• Tidak ada hasil yang ditemukan

DETERMINAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SUMATERA SELATAN Eni Cahyani Novita Sari

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "DETERMINAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SUMATERA SELATAN Eni Cahyani Novita Sari"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

DETERMINAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SUMATERA SELATAN

Eni Cahyani**& Novita Sari**

Email : eni_japung27@yahoo.co.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kondisi dan mengetahui determinan motivasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan dilanjutkan akses modal sebagai variabel moderating. Metode penelitian dengan survey lapangan dan studi pustaka, teknik pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Teknik analisa menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menggambarkan mahasiswa berminat berwirausaha sebesar 81,17%, proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan menerapkan praktek 25% dan 75% sebesar 35,36% sehingga kegiatan praktek perlu ditingkatkan. Pencapaian hasil pembelajaran 58,3% mendapatkan nilai B. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi, pelatihan, seminar dan sebagainya sebesar 25,2%, membuat proposal bisnis sebesar 22,9% sehingga perlu ditingkatkan untuk merangsang karakteristik wirausaha. Hasil persamaan pertama variabel faktor internal (personal dan kreaktivitas) dan faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. secara simultan variabel faktor internal variabel dan faktor ekternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. Hasil Uji statistik Persamaan kedua sebagai variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. baik variabel faktor internal dan eksternal yang dimoderating oleh variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan.

Kata Kunci : Faktor internal, faktor eksternal, minat berwirausaha, akses modal, Sumatera Selatan

Abstract

Purpose this study to describe the condition and determine the determinants of motivation to entrepreneurship interests of private university in South Sumatra followed by capital access as a moderating variable. Methods of research with field survey and literature study, data collection techniques with interviews and questionnaires. Analytical techniques using descriptive qualitative and quantitative. The result of the research shows that students interested in entrepreneurship are 81,17%, entrepreneurship subject practice practice 25% and 75% 35,36% so practice activity need to be improved. Achievement of learning outcomes 58.3% get a score B. Students who follow the socialization, training, seminars and so on by 25.2%, make a business proposal of 22.9% so it needs to be improved to stimulate the characteristics of entrepreneurship. The result of the first equation of internal factor variable (personal and creativity) and external factor have an influence on the entrepreneurship interest of private university in South Sumatera. simultaneously variable of internal factor of variable and external factor have an effect on significance to entrepreneur interest of private university in South Sumatera. Statistical Test Results The second equation as a variable of capital access does not affect the interest of entrepreneurship interest of private university in South Sumatera. both internal and external factor variable dimoderating by variable of capital access do not have an effect to entrepreneur interest of Private University in South Sumatera.

Keywords: Internal factors, external factors, interest in entrepreneurship, access to capital, South Sumatra

PENDAHULUAN Latar Belakang

Salah satu permasalahan Indonesia adalah sulitnya meningkatkan pendapatan perkapita, dikarenakan jumlah wirausaha

pertahun (1,65%) pada akhir 2015 belum sesuai dengan pertumbuhan jumlah

penduduk Indonesia. Masyarakat

(2)

lapangan kerja (wirausaha pada tabel 1, jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa. Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia berdasarkan pendidikan didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,65

persen, disusul Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54 persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah Dasar ke bawah 2,74 persen ( https://beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-di-indonesia).

Tahun 2015, tercatat di Provinsi Sumatera Selatan jumlah mahasiswa pada forlap dikti yang berasal dari 99 Perguruan terdiri dari 14 Universitas, 50 Sekolah Tinggi, 7 Politeknik dan 24 Akademi berjumlah 137,842 mahasiswa baik aktif maupun cuti (http://forlap.dikti.go.id). Apabila tidak ditindaklanjuti secara tepat maka lulusan Perguruan Tinggi tersebut, akan menambah jumlah pengangguran terbuka di Indonesia. Sehingga perlu sinergi Pemerintah dan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan mahasiswa berdaya saing baik secara akademis (kognitif),

namun memiliki pemahaman dan

mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi di Indonesia.

Menurut Ahmad Usman (2010)

entrepreneurship is not the function that might be outcome of simple efforts. It requires a regular and permanent attitude

as part of personality. Attitude can be based on personality traits and demographic characteristics; it can also be reshaped with education. Sejumlah langkah telah dilakukan oleh Perguruan

Tinggi, seperti menyelenggarakan

pendidikan kewirausahaan dan

mengikutkan mahasiswa pada kegiatan-kegiatan yang menambah kreatifitas seperti kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang diselenggarakan oleh kopertis.

Selain itu forum inkubator Bisnis dan Teknologi Sumatera Selatan yang terbentuk pada tahun 2014 merupakan wujud nyata dari pemerintah sebagai

wadah untuk mengembangkan dan

menjembatani pengembangan

(3)

Perguruan Tinggi (6,67%) dari PTS di kota Palembang dan beberapa departemen

pemerintahaan berdasarkan Surat

Keputusan (SK) Gubernur Sumatera

Selatan No.

527/KPTS/BALITBANGNOVDA/2014. Begitu pula penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang mahasiswa untuk berkarir sebagai wirausaha.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis berkeinginan mengkaji kembali faktor-faktor motivasi baik internal

maupun eksternal terhadap minat

mahasiswa berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan dengan menambahkan akses modal sebagai variabel moderating

yang dapat memperlemah atau

memperkuat minat mahasiswa untuk berkarir sebagai wirausaha.

Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang

masalah di atas, maka peneliti

merumuskan permasalahan sebagai

berikut: menganalisa kondisi dan pengaruh faktor-faktor motivasi menentukan minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan.

Tujuan

a) Mendeskripsikan kondisi dan minat

berwirausaha mahasiswa PTS di

Sumatera Selatan

b) Mengetahui pengaruh faktor internal, eksternal dari motivasi secara parsial

terhadap minat berwirausaha

mahasiswa PTS di Sumatera Selatan c) Mengetahui pengaruh faktor internal

dan eksternal berpengaruh signifikan

terhadap Minat berwirausaha

Mahasiswa PTS di Sumatera Selatan

dengan moderating variabel secara simultan

Manfaat

a) Memberikan informasi kepada pihak-pihak berkepentingan (Perguruan Tinggi, Pemerintah) dalam menentukan

langka-langkah strategi untuk

meningkatkan jumlah wirausahaan di Provinsi Sumatera Selatan

b) Dosen mendapatkan pengayaan materi dalam membuat silabus ataupun SAP diwujudkan dalam dokumentasi bahan ajar

c) Mahasiswa dapat lebih mengenali minat dalam dirinya setelah mengikuti mata kuliah Kewirausahaan.

TINJAUAN PUSTAKA Minat berwirausaha

Menurut Yanto dalam Chisters (2010) minat berwirausaha adalah kemampuan untuk memberikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup memajukan usaha atau menciptakan usaha baru atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Menurut Djaali (2008) yang dimaksud minat adalah suatu keinginan yang cenderung menetap pada diri seseorang untuk mengarahkan pada

suatu pilihan tertentu sebagai

kebutuhannya, yang selanjutnya akan diwujudkan dalam tindakan nyata dengan adanya perhatian pada objek yang diingkannya itu untuk mencari informasi sebagai wawasan bagi dirinya. Dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah suatu rasa lebih suka dan rasa

ketertarikan kepada sesuatu dan

(4)

Akses Modal

Aksesadalah jalan masuk sedangkan modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan dan sebagainya (http://kbbi.web.id/akses). Simposium Nasional (dalam Jaka Sriyana, 2010:98)

dari berbagai konsep mengenai

pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, berikut beberapa pilihan strategi yang dilakukan dalam pemberdayaan UKM, yaitu: Kemudahan dalam Akses Permodalan.Salah satu permasalahan yang dihadapi UKM adalah aspek permodalan.

Motivasi

Menurut Veithzal Rivai (2011:871) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Menurut Robert L. Malthis dan John H. Jackson (2006:114), motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang biasanya bertindak karena satu alas an : untuk mencapai tujuan. Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan.

Munandar (2008:323)

mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses di mana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Motivasi (motivation) mengacu pada dorongan, baik dari internal atau dari eksternal diri seorang yang memunculkan antusiasme dan kegigihan untuk melakukan tindakan tertentu.

Faktor internal a. Kreativitas

Stephen Covey (dalam Mutis, 1995:2) mengungkapkan empat sisi potensial yang dimiliki manusia, yaitu A) Sikap awareness, sikap mawas diri; B)

Conscience, mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkehendak baik, serta memiliki misi dalam hidup ini; C) Independent will, pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk Mentransendensi; dan D) Creative imagination, berfikir transenden dan mengarah ke depan/jangka panjang untuk memecahkan aneka masalah dengan imajinasi, khayalan serta memacu adaptasi yang tepat.

b. Personal

Menurut Erich Fromm (dalam Alma

2013:78) faktor personal adalah

keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi

atau memperoleh yang khas pada

seseorang yang membuatnya menjadi unik. Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa faktor personal itu meliputi keinginan berprestasi, keinginan mandiri, berani menanggung resiko.

Menurut Horton (1982:12), pengertian kepribadian adalah keseluruhan sikap,

perasaan, ekspresi, dan temperamen

seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan berperilaku yang baku, atau berpola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya. Sedangkan pengertian kepribadian menurut Schaefer dan Lamm (1998:97) adalah sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas, dan perilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atau baku, berlaku terus-menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi.

(5)

H2

Faktor Internal (X1)

Faktor Eksternal (X2)

Akses Modal (X3)

Minat Berwirausaha

(Y)

H1

H4 H3

H5

a. Lingkungan keluarga

Merupakan lingkungan pendidikan pertama, karena di dalam keluarga inilah anak-anak akan mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga (Hasbullah, 2009:38). Minat berwirausaha akan terbentuk apa bila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktivitas

sesama anggota keluarga saling

mempengaruhi baik secara langsung

maupun tidak langsung (Maman

Suryaman, 2006: 25).

Menurut Syamsu Yusuf (2012:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu. Wasty Soemanto (2008:38) menyatakan,

“Orang tua atau keluarga juga merupakan

peletak dasar bagi persiapan anak-anak agar dimasa yang akan datang dapat

menjadi pekerja yang efektif”. Teori Konvergensi (Walgito, 2004) menyatakan bahwa lingkungan sekitar rmempunyai

peranan yang penting dalam

perkembangan individu. Seseorang yang tumbuh di lingkungan pedagang secara

relatif akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menjadi pedagang.

Keluarga merupakan kelompok

sosial pertama dalam kehidupan manusia tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Dalam keluarga, seorang anak pertama-tama belajar memperhatikan keinginan orang lain, bekerjasama, bantu membantu, atau sebagai makhluk sosial dan mempunyai norma-norma dan kecakapan-kecakapan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain (Sobur, 2003).

b. Proses pembelajaran

Proses pembelajaran pada

pendidikan tinggi adalah kegiatan penyampaian jasa oleh dosen kepada pelanggan mahasiswa sesuai dengan rencana dan kontrak kuliah yang telah disepakati (Dimyati dan Mujiono, 2006).

Komponen yang mempengaruhi

berjalannya suatu proses pembelajaran menurut Zain dkk (1997:48), dalam kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa komponen pembelajaran yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu: 1) guru, 2) siswa, 3) materi pembelajaran, 4) metode pembelajaran, 5)

media pembelajaran, 6) evaluasi

pembelajaran.

Kerangka Berpikir

(6)

Hipotesis

H1 = Faktor internal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha H2 = Faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

H3 = Akses Modal berpengaruh

signifikan terhadap minat berwirausaha H4 = Faktor internal dengan akses modal sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap minat berwirausaha

H5 = Faktor eksternal dengan akses modal sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap minat berwirausaha

METODE PENELITIAN Tahap-tahap Penelitian

Berikut skema bagan alir tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar Skema Kegiatan Penelitian skema di bawah ini:

Lokasi Penelitian

Penelitian akan dilaksanakan pada PTS di Lingkungan Kopertis II wilayah Sumatera Selatan.

Peubah, populasi dan sampel peubah yang diamati/diukur

Pengubah yang diukur dalam

penelitian ini ada 4 variabel yg terdiri dari variabel independen (motivasi faktor internal (X1) dan Eksternal (X2)), Akses Modal Variabel Moderating (X3) dan Variabel dependent (Y)

Populasi dan Sampel

(7)

No Kabupaten/Kota Ibu Kota Kabupaten PTS Jumlah sampel

1 Kabupaten Ogan Komering Ulu Baturaja 1.2. Universitas Baturaja STIE Dwi Sakti Baturaja 5.800 /59

2 Kabupaten Ogan Komering Ilir Kayu Agung Universitas Islam OKI Kayu

Agung 628/6

3 Kabupaten Muara Enim Muara Enim STIE Serasan Muara Enim 423/4

4 Kabupaten Lahat Lahat STIE Serelo Lahat 1.585/16

5 Kabupaten Musi Rawas Muara Beliti - -

6 Kabupaten Musi Banyuasin Sekayu STIE Rahmaniyah Sekayu 1.399/14

7 Kabupaten Banyuasin Pangkalan Balai - -

8 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura STIE Trisna Negara Belitang 1.938/20

9 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Muara Dua STMIK Muara Dua 85/1

10 Kabupaten Ogan Ilir Indralaya - -

11 Kabupaten Empat Lawang Tebing Tinggi - -

12 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Talang Ubi - -

13 Kabupaten Musi Rawas Utara Rupit - -

14 Kota Palembang -

Universitas Muhammadiyah

Palembang 8.771/90

Universitas Palembang 1.044/11

Universitas Tridinanti 5.265/54

Universitas Bina Darma 5.630/58

Universitas Katolik Musi

Charitas 2.138/22

Akbid Rizki Patya 135/1

Politeknik Anika 76/1

15 Kota Pagar Alam - STT Pagaralam 381/15

16 Kota Lubuk Linggau - STIE Musi Rawas

Lubuklinggau 1.845/19

17 Kota Prabumulih STMIK Prabumulih

STIE Prabumulih 316/3

n 404

Jumlah n terealisasi 393

Sumber data : diolah Penulis

Dari rumus solvin tersebut

didapatkan jumlah sampel 404 orang mahasiswa. Kemudian ukuran sampel

pada masing-masing PTS tersebut

(8)

Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode Studi Literatur dan Survey Lapangan, serta teknik untuk mendapatkan data dengan menyebarkan kuesioner disertai lembar wawancara.

Analisis Data

Penelitian ini digunakan regresi berganda yang diuji dalam 2 (dua) tahap. Pengujian pertama menguji pengaruh faktor internal, faktor eksternal terhadap minat berwirausaha (tanpa variabel pemoderasi). Dengan rumus persamaan sebagai berikut:

Y = b0 + b1fak.internal + b2fak.eksternal + e ...(1)

Pengujian kedua menggunakan

variabel pemoderasi yaitu Akses Modal. Model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai variabel moderasi adalah sebagai berikut :

Y = b0 + b1 fak. internal + b2 fak. eksternal + b3 Ak. Modal + b4 fak. internal. Ak. Modal + b5 fak. eksternal. Ak. Modal + e ....(2)

Keterangan:

Y = Minat Berwirausaha

b0-b7 = Konstanta

Fak. Internal = Faktor Internal (Kepribadian, Kreativitas)

Fak.Ekternal = Faktor Eksternal

(Lingkungan keluarga, Proses

pembelajaran)

Ak.Modal = Akses Modal

e = Standar Error

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabulasi Wawancara

Data wawancara dan kuesioner terkumpul sebanyak 393 dari 404 data yang disebarkan. Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa semester 4,6,8 dan 10 yang telah mengikuti mata kuliah kewirausahaan yang berasal dari 7 Kabupaten dan 4 Kota dengan total 19 PTS di Sumatera Selatan. Responden berjenis kelamin laki-laki (45,29%) dan perempuan (50,64%) sedangkan 4,07% tidak mengisi data jenis kelamin. Responden terdiri dari mahasiswa semester 4 (empat) sebanyak 24,17%, 6 (enam) sebanyak 47,07%, 8 (delapan) sebanyak 22,90%, 10 (sepuluh) 2,04% dan 1,27% tidak mengisi data. Hasil olah data wawancara dengan 7 (tujuh) pertanyaan dengan sistem terbuka maka direkap dan ditabulasi sebagai berikut :

Tabel 5.1 pertanyaan No. 1 dan 2

Memiliki Usaha Mengikuti keg

Ya Tidak

Tidak

menjawab Pelatihan Sosialisasi Workshop tidak

Tidak menjawab

63 314 16 59 23 17 278 16

16,03053 89,71429 4,07 15,01272 5,852417 4,3256997 70,737913 4,07

Sumber : data diolah

Dari 393 mahasiswa yang menjawab pertanyaan no. 1, responden yang menjawab memiliki usaha hanya 16% yang memiliki usaha sedangkan 89,7% dan 4,1% tidak memberikan jawaban. Tabulasi pertanyaan kedua 70,73% mahasiswa

(9)

workshop hanya 4,3%. Kegiatan yang pernah diikuti oleh mahasiswa tentang kewirausahaan adalah pelatihan usaha UKM, membuka usaha baru, seminar

usaha rumahan, pelatihan ternak ayam dan sosialisasi dari Kopertis program mahasiswa wirausaha (PMW).

Tabel 5.2 Pertanyaan no. 3 dan 4

Menulis Bussines Plan Pekerjaan Orang tua

Ya Tidak

Tidak

menjawab PNS Petani Buruh Karyawan Wirausaha lain-lain

90 287 16 57 113 25 55 106 37

22,90076 73,02799 4,07 14,5 28,75318 6,361323 13,99491 26,97201 9,343511

Sumber : data diolah

Berdasarkan data yang telah didapat

22,9% mahasiswa pernah membuat

proposal untuk mengajuhkan usaha baru dan 73% belum pernah membuat proposal dan 4% tidak menjawab. 22,9% tersebut membuat proposal karena tugas mata kuliah kewirausahaan dan mengikuti

kegiatan PKM yang diselenggarakan oleh Dikti/kopertis. Kemudian hasil tabulasi pertanyaan ke 4 pekerjaan orangtua 14,5% PNS, 26,97% berwirausaha, 28,75% petani, 6,36% buruh, 14% karyawan dan

9,34% tidak menjawab pekerjaan

orangtua/lain-lain.

Tabel 5.3 Pertanyaan no. 5

Nilai Mata Kuliah

A B C D E Kosong

115 229 14 0 0 29

29,3 58,3 3,562 0 0 7,379135

Sumber : data diolah

Responden menjawab nilai akhir yang diperoleh untuk mata kuliah kewirausahaan adalah 29,3% mahasiswa

mendapatkan nilai A, 58,3% nilai B, 3,56% nilai C sedangkan 7,37% tidak mengisi jawaban pertanyaan no. 5

Tabel 5.4 pertanyaan no. 6 dan 7

SAP Mt. Kuliah Minat berkarir

100% Teori (1) 84 21,37405 Berminat Tidak

75% teori , 25% Praktek (2) 139 35,36896 319 74

50% Teori, 50% Praktek (3) 111 28,24427 81,17048 18,829517

25% Teori, 75% Praktek (4) 45 11,45038

100% Praktek (5) 0 0

Sumber : data diolah

19 (sembilan belas) PTS yang penulis ambil sampel pada mata kuliah

kewirausahaan masih menerap

menunjukkan 21,37% menggunakan

(10)

adalah 25% teori dan 75% praktek. Untuk pertanyaan ketujuh apakah mahasiswa berminat berkarir sebagai wirausaha 81,17% menjawab berminat selebihnya tidak. Alasan yang diberikan oleh mahasiswa yang berminat bahwa profesi wirausaha memiliki potensi secara ekonomi, bisa mandiri secara finansial (keuntungan), mampu berpikir secara produktif, membuka lapangan pekerjaan, tidak terikat pada orang/instansi lain, menciptakan sesuatu yang bernilai, kreatif dan inovatif, menambah penghasilan, dan tertarik karena mengikuti orang tua.

Hasil Uji persamaan pertama Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang

dibuat akan diterima atau ditolak. Atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan sebesar 5% diperoleh persamaan pertama sebagai berikut: Y = 0,375 + 0,435X1 + 0,156X2 + e

Analisis regresi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian statistik yang dilakukan adalah:

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai adjusted R Square. Nilai adjusted R-Square dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas (independen) dalam menerangkan variabel terikat (dependen).

Tabel 5.5

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .573a .329 .325 .0142125

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data yang diolah

Dari tabel 5.5 diketahui bahwa nilai

adjusted R square sebesar 0,573. Hal ini berarti bahwa 57,3% Y dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sisanya sebesar 42,7% (100% - 57,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji signifikansi simultan (Uji F) digunakan untuk menunjukkan apakah

semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya.

Tabel 5.6

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .039 2 .019 95.411 .000b

Residual .079 390 .000

Total .117 392

a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1

(11)

Dari uji Anova atau Uji F pada table 5.6 di atas, nilai F hitung 95.411 dan F tabel 3,00 (F hitung > F tabel) dengan

probabilitas signifikansi yang

menunjukkan 0,00 (di bawah 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) Y dipengaruhi oleh X1, X2.

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas dalam model regresi berpengaruh secara individu terhadap variabel terikat. Untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dan nilai signifikansinya dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Dalam hal ini, nilai t tabel adalah sebesar 1,96.

Tabel 5.7 Hasil Uji Parsial

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .375 .046 8.214 .000

X1 .435 .042 .483 10.443 .000

X2 .156 .045 .162 3.512 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber:Data yang diolah

Berdasarkan tabel di atas variabel

independent X1 dan X2 memiliki

pengaruh positif signifikan terhadap Y. Hal ini disimpulkan karena t hitung > t tabel, X1 memiliki t hitung > t Tabel yaitu 10,443 > 1,96, dengan nilai probabilitas < 5% (0.000< 0,05), maka Hipotesis H1 diterima. Kemudian X2 memiliki nilai t hitung > t tabel (3,512 > 1,96) memiliki nilai probabilitas < 5% (0.000< 0,05).

Hasil Uji Persamaan ke-2 Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan sebesar 5% diperoleh persamaan sebagai berikut:

Y = 0,467 + 0,372X1 + 0,171X2 0,035X3 – 0,10X1X3 + 0,006X2X3 + e

Analisis regresi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut gambaran dari hasil analisa di atas : setiap peningkatan 1% faktor internal maka terjadi peningkatan minat berwirausaha sebesar 0,372%, begitu pula dengan faktor eksternal akan mengalami peningkatan sebesar 0,171%. Sedangkan untuk setiap peningkatan 1% variabel akses modal terjadi penurunan sebanyak 0,035%, juga dengan variabel faktor internal yang dimoderating oleh variabel akses modal mengalami penurunan sebesar 0,010% sedangkan variabel eksternal yang dimoderating variabel akses modal

mengalami peningkatan setiap 1%

(12)

0,06%. Pengujian statistik yang dilakukan adalah:

Uji Koefisien Determinasi (R2)

Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai adjusted

RSquare. Nilai adjusted R-Square dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas (independen) dalam menerangkan variabel terikat (dependen)

Tabel 5.8

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .578a .334 .326 .0142083

a. Predictors: (Constant), X2X3, X1, X3, X2, X1X3 b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data yang diolah

Dari tabel diketahui bahwa nilai

adjusted R square sebesar 0,578. Hal ini berarti bahwa 57,8% Y dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sisanya sebesar 42,3% (100% - 57,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji signifikansi simultan (Uji F) digunakan untuk menunjukkan apakah

semua variabel independen yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Apabila analisis menggunakan uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikansi terhadap variabel dependen.

Tabel 5.9

Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .039 5 .008 38.834 .000b

Residual .078 387 .000

Total .117 392

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2X3, X1, X3, X2, X1X3

Sumber: Data yang diolah

Dari uji Anova atau Uji F pada tabel di atas, nilai F hitung 38,834 dan F tabel 3,00 (F hitung > F tabel) dengan

probabilitas signifikansi yang

menunjukkan 0,00 (di bawah 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) Y dipengaruhi oleh X1, X2 dan X3.

Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

(13)

hitung dengan t tabel dan nilai signifikansinya dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05.

Dalam hal ini, nilai t tabel adalah sebesar 1,96.

Tabel 5.10 Hasil Uji Parsial

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .467 .077 6.073 .000

X1 .372 .067 .412 5.583 .000

X2 .171 .064 .177 2.659 .008

X3 -.035 .057 -.034 -.611 .542

X1X3 -.010 .009 -.218 -1.125 .261

X2X3 .006 .008 .121 .677 .499

a. Dependent Variable: Y

Hasil olah data yang ditunjukkan pada tabel di atas, dapat dilihat nilai t hitung setiap variabel, tingkat signifikasi sebesar 5% dengan DW sebesar n-k-1 (393-4-1 = 388) diperoleh t tabel sebesar 1,96. Berdasarkan hasil ini, maka disimpulkan bahwa X1 berpengaruh terhadap Y, karena X1 memiliki t hitung > t tabel (5,583>1,96) dengan nilai probabilitas < 5% (0,000<0,05). Kemudian X2 berpengaruh terhadap Y, karena X2 memiliki t hitung > t tabel (2,659>1,96) dengan nilai probabilitas < 5% (0,008<0,05), sedangkan X3, X1.X3, dan X2.X3 disimpulkan tidak memiliki pengaruh terhadap Y, dikarenakan t hitung X3 dan X1.X3 > t hitung dan bernilai negatif dan X2.X3 disimpulkan tidak memiliki pengaruh walaupun nilai t hitung bernilai postif namun < t tabel, serta ketiga variabel ini memiliki nilai probabilitas > 5%.

PEMBAHASAN

Faktor internal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

Berdasarkan data yang telah diolah, Hipotesis H0 dapat diterima dimana faktor internal memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa. Hal ini disimpulkan dari t hitung > t tabel, X1 memiliki t hitung > t Tabel yaitu 10,443 > 1,96, dengan nilai probabilitas < 5% (0.000< 0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muladi Wibowo (2011) dan Retno budi lestari dan trisnadi wijaya (2012). Faktor internal yang menjadi variabel operasional yaitu personal dan kreativitas, personal merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwariskan atau memperoleh

yang khas pada seseorang yang

(14)

Democratic Leader (pemimpin yang demokratis),

Berdasarkan hasil olah data wawancara mahasiswa PTS di Sumatera Selatan menunjukkan 89,07% mahasiswa belum/tidak memiliki usaha dan 16% memiliki usaha, alasan tidak memiliki usaha sebagai berikut: Belum memiliki modal (terkendala dana), Belum adanya keberanian atau kepercayaan diri,Tidak memiliki waktu (karena fokus kuliah),

Belum memiliki pengetahuan

berwirausaha, Belum terpikir, Bingung untuk mengawali usaha dan takut akan

kegagalan, Tidak memiliki bakat

berwirausaha.

Faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

Berdasarkan olah data disimpulkan bahwa Hipotesis H1 diterima, diketahui faktor eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa dimana nilai t hitung > t tabel (3,512 > 1,96) memiliki nilai probabilitas < 5% (0.000< 0,05). Hasil ini sejalan dengan penelitian Retno budi lestari dan trisnadi wijaya (2012) dan Hazirah Amalia Ayuningtias Dan Sanny Ekawati (2015) bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa adalah motivasi berwirausaha. Variabel yang menjadi variabel operasional dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga dan proses pembelajaran. Dalam kehidupan seseorang tidak terlepas dari variabel-variabel tersebut. Lingkungan utama adalah keluarga, karena di dalam keluarga inilah anak-anak akan mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.

Minat berwirausaha akan terbentuk apa bila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktivitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung

maupun tidak langsung (Maman

Suryaman, 2006: 25). Sedangkan proses pembelajaran biasanya di dapat dari pengalaman dan lingkungan pendidikan, proses pembelajaran pada pendidikan adalah kegiatan penyampaian jasa oleh pengajar kepada pelanggan mahasiswa sesuai dengan rencana dan kontrak kuliah yang telah disepakati (Dimyati dan Mujiono, 2006). Dalam proses belajar

tersebut, mahasiswa menggunakan

kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar.

Kemampuan-kemampuan bahan

kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Mahasiswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap lingkungannya.

a. Ranah kognitif, menurut David R. Krathwohl (2001) terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut: (1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip atau metode. (2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. (3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapakan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. (4)

Analisis, mencakup kemampuan

(15)

baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil. (5)

Sintesis, mencakup kemampuan

membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program kerja. (6) Evaluasi, mencakup

kemampuan membentuk pendapat

tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.

b. Ranah afektif, menurut David R. Krathwohl (2001) terdiri dari lima perilaku-perilaku sebagai berikut : 1) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan

memperhatikan hal tersebut.

Misalnya, kemampuan mengakui

adanya perbedaan-perbedaan. 2) Partisipasi, yang mencakup kerelaan,

kesediaan memperhatikan, dan

perpartisipasi dalam satu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan, dan berpartisipasi dalam satu kegiatan. 3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai,

menghargai, mengakui, dan

menentukan sikap, misalnya

menerima suatu pendapat orang lain. 4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu system nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup, misalnya menempatkan nilai dalam suatu skala nilai dan dijadikan

pedoman bertindak secara

bertanggung jawab. 5) Pembentukan

pola hidup, yang mencakup

kemampuan menghayati nilai Dan membentuknya menjadi pola nilai

kehidupan pribadi. Misalnya

kemampuan mempertimbangkan dan menunjukkan yang berdisiplin.

c. Ranah psikomotor (Dimyati dan Mudjiono, 2006). terdiri dari tujuh jenis perilaku: Persepsi, yang

mencakup kemampuan

memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.

Kesiapan, yang mencakup

kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau serangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakaup jasmani dan rohani. 3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerakan peniruan. 4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh. 5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien, dan tepat. 6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaran khusus yang berlaku. 7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri.

Berdasarkan hasil olah data wawancara mendeskripsikan bahwa sistem pembelajaran mata kuliah kewirausahan

PTS di Sumatera Selatan 35%

menggunakan pada teori 75% dan Praktek 25%. Deskripsi selanjutnya, mahasiswa PTS di Sumatera Selatan sebanyak 25,1% pernah mengikuti sosialisasi, pelatihan, seminar, membuat proposal bisnis dan sebagainya sedangkan 74,9% mahasiswa

belum pernah mengikuti kegiatan

berkenaan dengan membangun kompetensi kewirausahaan.

(16)

Faktor Internal dan Eksternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha

Hipotesis H2 Hipotesis, variabel independent X1 dan X2 memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. Hal ini disimpulkan karena t

(2014), Munandar (2008:323)

mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses di mana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Motivasi (motivation) mengacu pada dorongan, baik dari internal atau dari eksternal diri seorang yang memunculkan antusiasme dan kegigihan untuk melakukan tindakan tertentu. Dalam penelitian ini faktor internal dengan menggunakan variabel operasional personal dan kreativitas, dan faktor eksternal (lingkungan keluarga dan proses pembelajaran) dapat mendorong mahasiswa berkinginan yang cenderung menetap pada diri mahasiswa untuk mengarahkan pada suatu pilihan tertentu sebagai kebutuhannya yang selanjutnya akan diwujudkan dalam tindakan nyata dengan adanya perhatian pada objek yang diingkannya seperti memiliki minat berwirausaha.

Faktor Akses Modal berpengaruh terhadap minat berwirausaha

Hipotesis H3 ditolak, variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha PTS di Sumatera Selatan. Dimana X3 t hitung < t tabel serta variabel ini memiliki nilai probabilitas > 5%. Pada penelitian ini akses modal sebagai variabel independent tidak memberikan pengaruh, menurut Simposium Nasional (dalam Jaka Sriyana, 2010:98) dari berbagai konsep mengenai pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, beberapa pilihan strategi yang dilakukan dalam pemberdayaan UKM, yaitu: Kemudahan dalam Akses Permodalan. Akses modal merupakan jalan masuk untuk UKM/Wirausaha dalam mendapatkan uang, barang dan sebagainya untuk dapat dipergunakan menghasilkan sesuatu. Hasil olah data wawancara menjelaskan mahasiswa PTS di Sumatera selatan, 45% mahasiswa menjawab belum melakukan kegiatan wirausaha karena

keterbatasan dana/modal hal ini

memperlihatkan mahasiswa berpikir untuk membangun suatu usaha salah satu faktor pentingnya adalah modal. Modal bukan

hanya berupa dana, melainkan

kepercayaan, relasi dan lainnya.

Faktor Internal dengan Akses Modal sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap minat berwirausaha

Berdasarkan Hipotesis H4 ditolak, dimana faktor internal dengan akses modal sebagai variabel moderating tidak

memiliki pengaruh terhadap Y,

(17)

kepribadian dan akses modal tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.

Faktor eksternal dengan akses modal sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap minat berwirausaha

Hipotesis H5 ditolak, bahwa faktor eksternal diperlemah oleh variabel akses modal (moderating) disimpulkan tidak memiliki pengaruh terhadap Minat berwirausaha, dikarenakan t hitung < t tabel (0,677 > 1,96) dan tidak signifikan, variabel ini memiliki nilai probabilitas (0,499> 0.00). Variabel akses Modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk memulai usaha. Penelitian oleh beberapa peneliti seperti Marsden, Meier dan Pilgrim, Steel dalam Indarti et al (2001) menyatakan bahwa kesulitan dalam mendapatkan akses modal, skema kredit dan kendala sistem keuangan dipandang sebagai hambatan utama dalam kesuksesan usaha menurut calon-calon wirausaha di negara-negara berkembang.

KESIMPULAN

a. Mahasiswa PTS di Sumatera Selatan yang memiliki minat berwirausaha setelah menjadi alumni adalah sebesar 81,17%

b. 35,36% Proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan pada PTS di Sumatera Selatan menerapkan praktek 25% dan 75%

c. Pencapaian hasil pembelajaran 58,3% mendapatkan nilai B

d. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi, pelatihan, seminar dan sebagainya masih cukup rendah sebesar 25,2% dan membuat proposal bisnis sebesar 22,9% sehingga perlu

ditingkatkan dalam mengikuti

kegiatan-kegiatan yang dapat

merangsang karakteristik wirausaha e. Latarbelakang keluarga/pekerjaan

orang tua mahasiswa adalah 14,5% PNS, 26,97% berwirausaha, 28,75% petani, 6,36% buruh, 14% karyawan dan 9,34% tidak menjawab pekerjaan orangtua/lain-lain.

Hasil uji statistik persamaan satu sebagai berikut :

a. H0 diterima, variabel faktor internal

(personal dan kreaktivitas)

berpengaruh signifikasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan

b. H1 diterima, variabel faktor ekternal (lingkungan keluarga dan proses pembelajaran) berpengaruh signifikasi

terhadap minat berwirausaha

mahasiswa PTS di Sumatera Selatan c. H2 diterima, secara simultan variabel

faktor internal variabel dan faktor ekternal berpengaruh signifikasi

terhadap minat berwirausaha

mahasiswa PTS di Sumatera Selatan Hasil Uji statistik Persamaan Kedua sebagai berikut :

a. H3 ditolak, variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan

b. H4 ditolak, variabel faktor internal dimoderating oleh variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan

c. H5 ditolak, variabel faktor eksternal dimoderating oleh variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan

(18)

faktor internal dimoderating akses

modal dan faktor eksternal

dimoderating akses modal

berpengaruh signifikasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan

SARAN

Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sangat sedikit yaitu empat variabel, pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya yang berhubungan dengan hal-hal yang dapat

meningkatkan minat berwirausaha

mahasiswa khususnya di Sumatera

Selatan. Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi, jumlah sampel yang terlibat mendekati angka proposional, sehingga dapat mendekati gambaran kondisi sebenarnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmed, Ishfaq et al. 2010, Determinants

of Students’ Entrepreneurial Career

Intentions : Evidence from Business Graduates”, European Journal of

Alma, Buchari. 2013. Kewirausahaan. Bandung. Alfabeta.

Anderson L W dan Krathwohl D R. (2001). Revisi Taksonomi Bloom Ranah Kognitif. (online). http://kamriantiramli.wordpress.c om/2011/04/21/; diakses 29 November 2012).

Djamarabahri, Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Direktorat jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan Ditjen pendidikan tinggi Kementerian pendidikan dan

kebudayaan. (2013). Modul

pembelajaran kewirausahaan.

Ginting, Mbayak. Yuliawan, Eko. (2015).

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Kasus Pada Stmik Mikroskil Medan). Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Volume 5, Nomor 01, April 2015. Hal 61-69 Hasbullah. (2009). Dasar-dasar Ilmu

Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Hazirah Amalia Ayuningtias Dan Sanny Ekawati (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 49-71

Horton, Paul B. & Chester L. Hunt..1998.

Sosiologi. Jakarta: Erlangga.

http://kbbi.web.id/akses

https://beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-di-indonesia. diakses

25 april 2016

Indarti, N. Dan Rostiani, R (2008).

Intensitas Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia. 23 (4). 1-27

Koranti. (2013). Analisis pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Gunadarma”. Tidak

dipublikasikan.

(19)

Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Fakultas Teknik

– Universitas Negeri Semarang Mathis Robert L. Jackson John H. (2006).

Human Resource Management. alih bahasa. Salemba Empat. Jakarta. Mopangga, Herwin. (2014). Faktor

Determinan Minat Wirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Jurnal Trikonomika Volume 13, No. 1, Juni 2014, Hal. 78–90 ISSN 1411-514X (print) / ISSN 2355-7737 (online).

Munandar, Ashar Sunyoto. (2008).

Psikologi Industri dan Organisasi. Universitas Indonesia, Jakarta.

Mutis, Thoby. 1995. Kewirausahaan yang berproses. Jakarta. Grasindo

Retno budi lestari dan trisnadi wijaya

(2012). Pengaruh Pendidikan

Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Di STIE MDP, STMIK MDP, DAN STIE

MUSI. Forum Bisnis Dan

Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP .Vol. 1 No. 2 Maret 2012, hal 112-119

Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE

Sriyana, Jaka. (2010). Simposium Nasional : Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan

Menengah (UKM): StudiKasus Di Kab. Bantul. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta

http://dppm.uii.ac.id/dokumen/dikti/f iles/DPPMUII_09._79103_STRATE GI_PENGEMBANGAN_USAHA_ KECIL_DAN_MENENGAH_(UK M). pdf, diakses pada tanggal 8 April 2016, Pukul 20.00 WIB

Sury aman, Maman. (2006). Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Skripsi, Fakultas Teknik

– Universitas Negeri Semarang

Syamsu, Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2011. Teori Kepribadian. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Veithzal Rivai. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek . PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, Jakarta.

Totok S, Wiryasaputra. (2004).

Entrepreneur : Anda Merdeka jadi

bos. Jakarta: Tridaharma

Manunggal.

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Andi. Yogyakarta.

Gambar

Gambar 1 Kerangka Pemikiran
Tabel 5.2 Pertanyaan no. 3 dan 4
Tabel 5.9 Hasil Uji Simultan (Uji F)
Tabel 5.10

Referensi

Dokumen terkait

tubercle yang berseta; Femur : duri dorsal dan ventral terdapat lima duri utama dan terdapat duri-duri kecil diantaranya, jika diurutkan dari duri. terbesarnya

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR. PENANGANAN SATRESKRIM SEMESTER 1

Ketiga karya tersebut memberikan peranan penting terhadap terciptanya kitab setelahnya, yaitu Tafsir al-Hadis. Sebagai pengantarnya, Izzat Darwazah menulis karya yang

mempengaruhi pengasuhan anak menurut Hurlock (1999) yaitu sebagai berikut: Kesamaan dengan gaya kepemimpinan yang digunakan orang tua, Penyesuaian dengan cara

2 Http://bisnisukm.com dikunjungi tanggal 13 Mei 2009 3 http://home.indo.net.id dikunjungi tanggal 14 Mei 2009.. Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak

Sesuai dengan tujuan penelitian adalah menentukan model terbaik untuk mengestimasi pengaruh dari PDB Sektoral (PDBSEK), tingkat suku bunga BI (BI_RATE) dan

Dari hasil analisis diatas dapat disimpulkan bahwa variabel X1= pendapatan keluarga mempunyai hubungan (korelasi) yang sangat kuat (sempurna) terhadap tingkat kesejahteraan

Hasil analisis ragam menunjukan bahwa tidak ada interaksi pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi dengan varietas padi dan pemberian pupuk hayati pada variabel pengamatan