa Kompleks"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Pembuatan dan Reaksi

Senyawa Kompleks

Di susun oleh :

Rengganis Ayu

4311410004

Ahmad Sanusi

4311410006

Zukhrufa Isna

4311410026

Fannny Monica H.B

4311410022

Ana Yustika

43114100

(2)

Senyawa Kompleks

Jenis-Jenis Senyawa Kompleks

Kompleks Werner

Kompleks yang tidak berisi ikatan

logam-karbon dan kompleks siania

Kompleks Logam Karbonil

(3)

Isolasi Kompleks

Teknik isolasi Senyawa Kompleks

Penguapan pelarut dan pendinginan

Penambahan pelarut yang bercampur

dengan larutan semula

(4)

1. Kompleks Werner

a.

Reaksi Subtitusi dalam Larutan Air

Reaksi terjadi antara larutan garam laogam di

dalam air dengan pereaksi koordinasi

[Cu(OH

2

)

4

]SO

4

+ NH

3

→ [Cu(NH

3

)

4

]SO

4

+ 4H

2

O

Biru Tua

+ C

2

H

5

OH

(5)

Kompleks Werner

(6)

Kompleks Werner

b.

Reaksi Subtitusi dalam Larutan Bukan

Air

Penggunaan pelarut bukan air hanya

dilakukan bila:

Ion logam yang mempunyai afnitas

besar terhadap air

(7)

Kompleks Werner

Ion-on Al

3+

, Fe

3+

, dan Cr

3+

mempunyai afnitas

tinggi terhadap air dan membentuk ikatan

logam-oksigen yang kuat.

(8)

c. Reaksi Substitusi Tanpa

Pelarut

Merupakan reaksi antara garam

anhidrous dan suatu ligan cair.

Biasanya dipakai untuk membuat

kompleks logam.

Jika ligan cair yang ditambahkan

(9)
(10)

d. Disosiasi Kompleks Thermal

Padat

Merupakan reaksi substitusi dalam

kondisi atau keadaan padat.

Contoh :

Pada pemanasan [Rh(NH

3

)

5

OH

2

]I

3

H

2

O akan digantikan oleh I

[Rh(NH

3

)

5

OH

2

]I

3 100o

[Rh(NH

3

)

5

I]I

2

+H

2

O

(g)

(11)

e. REAKSI OKSIDASI -

REDUKSI

Senyawa – senyawa kobal (III) kompleks

selalu dibuat dari garam kobal (II). Reaksi

kobal (II) dengan ligand cepat dan

kemudian dapat dibuat kobal (III) kompleks

dengan oksidasi. Pembentukan kompleks

[Co(NH

3

)

6

]Cl

3

terjadi secara bertahap.

[Co(OH

2

)

6

]Cl

2

+ 6NH

3

[Co(NH

3

)

6

]Cl

2

+

H

2

O

(12)

Pembuatan kompleks dengan reduksi

ion pusat jarang dilakukan karena hasil

oksidasinya tidak stabil.

K

2

[Ni(CN)

4

] + 2K NH

3

K

4

[Ni(CN)

4

]

kuning cair

Fe(CO)

5

+ 4KOH

K

2

[Fe(CO)

4

] +

K

2

CO

3

+ 2H

2

O

(13)

f. Reaksi Katalitis

Reaksi – reaksi yang berjalan lambat

dapat dipercepat dengan menaikkan

temperatur. Reaksi ini dapat dipercepat

dengan penambahan katalisator.

Ada 2 jenis katalisator yaitu katalisator

homogen dan heterogen

Katalisator homogen yaitu bila katalisator

itu membentuk satu fase dengan

pereaksi. Katalisator heterogen bila

(14)

Penggunaan katalisator

heterogen

Pembuatan kompleks heksaaquokobal (III)

klorida

[Co (OH

2

)

6

] Cl

2

NH

3

, H

2

O, O

2

, HCl [Co

(NH

3

)

5

Cl]Cl

2

pink

NH

4

Cl

ungu

[Co (OH

2

)

6

] Cl

2

NH

3

, H

2

O, O

2

, HCl [Co

(NH

3

)

6

]Cl

3

(15)

Penggunaan katalis

homogen

Pembentukan kompleks-kompleks Pt (IV)

dengan katalisator Pt (II)

Trans- [Pt (NH

3

)

4

Cl

2

]

2+

+ 2 Br

-

[Pt (NH

3

)

4

]

2+

Trans - [Pt (NH

3

)

4

(Br)

2

]

2+

+ 2Cl

-Trans- [Pt (NH

3

)

4

Cl

2

]

2+

+ 2 SCN

-

[Pt (NH

3

)

4

]

2+

(16)

-g. Reaksi substitusi tanpa

pemecahan ikatan logam

ligand

Pembentukan beberapa kompleks dapat terjadi

tanpa pemutusan ikatan logam-ligand, misalnya :

[(NH

3

)

5

Co – O – CO

2

]

+

+2H

+

[(NH

3

)

5

Co – OH

2

]

3+

+CO

2

Hal ini dapat dibuktikan dengan memakai air berisi

H

2

O

18

. Ternyata kompleks tsb tidak berisi O

18

,

(17)

Reaksi tanpa pemutusan

ikatan Co – O

[(NH

3

)

5

Co-OH] + N

2

O

3

[(NH

3

)

5

Co-ONO]

2+

+

HNO

2

Hal ini dibuktikan apabila kompleks di tabel

dengan O

18

maka kompleks yang terjadi berisi

99,4% O

18

[(NH

3

)

5

Co-O

18

H] + N

2

O

3

[(NH

3

)

5

Co-O

18

NO]

2+

+

(18)

h. EFEK TRANS

Ligan –ligan yang menyebabkan gugus yang letaknya trans

terhadapnya bersifat labil, dikatakan mempunyai efek trans yang kuat

Contoh :

(19)

Urutan efek trans berdasarkan hasil penyelidikan :

CN- ~ CO ~ C2H4 > PH3 ~ SH2 > NO2- > I- > Br- > Cl- >

NH3 ~ py > OH- > H2O

Selain efek trans, stabilitas ikatan logam-ligan juga

megang peran penting dalam reaksi

(20)
(21)

i. PEMBUATAN ISOMER CIS-TRANS

Pada pembuatan senyawa-senyawa cis-trans, dapat

bentuk :

- Campuran isomer cis dan trans. Contoh : kompleks kobalt (III)

(22)

- Hanya satu hasil isomer. Contoh : kompleks platina (II)

(23)

Pemisahan isomer-isomer cis dan trans dalam campuran :

- Kristalisasi bertingkat - Kromatografi penukar ion

Menetapkan suatu isomer berbentuk cis atau trans :

- Reaksi kimia

- Menentukan sifat optis aktif dari isomer [M(AA)2X2]

- Difraksi sinar X, spektroskopi, pengukuran momen dipole

(24)

j.

Pembuatan Senyawa-Senyawa

Optis Aktif

Banyak molekul-molekul optis aktif terdapat pada

tanam-tanaman dan hewan. Pada pembuatan

senyawa kompleks yang optis aktif, selalu terjadi campuran rasemis, hingga diperoleh zat yang

tidak optis aktif. Untuk mendapatkan zat yang optis aktif, langkah utama ialah memisahkan isomernya dari campuran rasemis yang terjadi.

Pemisahan atau resolusi campuran rasemis

biasanya dilakukan dengan menambah zat lain yang optis aktif, hingga terbentuk zat baru yang mempunyai sifat-sifat berbeda, yang dapat

dipisahkan dengan cara tertentu, misalnya dengan jalan kristalisasi. Campuran rasemis,

(25)
(26)

2. Kompleks Metal Karbonil dan

Organometalik

Senyawa golongan ini yang pertama dikenal adalah biru

prusia: Fe[Fe2(CN)6]3. Senyawa karbonil NI(CO)4 dan

Fe(CO)5 dibuat oleh Mond (Prancis)pada tahun 1890.

Yang trmasuk senyawa-senyawa golongan ini adalah:

a. Senyawa-senyawa berisi alkil seperti: [(CO)5MnCH3]

b. Senyawa-senyawa berisi aril seperti: [P{(C2H5)3}2Pt(C6H5)2]

c. Senyawa-senyawa berisi ikatan antara logam karbon d. Senyawa-senyawa olefn

Logam dalam senyawa ini biasanya mempunyai bilangan

(27)

a. Pembuatan Metal Karbonil

Mond mula-mula membuat zat ini

(28)

• Dari nomor atom efektif dapat dijelaskan bahwa: a. Atom- atom dengan nomor atom genap

membentuk karbonil-karbonil monomer seperti : Cr(CO)6; Fe(CO)5 dan Ni(CO)4.

b.Atom- atom dengan nomor atom ganjil

membentuk karbonil-karbonil dimer, seperti: Mn2(CO)10 dan

Co2(CO)8

• V(CO)6 adalah satu

-satunya kompleks karbonil monomer

yang tidak memenuhi nomor atom efektif. zat ini dibuat pada tahun 1959, berupa zat hitam,

paramagnetik dan terurai pada 700C.

Pada reduksi dengan Na terbentuk V(CO)6

(29)
(30)

Logam karbomil biasanya dibuat dengan

reduksi garamnya dengan adanya CO

pada tekanan tinggi. Beberapa reduktor

telah didapatkan untuk maksud ini.

Reduktor lain yang aktif, misalnya Al dan

garam-garam organik dari logam aktif,

seperti C

2

H

5

MgBr dan C

5

H

5

αiFe(CO)

5

(31)
(32)

b. Pembuatan senyawa Logam

olefn

Pada tahun 1827 W.C Zeise, ahli farmasi dari Spanyol mendapatkan bahwa reaksi C2H4 dengan [PtCl4]2 dalam Cl menghasilkan senyawa yang berisi platina dan etilen dengan rumus :

(33)
(34)

(a) (b)

Gambar (a) ikatan dimana orbital Ơ molekul dari alefn overlap

dengan orbital logu; ikatan Ơ dimana OM ∏ alefelin oferlap

dengan orbital d dari logu

M

C C

M

C

(35)

c. Pembuatan Senyawa

Senwich

Sejak tahun 1950 telah banyak di buat senyawa-senyawa logam transisi dimana atom logam terdapat sebagai daging diantara dua senyawa organik yang datar seakan-akan berupa roti slice dalam molekul yang berbentuk senwich. Senyawa yang paling stabil berisi

anion siklopentadine. Contohnya Fe(C5H5)2

Reaksi anion siklopentadine yang terjadi dalam Ferrosene

(36)
(37)

d. Pembuatan Senyawa-senyawa

berikatan

Ơ

logam-karbon

Adanya ligand-ligan seperti CO, C5 H5, dan fosfne pada

senyawa-senyawa logam transisi menunjukan kemungkinan adanya senyawa-senyawa organometalik’

Ikatan Ơ logam-logam sering dibuat dengan reaksi metatesa dengan

salah satu hasilnya berupa senyawa organometalik dan lainnya garam sederhana.

(CO) 5 Mn Na+ CH3 I (CO) 5 Mn CH3 + Na I

Tidak berwarna Tidak berwarna

Cis [ { P(C 2 H 5 ) 3 } 2 PtBr 2 ] + 2CH 3 MgBr

cis [ { P(C 2 H 5 ) 3 } 2 Pt(CH3 )2 ] + 2 MgBr 2

(38)

H Mn CO

5

+ C

2

F

4

HCF

2

CF

2

Mn (CO)

5

Tidak berwarna Tidak berwarna

Fe(CO)

5

+ F

3

C CF

F

3

CCF Fe (CO)

4

kuning ungu

pentan

25°

benzen

(39)

SEKIAN DAN

Gambar

Gambar (a) ikatan dimana orbital Ơ molekul dari alefn overlap

Referensi

Dokumen terkait

Bilangan Oksidasi unsur-unsur golongan VIIA dalam senyawa biner logam adalah -1. Aturan Penentuan

Aturan 1 sampai 5 dapat digunakan untuk memberi nama ion atau senyawa kompleks yang terdiri atas satu atom atau ion pusat dan beberapa ligan monodentat... Tata nama senyawa

Bagi peserta didik dapat meningkatkan minat belajar kimia dan motivasi dalam pembelajaran materi kimia organik, khususnya pada konsep mekanisme reaksi

Kelanjutan dari studi sebelumnya pada logam transisi kompleks basa Schiff, kami melaporkan di sini sintesis, karakterisasi spektroskopi dan analisis termal

Pada percobaan ini, dilakukan reaksi logam transisi dengan asam, reaksi pembentukan endapan hidroksida, reaksi pengendapan senyawa perak(I), reaksi redoks, kesetimbangan

Senyawa-senyawa anorganik dapat berupa senyawa ion atau senyawa kovalen. Rumus senyawa ini ada yang biner yaitu terdiri dari dua jenis atom dan poliatom yaitu terdiri lebih dari

❑ Stereoisomer : senyawa berlainan yang mempunyai struktur sama, berbeda hanya dalam hal penataan atom-atom dalam ruangan ❑ Isomer geometrik atau isomer cis-trans : stereoisomer yang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis logam transisi tertinggi yaitu Fe sejumlah 0,42%, senyawa kelompok Niasin yang teridentifikasi adalah Nicotinic acid dan Nicotinamide, terdapat