• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pada Biro Humas, Protokol, dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Pada Biro Humas, Protokol, dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh, Ria Dwi Mutiara

NIM : 41809084

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

B A N D U N G

(2)

vii

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 1

1.2. Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat 1.2.1. Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 7

1.2.2. Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 9

1.3. Lambang dan Arti Lambang Daerah Provinsi Jawa Barat ... 14

1.4. Biro Humas, Protokol, dan Umum ... 16

1.5. Struktur Organisasi Bagian Humas ... 18

1.6. Job Descriptions Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 19

1.7. Sarana dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 23

1.8. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 1.8.1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan ... 25

1.8.2. Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 25

(3)

viii

2.2.1.2. Analisa Kegiatan Pembuatan Kliping ... 34

2.2.1.3. Analisa Kegiatan Pendistribusian Kliping ... 35

2.2.2. Analisa Kegiatan Insidental 2.2.2.1. Analisa Kegiatan Pembuatan Release ... 36

2.2.2.2. Analisa Kegiatan Peliputan Acara ... 40

2.2.2.3. Analisa Kegiatan Pendokumentasian Acara ... 42

2.3. Deskripsi Humas ... 44

2.4. Analisa Layanan Perusahaan Kepada Mahasiswa ... 50

BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan ... 52

3.2. Saran 3.2.1. Saran Untuk Instansi ... 54

3.2.2. Saran Untuk Mahasiswa PKL Selanjutnya ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI ... 57

(4)

ix

Hal

Gambar 1.1 Lambang Daerah Provinsi Jawa Barat ... 14

Gambar 1.2 Struktur Organisasi Bagian Humas ... 18

Gambar 2.1 Kliping Berita Harian ... 35

Gambar 2.2 Pembukaan Festival Ramadhan 2012 di Be Mall ... 43

(5)

x

Tabel 1.1 Sarana dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 24 Tabel 2.1 Aktivitas Kerja Penulis ... 27

(6)

xi

Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin PKL ... 58

Lampiran 2 : Surat Keterangan PKL ... 59

Lampiran 3 : Surat Keterangan Selesai PKL ... 60

Lampiran 4 : Daftar Hadir PKL ... 61

Lampiran 5 : Nilai PKL ... 63

Lampiran 6 : Berita Acara Bimbingan Laporan PKL ... 64

Lampiran 7 : Surat Penyerahan Hak Ekslusif ... 65

Lampiran 8 : Rekapitulasi Kliping Berita 2012 ... 66

Lampiran 9 : Notula Hasil Rapat Pembahasan Draf Pergub ... 89

Dokomentasi 1 Pemerintah Provinsi Jawa Barat ... 94

Dokumentasi 2 Penulis Berada di Ruang Kerja Humas Intenal dan Eksternal ... 95

Dokumentasi 3 Penulis berada di Ruang Kerja Publikasi ... 96

Dokumentasi 4 Penandatangan MOU dengan KPUD Jawa Barat ... 97

Dokumentasi 5 Pembukaan Festival Ramadhan Bersama Ibu Hj. Netty Heryawan di Be Mall ... 98

Dokumentasi 6 Bazaar Ramadhan Indag 2012 ... 99

(7)

xii

Dokumentasi 9 Kegiatan Ceramah Keagamaan Selama Ramadhan ... 102

Dokumentasi 10 Penulis Bersama dengan Rekan Kerja serta Kasubag dan Kabag Humas ... 103 Dokumentasi 11 Kebersamaan Penulis dengan Para Staf dan Karyawan

(8)

56

Abdurrachman, Oemi. 2001. Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Citra.

Anggara, Linggar. 2002. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara. Drs. Soleh Soemirat, M.S & Drs. Elvinaro Ardianto, M.Si. 2007. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung : Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchana. 1999. Hubungan Masyarakat. Bandung : Rosdakarya. Effendy, Onong Uchana. 2002. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :

CV Mandar Maju.

Mahmud, Mahidin dan Rumondor, Alex. 2009. Manajemen Humas. Jakarta : Bumi Aksara.

Rachmadi F. 1993. Public Relation dalam Teori dan Praktek. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Severin,J Werner-James W.Tankard,Jr. 2001. Teori Komunikasi. Jakarta : Prenada Media.

Widjaja, A.W. 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta : Bumi Aksara.

Melalui http://jabarprov.go.id [16/08/2012]

Melalui http://hpusetda.jabarprov.go.id [16/08/2012] Melalui http://google.com [16/08/2012]

(9)

ii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas semua rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan praktek kerja lapangan dan menyusun laporan ini. Maksud dan tujuan dari pelaksanaan praktek kerja

lapangan ini sebagai bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan. Oleh karena itu, penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di Bagian Humas pada

Biro Humas, Protokol, dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tanggal 16 Juli 2012 sampai dengan 10 Agustus 2012.

Penulis juga ingin mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua,

Bapak Eco Darsa dan Ibu Yayah Ruhijah yang telah melahirkan dan membesarkan penulis. Terimakasih atas semua kasih sayang yang telah diberikan serta dorongan dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan praktek kerja

lapangan dan menyusun laporan ini tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan dan

penyusunan laporan ini tidak luput dari segala macam kesulitan dan hambatan. Namun kesulitan dan hambatan tersebut dapat diminimalkan karena banyaknya

pihak-pihak yang memberikan bantuan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna,

maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi perbaikan dan penyempurnaan laporan ini, serta pembuatan

(10)

iii

FISIP yang telah mengeluarkan surat pengantar praktek kerja

lapangan.

2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan untuk seluruh ilmu pengetahuan yang telah

diberikan selama perkuliahan.

3. Ibu Melly Maulin P., S.Sos., M.Si selaku Sekretaris Program Studi

Ilmu Komunikasi yang telah memberikan dorongan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis serta ilmu pengetahuan yang telah diberikan selama penulis menempuh studi hingga saat ini.

4. Bapak Sangra Juliano P, S.I.Kom selaku Dosen Wali yang telah memberikan segala perhatian, waktu, bimbingan, dan ilmu

pengetahuan yang diberikan selama penulis menempuh studi hingga saat ini.

5. Ibu Tine Wulandari, S.I.Kom selaku Dosen Pembimbing laporan

praktek kerja lapangan yang telah memberikan waktu dan segala ilmu pengetahuan yang telah diberikan dari awal penulisan sampai

(11)

iv studi hingga saat ini.

7. Ibu Astri Ikawati A.Md selaku Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi & Public Relations yang telah membantu mengurus semua keperluan administrasi selama penulis melakukan praktek

kerja lapangan sampai dengan penyusunan laporan ini.

8. Sekretariat Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang

telah mengurus dan mengeluarkan surat permohonan ijin praktek kerja lapangan.

9. Bapak R. Ruddy Gandakusumah, SH., MH selaku Kepala Biro

Humas, Protokol, dan Umum yang telah memberikan ijin sehingga penulis dapat melaksanakan praktek kerja lapangan sesuai dengan

waktu yang telah ditetapkan.

10. Bapak Andrie K Wardana, S.STP, M.Si selaku Kepala Bagian Humas yang telah memberikan izin, bantuan, serta motivasi selama

penulis melaksanakan praktek kerja lapangan ini.

11. Ibu Hj. Dewi Wisnuwati selaku Pembimbing yang telah

memberikan arahan, bantuan, serta motivasi selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan, melaksanakan penyusunan sampai dengan menyelesaikan penulisan laporan ini tepat pada

(12)

v

13. Bapak Chaeron selaku Kepala Sub Bagian Publikasi yang telah

memberikan ilmu serta bimbingan selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan.

14. Bapak/Ibu Staf Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang

tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas segala bantuan yang diberikan selama penulis melaksanakan praktek kerja

lapangan.

15. Yang tersayang pacarku Muhammad Faris yang telah memberikan semangat, perhatian dan kasih sayang yang tulus serta

kesetiaannya selama penulis menjalankan praktek kerja lapangan sampai dengan menyelesaikan laporan ini.

16. Untuk teman-teman IK-H3 khususnya Rindu Adillia, Fitri, Saripah untuk pertemanannya dan bantuan selama perkuliahan dan untuk teman-teman program studi Ilmu Komunikasi konsentrasi

Humas dan Ilmu Komunikasi konsentrasi Jurnalistik.

17. Sahabat-sahabat peneliti khususnya Dewi, Novi, Kiki, Amel, Ninda, Ajis, Arief, Ineu, dan De untuk persahabatan yang kita jalin selama enam tahun. Terimakasih atas segala kasih sayang yang telah diberikan. Semoga kita akan selalu kompak. Dan untuk semua

(13)

vi

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan

ini masih perlu penyempurnaan baik dari segi bahasa maupun dari segi keilmuan maupun lainnya. Oleh karena itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan ini bermanfaat. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Bandung, Desember 2012

Penulis

(14)

CURRICULLUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : Ria Dwi Mutiara

Nama Panggilan : Ria

Tempat, Tanggal lahir : Bandung, 17 Februari 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Telepon : 08562122757

Alamat : Jalan Kubang Selatan No. 71

RT. 03 RW. 14 Kel. Lebak Gede

Kota Bandung 40132

Status : Belum Menikah

(15)

PENDIDIKAN FORMAL

No.

Tahun

Uraian

Keterangan

1. 2009 - Sekarang Mahasiswa Program Studi Ilmu

Komunikasi Konsentrasi Humas Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

-

2. 2006 - 2009 SMA Negeri 4 Cirebon Berijazah

3. 2003 - 2006 SMP Negeri 1 Sumber,

Kabupaten Cirebon

Berijazah

4. 2001 - 2003 SD Negeri Kepompongan Berijazah

5. 1997 - 2001 SD Negeri Cijerah 1 Bandung -

PELATIHAN DAN SEMINAR

No.

Tahun

Uraian

Keterangan

1.

2009

“Peningkatan Kualitas Keilmuan,

Keterampilan ICT dan

Kewirausahaan Sebagai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Unggulan”

Bersertifikat

(16)

Pertelevisian”

3.

2010

“FROM NOTHING TO

SOMETHING : Road To Be

A Succesful Entrepreneur”

Bersertifikat

4.

2010

TABLE

MANNER

COURSE BANANA

INN

HOTEL & SPA

Bersertifikat

5.

2010

MENTORING

AGAMA

ISLAM

Bersertifikat

6.

2010

Pelatihan Pulic Speaking

Bersertifikat

7.

2010

“Mengangkat

Budaya

Bangsa

Melalui

Jiwa

Entrepreneurship”

Bersertifikat

8.

2011

Study Tour Media Massa

2011

Bersertifikat

Hormat saya,

(17)

1

1.1. Sejarah Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Gedung Sate didirikan pada 27 Juli 1920, gedung ini awalnya

memang dibangun sebagai pusat pemerintahan pada saat itu dimana Pemerintahan Belanda menetapkan Kota Bandung sebagai ibu kota negeri jajahannya di Indonesia. Pemilihan Kota Bandung didasarkan pada

pertimbangan iklim yang cocok karena Kota Bandung begitu sejuknya ditambah pemandangan alam yang indah. Konon, iklim Kota Bandung saat

ini senyaman Prancis Selatan di Musim panas.

Dengan penetapan pusat pemerintah itu, maka dibangunlah Gedung Sate atau Gouvernements Bedrijven sebutannya di masa itu dengan

perencanaan yang dibuat secara matang oleh suatu tim yang diketuai Kolonel Purnawirawan V.L. Slors, beranggotakan antara lain Ir. J. Berger,

arsitek muda kenamaan lulusan Fakultas Teknik Delft Nederland, Ir. Eh. De Roo dan In G. Hendriks serta pihak "Gemeete van Bandoeng".

Tim bertugas merencanakan dan membangun berbagai gedung perkantoran yang merupakan pindahan dari keseluruhan departemen dan instansi lainnya yang berjumlah 14 dari Batavia (Jakarta) ke Bandung,

termasuk pembangunan komplek perumahan untuk menampung sekitar 1500 pegawai pemerintahan. Setelah berhasil disusun perancanaan

(18)

tanggal 27 Juli 1920 oleh Johana Catherina Coops, putri sulung Walikota Bandung B. Coops dan Petronella Roelofsen, mewakili Gubernur Jenderal

di Batavia.

Pembangunan Gedung Sate melibatkan sekitar 2000 pekerja, 150

orang diantaranya pemahat atau ahli bongpay pengukir batu nisan dan pengukir kayu berkebangsaan Cina yang berasal dari Konghu atau Kanton. Selebihnya adalah tukang batu, kuli aduk, dan peladen yang merupakan

pekerja bangunan yang berpengalaman menggarap Gedong sirap (Kampus ITB) dan Gedong papak (Balai Kota). Mereka adalah pendudukan dari

kampung Sekeloa, Coblong, Dago, Gandok, dan Cibarengkok.

Selama kurun waktu empat tahun lamanya, di awal tahun 1924 berhasil diselesaikan Kantor Pusat PTT kemudian dilanjutkan dengan

pembangunan induk bangunan utama GB yang tuntas dikerjakan pada September 1924 termasuk bangunan perpustakaan.

Arsitektur Gedung Sate

Berdasarkan data, gaga arsitektur Gedung Sate merupakan hasil

pemilihan Pemerintah Belanda terhadap usul rancangan desain para arsitek yang diajukan untuk pembangunan pusat pemerintahan Belanda di

(19)

Tidak heran, banyak kalangan arsitek dan ahli bangunan baik di Indonesia menyatakan Gedung Sate adalah bangunan monumental yang

anggun mempesona dengan gaya arsitktur yang unik. Seperti yang diungkapkan Cor Pashier dan Jan Wittenberg, dua arsitek Belanda, langgam

arsitektur adalah gaya hasil eksperimen sang arsitk yang mengarah pada bentuk gaya arsitktur Indo Eropa (IndoEuropeeschen architectuur Stijl).

Gaya arsitektur Gedung Sate menurut Cor Pashier, merupakan

pencarian bentuk atau langgam baru yang memadukan wajah timur dan barat yang ditopang teknik konstruksi maju dari negeri barat. Tidak mustahil

bila keanggunan Candi Borobudur ikut mewarnai Gedung Sate.

Pendapat ini datang dari D. Ruhl yang terangkum dalam bukunya

“Bandoeng en haar Hoogvlakte (1952)”. Ia berpendapat, Gedung Sate

adalah bangunan terindah di Indonesia (het mooiste gebouw van Indonesie). Maestro arsitek Belanda Dr. H.P. Berlage juga menyebutkan

rancangan GB atau Gedung Sate suatu karya arsitektur yang besar. Komentarnya saat mengunjungi Gedung Sate pada April 1923, Gedung Sate mengingatkan pada gaya arsitektur Italia di masa renaissance terutama bangunan sayap barat. Sedangkan menara bertingkat di tengah bangunan mirip atap meru atau pagoda. Ini merupakan ungkapan arsitektur yang

berhasil memadukan langgam Timur dan Barat secara harmonis.

(20)

arsitekturnya bukan eklitis (gaya campuran) seperti bangunan Capitol Hill di Washington.

Bagaimana bangunan yang megah seperti Gedung Sate dapat berdiri. Tentunya dapat dibayangkan bagaimana kerja keras tim yang memang

terdiri dari para arsitek brilian dan ahli bangunan berpengalaman.

Ir. Hartoyo Kunto dalam bukunya Balai Kota Agung Bandung (1995) mengungkapkan, proses perencanaan dan pembangunan Gedung Sate di

tahun 1920 merupakan pesona teknologi bidang kontruksi yang menakjubkan, mengingat sampai saat ini bangunan tersebut masih tetap kuat

dan utuh, juga penuh daya pesona estetika arsitektur yang tak lekang oleh jaman.

Pembangunan ini merupakan proyek kerja kontruksi yang besar

menurut ukuran jamannya. Kendati proses pembangunannya masih menggunakan cara konvensional dengan materi bangunan lokal dan

mengerahkan buruh bangunan yang cukup banyak, namun kualitas dan hasil ciptaannya sangat mengagumkan.

Dari data teknis, kontruksi bangunan Gedung Sate memang

menggunakan cara konvensional, lebih banyak memakai batu alam dan bata dibanding kontruksi beton. Meskipun demikian, proses pembangunannya

ditangani secara profesional dengan memperhatikan standar teknik, material bangunan yang tepat menurut aturan dan ketentuan.

Kuat dan utuhnya Gedung Sate hingga kini, memang karena dinding

(21)

perbukitan batu di Bandung Timur, sekitar Arcamanik dan Gunung Manglayang. Kepingan batu itu berasal dari bongkahan alam yang digali

kemudian dipotong menurut ukuran yang diperlukan. Kepingan batu berukuran 1x1x2 meter yang berjumlah ri-buan itu diangkut ke Cihaurgeulis

dengan kereta gantung menuruni perbukitan Bandung Utara, lalu dibawa dengan lori menuju lokasi pembangunan.

Setelah selama empat tahun dibangun dengan melibatkan sekitar 2000

pekerja, berhasil dibagun kantor PTT dan bangunan induk Gedung Sate. Sedangkan pembangunan pusat pemerintahan Belanda di Indonesia tidak

tuntas mengingat resesi ekonomi dunia yang terjadi.

Gedung Sate berdiri diatas lahan seluas 27.990.859 m2 luas bangunan 10.877.734 m2. Terdiri dari basement 3.039.264 m2, lantai I 4.062.533 m2,

teras lantai II 212.976 m2, menara 121 m2 dan teras menara 205.169 m2. Usai dibangun pada September 1924, Gedung Sate yang semula

memang diperuntukan bagi Departemen Lalu Lintas dan Pekerjaan Umum, digunakan oleh Jawatan Pekerjaan Umum. Dalam perjalannya, pada jaman perang kemerdekaan tepatnya 3 Desember 1945, terjadi peristiwa yang

memakan korban tujuh orang pemuda. Mereka gugur saat mempertahankan Gedung Sate dari serangan pasukan Gurkha.

Untuk mengenang ketujuh pemuda itu, dibuatlah tugu dari batu yang diletakkan di belakang halaman Gedung Sate. Pada tanggal 3 Desember 1970, tugu batu ini kemudian dipindahkan ke halaman depan Gedung Sate

(22)

Gedung Sate Sebagai Kantor Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Setelah sekian lama menjadi pusat kegiatan Jawatan Pekerjaan

Umum, sejak tahun 1980 Gedung Sate menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat setelah pindah secara bertahap dari Gedung Kertamukti di Jl.

Braga Bandung.

Gedung Sate kemudian juga dikenal dengan sebutan Kantor Gubernur,

karena Gedung Sate kemudian juga dikenal dengan sebutan “Kantor

Gubernur” karena sebagai pusat kegiatan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

dan ruang kerja Gubernur terdapat di lantai II bersama ruang kerja Wakil

Gubernur.

Gedung ini dibangun pada tahun 1989 dan hingga kini dikenal dengan

sebutan “Gedung Baru”. Di bagian timur dan barat terdapat ruang besar

yang akan mengingatkan kita pada ruang dansa (ballroom) yang sering terdapat pada bangunan masyarakat Eropa.

Ruangan ini diperindah dengan masing-masing dua buah lampu gantung yang indah. Tidak diketahui secara jelas, kedua ruangan besar ini pada masa kolonial Belanda dipergunakan untuk kegiatan apa. Namun sejak

menjadi pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, ruang yang lebih dikenal dengan sebutan Aula Barat dan Aula Timur ini sering dipergunakan untuk

kegiatan-kegiatan resmi. Di sekeliling kedua aula ini, terdapat ruangan-ruangan yang ditempati beberapa biro dengan stafnya.

Ada satu lantai lagi yang terletak di paling atas. Lantai yang biasa

(23)

lantai teratas Gedung Sate ini bisa dilakukan dengan menggunakan lift atau dengan menaiki tangga kayu. Lift di lantai dasar yang dibuat pada tahun

1988, dimaksudkan untuk memudahkan para tamu resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan wisatawan lain menuju menara Gedung Sate.

Ada satu lagi gedung yang “menemani” Gedung Sate. Seiring dengan

perkembangan pemerintah di Indonesia, pada tahun 1977, lapangan hijau di sebelah barat Gedung Sate dibangun gedung yang mengambil sedikit gaya

arsitektur Gedung Sate namun dengan gaya konstektual.

Gedung yang diarsiteki oleh Ir. Sudibyo ini, diperuntukan bagi

kegiatan para pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai lembaga legislatif daerah.

1.2. Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat 1.2.1. Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Visi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat 2008 – 2013 adalah sebagai berikut :

“Tercapainya Masyarakat Jawa Barat Mandiri, Dinamis, Dan

Sejahtera”

Dasar Hukum :

1. UU No. 25 th. 2004 – tentang Sistem Perencanaan

(24)

2. UU No. 32 th. 2004 tentang Pemerintah Daerah.

3. Perda No. 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang ( RPJP ) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2005 – 2025.

4. Peraturan Gubernur No. 54 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah ( RPJM ) Daerah Provinsi Jawa Barat.

Penjabaran makna dari Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat tersebut adalah sebagai berikut :

A. Mandiri

Mandiri adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang

mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, terutama

dalam bidang pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, pelayanan publik berbasis e-government, energi, infrastruktur, lingkungan dan sumberdaya air.

B. Dinamis

Dinamis adalah sikap dan kondisis masyarakat Jawa Barat

(25)

C. Sejahtera

Sejahtera adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat

yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.

1.2.2. Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Misi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Mewujudkan Sumber Daya Manusia Jawa Barat yang

Produktif dan Berdaya Saing.

Tujuan :

1. Mendorong masyarakat ke arah peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kompetensi kerja.

2. Menjadikan masyarakat Jawa Barat yang sehat, berbudi pekerti luhur serta menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi.

Sasaran :

1. Tuntasnya program pemberantasan buta aksara.

2. Meningkatnya akses dan mutu pendidikan terutama untuk penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun

dan pencanangan wajib belajar 12 tahun bagi anak usia sekolah.

3. Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan

(26)

4. Meningkatnya pelayanan sosial dan penanggulangan korban bencana.

5. Meningkatnya kesetaraan gender.

6. Meningkatnya kualitas dan perlindungan terhadap tenaga

kerja.

7. Meningkatnya peran pemuda dan prestasi olahraga dalam pembangunan kualitas hidup dan kehidupan

masyarakat.

8. Meningkatnya kualitas kehidupan beragama.

9. Revitalisasi nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.

2. Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Regional Berbasis

Potensi Lokal. Tujuan :

Meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat

melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.

Sasaran :

1. Meningkatnya aktivitas ekonomi regional berbasis potensi lokal.

(27)

3. Meningkatnya peran kelembagaan dan permodalan KUMKM dalam pengembangan ekonomi lokal yang

berdaya saing.

4. Meningkatnya investasi yang mendorong penciptaan

lapangan kerja.

5. kebutuhan pangan masyarakat.

3. Meningkatkan Ketersediaan dan Kualitas Infrastruktur

Wilayah.

Tujuan :

Menyediakan infrastruktur wilayah yang mampu mendukung aktivitas ekonomi, sosial dan budaya.

Sasaran :

1. Tersedianya infrastruktur transportasi yang handal dan terintegrasi untuk mendukung pergerakan perhubungan

orang, barang dan jasa.

2. Tersedianya infrastruktur sumber daya air dan irigasi yang handal untuk mendukung upaya konservasi dan

pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air.

(28)

4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap sarana dan prasarana dasar pemukiman (mencakup persampahan, air

bersih, air limbah).

5. Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam

pembangunan infrastruktur.

4. Meningkatkan Daya Dukung dan Daya Tampung

Lingkungan Untuk Pembangunan yang Berkelanjutan.

Tujuan :

Mewujudkan keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan

pembangunan. Sasaran :

1. Terkendalinya pertumbuhan, pertambahan jumlah serta

persebaran penduduk.

2. Berkurangnya tingkat pencemaran, kerusakan

lingkungan, dan resiko bencana.

3. Meningkatnya fungsi kawasan lindung Jawa Barat.

4. Terlaksananya penataan ruang yang

berkelanjutan. Meningkatnya ketersediaan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan

serta energi terbaharukan diantaranya panas bumi, angin, dan surya.

5. Meningkatkan Efektifitas Pemerintahan Daerah dan

(29)

Tujuan :

1. Mengembangkan birokrasi yang semakin profesional dan

akuntabel.

2. Mewujudkan kehidupan demokrasi dan terpeliharanya

semangat kebangsaan. Sasaran :

1. Meningkatnya kinerja dan disiplin aparatur yang berbasis

kompetensi.

2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan

pemerintah daerah serta pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan berbasis teknologi informasi.

3. Meningkatnya pelayanan publik yang dapat diakses

dengan mudah dan cepat oleh seluruh lapisan masyarakat.

4. Meningkatnya kinerja pemerintahan desa dan pembangunan perdesaan.

5. Meningkatnya pembangunan dan pembinaan hukum di

daerah.

6. Meningkatnya peran pemerintah dan masyarakat dalam

pemeliharaan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat.

7. Meningkatnya kerjasama daerah dalam pembangunan;

(30)

9. Menguatnya peran masyarakat madani dalam kehidupan politik.

10. Tumbuhnya pembangunan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

1.3. Lambang dan Arti Lambang Daerah Provinsi Jawa Barat

Lambang dan arti lambang daerah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai

[image:30.595.257.393.417.562.2]

berikut :

Gambar 1.1

Lambang Daerah Provinsi Jawa Barat

Sumber : Arsip Pemerintah Provinsi Jawa Barat, 2012

Arti Lambang Daerah Provinsi Jawa Barat

(31)

KUJANG

 Gambar pokok

 Sebuah alat serbaguna yang sangat dikenal disetiap rumah tangga

sunda

 Jika perlu dapat dipergunakan sebagai alat penjaga diri  5 lubang melambangkan Lima Dasar Negara "Pancasila"

PADI

 Melambangkan pangan yang merupakan bahan makanan pokok di

Jawa Barat

 Jumlah padi 17 melambangkan hari ke 17 dari bulan Proklamasi

KAPAS

 Melambangkan sandang

 Jumlah kapas 8 buah melambangkan bulan ke 8 dari tahun Proklamasi

 Padi dan Kapas pada dasar hijau melambangkan kesuburan dan

kemakmuran tanah Jawa Barat

GUNUNG

 Bagian terbesar dari daerah Jawa Barat adalah pegunungan

SUNGAI DAN PERKEBUNAN

 Melambangkan sungai, terusan dan saluran air yang banyak terdapat

di daerah Jawa Barat

SAWAH DAN PERKEBUNAN

 Jumlah sawah terbesar di seluruh daerah Jawa Barat

(32)

DAM DAN BENDUNGAN

 Usaha dan pekerjaan di bidang irigasi merupakan salah satu pekerjaan

yang mendapat perhatian, mengingat sifat agraris daerah Jawa Barat

GEMAH RIPAH REPEH RAPIH

 Sebuah pepatah lama dikalangan Sunda yang menyatakan bahwa yang

padat yang rukun dan damai

1.4. Biro Humas, Protokol, dan Umum

Berdasarkan Peraturan Daerah Tahun 2009, maka ditetapkan bahwa

Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yaitu :

“Tercapainya Masyarakat Jawa Barat yang Mandiri, Dinamis dan

Sejahtera Tahun 2013”.

Untuk mendukung visi dan misi tersebut, maka Biro Humas, Protokol dan Umum berupaya menempatkan posisi pelayanan untuk membangun

performance Jawa Barat dengan menetapkan Visi Biro Humas, Protokol dan Umum Tahun 2009 – 2013 adalah sebagai berikut :

“Penyelenggaraan Pelayanan Prima Kepada Pimpinan, Aparatur dan

Masyarakat”

Dalam rangka mewujudkan Visi tersebut telah ditetapkan Misi sebagai

berikut :

1. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pemantauan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan

(33)

2. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pemantauan serta evaluasi protokol, tata usaha serta

pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah.

3. Menyelenggarakan, koordinasi dan fasilitasi pemantauan serta

evaluasi administrasi telekomunikasi dan sarana telekomunikasi. 4. Menyelenggarakan pengelolaan, pemantauan dan evaluasi, pelayanan

rumah tangga pimpinan dan rumah tangga sekretariat daerah.

Perumusan misi tersebut dengan mencakup ruang lingkup kerja Biro

Humas Protokol dan Umum, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Biro Humas, Protokol dan Umum meningkatkan orientasi kerja aparatur dalam penyelenggaraan Ketatausahaan, pengaturan jadual

acara pimpinan melaui koordinasi dengan pihak-pihak terkait serta mengurus kepegawaian di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi

Jawa Barat.

2. Biro Humas, Protokol dan Umum sebagai fungsi pelayanan terhadap pimpinan dan aparatur di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa

Barat berusaha meningkatkan pelayanan kebutuhan kerumahtanggaan secara efektif dan efisien.

3. Biro Humas, Protokol dan Umum sebagai pelayanan kehumasan berupaya melaksanakan penyelenggaraan informasi, dokumentasi, pemberitaan bagi pimpinan, aparatur dan publik secara cepat, tepat,

(34)

4. Biro Humas, Protokol dan Umum memberikan pelayanan sandi, dan telekomunikasi bagi pimpinan dan aparatur dalam rangka

penyelenggaraan kegiatan pemerintahan secara cepat dan tepat.

1.5. Struktur Organisasi Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

[image:34.595.154.486.393.572.2]

Struktur Organisasi Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Bagian Humas

Sumber : PERDA PROVINSI JAWA BARAT NO. 20 TAHUN 2008

Bagian Hubungan Masyarakat dikepalai oleh Kepala Bagian Humas

yang membawahi dua Kepala Sub Bagian yang pertama Kepala Sub

Kabag Humas

Kasubag

Humas Internal

dan Eksternal

(35)

Bagian Humas Internal dan Eksternal dan kedua Kepala Sub Bagian Humas Publikasi.

Masing-masing Kepala Bagian Humas dan Kepala Sub Bagian Humas memiliki tugas pokok, fungsi dan rincian tugas tiap bagian

masing-masing yang sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat No. 29 Tahun 2009 tentang tugas pokok, fungsi, rincian, tugas unit dan tata kerja Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat .

1.6. Job Description Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Adapun tugas pokok, fungsi dan rincian tugas tiap bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :

1. Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan

eksternal dan publikasi.

2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan pengkajian bahan kebijakan umum pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi

b. Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi

c. Penyelenggaraan pelaporan dan evaluasi pelayanan informasi

(36)

3. Rincian Tugas Bagian Hubungan Masyarakat :

a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja Bagian Hubungan

Masyarakat

b. Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan umum

kehumasan

c. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi pelayanan informasi internal dan eksternal

d. Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitasi publikasi.

e. Menyelenggarakan koordinasi dan fasilitasi kehumasan,

meliputi pelayanan informasi internal dan eksternal, publikasi, dokumentasi dan pemberitaan

f. Menyelenggarakan pemeliharaan akurasi informasi dan

dokumentasi

g. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan

pengambilan kebijakan

h. Menyelenggarakan koordinasi dengan Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah, dalam pelaksanaan

kegiatan di Kabupaten/Kota

i. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Bagian

Hubungan Masyarakat

j. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait

k. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan

(37)

Bagian Hubungan Masyarakat membawahkan : a. Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal

b. Subbagian Publikasi

Adapun tugas pokok, fungsi dan rincian tugas masing-masing adalah :

a. Tugas pokok Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan

eksternal.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Subbagian Pelayanan Internal dan

Eksternal mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum pelayanan informasi internal dan eksternal

b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi iternal dan eksternal

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal.

Rincian tugas Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal :

1. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Pelayanan Internal dan Eksternal

(38)

3. Melaksanakan penyampaian bahan informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) kepada masyarakat

melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang

4. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi penerangan, pemberitaan,

dokumentasi dan pendistribusian informasi

5. Melaksanakan pengelolaan bahan penerangan dan pemberitaan 6. Melaksanakan akurasi informasi

7. Melaksanakan pelayanan informasi internal dan eksternal 8. Melaksanakan pengelolaan bahan dokumentasi

9. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

10. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Pelayanan

Internal dan Eksternal

11. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

12. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

b. Tugas pokok Subbagian Publikasi melaksanakan penyusunan bahan

kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi, pelaporan serta evaluasi publikasi.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok, Subbagian Publikasi mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan umum publikasi

(39)

c. Pelaksanaan pelaporan dan evaluasi publikasi. Rincian Tugas Subbagian Publikasi :

a. Melaksanakan penyusunan program kerja Subbagian Publikasi b. Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum publikasi

c. Melaksanakan koordinasi dan fasilitasi publikasi melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang

d. Melaksanakan penyusunan bahan publikasi dan dokumentasi

e. Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan

f. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Subbagian Publikasi

g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait

h. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pelayanan informasi internal dan eksternal serta publikasi

1.7. Sarana dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Sarana dan prasarana Humas Pemeritah Provinsi Jawa Barat dapat dilihat

(40)
[image:40.595.136.517.194.747.2]

Tabel 1.1

Sarana dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

No. Sarana Jumlah

1. Meja Rapat 20

2. Meja Kerja 26

3. Kursi Kerja 26

4. Komputer 10 unit

5. Laptop 5 unit

6. Mesin Tik 5 unit

7. Mesin Fotokopi 1 unit

8. Printer 4 unit

9. Foto-Foto Besar ± 50 buah

10. Lemari Berkas ± 25

11. Televisi 2 unit

12. Kamera Digital 5

13. Kamera Liputan 4

14. Handycam 2

15. Dispenser 3

16. Telepon 4

17. Meja Komputer 10

(41)

No. Prasarana Jumlah

1. Ruang Humas internal dan eksternal 1

2. Ruang Humas Publikasi 1

3. Press Room 1

4. Aula 2

5. Ruang Tamu 2

6. Ruangan Editing 1

Sumber : Arsip Bidang Sarana dan Prasarana Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, 2012

1.8. Lokasi & Waktu Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan 1.8.1. Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di Bagian Humas pada Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi

Jawa Barat Jalan Diponegoro No. 22 Bandung.

1.8.2. Waktu Praktek Kerja Lapangan

Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan pada tanggal 16 Juli 2012 sampai dengan 10 Agustus 2012 dengan waktu hari kerja

(42)

26

2.1. Aktivitas Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

Penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan ditempatkan di

Bagian Humas pada Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pelaksanaan praktek kerja lapangan ini dimaksudkan untuk mengetahui proses kerja humas secara nyata baik dalam kegiatan internal,

eksternal maupun publikasi sesuai dengan kajian keilmuan yang telah dipelajari selama perkuliahan. Selain itu agar mahasiswa yang telah

melaksanakan praktek kerja lapangan dapat lebih memahami kegiatan humas dalam dunia kerja.

Penulis selama ini telah mendapatkan berbagai macam pengalaman,

karena penulis ikut terjun langsung dalam aktivitas kegiatan yang dilaksanakan. Dari berbagai macam aktivitas kegiatan yang dilaksanakan

penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan ada kegiatan yang bersifat rutin maupun kegiatan yang bersifat insidentil.

Adapun daftar dari kegiatan yang dilakukan penulis selama melaksanakan praktek kerja lapangan di Bagian Humas pada Biro Humas, Protokol dan Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada

(43)
[image:43.595.148.518.195.757.2]

Tabel 2.1 Aktivitas Kerja Penulis

No Hari/Tanggal Aktivitas PKL Keterangan

Rutin Insidentil

1. Senin/16 Juli

2012

 Pengarahan oleh

pembimbing sebelum melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

(PKL)

2. Selasa/17 Juli 2012

 Apel pagi

 Pengarahan PKL oleh

Kasubag Publikasi

 Peliputan Acara MOU

oleh Gubernur Jawa

Barat dengan KPUD Jawa Barat

3. Rabu/18 Juli

2012

 Apel pagi

 Pembuatan kliping

berita harian

 Pendistribusian

kliping ke tiap Biro dan Bagian

(44)

4. Kamis/19 Juli

2012

 Apel pagi

 Pembuatan kliping

berita harian

 Pendistribusian

kliping ke tiap Biro dan Bagian

Rapat Pembahasan

Draf Pergub Tentang

Pengelolaan

Pelayanan Informasi

dan Dokumentasi di Lingkungan Pemprov Jabar

 Pembuatan notula dari

hasil rapat      

5. Jum’at/20 Juli 2012

 Pembuatan kliping

berita harian

 Pendistribusian

kliping ke tiap Biro

dan Bagian

6. Senin/23 Juli 2012

 Pembuatan kliping

berita harian

 Pendistribusian

(45)

kliping ke tiap Biro

dan Bagian

7. Selasa/24 Juli 2012

 Apel pagi

 Pembuatan kliping

berita harian

 Pendistribusian

kliping ke tiap Biro

dan Bagian

8. Rabu/25 Juli 2012

 Pembuatan kliping

berita harian

 Pendistribusian

kliping ke tiap Biro dan Bagian

9. Kamis/26 Juli

2012

 Apel pagi

 Pembuatan kliping

berita harian

 Pendistribusian

kliping ke tiap Biro dan Bagian

10. Jum’at/27 Juli 2012

 Apel pagi

 Pembuatan kliping

berita harian

 Pendistribusian

(46)

kliping ke tiap Biro

dan Bagian

11. Senin/30 Juli 2012

 Apel pagi

 Pembuatan kliping

berita harian

 Pendistribusian

kliping ke tiap Biro

dan Bagian

 Pembuatan Press

Release Kunjungan

Pansus 16 DPRD Kota Bekasi

12. Selasa/31 Juli

2012

 Browsing

 Mengumpulkan data

perusahaan sebagai

bahan laporan PKL

13. Rabu/1

Agustus 2012

 Apel pagi

 Mendengarkan

ceramah keagamaan

 Peliputan Acara

Ramadhan Fest 2012 oleh Ibu Netty

Heryawan

(47)

14. Kamis/2

Agustus 2012

 Apel pagi

 Pembuatan bahan

berita Ramadhan Fest

2012 di Be Mall

15. Jum’at/3 Agustus 2012

 Apel pagi

 Peliputan acara Bazar

Ramadhan 2012 di

IBCC

16. Senin/6 Agustus 2012

 Apel pagi

 Mendengarkan

ceramah keagamaan

 Menginput data

publikasi

17. Selasa/7

Agustus 2012

 Apel pagi

 Menginput data

publikasi

 Peliputan

Penandatangan Nota Kesepakatan Bersama

Antara Gubernur

dengan DPRD

Mengenai RAPBD

(48)

Agustus 2012  Mendengarkan

ceramah keagamaan

 Peliputan Rapat

Koordinasi Tingkat Provinsi Jawa Barat Mengenai Kesiapan

Menghadapi Lebaran Tahun 2012

19. Kamis/9 Agustus 2012

 Apel pagi

 Mendengarkan

ceramah keagamaan

2O. Jum’at/10 Agustus 2012

 Upacara Peringatan

Hari Kebangkitan

Teknologi Nasional 2012

 Perpisahan

Sumber : Catatan Penulis, 2012

2.2. Analisa Kegiatan Praktek Kerja Lapangan

(49)

kegiatan rutin maupun aktivitas kegiatan insidentil diantaranya adalah sebagai berikut :

2.2.1. Analisa Kegiatan Rutin

Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di

Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat terdapat berbagai kegiatan rutin yang dilakukan diantaranya sebagai berikut :

2.2.1.1. Analisa Kegiatan Apel Pagi

Apel pagi menjadi suatu kewajiban bagi semua Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebelum memulai aktivitas

kantor. Penulispun diikutsertakan dalam kegiatan apel pagi ini. Setiap pagi tepat pukul 08.00 seluruh peserta apel sudah berkumpul di halaman depan kantor Pemerintah Provinsi

Jawa Barat untuk siap mengikuti apel pagi.

Apel pagi ini berlangsung setiap hari kerja berkisar

15-30 menit. Apel pagi ini wajib diikuti oleh semua pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Apel ini bertujuan untuk mempertemukan seluruh karyawan dalam satu waktu

serta untuk menjalin silaturahmi antara karyawan dengan pimpinan maupun pegawai dengan karyawan.

Disela-sela apel pagi ini selalu ada beberapa pengumuman yang disampaikan oleh Pembina Apel. Pembina Apel dilakukan secara bergantian, biasanya oleh

(50)

pagi ini, diharapkan seluruh karyawan dapat datang tepat waktu sesuai dengan ketetapan jam kerja. Selain itu agar

para pegawai dapat mengetahui tentang seluruh informasi yang disampaikan oleh Pembina Apel setiap paginya.

2.2.1.2. Analisa Kegiatan Pembuatan Kliping Berita Harian Kliping berita harian merupakan salah satu kegiatan

rutin yang dilakukan oleh Sub Bagian Humas Internal dan Eksternal Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pembuatan kliping berita harian ini bertujuan untuk menginformasikan kepada publik internal Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengenai berita yang terjadi di

Lingkungan pemerintahan serta berita Jawa Barat secara keseluruhan.

Pembuatan kliping berita dimulai dengan memilih berita seputar Jawa Barat pada harian umum yang ada. Kemudian berita tersebut digunting yang kemudian

ditempelkan pada kertas HVS. Penempelan berita pada kertas dibagi berdasarkan jenis berita. Pada kliping berita

(51)

Setelah kliping berita harian ini selesai dibuat, kemudian kliping ini diperbanyak sesuai dengan kebutuhan

yang selanjutnya akan didistribusikan kepada tiap biro dan bagian. Berikut hasil pembuatan Kliping Berita Harian yang

[image:51.595.274.484.337.500.2]

dibuat oleh Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat : Gambar 2.1

Kliping Berita Harian

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2012

2.2.1.3. Analisa Kegiatan Pendistribusian Kliping Berita Harian Selama penulis melaksanakan aktivitas kerja, penulis

juga ikut serta dalam pendistribusian kliping berita harian. Setelah kliping berita harian selesai dibuat, penulis ikut berperan dalam pendistribusian kliping berita harian kepada

(52)

Hal ini tentu saja sangat bermanfaat bagi penulis maupun rekan-rekan kerja penulis yang sedang

melaksanakan praktek kerja lapangan di Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Penulis dapat mengetahui seluruh

ruangan yang ada didalam Gedung Sate. Dimulai dengan ruang kerja gubernur dan wakilnya, ruang kerja sekretaris daerah, para asisten, serta ruang kerja para biro dan bagian.

Dengan adanya pendistribusian kliping berita harian ini, diharapkan semua karyawan bisa mendapatkan seluruh

informasi maupun berita dengan lebih mudah setiap harinya. Karena berbentuk kliping, sehingga tulisan ini dapat dibaca kapan saja oleh para karyawan.

2.2.2. Analisa Kegiatan Insidentil

Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di Bagian Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat terdapat berbagai kegiatan insidentil atau kegiatan yang tidak rutin dilakukan

diantaranya sebagai berikut :

2.2.2.1. Analisa Kegiatan Pembuatan Release

Pembuatan release merupakan salah satu kegiatan insidentil yang dilakukan Sub Bagian Humas Internal dan Eksternal Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sebelum

(53)

yang sedang berlangsung. Kemudian membuat catatan yang berisi point-point penting sebagai bahan yang nantinya akan

dibuat menjadi sebuah release.

Release ini dibuat oleh penulis kemudian diserahkan kepada kasubag untuk kemudian disampaikan kepada media mengenai kegiatan yang berlangsung di Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Release ini dibuat untuk memudahkan karyawan humas dalam menyampaikan informasi kepada publik

internal maupun publik eksternal. Penulis telah ditugaskan untuk beberapa kali membuat release. Salah satunya adalah pembuatan release dari Rapat Kunjungan Pansus 16 DPRD Kota Bekasi sebagai berikut :

Senin, 30 Juli 2012

KUNJUNGAN PANSUS 16 DPRD KOTA BEKASI Pansus 16 DPRD Kota Bekasi telah melaksanakan

Kunjungan Konsultasi ke Kantor Gubernur Provinsi Jawa Barat. Kunjungan ini dilaksanakan sehubungan dengan

Pembahasan Revitalisasi Pasar dan Raperda Perlindungan Anak dan Perempuan. Acara ini dilaksanakan pada hari Senin 30 Juli 2012 pukul 10.00 WIB – 13.00 WIB.

(54)

Acara ini dihadiri oleh Anggota DPRD Kota Bekasi selaku Ketua Pansus, Wakil Ketua Pansus beserta Anggota Pansus,

Biro Hukum dan HAM, BPPKB Jabar, Pelaksana Setwan, Kasubid PKHP – BPPKB, Kasubid PP, Kabid Disperindag,

Kasi Binussardag, Staf RO. Administrasi Perekonomian, RO. Bangsos, Kabid BPPKB Kota Bekasi, dan Kabid Perlindungan Anak.

Acara Kunjungan Konsultasi ke Kantor Gubernur Provinsi Jawa Barat ini dilaksanakan sehubungan dengan

Pembahasan Revitalisasi Pasar dan Raperda Perlindungan Anak dan Perempuan yang berlangsung guna mengkonsultasikan keinginan DPRD yang ingin

menggabungkan Perda Perlindungan Anak dengan Perlindungan Perempuan. Ini berawal dari Badan Legislasi,

jika memang dipisahkan berarti harus masuk lagi ke Badan Legislasi di Kota Bekasi. Karena ini sudah masuk ke tataran Pansus sehingga harus dilanjutkan pada tahap konsultasi

dan penyusunan program.

Yang menjadi pokok permasalahan dalam

Penyusunan Raperda ini adalah yaitu tentang bagaimana penanganan masalah perlindungan anak. Ada beberapa hal yang harus dilakukan Pemerintah Daerah yaitu dengan

(55)

Namun upaya-upaya itu tidak terlepas dari koordinasi dengan Kabupaten/Kota. Pemerintah Provinsi sendiri selalu

mengupayakan berkoordinasi dengan semua yang menyangkut masalah perlindungan anak. Banyak yang perlu

dilakukan oleh Pemerintah Daerah yaitu dengan melakukan upaya tentang bagaimana supaya anak bisa bersekolah dengan program orang tua angkat. Program ini

diprioritaskan bagi anak yang tidak mampu.

Pada intinya adalah dengan melakukan upaya-upaya

tentang bgaimana penegakan Perda Kota Bekasi ini. Semua produk hukum harus melakukan penegakan, jika tidak artinya Perda itu tidak punya taring dari Organisasi

Perangkat Daerah Provinsi, Kabupaten maupun Kota selain itu harus berkoordinasi dengan Mapolda juga. Nyaris semua

provinsi melakukan kerjasama MOU perdagangan anak, selain itu juga tentang ketenagakerjaan wanita. Kebanyakan para TKW dijadikan budak. Upaya yang dilakukan adalah

melakukan sosialisasi oleh Pemerintah Daerah melalui BPPKB.

Sebagai gambaran umumnya bahwa penyusunan Perda Kota Bekasi yang menyangkut penanganan masalah perlindungan anak dan ketenagakerjaan wanita bahwa

(56)

dengan pencegahan-pencegahannya melalui Perda yang ada yaitu Perda no 5 tahun 2006. Untuk keterangan lebih

lanjut mengenai Kunjungan Konsultasi ke Kantor Gubernur Provinsi Jawa Barat bisa menghubungi situs kami di www.jabarprov.go.id.

Atau hubungi: Ria Dwi Mutiara

08990092746

Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Sekretariat Daerah

Jalan Diponegoro Nomor 22 Bandung 40115 Telepon (022) 4233347-4232448-42300963

Faksimil (022) 4230485

2.2.2.2. Analisa Kegiatan Peliputan Acara

Peliputan acara adalah kegiatan Sub Bagian Publikasi Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Teknik peliputan

acara merupakan salah satu hal yang harus dikuasai oleh para jurnalis. Ketika penulis melaksanakan aktivitas kerja di

(57)

Biasanya penulis diikutsertakan dengan para tim Sub Bagian Humas Publikasi dengan mendatangi lokasi untuk

meliput acara. Dengan adanya peliputan acara ini, wawasan penulis menjadi lebih bertambah. Disini penulis diajarkan

cara menggunakan kamera video maupun kamera foto. Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di Sub Bagian Humas Publikasi, sudah beberapa acara yang

[image:57.595.214.517.444.759.2]

telah penulis liput bersama tim. Peliputan acara dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2

Peliputan Acara oleh Sub Bagian Humas Publikasi

No. Peliputan Acara Hari/Tanggal

1. Peliputan Acara MOU oleh Gubernur Jawa Barat dengan

KPUD Jawa Barat

Selasa/17 Juli 2012

2. Peliputan Acara Ramadhan Fest 2012 oleh Ibu Netty Heryawan

di Be Mall

Rabu/1 Agustus 2012

3. Peliputan acara Bazar

Ramadhan 2012 di IBCC

Jum’at/3 Agustus

2012

4. Peliputan Penandatangan Nota Kesepakatan Bersama Antara

(58)

Gubernur dengan DPRD

Mengenai RAPBD

5. Peliputan Rapat Koordinasi Tingkat Provinsi Jawa Barat

Mengenai Kesiapan

Menghadapi Lebaran Tahun 2012

Rabu/8 Agustus 2012

Sumber : Catatan Penulis, 2012

2.2.2.3. Analisa Kegiatan Pendokumentasian Acara

Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di Sub Bagian Humas Publikasi Pemerintah Provinsi Jawa

Barat, penulis juga diikutsertakan dalam pendokumentasian acara sebagai bukti telah melaksanakan peliputan acara.

Untuk mendokumentasikan foto beberapa acara penulis menggunakan kamera foto dan kamera ponsel sebagai bukti foto dan dengan melakukan sesi wawancara

dengan voice notes pada ponsel penulis. Pengertian dokumentasi itu sendiri adalah sesuatu yang tertulis,

(59)

Dalam satu hari biasanya terdapat 2 sampai 3 acara yang harus diliput oleh tim Sub Bagian Humas Publikasi.

Untuk itu tim Sub Bagian Humas Publikasi pun mempunyai beberapa tim. Misalnya saja tim peliputan acara gubernur,

tim peliputan acara wakil gubernur, dan tim peliput acara jajaran pejabatnya.

Penulis diberi kesempatan menghadiri beberapa acara

yang dilakukan oleh gubernur maupun wakil gubernur dan mendokumentasikan selama acara berlangsung sampai

dengan selesai.

[image:59.595.259.465.555.716.2]

Beberapa foto hasil pendokumentasian acara yang dilakukan oleh penulis sebagai berikut :

Gambar 2.2

Pembukaan Festival Ramadhan 2012 Bersama Ibu Hj. Netty

(60)
[image:60.595.260.466.196.358.2]

Gambar 2.3

Bazaar Ramadhan Indag 2012

Sumber : Dokumentasi Penulis, 2012

2.3. Deskripsi Humas

Public Relations atau dalam Bahasa Indonesia biasa disebut hubungan masyarakat (humas). Definisi Public Relations yang muncul banyak sekali, seperti yang didefinisikan menurut menurut J.C Seidelbahwa :

Public Relations adalah proses kontinyu dari usaha-usaha menejemen untuk memperoleh Goodwill dan pengertian dari para langganannya, pegawainya, dan publik umumnya kedalam dengan mengadakan analisis dan perbikan-perbikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan”.

Bahkan lebih lanjut dikatakan mengenai definisi Public Relations menurut M.O Palapah dan Atang Syambidunbahwa :

Public Relations adalah bentuk spesialisasi publistik yang bertujuan

(61)

publik yang berkepentingan guna mencapai keuntungan dan kepuasan

bersama”.

Sedangkan definisi Public Relations menurut Cutlip, Center dan Brown mengatakan bahwa :

Public Relations adalah fungsi manajemen secara khusus yang

mendukung terbentuknya saling pengertian dalam komunikasi, pemahaman, penerimaan dan kerjasama antara organisasi dengan

berbagai publiknya”.

Menurut Frank Jefkins, terdapat begitu banyak definisi humas, namun

ia sendiri memberikan batasan humas, yaitu :

“Sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana,

baik kedalam maupun keluar organisasi dengan semua khalayaknya

dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada

saling pengertian”.

Dalam konsepnya, fungsi Public RelationsOfficer ketika menjalankan tugas dan operasionalnya, baik sebagai komunikator dan mediator, maupun organisator. Menurut Onong Uchjana Effendi, M.A dalam bukunya,

Hubungan Masyarakat Suatu Komunikologis (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 1992) sebagai berikut :

A. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi B. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik internal

(62)

C. Menciptakan komunikasi dua arah dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada pubiknya dan menyalurkan opini publik kepada

organisasi

D. Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi

kepentingan umum

E. Operasionalisasi dan organisasi Public Relations adalah bagaimana membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya,

untuk mencegah terjadinya rintangan psikologis, baik yang ditimbulkan dari pihak organisasi maupun dari pihak publiknya.

Menurut Cutlip, Center dan Broom dalam bukunya Effective Public Relations menyebutkan 10 tugas atau kegiatan yang tercakup menjadi kegiatan humas, yaitu :

A. Writing

Yaitu kegiatan yang membuat berbagai bermacam-macam tulisan

yang dibuat dalam bentuk berita, surat berita, korespondensi, laporan, pidato, buklet, teks, naskah untuk radio dan TV, skrip film, artikel untuk majalah dan bulletin, iklan institusional, informasi produk, dan

material teknikal. B. Editing

(63)

C. Media Relations

Yaitu melakukan kontak dengan media dan majalah untuk

memberikan informasi terbaru tentang organisasi dan menanggapi permitaan informasi tertentu atau wawancara dari dan dengan media. D. Special Event

Yaitu merancang dan menangani konfrensi pers, pameran, konvensi, open house, perayaan ulang tahun perusahaan, acara pengumpulan

dana, pengamatan khusus, program kontes, dan penghargaan. E. Speaking

Yaitu kegiatan yang mewakili organisasi atau merancang acara penampilan orang lain didepan publik.

F. Productions

Yaitu melakukan komunikasi dengan menggunakan keterampilan dan pengetahuan tentang media, termasuk seni fotografi, lay-out untuk

brosur, buklet, laporan, iklan institusional, publikasi periodical, rekaman dan auditing suara dan video-tape, serta presentasi audio-visual.

G. Research

Yaitu kegiatan mengumpulkan informasi sehingga memudahkan

(64)

H. Programming and Counseling

Yaitu kegiatan menentukan kebutuhan, prioritas, tujuan, publik,

sasaran dan strategi, bekerjasama dengan manajemen atau klien untuk proses pemecahan masalah.

I. Training

Yaitu bekerjasama dengan wakil-wakil organisasi untuk membuat persiapan menghadapi media, presentasi, dan pemunculan publik

lainnya. J. Management

Yaitu kegiatan administrasi operasi fungsi personalia, keuangan dan program.

Menurut Cutlip dan Center komunikasi yang efektif harus

dilaksanakan dengan melalui empat tahap yaitu :

A. Fact Finding adalah mencari dan mengumpulkan fakta dan data sebelum seseorang melakukan kegiatan komunikasi. Untuk berbicara didepan masyarakat perlu dicari fakta tentang masyarakat tersebut keinginannya, komposisinya, dan seterusnya.

B. Planning, dari data dan fakta dibuat suatu rencana tentang apa yang akan dikemukakan dan bagaimana mengemukakannya.

(65)

D. Evaluating, penilaian dan menganalisa kembali setiap kali, hasil komunikasi tersebut. Hal ini diperlukan untuk dijadikan bahan bagi

perencanaan selanjutnya.

Dari penjelasan deskripsi humas diatas, Humas Pemerintah Provinsi

Jawa Barat tentu saja memiliki peran dan tugas yang penting. Peran humas adalah membentuk citra baik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Sedangkan fungsi humas adalah memberikan informasi kepada publik internal maupun

eksternal Pemerintah Provinsi Jawa serta membina relasi dengan baik. Hal diataslah yang harus dipenuhi oleh humas agar terciptanya keberhasilan

dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.

Kegiatan humas pada hakikatnya adalah kegiatan berkomunikasi dengan berbagai simbol komunikasi verbal maupun non verbal. Kegiatan

komunikasi verbal, sebagian besar adalah pekerjaan mulai dari menulis proposal, artikel, progress report, menulis untuk presentasi, menulis untuk pers (pres release), membuat rekomendasi, dan sebagainya. Sedangkan verbal lisan antara lain jumpa pers, guest guide/open house, announcer, presenter, desk informations, dan sebagainya. Kegiatan non verbal meliputi penyelenggaraan kliping berita, pameran, seminar, special event, dan sebagainya (Kusumastuti, 1997:27).

Salah satu kegiatan humas yang dilakukan oleh Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah pembuatan Kliping Berita Harian. Definisi kliping menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya Kamus

(66)

“Pengguntingan berita, artikel, foto dan lain-lain, yang diambil dari

surat kabar atau majalah untuk didokumentasikan” (Effendy,

1989:53).

Setelah kliping harian selesai dibuat oleh Sub Bagian Humas Internal

dan Eksternal, kemudian dilanjutkan dengan pendistribusian Kliping Berita Harian kepada tiap biro dan bagian.

Pengertian saluran distribusi itu sendiri menurut Philip Kotler

(1997:140) mengemukakan bahwa :

“Saluran distribusi adalah serangkaian organisasi yang saling

tergantung dan terlibat dalam proses untuk menjadikan suatu barang

atau jasa siap digunakan atau dikonsumsi”.

Dalam penjelasan diatas, kliping berita merupakan produk humas dan

kegiatan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuat kliping berita setiap hari untuk memudahkan para pejabat dalam memperoleh berita dari

seluruh media cetak dan menganalisis berita-berita tersebut.

2.4. Analisa Layanan Perusahaan Kepada Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan

Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di Bagian

Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, para staf maupun karyawan menerima penulis dengan baik. Penulis diberikan bimbingan serta arahan dalam melaksanakan aktivitas kerja. Ini sangat membantu penulis karena ini

(67)

humas. Para karyawan pun cukup ramah kepada mahasiswa yang sedang melaksanakan kerja praktek dan senantiasa membantu dalam setiap kegiatan

yang dilakukan.

Semua karyawan bekerjasama dalam setiap melaksanakan kegiatan,

sehingga setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Penulispun sangat merasa terbantu oleh hal ini sehingga penulis dapat lebih mengerti dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik pula.

Selain itu, penulis mendapatkan banyak manfaat selama melaksanakan aktivitas kerja. Karena penulis dapat menerapkan secara langsung berbagai

macam ilmu selama perkuliahan melalui berbagai jenis kegiatan. Para staf maupun karyawan humas telah sangat banyak membantu penulis dalam setiap melaksanakan kegiatan rutin maupun insidental.

Selama penulis melaksanakan praktek kerja lapangan selama kurang lebih satu bulan, terasa banyak sekali manfaat yang didapatkan. Selain

(68)

52

3.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan sebagai penutup dari hasil laporan praktek kerja

lapangan adalah sebagai berikut :

1. Humas Pemeritah Provinsi Jawa Barat merupakan suatu bagian yang memiliki fungsi sebagai pusat pelayanan dalam pemberian informasi

mengenai semua hal yang terjadi didalam Kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat baik untuk seluruh publik internal maupun publik

eksternal. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah bisa dikatakan state of being karena struktur organisasi humas yang sudah melembaga. Selain itu, Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah

menjalankan fungsi dan peranannya dengan baik sebagai pusat pelayanan informasi dibidang pemerintahan baik untuk publik internal

maupun publik eksternal yaitu masyarakat Jawa Barat.

2. Kegiatan-kegiatan yang di lakukan Humas Pemerintah Provinsi Jawa

Barat memiliki dua bagian yaitu Humas Internal dan Eksternal dan Humas Publikasi. Dari kedua bagian tersebut berikut kegiatan-kegiatan yang di lakukan :

(69)

fasilitasi, pelaporan serta evaluasi pelayanan informasi internal dan eksternal.

Sedangkan Humas Publikasi memliki tugas pokok yaitu melaksanakan penyusunan bahan kebijakan umum dan koordinasi, fasilitasi,

pelaporan serta evaluasi publikasi.

3. Kegiatan kerja praktek di Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki banyak kegiatan-kegiatan yang harus di kerjakan. Pada Sub-Bagian

Humas Internal dan Eksternal dapat dikatakan sebagai pusat data dan informasi Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pada bagian ini,

aktivitas kerja yang dilakukan adalah membantu mengerjakan kliping berita harian serta pendistribusian ke tiap biro dan bagian. Selain itu juga membuat release dari hasil kegiatan yang telah kita lakukan. Bagian Publikasi Humas Provinsi Jawa Barat merupakan Sub-bagian yang pekerjannya berhubungan dengan kegiatan

mempublikasikan kegiatan ataupun pesan-pesan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat luas, khususnya masyarakat Jawa Barat.Aktivitas kerja yang dilakukan di bagian Humas Publikasi

adalah meliput acara kegiatan Gubernur maupun Wakil Gubernur Jawa Barat beserta Pejabat terkait. Seluruh kegiatan tersebut memiliki

(70)

3.1. Saran

3.1.1. Saran Untuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan atas kesimpulan-kesimpulan selama kegiatan praktek kerja lapangan di Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat

maka terdapat beberapa saran sebagai berikut :

1. Instansi diharapkan lebih banyak melibatkan mahasiswa praktek kerja lapangan dalam melaksanakan berbagai macam

kegiatan, baik dalam kegiatan humas internal dan eksternal maupun kegiatan humas publikasi.

2. Instansi diharapkan dapat lebih mendukung mahasiswa selama melaksanakan praktek kerja lapangan dalam artian para staf maupun karyawan dapat lebih memberikan bimbingan dan

evaluasi pada setiap pekerjaan yang dibebankan pada mahasiswa.

3. Instansi diharapkan mengadakan acara kegiatan informal dalam periode tertentu misalnya setiap satu bulan sekali mengadakan acara “get together” sebagai hiburan bagi seluruh

karyawan Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat dari penatnya rutinitas kerja selama sebulan penuh serta untuk

(71)

3.1.2. Saran Untuk Mahasiswa Praktek Kerja Lapangan

1. Mahasiswa diharapkan dapat berperan aktif dalam

keikutsertaannya dalam semua kegiatan maupun acara yang dilaksanakan oleh Humas Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

2. Mahasiswa harus dapat disiplin mengenai jam kerja serta mematuhi segala aturan yang berlaku dengan menggunakan jas almamater

Gambar

Gambar 1.1 Lambang Daerah Provinsi Jawa Barat
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Bagian Humas
Tabel 1.1
Tabel 2.1 Aktivitas Kerja Penulis
+5

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat. Penulis melakukan pekerjaan rutin yang berhubungan

Cakupan kegiatan yang dikerjakan selama melaksanakan praktek kerja lapangan di Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat adalah mempelajari dan

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Departemen Sosial Jakarta, penulis ditempatkan pada bagian Organisasi Hukum dan Humas (OHH) yang berada dibawah

Selama melaksanakan Job Training di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, penulis diperbantukan dibagian Humas, kegiatan rutin yang selalu. penulis yaitu dengan mencari

Kemudian menurut Perda Nomor 8/DP.040/PD/76, Sekretariat DPRD dipimpin oleh seorang Sekretaris dengan 4 (empat) bagian, yaitu Bagian Umum, bagian Persidangan &

Website Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tidak hanya bertujuan menyebarkan informasi, tapi juga diharapkan menjadi tempat para praktisi public

Melihat perannya yang sedemikian besar, Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten pada tahun anggaran 2012 kemarin telah merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan

pada Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB Tenaga Peliputan 5 BAGUS SETIAWAN 610033460 / 198002162008011019 Pengatur [ II/c ] Pengadministrasi. pada Biro Humas dan Protokol