• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekspresi Imunohistokimia Human Epididymis Protein 4 Pada Jaringan Kista Ovarium Benigna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekspresi Imunohistokimia Human Epididymis Protein 4 Pada Jaringan Kista Ovarium Benigna"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kista ovarium adalah kantung yang berisi cairan maupun material semi cair yang berasal dari jaringan ovarium. Kista ovarium sering muncul pada usia reproduktif dan umumnya bersifat jinak, ukurannya dapat bervariasi. Pada kebanyakan kasus kista ovarium tidak berbahaya, bahkan ada jenis kista yang dapat hilang dengan sendirinya. Meskipun demikian, temuan kista ovarium dapat menyebabkan kecemasan diantara wanita dengan adanya potensi keganasan.1,2

(2)

menopause yang sehat. Data The National Cancer Institute's Surveillance, Epidemiology, and End Results (SEER) dari 2003 menunjukkan resiko seumur hidup untuk berkembangnya kanker ovarium adalah 1 dari 70. Diperkirakan 22,430 kanker ovarium kasus baru di AS pada tahun tersebut. Data SEER juga menunjukkan peningkatan insidensi yang besar dari kanker ovarium tiap

tahunnya diantara wanita berumur ≥65.3,4,5,6,7,8,9

Kebanyakan pasien dengan kista ovarium tidak menunjukkan gejala, dengan kista yang tanpa sengaja ditemukan saat pemeriksaan ultrasonografi (USG) ataupun pada pemeriksaan pelvik rutin. Meskipun demikian kista ovarium dapat menimbulkan gejala yang kadang – kadang dapat bersifat berat termasuk nyeri atau rasa tidak nyaman di perut, perut terasa penuh, haid tidak teratur, gangguan defekasi dan berkemih, nyeri saat hubungan seksual hingga nyeri berat karena torsi kista, syok karena ruptur kista. Menentukan tumor ovarium bersifat ganas atau jinak sebelum operasi seringkali sulit, apalagi bila tumor memiliki komponen solid dan kistik. Prosedur pembedahan yang luas seperti bilateral ooforektomi dengan atau tanpa histerektomi terkadang dilakukan pada pasien dengan tumor ovarium jinak karena diagnosis preoperatif yang tidak akurat. Pemeriksaan pencitraan juga terkadang tumpang tindih dalam mendeskripsikan massa, penggunaan zat kontras untuk membedakan lesi jinak dan ganas terbatas pada beberapa tipe tumor saja.10,11

(3)

dijumpai meningkat hanya pada 50% wanita dengan penyakit stadium dini. Spesifisitas dari CA-125 juga terbatas, kadarnya dapat meningkat pada berbagai kondisi kelainan jinak ginekologis maupun non ginekologis seperti pada fibroid, kehamilan, menstruasi, endometriosis, dan penyakit liver. Lebih jauh sensitivitas dan spesifisitas dari CA-125 tidak cukup tinggi untuk penapisan populasi sebagai deteksi dari kanker ovarium stadium dini. Identifikasi dari biomarker kanker baru untuk menggantikan atau melengkapi CA-125 sangat diperlukan.11,12

(4)

bahwa HE4 sama baiknya dengan CA-125 sebagai penanda tumor. Pada tahun 2008, analisa serum HE4 dinyatakan oleh Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat sebagai alat diagnostik untuk membantu proses diagnosis kanker ovarium. Sejauh ini belum ada tinjauan yang komprehensif mengenai jaringan yang mengekspresikan HE4 dan kondisi – kondisi yang terkait dengan peningkatan kadar serum HE4.13

HE4 meningkatkan proliferasi, invasi, dan metastasis dari kanker ovarium, dan sifat biologis ini adalah karakteristik utama dari kanker ovarium. HE4 dapat meningkatkan viabilitas sel, mempromosikan akumulasi fase G2/M pada SKOV-3 sel setelah stimulasi HE4 rekombinan. Efek serupa juga terihat pada eksperimen gen HE4 yang dinonaktifkan menunjukkan adanya kegagalan proliferasi dan pembentukan tumor baik in vitro dan in vivo pada sel SKOV3. Data sebelumnya juga menunjukkan bahwa ekspresi protein HE4 lebih tinggi secara signifikan pada jaringan ovarium maligna dibandingkan tumor jinak dan jaringan normal, menunjukkan bahwa overekspresi dari HE4 meningkatkan potensi penyebaran kanker ovarium. Untuk lebih lanjut mengeksplorasi mekanisme yang mendasari efek HE4 pada proliferasi, invasi dan metastasis pada sel kanker ovarium. 231 DEG telah diidentifikasi, percobaan validasi selanjutnya dilakukan untuk menilai hasil microarray. Studi terbaru menunjukkan aptamer DNA dengan afinitas untuk HE4 dengan menggunakan seleksi aptamer berbasis kapiler, sekuens high-throughput, dan jalur bioinformasi.14,15

(5)

jalur MAPK dan PI3K/AKT in vitro dan HE4 dikaitkan dengan aktivitas EGF, VEGF, insulin dan HIF1 α. 7 gen dari 231 DEG terlibat dalam pensinyalan jalur MAPK sebagai respon terhadap protein HE4 dimana hal ini sesuai dengan fungsi biologisnya dalam hal meningkatkan proliferasi, invasi dan metastasis via jalur MAPK. Selain jalur MAPK, jalur interaksi reseptor ECM juga terlibat dalam regulasi dari protein HE4.14,15,16,17

Beberapa penelitian terkait ekspresi HE4 pada tumor ovarium jinak diantaranya adalah Drapkin dkk (2005) mendeteksi HE4 pada permukaan sel epitel pada kista inklusi kortikal pada 11 ovarium yang secara histologis terbukti jinak. Ekspresi dari protein HE4 seperti pada penanda ovarium lainnya dapat diidentifikasi dengan analisa ekspresi gen dan dijumpai pada proses terkait pembentukan kista inklusi kortikal dan metaplasia Mullerian.18

(6)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah terdapat perbedaan ekspresi imunohistokimia

Human Epididymis Protein 4 pada berbagai jaringan kista ovarium benigna dan

jaringan ovarium normal?”

1.3 . Hipotesis penelitian

Hipotesis pada penelitian ini adalah : “Ada perbedaan ekspresi

imunohistokimia Human Epididymis Protein 4 pada berbagai jaringan kista

ovarium benigna dan jaringan ovarium normal”

1.4. Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan ekspresi imunohistokimia Human Epididymis Protein 4 (HE4) pada jaringan kista ovarium benigna dan jaringan ovarium normal.

1.4.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perbedaan karakteristik penderita kista ovarium benigna berdasarkan usia, usia menarche, paritas, dan indeks massa tubuh.

(7)

3. Untuk mengetahui ekspresi immunohistokimia HE4 jaringan kista ovarium benigna dan ovarium normal.

4. Untuk mengetahui ekspresi immunohistokimia HE4 pada jaringan kista ovarium benigna berdasarkan histopatologi.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman peneliti tentang peran HE4 pada kasus kista ovarium benigna.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pembaca mengenai keterkaitan HE4 pada kasus kista ovarium benigna.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar penggunaan HE4 dalam menegakkan diagnosa kista ovarium benigna.

Referensi

Dokumen terkait

Metode yang digunakan oleh Perusahaan dan metode Cost-plus pricing menggunakan informasi biaya yang sama ( BBB, BTKL, BOP, Biaya Administrasi dan Umum, dan Biaya pemasaran ),

Keenam sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun 2013 ‒ 2018, yaitu ” Melanjutkan Pembangunan Kota Palembang

Informasi yang diperoleh dari anda sangat berguna bagi peneliti untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa5. Data yang peneliti

Sub total Dibulatkan.. Sub total

Dengan bergabungnya seluruh personil Departemen bangunan Gedung PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang berpengalaman mengerjakan proyek-proyek bangunan Gedung milik pemerintah dan

Instalasi Stop Kontak Daya dan Stop Kontak AC Kabel NYM3x2,5 mm Pengecatan Rangka Pipa Besi. Pemasangan Box Panel Uk 800x600x200 Pemasangan Pipa Besi 6" (

Desain automatic line plastic packing of cake berbasis mikrokontroler Atmega 328 merupakan sebuah perancangan untuk menghasilkan proses pengemasan yang bekerja

Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Jakarta : PT