• Tidak ada hasil yang ditemukan

TAP.COM - ANALISA KEBIASAAN MAKANAN IKAN GELODOK ... - PORTAL GARUDA off print sri wilis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TAP.COM - ANALISA KEBIASAAN MAKANAN IKAN GELODOK ... - PORTAL GARUDA off print sri wilis"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

AQUASAINS

(Jurnal Ilmu Perikanan dan Sumberdaya Perairan)

ANALISA KEBIASAAN MAKANAN IKAN GELODOK (Mudskipper) JENIS

Baleophthalmus boddarti DI DAERAH PERTAMBAKAN DESA CEPOKOREJO

KECAMATAN PALANG KABUPATEN TUBAN

Sri Wilis

Ringkasan Ikan gelodok (Mudskipper) Jenis Ba-leophthalmus boddartimerupakan salah satu sum-ber daya perikanan di perairan payau yang be-lum banyak dimanfaatkan secara optimal, khu-susnya masyarakat Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Dalam mengoptimalk-an pemmengoptimalk-anfaatmengoptimalk-annya diperlukmengoptimalk-an kelestarimengoptimalk-annya gu-na pengembangan budidaya yang diperlukan ada-nya beberapa informasi tentang aspek biologisada-nya terutama kebiasaan makanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa kebiasaan makan-an ikmakan-an gelodok di daerah pertambakmakan-an Desa Ce-pokorejo., sehingga diharapkan menjadi tambah-an informasi terutama tenttambah-ang aspek biologisnya sebagai dasar pengelolaan dan pemanfaatannya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa makanan utama ikan gelodok dari kedua stasiun adalah sa-ma yaitu ; Skeletonema sp., Nitzschia sp., dan

Pleurosygma sp. Data isi organ pencernakan di-analisa dengan uji chi kuadrat (χ2), dalam hal ini digunakan tes homogenitas untuk memban-dingkan dua atau lebih frekuensi distribusi yang diamati (observed = O), sedang yang diharapkan adalah [expected number= E] dari masing-masing kategori. Dari hasil perhitungan didapatkan bah-wa kebiasaan makanan /pola jenis makanan ik-an gelodok pada kedua stasiun ternyata berbeda sangat nyata yang ditunjukkan dari hasil perhi-tunganχ2Hitung = 123,07 >χ2 Tabel (0,01) = 21,67.

Keywords Ikan gelodok, Baleophthalmus boddarti , kebiasaan makanan

Dosen Program Studi Ilmu Perikanan dan D3 Perikan-an Fakultas PerikPerikan-anPerikan-an dPerikan-an KelautPerikan-an UNIROW TubPerikan-an E-mail: fakanlaut@unirow.ac.id

PENDAHULUAN

Diantara potensi sumber daya perikanan yang be-lum dimanfaatkan secara optimal adalah ikan ge-lodok (Mudskipper) jenisBaleophthalmus boddar-ti, yang keberadannya kurang diperhitungkan se-bagai ikan budidaya karena tidak dianggap seba-gai ikan ekonomis [1]. Ikan ini sering dijumpai di tambak yang kosong (tidak digunakan untuk kegi-atan budidaya atau tambak setelah dipanen) dan pada daerah dimana terdapat hamparan lumpur disekitar daerah pertambakan. Di beberapa Ne-gara seperti neNe-gara Jepang dan Thailand telah mengembangkan dan memanfaatkan ikan gelodok dan memasok restauran – restaurant besar. Di In-donesia ikan gelodok juga mempunyai nilai eko-nomis walaupun lebih kecil dibandingkan dengan jenis ikan ekonomis lainnya. Hal itu berkaitan de-ngan kultur masyarakat Indonesia terkait dede-ngan kebiasaan hidup ikan gelodok yang mampu hidup di air dan di lumpur sehingga keberadannya ku-rang banyak diperhitungkan. Meskipun ikan gelo-dok sudah mempunyai nilai ekonomis (yang ma-sih relatif kecil) namun penelitian terutama ten-tang aspek biologisnya belum banyak dilakukan. Untuk lebih meningkatkan nilai ekonomisnya ma-ka perlu dilakuma-kan penelitian terutama tentang aspek biologisnya yaitu kebiasaan makanannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeta-hui kebiasaan makanan ikan gelodok dilihat dari isi organ pencernakan makanan pada kedua stasi-un di daerah pertambakan Desa Cepokorejo Ke-camatan Palang Kabupaten Tuban.

MATERI DAN METODE

Materi Penelitian

(2)

pertam-28 Sri Wilis

bakan Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Ka-bupaten Tuban.

Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini ada-lah metode survey yang bersifat studi kasus dan pengumpulan data dilakukan denganselected ran-dom sampling [2]. Untuk mengetahui kebiasaan makanan ikan gelodok dilakukan dengan penga-matan isi organ pencernakan [3].Pengapenga-matan isi organ pencernakan yang menjadi indikator seba-gai kebiasaan makanan dilakukan dengan pem-bedahan kemudian data dari hasil pengamatan diolah dengan menggunakan rumus frekuensi ke-jadian. Perhitungan frekuensi kejadian dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut [4]:

Fi=Li

Ltx100% (1)

dimana: Fi= Frekuensi kejadian suatu jasad

ma-kanan sejenis, Li = Jumlah total organ

pencer-nakan yang berisi jasad makanan sejenis, dan Lt=

Jumlah total organ pencernakan yang berisi jasad makanan.

Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel

Lokasi pengambilan sampel dipilih pada daerah yang banyak terdapat spesies ikan gelodok Ba-leophthalmus boddarti pada daerah pertambak-an ypertambak-ang tidak digunakpertambak-an untuk kegiatpertambak-an budida-ya dimana kondisi airnbudida-ya cenderung sedikit me-nutupi permukaan tanah atau bahkan kering de-ngan hamparan lumpur. Untuk pengamatan ting-kah laku kebiasaan makanan pada daerah tambak yang kering (airnya sedikit) dengan tambak yang terendam air maka lokasi penelitian dibagi men-jadi 2 stasiun :

– Stasiun I : daerah pertambakan yang airnya sedikit cenderung kering (air hanya terdapat didalam tanah)

– Stasiun II : daerah pertambakan yang permu-kaan lumpurnya terendam air

Metode Analisa Data

Kebiasaan Makanan

Data isi organ pencernakan dianalisa dengan uji chi kuadrat (χ2), dalam hal ini digunakan tes ho-mogenitas untuk membandingkan dua atau lebih

frekuensi distribusi yang diamati (observed = O) [2]. Dari tabel 2 yang diharapkan [expected num-ber = E] dari masing-masing kategori adalah se-bagai berikut:

EA1=TAT1/T (2)

EB1=TBT1/T (3)

EC1=TCT1/T (4)

Selanjutnya adalah mencari harga [χ2], dimana menurut [2]χ2dicari dengan rumus :

χ2=Pki=1

(O1−h1)2

h1 (5)

χ2=(O1−h1 )

h1

+(O2−h2 )

h2

+(O3−h3 )

h3

+...+(On−hn)

hn

(6)

Untuk menguji hipotesis, nilai χ2 yang diperoleh dibandingkan dengan nilainya dari tableχ2. Hipo-tesis yang digunakan adalah:

H0 :diduga pola kebiasaan makanan ikan gelodok (Mudskipper), Baleophthalmus boddarti dari kedua stasiun tidak berbeda nyata

H1 :diduga pola kebiasaan makanan ikan gelodok (Mudskipper), Baleophthalmus boddarti dari kedua stasiun berbeda nyata.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kebiasaan Makanan

Dari hasil pengamatan ternyata bahwa makanan utama ikan gelodok dari kedua stasiun adalah sa-ma yaitu ; Skeletonema sp., Nitzschia sp., dan

Pleurosygma sp. Walaupun urutan dominasinya berbeda, namun dari kedua stasiun pengamatan terdapat perbedaan macam jasad makanan, se-perti Rhizosoleniasp. danBacteriastrum sp. ha-nya tardapat didalam isi organ pemcernaan pada stasiun 1, sedangkanThalassiothrix sp dan Cera-tiumsp hanya terdapat pada isi organ pencernak-an ypencernak-ang terdapat pada stasiun 2. Nilai Frekuensi kejadian makanan dari kedua stasiun dapat dili-hat pada Tabel 1.

(3)

kebiasaan makan ikan gelodok 29

Tabel 1 Total dan Rata-Rata Frekuensi Kejadian di Ke-dua Stasiun

Nama Organisme St I St II Total Rerata

Pleurosigmasp 78.83 78.83 157.66 78.83

Skeletonemasp 95.50 62.66 158.16 79.08

Biddulphiasp 45.50 45.50 91.00 45.50

Nitzschiasp 62.17 95.50 157.67 78.83

Chaetocerossp 45.50 28.83 74.33 37.16

Rhizosoleniasp 28.83 0.00 28.83 14.41

Bacteriastrumsp 28.83 0.00 28.83 14.41

Thalassiothrixsp 0.00 28.83 28.83 14.41

Ceratiumsp 0.00 12.16 12.16 6.08

Peridiniumsp 12.16 28.83 40.99 20.49

Total 397.32 381.14 778.46 389.23

dari alga bentik, terutamaDiatomae dan Myxo-phyceae. Dimana klasifikasi ikan berdasarkan ma-kanannya terdiri dari herbivora, karnifora dan om-nivora. Dasar klasifikasi tersebut adalah pada pro-sentase makanan berupa hewan dan tumbuhan, Herbivora bila 75% makanannya berupa tumbuh-an, karnivora bila 75% makananya berupa hewan [7].

Dari hasil perhitungan isi organ pencernaan me-lalui kedua stasiun pengamataan setelah dilakuk-an uji Chi Kuadrat (Tabel 2.) diperoleh χ2 hi-tung = 123,07 > χ2 tabel [0,01] = 21,67, sehi-nga diputuskan untuk menerima H1dan menolak H0, kesimpulannya adalah terdapat proporsi je-nis mikroalgae / kebiasaan makanan yang sangat berbeda nyata dari kedua stasiun.

derajatbebas(df) = (jumlahbaris−1)x(jumlahkolom−1)

= (10−1)x(2−1)

= (9)x(1) = 1

χ2T abel(0.01) = 21.67

χ2T abel(0.05) = 16.92

χ2Hitung= 123.07

χ2Hitung > χ2T abel

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisa ke-biasaan makan Ikan Gelodok di Daerah Pertam-bakan Desa Cepokorejo Kecamatan Palang Ka-bupaten Tuban dapat diambil kesimpulan bahwa makanan utama Ikan Gelodok adalah Skeletone-ma sp., Nitzschia sp., dan Pleurosygma sp. Wa-laupun urutan dominasinya berbeda, namun da-ri kedua stasiun pengamatan terdapat perbedaan macam jasad makanan, seperti Rhizosolenia sp. dan Bacteriastrum sp. hanya tardapat didalam isi organ pemcernaan pada stasiun 1, sedangkan

Tabel 2 Analisa Data Isi Organ Pencernakan

Baleo-phthalmus boddartiDengan Uji Chi Kuadrat

Stasiun I Stasiun II Observed 78.83 78,.83

Expected 78.83 78.83

Observed 95.50 62.66

Expected 79.08 79.08

Observed 45.50 45.50

Expected 45.50 45.50

Observed 62.17 95.50

Expected 78.83 78.83

Observed 45.50 28.83

Expected 37.16 37.16

Observed 28.83 0.00

Expected 14.41 14.41

Observed 28.83 0.00

Expected 14.41 14.41

Observed 0,00 28.83

Expected 14.41 14.41

Observed 0,00 12.16

Expected 6.08 6.08

Observed 12.16 28.83

Expected 20.49 20.49

Thalassiothrix sp danCeratium sp hanya terda-pat pada isi organ pencernakan yang terdaterda-pat pa-da stasiun 2. Pola kebiasaan makanan pa-dari kedua stasiun berbeda sangat nyata.

PUSTAKA

1. Effendie, M.I dan D.S Syaei, 1973.Beberapa Aspek Bi-ologi Ikan Gelodok, Baleophthalmus boddarti(PALLAS) di Daerah Tangerang. Fakultas Perikanan Institut Per-tanian Bogor. Bogor.

2. Usman H dan P S Akbar R. 2003.Pengantar Statis-tika.PT Bumi Aksara. Jakarta.

3. Mudjiman, A. 1989.Makanan Ikan. Penebar Swada-ya. Edisi XI. Jakarta.

4. Effendie, M.I. 1992.Metodologi Biologi Perikanan. Ya-yasan Dewi Sri. Bogor.

5. Sriyono Eko Saputro, 2002.Hubungan Panjang Berat, Analisa Tingkah Laku Dan Kebiasaan Makanan Ikan Gelodok (Mudskipper) Di daerah Pertambakan Desa Surodadi. Demak. Skripsi Fakultas Perikanan Dan Il-mu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang. (Ti-dak Di Publikasikan).

(4)

Gambar

Tabel 2 Analisa Data Isi Organ Pencernakan Baleo-phthalmus boddarti Dengan Uji Chi Kuadrat

Referensi

Dokumen terkait

Menurut T.Raka Joni (1991), Pendekatan Pembelajaran merupakan cara umum dalam memandang permasalahan atau obyek kajian, sehingga berdampak ibarat seseorang

Secara kualitatif terdapat perbedaan antara model pembelajaran tematik terpadu bila dibandingkan dengan model pembelajaran lainnya, yaitu dalam hal

Penelitian terdahulu lainnya yaitu dari Ike Rachmawati (2013) yang berjudul Persepsi Akuntan Publik Terhadap Akuntabilitas Keuangan Partai Politik Pada Kantor

Hasil penelitian yang didapat jika dibandingkan dengan parameter nilai rata-rata yang terdapat di dalam Jain (1993) dapat dilihat pada tabel 4. Perbedaan umur merupakan faktor

The presence of the suspected ligand field (LF) and metal to arene charge transfer (MArCT) excited states in the lowest absorption energy band of (arene)M(CO) 3

Hasil pengembangan media pembelajaran autoplay pada mata pelajaran Al-Quran Hadis materi Hukum Bacaan Idgham dan Iqlab adalah untuk memenuhi tersedianya media pembelajaran yang

Kompetensi paedagogik dapat dilihat dari kemampuan guru membuat administrasi pembelajaran, menggunakan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta

Potom nastavnik treba osmišljavati aktivnosti u kojima se ispituju svojstva oblika kako bi se odredili nužni i dovoljni uvjeti za oblike ili koncepte, u nastavi