• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan Pada Bagian Humas dan Protokoler di Pemerintah Kota Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan Pada Bagian Humas dan Protokoler di Pemerintah Kota Cimahi"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN PADA BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOLER DI PEMERINTAH

KOTA CIMAHI

( Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) )

Oleh : ARIYANTO NIM : 41807876

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL & ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)
(3)
(4)

vii DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ...i

KATA PENGANTAR ...ii

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...viii

DAFTAR GAMBAR ...ix

DAFTAR LAMPIRAN ...x

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1Sejarah Kota (Perusahaan) ...1

1.1.1 Visi dan Misi Kota Cimahi ...7

1.1.2 Logo dan Arti Lambang Kota Cinahi ...7

1.2 Sejarah Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi ...10

1.3 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi ...11

1.5Struktur Organisasi Bagian Humas dan protokoler Pemerintah Kota Cimahi ...13

1.6 Job Description...14

1.6 Sarana dan Prasarana Bagian Humas dan Protokoler Kota Cimahi ...15

1.7Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan...16

BAB II PELAKSANAAN PKL ...12

(5)

viii

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin dan Insidental Selama PKL ...12

2.2.1 Deskripsi Kegiatan rutin...14

2.2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidental ...17

2.3 Deskripsi Humas di Pemerintah Kota Cimahi...19

2.3.1 Pengertian Humas ...19

2.3.3 Tujuan dan Fungsi Humas ...19

2.3.3 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ...23

2.4 Analisis Layanan Pemerintah Kota Cimahi Pada Mahasiswa (PKL) ...23

BAB III PENUTUP ...38

3.1Kesimpulan ...38

3.2Saran ...41

3.2.1 Saran Untuk Instansi...41

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL ...42

DAFTAR PUSTAKA ...x

Lampiran-Lampiran ...x

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini sebagaimana mestinya. Tak lupa shalawat dan salam kepada jungjunan Nabi Muhammad SAW serta para sahabat dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman semoga rahmat dan hidayah selalu dilimpahkan padanya.

Laporan ini berisi kegiatan yang penulis lakukan saat melakukan Praktek Kerja Lapangan di Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi. Dalam mengerjakan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak sedikit penulis menghadapi kesulitan serta hambatan baik teknis maupun non teknis. Namun atas izin Allah SWT, juga berkat usaha, doa, semangat, bantuan, bimbingan serta dukungan yang penulis terima baik secara langsung maupun tidak langsung dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

Penulis mengucapkan terima kasih dan rasa bangga kepada kedua orang tua tercinta (Ibu dan Bapak) yang selalu memberikan rasa kasih sayangnya dan semangat pada penulis dan juga memberikan do’a serta dukungan moril maupun

(7)

iii

Terwujudnya penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak terutama, Kepada Yang Terhormat :

1. Bapak Dr.Ir.Eddy Soeyanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, yang telah mengeluarkan surat pengantar PKL kepada pihak perusahaan dan memberikan pengesahan pada laporan ini.

3. Bapak Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations FISIP UNIKOM sekaligus sebagai dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan berbagi ilmu serta wawasan selama penulis melakukan perkuliahan serta memberikan pengesahan PKL.

4. Ibu Melly Maulin P, S.Sos., M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi juga sebagai Dosen yang telah banyak memberikan pengetahuan dan berbagi ilmu juga wawasan selama penulis melakukan perkuliahan, serta yang selalu sabar menghadapi semua sikap anak didiknya untuk motivasi, nasehat, waktu dan tempat yang selalu diluangkan dan diberikan.

(8)

iv

bimbingan, dan motifasi kepada penulis sebelum dan sesudah penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dan selama melaksanakan bimbingan

6. Yth. Ibu Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si., Ibu Iin Rahmi Handayani, S.Sos., M.I.Kom M.Si., Bapak Sangra Juliano P., S.I.Kom., Bapak Adiyana Slamet., S.IP., M.Si., Bapak Ari Prasetyo, S.Sos., M.Si., seluruh dosen Ilmu Komunikasi yang telah mengajarkan penulis selama ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama perkuliahan berlangsung.

7. Ibu Ratna Widiastuti, A.Md, selaku Sekretariat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia yang telah membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan kerja praktek yang penulis laksanakan.

8. Ibu Astri Ikawati, A.Md, selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah banyak membantu dalam mengurus surat perizinan yang berkaitan dengan kerja praktek yang penulis laksanakan. 9. Bapak Hardjono, S.Pd, selaku Kepala Bagian Humas dan Protokol

Pemerintah Kota Cimahi yang telah menerima penulis untuk melaksanakan praktek kerja lapangan di Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi.

(9)

v

dan pengetahuan kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan baik.

11. Bapak Subari Rahman, S.STP, selaku Kepala Sub Bagian Protokol Pemerintah Kota Cimahi yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan pengetahuan kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan baik

12. Bapak Syarif Lufti, A.Md, selaku Staf Humas Pemerintah Kota Cimahi sekaligus Pembimbing Praktek Kerja Lapangan di Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi yang telah memberikan arahan selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan dengan baik.

(10)

vi

14. Bapak Erick Iskandar yang telah mengurus Surat Permohonan PKL penulis sehingga penulis dapat diterima PKL di Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi.

15. Seluruh keluargaku, yang telah memberikan dukungan doa dan semangat.

16. Dan semua pihak, yang telah membantu yang tidak bisa disebutkan satu per satu, terima kasih atas do’a dan dukungannya.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis pada pelaksanaan PKL, sampai penulisan dan penyusunan laporan. Semoga dibalas setimpal dari Allah SWT, dan dapat memberikan manfaat yang berarti. Akhir kata, penulis berharap semoga Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat berguna yang dimasa yang akan datang. Amin.

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb

Bandung, November 2012 Penulis

(11)
(12)

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, M. Linggar. 2002. Teori & Profesi Kehumasan serta Aplikasinya di Indonesia. Jakarta : PT Bumia Aksara.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Pemelitian PR dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh dan Elvinaro Radianto. 2008. Dasar-dasar Public Relation. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relation Perusahaan : Kajian Program Implementasi, Bandung : Nuansa Yayasan Nuansa Cendekia.

Sumber lainya :

Sejarah Kota Cimahi, Desember 2004

Sewindu Kota Cimahi 2001/2009 (Profil Pembangunan Kota Cimahi ), Juni 2009

www.cimahikota.go.id

http://www.tembi.org/perpus/2006_05_perpus01.htm (Sabtu, 17 November 2012 : 21.22 WIB)

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Sejarah Kota

Cimahi mulai dikenal ketika tahun 1811. Dengan diawali pembuatan jalan Anyer-Panarukan oleh Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels dan dengan dibuatnya pos penjagaan (Loji) di Alun-alun Cimahi sekarang. Tahun 1874–1893 dilaksanakan pembuatan jalan kereta api Bandung-Cianjur sekaligus pembuatan Stasiun Kereta Api Cimahi. Pada tahun 1886 dimulainya pembangunan Pusat Pendidikan Militer dan fasilitas lainnya seperti Rumah Sakit Dustira, Rumah Tahanan Militer dan lain sebagainya.

Kota Cimahi mendapat julukan sebagai "Kota Tentara (TNI)". Dengan banyaknya pusat pendidikan dan fasilitas kemiliteran, maka sekitar 60% wilayah Kota Cimahi digunakan oleh tentara. Mungkin karena itulah, kota Cimahi juga mendapat julukan "Kota Hijau", sesuai warna seragam Tentara Angkatan Darat (TNI-AD).

(14)

2

Ketika dikeluarkan Undang-Undang No.1 Tahun 1957 tentang Pemerintah Daerah, ditetapkan bahwa Indonesia dibagi atas 3 tingkatan daerah otonom, yaitu swatantra tingkat I (Propinsi, daerah istimewa dan Kotapraja Jakarta) Swatantra tingkat II ( Kabupaten, kota besar, kota kecil), dan swatantra III ( belum dibentuk karena dianggap belum waktunya), maka Jawa Barat merupakan daerah tingkat swatantra I dan Cimahi adalah bagian dari swatantra tingkat II.

Demikian pula dalam periode 1959 sampai dengan 1965, meskipun Jawa Barat mengalami 2 kali lagi perubahan pemerintahan, Cimahi tetap merupakan daerah kewedanaan.

Pada tahun 1962, Cimahi menjadi kewedanaan yang meliputi 5 kecamatan yaitu : Kecamatan Cimahi, Kecamatan Padalarang, Kecamatan Batujajar, Kecamatan Cipatat, dan Kecamatan Cisarua. Selanjutnya, Cimahi sebagai bagian dari wilayah Kabupaten Bandung menunjukkan perkembangan yang memiliki karakteristik perkotaan sehingga Cimahi yang semula berstatus kewedanaan, dengan PP Nomor 29 Tahun 1975 ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif (Kotif) serta diresmikan pada tanggal 29 Januari 1976. Pada saat itu Cimahi merupakan kota administratif pertama di Jawa Barat dan ketiga di Indonesia setelah Kota Administratif Bitung di Sulawesi Utara dan Kota Administratif Banjar di Kalimantan Selatan.

(15)

3

untuk melakukan kajian terhadap daerah-daerah yang memungkinkan untuk ditingkatkan statusnya. Kajian yang dilakukan menyangkut masalah kependudukan, sosial budaya, pertahanan-keamanan, agama, geografi, ekonomi dan lain-lain. Dari sekian kota yang dikaji, ternyata Cimahilah yang cukup memadai dari segi persyaratan. Bahkan ketika dilakukan studi banding ke Kotif Bitung, Cimahi dinilai lebih memungkinkan menjadi kotif karena selain memiliki industri, juga memiliki pusat-pusat pendidikan militer, dan SDM. Oleh karena itu, tidak terlalu sulit bagi Cimahi untuk ditetapkan sebagai Kotif. Kebetulan juga waktu itu, Menteri Dalam Negeri adalah Amirmachmud yang nota bene adalah orang cibeber, Cimahi. Pada tanggal 29 Januari 1976 keluar PP No. 29/1976 tentang penetapan Cimahi sebagai Kotif dan Gubernur Jawa Barat Aang Kunaefi melantik HM. Soedarna sebagai Walikotanya.

(16)

4

Kotif Cimahi terdiri dari 3 Kecamatan, yaitu Kecamatan Cimahi Selatan, Cimahi Tengah dan Cimahi Utara. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 1 Tahun 2001 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung Tahun 2001 sampai Tahun 2010, Kotif Cimahi antara lain ditetapkan sebagai kawasan permukiman, kawasan militer, dan zona industri.

Sejak awal berdirinya, kotif Cimahi telah menunjukkan pertumbuhan yang cukup pesat, hal ini terutama karena letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Kota Bandung sebagai Ibukota Propinsi Jawa Barat sehingga menjadikan Cimahi sebagai penyangga berbagai kegiatan di Kota Bandung. Selain itu, Cimahi menjadi Pusat Pendidikan Militer sejak jaman Hindia Belanda dan telah tumbuh berbagai jenis perdagangan, jasa serta sektor usaha lainnya.

Perubahan politik yang terjadi di tingkat nasional, pada akhirnya juga berdampak pada perubahan politik di tingkat lokal serta penataan hubungan pusat dan daerah. Pola hubungan yang sentralisir semasa Orde Baru berusaha ditata kembali menjadi hubungan yang lebih otonom dan demokratis, dimana daerah di beri kewenangan yang luas dan berdaya.

(17)

5

langkah usaha penataan kota administratif Cimahi menjadi daerah Kota Cimahi dalam wadah Sekretariat Bersama (Sekber) Cimahi Otonom yang dideklarasikan dengan dihadiri ratusan warga yang datang dari berbagai kalangan di Cimahi. Deklarasi yang ditandatangani oleh ketua presedium dan sekretaris Sekber Cimahi Otonom serta LSM-LSM yang tergabung dalam Sekber Cimahi Otonom.

Selanjutnya Sekber Cimahi Otonom menyampaikan petisi kepada Pemerintah, Pemerintah Propinsi serta Pemerintah dan DPRD Kabupaten Bandung agar :

1. Kepada masyarakat Kota Cimahi diberikan kepercayaan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri;

2. Kota Administratif Cimahi sesuai dengan ketetapan Pasal 123 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 agar segera menetapkan sebagai Daerah Kota selambat-lambatnya tanggal 17 Mei 2001;

3. Hal-hal yang diperlukan sebagai kelengkapan persyaratan untuk hal tersebut diatas akan dipenuhi dalam waktu sesingkat-singkatnya.

(18)

6

Dengan diundangkannya Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota Cimahi, pada tanggal 17 Oktober 2001 diresmikan pembentukan Kota Cimahi oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia di Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2001 dilantik Pejabat Walikota Cimahi Ir. H. Itoc Tochija, MM oleh Gubernur Propinsi Jawa Barat H. R Nuriana atas nama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Bandung. Didasarkan pada makna otonom yang sesungguhnya, pemerintah kota melanjutkan dan melaksanakan kepemerintahan sesuai dengan tugas dan kewenangan yang diamanatkan oleh undang-undang dalam rangka persiapan pembentukan pemerintah di Kota Cimahi.

Sebagai suatu organisasi, Kota Cimahi harus memiliki identitas dan ciri yang dapat menggambarkan visi dan misi dari organisasi itu serta memaknai tentang keberadaan organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya berdasarkan pada potensi dari dalam diri sendiri. Kota Cimahi terbentuk dengan semangat otonomi yang mandiri serta merupakan aspirasi masyarakat itu sendiri, oleh karena itu dalam perumusan tujuan pembangunan dan program prioritasnya melibatkan berbagai komponen pembangunan di Kota Cimahi sehingga dapat menjadi pedoman semua pihak dalam pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan kotanya.

1.1.1 Visi dan Misi Kota Cimahi

(19)

7

Begitupun pada instansi Pemerintahan di lingkungan Kota Cimahi. Berikut ini adalah visi dan misi dari Kota Cimahi :

A. Visi Kota Cimahi

Dengan iman, taqwa, optimis dan cerdas jadikan Cimahi Kota maju, agamis, nyaman, tertib, aman dan produktif.

B. Misi Kota Cimahi

1. Meningkatkan sarana perekonomian dan lapangan kerja 2. Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan 3. Meningkatkan penataan dan penegakan hukum 4. Meningkatkan infrastruktur kota

5. Mengendalikan pembangunan agar berwawasan lingkungan

6. Meningkatkan kemitraan dengan dunia usaha.

1.1.2 Logo dan Arti Lambang Kota Cimahi A. Logo Kota Cimahi

Gambar 1.1 Logo Kota Cimahi

(20)

8 B. Arti Lambang Kota Cimahi

Tabel 1.1

Penjelasan Lambang Kota Cimahi

No. Indikator Penjelasan

1 Nama Pemkot

CIMAHI (Citra Mandiri Hidup Insani)

2 Bentuk Kubah Kenyamanan dalam perlindungan

3 Bentuk 2 Pilar Bangun

Pembangunan bertitik pada keseimbangan (Agama & Dari Agama)

4 Bentuk Tatar Bunga

Lahan kehidupan strategis yang bermanfaat

5 Bentuk Riak Air

Dinamika SDM (POLEKSOSBUD) dan sumber kehidupan

6 Bentuk Irama Bukit

Sumber Daya Alam untuk kemakmuran

7 Bentuk Wadah atau Tempat Kehidupan yang produktif dan efektif

8 Slogan Saluyu Ngawangun Jati Mandiri

9 Konsep Pembangunan Masa Depan Cimahi

(21)

9 B.1 Penjelasan Indikator

1. Slogan

Saluyu Ngawangun Jati Mandiri , yang artinya memiliki pengertian berjalan harmonis serasi dengan selaras, bahu membahu dalam membangun citra diri yang mandiri dalam kemajuan.

2. Makna Bentuk dan Warna

a. Kubah Jingga, merupakan semangat yang tiada henti untuk membangun dalam rangka mengantisipasi pertumbuhan dan perkembangan kemandirian, yang didukung secara bersama-sama oleh seluruh potensi sumber daya manusia yang rendah hati dan berilmu, berakhlak dan beretika, sehat dan cerdas, kreatif dan inofatif serta produktif.

b. Bukit Biru, merupakan anugerah berupa alam yang penuh potensi dari Tuhan Yang Maha Esa, untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mendorong rasa syukur, menumbuh kembangkan ilmu selaras, menserasikan keadilan untuk kemakmuran, menciptakan pemerataan dalam keragaman yang sejahtera.

(22)

10

d. Tatar dan Wadah Jingga Putih dan 2 Pilar Bangun Hijau, merupakan bentuk keseimbangan agama dan dari agama dalam pembangunan rohani dan jasmani, menumbuh kembangkan rasa cinta, ketulusan sekaligus kebanggan terhadap nusa dan bangsa, tanah air serta ibu pertiwi dengan tatanan wilayah yang kondusif, strategis dan sinergis, memiliki struktur dan sistem yang bertumpu pada sendi politik, ekonomi, sosial kemasyarakatan, budaya dan berorientasi masa depan. Tameng (Perisai), merupakan ungkapan totolitas citra bentuk rasa aman dan nyaman, serasi dalam keselarasan, dinamis dalam keharmonisan, kuat dan taat dalam kemandirian.

1.2 Sejarah Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi

Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kota Cimahi, dibentuk berdasarkan peraturan Daerah Kota Cimahi No. 7 tahun 2008 tentang sekretariat daerah dan sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cimahi. Dalam lingkup Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sekretariat Daerah, bagian Humas berada di bawah koordinasi Asisten Pemerintahan.

Bagian Humas dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Humas (Kabag), dengan jabatan golongan eselon 3A. Dalam hal pengelolaan keuangan daerah sesuai Permendagri No. 59 tahun 2007, Kabag Humas bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran.

(23)

11

Untuk dapat tampil dengan kredibel, tentu bagian Humas dan Protokol memerlukan dukungan SDM yang professional, yang mampu mengelola informasi dengan baik, mampu berinteraksi luwes, dengan dan melakukan berbagai strategi komunikasi yang efektif dan tepat.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan untuk melaksanakan manajemen informasi dan komunikasi, serta keprotokolan adalah tenaga teknis dan tenaga strategis yang memilki kemampuan di bidang tersebut dan memiliki latar belakang pendidikan yang relevan. Terselenggaranya tata kelola kepemerintahan yang baik dalam mendukung Kota Cimahi yang maju, agamis, nyaman, tertib, aman dan produktif adalah visi dari Humas Pemerintah Kota Cimahi.

Divisi Humas Pemerintah Kota Cimahi berusaha untuk menjembatani antar pihak, baik eksternal maupun internal agar visi, misi, dan tujuan yang dimaksud tercapai dan terintegrasi dengan baik.

1.3 Struktur Organisasi Pemerintah Kota Cimahi

(24)

12 Gambar1.2

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAH KOTA CIMAHI

Sumber : www.cimahikota.go.id, 2012

1.4

Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi

(25)

13 Gambar 1.3

STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL PEMERINTAH KOTA CIMAHI

Sumber : Hasil wawancara dengan Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi, 2012

Berdasarkan bagan 1.2 di atas, dapat diketahui bahwa struktur organisasi Bagian Humas Pemerintah Kota Cimahi dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian Humas (Ka. Sub. Bag. Humas). Dalam melaksanakan tugasnya, Ka. Sub. Bag. Humas dibantu oleh para fungsional umum.

Ka.Bag. Humas dan Protokol

Ka. Sub.Bag. Humas

Fungsional Umum Fungsional Umum

Fungsional Umum Fungsional Umum

Fungsional Umum Fungsional Umum

Fungsional Umum Fungsional Umum

(26)

14

1.5

Job Descriptions

Tugas pokok divisi Humas dan Protokol Sekretariat Daerah adalah merencanakan operasional, mengelola, mengkoordinasikan, mengendalikan, mengevaluasi dan melaporkan program dan kegiatan di bidang Humas dan Protokol. Selanjutnya, guna melaksanakan tugas pokok tersebut Bagian Humas dan Protokol memiliki fungsi sebagai berikut :

1). Penyusunan bahan kebijakan pemerintah daerah bidang Humas dan Protokol;

2). Penyelenggaraan tugas bidang Humas dan protokol yang meliputi Humas dan Protokol;

3). Pengaturan program dan kegiatan organisasi yang meliputi Humas; 4). Pengevaluasian pelaksanaan program dan kegiatan yang meliputi Humas.

Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Bagian Humas dan Protokol menetapkan tujuan sebagai berikut :

1). Meningkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat tehadap kebijakan Pemerintah Kota;

2). Mewujudkan pelayanan informasi kehumasan kepada internal dan eksternal publik yang akurat dan benar;

3). Mewujudkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi;

4). Mewujudkan pelayanan kehumasan yang efektif dan terpadu.

(27)

15

instansi lain, sedangkan untuk staff Humas atau biasa disebut sebagai fungsional umum ialah membantu pekerjaan Kepala Sub Bagian Humas itu sendiri dengan kata lain fungsional umum adalah penggeraknya.

1.6 Sarana dan Prasarana Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi

Letak ruangan Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi berada di lingkungan Kantor Pemerintah Kota tepatnya di Gedung B, lantai dasar. Ruangan tersebut merupakan ruang Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi yang mana tugasnya melayani siapa saja yang membutuhkan informasi, baik wartawan, masyarakat maupun seluruh pegawai di semua bagian di Pemerintah Kota Cimahi. Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di ruangan Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi guna menunjang kerja dan kegiatan sehari-hari, dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1.4

Sarana Dan Prasarana SARANA

NO SARANA JUMLAH

1 Ruang Kerja Staf 1

2 Ruang Kepala Bagian Humas & Protokol 1

Jumlah 2

(28)

16 Tabel 1.5 PRASARANA

NO PRASARANA JUMLAH

1 Komputer 4

2 Meja & kursi kerja staf 15

3 Kamera SLR 25

4 Telepon 5

5 Televisi 1

6 Papan Tabel kegiatan 4

7 Laptop 1

8 Printer 3

9 Mesin Photocopy 1

10 AC 1

11 Mesin Pemotong Kertas 1

Jumlah 41

Sumber : Arsip Penulis tahun, 2012

1.7 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

1.7.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)

(29)

17

1.7.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)

(30)

19

BAB II

PELAKSANAAN PKL

2.1 Aktifitas Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Kegiatan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi, kegiatan yang rutin dilakukan penulis selama 1 (satu) bulan adalah membaca koran, menggunting berita mengenai Kota Cimahi, Regional maupun Nasional lalu mengklipingnya, memasukan data kliping ke komputer dan menganalisisnya (resume), mendistribusikan kliping ke bagian-bagian terkait yang bersifat kegiatan rutin. Sedangkan kegiatan yang bersifat insidental yaitu meliput kegiatan sosialisasi kanker di kecamatan cimahi tengah, Tabligh Akbar DKM At Taaruf Melong, Tarling “tarawih keliling” RW 26 Cibeureum, Baksos (bakti social) di kecamatan

Lewi Gajah.

Jadwal Kegiatan Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) Tabel 2.1

Pekerjaan Yang Dilaksanakan Setiap Hari

(31)
(32)

21

mengklipingnya mengenai berita Nasional, Regional dan Kota Cimahi.

2. Memasukkan data hasil kliping mengenai berita Kota,

Regional dan Nasional ke

(33)

22

(34)
(35)

24

(36)
(37)

26

2.2 Deskripsi Kegiatan Rutin dan Insidentil Selama PKL 2.2.1 Deskripsi Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin yang setiap hari dilakukan oleh penulis selama praktek kerja lapangan di Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi, diantaranya :

1. Membaca Surat Kabar (Koran dan Tabloid)

(38)

27

terkini, hal ini dilakukan untuk mencari pemberitaan terkait Kota Cimahi, Regional untuk berita atau peristiwa yang sedang terjadi dan menjadi polemik di seputar Jawa Barat, dan Nasional adalah berita atau peristiwa yang tengah hangat menjadi pemberitaan di Indonesia yang tentu saja berkaitan dengan pemerintahan maupun sosial.

Membaca berita yang dilakukan oleh penulis dan para staff humas Pemerintah Kota Cimahi ini bertujuan pula untuk mengetahui segala macam pemberitaan mengenai Kota Cimahi yang bersifat positif maupun negatif agar dapat segera di tindak lanjuti serta mengetahui keadaan sosial warganya.

Adapun surat kabar (koran dan tabloid) yang dibaca setiap harinya antara lain : Kompas, Pikiran Rakyat, Seputar Indonesia, Republika, Galamedia, Tribun Jabar, Tempo, Media Indonesia, Radar Bandung, Harian Pelita, Sinar Indonesia dan Medikom.

2. Menggunting Berita

(39)

28

tersebut dirapikan dan ditempel pada selembar kertas berkop humas yang telah diberi keterangan hari, tanggal, sumber berita, kategori berita (Kota Cimahi, Regional atau Nasional) sehingga dapat tersusun rapi hingga menjadi sebuah kliping berita.

3. Kliping Berita

Kliping merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan bagian-bagian tertentu dari surat kabar, majalah atau sumber yang lain kemudian disusun dalam sistem tertentu dalam suatu bidang. Fungsi kliping adalah mengemas ulang bacaan, sedangkan yang dikliping bisa berupa artikel, berita atau foto. Agar terkliping dengan baik maka sumber harus jelas (nama koran, majalah atau yang lain, tanggal terbit, halaman), tenaga yang telaten, teliti dan kreatif, profesional (bisa memilih tema yang dikliping misal sesuai pengguna atau misi lembaga).

(40)

29

potongan-potongan berita atau artikel yang telah digunting ditempel pada lembaran kertas yang telah diberi kop nama Humas dan disusun rapi untuk dijadikan sebagai arsip. Sedangkan dalam teknis pembuatannya, sistem evixe adalah teknis yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pencarian informasi (issue) apabila ada pihak luar atau pihak terkait yang membutuhkannya.

4. Analisis Berita (Resume)

Setelah proses pengklipingan berita selesai, kegiatan berikutnya adalah menganalisis isi berita. Analisis berita artinya adalah rangkuman atau kesimpulan singkat mengenai pemberitaan dari surat kabar, analisis (resume) bertujuan untuk memilah isi berita, apakah berita tersebut bernilai positif, negatif atau netral. Sehingga, apabila terdapat berita yang bernilai negatif maka akan segera ditindaklanjuti oleh pihak terkait. Selain itu, analisis berita juga bermanfaat bagi kemudahan Walikota dalam menangkap kesimpulan isi berita, dikarenakan hasil dari analisis berita (resume) ini akan diserahkan kepada Walikota dalam bentuk arsip.

5. Pendistribusian Kliping Berita

(41)

30

dan tindakan untuk menindaklanjuti berbagai macam persoalan dari pemberitaan yang muncul.

2.2.2 Deskripsi dan Contoh Kegiatan Insidental

Kegiatan insidental adalah suatu kegiatan yang tidak setiap hari dilakukan oleh penulis. Meski begitu, banyak sekali kegiatan insidental yang ada akan tetapi tidak semua di ikuti oleh penulis, selama mengikuti praktek kerja lapangan di Humas dan Protokol Pemerintah Kota Cimahi. Hal ini dikarenakan bertepatan dengan kegiatan selama bulan suci ramadhan dan pemilihan calon walikota cimahi, yang dimana penulis banyak beraktifitas diluar lapangan seperti meliput kegiatan acara sosial yang dilaksanakan di daerah lewi gajah yaitu kegiatan bakti sosial yang diselenggarakan oleh calon wali kota cimahi yaitu ibu hj. Atty Suharti Tochija. S.E, kegitan tarling “terawih keliling” ke beberapa daerah di

cimahi namun yang di ikuti oleh penulis hanya satu kali saja, tabligh akbar yang diselenggarakan di daerah melong.

2.3 Deskripsi Humas di Pemerintah Kota Cimahi 2.3.1 Pengertian Humas

(42)

31

positif dan humas sangatlah berperan sebagai sumber informasi terpercaya. Begitu pula dengan Pemerintah Kota Cimahi, sebagai salah satu instansi pemerintah atau organisasi nonkomersial dalam menjalin hubungan dengan publiknya membutuhkan suatu kegiatan kehumasan, baik internal maupun eksternal.

Humas adalah suatu lembaga yang sangat strategis untuk menjembatani hubungan pemerintah dengan masyarakat, swasta, serta elemen-elemen kelembagaan masyarakat lainnya. Dari Humas itulah seluruh informasi penting tentang lembaga/instansi dan informasi penting dari masyarakat untuk lembaga/instansi itu bertemu.1 Humas atau Public Relations merupakan suatu kegiatan untuk menanamkan dan memperoleh pengertian, goodwill, kepercayaan penghargaan pada dan dari publik suatu badan khususnya dan masyarakat umumnya.

Humas atau Public Relations menurut kamus terbitan Institute of Public Relations (IPR) dalam buku karya M. Linggar Anggoro yang berjudul “Teori dan Profesi Kehumasan” adalah sebagai berikut :

“Humas adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara

terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (goodwill) dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya ”. (2002 : 1-2)

Sedangkan menurut Cultip dan Center dalam bukunya Kustadi Suhandang yang berjudul “Public Relations Perusahaan” adalah :

1

(43)

32

“Public relations atau humas merupakan suatu kegiatan komunikasi dan penafsiran, serta komunikasi-komunikasi dan gagasan-gagasan dari suatu lembaga kepada publiknya, dan pengkomunikasian informasi, gagasan-gagasan, serta penadapat dari publiknya itu kepada lembaga tadi, dalam usaha yang jujur untuk menumbuhkan kepentingan bersama sehingga dapat tercipta suatu persesuaian yang harmonis dari lembaga itu dengan masyarakatnya”.(2004 : 45)

Jadi yang dimaksud dua definisi humas diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa humas adalah suatu rangkaian kegiatan yang diorganisasi sedemikian rupa sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya ini berlangsung secara berkesinambungan dan teratur. Karena kegiatan humas sama sekali tidak bisa dilakukan secara sembarangan atau dadakan. Tujuan humas itu sendiri adalah untuk memastikan bahwa niat baik dan kiprah organisasi yang bersangkutan senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang berkepentingan (khlayak atau publiknya). Serta dalam kegiatannya humas memiliki ciri khas yaitu kegiatan timbal balik antara lembaga dengan publiknya. Tidak hanya melakukan kegiatan pada publik yang ada di luar lembaga, tetapi juga pihak publiknya melakukan kegiatan terhadap lembaga itu, sehingga terjadilah suatu pengertian bersama dalam meraih kepentingan bersama, sehingga dapat diketahui adanya sifat komunikasi dua arah (two way communication).

2.3.2 Tujuan dan Fungsi Humas

(44)

33

serangkaian pembahasan yang mendalam, maka beberapa di antaranya yang pokok adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan;

2. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan;

3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai;

4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik perusahaan;

5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan;

6. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelengaraan suatu acara;

7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta membuka pasar-pasar ekspor baru;

8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya perusahaan yang go public;

(45)

34

10.Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam rangka menghadapi risiko pengambil alihan;

11.Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru;

12.Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari;

13.Untuk memastikan para politisi bener-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan;

14.Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.

Cutlip & Center and Canfield merumuskan fungsi Public Relations sebagai berikut:

1. Menjunjung aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga atau organisasi) 2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan

publiknya sebagai khalayak sasaran.

(46)

35

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajemen demi untuk tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah pihak (Ruslan,1998:3II).

Sedangkan menurut Onong Uchjana Effendy dirumuskan fungsi humas sebagai berikut :

1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun internal.

3. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.

4. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum.2

Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai peranan humas pada intinya adalah sebagai penghubung atau penjembatan antara perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya baik publik internal maupun eksternal, sebisa mungkin terus membina hubungan yang

1

(47)

36

harmonis dan saling menguntungkan, serta menciptakan citra positif bagi perusahaannya.

Terdapat dua aspek yang melekat pada humas, yang hakiki dan mutlak harus ada. Kedua aspek tersebut adalah :

a. Sasaran humas adalah publik intern (Internal Public) dan Public Ekstren (External Public). Publik intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara lain para karyawan. Publik ekstern adalah orang-orang di luar organisasi yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi, misalnya para rekan media massa (pers).

b. Kegiatan humas adalah komunikasi dua arah timbal balik (Two Way Communication)

Hal tersebut berarti bahwa dalam rangka penyampaian informasi, baik yang ditujukan kepada publik intern maupun ekstern, harus terjadi arus balik (Feedback). Ini berarti bahwa Kepala Sub. Bagian Hubungan Masyarakat (Ka. Sub. Bag. humas) harus mengetahui efek atau akibat penyampaian informasinya itu, apakah ditanggapi publik secara positif atau secara negatif.

Pengertian Komunikasi Organisasi

(48)

37

sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan.

Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Mengenai organisasi, salah satu definisi menyebutkan bahwa

”organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individual yang

melalui suatu hirarki/jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan.”

Dari hal tersebut dapat digambarkan bahwa dalam suatu organisasi mengharuskan:

(49)

38

2. Adanya pembagian kerja, dalam arti setiap orang dalam sebuah institusi baik yang komersial maupun sosial, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya.

Dalam lingkup organisasi termasuk juga di pemerintahan, kita kenal dengan beberapa jenis alur komunikasi seperti downward communication, upward communication dan horizontal communication.

1. Downward communication (komunikasi dari atas ke bawah) yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:

a. Pemberian atau penyampaian instruksi kerja (job instruction),

b. Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job rationale),

c. Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices),

d. Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.

2. Upward communication (komunikasi dari bawah ke atas) yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:

(50)

39

b. penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh bawaan,

c. penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan,

d. penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya.

3. Horizontal communication, yaitu tindak komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang setara. Fungsi arus komunikasi horizontal ini adalah :

a. Memperbaiki koordinasi tugas, b. Upaya pemecahan masalah, c. Saling berbagi informasi, d. Upaya memecahkan konflik,

e. Membina hubungan melalui kegiatan bersama.

(51)

40

1.3.3 Analisis Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Humas atau Public Relations sebagai bagian dari manajemen perusahaan/organisasi, berorientasi pada aktivitas yang dilakukan salah satunya oleh pemerintah, untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan maksud menyesuaikan dirinya pada keadaan sekeliling dan memperkenalkan diri pada masyarakat.

Humas mempunyai tugas menjadi “garda terdepan” atau publikasi

kepada masyarakat agar citra perusahaan atau instansi tetap baik dan menjadi “mediator” yang menjembatani antara perusahaan atau

instansi tempatnya bernaung dengan publiknya yang terkait dengan kegiatan humas itu sendiri. Berbagai aktifitas humas senantiasa menciptakan, menjaga dan meningkatkan citra yang positif di mata khlayaknya.

Humas Pemerintah Kota Cimahi mempunyai tugas pokok melaksanakan tugasnya dengan publik internal maupun publik eksternal, melakukan penyuluhan-penyuluhan di lingkungan pemerintahnya sendiri (internal) dan dengan masyarakat atau dengan media massa di luar perusahaan (eksternal).

Kegiatan internal Humas Pemerintah Kota Cimahi diantaranya :

(52)

41

2. Mendistribusikan tabloid internal yang diterbitkan oleh bagian Humas Pemerintah Kota Cimahi secara berkala dan terencana dan disebar di kelurahan-kelurahan Kota Cimahi.

3. Membuat dan mendistribusikan kliping yang berhubungan dengan Pemerintah Kota Cimahi.

Kegiatan eksternalnya adalah lebih kepada menjaga hubungan antar media massa dan masyarakat sebagai publiknya. Kegiatan eksternal Humas Pemerintah Kota Cimahi diantaranya :

1. Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers dan masyarakat.

2. Memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang beredar di masyarakat.

Contoh kongkret kegiatan eksternal Humas Pemerintah Kota Cimahi diantaranya :

a. Membuat siaran pers yang memiliki nilai informasi bagi rekan media dan masyarakat.

b. Mengadakan sosialisasi yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah.

(53)

42

2.3 Analisis Layanan Pemerintah Kota Cimahi Kepada Mahasiswa PKL Pelayanan yang diberikan oleh pihak Pemerintah Kota Cimahi kepada penulis sangat baik. Selama melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Pemerintah Kota Cimahi, tepatnya di bagian Humas dan Protokol penulis merasakan suasana yang sangat menyenangkan, dan tidak jenuh dikarenakan para staff Humas dan Protokol serta para staff dan pegawai lainnya di semua bagian sangat ramah dan terbuka kepada Penulis. Penulis diberikan kesempatan untuk mengikuti dan mempelajari semua kegiatan yang sehari-hari maupun insidental dilakukan oleh Humas, sehingga penulis bisa mempraktekkan segala macam teori yang didapat dari perkuliahan mengenai ilmu kehumasan serta penulis mendapat pengalaman dan pelajaran yang

berharga sebagai bekal kelak.

Akan tetapi segala kesuliatn, hambatan dan ketidaksempurnaan hasil dapat diatasi berkat koreksi dan masukan atau saran dari para staff Humas, sehingga hal tersebut menjadi suatu pembelajaran bagi penulis agar dapat lebih baik lagi dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan di masa yang akan datang, khususnya dalam bidang Humas.

(54)
(55)

43 BAB III PENUTUP

Pada bab tiga ini berisikan kesimpulan dari keseluruhan hasil praktek kerja lapangan yang telah dilakukan dan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

3.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktek kerja lapangan ini, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Humas Pemerintah Kota Cimahi memiliki kategori state of being atau

sudah memiliki struktur sendiri, dimana Humas dipimpin oleh seorang Ka.

Sub. Bag. Humas yang bertanggung jawab kepada Ka. Bag Humas dan

Protokol Pemerintah Kota Cimahi.

2. Humas Pemerintah Kota Cimahi mempunyai tujuan Meningkatkan dukungan dan kepercayaan masyarakat terhadap kebijakan Pemerintah Kota; Mewujudkan pelayanan informasi kehumasan kepada internal dan eksternal publik yang akurat dan benar; Mewujudkan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi; Mewujudkan pelayanan kehumasan yang efektif dan terpadu. 3. Kegiatan penulis selama melaksanakan PKL yang dilakukan di

(56)

43

4. Selama penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di bagian Humas Pemerintah Kota Cimahi, penulis mendapat banyak pengalaman berharga. Penulis dapat mengetahui dan terlibat langsung bagaimana tata cara Humas Pemerintahan dalam hal ini Humas Pemerintah Kota Cimahi melakukan perannya, baik di dalam kantor maupun ketika Humas ditugaskan untuk terjun langsung ke lapangan.

3.2Saran

3.2.1 Saran untuk instansi

Berdasarkan hasil pembahasan dalam laporan praktek kerja lapangan ini, maka penulis memberikan saran-saran kepada pihak perusahaan sebagai berikut :

1. Sebaiknya Humas Pemerintah Kota Cimahi memiliki ruangan sendiri yang luas dan memadai agar dapat menunjang aktivitas kerja yang lebih baik.

2. Sebaiknya Humas Pemerintah Kota Cimahi dapat lebih meningkatkan sarana dan prasarana yang akan memudahkan pegawai dalam melakukan aktivitasnya, dan diadakannya sarana dan prasarana bagi para awak media untuk mempermudah proses peliputan dan pembuatan berita langsung.

(57)

43

motivasi kecil sebelum memulai pekerjaan dan kegiatan, agar tercipta suasana kerja yang nyaman serta terciptanya rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang erat.

4. Sebaiknya prasarana seperti komputer, printer dan mesin photo copy lebih diperhatikan, sebab itulah salah satu “senjata” pegawai Humas

dalam beraktivitas.

5. Sebaiknya dalam melaksanakan tugas kegiatan insidental, segala perencanaan harus lebih dimatangkan dan kebersamaan atau kerja sama dengan bagian-bagian terkait lainnya sangatlah diperlukan agar hasil dari kegiatan tersebut lebih maksimal dan terhindar dari segala kesalahpahaman.

6. Sebaiknya dalam setiap mengakhiri sebuah kegiatan, haruslah di akhiri dengan kegiatan evaluasi kerja. Evaluasi kerja ini dimaksudkan agar segala kekurangan-kekurangan yang terjadi pada saat kegiatan berlangsung tidak akan lagi terjadi dikemudian hari.

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

Ada beberapa saran yang penulis ingin sampaikan bagi para mahasiswa/siswi yang hendak melakukan praktek kerja lapangan (PKL), diantaranya adalah :

(58)

43

2.Bagi mahasiswa/siswi yang melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) haruslah memiliki rasa inisiatif, dan jangan pernah malu untuk bertanya kepada para staf apabila dalam menjalankan suatu tugas terdapat kesukaran atau ketidakpahaman.

3.Bagi mahasiswa/siswi praktek kerja lapangan (PKL), janganlah sungkan untuk meminta pekerjaan atau tugas yang baru kepada staf agar kita tidak terfokus pada satu pekerjaan saja sehingga kita bisa mendapatkan pengalaman praktek kerja yang luas serta kita bisa mempraktekkan segala teori yang kita dapatkan, dengan begitu kita siap untuk merealisasikannya pada saat kita kerja kelak.

4.Bagi mahasiswa/siswi praktek kerja lapangan (PKL) harus teliti dan tanggung jawab pada tugas yang diberikan dan harus dapat bersosialisasi baik dengan karyawan Humas maupun karyawan di divisi yang lainnya, serta dapat bekerja sama dengan mahasiswa/siswi PKL lainnya sehingga akan tercipta suasana nyaman dan kebersamaan.

(59)

54

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi :

Nama Lengkap : Ariyanto Nama Panggilan : Arie

Tempat/Tgl. Lahir : Cimahi, 03 April 1985 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Pekerjaan : Mahasiswa

Status Pernikahan : Menikah

Alamat : Jl. Ibu ganirah Rt 02/02 No. 65 Kel. Cibeber Kec. Cimahi Selatan

Kota Cimahi 40500

(60)

55

B. Data Orang Tua

Nama Ayah : Radjiman

Pekerjaan : Purnawirawan TNI AD

Nama Ibu : Uun Yuningsih

Pekerjaan : Ibu rumah Tangga

Alamat : Kabupaten Karang Nunggal Desa Cibatu Ireng Kota Tasik Malaya

C. Pendidikan Formal

 2012 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

 2000 – 2003 : SMK Pasundan 2 Bandung  1997 – 2000 : SMP PGRI 1 Cimahi  1991 – 1997 : SDN Cibeber 2 Cimahi

D. Pengalaman Organisai

Gambar

Tabel 1.1
Gambar1.2
Gambar 1.3 STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN HUMAS DAN PROTOKOL
Tabel 1.4
+3

Referensi

Dokumen terkait

Selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perusahaan PT.Antam (Persero) Tbk di bagian L&D (Learning & Development), dan kegiatan yang rutin penulis lakukan selama

Selama pelaksanaan yang penulis lakukan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Radio Pikiran Rakyat FM terbagi dalam dua bagian yaitu kegiatan rutin dan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN HUMAS BIRO HUMAS, PROTOKOL DAN UMUM, SEKRETARIAT.. DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Penulis melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang telah berlangsung di PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, pada Bagian Komunikasi Divisi Humas, selama

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di bagian Public Relations Amaroossa Hotel, aktivitas kegiatan penulis selama PKL terdiri dari dua kegiatan, yaitu

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN HUMAS SEKRETARIAT DAERAH (SETDA) PEMERINTAH.

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Departemen Sosial Jakarta, penulis ditempatkan pada bagian Organisasi Hukum dan Humas (OHH) yang berada dibawah

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), penulis melakukan beberapa kegiatan yang bersifat rutin selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Adapun Kegiatan