• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pengetahuan Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan

dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari

kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptanya peluang.

Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses

karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana, 2010:2).

Menurut Anoraga (2009:27) kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan

kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang

memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik pada

pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak

dan melayani dengan baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih

bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian

menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.

Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki

kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Oleh sebab itu, ia harus

memiliki kompetensi kewirausahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Harris

dalam Suryana (2010:5) wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka

yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan

dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta

(2)

Kewirausahaan merupakan sebuah alat dari pandangan hidup seseorang

yang menginginkan adanya kebebasan dalam ekonomi untuk menciptakan sesuatu

yang baru dengan menggunakan sumber daya yang ada. Untuk mencapai tersebut

tentunya harus pandai memanfaatkan peluang-peluang melalui kesempatan bisnis,

kemampuan manajemen pengambilan resiko yang tepat untuk mencapai 8

kesempatan, dan melalui kemampuan komunikasi dan keahlian manajemen dalam

menggerakkan manusia, keuangan dan sumber daya materi untuk menghasilkan

proyek dengan baik (Ranto, 2007:21).

Menurut Hendro (2011:5) kewirausahaan (entrepreneurship) bukan merupakan ilmu yang ajaib yang mendatangkan uang dalam sekejap waktu,

melainkan sebuah ilmu, seni dan keterampilan untuk mengelola semua

keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna mempertahankan

hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir.

Machfoedz (2005:9) menyatakan bahwa seorang wirausahawan adalah

pribadi yang mandiri dalam mengejar prestasi, ia berani mengambil risiko untuk

mulai mengelola bisnis demi mendapatkan laba. Karena itu, ia lebih memilih

menjadi pemimpin daripada menjadi pengikut, untuk itu seorang wirausahawan

memiliki rasa percaya diri yang kuat dan mempertahankan diri ketika menghadapi

tantangan pada saat merintis usaha bisnis. Dalam menghadapi berbagai

permasalahan, seorang wirausahawan senantiasa dituntut kreatif.

Pengetahuan kewirausahaan adalah keseluruhan apa yang diketahui

tentang segala bentuk informasi yang diolah dan berproses dalam ranah kognitif

(3)

keberanian mengambil resiko secara rasional dan logis dalam menangani suatu

usaha (Ranto, 2007:22).

Menurut Suryana (2010:4) Terdapat beberapa bentuk pengetahuan tentang

kewirausahaan yang harus dimiliki wirausaha, yaitu:

a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan akan

lingkungan usaha disekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan

wirausaha.

b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.

c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

Kewirausahaan atau dulu juga disebut kewiraswastaan merupakan suatu

profesi yang timbul, karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari

pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian

kerja yang diberikan dalam praktek. Oleh karena itu, seorang wirausaha,

melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga

menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan profit yang merupakan balas

jasa atas kesediaannya mengambil resiko.

2.2 Lingkungan Eksternal

Faktor lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor dari luar individu

yang mempengaruhi individu dan merupakan faktor yang tidak dapat dikendalikan

(Mahanani 2014:38).

Menurut Hayy dan Agus (2010) faktor eksternal adalah faktor-faktor yang

(4)

eksternal yang mempengaruhi minat berwirausaha antara lain: lingkungan

keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan masyarakat.

Dewanti (2008:11) menyatakan bahwa kewirausahaan dipicu oleh faktor

pribadi, lingkungan dan sosiologi. Faktor lingkungan yang berpengaruh menurut

Dewanti adalah peluang yaitu situasi yang menguntungkan, model peranan,

aktivitas, pesaing dengan industri yang sama, inkubator sebagai sumber ide,

sumber daya alam dan manusia, teknologi dan kebijakan pemerintah.

Minat seseorang terhadap suatu obyek diawali dari perhatian seseorang

terhadap obyek tersebut. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan

berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Minat dapat

berubah-ubah tergantung dari faktor-faktor yang mempengaruhinya di antaranya

adalah faktor lingkungan.

Menurut Lupiyoadi (2007:12) faktor lingkungan yang mempengaruhi

minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan pendidikan dan lingkungan

masyarakat. Indarti (2008:20) menyatakan ada tiga faktor lingkungan yang

mempengaruhi wirausaha sukses yakni ketersediaan informasi, akses kepada

modal dan kepemilikan jaringan sosial.

Penelitian oleh Mazzarol dalam Saud (2009:2) menemukan bahwa faktor

lingkungan (faktor sosial, ekonomi, politik dan perkembangan infrastruktur)

mempengaruhi dorongan untuk mendirikan usaha.

Zimmerer (2004:12) menyatakan bahwa faktor lingkungan seperti faktor

ekonomi dan kependudukan, pergeseran dari ekonomi industri ke ekonomi jasa,

(5)

lebarnya peluang internasional dan perubahan gaya hidup masyarakat

mempengaruhi minat kewirausahaan.

Keputusan pribadi untuk menjadi seorang pengusaha tidak hanya masalah

faktor pribadi, tetapi juga isu-isu faktor lingkungan. Faktor lingkungan juga

relevan karena lingkungan yang kondusif dapat langsung mempengaruhi

keberhasilan bisnis baru (Bird dan Jarill dalam Ximenes 2014).

Pembentukan organisasi baru memerlukan sumber daya termasuk sumber

daya keuangan. Ketika seorang pengusaha mengubah ide mereka menjadi sebuah

perusahaan, sumber daya keuangan merupakan faktor penting yang harus

dipertimbangkan seperti lembaga keuangan, investor dan lain-lain. Ini

penggunaan sumber daya keuangan untuk operasi pembiayaan seperti seperti uang

jaminan, transaksi, dan lain-lain, atau untuk investasi sebagai pinjaman (Evans

dan Jovanovic dalam Ximenes 2014). Namun, Kim dalam ximenes (2014)

menyatakan bahwa karena berbagai alasan, mendapatkan uang dari pinjaman bank

atau investor dapat menjadi sulit karena mereka hanya memulai dan mungkin

menghadapi risiko tinggi, pemberi pinjaman biasanya tidak mau memberikan

modal dan beberapa kompensasi melalui biaya pinjaman.

Berdasarkan teori pembangunan sosial, kebijakan dan program pemerintah

memainkan peranan penting untuk memastikan perubahan kualitas dalam struktur

dan kerangka masyarakat yang membantu masyarakat untuk mewujudkan tujuan

dan tujuan hidup. Sebagai studi sebelumnya menunjukkan bahwa kebijakan

pemerintah, lembaga, dan program dapat mempengaruhi bisnis dengan berbagai

(6)

Ada juga muncul dalam masyarakat yang sering menghormati bagi mereka

yang memiliki kerja keras dan keberhasilan memulai bisnis mereka sendiri.

Melalui lingkungan di mana orang-orang sukses, pengusaha potensial dan

pengusaha, di mana keduanya bisa mendiskusikan ide-ide, tantangan dan solusi,

bisnis baru yang akan diproduksi (Gomezelj dalam Ximenes 2014:7).

2.3 Minat Berwirausaha

Minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau

aktivitas tanpa ada yang meminta/menyuruh. Lebih lanjut Tarmudji menyatakan

bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang

menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek lain dan melalui partisipasi

dalam suatu aktivitas (Tarmudji, 2006:87).

Riyanti (2003:21) menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang

mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang

bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka

akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan.

Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat

tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah.

Menurut Daryanto (2009:53) minat adalah kecenderungan yang tetap

untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati

seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan rasa senang.

Minat wirausaha adalah kecenderungan hati dalam diri subjek untuk

tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian mengorganisir, mengatur,

(7)

Minat wirausaha berasal dari dalam diri seseorang untuk menciptakan sebuah

bidang usaha (Subandono, 2007).

Menurut Fuadi (2009) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan,

serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara

maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko

yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.

Yuwono dan Partini (2008:78) menyebutkan ada tiga aspek minat pada

diri seseorang, yaitu:

1. Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber

penggerak untuk melakukan sesuatu.

2. Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan

menentukan posisi individu dalam lingkungannya.

3. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya.

Kartono dalam Yuwono (2008:80) menyatakan bahwa minat merupakan

momen kecenderungan yang terarah secara intensif kepada sesuatu objek yang

dianggap penting. Fryer dalam Yuwono (2008:88) menyatakan bahwa minat

adalah gejala psikis yang berkaitan dengan objek atau aktivitas yang menstimulir

perasaan senang pada individu.

Yuwono (2008:34) menyatakan bahwa minat kewirausahaan adalah rasa

ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan

keberanian mengambil resiko.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha meliputi

(8)

lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat), kepribadian (ektraversi,

kesepahaman / Agreebleeness, berani mengambil resiko, kebutuhan berprestasi dan independen, evaluasi diri serta overcondence / kepercayaan diri yang lebih) dan motif berwirausaha (bekerja dan penyaluran ide kreatif). Seseorang yang

memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui

pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orang-orang yang mengenal

potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta

mengorganisasi usaha dalam mewujudkan cita-citanya (Suryana, 2006:24).

Steinhoff dan Burgess dalam Suryana (2006:55) menyatakan bahwa ada

tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan,

yakni:

1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi.

2. Ingin memiliki karier yang memuaskan.

3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiri/tidak diatur oleh orang lain.

4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis.

5. Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas.

6. Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang.

7. Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan.

Wirasasmita dalam Suryana (2006:55) dikemukakan beberapa alasan yang

menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni:

1. Alasan keuangan

Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan

(9)

2. Alasan sosial

Memperoleh gengsi/status agar dikenal dan dihormati banyak orang,

menjadi teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak

orang.

3. Alasan pelayanan

Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan

perekonomian masyarakat.

4. Alasan pemenuhan diri

Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan,

menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih

(10)

2.4 Penelitian Terdahulu

Analisis Hasil Penelitian

1.

1. Hipotesis kedua yang menyatakan variable keluarga berpengaruh dominan terhadap minat berwirausaha mahasiwa tidak terbukti.

2. Hasil Analisis data menunjukkan bahwa variable pendidikan dan lingkungan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta.

3. Variabel lingkungan mempunyai pengaruh dominan terhadap minat

wirausaha mahasiswa STMIK Duta Bangsa Surakarta.

1. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha.

2. Minat berwirausaha mahasiswa juga diperkuat oleh faktor demografis seperti gender, pengalaman kerja, dan pekerjaan orang tua.

1. variabel kepribadian, lingkungan, demografis, ketersediaan infomasi

kewirausahaan, kepemilikan jaringan sosial dan akses kepada modal secara bersama-sama berpengaruh terhadap minat berwirausaha.

(11)

Tabel 2.1

Analisis Hasil Penelitian

4.

1. Faktor eksternal dalam hal ini adalah lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar mahasiswa terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa, baik secara parsial maupun simultan. 2. Faktor internal dalam hal ini adalah kepribadian dan motivasi mahasiswa juga terbukti berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa

baik secara parsial maupun simultan.

5.

1. Pendidikan kewirausahaan telah berdampak pada niat wirausaha.

2. Sejumlah besar mahasiswa Universitas Landmark memiliki niat yang kuat menjadi wiraswasta berdasarkan eksposur mereka terhadap pendidikan kewirausahaan. 3. Pendidikan kewirausahaan yang

berkualitas memainkan peran penting kapasitas intelektual yang diperlukan, keterampilan dan jenis hak kebiasaan kerja atau sikap yang dapat memungkinkan mereka untuk menciptakan lapangan kerja.

Sumber: Data diolah (2015)

2.5 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel

yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan

sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan

variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono,

2010:60). Variabel yang akan diteliti antara lain minat berwirausaha sebagai

variabel terikat, pengetahuan kewirausahaan dan lingkungan eksternal sebagai

(12)

Seorang wirausaha yang sukses memiliki karakteristik kepribadian yang

khusus yang membedakannya dari orang lain, selain itu seorang wirausaha yang

sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu memiliki

ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap,

motivasi, nilai-nilai pribadi serta tingkah laku yang diperlukan untuk

melaksanakan pekerjaan (Suryana, 2006:5).

Menurut Lestari dan Trisnadi (2012), menyatakan bahwa pendidikan

kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha.

Faktor lingkungan juga akan mempengaruhi seorang wirausaha, karena faktor

lingkungan adalah faktor yang dipicu dengan model peranan, aktivitas, pesaing

dengan industri yang sama, inkubator sumber ide, sumber daya alam, manusia,

teknologi dan kebijakan pemerintah (Dewanti, 2008:11).

Hal inilah yang memicu bahwa faktor lingkungan merupakan faktor awal

seorang wirausaha memulai usaha, seperti lingkungan keluarga, dimana seorang

memulai usaha karena dipengaruhi oleh faktor untuk meneruskan usaha keluarga,

ataupun karena faktor keturunan yang sudah sejak awal berwirausaha, sehingga

minat usaha tersebut semakin kuat tertanam dalam diri enterprenuer yang menyebabkan seorang wirausaha ingin mengembangkan usahanya menjadi lebih

baik dan lebih baik lagi.

Selain itu lingkungan masyarakat juga dapat menunjang minat usaha, hal

ini ditegaskan oleh Lupiyoadi (2007:12) yang menyatakan bahwa faktor

lingkungan yang mempengaruhi minat meliputi lingkungan keluarga, lingkungan

(13)

Hubungan antara faktor lingkungan terhadap minat usaha dapat dilihat

pada penelitian yang dilakukan Koranti (2013) yang menjelaskan bahwa faktor

lingkungan eksternal berpengaruh terhadap minat usaha.

Berdasarkan uraian tersebut di atas jelaslah bahwa banyak faktor yang

mendukung minat usaha seorang wirausahawan, sehingga dalam mengembangkan

suatu usaha seorang wirausahawan sudah mempunyai banyak pengetahuan serta

bekal yang cukup demi kemajuan usahanya. Selain itu sebelum memulai suatu

usaha faktor lingkungan sangat perlu diperhatikan karena hal ini berpengaruh

terhadap minat usaha yang akan dikembangkan serta menentukan apakah usaha

yang sedang berjalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat atau tidak.

Sehingga kajian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat usaha

agar usaha yang sedang berjalan tidak mengalami kehancuran dan dapat

berkembang sesuai apa yang diharapkan, karena minat merupakan sikap yang

membuat orang senang terhadap objek, situasi atau ide-ide tertentu yang

mendorong seseorang untuk melakukan suatu usaha. Berdasarkan uraian tersebut

dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat

(14)

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual Penelitian

Sumber : Lestari dan Trisnadi, Lupiyoadi, Dewanti dan Suryana diolah (2015).

2.6 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis

penelitian ini adalah: “Pengetahuan Kewirausahaan dan Lingkungan Eksternal

berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara ”. Pengetahuan Kewirausahaan

(X1)

Minat Berwirausaha (Y)

Gambar

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1   Kerangka Konseptual Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN

Apabila anda sendiri kurang mempunyai kemampuan untuk menjalankan fungsi penting, masukkan penjelasan bagaimana mengganti kekurangan ini misalnya dengan menambahkan mitra ke

Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini Keputusan Gubenur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 10 tahun 2004 tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial

Membuat Surat permohonan Pendaftaran Pendirian Koperasi yang ditujukan kepada kepala Dinas Koperasi dan

Dengan berlakunya Peraturan Gubernur ini, maka Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 14 Tahun 2008 tentang Penghitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

dibidang administrasi pembangunan, pengendalian dan Eavaluasi Pembangunan yang dilaksanakan serta pembinaan usaha jasa pembangunan dalam wilayah Provinsi

Karakteristik pasir besi di pantai selatan Kulonprogo untuk material pesawat terbang sangat cocok hal ini dikarenakan pasir besi di Kulonprogo mengandung titanium sebagai bahan

Hubungan sebab-akibat menurut Kurniasih dan Sani (2014:39) adalah hal-hal yang mengemukakan sebab terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat. Pola