• Tidak ada hasil yang ditemukan

Forum Diskusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Forum Diskusi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Kementerian Perekonomian

Kementerian Perindustrian

Kementerian Perdagangan

Kementerian Keuangan

Kementerian Pertanian

Kementerian ESDM

Kementerian Kelautan

dan Perikanan

Kementerian Agraria

dan Tata Ruang

Kementerian Lingkungan

dan Kehutanan

Kementerian Ketenagakerjaan

Kementerian Perhubungan

Kementerian PUPR

Kementerian Kesehatan

Kementerian Pariwisata

Kementerian KUKM

BKPM

BPOM

2

15

32

10

7

11

-10

2

3

6

1

1

2

28

2

2

Deregulasi kebijakan pemerintah untuk

mengurangi atau meniadakan aturan

administratif yang mengekang kebebasan

gerak modal, barang dan jasa.

PAKET

SEPTEMBER

DEREGULASI

KEMENTERIAN/

LEMBAGA

JUMLAH

REGULASI

Debirokratisasi adalah kebijakan pemerintah

untuk mengurangi atau meniadakan peran

institusi, kemeterian, lembaga, atau unit-unit

pemerintahan yang dinilai menghambat

pergerakan terbitnya regulasi.

DEBIROKRATISASI

WAKTU

Akhir September

~ Akhir Oktober

2015

TOTAL:

134

REGULASI

PAKET

KEBIJAKAN

EKONOMI

2015

PAKET

KEBIJAKAN

EKONOMI

(3)

PUSAT HUMAS KEMENDAG

PUSAT HUMAS KEMENDAG

REKAPITULASI

DEREGULASI

BERDASARKAN K/L

Kementerian Perekonomian

Kementerian Perindustrian

Kementerian Perdagangan

Kementerian Keuangan

Kementerian Pertanian

Kementerian ESDM

Kementerian Kelautan

dan Perikanan

Kementerian Agraria

dan Tata Ruang

Kementerian Lingkungan

dan Kehutanan

Kementerian Ketenagakerjaan

Kementerian Perhubungan

Kementerian PUPR

Kementerian Kesehatan

Kementerian Pariwisata

Kementerian KUKM

BKPM

BPOM

Total Regulasi

2

15

32

10

7

11

-10

2

3

6

1

1

2

28

(4)

1. Permendag 39

Tahun 2009

2. Permendag No

45/M-DAG/PER/6/2015

3. Perdirjen Dagri No.

4/2015 yang

melaksana-kan Permendag

No.6/M-DAG/PER/1/2015

4. Permendag No. 27

Tahun 2012

5. Surat Edaran Mendag

No. 1310/M-Dag/

SD/12/2014 dan

Permendag No.70 tahun

2013

6. Permendag No

75/M-DAG/PER/ 12/2013

7. Permendag No. 61/2004

8. Permendag

No. 11/M-DAG/PER/3/

2010 jo. Permendag

No.35/M-DAG/PER/5/2012

1. Permendag No. 97/M-DAG/PER/12/2014

2. Permendag No. 19/M-DAG/PER/3/2014

3. Permendag No. 47/M-DAG/PER/7/2012

4. Permendag Nomor 63 Tahun 2015 Jo.

No. 78 Tahun 2014

5. Permendag No 61/M-DAG/PER/9/2013

6. Permendag No. 54 Tahun 2015

7. Permendag No.19/M-DAG/PER/5/2008/

Jo. Kepmenperindag No.

527/MPP/KEP/9/2004.

8. Permendag No. 52/M-DAG/PER/7/2015

9. Permendag No. 41/2011

10. Permendag No. 08/2012

11. Permendag No. 55 /M-DAG/PER/9/2014

12. Permendag No. 4/2014

13. Permendag No. 14/M-DAG/PER/3/2007

14. Permendag No. 67/M-DAG/PER/11/2013

jo Permendag No.10/M-DAG/PER/1/2014

15. Permendag No. 19/M-DAG/PER/3/2014

16. Permendag No. 16/M-DAG/PER/4/2013

17. Permendag No. 528/MPP/7/2002

18. Permendag No. 53/M-DAG/PER/7/2015

19. Permendag No.73/M-DAG/PER/10/2014

20. Permendag No. 02/M-DAG/PER/1/2012

jo.Permendag No.37/M-DAG/PER/7/2014

21. Permendag No. 03/M-DAG/PER/1/2015

22. Permendag No. 40/M-DAG/PER/7/2014

tentang Perubahan Atas Permendag No

03/M-DAG/PER/1/2012

23. Permendag No. 15/M-DAG/PER/3/2007

24. Permendag No. 58/2012 ttg Ketentuan

(5)

PUSAT HUMAS KEMENDAG

PAKET KEBIJAKAN

EKONOMI TAHAP I

DI BIDANG PERDAGANGAN 2015

5

REGULASI REGULASI

3

TELAH

SELESAI

TELAH

SELESAI

DALAM PROSES

PENYELESAIAN

14

REGULASI REGULASI

10

TELAH

SELESAI

DALAM PROSES

PENYELESAIAN

3. Perdagangan

Gula Antar Pulau

(dimudahkan)

4. Impor Cakram

Optik (dicabut)

5. Perizinan Toko

Modern

Tentang:

1. Impor Limbah

Non B3

2. Perdagangan

Minol

3. Impor Barang

Modal Bukan

Baru

Tentang:

1. Impor STTP (dicabut) 2. SNI Wajib (SPB dihapus) 3. Label Berbahasa

Indonesia (SKPLBI dihapus) 4. Impor Hortikultura 5. Impor Cengkeh (dicabut) 6. Impor Barang Berbasis Sistem

Pendingin (penyederhanaan ketentuan)

7. Impor Bahan Perusak Ozon (penyederhanaan ketentuan)

8. Impor Produk Tertentu (Kosmetik) - (penyederhanaan ketentuan)

9. Impor TPT

(penyederhanaan ketentuan) 10. Impor Tekstil Motif Batik

(penyederhanaan ketentuan) 11. Impor Produk Tertentu

(penyederhanaan ketentuan)

12. Ekspor Kayu

13. Ekspor CPO

14. Impor Produk Kehutanan

Tentang:

1. Ekspor Impor Beras (tanpa LS untuk Ekspor) 2. Ekspor Precursor

Non Farmasi 3. Impor Gula 4. Impor Besi Baja

5. Ekspor Barang Tambang Hasil Pemurnian

6. Ekspor Impor Beras (tanpa Rekomendasi Kemenperin untuk Impor)

7. Impor Mutiara 8. Ekspor Impor Migas 9. Impor Printer Fotocopy

Warna 10. Impor Garam

TOTAL

PERIZINAN

DI KEMENDAG

Jumlah total

perizinan di

Kemendag sebanyak

169 PERIZINAN

TEROBOSAN

MANDAT PAKET I:

32 Peraturan

Dideregulasi &

Didebirokratisasi

yang memangkas

60 PERIZINAN

(35,5%)

PROGRESS:

Telah diselesaikan

19 PERATURAN

dengan memangkas

35

PERIZINAN

(6)

ANGKA

PENGENAL

IMPORTIR

API

PERMENDAG

No. 70/M-DAG/PER/9/2015

Ruang

Lingkup

J E N I S

KEWENANGAN

PENERBITAN

MEKANISME

PENGAWASAN

KEWAJIBAN

Pembekuan API

Pencabutan API

Post Audit

S A N K S I

BKPM

Dirjen Daglu

Kepala Dinas Provinsi

(Perdagangan)

atau

Instansi Penyelenggara

PTSP

Kepala Badan

Pengusahaan

API Umum (API-U)

API Produsen (API-P)

*Setiap importir hanya

dapat memiliki 1 (satu)

jenis API

Ruang Lingkup

Pendaftaran ulang di instansi

penerbit setiap 5 (lima) tahun

sejak tanggal penerbitan

Laporan realisasi impor

setiap 3 (tiga) bulan

Melaporkan perubahan

terkait data API paling lama

30 (tiga puluh) hari sejak

perubahan

(7)

PUSAT HUMAS KEMENDAG

Pembatasan

untuk API-U

Pembatasan

untuk API-P

Produsen

Importir

Section pada API-U

Untuk API-U yang lebih dari 1

section melampirkan surat

keterangan bukti Hubungan

Istimewa yang ditandasahkan

oleh perwakilan RI

API-P dapat mengimpor barang

industri tertentu sepanjang

diperlukan untuk pengembangan

usaha dan investasinya.

Barang industri tertentu yang

diimpor dapat diperdagangkan

dan/atau dipindahtangankan

kepada pihak lain untuk tujuan

tes pasar dan/atau sebagai

barang komplementer.

Untuk API-P dengan

melampirkan rekomendasi dari

instansi teknis pembina di

tingkat pusat.

API-P hanya dapat mengimpor

barang untuk dipergunakan

sendiri sebagai barang modal,

bahan baku, bahan penolong,

dan/atau bahan untuk

mendukung proses produksi.

Tidak ada

produsen importir

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

No. 27/M-DAG/PER/9/2012

BEFORE

PENGENAL

ANGKA

IMPORTIR

API

PERMENDAG

No. 70/M-DAG/PER/9/2015

Pokok

Perubahan

(8)

Pengawasan

& Sanksi

1. Pengawasan terhadap pemilik API dilakukan

dengan cara penilaian kepatuhan (post

audit) terhadap:

Kebenaran laporan realisasi impor;

Kesesuaian antara barang yang diimpor

dengan data yang tercantum dalam

dokumen API dan peruntukkannya;

Kepatuhan terhadap peraturan

perundang-undangan yang terkait

di bidang impor.

2. Penilaian kepatuhan (post audit) dilakukan

secara berkala dan secara sewaktu-waktu.

3. Penilaian kepatuhan (post audit) dilaksanakan

secara berkoordinasi dengan instansi penerbit

API dan Ditjen Bea dan Cukai.

4. Dalam rangka pelaksanaan penilaian

kepatuhan (post audit), Dirjen Daglu dapat

membentuk Tim Terpadu Pengawasan API.

PERMENDAG

No. 70/2015 Pasal 28

Pengawasan

ANGKA

PENGENAL

IMPORTIR

API

TIDAK

MELAKSANAKAN

PENDAFTARAN

ULANG

Mengalami

pembekuan API

sebanyak 2 (dua) kali;

Tidak melaksanakan

kewajiban

pendaftaran ulang

paling lambat 30

(tiga puluh) hari sejak

tanggal pembekuan;

Tidak melaksanakan

kewajiban pelaporan

realisasi impor atau

tidak melaksanakan

kewajiban pelaporan

perubahan data

paling lama 30 (tiga

puluh) hari sejak

tanggal pembekuan;

DIBEKUKAN JIKA:

DICABUT JIKA:

PERMENDAG

No. 70/2015 Pasal 28

Sanksi

TIDAK

MELAKSANAKAN

KEWAJIBAN

MELAPORKAN

REALISASI IMPOR

TIDAK

MELAKSANAKAN

KEWAJIBAN

MELAPORKAN

PERUBAHAN

DATA PADA API

Menyampaikan

informasi/data yang tidak

benar dalam dokumen

permohonan API;

Tidak bertanggungjawab

atas barang yang diimpor;

Melanggar ketentuan

peraturan perundangan

yang berlaku di bidang

impor;

(9)

PUSAT HUMAS KEMENDAG

Instrumen

Perizinan

Persyaratan

Kewajiban

Pelaksanaan

Verifikasi

Masa berlaku

Masa Pengajuan

Permohonan Izin

Impor

Menggunakan IP (Importir Produsen) Produk

Hortikultura dan Importir Terdaftar (IT)

Produk Hortikultura serta verifikasi teknis

impor di pelabuhan muat

Pengajuan Persetujuan Impor melampirkan:

IP:

IUI /izin usaha lain yang setara; API-P; TDP; NPWP;

RIPH (IP); Bukti Penguasaan gudang/alat transportasi

sesuai karakter produk

IT:

IUI atau izin usaha lain yang setara; API-P; TDP; NPWP;

Bukti kepemilikan gudang atau alat transportasi sesuai

karakter produk; Kontrak 3 distributor (IT); Pengalaman

sebagai distributor; Surat Pernyataan

Penyederhanaan syarat pengajuan

Persetujuan Impor melampirkan:

Konsumsi langsung:

API-U; Bukti kepemilikan

gudang/alat transportasi sesuai karakter

produk; Kontrak 3 distributor; Pengalaman

sebagai distributor; RIPH

Produsen:

API-P; Bukti Penguasaan gudang/

alat transportasi sesuai karakter produk; RIPH

Pencantuman Label Berbahasa Indonesia

Tidak ada

Untuk API-P masa berlaku PI Disesuaikan

dengan masa berlaku Rekomendasi

Berlaku selama 6 bulan

8 (delapan) hari kerja terhitung

sejak permohonan diterima

2 (dua) hari kerja terhitung

sejak permohonan diterima

secara lengkap dan benar

Pemeriksaan termasuk pemeriksaan

atas kewajiban Label

Tidak ada

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

No. 16/2013

BEFORE

HORTIKULTURA

PRODUK

IMPOR

71/M-DAG/PER/10/2015

PERMENDAG

Pokok

Perubahan

(10)

Instrumen

Perizinan

Persyaratan

Impor

Ketentuan

Verifikasi

Pelabuhan

Tujuan

Sanksi untuk

Importir

Œ

IP BPO (API-P)

Ž

PI BPO



IT BPO (API-U)



Verifikasi

Œ

IUI (untuk API-P), SIUP (untuk API-U)



API, NPWP dan TDP

Ž

Rekom Kemenperin



Rekom KLHK



Rekom Kementan (khusus metil bromida)

‘

Rencana Produksi (IP)

’

Rencana Distribusi (IT)

Setiap Impor BPO oleh API-U dan API-P

Pencabutan IP BPO atau IT BPO

¤

Tanjung Priok, Jakarta

¤

Merak, Cilegon

¤

Belawan, Medan

¤

Tanjung. Emas, Semarang

¤

Tanjung Perak, Surabaya

¤

Soekarno Hatta, Makasar

¤

Batu Ampar, Batam

(khusus untuk perusahaan pemilik API-P)

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

03/M-DAG/PER/1/2012

BEFORE

BAHAN

PERUSAK

LAPISAN

OZON

IMPOR

PERMENDAG

83/M-DAG-PER/10/2015

Pokok

Perubahan

Œ

API



Rekomendasi KLHK

Ž

SK Kementan (untuk Metil Bromida)



Rencana distribusi selama 1 tahun

(untuk API-U)



Rencana kebutuhan produksi selama

1 tahun (untuk API-P)

Setiap Impor BPO oleh API

Pembekuan PI BPO

Pencabutan PI BPO

Tidak ada

perubahan

Œ

PI BPO

(11)

PUSAT HUMAS KEMENDAG

Instrumen

Perizinan

Persyaratan

Impor

Ketentuan

Verifikasi

Pelabuhan

Tujuan

Sanksi untuk

Importir

Œ

IT BPO



Verifikasi

Œ

IUI, API, TDP dan NPWP



Rekomendasi KLH

Ž

Rekomendasi Perindustrian



Surat pernyataan menyatakan barang yang

diimpor tidak menggunakan refrigeran HCFC 22

Setiap Impor BBSP PO

¤

Pelabuhan Darat:

Cikarang Dry Port di Bekasi;

¤

Pelabuhan Laut:

Belawan di Medan, Tanjung Priok

di Jakarta, Merak di Cilegon, Tanjung Mas di

Semarang, Tanjung Perak di Surabaya, Soekarno

Hatta di Makasar, Batu Ampar di Batam.

¤

Pelabuhan Udara:

Seluruh Pelabuhan Udara

Internasional

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

55/M-DAG/PER/9/2014

BEFORE

BARANG

BERBASIS

SISTEM

PENDINGIN

(BBSP)

IMPOR

PERMENDAG

84/M-DAG-PER/10/2015

Pokok

Perubahan

Œ

Verifikasi

Œ

API



LS

Tidak ada perubahan

¤

Penangguhan Impor BBSP berikutnya

¤

Pencabutan API atau sanksi lain

berdasarkan ketentuan peraturan

perundangan

¤

BBSP yang diimpor tidak sesuai dengan

ketentuan harus dire-ekspor/

dimusnahkan atas biaya importir

Tidak ada perubahan

¤

Pencabutan IT, apabila:

a. Data yang tidak benar untuk persyaratan IT

b. Tidak menyampaikan laporan sebanyak 2 kali

c. Mengimpor BBSP tidak sesuai yang tercantum

dalam dokumen impor BBSP

d. Dinyatakan bersalah pada putusan pengadilan

yang berkaitan penyalahgunaan BBSP

(12)

Instrumen

Perizinan

Persyaratan

Impor

Rekomendasi

Masa Penerbitan Izin Impor

Masa berlaku

Volume yang

dapat diimpor

Keterangan dalam Persetujuan Impor

Verifikasi atau Penelusuran Teknis Impor (VPTI) oleh Surveyor

Menggunakan IP (Importir Produsen) TPT dan

verifikasi teknis impor di pelabuhan muat

Menyesuaikan Rekomendasi dari

Kementerian Perindustrian

Perusahaan melampirkan:

IUI atau izin usaha lain yang setara; API-P;

NPWP; NIK

Kementerian Perindustrian

Memuat informasi:

Pos Tarif/HS; Jenis; Volume;

Pelabuhan tujuan impor; Masa berlaku

Memuat informasi:

Pos Tarif/HS; Jenis;

Volume; Negara asal dan pelabuhan muat;

Pelabuhan tujuan impor; Masa berlaku

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

No. 52/2015

BEFORE

TEKSTIL&

PRODUK

TEKSTIL

IMPOR

PERMENDAG

85/M-DAG/PER/10/2015

Pokok

Perubahan

Menggunakan PI (Persetujuan Impor) TPT dan

verifikasi teknis impor di pelabuhan muat

Penyederhanaan syarat, sehingga perusahaan

melampirkan:

IUI atau izin usaha lain yang

setara API-P; Rencana impor selama 1 tahun

Tidak Ada

Tidak boleh lebih dari kapasitas produksi

perusahaan yang tercantum pada IUI atau

izin usaha lain

Disesuaikan dengan masa berlaku Rekomendasi

Berlaku selama 1 tahun

5 (lima) hari kerja terhitung sejak permohonan

diterima secara lengkap dan benar

2 (dua) hari kerja terhitung sejak permohonan

diterima secara lengkap dan benar

Memuat informasi:

Œ

Nama dan alamat importir;



Jenis dan jumlah barang;

Ž

Pos Tarif/HS dan uraian barang;



Negara asal dan pelabuhan muat;



Waktu pengapalan; dan

‘

Pelabuhan tujuan

Memuat informasi:

Œ

Nama dan alamat importir;



Jenis dan jumlah barang;

Ž

Pos Tarif/HS dan uraian barang;



Spesifikasi barang;



Negara asal dan pelabuhan muat;

‘

Waktu pengapalan; dan

(13)

PUSAT HUMAS KEMENDAG

Instrumen

Perizinan

Persyaratan

Impor

Rekomendasi

Keterangan dalam Persetujuan Impor Informasi pada barang dan/atau kemasan dalam Bahasa Indonesia

Pelabuhan

Tujuan

Penerbit

perizinan

Menggunakan:

¤

IT (Importir Terdaftar) Batik dan Motif Batik

¤

PI (Persetujuan Impor) Batik dan Motif Batik

¤

Verifikasi teknis di pelabuhan muat

Diberlakukan

Perusahaan melampirkan:

¤

IT Batik dan Motif Batik

¤

API-P

¤

NPWP

¤

NIK

Kementerian Perindustrian dan Kementerian

Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Pelabuhan laut:

Belawan di Medan, Tj. Perak di

Surabaya, dan Soekarno Hatta di Makassar

Pelabuhan udara:

Soekarno Hatta di Tangerang

Tidak Berubah

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

53/2015

BEFORE

TEKSTIL &

BATIK

PRODUK TEKSTIL

TEKSTIL BATIK

& MOTIF

IMPOR

PERMENDAG

86/M-DAG/PER/10/2015

Pokok

Perubahan

Menggunakan:

¤

PI (Persetujuan Impor) Batik

dan Motif Batik

¤

Verifikasi teknis di pelabuhan muat

Perusahaan melampirkan:

¤

Penyederhanaan dengan

menggunakan API-P atau API-U saja.

¤

Rencana impor selama 1 tahun

Tidak Ada

Tidak diberlakukan

Memuat informasi:

¤

Pos Tarif/HS

¤

Jenis

¤

Volume

¤

Pelabuhan tujuan impor

¤

Masa berlaku

Memuat informasi:

¤

Pos Tarif/HS,

¤

Jenis,

¤

Volume

¤

Negara asal dan pelabuhan muat

¤

Pelabuhan tujuan impor

(14)

Instrumen

Perizinan

Persyaratan

Impor

Pelabuhan

Tujuan

Ketentuan

Verifikasi

Sanksi

Impor

oleh API-P

IT-Produk Tertentu dan verifikasi atau

penelusuran teknis impor

Diberikan kepada pemilik

IT-Produk Tertentu dengan

mencabut IT.

API, TDP, NPWP, NIK, NPIK, Rencana Impor

Pelabuhan laut :

Belawan di Medan, Tj. Priok di Jakarta,

Tj. Emas di Semarang, Tj. Perak di Surabaya, Soekarno

Hatta di Makassar, Dumai di Dumai, Jayapura di

Jayapura, Tarakan di Tarakan, Krueng Geukuh di Aceh

Utara, Bitung di Bitung.

Pelabuhan darat :

Cikarang Dry Port di Bekasi

Pelabuhan udara :

Kualanamu di Deli Serdang,

Soekarno Hatta di Tangerang, Ahmad Yani di Semarang,

Juanda di Surabaya, dan Hasanuddin di Makasar.

Berlaku untuk semua produk.

Tidak berlaku untuk produk kosmetik.

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

83/2012

BEFORE

TERTENTU

PRODUK

IMPOR

PERMENDAG

87/M-DAG/PER/10/2015

Pokok

Perubahan

Verifikasi atau penelusuran

teknis impor saja

API-U

Tidak ada

perubahan

Œ

Importir Produk Tertentu yang tidak menyampaikan

laporan sebanyak 2 (dua) kali dikenai sanksi pembekuan

Angka Pengenal Importir Umum (API-U)



Importir Produk Tertentu yang melakukan impor

Produk Tertentu tidak sesuai dengan pelabuhan tujuan

impor atau tidak dilengkapi dengan LS dikenai sanksi

pencabutan Angka Pengenal Importir (API).

Diperbolehkan

mengimpor semua

produk barang jadi

(15)

PUSAT HUMAS KEMENDAG

Instrumen

Perizinan

Persyaratan

Impor

Rekomendasi

SPE Kayu Ulin

Dokumen

Ekspor

Menggunakan ETPIK bagi Perusahaan

Industri Kehutanan dan ETPIK Npn-Produsen

bagi Perusahaan Perdagangan di bidang

ekspor Produk Industri Kehutanan

Perusahaan melampirkan:

¤

ETPIK (IUI/TDI, TDP, NPWP, fotokopi akta pendirian

perusahaan beserta perubahannya, fotokopi surat

pengesahan berbadan hukum dari instansi

berwenang, rekomendasi dari instansi teknis di

daerah yang membina bidang industri kehutanan

¤

ETPIK Non-Produsen (SIUP, TDP, NPWP, fotokopi akta

pendirian perusahaan beserta perubahannya,

fotokopi surat pengesahan berbadan hukum dari

instansi berwenang, fotokopi surat perjanjian

kerjasama dengan industri PIK skala kecil bukan

pemilik ETPIK, rekomendasi dari Dinas setempat.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

IKM pemilik ETPIK wajib

menyampaikan Deklarasi

Ekspor ((DE) sebagai

dokumen pelengkap pabean

Produk Industri Kehutanan yang termasuk dalam

Kelompok B tanpa dilengkapi dengan Dokumen

V-Legal tetapi harus disertai dengan dokumen yang

dapat membuktikan bahwa bahan bakunya berasal

dari kayu yang diperoleh dari penyedia bahan baku

yang sudah memiliki S-LK atau sesuai dengan

ketentuan penatausahaan hasil hutan berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

NO.97/M-DAG/PER/12/2014

BEFORE

INDUSTRI

KEHUTANAN

PRODUK

EKSPOR

PERMENDAG

89/M-DAG/PER/10/2015

Pokok

Perubahan

Tidak ada

Perusahaan melampirkan:

¤

TDI/IUI dan TDP untuk

Produk Industri

Kehutanan

¤

SIUP dan TDP

untuk Perusahaan

Perdagangan di

Bidang Ekspor

(16)

Pemeriksaan

Bersama Surveyor

dan DJBC

Laporan

Surveyor sebagai Output dari Verifikasi Ekspor

Verifikasi Fisik

(Uji Kuantitatif)

Pengecualian

Tidak Ada

Tidak Ada

Tidak Ada

Tidak Ada

Menambah ketentuan bahwa Peraturan Menteri ini

tidak berlaku terhadap ekspor Kelapa Sawit, Crude

Palm Oil (CPO), dan produk turunannya yang

merupakan barang contoh, bahan penelitian, dan

barang keperluan pameran di luar negeri (Pasal 13A).

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

54/M-DAG/PER/7/2015

BEFORE

KELAPA SAWIT

CPO & PRODUK

TURUNAN

EKSPOR

VERIFIKASI

PERMENDAG

54/M-DAG/PER/7/2015

Pokok

Perubahan

Menambah ketentuan bahwa Surveyor dapat

melakukan kegiatan verifikasi fisik terhadap

jumlah barang dan jenis barang pada waktu

dan tempat yang sama dengan pemeriksaan

fisik dalam rangka pelayanan yang dilakukan

oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Kementerian Keuangan (Pasal 10).

Penegasan bahwa Parameter Uji Kuantitatif

(Lampiran II) dalam menetapkan Spesifikasi Teknis

harus terpenuhi secara keseluruhan [Pasal 6 ayat (4)].

¤

Menambah ketentuan bahwa Laporan Surveyor (LS)

harus memuat pernyataan kebenaran atas hasil

verifikasi atau penelusuran teknis dan menjadi

tanggung jawab penuh Surveyor [Pasal 8 ayat (2)].

(17)

PUSAT HUMAS KEMENDAG

Mekanisme

Pengawasan

Pra Pasar

Sanksi

Post Audit

Waktu

Layanan

Kewajiban

Pedagang

¤ Pengawasan pra pasar terhadap produk impor melalui SPB yang terdapat NPB didalamnya.

¤ SPB wajib dimiliki oleh importir pada setiap kali impor barang melalui angkutan laut, darat atau udara (transaksional).

¤ NPB berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang.

¤ SPB yang telah diterbitkan akan diteruskan secara online ke portal Indonesia National Single Window (INSW).

¤ Waktu Penerbitan NPB maksimal 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima lengkap dan benar.

¤ Waktu Penerbitan Surat Penolakan NPB maksimal 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan diterima.

¤

Barang impor yang diberlakukan SNI secara wajib tidak

dapat memasuki wilayah pabean jika tidak dilengkapi SPB.

¤

Barang impor SNI wajib yang berada di kawasan Pabean

wajib di re-ekspor atau dimusnahkan apabila permohonan

SPB ditolak atau tidak memiliki SPPT-SNI.

¤ Barang impor yang diberlakukan SNI secara wajib tidak dapat memasuki wilayah pabean jika tidak dilengkapi NPB.

¤ Apabila ditemukan barang impor yang tidak sesuai SNI maka NPB akan dibekukan sampai pelaku usaha menyampaikan hasil perbaikan.

¤ Barang impor SNI wajib yang berada di kawasan Pabean wajib di re-ekspor atau dimusnahkan apabila tidak memiliki NPB.

¤

Tidak terdapat aturan kewajiban

Pedagang untuk mengetahui asal usul

barang dan identitas pemasok.

¤

Tidak terdapat aturan tentang uji

petik/ post audit terhadap barang

SNI wajib.

¤ Pelaku Usaha yang memperdagangkan barang wajib mengetahui identitas pemasok Barang yang diperdagangkan.

¤ Identitas minimal yang harus dimiliki antara lain nama dan alamat lengkap produsen, importir, distributor, subdistributor, atau pemasok.

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

No.14/MDAG/PER/7/2007

BEFORE

BARANG

WA J I B

SNI

PENGAWASAN

PERMENDAG

No. 72/M-DAG/PER/9/2015

Pokok

Perubahan

¤ Pengawasan pra pasar terhadap produk impor melalui NPB.

¤ SPB dihapuskan, diganti dengan pencantuman NPB pada dokumen PIB (non transaksional).

¤ NPB wajib dimiliki oleh importir produk SNI yang diberlakukan wajib dan berlaku sesuai dengan masa berlaku SPPT-SNI.

¤ NPB yang telah diterbitkan akan diteruskan secara online ke portal Indonesia National Single Window (INSW).

¤ Waktu Penerbitan NPB maksimal 3 (tiga) hari kerja sejak permohonan diterima lengkap dan benar.

¤ Waktu Penerbitan Surat Penolakan NPB maksimal 2 (dua) hari kerja sejak permohonan diterima.

¤ Ditjen SPK secara berkala atau sewaktu akan melakukan uji petik barang SNI wajib di tempat penyimpanan barang atau gudang Pelaku Usaha (Post Audit).

(18)

Jenis Barang

yang Dikenakan

Kewajiban

Informasi

Alamat Pelaku

Usaha

Waktu

Pencantuman

Dokumen

Perijinan

Sistem

Pendanaan

¤ Pada saat barang memasuki daerah pabean Indonesia telah berlabel dalam bahasa Indonesia.

¤ Pelaku usaha diwajibkan mengurus SKPLBI/SPKPLBI dan menjadi dokumen kepabeanan (LARTAS).

¤

Jenis barang yang dikenakan kewajiban

pencantuman label berjumlah 127 jenis barang

dengan 908 Nomor HS.

¤ Jenis barang yang dikenakan kewajiban pencantuman label berjumlah 124 jenis barang dengan 884 Nomor HS.

¤ Jenis barang yang dikurangi: Handuk saniter; Karung goni dan Pemanggang roti (toaster) digabung dengan tungku (oven)

Pencantuman label bersifat pemanen berupa:

¤

Embos atau tercetak pada kemasan; atau

¤

Label yang secara utuh melekat pada kemasan

(tidak berupa stiker yang dilekatkan sebagai

tambahan informasi diatas label).

Informasi alamat pelaku

usaha minimal kota.

Pencantuman label pada barang dan/atau kemasan dapat berupa : 1. Embos atau tercetak; 2. Ditempel atau

melekat secara utuh; 3. Disertakan atau

dimasukkan ke dalam barang dan/atau kemasan.

Pokok Perubahan

AFTER

PERMENDAG

No. 67 Tahun 2013 jo. No. 10 Th. 2014

BEFORE

LABEL

B A H A S A

INDONESIA

KEWAJIBAN

PENCANTUMAN

PERMENDAG

No. 73 Tahun 2015

Pokok

Perubahan

¤ Pada saat barang diperdagangkan di pasar dalam negeri wajib berlabel dalam bahasa Indonesia.

¤ SKPLBI/SPKPLBI dihapus, pengawasan dilakukan di pasar atau di tempat penyimpanan barang (post audit).

Informasi alamat pelaku usaha harus alamat

lengkap. Informasi dapat disertakan atau

dimasukkan pada barang dan/atau kemasan.

Sistem penandaan pada beberapa barang dan/atau kemasan diubah menyesuaikan kondisi/ karakteristik barang, antara lain:

1. Untuk barang yang wajib SNI, penandaan menyesuaikan dengan ketentuan SNI; 2. Untuk TPT, jika tidak memiliki

(19)

PUSAT HUMAS KEMENDAG

Pengecualian

Pemberlakuan

Sasaran

Pemberlakuan

Sanksi

Pengecualian pemberlakuan ketentuan pencantuman label terhadap:

¤

Kewajiban mencantumkan Label dalam bahasa

Indonesia diberlakukan bagi Importir atau Produsen.

¤

Sanksi administratif:

a. Penarikan barang dari peredaran dan dilarang memperdagangkan barang tersebut.

b. Pencabutan SIUP/API/izin usaha lain oleh pejabat berwenang.

Pokok Perubahan

AFTER

No. 73 Tahun 2015

Pokok

Perubahan

Pengecualian pemberlakuan ketentuan

pencantuman label terhadap :

¤ Barang yang dijual dalam bentuk curah dan dikemas secara langsung di hadapan

konsumen; atau ¤ Barang yang

diproduksi Pelaku Usaha Mikro dan Pelaku Usaha Kecil.

¤ Kewajiban mencantumkan Label dalam bahasa Indonesia selain bagi Importir atau Produsen juga diwajibkan bagi Pedagang Pengumpul, jika diperdagangkan dengan mencantumkan merk milik Pedagang Pengumpul.

¤ barang yang dijual dalam bentuk curah dan dikemas secara langsung di hadapan konsumen; atau

¤ barang yang diimpor merupakan:

a. bahan baku dan/atau bahan penolong lain yang

digunakan dalam proses produksi;

b. barang impor sementara; c. barang yang diimpor

kembali;

d. barang untuk keperluan penelitian dan

pengembangan ilmu pengetahuan;

e. barang hibah, hadiah, atau pemberian untuk keperluan ibadah umum, amal, sosial,

kebudayaan, pendidikan, atau untuk kepentingan penanggulangan bencana alam; f. barang contoh yang tidak

untuk diperdagangkan; g. barang kiriman;

h. barang penumpang, awak sarana pengangkut, dan pelintas batas i. barang pindahan;

j. barang perwakilan negara asing beserta para pejabatnya yang bertugas di Indonesia;

k. barang untuk keperluan instansi pemerintah/lembaga negara lainnya yang diimpor sendiri oleh instansi/lembaga tersebut.

¤ Barang yang diproduksi di dalam negeri sebagai bahan baku dan/atau bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi

¤

Sanksi pidana:

a. Jika tidak

mencantumkan Label, selain terkena sanksi adminstratif, juga dikenakan sanksi pidana sesuai UU 8/99 tentang PK.

¤

Sanksi administratif:

a. Penarikan barang dari peredaran dan dilarang memperdagangkan barang tersebut.

b. Pencabutan perijinan di bidang perdagangan/izin usaha lain oleh pejabat berwenang.

¤

Sanksi pidana:

a. Jika tidak

mencantumkan Label, selain terkena sanksi adminstratif, juga dikenakan sanksi pidana sesuai UU 8/99 tentang PK.

“Pedagang Pengumpul

adalah setiap orang perseorangan atau badan

usaha yang mempunyai kegiatan usaha melakukan

pengumpulan hasil produksi usaha mikro dan usaha kecil untuk

diperdagangkan”

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga skripsi yang berjudul Pengembangan Perangkat Pembelajaran Subtema

Hasil pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX dan RSME menunjukkan bahwa semua shift memiliki nilai beban mental yang tinggi sehingga perlu dilakukan usaha

Menimbang, bahwa dengan adanya Memori Banding dari Kuasa Hukum Pembanding/Tergugat maka Penggugat/Terbanding mengajukan Kontra Memori Banding dengan tanggapan yaitu Bahwa

Penyajian tafsirnya dengan menggunakan pendekatan metode tematik (maudhu’i. ) dengan menghimpun beberapa ayat-ayat Alquran yang memiliki kesamaan dengan tema, kemudian

Sherafat dan Murthy (2016) ada pengaruh yang signifikan antara kebiasaan belajar dan prestasi belajar, jika kebiasaan belajar para siswa itu tinggi maka akan

Abstract: Study on ethnobotany, nutritional composition and DPPH radical scavenging of leafy vegetables of wild Paederia foetida and Erechtites hieracifolia in

berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara terdakwa karena sebagian besar saksi bertempat tinggal di daerah hukum Pengadilan Negeri Medan, “dengan

After a deadly heat wave hit the city of Ahmedabad in May 2010, the Ahmedabad Municipal Corporation (AMC) has taken the initiative to develop a comprehensive heat action plan