• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Etika Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa kelak akan mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam lingkup usaha dari perusahaan tersebut. Perusahaan jasa pada dasarnya menginginkan tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

Untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan setiap perusahaan sangat memerlukan adanya hubungan dengan masyarakat dan perilaku yang sesuai didalam menjalankannya sesuai dengan etika yang berlaku didalam masyarkat.

Perilaku organisasional sebagai ilmu dasar aplikasi kebijakan manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) telah memfasilitasi berbagai kajian empiris mengenai berbagai faktor perilaku organisasional terhadap kinerja. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi pada ekonomi.

Dengan demikian, kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara melakukannya.

(2)

Dalam membina kemampuan bekerja dan meningkatkan kinerja masing masing karyawan, tidak terlepas dari etika kerja yang di yakini oleh individu individu tersebut. Etika kerja merupakan sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki seseorang, suatu golongan atau suatu bangsa.

Etika kerja yang tinggi tentunya rutinitas tidak akan membuat bosan, bahkan mampu meningkatkan prestasi kerjanya atau kinerja. Hal yang mendasari etika kerja tinggi di antaranya keinginan untuk menjunjung tinggi mutu pekerjaan, maka individu yang mempunyai etos kerja tinggi akan turut serta memberikan masukan-masukan ide di tempat bekerja.

PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan adalah industri jasa sebagai perusahaan yang mengkhususkan diri pada bidang usaha jasa yang memiliki usaha pokok yakni mengelola jalan dan jembatan secara maksimal demi kelancaran dan teraturnya jalan, yang kesemuaannya itu diatur dalam program kerja tahunan. Sedangkan layanan yang dijual adalah keramah-tamahan dan ketrampilan staff/karyawan dalam melayani pelanggannya.

Pengertian umum jasa sebagai aktifitas atau manfaat yang ditawarkan oleh satu pihak lain yang pada dasarnya tanpa wujud dan tidak menghasilkan kepemilikan apapun.

(3)

PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan merupakan perusahaan BUMN yang bergerak dalam bidang jasa. Perusahaan ini tentu saja harus dapat menjaga hubungan dengan masyarakat sekitarnya dan harus memiliki etika kerja karyawannya.

PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan dan karyawan secara bersama-sama menciptakan kondisi yang kondusif untuk mencapai pemahaman yang dimaksud, yaitu pemahaman dimana para karyawan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan dapat menjalin hubungan baik dengan masyarakat yang ingin menggunakan layanan tersebut.

Karyawan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan merasakan adanya hal-hal yang menarik dari perusahaan dan dapat memberikan kepuasan kepada para karyawan PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan, yaitu berupa tersedianya faktor-faktor yang dapat memberikan kesejahteraan hidup atau jaminan keamanan, yaitu adanya koperasi, adanya transportasi, dan adanya fasilitas yang mendukung kegiatan kerja.

Keadaan ini mendorong karyawan untuk bekerja dengan penuh semangat, lebih produktif, dan efisien dalam menjalankan tugasnya sehingga akan diperoleh atau didapatkan kinerja yang maksimal, serta akan diperoleh hasil yang memuaskan dari kinerja tersebut.

(4)

Tabel 1.1

Kinerja Karyawan PT Jasa Marga (Persero) Medan Periode 2010-2012

Tahun Penilaian Kerja Jumlah

Karyawan

P1 P2 P3

2010 54 Orang 83 Orang 145 Orang 282 Orang 2011 51 Orang 82 Orang 152 Orang 285 Orang 2012 55 Orang 84 Orang 153 Orang 292 Orang Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Medan (2012)

Keterangan:

P1 = Kinerja Karyawan > 100% (Sangat Baik) P2 = Kinerja Karyawan 50%-100% (Baik) P3 = Kinerja Karyawan 0%-50% (Kurang Baik)

Berdasarkan pada Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa kinerja karyawan pada tahun 2010 yang memiliki kinerja yang sangat baik sebesar 54 orang, baik sebesar 83 orang, kurang baik sebesar 145 orang, tahun 2011 yang memiliki kinerja yang sangat baik sebesar 51 orang, baik sebesar 82 orang, kurang baik sebesar 152 orang, tahun 2012 yang memiliki kinerja yang sangat baik sebesar 55 orang, baik sebesar 84 orang, kurang baik sebesar 153 orang.

(5)

Hal ini mungkin dapat disebabkan oleh hubungan dengan masyarakat pengguna jalan tol, perilaku masyarakat, atau dengan atasan, yang seharusnya perusahaan yang bergerak di bidang ini lebih banyak berinteraksi dengan para masyarkat (pengguna jalan tol) sehingga perusahaan/karyawan harus menjaga perilaku atau etika kerja dengan baik agar kinerja karyawan dapat tercapai sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

Salah satu faktor yang menunjukkan etika kerja dapat dilihat berdasarkan survei terhadap masyarakat pengguna jalan tol PT Jasa Marga (Persero) Medan. Survei dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada para pengguna jalan tol, hal ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pelayanan oleh karyawan tersebut.

Untuk menilai etika karyawan atau etika kerja PT Jasa Marga (Persero) Medan periode 2012 maka perusahaan mengolah data yang masuk di perusahaan yaitu berupa kuesioner yang dibuat oleh perusahaan untuk masyarakat pengguna jalan tol, yang kemudian kuesioner tersebut disebarkan kepada pengguna jalan tol.

Kemudian data dalam bentuk kuesioner tersebut diolah oleh perusahaan, sehingga perusahaan memperoleh persentase dari respon positif dan respon negatif dari masyarakat. Setelah itu barulah perusahaan mengetahui persentase dari respon positif dan respon negatif tersebut.

(6)

Lalu perusahaan mengolah data tersebut, sehingga di peroleh lah data yang berupa persentase.

Dapat diketahui bahwa jumlah kritikan negatif dari bulan Januari sebesar 28 orang, Februari sebesar 24 orang, Maret sebesar 19 orang, April 35 orang, Mei 32 orang, Juni sebesar 31 orang, Juli sebesar 19 orang, Agustus 26 orang, September 29 orang, Oktober 28 orang, November 28 orang sampai dengan bulan desember 28 orang.

Sedangkan jumlah kritikan positif dari bulan Januari sebesar 25 orang, Februari sebesar 21 orang, Maret sebesar 15 orang, April 21 orang, Mei 2 orang, Juni sebesar 3 orang, Juli sebesar 3 orang, Agustus 19 orang, September 8 orang, Oktober 20 orang, November 6 orang sampai dengan bulan desember 20 orang.

Secara umum dapat dilihat bahwa lebih besar persentase kritikan negatif yaitu sebesar 27,25% jika dibandingkan dengan persentase kritikan positif yaitu sebesar 13,58%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa respon-respon tersebut dapat menunjukkan tingkat etika karyawan dalam bekerja kurang baik.

Hal ini akan memberikan dampak terhadap kinerja karyawan dan juga secara tidak langsung akan dapat mempengaruhi tingkat pemasukan di perusahaan tersebut.

(7)

terhadap perusahan tersebut maka semakin rendah juga tingkat loyalitas masyarakat terhadap perusahan itu.

Salah satu faktor lain yang menunjukkan etika kerja dapat dilihat pada tingkat absensi karyawan PT Jasa Marga (Persero) Medan Periode 2010 sampai dengan 2012.

Tingkat absensi ini dapat menunjukkan seberapa besar etika kerja dalam perusahaan itu berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada perusahaan itu juga. Dengan mengetahui tingkat absensi pada perusahaan tersebut, maka kita dapat mengetahui seberapa besar pula tingkat kinerja karyawan pada perusahaan tersebut.

Semakin besar tingkat kemangkiran kerja pada perusahaan tersebut maka semakin rendah pula tingkat kinerja yang ditimbulkan oleh karyawan pada perusahaan itu.

Hal ini juga berpengaruh pada etika karyawan tersebut, semakin tinggi tingkat etika karyawan tersebut maka semakin rendah pula tingkat kemangkiran kerja yang ditimbulkan, dengan begitu maka akan semakin tinggi pula kinerja yang dihasilkan oleh setiap karyawan pada perusahhan tersebut

(8)

Tabel 1.2

Tingkat Absensi PT Jasa Marga (Persero) Medan Periode 2010-2012

Sumber : PT Jasa Marga (Persero) Medan (2011)

(9)

Hal ini dapat dilihat dari persentase tingkat kemangkiran karyawan yaitu pada tahun 2010 tingkat kemangkiran sebesar 2,18% dan terus meningkat pada tahun 2011 dan 2012 yaitu sebesar 2,50% dan 2,76%.

Secara keseluruhan dari tahun 2010 sampai dengan 2012 mengalami kenaikan, hal ini tentu saja menunjukkan bahwa etika karyawan dalam bekerja masih harus diperbaiki lagi.

Etika karyawan dalam bekerja yang masih rendah akan berpengaruh kepada kinerja yang dihasilkan. Etika tersebut menunjukkan adanya kinerja yang belum maksimal pada perusahaan tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah di penelitian ini adalah “Apakah etika kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh etika kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan.

(10)

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah:

a. Sebagai sumber informasi dan pedoman bagi PT Jasa Marga (Persero) Cabang Belmera Medan mengenai etika kerja terhadap kinerja karyawan.

b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian mengenai objek yang sama di masa yang akan datang.

c. Sebagai suatu sumber pengetahuan dan pengalaman untuk penulis dalam memperluas wawasan mengenai etika kerja terhadap kinerja karyawan.

Gambar

Tabel 1.2

Referensi

Dokumen terkait

Pada akhirnya program aplikasi transaksi valuta asing ini akan dapat diaplikasikan pada money changer-money changer yang akan menggunakannya untuk mempermudah dalam

m enggunakan shapes style yang sudah jadi t inggal pilih saja salah Sat u m isalnya saya akan. m em ilih shapes st yle Light

Udang Putih (Litopenaeusvannamei) Ditinjau dari Segi Hubungan Panjang dan Berat Relevansi Kurikulum dan Proses Pembelajaran Program Studi S1 Pendidikan Fisika 4. Universitas

[r]

Specific descriptors IQF Level 6 of Physics Education is developed from generic descriptors IQF Level 6. This specific descriptors is developed from four generic descriptors IQF

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Perubahan Atas Keputusan Bupati Bantul Nomor 22A Tahun 2009

Universitas Negeri

Dengan demikian, kinerja yang akan dihasilkan oleh guru yang mempunyai komunikasi yang baik seperti komunikasi dari lisan maupun tulisan akan menunjang kinerjanya di dalam