commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Bahasa digunakan manusia dalam berkomunikasi dengan sesamanya.
Manusia mengungkapkan pikirannya melalui bahasa sehingga mitra tuturnya
dapat menangkap apa yang ingin disampaikan secara tepat dan tidak ada
kesalahpahaman. Tanpa adanya bahasa manusia tidak akan dapat menyampaikan
maksudnya terhadap mitra tuturnya.
Bahasa berfungsi sebagai sarana pikir, ekspresi, dan sarana komunikasi.
Sebagai sarana pikir, bahasa menuntun masyarakat penuturnya untuk bertindak
tertib dan santun. Sebagai sarana ekspresi, bahasa membawa penggunanya kepada
suasana kreatif karena bahasa sebagai sarana pengungkap pemikiran tentang ilmu,
teknologi, dan seni membentuk kecerdasan. Sebagai sarana komunikasi, bahasa
menciptakan suasana keakraban dan kebersamaan yang pada akhirnya dapat
memupuk rasa kekeluargaan dan kesetiakawanan dalam masyarakat (Dendy
Sugono, 2007: 36).
Bahasa merupakan alat komunikasi bagi manusia. Manusia menggunakan
bahasa sebagai media untuk mengungkapkan pemikirannya, baik yang dilakukan
secara tertulis maupun lisan. Melalui bahasa, manusia berinteraksi dengan
manusia lain untuk menerima dan memberi informasi, pesan, berita, ide, gagasan,
perasaan, ataupun wujud pengetahuan yang lain. Selain digunakan sebagai alat
berinteraksi langsung di dalam masyarakat, bahasa juga digunakan sebagai
penyampai pesan, berita, dan amanat pada media-media komunikasi lainnya,
misalnya pada media cetak dan media elektronik. Dari sekian banyak media
commit to user
komunikasi massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, internet dan film ,
ternyata televisi yang menduduki tingkat teratas yang diminati masyarakat.
Kelebihan televisi yang menampilkan informasi secara menarik melalui audio
visual inilah yang memudahkan masyarakat untuk menerima dan memahami
informasi secara cepat. Televisi sangat berperan dalam kehidupan, misalnya
dalam bidang pendidikan, pada waktu tertentu televisi menampilkan acara-acara
yang berhubungan dengan pendidikan, seperti kuis cerdas cermat, debat ataupun
seminar-seminar. Bidang ekonomi, misalnya kita bisa mendapatkan informasi
tentang perkembangan naik turunnya nilai kurs dollar dan akibatnya terhadap nilai
rupiah. Peran televisi memudahkan kita untuk menerima informasi yang diberikan
penutur melalui televisi dan disebarkan kepada masyarakat. Televisi sebagai
media komunikasi massa selain sebagai penyampai informasi ternyata memiliki
banyak fungsi, (http://juprimalino.blogspot.com/2011/06/definisi-pragmatik
pengertiansemantic.html diakses 14/08/2012 pukul 10:36 WIB oleh Jufry Malyno).
Empat fungsi komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick C Whitney
yaitu:
1. To inform, artinya untuk menginformasikan. Televisi memiliki fungsi
sebagai penyampai informasi, misalnya acara berita yang menyampaikan berita terbaru kepada masyarakat.
2. To entertain, artinya untuk menghibur. Televisi memenuhi acaranya
dengan berbagai acara hiburan, misalnya acara musik, acara komedi, dll.
3. To persuade, artinya untuk membujuk. Televisi sebagai media komunikasi
juga memiliki fungsi untuk membujuk khalayak, misalnya iklan yang berfungsi membujuk khalayak membeli produk yang ditawarkan.
4. Transmission culture, artinya memberikan petunjuk yang mengelilingi
media massa itu sendiri dan memunculkan adanya perubahan, misalkan acara musik pop yang ditayangkan secara terus menerus secara tidak
langsung akan melunturkan kebudayaan dari daerah sendiri.
(http://semangat-cari-ilmu.blogspot.com/2009/10/peran-dan-fungsi-televisisebagai -media.html) diakses, 25 Mei 2012 pukul 21.30 WIB. Pemakaian bahasa dalam acara di televisi sangat erat kaitannya dengan konteks
commit to user
biasa menggunakan bahasa yang komunikatif dan tidak sepenuhnya menggunakan
bahasa baku. Penggunaan bahasa komunikatif tidak hanya ditandai dari bahasa
secara konkrit atau pengucapannya saja, tetapi juga dapat dilihat dari pengambilan
giliran bicara yang terjadi selama acara tersebut berlangsung
(http://juprimalino.blogspot.com/2011/06/definisi-pragmatik
pengertiansemantic.html diakses 14/08/2012 pukul 10:36 WIB oleh Jufry Malyno).
Belakangan ini, mulai bermunculan stasiun-stasiun televisi di Indonesia
yang menawarkan berbagai acara hiburan dan berita bagi masyarakat. Seperti
halnya stasiun Metro TV yang mulai melakukan perubahan pada acara-acaranya.
Sesuai dengan slogannya be smart be informed, Metro TV selalu
menayangkan acara yang memiliki nilai manfaat. Pada awalnya stasiun televisi ini
hanya memusatkan pada berita, tetapi semakin hari acaranya semakin berkembang
sesuai dengan kebutuhan pemirsa. Metro TV juga menciptakan acara televisi yang
tidak disajikan oleh stasiun televisi lain, misalnya acara Just Alvin.
Just Alvin Metro TV merupakan acara yang menyajikan cerita yang
mengungkap figur seseorang atau profesi orang tersebut. Acara ini dibawakan
oleh pembawa acara yaitu Alvin Adam. Alvin Adam tidak hanya ada di acara ini
tetapi juga di beberapa acara lainnya. Acara ini mungkin dapat menyusul
kesuksesan acara Metro TV lainnya yaitu Kick Andy.
Acara ini memiliki keunikan tersendiri dalam penyajiannya. Para bintang
tamu yang diundang ke acara itu umumnya mau berbicara blak-blakan atau terus
terang. Just Alvin bukan acara gosip yang umumnya dipenuhi dengan
prasangka-prasangka. Ini adalah acara talk show yang mencoba memberikan ruang pada
commit to user
Alvin Adam selaku pembawa acara tidak memaksa bintang tamu untuk
berbicara, tetapi lebih seperti membujuk bintang tamunya untuk menceritakan
sesuatu. Alvin bertanya dengan ciri khasnya yaitu simpel, jelas, memancing, tetapi
tetap sopan.
Acara Just Alvin ini ingin menampilkan tokoh atau bintang tamu dalam
sosok manusia biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Just Alvin
berusaha menelusuri sisi manusiawi bintang tamu yang belum banyak diketahui
publik tanpa penilaian apa pun. Biasanya, sisi manusiawi itu dituturkan
orang-orang terdekat bintang tamu itu sendiri. Acara ini ingin memaparkan karier
seorang bintang tamu atau tokoh, kontribusinya, dan harapan-harapannya. Acara
berdurasi satu jam ini, setidaknya dapat memberi informasi terhadap pemirsa
tentang sosok bintang tamu secara lebih lengkap.
Dilihat dari aspek kebahasaannya Just Alvin memiliki cara tersendiri untuk
mampu menciptakan suasana yang dekat dengan bintang tamunya. Hal tersebut
juga terlihat dari cara pengambilan giliran bicara yang terjadi di antara bintang
tamu dengan Alvin Adam sebagai pembawa acara. Cara pengambilan giliran
bicara akan mempengaruhi suasana yang terjadi dalam percakapan tersebut.
Penelitian ini dilakukan karena pergantian giliran bicara sendiri tidak dapat
lepas dari kehidupan manusia sehari-hari sehingga menjadi hal yang cukup
menarik untuk diteliti. Pergantian giliran bicara dipengaruhi konteks-konteks
pembangunnya yang semakin menarik. Oleh karena itu penulis memberikan judul
penelitian ini Pengambilan Giliran Bicara dalam “Just Alvin” Di Metro TV:
commit to user
B. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah memiliki tujuan agar penelitian yang dilakukan lebih
terarah dan mempermudah peneliti dalam menentukan serta mendapatkan data
yang diperlukan, sehingga penelitian ini mendapatkan hasil sesuai dengan
tujuannya. Ruang lingkup penelitian ini difokuskan pada masalah pengambilan
giliran bicara yang digunakan dalam dialog para bintang tamu dalam Just Alvin.
Penelitian ini akan membahas jenis pengambilan giliran bicara dan tujuan yang
akan dicapai dari acara Just Alvin serta konteks-konteks pembentuknya.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, masalah-masalah yang akan
dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana jenis pengambilan giliran bicara yang digunakan oleh
pembawa acara maupun bintang tamunya dalam Just Alvin ?
2. Apa tujuan yang ingin dicapai pembawa acara maupun bintang tamu
dalam menggunakan giliran bicara dalam Just Alvin ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan ruang lingkup penelitian yang sudah dikemukakan
sebelumnya, penelitian ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut.
1. Menemukan jenis pengambilan bicara yang digunakan oleh pembawa
acara maupun bintang tamu dalam Just Alvin.
2. Menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dengan pengambilan giliran bicara
commit to user
E. Sistematika Penelitian
Sistematika penelitian sangat diperlukan dalam sebuah penelitian karena
dapat mengarahkan peneliti pada rencana kerja yang terstruktur. Adapun
sistematika penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian dan sistematika penelitian.
Bab II Kajian Pustaka dan Kerangka Pikir. Kajian Pustaka dalam
penelitian ini terdiri atas, tinjauan studi terdahulu, pengertian pragmatik,
pengertian percakapan, pengertian analisis percakapan, pengambilan giliran
bicara,dan gaya bicara.
Bab III Metode Penelitian yang berisi serangkaian proses penelitian yang
saling berhubungan satu sama lain yaitu jenis penelitian, sampel, data dan sumber
data, teknik pengumpulan data, teknik klasifikasi data dan teknik analisis data.
Bab IV Analisis Data, berisi pembahasan data penelitian.
Bab V Penutup, berisi simpulan dan saran penelitian.
Daftar Pustaka, berisi buku-buku yang menjadi acuan dan bacaan penulis