DETERMINAN MOTIVASI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI SUMATERA SELATAN
Eni Cahyani**& Novita Sari**
Email : eni_japung27@yahoo.co.id
Abstrak
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan kondisi dan mengetahui determinan motivasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan dilanjutkan akses modal sebagai variabel moderating. Metode penelitian dengan survey lapangan dan studi pustaka, teknik pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner. Teknik analisa menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menggambarkan mahasiswa berminat berwirausaha sebesar 81,17%, proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan menerapkan praktek 25% dan 75% sebesar 35,36% sehingga kegiatan praktek perlu ditingkatkan. Pencapaian hasil pembelajaran 58,3% mendapatkan nilai B. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi, pelatihan, seminar dan sebagainya sebesar 25,2%, membuat proposal bisnis sebesar 22,9% sehingga perlu ditingkatkan untuk merangsang karakteristik wirausaha. Hasil persamaan pertama variabel faktor internal (personal dan kreaktivitas) dan faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. secara simultan variabel faktor internal variabel dan faktor ekternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. Hasil Uji statistik Persamaan kedua sebagai variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. baik variabel faktor internal dan eksternal yang dimoderating oleh variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan.
Kata Kunci : Faktor internal, faktor eksternal, minat berwirausaha, akses modal, Sumatera Selatan
Abstract
Purpose this study to describe the condition and determine the determinants of motivation to entrepreneurship interests of private university in South Sumatra followed by capital access as a moderating variable. Methods of research with field survey and literature study, data collection techniques with interviews and questionnaires. Analytical techniques using descriptive qualitative and quantitative. The result of the research shows that students interested in entrepreneurship are 81,17%, entrepreneurship subject practice practice 25% and 75% 35,36% so practice activity need to be improved. Achievement of learning outcomes 58.3% get a score B. Students who follow the socialization, training, seminars and so on by 25.2%, make a business proposal of 22.9% so it needs to be improved to stimulate the characteristics of entrepreneurship. The result of the first equation of internal factor variable (personal and creativity) and external factor have an influence on the entrepreneurship interest of private university in South Sumatera. simultaneously variable of internal factor of variable and external factor have an effect on significance to entrepreneur interest of private university in South Sumatera. Statistical Test Results The second equation as a variable of capital access does not affect the interest of entrepreneurship interest of private university in South Sumatera. both internal and external factor variable dimoderating by variable of capital access do not have an effect to entrepreneur interest of Private University in South Sumatera.
Keywords: Internal factors, external factors, interest in entrepreneurship, access to capital, South Sumatra
PENDAHULUAN Latar Belakang
Salah satu permasalahan Indonesia adalah sulitnya meningkatkan pendapatan perkapita, dikarenakan jumlah wirausaha
pertahun (1,65%) pada akhir 2015 belum sesuai dengan pertumbuhan jumlah
penduduk Indonesia. Masyarakat
lapangan kerja (wirausaha pada tabel 1, jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2015 sebanyak 7,56 juta orang, bertambah 320 ribu orang dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 7,24 juta jiwa. Pada Agustus 2015, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia berdasarkan pendidikan didominasi oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 12,65
persen, disusul Sekolah Menengah Atas sebesar 10,32 persen, Diploma 7,54 persen, Sarjana 6,40 persen, Sekolah Menengah Pertama 6,22 persen, dan Sekolah Dasar ke bawah 2,74 persen ( https://beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-di-indonesia).
Tahun 2015, tercatat di Provinsi Sumatera Selatan jumlah mahasiswa pada forlap dikti yang berasal dari 99 Perguruan terdiri dari 14 Universitas, 50 Sekolah Tinggi, 7 Politeknik dan 24 Akademi berjumlah 137,842 mahasiswa baik aktif maupun cuti (http://forlap.dikti.go.id). Apabila tidak ditindaklanjuti secara tepat maka lulusan Perguruan Tinggi tersebut, akan menambah jumlah pengangguran terbuka di Indonesia. Sehingga perlu sinergi Pemerintah dan Perguruan Tinggi untuk menghasilkan mahasiswa berdaya saing baik secara akademis (kognitif),
namun memiliki pemahaman dan
mengatasi persoalan-persoalan yang terjadi di Indonesia.
Menurut Ahmad Usman (2010)
entrepreneurship is not the function that might be outcome of simple efforts. It requires a regular and permanent attitude
as part of personality. Attitude can be based on personality traits and demographic characteristics; it can also be reshaped with education. Sejumlah langkah telah dilakukan oleh Perguruan
Tinggi, seperti menyelenggarakan
pendidikan kewirausahaan dan
mengikutkan mahasiswa pada kegiatan-kegiatan yang menambah kreatifitas seperti kegiatan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang diselenggarakan oleh kopertis.
Selain itu forum inkubator Bisnis dan Teknologi Sumatera Selatan yang terbentuk pada tahun 2014 merupakan wujud nyata dari pemerintah sebagai
wadah untuk mengembangkan dan
menjembatani pengembangan
Perguruan Tinggi (6,67%) dari PTS di kota Palembang dan beberapa departemen
pemerintahaan berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Gubernur Sumatera
Selatan No.
527/KPTS/BALITBANGNOVDA/2014. Begitu pula penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi minat seseorang mahasiswa untuk berkarir sebagai wirausaha.
Berdasarkan latar belakang di atas penulis berkeinginan mengkaji kembali faktor-faktor motivasi baik internal
maupun eksternal terhadap minat
mahasiswa berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan dengan menambahkan akses modal sebagai variabel moderating
yang dapat memperlemah atau
memperkuat minat mahasiswa untuk berkarir sebagai wirausaha.
Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang
masalah di atas, maka peneliti
merumuskan permasalahan sebagai
berikut: menganalisa kondisi dan pengaruh faktor-faktor motivasi menentukan minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan.
Tujuan
a) Mendeskripsikan kondisi dan minat
berwirausaha mahasiswa PTS di
Sumatera Selatan
b) Mengetahui pengaruh faktor internal, eksternal dari motivasi secara parsial
terhadap minat berwirausaha
mahasiswa PTS di Sumatera Selatan c) Mengetahui pengaruh faktor internal
dan eksternal berpengaruh signifikan
terhadap Minat berwirausaha
Mahasiswa PTS di Sumatera Selatan
dengan moderating variabel secara simultan
Manfaat
a) Memberikan informasi kepada pihak-pihak berkepentingan (Perguruan Tinggi, Pemerintah) dalam menentukan
langka-langkah strategi untuk
meningkatkan jumlah wirausahaan di Provinsi Sumatera Selatan
b) Dosen mendapatkan pengayaan materi dalam membuat silabus ataupun SAP diwujudkan dalam dokumentasi bahan ajar
c) Mahasiswa dapat lebih mengenali minat dalam dirinya setelah mengikuti mata kuliah Kewirausahaan.
TINJAUAN PUSTAKA Minat berwirausaha
Menurut Yanto dalam Chisters (2010) minat berwirausaha adalah kemampuan untuk memberikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup memajukan usaha atau menciptakan usaha baru atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Menurut Djaali (2008) yang dimaksud minat adalah suatu keinginan yang cenderung menetap pada diri seseorang untuk mengarahkan pada
suatu pilihan tertentu sebagai
kebutuhannya, yang selanjutnya akan diwujudkan dalam tindakan nyata dengan adanya perhatian pada objek yang diingkannya itu untuk mencari informasi sebagai wawasan bagi dirinya. Dapat disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan kepada sesuatu dan
Akses Modal
Aksesadalah jalan masuk sedangkan modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untuk berdagang, melepas uang, dan sebagainya; harta benda (uang, barang, dan sebagainya) yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan dan sebagainya (http://kbbi.web.id/akses). Simposium Nasional (dalam Jaka Sriyana, 2010:98)
dari berbagai konsep mengenai
pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, berikut beberapa pilihan strategi yang dilakukan dalam pemberdayaan UKM, yaitu: Kemudahan dalam Akses Permodalan.Salah satu permasalahan yang dihadapi UKM adalah aspek permodalan.
Motivasi
Menurut Veithzal Rivai (2011:871) motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Menurut Robert L. Malthis dan John H. Jackson (2006:114), motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. Orang biasanya bertindak karena satu alas an : untuk mencapai tujuan. Jadi, motivasi adalah sebuah dorongan yang diatur oleh tujuan dan jarang muncul dalam kekosongan.
Munandar (2008:323)
mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses di mana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Motivasi (motivation) mengacu pada dorongan, baik dari internal atau dari eksternal diri seorang yang memunculkan antusiasme dan kegigihan untuk melakukan tindakan tertentu.
Faktor internal a. Kreativitas
Stephen Covey (dalam Mutis, 1995:2) mengungkapkan empat sisi potensial yang dimiliki manusia, yaitu A) Sikap awareness, sikap mawas diri; B)
Conscience, mempertajam suara hati supaya menjadi manusia berkehendak baik, serta memiliki misi dalam hidup ini; C) Independent will, pandangan independen untuk bekal bertindak dan kekuatan untuk Mentransendensi; dan D) Creative imagination, berfikir transenden dan mengarah ke depan/jangka panjang untuk memecahkan aneka masalah dengan imajinasi, khayalan serta memacu adaptasi yang tepat.
b. Personal
Menurut Erich Fromm (dalam Alma
2013:78) faktor personal adalah
keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi
atau memperoleh yang khas pada
seseorang yang membuatnya menjadi unik. Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa faktor personal itu meliputi keinginan berprestasi, keinginan mandiri, berani menanggung resiko.
Menurut Horton (1982:12), pengertian kepribadian adalah keseluruhan sikap,
perasaan, ekspresi, dan temperamen
seseorang. Sikap, perasaan, ekspresi, dan temperamen itu akan terwujud dalam tindakan seseorang jika dihadapkan pada situasi tertentu. Setiap orang mempunyai kecenderungan berperilaku yang baku, atau berpola dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya. Sedangkan pengertian kepribadian menurut Schaefer dan Lamm (1998:97) adalah sebagai keseluruhan pola sikap, kebutuhan, ciri-ciri khas, dan perilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang sudah menjadi standar atau baku, berlaku terus-menerus secara konsisten dalam menghadapi situasi yang dihadapi.
H2
Faktor Internal (X1)
Faktor Eksternal (X2)
Akses Modal (X3)
Minat Berwirausaha
(Y)
H1
H4 H3
H5
a. Lingkungan keluarga
Merupakan lingkungan pendidikan pertama, karena di dalam keluarga inilah anak-anak akan mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga (Hasbullah, 2009:38). Minat berwirausaha akan terbentuk apa bila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktivitas
sesama anggota keluarga saling
mempengaruhi baik secara langsung
maupun tidak langsung (Maman
Suryaman, 2006: 25).
Menurut Syamsu Yusuf (2012:23) lingkungan adalah keseluruhan fenomena (peristiwa, situasi, atau kondisi) fisik/alam atau sosial yang mempengaruhi atau dipengaruhi perkembangan individu. Wasty Soemanto (2008:38) menyatakan,
“Orang tua atau keluarga juga merupakan
peletak dasar bagi persiapan anak-anak agar dimasa yang akan datang dapat
menjadi pekerja yang efektif”. Teori Konvergensi (Walgito, 2004) menyatakan bahwa lingkungan sekitar rmempunyai
peranan yang penting dalam
perkembangan individu. Seseorang yang tumbuh di lingkungan pedagang secara
relatif akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk menjadi pedagang.
Keluarga merupakan kelompok
sosial pertama dalam kehidupan manusia tempat belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial di dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya. Dalam keluarga, seorang anak pertama-tama belajar memperhatikan keinginan orang lain, bekerjasama, bantu membantu, atau sebagai makhluk sosial dan mempunyai norma-norma dan kecakapan-kecakapan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain (Sobur, 2003).
b. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran pada
pendidikan tinggi adalah kegiatan penyampaian jasa oleh dosen kepada pelanggan mahasiswa sesuai dengan rencana dan kontrak kuliah yang telah disepakati (Dimyati dan Mujiono, 2006).
Komponen yang mempengaruhi
berjalannya suatu proses pembelajaran menurut Zain dkk (1997:48), dalam kegiatan belajar mengajar terdapat beberapa komponen pembelajaran yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya yaitu: 1) guru, 2) siswa, 3) materi pembelajaran, 4) metode pembelajaran, 5)
media pembelajaran, 6) evaluasi
pembelajaran.
Kerangka Berpikir
Hipotesis
H1 = Faktor internal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha H2 = Faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha
H3 = Akses Modal berpengaruh
signifikan terhadap minat berwirausaha H4 = Faktor internal dengan akses modal sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap minat berwirausaha
H5 = Faktor eksternal dengan akses modal sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap minat berwirausaha
METODE PENELITIAN Tahap-tahap Penelitian
Berikut skema bagan alir tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar Skema Kegiatan Penelitian skema di bawah ini:
Lokasi Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada PTS di Lingkungan Kopertis II wilayah Sumatera Selatan.
Peubah, populasi dan sampel peubah yang diamati/diukur
Pengubah yang diukur dalam
penelitian ini ada 4 variabel yg terdiri dari variabel independen (motivasi faktor internal (X1) dan Eksternal (X2)), Akses Modal Variabel Moderating (X3) dan Variabel dependent (Y)
Populasi dan Sampel
No Kabupaten/Kota Ibu Kota Kabupaten PTS Jumlah sampel
1 Kabupaten Ogan Komering Ulu Baturaja 1.2. Universitas Baturaja STIE Dwi Sakti Baturaja 5.800 /59
2 Kabupaten Ogan Komering Ilir Kayu Agung Universitas Islam OKI Kayu
Agung 628/6
3 Kabupaten Muara Enim Muara Enim STIE Serasan Muara Enim 423/4
4 Kabupaten Lahat Lahat STIE Serelo Lahat 1.585/16
5 Kabupaten Musi Rawas Muara Beliti - -
6 Kabupaten Musi Banyuasin Sekayu STIE Rahmaniyah Sekayu 1.399/14
7 Kabupaten Banyuasin Pangkalan Balai - -
8 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Martapura STIE Trisna Negara Belitang 1.938/20
9 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan Muara Dua STMIK Muara Dua 85/1
10 Kabupaten Ogan Ilir Indralaya - -
11 Kabupaten Empat Lawang Tebing Tinggi - -
12 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Talang Ubi - -
13 Kabupaten Musi Rawas Utara Rupit - -
14 Kota Palembang -
Universitas Muhammadiyah
Palembang 8.771/90
Universitas Palembang 1.044/11
Universitas Tridinanti 5.265/54
Universitas Bina Darma 5.630/58
Universitas Katolik Musi
Charitas 2.138/22
Akbid Rizki Patya 135/1
Politeknik Anika 76/1
15 Kota Pagar Alam - STT Pagaralam 381/15
16 Kota Lubuk Linggau - STIE Musi Rawas
Lubuklinggau 1.845/19
17 Kota Prabumulih STMIK Prabumulih
STIE Prabumulih 316/3
n 404
Jumlah n terealisasi 393
Sumber data : diolah Penulis
Dari rumus solvin tersebut
didapatkan jumlah sampel 404 orang mahasiswa. Kemudian ukuran sampel
pada masing-masing PTS tersebut
Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan metode Studi Literatur dan Survey Lapangan, serta teknik untuk mendapatkan data dengan menyebarkan kuesioner disertai lembar wawancara.
Analisis Data
Penelitian ini digunakan regresi berganda yang diuji dalam 2 (dua) tahap. Pengujian pertama menguji pengaruh faktor internal, faktor eksternal terhadap minat berwirausaha (tanpa variabel pemoderasi). Dengan rumus persamaan sebagai berikut:
Y = b0 + b1fak.internal + b2fak.eksternal + e ...(1)
Pengujian kedua menggunakan
variabel pemoderasi yaitu Akses Modal. Model persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai variabel moderasi adalah sebagai berikut :
Y = b0 + b1 fak. internal + b2 fak. eksternal + b3 Ak. Modal + b4 fak. internal. Ak. Modal + b5 fak. eksternal. Ak. Modal + e ....(2)
Keterangan:
Y = Minat Berwirausaha
b0-b7 = Konstanta
Fak. Internal = Faktor Internal (Kepribadian, Kreativitas)
Fak.Ekternal = Faktor Eksternal
(Lingkungan keluarga, Proses
pembelajaran)
Ak.Modal = Akses Modal
e = Standar Error
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabulasi Wawancara
Data wawancara dan kuesioner terkumpul sebanyak 393 dari 404 data yang disebarkan. Kuesioner disebarkan kepada mahasiswa semester 4,6,8 dan 10 yang telah mengikuti mata kuliah kewirausahaan yang berasal dari 7 Kabupaten dan 4 Kota dengan total 19 PTS di Sumatera Selatan. Responden berjenis kelamin laki-laki (45,29%) dan perempuan (50,64%) sedangkan 4,07% tidak mengisi data jenis kelamin. Responden terdiri dari mahasiswa semester 4 (empat) sebanyak 24,17%, 6 (enam) sebanyak 47,07%, 8 (delapan) sebanyak 22,90%, 10 (sepuluh) 2,04% dan 1,27% tidak mengisi data. Hasil olah data wawancara dengan 7 (tujuh) pertanyaan dengan sistem terbuka maka direkap dan ditabulasi sebagai berikut :
Tabel 5.1 pertanyaan No. 1 dan 2
Memiliki Usaha Mengikuti keg
Ya Tidak
Tidak
menjawab Pelatihan Sosialisasi Workshop tidak
Tidak menjawab
63 314 16 59 23 17 278 16
16,03053 89,71429 4,07 15,01272 5,852417 4,3256997 70,737913 4,07
Sumber : data diolah
Dari 393 mahasiswa yang menjawab pertanyaan no. 1, responden yang menjawab memiliki usaha hanya 16% yang memiliki usaha sedangkan 89,7% dan 4,1% tidak memberikan jawaban. Tabulasi pertanyaan kedua 70,73% mahasiswa
workshop hanya 4,3%. Kegiatan yang pernah diikuti oleh mahasiswa tentang kewirausahaan adalah pelatihan usaha UKM, membuka usaha baru, seminar
usaha rumahan, pelatihan ternak ayam dan sosialisasi dari Kopertis program mahasiswa wirausaha (PMW).
Tabel 5.2 Pertanyaan no. 3 dan 4
Menulis Bussines Plan Pekerjaan Orang tua
Ya Tidak
Tidak
menjawab PNS Petani Buruh Karyawan Wirausaha lain-lain
90 287 16 57 113 25 55 106 37
22,90076 73,02799 4,07 14,5 28,75318 6,361323 13,99491 26,97201 9,343511
Sumber : data diolah
Berdasarkan data yang telah didapat
22,9% mahasiswa pernah membuat
proposal untuk mengajuhkan usaha baru dan 73% belum pernah membuat proposal dan 4% tidak menjawab. 22,9% tersebut membuat proposal karena tugas mata kuliah kewirausahaan dan mengikuti
kegiatan PKM yang diselenggarakan oleh Dikti/kopertis. Kemudian hasil tabulasi pertanyaan ke 4 pekerjaan orangtua 14,5% PNS, 26,97% berwirausaha, 28,75% petani, 6,36% buruh, 14% karyawan dan
9,34% tidak menjawab pekerjaan
orangtua/lain-lain.
Tabel 5.3 Pertanyaan no. 5
Nilai Mata Kuliah
A B C D E Kosong
115 229 14 0 0 29
29,3 58,3 3,562 0 0 7,379135
Sumber : data diolah
Responden menjawab nilai akhir yang diperoleh untuk mata kuliah kewirausahaan adalah 29,3% mahasiswa
mendapatkan nilai A, 58,3% nilai B, 3,56% nilai C sedangkan 7,37% tidak mengisi jawaban pertanyaan no. 5
Tabel 5.4 pertanyaan no. 6 dan 7
SAP Mt. Kuliah Minat berkarir
100% Teori (1) 84 21,37405 Berminat Tidak
75% teori , 25% Praktek (2) 139 35,36896 319 74
50% Teori, 50% Praktek (3) 111 28,24427 81,17048 18,829517
25% Teori, 75% Praktek (4) 45 11,45038
100% Praktek (5) 0 0
Sumber : data diolah
19 (sembilan belas) PTS yang penulis ambil sampel pada mata kuliah
kewirausahaan masih menerap
menunjukkan 21,37% menggunakan
adalah 25% teori dan 75% praktek. Untuk pertanyaan ketujuh apakah mahasiswa berminat berkarir sebagai wirausaha 81,17% menjawab berminat selebihnya tidak. Alasan yang diberikan oleh mahasiswa yang berminat bahwa profesi wirausaha memiliki potensi secara ekonomi, bisa mandiri secara finansial (keuntungan), mampu berpikir secara produktif, membuka lapangan pekerjaan, tidak terikat pada orang/instansi lain, menciptakan sesuatu yang bernilai, kreatif dan inovatif, menambah penghasilan, dan tertarik karena mengikuti orang tua.
Hasil Uji persamaan pertama Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang
dibuat akan diterima atau ditolak. Atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan sebesar 5% diperoleh persamaan pertama sebagai berikut: Y = 0,375 + 0,435X1 + 0,156X2 + e
Analisis regresi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian statistik yang dilakukan adalah:
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai adjusted R Square. Nilai adjusted R-Square dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas (independen) dalam menerangkan variabel terikat (dependen).
Tabel 5.5
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .573a .329 .325 .0142125
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y Sumber: Data yang diolah
Dari tabel 5.5 diketahui bahwa nilai
adjusted R square sebesar 0,573. Hal ini berarti bahwa 57,3% Y dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sisanya sebesar 42,7% (100% - 57,3%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji signifikansi simultan (Uji F) digunakan untuk menunjukkan apakah
semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya.
Tabel 5.6
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .039 2 .019 95.411 .000b
Residual .079 390 .000
Total .117 392
a. Dependent Variable: Y b. Predictors: (Constant), X2, X1
Dari uji Anova atau Uji F pada table 5.6 di atas, nilai F hitung 95.411 dan F tabel 3,00 (F hitung > F tabel) dengan
probabilitas signifikansi yang
menunjukkan 0,00 (di bawah 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) Y dipengaruhi oleh X1, X2.
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas dalam model regresi berpengaruh secara individu terhadap variabel terikat. Untuk menentukan apakah hipotesis diterima atau ditolak adalah dengan membandingkan t hitung dengan t tabel dan nilai signifikansinya dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05. Dalam hal ini, nilai t tabel adalah sebesar 1,96.
Tabel 5.7 Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .375 .046 8.214 .000
X1 .435 .042 .483 10.443 .000
X2 .156 .045 .162 3.512 .000
a. Dependent Variable: Y
Sumber:Data yang diolah
Berdasarkan tabel di atas variabel
independent X1 dan X2 memiliki
pengaruh positif signifikan terhadap Y. Hal ini disimpulkan karena t hitung > t tabel, X1 memiliki t hitung > t Tabel yaitu 10,443 > 1,96, dengan nilai probabilitas < 5% (0.000< 0,05), maka Hipotesis H1 diterima. Kemudian X2 memiliki nilai t hitung > t tabel (3,512 > 1,96) memiliki nilai probabilitas < 5% (0.000< 0,05).
Hasil Uji Persamaan ke-2 Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mendapatkan koefisien regresi yang akan menentukan apakah hipotesis yang dibuat akan diterima atau ditolak. Atas dasar hasil analisis regresi dengan menggunakan sebesar 5% diperoleh persamaan sebagai berikut:
Y = 0,467 + 0,372X1 + 0,171X2 – 0,035X3 – 0,10X1X3 + 0,006X2X3 + e
Analisis regresi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen. Berikut gambaran dari hasil analisa di atas : setiap peningkatan 1% faktor internal maka terjadi peningkatan minat berwirausaha sebesar 0,372%, begitu pula dengan faktor eksternal akan mengalami peningkatan sebesar 0,171%. Sedangkan untuk setiap peningkatan 1% variabel akses modal terjadi penurunan sebanyak 0,035%, juga dengan variabel faktor internal yang dimoderating oleh variabel akses modal mengalami penurunan sebesar 0,010% sedangkan variabel eksternal yang dimoderating variabel akses modal
mengalami peningkatan setiap 1%
0,06%. Pengujian statistik yang dilakukan adalah:
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan dengan nilai adjusted
RSquare. Nilai adjusted R-Square dari model regresi digunakan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas (independen) dalam menerangkan variabel terikat (dependen)
Tabel 5.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .578a .334 .326 .0142083
a. Predictors: (Constant), X2X3, X1, X3, X2, X1X3 b. Dependent Variable: Y
Sumber: Data yang diolah
Dari tabel diketahui bahwa nilai
adjusted R square sebesar 0,578. Hal ini berarti bahwa 57,8% Y dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen, sisanya sebesar 42,3% (100% - 57,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji signifikansi simultan (Uji F) digunakan untuk menunjukkan apakah
semua variabel independen yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Apabila analisis menggunakan uji F menunjukkan bahwa semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang signifikansi terhadap variabel dependen.
Tabel 5.9
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .039 5 .008 38.834 .000b
Residual .078 387 .000
Total .117 392
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2X3, X1, X3, X2, X1X3
Sumber: Data yang diolah
Dari uji Anova atau Uji F pada tabel di atas, nilai F hitung 38,834 dan F tabel 3,00 (F hitung > F tabel) dengan
probabilitas signifikansi yang
menunjukkan 0,00 (di bawah 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) Y dipengaruhi oleh X1, X2 dan X3.
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)
hitung dengan t tabel dan nilai signifikansinya dalam penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 0,05.
Dalam hal ini, nilai t tabel adalah sebesar 1,96.
Tabel 5.10 Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .467 .077 6.073 .000
X1 .372 .067 .412 5.583 .000
X2 .171 .064 .177 2.659 .008
X3 -.035 .057 -.034 -.611 .542
X1X3 -.010 .009 -.218 -1.125 .261
X2X3 .006 .008 .121 .677 .499
a. Dependent Variable: Y
Hasil olah data yang ditunjukkan pada tabel di atas, dapat dilihat nilai t hitung setiap variabel, tingkat signifikasi sebesar 5% dengan DW sebesar n-k-1 (393-4-1 = 388) diperoleh t tabel sebesar 1,96. Berdasarkan hasil ini, maka disimpulkan bahwa X1 berpengaruh terhadap Y, karena X1 memiliki t hitung > t tabel (5,583>1,96) dengan nilai probabilitas < 5% (0,000<0,05). Kemudian X2 berpengaruh terhadap Y, karena X2 memiliki t hitung > t tabel (2,659>1,96) dengan nilai probabilitas < 5% (0,008<0,05), sedangkan X3, X1.X3, dan X2.X3 disimpulkan tidak memiliki pengaruh terhadap Y, dikarenakan t hitung X3 dan X1.X3 > t hitung dan bernilai negatif dan X2.X3 disimpulkan tidak memiliki pengaruh walaupun nilai t hitung bernilai postif namun < t tabel, serta ketiga variabel ini memiliki nilai probabilitas > 5%.
PEMBAHASAN
Faktor internal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha
Berdasarkan data yang telah diolah, Hipotesis H0 dapat diterima dimana faktor internal memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap Minat berwirausaha mahasiswa. Hal ini disimpulkan dari t hitung > t tabel, X1 memiliki t hitung > t Tabel yaitu 10,443 > 1,96, dengan nilai probabilitas < 5% (0.000< 0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Muladi Wibowo (2011) dan Retno budi lestari dan trisnadi wijaya (2012). Faktor internal yang menjadi variabel operasional yaitu personal dan kreativitas, personal merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwariskan atau memperoleh
yang khas pada seseorang yang
Democratic Leader (pemimpin yang demokratis),
Berdasarkan hasil olah data wawancara mahasiswa PTS di Sumatera Selatan menunjukkan 89,07% mahasiswa belum/tidak memiliki usaha dan 16% memiliki usaha, alasan tidak memiliki usaha sebagai berikut: Belum memiliki modal (terkendala dana), Belum adanya keberanian atau kepercayaan diri,Tidak memiliki waktu (karena fokus kuliah),
Belum memiliki pengetahuan
berwirausaha, Belum terpikir, Bingung untuk mengawali usaha dan takut akan
kegagalan, Tidak memiliki bakat
berwirausaha.
Faktor eksternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha
Berdasarkan olah data disimpulkan bahwa Hipotesis H1 diterima, diketahui faktor eksternal berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa dimana nilai t hitung > t tabel (3,512 > 1,96) memiliki nilai probabilitas < 5% (0.000< 0,05). Hasil ini sejalan dengan penelitian Retno budi lestari dan trisnadi wijaya (2012) dan Hazirah Amalia Ayuningtias Dan Sanny Ekawati (2015) bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa adalah motivasi berwirausaha. Variabel yang menjadi variabel operasional dalam penelitian ini adalah lingkungan keluarga dan proses pembelajaran. Dalam kehidupan seseorang tidak terlepas dari variabel-variabel tersebut. Lingkungan utama adalah keluarga, karena di dalam keluarga inilah anak-anak akan mendapatkan pendidikan dan bimbingan. Juga dikatakan lingkungan utama karena sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak adalah dalam keluarga.
Minat berwirausaha akan terbentuk apa bila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat tersebut, karena sikap dan aktivitas sesama anggota keluarga saling mempengaruhi baik secara langsung
maupun tidak langsung (Maman
Suryaman, 2006: 25). Sedangkan proses pembelajaran biasanya di dapat dari pengalaman dan lingkungan pendidikan, proses pembelajaran pada pendidikan adalah kegiatan penyampaian jasa oleh pengajar kepada pelanggan mahasiswa sesuai dengan rencana dan kontrak kuliah yang telah disepakati (Dimyati dan Mujiono, 2006). Dalam proses belajar
tersebut, mahasiswa menggunakan
kemampuan mentalnya untuk mempelajari bahan belajar.
Kemampuan-kemampuan bahan
kognitif, afektif, psikomotorik yang dibelajarkan dengan bahan belajar menjadi semakin rinci dan menguat. Mahasiswa yang belajar berarti menggunakan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik terhadap lingkungannya.
a. Ranah kognitif, menurut David R. Krathwohl (2001) terdiri dari enam jenis perilaku sebagai berikut: (1) Pengetahuan, mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Pengetahuan itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip atau metode. (2) Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang dipelajari. (3) Penerapan, mencakup kemampuan menerapakan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru. (4)
Analisis, mencakup kemampuan
baik. Misalnya mengurangi masalah menjadi bagian yang telah kecil. (5)
Sintesis, mencakup kemampuan
membentuk suatu pola baru. Misalnya kemampuan menyusun suatu program kerja. (6) Evaluasi, mencakup
kemampuan membentuk pendapat
tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu.
b. Ranah afektif, menurut David R. Krathwohl (2001) terdiri dari lima perilaku-perilaku sebagai berikut : 1) Penerimaan, yang mencakup kepekaan tentang hal tertentu dan kesediaan
memperhatikan hal tersebut.
Misalnya, kemampuan mengakui
adanya perbedaan-perbedaan. 2) Partisipasi, yang mencakup kerelaan,
kesediaan memperhatikan, dan
perpartisipasi dalam satu kegiatan. Misalnya, mematuhi aturan, dan berpartisipasi dalam satu kegiatan. 3) Penilaian dan penentuan sikap, yang mencakup menerima suatu nilai,
menghargai, mengakui, dan
menentukan sikap, misalnya
menerima suatu pendapat orang lain. 4) Organisasi, yang mencakup kemampuan membentuk suatu system nilai sebagai pedoman dan pegangan hidup, misalnya menempatkan nilai dalam suatu skala nilai dan dijadikan
pedoman bertindak secara
bertanggung jawab. 5) Pembentukan
pola hidup, yang mencakup
kemampuan menghayati nilai Dan membentuknya menjadi pola nilai
kehidupan pribadi. Misalnya
kemampuan mempertimbangkan dan menunjukkan yang berdisiplin.
c. Ranah psikomotor (Dimyati dan Mudjiono, 2006). terdiri dari tujuh jenis perilaku: Persepsi, yang
mencakup kemampuan
memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara khas dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut.
Kesiapan, yang mencakup
kemampuan penempatan diri dalam keadaan dimana akan terjadi suatu gerakan atau serangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakaup jasmani dan rohani. 3) Gerakan terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh atau gerakan peniruan. 4) Gerakan yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakan-gerakan tanpa contoh. 5) Gerakan kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau keterampilan yang terdiri dari banyak tahap secara lancar, efisien, dan tepat. 6) Penyesuaian pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola gerak gerik dengan persyaran khusus yang berlaku. 7) Kreativitas, mencakup kemampuan melahirkan pola gerak gerik yang baru atas dasar prakarsa sendiri.
Berdasarkan hasil olah data wawancara mendeskripsikan bahwa sistem pembelajaran mata kuliah kewirausahan
PTS di Sumatera Selatan 35%
menggunakan pada teori 75% dan Praktek 25%. Deskripsi selanjutnya, mahasiswa PTS di Sumatera Selatan sebanyak 25,1% pernah mengikuti sosialisasi, pelatihan, seminar, membuat proposal bisnis dan sebagainya sedangkan 74,9% mahasiswa
belum pernah mengikuti kegiatan
berkenaan dengan membangun kompetensi kewirausahaan.
Faktor Internal dan Eksternal berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha
Hipotesis H2 Hipotesis, variabel independent X1 dan X2 memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan. Hal ini disimpulkan karena t
(2014), Munandar (2008:323)
mendefinisikan motivasi sebagai suatu proses di mana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. Motivasi (motivation) mengacu pada dorongan, baik dari internal atau dari eksternal diri seorang yang memunculkan antusiasme dan kegigihan untuk melakukan tindakan tertentu. Dalam penelitian ini faktor internal dengan menggunakan variabel operasional personal dan kreativitas, dan faktor eksternal (lingkungan keluarga dan proses pembelajaran) dapat mendorong mahasiswa berkinginan yang cenderung menetap pada diri mahasiswa untuk mengarahkan pada suatu pilihan tertentu sebagai kebutuhannya yang selanjutnya akan diwujudkan dalam tindakan nyata dengan adanya perhatian pada objek yang diingkannya seperti memiliki minat berwirausaha.
Faktor Akses Modal berpengaruh terhadap minat berwirausaha
Hipotesis H3 ditolak, variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha PTS di Sumatera Selatan. Dimana X3 t hitung < t tabel serta variabel ini memiliki nilai probabilitas > 5%. Pada penelitian ini akses modal sebagai variabel independent tidak memberikan pengaruh, menurut Simposium Nasional (dalam Jaka Sriyana, 2010:98) dari berbagai konsep mengenai pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, beberapa pilihan strategi yang dilakukan dalam pemberdayaan UKM, yaitu: Kemudahan dalam Akses Permodalan. Akses modal merupakan jalan masuk untuk UKM/Wirausaha dalam mendapatkan uang, barang dan sebagainya untuk dapat dipergunakan menghasilkan sesuatu. Hasil olah data wawancara menjelaskan mahasiswa PTS di Sumatera selatan, 45% mahasiswa menjawab belum melakukan kegiatan wirausaha karena
keterbatasan dana/modal hal ini
memperlihatkan mahasiswa berpikir untuk membangun suatu usaha salah satu faktor pentingnya adalah modal. Modal bukan
hanya berupa dana, melainkan
kepercayaan, relasi dan lainnya.
Faktor Internal dengan Akses Modal sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap minat berwirausaha
Berdasarkan Hipotesis H4 ditolak, dimana faktor internal dengan akses modal sebagai variabel moderating tidak
memiliki pengaruh terhadap Y,
kepribadian dan akses modal tidak berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.
Faktor eksternal dengan akses modal sebagai variabel moderating berpengaruh terhadap minat berwirausaha
Hipotesis H5 ditolak, bahwa faktor eksternal diperlemah oleh variabel akses modal (moderating) disimpulkan tidak memiliki pengaruh terhadap Minat berwirausaha, dikarenakan t hitung < t tabel (0,677 > 1,96) dan tidak signifikan, variabel ini memiliki nilai probabilitas (0,499> 0.00). Variabel akses Modal merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk memulai usaha. Penelitian oleh beberapa peneliti seperti Marsden, Meier dan Pilgrim, Steel dalam Indarti et al (2001) menyatakan bahwa kesulitan dalam mendapatkan akses modal, skema kredit dan kendala sistem keuangan dipandang sebagai hambatan utama dalam kesuksesan usaha menurut calon-calon wirausaha di negara-negara berkembang.
KESIMPULAN
a. Mahasiswa PTS di Sumatera Selatan yang memiliki minat berwirausaha setelah menjadi alumni adalah sebesar 81,17%
b. 35,36% Proses pembelajaran mata kuliah kewirausahaan pada PTS di Sumatera Selatan menerapkan praktek 25% dan 75%
c. Pencapaian hasil pembelajaran 58,3% mendapatkan nilai B
d. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan sosialisasi, pelatihan, seminar dan sebagainya masih cukup rendah sebesar 25,2% dan membuat proposal bisnis sebesar 22,9% sehingga perlu
ditingkatkan dalam mengikuti
kegiatan-kegiatan yang dapat
merangsang karakteristik wirausaha e. Latarbelakang keluarga/pekerjaan
orang tua mahasiswa adalah 14,5% PNS, 26,97% berwirausaha, 28,75% petani, 6,36% buruh, 14% karyawan dan 9,34% tidak menjawab pekerjaan orangtua/lain-lain.
Hasil uji statistik persamaan satu sebagai berikut :
a. H0 diterima, variabel faktor internal
(personal dan kreaktivitas)
berpengaruh signifikasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan
b. H1 diterima, variabel faktor ekternal (lingkungan keluarga dan proses pembelajaran) berpengaruh signifikasi
terhadap minat berwirausaha
mahasiswa PTS di Sumatera Selatan c. H2 diterima, secara simultan variabel
faktor internal variabel dan faktor ekternal berpengaruh signifikasi
terhadap minat berwirausaha
mahasiswa PTS di Sumatera Selatan Hasil Uji statistik Persamaan Kedua sebagai berikut :
a. H3 ditolak, variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan
b. H4 ditolak, variabel faktor internal dimoderating oleh variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan
c. H5 ditolak, variabel faktor eksternal dimoderating oleh variabel akses modal tidak berpengaruh terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan
faktor internal dimoderating akses
modal dan faktor eksternal
dimoderating akses modal
berpengaruh signifikasi terhadap minat berwirausaha mahasiswa PTS di Sumatera Selatan
SARAN
Variabel yang digunakan untuk penelitian ini sangat sedikit yaitu empat variabel, pada penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel lainnya yang berhubungan dengan hal-hal yang dapat
meningkatkan minat berwirausaha
mahasiswa khususnya di Sumatera
Selatan. Sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih luas mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi, jumlah sampel yang terlibat mendekati angka proposional, sehingga dapat mendekati gambaran kondisi sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, Ishfaq et al. 2010, Determinants
of Students’ Entrepreneurial Career
Intentions : Evidence from Business Graduates”, European Journal of
Alma, Buchari. 2013. Kewirausahaan. Bandung. Alfabeta.
Anderson L W dan Krathwohl D R. (2001). Revisi Taksonomi Bloom Ranah Kognitif. (online). http://kamriantiramli.wordpress.c om/2011/04/21/; diakses 29 November 2012).
Djamarabahri, Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Direktorat jenderal pembelajaran dan kemahasiswaan Ditjen pendidikan tinggi Kementerian pendidikan dan
kebudayaan. (2013). Modul
pembelajaran kewirausahaan.
Ginting, Mbayak. Yuliawan, Eko. (2015).
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Kasus Pada Stmik Mikroskil Medan). Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil Volume 5, Nomor 01, April 2015. Hal 61-69 Hasbullah. (2009). Dasar-dasar Ilmu
Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Hazirah Amalia Ayuningtias Dan Sanny Ekawati (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Jurnal Ekonomi/Volume XX, No. 01, Maret 2015: 49-71
Horton, Paul B. & Chester L. Hunt..1998.
Sosiologi. Jakarta: Erlangga.
http://kbbi.web.id/akses
https://beritagar.id/artikel/berita/data-bps-pengangguran-di-indonesia. diakses
25 april 2016
Indarti, N. Dan Rostiani, R (2008).
Intensitas Kewirausahaan Mahasiswa: Studi Perbandingan antara Indonesia, Jepang dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan Bisnis Indonesia. 23 (4). 1-27
Koranti. (2013). Analisis pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap minat berwirausaha mahasiswa Universitas Gunadarma”. Tidak
dipublikasikan.
Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang. Skripsi. Fakultas Teknik
– Universitas Negeri Semarang Mathis Robert L. Jackson John H. (2006).
Human Resource Management. alih bahasa. Salemba Empat. Jakarta. Mopangga, Herwin. (2014). Faktor
Determinan Minat Wirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Jurnal Trikonomika Volume 13, No. 1, Juni 2014, Hal. 78–90 ISSN 1411-514X (print) / ISSN 2355-7737 (online).
Munandar, Ashar Sunyoto. (2008).
Psikologi Industri dan Organisasi. Universitas Indonesia, Jakarta.
Mutis, Thoby. 1995. Kewirausahaan yang berproses. Jakarta. Grasindo
Retno budi lestari dan trisnadi wijaya
(2012). Pengaruh Pendidikan
Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa Di STIE MDP, STMIK MDP, DAN STIE
MUSI. Forum Bisnis Dan
Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP .Vol. 1 No. 2 Maret 2012, hal 112-119
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE
Sriyana, Jaka. (2010). Simposium Nasional : Strategi Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah (UKM): StudiKasus Di Kab. Bantul. Fakultas Ekonomi UII. Yogyakarta
http://dppm.uii.ac.id/dokumen/dikti/f iles/DPPMUII_09._79103_STRATE GI_PENGEMBANGAN_USAHA_ KECIL_DAN_MENENGAH_(UK M). pdf, diakses pada tanggal 8 April 2016, Pukul 20.00 WIB
Sury aman, Maman. (2006). Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, Skripsi, Fakultas Teknik
– Universitas Negeri Semarang
Syamsu, Yusuf dan Juntika Nurihsan, 2011. Teori Kepribadian. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Veithzal Rivai. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek . PT. RAJAGRAFINDO PERSADA, Jakarta.
Totok S, Wiryasaputra. (2004).
Entrepreneur : Anda Merdeka jadi
bos. Jakarta: Tridaharma
Manunggal.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Andi. Yogyakarta.