• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesalahan Penulisan Transliterasi Arab-Latin Dalam Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kesalahan Penulisan Transliterasi Arab-Latin Dalam Skripsi Mahasiswa Prodi Bahasa Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian tentang transliterasi Arab-Latin sudah pernah dibahas di Fakultas Ilmu Budaya Prodi Bahasa Arab USU oleh Uli Sinaga NIM: 850704019 dengan judul “Tinjauan Analisis Transliterasi Arab-Latin Terhadap Ilmu Tajwid” Penelitian ini lebih meninjau pengaruh transliterasi Arab-latin terhadap ilmu tajwid dan menjabarkan apa-apa yang menjadi pengaruh terhadap bacaan Al-Qur’an.

Penelitian lain pernah dibahas juga sebelumnya di IAIN Walisongo Semarang oleh Siti Suryati NIM: 083211049 dengan judul Studi Analisis Kesalahan Tentang Transliterasi Arab-Latin Menurut Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1987 Dalam Buku “Kamus Junior 4 Bahasa”, Penelitian ini 1). Memaparkan kesalahan transliterasi berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1987 pada kamus junior 4 bahasa, 2).Memaparkan secara benar transliterasi berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 1987 pada kamus junior 4 bahasa.

Studi ini menunjukkan beberapa kesimpulan diantaranya: 1) Banyaknya kesalahan transliterasi Arab–Latin dalam buku “Kamus Junior 4 Bahasa” , kesalahan

tersebut berupa imla’ yang terdiri dari huruf konsonan (

،ﺡ

،ﺫ

،ﺽ

،ﺹ

) , huruf

vocal, madah, tasydid dan 2. ﻝﺍ ) Pembenaran kesalahan–kesalahan itu dengan cara mengganti huruf–huruf yang tidak digunakan bisa juga menghilangkannya, atau membenarkan tulisan yang tidak benar. Siti Suryati (2013: ﻄ).

(2)

Kesalahan yang menimbulkan salah interpretasi atau menimbulkan makna yang berbeda atau tidak menimbulkan sama sekali dikatakan kesalahan global, sedangkan yang terjadi pada butir-butir bahasa yang tidak menimbulkan kekacauan interpretasi dikatakan kesalahan lokal. (Parera, 1997:143).

Alphabet menurut Al khuli (1982: 11) adalah:

:

ءﺎﺒﻔﻟ ﻷﺍ

,

ﺔﻳ ﺪﺠﺑ ﻷﺍ

.

ءﺎﺠﻬﻟﺍ ۥﻑﻭۥﺮﺣ

.

ﺔﻐﻠﻟﺍ ﺎﻬﺑ ﺐﺘﻜﺗ ﻲﺘﻟﺍ ﺔﻴﻓ ﺮﺤﻟ ﺍ ﺔﻴﺑ ﺎﺘﻜﻟﺍ ﺯﻮﻣ ﱡﺮﻟﺍ

/ḥurufu al-hijā`i al-abjadiyyati al-`alifbā`i//ar-rumuzu al-kitābiyatu al-ḥarfiyatu al-latiy tuktabu bihā al-lugati/ Huruf hijaiyah, huruf abjad dan huruf alfabet adalah merupakan simbol huruf yang digunakan untuk penulisan suatu bahasa.

Aksara adalah sebuah “sistem simbol visual” yang tertoreh pada satu media,

memiliki fungsi untuk mengungkapkan unsur-unsur yang mengekspresikan

maka alphabetical (alfabet) dan abjad adalah istilah berbeda, yaitu merupakan tipe aksara berdasarkan klasifikasi fungsional. Pada suatu aksara ada unsur-unsur lebih kecil, antara lain; grafem, huruf, diakritik, tanda baca, dan

lain-lain.(Aksara

Transliteration menurut Al khuli (1982: 291) adalah:

:

ﺓ ﺮﺤﻘﻧ

.

ﺔﻔﻠﺘﺤﻣ ﺔﻳﺌ ﺎﺠﻫ ﺃﺯﻮﻣ ﺭ ﻡ ﺪﺤﺘﺴﺗ ﻯ ﺮﺧ ﺃ ﺔﻐﻟ ﻑ ﻭﺮﺤﺑ ﺔﻐﻟ ﺔﺑ ﺎﺘﻛ

/nagḥaratun//kitābatun lugatin bihuruf lugatin ukhira tastakhdimu

rumuzan hijā`iyatan muḥt ālifatan/Transliterasi adalah tulisan dari satu

(3)

Alih aksara atau transliterasi adalah pengalihan suatu jenis huruf ke jenis huruf lainnya. misalkan alih aksara dari aksara Jawa ke huruf Latin, dari aksara Jawi ke huruf Latin, dari aksara Arab ke huruf Latin, atau dari huruf Sirilik ke huruf Latin.

Menurut Kridalaksana (1982: 171), Transliterasi (transliteration) adalah penggantian huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain, (seiring lepas dari lafal yang sebenarnya); misalanya penulisan Abd al Rauf adalah transliterasi yang berbeda dari Abdurrauf yang berupa transkripsi sesuai dengan lafalnya.

Menurut Tri Haryanta (2012: 277), Transliterasi (transliteration) adalah penggantian huruf atau pengalihan huruf demi huruf dari satu abjad ke abjad yang lain, lepas dari pada lafal bunyi kata yang sebenarnya; misalanya huruf Arab Melayu ke huruf Latin; perubahan teks dari satu ejaan ke ejaan yang lain.

Menurut Uli Sinaga (1990: 3), pada Bahasa Arab selain mempelajari sistem gramatikanya juga diharuskan memahami huruf-huruf Arab dan untuk mempelajarinya kita membutuhkan suatu transliterasi yaitu pengalihan suatu huruf dalam bahasa tertentu kepada bentuk huruf ke dalam bahasa yang lain.

Menurut Noah (1980) dalam Juwita (2004: 5) transliterasi diambil dari kata kerja “transliterate,” yang berarti, to write or spell (words, etc) in the alphabetical characters of another language that represent the same sound or sounds. Dalam

pengertian ini, transliterasi dapat diartikan sebagai penulisan kata pengucapan suatu

kata, frasa atau kalimat dengan karakter huruf abjad dari satu bahasa yang lain yang dapat menggambarkan satu atau beberapa bunyi bahasa yang sama.

(4)

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan

ba’ b be

ta’ t te

ṡa’ ṡ es (dengan titik di atas)

jim j je

ḥa’ ḥ ha (dengan titik di

bawah)

kha’ kh ka dan ha

dal d de

ẕal z zet (dengan garis di

bawah)

ra’ r er

zai z zet

sin s es

syin sy es dan ye

ṣad ṣ es (dengan titik di

bawah)

ḍad ḍ de (dengan titik di

(5)

ṭa’ ṭ te (dengan titik dibawah)

ẓa’ ẓ zet (dengan titik di

bawah)

‘ain ʻ koma terbalik (di atas)

gain g ge

fa’ f ef

qaf q ki

kaf k ka

lam l el

mim m em

nun n en

wau w we

ha h ha

ء

hamzah ̀ apostrof

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai dampak dari hal tersebut para pekerja hanya diberikan APD seadanya tanpa mempertimbangkan tingkat bahaya di tempat kerja yang dihadapi setiap hari,tidak

Dari Tabel 1 menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah pelarut yang digunakan maka semakin tinggi pula rendemen minyak bekatul merah

berupa dividen yang dibagikan kepada wajib pajak orang pribadi (WPOP) dalam negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final. Ketentuan lebih

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan tinggi IKIP Negeri Semarang

Program : Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.. Kegiatan : Pengembangan Pasar dan

Jika dilihat secara parsial pengaruh motivasi berprestasi dengan keterampilan teknik dasar sepakbola dengan mengontrol variabel kemandirian siswa dan dukungan

Biaya-biaya tersebut belum diklasifikasikan secara tepat oleh perusahaan berdasarkan perilaku biaya yang menjadi biaya tetap, biaya variabel dan biaya semivariabel, dalam analisis

1 Karakteristik Ciri ibu yang mengalami perdarahan antepartum dan postpartum Yang meliputi Sosiodemografi (usia, pendidikan, dan status sosial ekonomi) dan Obstetrik