1
1.1 Sejarah Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara resmi diproklamirkan
pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta yang
mewakili seluruh rakyat Indonesia. Pada tanggal 19 Agustus 1945 Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk Panitia Kecil yang
dipimpin oleh Otto Iskandardinata dengan tugas membahas masalah-masalah
yang berkaitan dengan pemerintahan yang baru dibentuk, terutama pemerintah
daerah dan kerajaan-kerajaan yang telah merubah bentuk menjadi daerah otonom.
Masalah pemerintahan di daerah ini kemudian dibahas dalam sidang PPKI
yang kemudian keluar keputusan-keputusan sebagai berikut:
1. Untuk sementara waktu NKRI dibagi ke dalam 8 (delapan) propinsi,
yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Borneo, Sulawesi
dan Sunda Kecil. Masing-masing provinsi dikepalai oleh seorang
Gubernur. Sedangkan Gubernur Provinsi Jawa Barat yang pertama adalah
Mas Soetardjo Karto Hadikoesoem.
2. Tiap provinsi dibagi ke dalam beberapa keresidenan, dimana setiap
keresidenan dipimpin oleh seorang Residen. Propinsi Jawa Barat dibagi
ke dalam 5 (lima) Karesidenan dengan ibukota propinsi berkedudukan di
Jakarta, kelima residen dengan Residennya sebagai berikut: Karesidenan
Hadikoesoemo), Priangan ( R. Poeradiredja ), Bogor ( R. Ijok
Moehammad Sirads ) dan Karesidenan Cirebon (R.M.A.
Soeriatanoedibrata). Berdasarkan pertimbangan yang berwawasan
demokrasi, dibicarakan tentang keterlibatan seluruh rakyat dalam mengisi
dan mempertahankan kemerdekaan.
Kemudian pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI menetapkan Pembentukan
Komite Nasional di seluruh Indonesia yang berpusat di Jakarta dan menganjurkan
supaya daerah-daerah segera membentuk Komite Nasional Daerah (KND).
Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1945 tentang pemerintah Daerah, Provinsi
Jawa Barat terdiri dari:
1. 5 kota otonom: Jakarta, Bandung, Bogor, Cirebon dan Sukabumi
2. 5 Karesidenan otonom: Jakarta Raya, Priangan, Cirebon, Bogor dan
Banten
3. 18 kabupaten otonom: Bandung, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis,
Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu, Purwakarta, Tangerang,
Jatinegara, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Serang, Rangkasabitung dan
Pandeglang.
Komiten Nasional Daerah (KND) sebagai Badan Perwakilan Rakyat
Daerah dibentuk berdasarkan UU No. 1 Tahun 1945.Ketua KND Jawa Barat yang
Berdasarkan UU Nomor 22 tahun 1948, tentang Pemerintah Daerah yang
menjelaskan bahwa Pemerintah daerah terdiri dari DPRD dan Dewan Pemerintah
Daerah (DPD).Kepala daerah menjabat Ketua dan anggota DPD. Setelah Pemilu
1955, terbit UU No. 1 Tahun 1957 tentang Pemerintah Daerah yang menyebutkan
antara lain:
1. Pemerintah Daerah terdiri dari DPRD dan DPD
2. Kepala daerah adalah ketua serta anggota DPD
3. Dalam menjalankan keputusan-keputusan DPRD, DPD bertanggung jawab
kepada DPRD.
4. DPD bukan pemegang kekuasaan tertinggi di daerah, karena berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada DPRD.
Berdasarkan Penetapan Presiden No. 6 Tahun 1959 sebagai tindak lanjut
dari Dekrit Presiden tahun 1959, terjadi perubahan dalam pengaturan pemerintah
daerah, yaitu terdiri dari Kepala Daerah dan DPRD. Dimana Kepala Daerah dapat
menangguhkan keputusan DPRD bila bertentangan dengan GBHN.Kemudian
Menteri Dalam Negeri mengambil alih keputusan yang ditangguhkan Kepala
daerah tersebut.
Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974, kewajiban DPRD adalah:
1. Mempertahankan, mengamankan serta mengamalkan Pancasila
2. Menjunjung tinggi dan melaksanakan GBHN
3. Bersama Kepala Daerah menyusun APBD dan peraturan-peraturan
4. Memperhatikan aspirasi dan memajukan tingkat kesejahteraan
masyarakat yang berpegangan kepada program pembangunan
pemerintah.
Dengan demikian secara umum DPRD mengalami beberapa kali
perubahan sesuai dengan tuntutan jaman, yaitu mulai KND (1945 - 1950 ),
DPRDS (1950 - 1956), DPRD Peralihan (1956 - 1958), DPRD ( 1958 - 1959),
DPRD Gaya Baru ( 1959 - 1960), DPRD GR (1960 - 1971), dan DPRD (sampai
sekarang).
Sedangkan Lembaga Sekretariat DPRD sebagai unsur Pemerintah daerah
yang memfasilitasi DPRD mulai dibentuk pada tahun 1974 berdasarkan
Keputusan Gubernur nomor 266/A.IV/15/74 yang dikepalai oleh seorang Kepala
Sekretariat DPRD. Posisinya berada di bawah koordinasi Asisten Daerah (ASDA)
IV, dengan Kepala Set.DPRD-nya H. Moch.Apadi (1974-1976).
Kemudian menurut Perda Nomor 8/DP.040/PD/76, Sekretariat DPRD
dipimpin oleh seorang Sekretaris dengan 4 (empat) bagian, yaitu Bagian Umum,
bagian Persidangan & Risalah, Bagian Keuangan dan Bagian Humas & Protokol.
Sekretaris DPRD dijabat oleh Drs. H. Suyaman (1976-1981).
Berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 1981 tentang Sekretariat DPRD
Propinsi Jawa Barat disebutkan bahwa secara taktis operasional dan bertanggung
bertanggung jawab kepada Sekwilda Jawa Barat. Sekretaris DPRD-nya Momon
Ganda Sasmita, SH (1981 - 1984).
Pergantian Sekretaris terjadi lagi pada tahun 1984 - 1988 dijabat oleh Drs.
Eddi Sukardi; tahun 1988 - 1994 dijabat H. Mohammad Asyikin; 1994 -2001
dijabat oleh Dra. Hj. Redjaningrum; 2001-2003 dijabat oleh Drs. H. Dadang
Soekaria, Ak.Dan mulai tahun 2003 sampai 2009 dijabat oleh Drs.H. Hatta
Eddiyana, Msi.
Sedangkan pada Perda No. 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Provinsi Jawa Barat disebutkan bahwa Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan dan mendukung tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan
dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD, sesuai dengan
kemampuan keuangan daerah.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat DPRD
mempunyai fungsi : penyelenggaraan administrasi kesekretariatan daerah;
penyelenggaraanadministrasi keuangan daerah; penyelenggaraan rapat-rapat; dan
penyelenggaraan serta penyedian koordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD.
Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat menurut Perda
Hernida, S. H., M. Si yang menjabat pada tahun 2009 sampai dengan sekarang
dan 5 bagian dibawah naungan Sekretariat DPRD yaitu:
1. Bagian Persidangan dan memiliki 3 Subbagian yaitu Subbagian Rapat dan
Risalah, Subbagian Komisi dan Kepanitiaan, dan Subbagian TU dan
Urusan Pimpinan.
2. Bagian Perundang-undangan dan memiliki 3 Subbagian yaitu Subbagian
Hukum dan PUU, Subbagian Pengkajian dan Pengembangan, dan
Subbagian Dokumentasi dan Informasi.
3. Bagian Humas dan Protokol dan memilik 3 Subbagian yaitu Subbagian
Humas dan Layanan Aspirasi, Subbagian Publikasi dan Subbagian
Protokol.
4. Bagian Umum dan Administrasi dan memiliki 3 Subbagianyaitu
Subbagian TU dan Kepegawaian, Subbagian Perlengkapan dan
Pemeliharaan, dan Subbagian Urusan Dalam.
5. Bagian Keuangan dan memiliki 3 Subbagian yaitu Subbagian Anggaran,
Subbagian Perbendaharaan, dan Subbagian Verifikasi dan Pembukuan.
Selain dari kelima bagian tersebut Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
memiliki Kelompok Jabatan Fungsional dan Kelompok Ahli.
Secara umum tugas dan fungsi Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Barat
disebutkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat pada Bab III Pasal 5 dan 6 sebagai
berikut:
Pasal 5
1) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD.
2) Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris, secara teknis operational berada
di bawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara
administratif bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 6
1) Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi
kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan
fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang
diperlukan oleh DPRD, sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah.
2) Penjabaran tugas pokok, fungsi, rincian tugas dan tata kerja Sekretariat
DPRD, ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur.
Dengan demikian Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:
a. Fasilitasi rapat dan persidangan DPRD
b. Penyelenggaraan layanan teknis administrasi dan keuangan DPRD
c. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas Anggota DPRD
1.2 Visi dan Misi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat memiliki visi dan misi yang patut
diketahui oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat :
1.2.1 Visi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
1. Menyukseskan tugas dan fungsi DPRD sebagai lembaga legislatif
dan penyalur aspirasi masyarakat dalam melaksanakan demokrasi.
2. Terwujudnya pelayanan yang handal professional dalam
mendukung peran dan fungsi DPRD sebagai wahana pelaksana
demokrasi.
3. Terwujudnya pelayanan yang handal professional dalam
mendukung peran dan fungsi DPRD sebagai lembaga legislatif.
1.2.2 Misi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
1. Memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.
2. Meningkatkan kinerja dan SDM Sekretariat DPRD.
3. Mendukung fungsi DPRD dalam mewujudkan kemitraan dengan
eksekutif.
Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, UU 27 Tahun 2009, PP No. 41
Tahun 2007 dan Perda No. 20 Tahun 2008, Sekretariat DPRD mempunyai tugas
pokok menyelenggarakan dan mendukung tugas dan fungsi DPRD, serta
menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD,
Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat DPRD
mempunyai fungsi : penyelenggaraan administrasi kesekretariatan daerah;
penyelenggaraan administrasi keuangan daerah; penyelenggaraan rapat-rapat; dan
penyelenggaraan serta penyedian koordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD.
Sejalan dengan perkembangannya, tingkat eselonering Sekretariat DPRD
Propinsi Jawa Barat meningkat dari Esselon III menjadi eselon II mulai tahun
2000 sesuai dengan Perda Nomor 14 Tahun 2000.
1.3 Lambang dan Arti Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat 1.3.1 Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Dalam setiap perusahaan atau instansi pastilah memiliki sebuah
lambang adapun lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat sama
seperti lambang Pemerintahan Jawa Barat karena Sekretariat DPRD
Provinsi Jawa Barat masuk kedalam perangkat daerah yang di bentuk oleh
Gubernur Provinsi Jawa Barat. Adapun lambang dari Sekretariat DPRD
Gambar 1.1
Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Sumber :Internet www.google.com, Agustus 2011
Lambang Jawa Barat secara keseluruhan adalah sebuah perisai
berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang
berisikan motto Jawa Barat.Kemudian di tengahnya ada gambar senjata
khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.
1.3.2 Arti Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :
1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk
perisai sebagai penjagaan diri.
2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah
Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara
Indonesia yaitu Garuda Pancasila.
3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan
bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga
melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17
menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.
4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan
kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan
proklamasi Republik Indonesia.
5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan
bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.
6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri
melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran
air yang sangat berguna untuk pertanian.
7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan
melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan.
Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan
tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.
8. Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah
antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang
irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa
Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan
1.3.3 Arti Warna Lambang Sekrtariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Pada lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat didapati
beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih.
Warna-warna ini memiliki arti khusus.Warna hijau artinya melambangkan
kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat.Kuning artinya
melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan.Hitam artinya
melambangkan keteguhan dan keabadian.Biru artinya melambangkan
ketentraman atau kedamaian.Merah artinya melambangkan
keberanian.Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau
kejujuran.
1.3.4 Arti Motto Pada Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Pada lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat terdapat
motto yang yang sama dengan motto Jawa Barat. Motto Jawa Barat adalah
Gemah Ripah Repeh Rapih, yang merupakan sebuah frasa berasal dari
bahasa Sunda. Kata gemah-ripah dan repeh-rapih merupakan kata
majemuk yang mempunyai arti sebagai berikut :
Gemah-ripah : subur makmur, cukup sandang dan pangan.
Repeh-rapih : rukun dan damai atau aman sentosa.
Arti bebas dari motto daerah Jawa Barat secara keseluruhan ialah
menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang kaya raya dan
subur makmur serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan
1.4 Sejarah Divisi Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Bagian Humas/Protokol bermula pada Bagian Umum dan Administrasi
dibawah naungan Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat.Pada
mulanya Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki
empat Bagian yang mendukung tugas pokok dalam menyelenggarakan dan
mendukung tugas dan fungsi DPRD Provinsi Jawa Barat. Empat Bagian tersebut
antara lain, adalah Bagian Persidangan, Bagian Perundang-undangan, Bagian
Keuangan dan Bagian Umum serta Administrasi.
Berangkat dari PP No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah (OPD) terjadi peralihan bagian, yang selanjutnya dijelaskan
pada Perda (Peraturan Daerah) No. 14 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi
Kesekretariatan (STOK). Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Jawa
Barat No. 2 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat DPRD
Provinsi Jawa Barat, Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat
memiliki Lima Bagian dengan adanya penambahan Bagian Humas dan Protokol
yang terlepas dari Bagian Umum dan Administrasi.
Bagian Humas dan Protokol dibentuk berdasarkan kebutuhan kinerja
Dewan. Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dipimpin satu
kepala bagian, serta dalam melaksanankan tugas pokok dan fungsinya dibantu
oleh tiga kepala sub bagian. Sub bagian tersebut diantarannya, Sub Bagian Humas
Pertama kali bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Barat dibentuk pada tahun 2001, bagian tersebut dikepalai oleh Hj. Ida Hernida,
S.H., M.Si (2001-2004), selanjutnya diganti oleh H. Edi Kholil (2004-2010), dan
terjadi pergantian kembali oleh Dra. Hj. Siti Nina Nurasidah hingga saat ini.
Humas dan Protokol merupakan corong dari DPRD Provinsi Jawa Barat,
maka bagian Humas dan Protokol termasuk dalam bagian sekreatian yang
berfungsi sebagai fasilitator kegiatan para anggota dewan. Pada periode
2009-2014 anggota dewan berjumlah 100 orang sehingga diperlukan peran Humas dan
Protokol sebagai penghubung antara publik internal, yaitu anggota dewan dan
publik eksternal, yaitu masyarakat Jawa Barat.
1.5 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat pada Bab IV Pasal 8 menjelaskan
Susunan Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, terdiri atas:
a. Sekretaris
b. Bagian Persidangan, mernbawahkan :
1) Sub bagian Rapat dan Risalah
2) Sub bagian Kornisi dan Kepanitiaan
c. Bagian Perundang-Undangan, mernbawahkan :
1) Sub bagian Hukum dan Perundang-Undangan
2) Sub bagian Anaiisa dan Pengembangan Hukum
3) Sub bagian Dokumentasi dan Perpustakaan
d. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, mernbawahkan :
1) Sub bagian Hubungan Masyarakat dan Layanah Aspirasi
2) Sub bagian Publikasi
3) Sub bagian Protokol
e. Bagian Umum dan Administrasi, mernbawahkan :
1) Sub bagian Tata Usaha dan Kepegawaian
2) Sub bagian Perlengkapan dsn Pemeliharaan
3) Sub bagian Urusan Dalam
f. Bagian Keuangan, mernbawahkan :
1) Sub bagian Anggaran
2) Sub bagian Perbendaharaan
3) Sub bagian Verifikasi dan Pembukuan.
Selain dari kelima bagian tersebut Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
memiliki Kelompok Jabatan Fungsional dan Kelompok Ahli.
Adapun Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Jawa Barat dapat dilihat
Gambar 1.2
Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Sumber :Perda No. 20 Tahun 2008 dan Arsip
1.6 Struktur Organisasi Divisi Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008
Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat pada Bab IV 8 menjelaskan
Susunan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat
DPRD Provinsi Jawa Barat, yang membawahi beberapa Sub bagian yang terdiri
atas:
1. Sub bagian Hubungan Masyarakat dan Layanah Aspirasi
2. Sub bagian Publikasi
3. Sub bagian Protokol
Adapun Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Jawa Barat dapat dilihat pada
Gambar 1.3
Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Sumber :Perda No. 20 Tahun 2008 dan Arsip
1.7 Job Decription Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 30 Tahun 2009 tentang
Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, pada Bagian Kelima.
Menerangkan Bagian Humas dan Protokol dalam Pasal 12, 13, 14, dan 15 yaitu:
Pasal 12
1) Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan dan koordinasi layanan penyelenggaraan
Humas dan Protokol.
2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), bagian humas dan Protokol mempunyai fungsi :
a) Penyelenggaraan fasilitas dan pengkoordinasian
penyelenggaraan Humas dan Protokol.
b) Penyelenggaraan Kehumasan dan Keprotokolan.
c) Penyelenggaraan fasilitas dan koordinasi layanan aspirasi.
3) Rincian tugas bagian Humas dan Protokol :
a) Menyelenggarakan pengkajian program kerja bagian
Humas dan Protokol.
b) Menyelenggarakan pengkajian bahan informasi DPRD.
c) Menyelenggarakan Kehumasan dan layanan aspirasi.
d) Menyelenggarakan publikasi.
f) Menyelenggarakan fasilitas aspirasi masyarakat kepada
DPRD.
g) Menyelenggarakan fasilitas kegiatan reses DPRD.
h) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bagian
Humas dan Protokol.
i) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan
pertimbangan pengambilan kebijakan.
j) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
k) Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan
fungsinya.
4) Bagian Humas dan Protokol membahwakan :
a) Subbagian Humas dan layanan aspirasi.
b) Subbagian publikasi.
c) Subbagian protokol.
Pasal 13
1) Subbagian Humas dan layanan aspirasi mempunyai tugas pokok
melaksanakan penyusunan bahan kehumasan dan layanan aspirasi.
2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat(1), subbagian humas dan layanan aspirasi mempunyai
fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan bahan Kehumasan dan layanan
b. Pelaksanaan fasilitasi Kehumasan dan layanan aspirasi.
3) Perincian tugas subbagian humas dan layanan aspirasi :
a) Melaksanakan penyusunan program kerja subbagian humas
dan layanan aspirasi.
b) Melaksanakan penyusunan bahan kehumasan dan layanan
aspirasi.
c) Melaksanakan pelayanan dan fasilitasi aspirasi masyarakat.
d) Melaksanakan pemantauan tindaklanjut aspirasi.
e) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan subbagian
Humas dan layanan aspirasi.
f) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
g) Melaksanakan koordinasi dengan unti kerja terkait.
h) Melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 14
1) Subbagian Publikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan
penyusunan bahan publikasi.
2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), subbagian publikasi mempunyai tugas :
a) Pelaksanaan penyusunan bahan publikasi.
b) Pelaksanaan fasilitasi dan layanan Publikasi.
a) Melaksanakan penyusunan program kerja subbagian
Publikasi.
b) Melaksanakan liputan kegiatan DPRD.
c) Melaksanakan penyusunan bahan dan publikasi meliputi
TOR, Press Release, Jurnal, Pemberitaan Media Cetak.
d) Melaksanakan penyusunan kliping dan analisa berita.
e) Melaksanakan koordinasi kerjasama publikasi.
f) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan subbagian
publikasi.
g) Melakasanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai
bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
h) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
i) Melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
Pasal 15
1) Subbagian Protokol mempunyai tugas pokok melasanakan
penyusunan bahan keprotokolan.
2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), subbagian Protokol mempunyai fungsi :
a) Pelaksanaan penyusunan bahan Keprotokolan.
b) Pelaksanaan fasilitasi dan layanan Keprotokolan.
a) Melaksanakan penyusunan program kerja subbagian
Protokol.
b) Melaksanakan penyusunan kegiatan Protokoler Pimpinan
dan Anggota DPRD serta Sekretaris DPRD, meliuti
pengaturan tata tempat dan tata upacara, panduan acara
rapat dan persidangan DPRD.
c) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi.
d) Melaksanakan laporan dan evaluasi kegiatan subbagian
Protokol.
e) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai
bahanpertimbangan pengambilan kebijakan.
f) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
g) Melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.
1.8 Sarana dan Prasarana Humas DPRD Provinsi Jawa Barat
Letak kantor Humas DPRD Provinsi Jawa Barat terletak di sebelah
Gedung Sate yang beralamat di Jl. Dipenogoro No. 22 Bandung. Kantor Humas
merupakan tempat melayani aspirasi masyarakat, seperti apa yang dicantumkan
pada visi DPRD Provinsi Jabar tersebut. Adapun sarana dan prasarana yang ada di
1.8.1 Sarana
Sarana adalah tempat yang digunakan dan disediakan oleh pihak
Instansi, guna untuk menunjang seluruh kegiatan pekerjaan. Berikut
adalah Sarana yang ada di Humas DPRD Provinsi Jawa Barat :
Tabel 1.1
Sarana Humas DPRD Provinsi Jawa Barat
No Sarana Jumlah
1 Ruang Humas Dan Protokol 1
2 Ruang Sidang Paripurna 1
3 Ruang Bamus (Balai Musyawarah) 1
Sumber : Arsip selama penulis PKL, Agustus 2011
1.8.2 Prasarana
Prasarana adalah fasilitas yang mendukungsarana, guna menunjang
seluruh kegiatan pekerjaan.Berikut adalah Prasarana yang ada di Humas
Tabel 1.2
Prasarana Humas DPRD Provinsi Jawa Barat
No Prasarana Jumlah
1.9 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
1.9.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan
Pada awal berdirinya, DPRD Provinsi Jawa Barat bertempat di Gedung
Dwi Warna Jalan Dipenegoro, yang selanjutnya berpindah ke Gedung Kertamukti
Jalan Braga Nomor 137 Bandung dari tahun 1968 sampai dengan 1982. Kemudian
pada tahun 1982 DPRD Provinsi Jawa Barat berpindah kembali ke Gedung baru
yag berlokasi di Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang tepat berada pada
kompleks Gedung Sate Jalan Dipenogoro Nomor 22 Bandung hingga saat ini.
1.9.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan
Waktu Praktek dilaksanakan selama 30 Hari kerja, terhitung mulai dari
tanggal 5 Agustus 2011 sampai dengan 16 September 2011 di Kantor DPRD
Provinsi Jawa Barat, setiap hari Senin s/d Jum’at dari jam 08.00 s/d 15.00, pada
27 1.1 Aktifitas Kegiatan Pelaksanaan PKL
Pada pelaksanaannya penulis melaksanakan kerja praktek di instansi
pemerintah yaitu DPRD Provinsi Jawa Barat.Penulis di tempatkan di bagian
Hubungan Masyarakat (HUMAS) DPRD Provinsi Jawa Barat. Pada awal
pertemuan dengan pembimbing Kerja Praktek di DPRD Prov. Jabar
Selama berlangsungnya Praktek Kerja Lapangan, penulis melakukan
berbagai kegiatan berupa kegiatan yang sifatnya rutin (dilakukan hampir setiap
hari kerja) dan kegiatan insedental (dilakukan pada waktu atau acara tertentu
saja).
Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan PKL yang telah penulis lakukan
selama 30 Hari kerja, terhitung mulai dari tanggal 5 Agustus 2011 sampai dengan
Tabel 2.1
Jadwal Kegiatan Selama PKL
No Hari Tanggal Jenis Kegiatan Rutin Insidental
No Hari Tanggal Jenis Kegiatan Rutin Insidental
1.1.1 Deskripsi dan Contoh Kerja Rutin
Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Humas DPRD
Provinsi Jawa Barat Bandung, penulis melakukan aktifitas rutin yakni kegiatan
yang dilakukan setiap hari pada saat bekerja dan dilakukan secara kontinu atau
berulang-ulang, kerja rutin tersebut antara lain :
1. Membuat Kliping
Kliping ini berisi mengenai informasi-informasi atau berita mengenai
DPRD Provinsi Jawa Barat secara umum maupun khusus yang dirangkum dari
berbagai media cetak. Tugas Kliping ini menjadi tugas rutin bagi mahasiswa/I
PKL, dilakukan dalam surat kabar terdapat artikel-artikel yang berhubungan
dengan Berita di DPRD Provinsi Jawa Barat. Dan menempel artikel yang telah
digunting tersebut pada kertas kliping dengan keterangan nama surat kabar,
tanggal terbit, hal media cetak serta kolom berapa dalam media cetak tersebut, dan
Barat. Adapun kliping yang dipilih berdasarkan Komisi-komisi yang tertera pada
Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat seperti pada Komisi A membahas
mengenai Pemerintahan, Komisi B membahas mengenai Perekonomian, Komisi C
membahas mengenai Keuangan, Komisi D membahas mengenai Pembangunan
dan Komisi E membahas membahas mengenai Kesejahteraan Rakyat.
Kliping merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan
bagian-bagian surat kabar maupun majalah, kemudian disusun dengan sistem tertentu
dalam berbagai bidang. Bidang yang dikliping ini sebaiknya sesuai dengan minat
dan bidang pemakai perpustakaan masing-masing.Maka tidak perlu semua artikel
atau berita harus dikliping.
Kliping yang disusun dengan sistem tertentu pada proses akhirnya
didokumentasikan informasi yang dianggap penting seperti yang dikemukakan
dalam Kamus Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun 1990 menyebutkan
kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah
dansebagainya yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan,
Gambar 2.1
Contoh aktual dari berita yang di ambil dari surat kabar
Gambar 2.2 Tampilan Aktual
2. Mengirim undangan via Pc Phone
Dalam mengirim undangan via Pc Phone yang telah dilaksanakan pada
tahun 2008 berjalan secara efektif, dimana dalam menyebarkan informasi akan
rapat yang diadakan, dalam mengirim undangan rapat dalam bentuk sms (short
message service) melaui pc phone. Dimana setiap akan diadakan rapat atau
kunjugan kerja untuk anggota dewan, humas mendapatkan surat dari TU
Kepegawaian, dimana apabila mendapat undangan akan diserahkan kepada
TUKepegawaian, setelah itu surat undangan tersebut diserahkan di bagian humas
untuk disebarkan kepada anggota dewan untuk mengetahui rapat atau kunjungan
kerja. Undangan yang dikirim langsung diterima oleh anggota dewan,
dikarenakan didalam pc phoneterdapat nomor handphone anggota dewan,
sehingga undangan yang dikirim melalui pc phone dapat langsung masuk kedalam
handphone anggota dewan.Selain itu terdapat pula cara pengetikan untuk
Gambar 2.3
Tampilan sms (short message service) melalui Pc Phone
Sumber : Arsip selama penulis PKL, Agustus 2011
1.1.2 Deskripsi dan Contoh Kerja Insidental
Aktifitas atau kegiatan incidental adalah kegiatan yang tidak dilakukan
setiap hari (accidental) dan dilakukan pada saat acara/waktu tertentu saja.
Kegiatan inseidental yang dilakukan penulis selama melakukan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat diantarannya adalah
sebagai berikut :
1. Membantu Mempersiapkan Keperluan Reses II
Reses sebuah kata yang mungkin asing bagi awam, namun bagi anggota
DPRD "reses" adalah sesuatu yang ditunggu, selain bisa istirahat, masa ini juga
bisa bertemu dengan sanak famili di Kampung halaman ataupun bertemu dengan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia "reses" berarti perhentian sidang
(par-lemen), masa istirahat dari kegiatan bersidang. Kemudian Inseklopedi
Nasional Indonesia menjelaskan bahwa "reses", menurut pengertian aslinya
adalah masa istirahat atau penghentian suatu sidang pengadilan atau sidang
lembaga perwakilan rakyatdan badan sejenisnya. Istilah reses di Indonesia lazim
dikenal di DPR-RI, sedang bagi DPRD baru tahun PP No. 25 Tahun 2004 ini
mencantumkan istilah reses.Meski reses itu masa istirahat, selama masa itu para
anggota DPR tetap melaksanakan tugas tugasnya sebagai wakil rakyat diluar
gedung DPR-RI.
Kebijakan yang dilihat tersebut untuk DPRD adalah yang berkaitan
dengan pelaksanaan Perda yang telah ditetapkan dan disetujui DPRD.Apakah
sudah berjalan sesuai dengan ketentuan, apakah sudah ada peraturan pelaksanaan
nya.Apakah aparat di bawahnya melaksanakan dengan benar baik itu Perda yang
Gambar 2.4 Keperluan Reses II
2. Mengetik Press Release
Press Release bisa disebut dengan release / rilis adalah sebuah berita atau
informasi yang disusun oleh sebuah organisasi yang mengambarkan kegiatannya
(a piece of news written by organization whose activities it describes). (Rachmat,
2008:138).
Jadi pada dasarnya press release merupakan berita tentang perusahaan
(inndividu, kegiatan, pelayanan atau produk). Berita tersebut dikirimkan atau
disiarkan ke media (pers), sehingga disebut juga siaran pers atau news release.
Dalam membuat press release tersebut, mahasiswa PKL mendapat banyak arahan,
Gambar 2.5 Press Release
PRESS RELEASE No : / Humas / VIII / 2011
Ketua DPRD Jawa Barat Mengikuti Rangkaian Kunjungan Kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Ke PT. Ganeca Exact Di Kabupaten Bekasi
Presiden R.I Susilo Bambang Yudhoyono bersama rombongan telah melakukan kunjungan kerja, ke PT. Ganeca Exact, perusahaan tersebut bergerak di bidang percetakan, yang belokasi di MM 2100 Cibitung, Kabapaten Bekasi pada Hari Minggu (21/8).
Pada acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Jawa Barat Ir. Irfan Suryanegara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Pangdam Metro Jaya Mayjen.Marciano Norman, Polda Metro Jaya Irjen Polisi Timur Pradopo, Ketua DPRD Kab. Bekasi Syamsul Falah, Bupati Kab. Bekasi DR. H. Sa‟ddudin. M.M.
Sebelum acara dimulai Presiden bersama rombongan diikuti para undangan yang hadir di PT. Ganeca Exact dipersilahkan untuk melakukan makan siang bersama pada tempat santap yang sudah disediakan.Usai acara makan siang dilanjutkan dengan temu wicara bersama Presiden dengan diawali sambutan Presdir PT. Ganeca Exact Ir. Ketut Suardhana mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan yang berkenaan dengan perhatian Pemerintah terhadap kemajuan
industri kreativ dan pendidikan.Suardhana menambahkan “Perusahaan dalam Negeri Ganeca siap
menyukseskan program Perintah khusus di bidang Pendidikan” demikian imbuh Ketut selaku
Presdir PT. Ganeca Group.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyaksikan bantuan tali kasih sebagai wujud kepedulian untuk kemajuan pendidikan berupa bantuan buku-buku dan CD pembelajaran tersebut diberikan secara simbolis kepada Perguruan Islam Al-Fajar Bekasi.Presiden juga menyaksikan bantuan berupa buku-buku tentang mitigasi (pencegahan) bencana alam kepada Empat Provinsi di Indonesia yang rawan gempa, tanah longsor dan tsunami.Empat Provinsi yang dimaksud adalah Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat, Pemda Sumatra Barat, Pemda Bengkulu dan Pemda Nangroe Aceh Darrusalam.
Hadir dalam kunjungan Presiden tersebut para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Diantaranya Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS. Hidayat, Menteri Perdagangan Marry Elka Pangestu, Menteri Pendidikan Nasional Muhamad Nuh, Menteri Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh. Acara usai rombongan Presiden bersama Muspida Jawa Barat dilanjutkan Check On The Spot di areal produksi PT. Ganeca Exact.
Bandung, 22 Agustus 2011 DPRD Jawa Barat
Aman Rusli
3. Mengetik Surat Kerja
Pengertian dari surat itu sendiri yakni sarana komunikasi tertulis antara
satu pihak dengan pihak lain yang berkepentingan. Rumusan lain tentang surat
dapat dikemukakan bahwa surat adalah sehelai kertas yang tertulis atau lebih yang
memuat suatu bahan komunikasi yang berupa pemberitahuan, permohonan,
undangan, dan lain-lain, yang disampaikan seseorang kepada orang atau pihak
lain, baik atas nama peribadi maupun karena kedudukannya dalam suatu
organisasi, instansi atau perusahaan.
Adapun fungsi surat dalam kehidupan bermasyarakat antara lain dapat
dirumuskan yakni :
1. Surat sebgai alat komunikasi tertulis
2. Surat sebagai alat bukti otentik
3. Surat sebagai alat bukti historis
4. Surat sebagai duto / wakil
5. Surat sebagai pedoman
Surat perintah yang diberikan untuk orang tersebut melaksanakan tugas
yang telah diberikan sebagai tanggung jawab dalam melaksanakan
pekerjaannya.Setelahmelakukan pekerjaannya, orang tersebut wajib membuat
1.2Analisa Kegiatan Selama PKL
Perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi dalam prosesnya
berjalan seiring seraya pengaruh mempengaruhi masyarakat berkembang karena
pengaruh kemajuan teknologi dan tekologi maju dengan pesat disebabkan oleh
masyarakat yang semakin berkembang.
Dalam situasi itu, kegiatan humas dirasakan semakin penting baik humas
pemerintahan maupun humas perusahaan, tidak saja humas dalam lingkup
nasional namun juga internasional, maka dari itu, Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Barat menyadari akan pentingnya keberadaan Humas sebagai bagian terpenting
dalam perusahaan.
Humas menurut Fraser P.Seitel, Senior Vice President dan Director of
Public AffairsThe Chse Manhattan Bank adalah :
Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur kounikasi, pengertian, dukungan serta kerjasama suatu organisasi/ perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen.PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini public.PR secara efektif
membantu manajemen memantau berbagai perubahan “. (Elvinaro & Soemirat,
2003:13).
Dari definisi di atas dijelaskan bahwa pada dasarnya PR atau Humas
menekankan pada “ fungsi manajemen “ .ini pemahaman bahwa PR mempunyai
fungsi yang tidak mudah, karena seorang PRO (Public Relations Officers) dituntut
untuk dapat membantu menciptakan dan memelihara alur komunikasi, pengertian,
Definisi tentang Humas dikemukakan oleh W.Emerson Reck, Direktur PR
Universitas Colgate bahwa :
Publik relations adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill.(kemauan baik) dari public, kedua, pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang menyeluruh. (Elvinaro & Soemirat, 2003:12)
Menurut J.C Scidel, Directur PR, Division of Housing, State New York,
mengemukakan bahwa :
Public relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan , pegawai dan public yang luas, kedalam mengadakan analisis dan perbaikan diri asendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan –pernyataan (Elvirano & Soemirat,2003:12).
Menurut Cutlip, Center dan Broom, mengemukakan bahwa :
Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Rachmat, 2008 : 5)
Sedangan menurut Cultip dan Center menyebut fungsi public relations
sebagai berikut :
1. Menujang kegiatan menajemen dan mencapai tujuan organisasi
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan
menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan
3. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan perusahaan
untuk kepentingan umum
4.
Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik,baik internal maupun eksternal.( Rachmat, 2008:22)
Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya
dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang
public relations, jadi public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu
melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam
menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik
Dalam kenyataan praktik public relations diperusahaan, tujuan public
relations antara lain menciptakan pemahaman publik, membangun citra korporat,
membangun opini publik yang favourable serta membentuk goodwill dan
kerjasama.
Tujuan utama humas adalah menciptakan dan memelihara saling
pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut
senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan.Dengan
adanya kata „saling‟, itu berarti organisasi juga harus memahami setiap kelompok
atau individu yang terlibat dengan khalayak atau publik.
Kehumasan yang ada didalam DPRD Provinsi Jawa Barat meliputi
beberapa kegiatan penting diantaranya seperti membuat aktual, mengirim
undangan via pc phone, mengetik surat kerja, mempersiapkan keperluan reses ,
meliput demo serta membuat press release merupakan bagian kerja humas.
informasi-informasi yang diberikan kepada seluruh anggota dewan, sehingga
dalam pemerintahan itu sendiri ada suatu pengkritisasian internal untuk
menunjang kinerja para anggota dewan DPRD Provinsi Jawa Barat sehingga
terjadi kesinambungan pola kerja. Dimana dalam mengerjakan kegiatan tersebut
humas sebagai fasilitator atau memfasilitasi kegiatan apa saja yang akan
dilaksanakan, seperti mengetik surat kerja, mempersiapkan keperluan reses, serta
memfasilitasi apabila terdapat aksi demo untuk menjembatani antara demonstran
dengan anggota dewan terkait. Dalam mensosialisasikan kegiatan tersebut dapat
memberikan dampak positif agar terciptanya hubungan yang harmonis antara
humas dengan anggota dewan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, serta dapat
pula memberikan image baik untuk menujang kinerja Sekretariat DPRD Provinsi
Jawa Barat, selain itu penulis juga berkesempatan untuk mengetahui berita terkait
yang terdapat didalam Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.
Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai peranan humas
pada intinya adalah sebagai penghubung perusahaan yang diwakilinya dengan
publik, sebisa mungkin terus membina hubungan yang harmonis dan saling
menguntungkan, serta menciptakan citra positif bagi perusahaan.
Humas dalam sebuah perusahaan menjadi ujung tombak utama dalam
menciptakan dan meningkatkan kredibilitas dan eksistensi suatu perusahaan
organisasi.Humas berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap
komponen pada suatu lembaga atau perusahaan dalam rangka memberikan
pengertian, menumbuhkan dan mengembangkan goodwill (kemauan baik)
masyarakat menilai positif suatu perusahaan maka yang timbul adalah tumbuhnya
kepercayaan dan citra yang positif.
Pada Public Relations melekat dua aspek yang hakiki yang mutlak harus
ada. Kedua aspek tersebut adalah :
a. Sasaran Public Relations adalah publik intern (Internal Public) dan Public
Ekstren (External Public)
Publik intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara
lain para karyawan. Publik ekstern adalah orang-orang di luar organisasi
yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi, misalnya para pejabat
kantor Pajak, Kantor Telepon, dll.
b. Kegiatan Public Relations adalah komuniaksi dua arah timbal balik (Two
Way Communication)
Hal tersebut berarti bahwa dalam rangka penyampaian informasi, baik
yang ditujukan kepada publik intern maupun ekstern, harus terjadi arus
balik (Feedback). Ini berarti bahwa Kepala Sub. Bagian Hubungan
Masyarakat (Ka. Sub. Bag. humas) harus mengetahui efek atau akibat
penyampaian informasinya itu, apakah ditanggapi publik secara positif
atau secara negatif.
1.2.1 Analisa aktivitas kerja di Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Public Relations sebagai bagian dari manajemen perusahaan/organisasi,
menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan
maksud menyesuaikan dirinya pada kedaan sekeliling dan memperkenalkan diri
pada masyarakat.
Public Relations mempunyai tugas menjadi “garda terdepan” atau
publikasi kepada masyarakat agar citra organisasi tetap baik dan menjadi
“mediator” yang menjembatani berbagai kepentingan dengan publiknya yang
terkait dengan kegiatan PR itu sendiri. Berbagai aktifitas PR senantiasa
menciptakan, menjaga dan meningkatkan citra yang positif.
Humas DPRD Provinsi Jawa Barat yang mempunyai tugas pokok
melaksanaka Hubungan Masyarakat dengan public internal maupun public
eksternal, melakukan penyuluhan-penyuluhan dilingkungan perusahaan (internal)
dan dengan media massa diluar perusahaan (eksternal).
Adapun kegiatan internal yang dilakukan oleh humas DPRD Provinsi
Jawa Barat yakni :
1. Menyelenggarakan fasilitas pimpinan dan anggota dewan pada
diadakannya kegiatan
2. Menyelenggarakan pengkajian program kerja bagian Humas dan
Protokol.
3. Menyelenggarakan fasilitas aspirasi masyarakat kepada DPRD.
4. Menyelenggarakan fasilitas kegiatan reses DPRD.
5. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bagian Humas dan
6. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
Kegiatan eksternalnya adalah mengurusi hal yang berhubungan dengan
penyuluhan eksternal, hubungan antar media massa, tata usaha dan pameran,
kegiatan eksternal Humas DPRD Provinsi Jawa Barat diantaranya :
1. Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers, pelanggan
pengguna jasa dan pemerintah untuk pencitraan DPRD Provinsi Jawa
Barat
2. Memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang berada di
masyarakat.
Contoh kongret kegiatan eksternal yang dilakukan humas DPRD Provinsi
Jawa Barat diantaranya :
Mengundang pers pada saat kegiatan dilaksanakan
Melaksanakan talkshow disalah satu media televisi
Menerbitkan setiap kegiatan melalui WEB intenal maupun ekstenal
Menerbitkan kegiatan yang akan dilaksanakan melalui billbord atau media
Dengan demikian posisi Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
sudah sesuai dengan apa yang telah dibicarakan di atas dan dilihat dari definisi
yang ada hal yang berhubungan dengan penyuluhan dan penerbitan media
internal, fungsi Public Relations.
2.2.2 Analisa Pelayanan Humas DPRD Provinsi Jawa Barat Kepada Mahahasiswa PKL
Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam
interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan
menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia
dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain.
Dari uraian diatas maka hal penting mengenai pelayanan yaitu :pertama,
pelayanan bersifat tanpa wujud (intangible) artinya upaya dari aktifitas pelayanan
(puas/tidak puas), kedua, pelayanan pelanggan (costumers Service) amat
dibutuhkan untuk menjaga kredibilitas suatu perusahaan dan menjaga citra
perusahaan semakin meningkat. Pelayanan yang diberikan DPRD Provinsi Jawa
Barat kepada penulis sangat baik. Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) di Humas DPRD Provinsi Jawa Barat penulis merasa beruntung
mendapatkan kesempatan, karena pada hari pertama melakukan PKL disana,
penulis merasakan suasana yang nyaman dan sambutan yang ramah dari para
karyawan dibagian Humas dan karyawan-karyawan dibagian lainnya, kesempatan
itu telah memberikanan pengalaman bagi penulis, khususnya mengenai Praktek
praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan terhadap lingkungan
perusahaan.
Penulis sering mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari pembimbing
PKL.Penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan itu acara yang
dilaksanakan di lingkungan perusahaan.
Hasil kerja praktek ini adalah memberikan suatu pemahaman yang berarti
bagi penulis tentang bagaimana sistematika kerja, manajerial dan pelayanan
50 3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan dari bab-bab sebelumnya dan hasil
pengamatan yang dilakukan penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) dibagian Humas DPRD Provinsi Jawa Barat, maka penulis mengambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun
2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Barat, Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki
Lima Bagian dengan adanya penambahan Bagian Humas dan Protokol yang
terlepas dari Bagian Umum dan Administrasi.
2. Pertama kali bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa
Barat dibentuk pada tahun 2001, bagian tersebut dikepalai oleh Hj. Ida
Hernida, S.H., M.Si (2001-2004), selanjutnya diganti oleh H. Edi Kholil
(2004-2010), dan terjadi pergantian kembali oleh Dra. Hj. Siti Nina
Nurasidah hingga saat ini.
3. Kegiatan penulis selama melakukan kerja peraktek di bagian Humas DPRD
Provinsi Jawa Barat adalah melakukan kegiatan yang bersifat rutin dan
4. Kegiatan yang rutin dilakukan oleh Humas DPRD Provinsi Jawa Barat
untuk mengetahui perkembangan informasi dan peristiwa-peristiwa yang
terjadi, contohnya melakukan pembuatan kliping yang biasa dikenal dengan
aktual yang berisi tentang berita-berita keseluruhan tentang Sekretariat
DPRD Provinsi Jawa Barat.
5. Kegiatan incidental adalah kegiatan yang tidak dilakukan setiap hari. (
dilakukan pada saat acara/waktu tertentu saja)contoh mengikuti sidang
paripurna.
6. Penulis sering mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari pembimbing
PKL. Penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan itu acara
yang dilaksanakan di lingkungan perusahaan. Hasil kerja prktek ini adalah
memberikan suatu pemahaman yang berarti bagi penulis tentang bagaimana
sistematika kerja, manajerial dan pelayanan perusahaan yang semestinya
diberikan kepada publik.
3.2 Saran-Saran
3.2.1 Saran-saran Untuk Perusahaan
1. Sebaiknya pembagian tugas untuk peserta PKL lebih spesifik dan
pemberian tugasnya lebih terarah agar peserta PKL fokus
mengerjakan tugas yang diberikan.
2. Sebaiknya prasarana seperti komputer, dan printer lebih
diperhatikan, sebab itulah salah satu “senjata” pegawai Humas
3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL
1. Kerja praktek ini Ddapat dijadikan sebagai bahan aplikasi teori
dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan dan
sebagai saran untuk meningkatkan ketahanan mental dan
kepercayaan diri untuk memasuki dunia kerja dimasa yang
akan datang.
2. Mahasiswa harus aktif, produktif dan bersemangat dalam
melaksanakan tugas yang diberikan kepada kita agar pekerjaan
kita bisa terpakai oleh pihak perusahaan.
3. Mahasiswa harus disiplin dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya dan juga harus disiplin waktu masuk kerja,
agar bisa menjadi peserta kerja praktek yang berdedikasi tinggi
terhadap perusahaan sebagai bentuk penghormatan kepada
perusahaan yang telah mengijinkan peserta untuk kerja
praktek.
4. Mahasiswa lebih melengkapi data-data yang diperlukan untuk
penyusunan laporan PKL setelah menyelesaikan kerja
prakteknya.
5. Mahasiswa dapat bersosialisasi dengan baik dengan staf
Humas maupun bagian staf lainnya, kerena hal tersebut dapat
membantu kita dalam mendapatan informasi atau dalam
Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Oleh,
ANGGI AKBAR FRIMA
41807822
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
53
Kriyantono, Rachmat. Teknik Produksi Media Public Relation dan Publisitas
Korporat.Jakarta : PT. Fajar Interpratama Offset
Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Soemirat, Soleh dan ArdiantoElvinaro. 2003. Dasar-Dasar Publik Relation.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Ardianto Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa
Rekatama Media, Bandung
Sumber Lain :
Arsip Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat
Perda Nomor 14 Tahun 200
Perda Nomor 20 Tahun 2008
Internet Searching :
http://dprd.jabarprov.go.id/?m=profil&t=sekretariat_dewan (Jumat, 5 Agustus
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
IDENTITAS DIRI
Nama : Anggi Akbar Frima
Jenis Kelamin : Laki - laki
Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 27 Desember 1989
Agama : Islam
Alamat : Bbk.Sukatma No.119/210a RT 03/09
Bandung 40192
No. Telepon / HP / Email : 022 7236373 / 02292292257 / 082120442222
gieakbar@yahoo.com / gieakbar@gmail.com
PENDIDIKAN FORMAL
1995 - 2001 SD NEGERI SOKA 34
2001 - 2004 SMP NEGERI 5 GARUT
2004 - 2007 SMK NEGERI 2 BANDUNG
2007 - Sekarang UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
Bandung , Desember 2011
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan ridho dan karunia-Nyalah penulis diberikan kelancaran dalam
menyelesaikan Loporan kerja lapangan ini yang berjudul “Laporan Kerja Lapangan di Sekretariat DPRD Jawa Barat”. Laporan ini merupakan bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan.
Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Kedua Orang Tua yakni
Bapak H. Suhada Akman dan Ibu Lely Emilia yang telah banyak memberikan dukungan berupa doa, dukungan moral maupun moril kepada Penulis sehingga
dapat menyusun laporan ini.
Penulis juga ingin memberikan terima kasih kepada seluruh pihak atas
segala dukungan, pemikiran, tenaga, materi, semangat dan juga doa dari semua
pihak yang telah membantu selama penulis menjalani masa perkuliahan dan
penyusunan Loporan kerja lapangan ini, kepada yang terhormat :
1. Bapak Prof. DR. H Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.
2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Politik.
3. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing Laporan Kerja Lapangan ini.
4. Sangra Juliano P., S.Sos. selaku wali dosen peneliti yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dalam mengarahkan dan
iii
5. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah membantu dalam
pembuatan surat permohonan, daftar absensi, berita acara dan sebagainya
untuk kelancaran penulis melaksanakan praktek kerja lapangan.
6. Bapak Dedi Dharmawan, SH. Selaku Kepala Bagian Umum dan Administrasi yang telah memberikan izin praktek kerja di Sekretariat
DPRD Provinsi Jawa Barat dan Ibu Dra. Sinta Kurjani Suwarja selaku Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian yang telah banyak membantu
dalam pencarian data dan penempatan penulis sesuai dengan keilmuan
pada pelaksanaan praktek kerja.
7. Ibu Dra. Hj. Siti Nina Nurasidah selaku Kepala Bagian Humas dan Protokol yang telah memberikan tempat, bimbingan, arahan, pengetahuan
dan membantu dalam memberikan data mengenai humas Sekretariat
DPRD Provinsi Jawa Barat.
8. Bapak Nanang Syaefuddin, S.Sos., M.Si. selaku Kasubbag Publikasi yang telah bersedia menjadi pembimbing serta mengarahkan penulis
dalam praktek kerja di bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD
Provinsi Jawa Barat.
9. Seluruh Staf dan Karyawan di lingkungan Humas dan Protokol Sekretariat
DPRD Provinsi Jawa Barat
10.Teman-teman seperjuangan, teman-teman kelas IK-4 dan teman-teman
Humas 3 angkatan 2008 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
11.Teristimewa untuk seluruh keluarga besar, Kakak saya Arien Setia Rahmawati dan adik saya Abby Abdillah Bintang Pamungkas yang telah banyak membantu baik dukungan doa, dan morilnya.
12.Terakhir, untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam
iv
Semoga Laporan ini bisa bermanfaat khusunya bagi penulis sendiri dan
umumnya bagi mahasiswa lain. Mohon maaf apabila ada kesalah penulisan dalam
Laporan ini. Kritik dan Saran sangat diharpakan untuk membantu penyempurnaan
Laporan ini.
Bandung, Desember 2011