• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lima Langkah Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji Hipotesis: Rata-Rata Uji Hipotesis: Proporsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Lima Langkah Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji Hipotesis: Rata-Rata Uji Hipotesis: Proporsi"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAHASAN

BAHASAN

Pengertian

Hypothesis

dan

Hypothesis

Testing

Tipe Kesalahan dalam Pengujian Hipotesis

Lima Langkah Pengujian Hipotesis

Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi

Uji Hipotesis: Rata-Rata

(3)

Hipotesis

Jawaban sementara.

Bisa salah bisa benar.

(4)

HIPOTESIS

HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN YANG MASIH LEMAH TINGKAT

KEBENARANNYA SEHINGGA MASIH HARUS DIUJI MENGGUNAKAN TEKNIK TERTENTU

HIPOTESIS DIRUMUSKAN BERDASARKAN TEORI, DUGAAN, PENGALAMAN PRIBADI/ORANG LAIN, KESAN UMUM, KESIMPULAN YANG MASIH SANGAT SEMENTARA

HIPOTESIS ADALAH JAWABAN TEORITIK ATAU DEDUKTIF DAN BERSIFAT HIPOTESIS ADALAH JAWABAN TEORITIK ATAU DEDUKTIF DAN BERSIFAT SEMENTARA

HIPOTESIS ADALAH PERNYATAAN KEADAAN POPULASI YANG AKAN DIUJI KEBENARANNYA MENGGUNAKAN DATA/INFORMASI YANG DIKUMPULKAN MELALUI SAMPEL

(5)

PERUMUSAN HIPOTESIS

DINYATAKAN SEBAGAI KALIMAT PERNYATAAN

(DEKLARATIF)

MELIBATKAN MINIMAL DUA VARIABEL PENELITIAN

MENGANDUNG SUATU PREDIKSI

(6)

DUA TIPE HIPOTESIS

HIPOTESIS KORELATIF

YAITU PERNYATAAN

TENTANG ADA ATAU TIDAK ADANYA HUBUNGAN

ANTARA DUA VARIABEL ATAU LEBIH

HIPOTESIS KOMPARATIF

YAITU PERNYATAAN

HIPOTESIS KOMPARATIF

YAITU PERNYATAAN

(7)

Perbedaan

Perbedaan

Hypothesis

Hypothesis dan

dan Hypothesis Testing

Hypothesis Testing

Hypothesis

Suatu pernyataan tentang besarnya nilai

parameter populasi yang akan diuji

Hypothesis Testing

Hypothesis Testing

Suatu prosedur pengujian hipotesis tentang

parameter populasi menggunakan informasi

dari sampel dan teori probabilitas untuk

(8)

Hipotesis Dalam Statistika

Suatu asumsi atau anggapan atau pernyataan yang

mungkin benar ataupun salah mengenai suatu

parameter satu populasi atau lebih.

Pengujian hipotesis :

(9)

H

0

VS H

1

(H

a

)

H

0

(H nol) :

Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan untuk

DITOLAK.

H

1

(H alternatif/tandingan) :

(10)

Contoh

Seorang dokter menyatakan bahwa lebih dari 60% pasien yang menderita sakit paru-paru di suatu rumah sakit adalah karena merokok.

Hipotesisnya : H0 : p=60%=0,6 H1 : p >0,6

Seorang dosen menyatakan bahwa prestasi belajar mahasiswa laki-laki lebih tinggi daripada mahasiswa perempuan.

Hipotesisnya :

(11)

Dasar Merumuskan Hipotesis

1.

Berdasarkan pengetahuan yang diperoleh dari teori.

2.

Berdasarkan hasil penelitian.

3.

Berdasarkan pengalaman.

3.

Berdasarkan pengalaman.

(12)

Jenis Kesalahan

Ada dua jenis, yaitu :

1.

Kesalahan jenis I, kesalahan akibat menolak

hipotesis nol padahal hipotesis nol benar

sehingga seharusnya diterima.

sehingga seharusnya diterima.

2.

Kesalahan jenis II, kesalahan akibat menerima

(13)

Probabilitas Kesalahan

!

"

#" $

"

α =

%$

"

& '

(

) *

β

!'+

) ,

α

"

β =

%$

"

(14)

Sifat-sifat Pengujian Hipotesis

1.

Ada hubungan antara kesalahan jenis I dan kesalahan jenis II, yaitu

memperkecil probabilitas kesalahan jenis I akan memperbesar

probabilitas kesalahan jenis II, demikian pula sebaliknya.

2.

Probabilitas melakukan kesalahan jenis I dapat diperkecil dengan

menyesuaikan nilai kritis.

3.

Makin besar ukuran sampel, maka nilai

α

dan

β

akan makin kecil.

3.

Makin besar ukuran sampel, maka nilai

α

dan

β

akan makin kecil.

4.

Bila hipotesis nol salah, maka nilai

β

akan mencapai maksimum

jika nilai parameter yang sesungguhnya dekat dengan nilai yang

dihipotesiskan.

(15)

RUMUSAN HIPOTESIS

Rumusan hipotesis terdiri dari H

0

dan H

A

H

0

: hipotesis observasi

H

A

: hipotesis alternatif

Rumusan hipotesis pada H

0

dan H

A

dibuat

menggunakan simbol matematis sesuai dengan

hipotesis

menggunakan simbol matematis sesuai dengan

hipotesis

Beberapa kemungkinan rumusan hipotesis

menggunakan tanda matematis sebagai berikut:

H

0

:

H

A

:

=

>

(16)

Pengujian

Pengujian Dua

Dua Sisi

Sisi dan

dan Pengujian

Pengujian Satu

Satu Sisi

Sisi

Pengujian dua sisi (

two tail

) digunakan jika

parameter populasi dalam hipotesis dinyatakan

sama dengan (=).

Pengujian satu sisi (

one tail

) digunakan jika

(17)
(18)

Uji Satu Arah

α ) , α

0 1:

H arah satu

Uji θ<θ

α

α

α

α

) , α

0 1 :

H arah satu

(19)

Uji Dua Arah

α/2

α/2

) , α

0 1:

H arah a

du

Uji θ≠ θ

α/2

(20)

Langkah-langkah Pengujian

Hipotesis

1.

Tetapkan dahulu rumusan hipotesis, uji satu arah atau uji dua arah.

2.

Tetapkan taraf nyata

α

yang diinginkan untuk memperoleh nilai

kritis dalam tabel.

3.

Tetapkan statistik uji (Z

h

) yang cocok untuk menguji hipotesis nol

(tergantung pada parameter populasi yang di uji).

4.

Hitung nilai statistik uji (Z ) berdasarkan data dan informasi yang

4.

Hitung nilai statistik uji (Z

h

) berdasarkan data dan informasi yang

diketahui baik dari populasi maupun dari sampel yang diambil dari

populasi tersebut.

(21)

Pengujian Hipotesis Dengan

Sampel Besar

1.

Pengujian Parameter Rata-rata Populasi

2.

Pengujian Parameter Proporsi Populasi

3.

Pengujian Parameter Beda Dua Rata-rata

3.

Pengujian Parameter Beda Dua Rata-rata

Dari Dua Populasi

4.

Pengujian Parameter Beda Dua Proporsi Dari

(22)

Pengujian Parameter Rata-rata Populasi

Rumus statistik uji :

Contoh :

Suatu populasi berupa seluruh pelat baja yang diproduksi oleh suatu

perusahaan memiliki rata-rata panjang 80 cm dengan simpangan baku

7 cm. Sesudah selang 3 tahun teknisi perusahaan meragukan rata-rata

X 0 h

(

X

Z

σ

=

7 cm. Sesudah selang 3 tahun teknisi perusahaan meragukan rata-rata

panjang pelat baja tersebut.

(23)

Pengujian Parameter Rata-rata

Populasi (lanjutan)

Jawab :

- populasi : μ = 80 cm , σ = 7 cm - sampel : n = 100 , X = 83 cm -α= 5%

(24)

Pengujian Parameter Rata-rata Populasi

(lanjutan)

α/2

) * α =95%

0 1:

H arah a

du

Uji θ≠ θ

(25)

Pengujian Parameter

Proporsi Populasi

Rumus statistik uji :

Contoh :

Suatu perusahaan yang bergerak di bidang suku cadang

komputer akan memperkenalkan produk barunya di

pˆ 0 h

p

(

Z

σ

=

komputer akan memperkenalkan produk barunya di

pasaran. Untuk itu bagian pengendalian kualitas

perusahaan mengambil sampel secara acak sebanyak 170

buah suku cadang dan ditemukan ada 16 yang cacat.

(26)
(27)

Pengujian Parameter Beda

Dua Rata-rata

Rumus statistik uji :

Contoh :

Sebuah sampel yang terdiri atas 40 rumah di daerah A

memperlihatkan bahwa rata-rata kepemilikan rumah adalah 7,6

tahun dengan simpangan baku 2,3 tahun. Sedangkan suatu sampel

(

)

(

)

2 1 X

X

2 1

2

1

(

X

(

X

Zh

σ

=

tahun dengan simpangan baku 2,3 tahun. Sedangkan suatu sampel

yang terdiri atas 55 rumah di daerah B memperlihatkan bahwa

rata-rata lama waktu kepemilikan rumah adalah 8,1 tahun dengan

simpangan baku 2,9 tahun.

(28)

Pengujian Parameter Beda Dua Rata-rata

(lanjutan)

( ) ( )

53 , 0 55 9 , 2 40 3 , 2 n n (0,5 8,1 ( 7,6 X X 2,9 S , 8,1 X 55, n : B Daerah 2,3 S , 7,6 X 40, n : A Daerah 2 2 2 2 2 1 2 1 X ( X 2 1 2 2 2 1 1 1 2

1 = + =

(29)

Pengujian Parameter Beda

Dua Proporsi

Rumus statistik uji :

(

) (

p

p

)

Z

pˆ pˆ 2 1 2 1 h 2 1

σ

=

(

) (

)

(

1

dan

,

n

n

x

x

1

N

N

n

n

N

N

.

n

1

n

1

:

ana

dim

2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 pˆ pˆ1 2
(30)

Pengujian Parameter Beda Dua Proporsi

(lanjutan)

Contoh :

Suatu survei dilakukan di dua daerah yang saling berbatasan, A dan B, untuk mengetahui pendapat masyarakat yang sesungguhnya, apakah rencana

pembangunan pabrik obat nyamuk diperbatasan dua daerah itu bisa diteruskan apa tidak.

Untuk mengetahui apakah ada perbedaan proporsi penduduk di daerah A dan daerah B, suatu poling dilakukan.

daerah B, suatu poling dilakukan.

Dari 200 penduduk di daerah A ternyata terdapat 120 penduduk yang menyetujui rencana tersebut dan dari 500 penduduk di daerah B ternyata terdapat 250

penduduk yang menyetujui rencana tersebut.

(31)
(32)

Pengujian Hipotesis

Dengan Sampel Kecil

1.

Pengujian Parameter Rata-rata dari Populasi

Rumus statistik t :

2.

Pengujian Parameter Beda Dua Rata-rata dari

X

0 h

(

X

t

σ

=

2.

Pengujian Parameter Beda Dua Rata-rata dari

Dua Populasi

Rumus statistik t :

X

σ

(

)

(

)

2

1 X

X

2 1

2 1

h

(

X

X

t

σ

(33)

Pengujian Hipotesis Dengan

Sampel Kecil (lanjutan)

Contoh 1 :

Rata-rata waktu yang diperlukan oleh mahasiswa untuk mendaftar ulang

pada awal semester di Universitas A pada semester yang lalu adalah sekitar 45 menit dengan simpangan baku 8 menit.

Suatu pendaftaran baru dengan memakai sistem informasi sedang dicobakan dengan harapan dapat mengurangi waktu pendaftaran bagi para mahasiswa jika dibandingkan dengan cara lama.

jika dibandingkan dengan cara lama.

Untuk itu diambil sampel secara acak sebanyak 10 mahasiswa yang telah mendaftar pada semester berikutnya dengan menggunakan sistem baru. Ternyata rata-rata waktu yang diperlukan untuk mendaftar adalah sekitar 35 menit dengan simpangan baku 9,5 menit.

(34)

Pengujian Hipotesis Dengan Sampel Kecil

(lanjutan)

( ) t( ) 2,821

t diperoleh sehingga 9 1 ( 10 1 ( n kebebasan derajat dengan 1% si signifikan Taraf . 2 45 : H1 dan 45 : H0 yaitu arah, satu uji dengan statistik hipotesis Pengujian . 1 menit 9,5 S , menit 35 X 10, n : diketahui sampel Dari menit 8 menit 45 : diketahui populasi

Dari 0 X

(35)

Pengujian Hipotesis Dengan Sampel Kecil

(lanjutan)

Contoh 2:

Mata kuliah Pemrograman Komputer diberikan pada dua kelas

mahasiswa yang berbeda. Kelas A yang terdiri dari 12 mahasiswa diajar

dengan metode biasa. Sedangkan kelas B yang terdiri dari 10 mahasiswa

diajar dengan metode pengajaran yang baru.

Pada akhir semester kelas A dan B diberi materi ujian yang sama. Di kelas

Pada akhir semester kelas A dan B diberi materi ujian yang sama. Di kelas

A nilai rata-rata mahasiswa adalah 85 dengan simpangan baku 4, dan

kelas B nilai rata-ratanya adalah 81 dengan simpangan baku 5.

(36)

Pengujian Hipotesis Dengan Sampel

Kecil (lanjutan)

( ) t( ) 2,528atau 2,528

t kritisnya nilai diperoleh sehingga 20 2 ( 10 12 2 ( n n adalah ya kebebasann derajat dan 0,01 si signifikan Taraf 2. : H dan : H yaitu arah, satu uji dengan statistik hipotesis Pengujian 1. 5 S 81, X 10, n : A Sampel 4 S 85, X 12, n : A Sampel 20 ; 01 , 0 , 2 1 2 1 1 2 1 0 2 2 2 1 1 1 − = = = + = + = ϑ = α > = = = = = = = ϑ α ( ) ( )

(

)

(

)

( )

( )

(

)

(

)

(

) (

)

( ), maka H diterima.

(37)

LATIHAN

1. Seorang pejabat Direktorat Jendral Pajak menduga bahwa persentase wajib pajak yang belum membayar pajak kurang dari 40%. Untuk membuktikan dugaan tersebut, diambil sampel acak sebanyak 18 orang dan ternyata ada 6 orang yang belum membayar pajak. Dengan taraf nyata 5%, apakah dugaan tersebut benar?

(38)

LATIHAN

3. Seorang pimpinan pabrik pembuat peralatan olah raga menyatakan bahwa minimum 90% produksinya dapat bertahan sampai 100 kali pemakaian. Dari suatu sampel acak sebanyak 500 peralatan produk pabrik tersebut,

ternyata 300 yang mampu bertahan untuk 100 kali pemakaian. Dengan taraf nyata 1%, apakah pernyataan pimpinan pabrik tersebut dapat kita terima?

4. Suatu industri lampu pijar ingin mengetahui perkembangan hasil

industrinya dengan jalan mengambil sampel random sebanyak 160 buah industrinya dengan jalan mengambil sampel random sebanyak 160 buah lampu pijar merk A, yang menunjukkan daya hidup rata-rata 1410 jam

dengan standar deviasi 130 jam. Disamping itu diambil juga sampel random lain sebanyak 210 buah lampu pijar merk B yang mempunyai daya hidup rata-rata 2110 jam dengan standar deviasi 90 jam. Ujilah hipotesis yang

(39)

LATIHAN

5. Pengelola pusat perbelanjaan akan melakukan reposisi jika ada perubahan pada target marketnya. Untuk itu dilakukan pengkajian apakah

pengeluaran rata-rata pengunjung lebih besar dari Rp. 400 ribu setiap kali kunjungan seperti yang diharapkannya. Dalam melakukan pengkajian tersebut diambil sampel acak sebesar 20 responden dan besarnya

pengeluaran tiap responden setiap kali kunjungan adalah sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):

Dengan hipotesis rata-rata, lakukanlah pengkajian apakah benar besarnya uang rata-rata yang dibelanjakan oleh tiap responden setiap kali kunjungan lebih besar dari Rp. 400 ribu? Gunakan taraf nyata 5% dan asumsikan

besarnya uang yang dibelanjakan berdistribusi normal.

-. / - . /0 12 -) /3 - . .1

Referensi

Dokumen terkait

dalam permainan sepakbola. Populasi yang digunakan adalah siswa SSB Undip Kota Semarang KU-13 berjumlah 20 pemain. Adapun sampel untuk penelitian sebanyak 20 pemain yang diambil