• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Sekretariat DPRD (Humas) Provinsi Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Sekretariat DPRD (Humas) Provinsi Jawa Barat"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

1

1.1 Sejarah Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) secara resmi diproklamirkan

pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta yang

mewakili seluruh rakyat Indonesia. Pada tanggal 19 Agustus 1945 Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk Panitia Kecil yang

dipimpin oleh Otto Iskandardinata dengan tugas membahas masalah-masalah

yang berkaitan dengan pemerintahan yang baru dibentuk, terutama pemerintah

daerah dan kerajaan-kerajaan yang telah merubah bentuk menjadi daerah otonom.

Masalah pemerintahan di daerah ini kemudian dibahas dalam sidang PPKI

yang kemudian keluar keputusan-keputusan sebagai berikut:

1. Untuk sementara waktu NKRI dibagi ke dalam 8 (delapan) propinsi,

yaitu: Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Borneo, Sulawesi

dan Sunda Kecil. Masing-masing provinsi dikepalai oleh seorang

Gubernur. Sedangkan Gubernur Provinsi Jawa Barat yang pertama adalah

Mas Soetardjo Karto Hadikoesoem.

2. Tiap provinsi dibagi ke dalam beberapa keresidenan, dimana setiap

keresidenan dipimpin oleh seorang Residen. Propinsi Jawa Barat dibagi

ke dalam 5 (lima) Karesidenan dengan ibukota propinsi berkedudukan di

Jakarta, kelima residen dengan Residennya sebagai berikut: Karesidenan

(2)

Hadikoesoemo), Priangan ( R. Poeradiredja ), Bogor ( R. Ijok

Moehammad Sirads ) dan Karesidenan Cirebon (R.M.A.

Soeriatanoedibrata). Berdasarkan pertimbangan yang berwawasan

demokrasi, dibicarakan tentang keterlibatan seluruh rakyat dalam mengisi

dan mempertahankan kemerdekaan.

Kemudian pada tanggal 22 Agustus 1945, PPKI menetapkan Pembentukan

Komite Nasional di seluruh Indonesia yang berpusat di Jakarta dan menganjurkan

supaya daerah-daerah segera membentuk Komite Nasional Daerah (KND).

Berdasarkan UU No. 1 Tahun 1945 tentang pemerintah Daerah, Provinsi

Jawa Barat terdiri dari:

1. 5 kota otonom: Jakarta, Bandung, Bogor, Cirebon dan Sukabumi

2. 5 Karesidenan otonom: Jakarta Raya, Priangan, Cirebon, Bogor dan

Banten

3. 18 kabupaten otonom: Bandung, Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Ciamis,

Cirebon, Majalengka, Kuningan, Indramayu, Purwakarta, Tangerang,

Jatinegara, Cianjur, Sukabumi, Bogor, Serang, Rangkasabitung dan

Pandeglang.

Komiten Nasional Daerah (KND) sebagai Badan Perwakilan Rakyat

Daerah dibentuk berdasarkan UU No. 1 Tahun 1945.Ketua KND Jawa Barat yang

(3)

Berdasarkan UU Nomor 22 tahun 1948, tentang Pemerintah Daerah yang

menjelaskan bahwa Pemerintah daerah terdiri dari DPRD dan Dewan Pemerintah

Daerah (DPD).Kepala daerah menjabat Ketua dan anggota DPD. Setelah Pemilu

1955, terbit UU No. 1 Tahun 1957 tentang Pemerintah Daerah yang menyebutkan

antara lain:

1. Pemerintah Daerah terdiri dari DPRD dan DPD

2. Kepala daerah adalah ketua serta anggota DPD

3. Dalam menjalankan keputusan-keputusan DPRD, DPD bertanggung jawab

kepada DPRD.

4. DPD bukan pemegang kekuasaan tertinggi di daerah, karena berada di

bawah dan bertanggungjawab kepada DPRD.

Berdasarkan Penetapan Presiden No. 6 Tahun 1959 sebagai tindak lanjut

dari Dekrit Presiden tahun 1959, terjadi perubahan dalam pengaturan pemerintah

daerah, yaitu terdiri dari Kepala Daerah dan DPRD. Dimana Kepala Daerah dapat

menangguhkan keputusan DPRD bila bertentangan dengan GBHN.Kemudian

Menteri Dalam Negeri mengambil alih keputusan yang ditangguhkan Kepala

daerah tersebut.

Menurut UU Nomor 5 Tahun 1974, kewajiban DPRD adalah:

1. Mempertahankan, mengamankan serta mengamalkan Pancasila

2. Menjunjung tinggi dan melaksanakan GBHN

3. Bersama Kepala Daerah menyusun APBD dan peraturan-peraturan

(4)

4. Memperhatikan aspirasi dan memajukan tingkat kesejahteraan

masyarakat yang berpegangan kepada program pembangunan

pemerintah.

Dengan demikian secara umum DPRD mengalami beberapa kali

perubahan sesuai dengan tuntutan jaman, yaitu mulai KND (1945 - 1950 ),

DPRDS (1950 - 1956), DPRD Peralihan (1956 - 1958), DPRD ( 1958 - 1959),

DPRD Gaya Baru ( 1959 - 1960), DPRD GR (1960 - 1971), dan DPRD (sampai

sekarang).

Sedangkan Lembaga Sekretariat DPRD sebagai unsur Pemerintah daerah

yang memfasilitasi DPRD mulai dibentuk pada tahun 1974 berdasarkan

Keputusan Gubernur nomor 266/A.IV/15/74 yang dikepalai oleh seorang Kepala

Sekretariat DPRD. Posisinya berada di bawah koordinasi Asisten Daerah (ASDA)

IV, dengan Kepala Set.DPRD-nya H. Moch.Apadi (1974-1976).

Kemudian menurut Perda Nomor 8/DP.040/PD/76, Sekretariat DPRD

dipimpin oleh seorang Sekretaris dengan 4 (empat) bagian, yaitu Bagian Umum,

bagian Persidangan & Risalah, Bagian Keuangan dan Bagian Humas & Protokol.

Sekretaris DPRD dijabat oleh Drs. H. Suyaman (1976-1981).

Berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 1981 tentang Sekretariat DPRD

Propinsi Jawa Barat disebutkan bahwa secara taktis operasional dan bertanggung

(5)

bertanggung jawab kepada Sekwilda Jawa Barat. Sekretaris DPRD-nya Momon

Ganda Sasmita, SH (1981 - 1984).

Pergantian Sekretaris terjadi lagi pada tahun 1984 - 1988 dijabat oleh Drs.

Eddi Sukardi; tahun 1988 - 1994 dijabat H. Mohammad Asyikin; 1994 -2001

dijabat oleh Dra. Hj. Redjaningrum; 2001-2003 dijabat oleh Drs. H. Dadang

Soekaria, Ak.Dan mulai tahun 2003 sampai 2009 dijabat oleh Drs.H. Hatta

Eddiyana, Msi.

Sedangkan pada Perda No. 20 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Provinsi Jawa Barat disebutkan bahwa Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan dan mendukung tugas dan fungsi DPRD, serta menyediakan

dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD, sesuai dengan

kemampuan keuangan daerah.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat DPRD

mempunyai fungsi : penyelenggaraan administrasi kesekretariatan daerah;

penyelenggaraanadministrasi keuangan daerah; penyelenggaraan rapat-rapat; dan

penyelenggaraan serta penyedian koordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh

DPRD.

Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat menurut Perda

(6)

Hernida, S. H., M. Si yang menjabat pada tahun 2009 sampai dengan sekarang

dan 5 bagian dibawah naungan Sekretariat DPRD yaitu:

1. Bagian Persidangan dan memiliki 3 Subbagian yaitu Subbagian Rapat dan

Risalah, Subbagian Komisi dan Kepanitiaan, dan Subbagian TU dan

Urusan Pimpinan.

2. Bagian Perundang-undangan dan memiliki 3 Subbagian yaitu Subbagian

Hukum dan PUU, Subbagian Pengkajian dan Pengembangan, dan

Subbagian Dokumentasi dan Informasi.

3. Bagian Humas dan Protokol dan memilik 3 Subbagian yaitu Subbagian

Humas dan Layanan Aspirasi, Subbagian Publikasi dan Subbagian

Protokol.

4. Bagian Umum dan Administrasi dan memiliki 3 Subbagianyaitu

Subbagian TU dan Kepegawaian, Subbagian Perlengkapan dan

Pemeliharaan, dan Subbagian Urusan Dalam.

5. Bagian Keuangan dan memiliki 3 Subbagian yaitu Subbagian Anggaran,

Subbagian Perbendaharaan, dan Subbagian Verifikasi dan Pembukuan.

Selain dari kelima bagian tersebut Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

memiliki Kelompok Jabatan Fungsional dan Kelompok Ahli.

Secara umum tugas dan fungsi Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Barat

disebutkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008

(7)

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat pada Bab III Pasal 5 dan 6 sebagai

berikut:

Pasal 5

1) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD.

2) Sekretariat DPRD dipimpin oleh Sekretaris, secara teknis operational berada

di bawah dan bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara

administratif bertanggungjawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Pasal 6

1) Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi

kesekretariatan, administrasi keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi DPRD, dan menyediakan serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang

diperlukan oleh DPRD, sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah.

2) Penjabaran tugas pokok, fungsi, rincian tugas dan tata kerja Sekretariat

DPRD, ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur.

Dengan demikian Sekretariat DPRD Propinsi Jawa Barat mempunyai fungsi:

a. Fasilitasi rapat dan persidangan DPRD

b. Penyelenggaraan layanan teknis administrasi dan keuangan DPRD

c. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas Anggota DPRD

(8)

1.2 Visi dan Misi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat memiliki visi dan misi yang patut

diketahui oleh seluruh masyarakat, khususnya masyarakat Jawa Barat :

1.2.1 Visi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

1. Menyukseskan tugas dan fungsi DPRD sebagai lembaga legislatif

dan penyalur aspirasi masyarakat dalam melaksanakan demokrasi.

2. Terwujudnya pelayanan yang handal professional dalam

mendukung peran dan fungsi DPRD sebagai wahana pelaksana

demokrasi.

3. Terwujudnya pelayanan yang handal professional dalam

mendukung peran dan fungsi DPRD sebagai lembaga legislatif.

1.2.2 Misi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

1. Memperlancar pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD.

2. Meningkatkan kinerja dan SDM Sekretariat DPRD.

3. Mendukung fungsi DPRD dalam mewujudkan kemitraan dengan

eksekutif.

Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004, UU 27 Tahun 2009, PP No. 41

Tahun 2007 dan Perda No. 20 Tahun 2008, Sekretariat DPRD mempunyai tugas

pokok menyelenggarakan dan mendukung tugas dan fungsi DPRD, serta

menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD,

(9)

Dalam menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Sekretariat DPRD

mempunyai fungsi : penyelenggaraan administrasi kesekretariatan daerah;

penyelenggaraan administrasi keuangan daerah; penyelenggaraan rapat-rapat; dan

penyelenggaraan serta penyedian koordinasi tenaga ahli yang diperlukan oleh

DPRD.

Sejalan dengan perkembangannya, tingkat eselonering Sekretariat DPRD

Propinsi Jawa Barat meningkat dari Esselon III menjadi eselon II mulai tahun

2000 sesuai dengan Perda Nomor 14 Tahun 2000.

1.3 Lambang dan Arti Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat 1.3.1 Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Dalam setiap perusahaan atau instansi pastilah memiliki sebuah

lambang adapun lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat sama

seperti lambang Pemerintahan Jawa Barat karena Sekretariat DPRD

Provinsi Jawa Barat masuk kedalam perangkat daerah yang di bentuk oleh

Gubernur Provinsi Jawa Barat. Adapun lambang dari Sekretariat DPRD

(10)

Gambar 1.1

Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Sumber :Internet www.google.com, Agustus 2011

Lambang Jawa Barat secara keseluruhan adalah sebuah perisai

berbentuk bulat telur dengan hiasan pita di bagian bawahnya yang

berisikan motto Jawa Barat.Kemudian di tengahnya ada gambar senjata

khas dari Jawa Barat yaitu sebuah kujang.

1.3.2 Arti Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Makna bentuk dan motif yang terdapat dalam lambang ini ialah :

1. Bentuk bulat telur pada lambang Jawa Barat berasal dari bentuk

perisai sebagai penjagaan diri.

2. Ditengah-tengah terlihat ada sebilah kujang. Kujang ini adalah

(11)

Barat. Lima lubang pada kujang melambangkan dasar negara

Indonesia yaitu Garuda Pancasila.

3. Padi satu tangkai yang terdapat di sisi sebelah kiri melambangkan

bahan makanan pokok masyarakat Jawa Barat sekaligus juga

melambangkan kesuburan pangan, dan jumlah padi 17

menggambarkan tanggal Proklamasi Republik Indonesia.

4. Kapas satu tangkai yang berada di sebelah kanan melambangkan

kesuburan sandang, dan 8 kuntum bunga menggambarkan bulan

proklamasi Republik Indonesia.

5. Gunung yang terdapat di bawah padi dan kapas melambangkan

bahwa daerah Jawa Barat terdiri atas daerah pegunungan.

6. Sungai dan terusan yang terdapat di bawah gunung sebelah kiri

melambangkan di Jawa Barat banyak terdapat sungai dan saluran

air yang sangat berguna untuk pertanian.

7. Petak-petak yang terdapat di bawah gunung sebelah kanan

melambangkan banyaknya pesawahan dan perkebunan.

Masyarakat Jawa Barat umumnya hidup mengandalkan kesuburan

tanahnya yang diolah menjadi lahan pertanian.

8. Dam atau bendungan yang terdapat di tengah-tengah bagian bawah

antara gambar sungai dan petak, melambangkan kegiatan di bidang

irigasi yang merupakan salah satu perhatian pokok mengingat Jawa

Barat merupakan daerah agraris. Hal ini juga melambangkan

(12)

1.3.3 Arti Warna Lambang Sekrtariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Pada lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat didapati

beberapa warna yaitu: hijau, kuning, hitam, biru, merah dan putih.

Warna-warna ini memiliki arti khusus.Warna hijau artinya melambangkan

kesuburan dan kemakmuran tanah Jawa Barat.Kuning artinya

melambangkan keagungan, kemuliaan dan kekayaan.Hitam artinya

melambangkan keteguhan dan keabadian.Biru artinya melambangkan

ketentraman atau kedamaian.Merah artinya melambangkan

keberanian.Putih artinya melambangkan kemurnian, kesucian atau

kejujuran.

1.3.4 Arti Motto Pada Lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Pada lambang Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat terdapat

motto yang yang sama dengan motto Jawa Barat. Motto Jawa Barat adalah

Gemah Ripah Repeh Rapih, yang merupakan sebuah frasa berasal dari

bahasa Sunda. Kata gemah-ripah dan repeh-rapih merupakan kata

majemuk yang mempunyai arti sebagai berikut :

 Gemah-ripah : subur makmur, cukup sandang dan pangan.

 Repeh-rapih : rukun dan damai atau aman sentosa.

Arti bebas dari motto daerah Jawa Barat secara keseluruhan ialah

menyatakan bahwa Jawa Barat merupakan daerah yang kaya raya dan

subur makmur serta didiami oleh banyak penduduk yang hidup rukun dan

(13)

1.4 Sejarah Divisi Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Bagian Humas/Protokol bermula pada Bagian Umum dan Administrasi

dibawah naungan Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat.Pada

mulanya Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki

empat Bagian yang mendukung tugas pokok dalam menyelenggarakan dan

mendukung tugas dan fungsi DPRD Provinsi Jawa Barat. Empat Bagian tersebut

antara lain, adalah Bagian Persidangan, Bagian Perundang-undangan, Bagian

Keuangan dan Bagian Umum serta Administrasi.

Berangkat dari PP No. 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi

Perangkat Daerah (OPD) terjadi peralihan bagian, yang selanjutnya dijelaskan

pada Perda (Peraturan Daerah) No. 14 Tahun 2001 tentang Struktur Organisasi

Kesekretariatan (STOK). Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Jawa

Barat No. 2 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat DPRD

Provinsi Jawa Barat, Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat

memiliki Lima Bagian dengan adanya penambahan Bagian Humas dan Protokol

yang terlepas dari Bagian Umum dan Administrasi.

Bagian Humas dan Protokol dibentuk berdasarkan kebutuhan kinerja

Dewan. Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dipimpin satu

kepala bagian, serta dalam melaksanankan tugas pokok dan fungsinya dibantu

oleh tiga kepala sub bagian. Sub bagian tersebut diantarannya, Sub Bagian Humas

(14)

Pertama kali bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa

Barat dibentuk pada tahun 2001, bagian tersebut dikepalai oleh Hj. Ida Hernida,

S.H., M.Si (2001-2004), selanjutnya diganti oleh H. Edi Kholil (2004-2010), dan

terjadi pergantian kembali oleh Dra. Hj. Siti Nina Nurasidah hingga saat ini.

Humas dan Protokol merupakan corong dari DPRD Provinsi Jawa Barat,

maka bagian Humas dan Protokol termasuk dalam bagian sekreatian yang

berfungsi sebagai fasilitator kegiatan para anggota dewan. Pada periode

2009-2014 anggota dewan berjumlah 100 orang sehingga diperlukan peran Humas dan

Protokol sebagai penghubung antara publik internal, yaitu anggota dewan dan

publik eksternal, yaitu masyarakat Jawa Barat.

1.5 Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat pada Bab IV Pasal 8 menjelaskan

Susunan Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, terdiri atas:

a. Sekretaris

b. Bagian Persidangan, mernbawahkan :

1) Sub bagian Rapat dan Risalah

2) Sub bagian Kornisi dan Kepanitiaan

(15)

c. Bagian Perundang-Undangan, mernbawahkan :

1) Sub bagian Hukum dan Perundang-Undangan

2) Sub bagian Anaiisa dan Pengembangan Hukum

3) Sub bagian Dokumentasi dan Perpustakaan

d. Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, mernbawahkan :

1) Sub bagian Hubungan Masyarakat dan Layanah Aspirasi

2) Sub bagian Publikasi

3) Sub bagian Protokol

e. Bagian Umum dan Administrasi, mernbawahkan :

1) Sub bagian Tata Usaha dan Kepegawaian

2) Sub bagian Perlengkapan dsn Pemeliharaan

3) Sub bagian Urusan Dalam

f. Bagian Keuangan, mernbawahkan :

1) Sub bagian Anggaran

2) Sub bagian Perbendaharaan

3) Sub bagian Verifikasi dan Pembukuan.

Selain dari kelima bagian tersebut Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

memiliki Kelompok Jabatan Fungsional dan Kelompok Ahli.

Adapun Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Jawa Barat dapat dilihat

(16)

Gambar 1.2

Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Sumber :Perda No. 20 Tahun 2008 dan Arsip

(17)

1.6 Struktur Organisasi Divisi Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2008

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Dan Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat pada Bab IV 8 menjelaskan

Susunan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat

DPRD Provinsi Jawa Barat, yang membawahi beberapa Sub bagian yang terdiri

atas:

1. Sub bagian Hubungan Masyarakat dan Layanah Aspirasi

2. Sub bagian Publikasi

3. Sub bagian Protokol

Adapun Struktur Organisasi Sekretariat DPRD Jawa Barat dapat dilihat pada

(18)

Gambar 1.3

Struktur Organisasi Bagian Humas dan Protokoler Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Sumber :Perda No. 20 Tahun 2008 dan Arsip

(19)

1.7 Job Decription Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 30 Tahun 2009 tentang

Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Sekretariat Dewan

Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat, pada Bagian Kelima.

Menerangkan Bagian Humas dan Protokol dalam Pasal 12, 13, 14, dan 15 yaitu:

Pasal 12

1) Bagian Humas dan Protokol mempunyai tugas pokok

menyelenggarakan dan koordinasi layanan penyelenggaraan

Humas dan Protokol.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), bagian humas dan Protokol mempunyai fungsi :

a) Penyelenggaraan fasilitas dan pengkoordinasian

penyelenggaraan Humas dan Protokol.

b) Penyelenggaraan Kehumasan dan Keprotokolan.

c) Penyelenggaraan fasilitas dan koordinasi layanan aspirasi.

3) Rincian tugas bagian Humas dan Protokol :

a) Menyelenggarakan pengkajian program kerja bagian

Humas dan Protokol.

b) Menyelenggarakan pengkajian bahan informasi DPRD.

c) Menyelenggarakan Kehumasan dan layanan aspirasi.

d) Menyelenggarakan publikasi.

(20)

f) Menyelenggarakan fasilitas aspirasi masyarakat kepada

DPRD.

g) Menyelenggarakan fasilitas kegiatan reses DPRD.

h) Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bagian

Humas dan Protokol.

i) Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan

pertimbangan pengambilan kebijakan.

j) Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

k) Menyelenggarakan tugas lain sesuai tugas pokok dan

fungsinya.

4) Bagian Humas dan Protokol membahwakan :

a) Subbagian Humas dan layanan aspirasi.

b) Subbagian publikasi.

c) Subbagian protokol.

Pasal 13

1) Subbagian Humas dan layanan aspirasi mempunyai tugas pokok

melaksanakan penyusunan bahan kehumasan dan layanan aspirasi.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat(1), subbagian humas dan layanan aspirasi mempunyai

fungsi :

a. Pelaksanaan penyusunan bahan Kehumasan dan layanan

(21)

b. Pelaksanaan fasilitasi Kehumasan dan layanan aspirasi.

3) Perincian tugas subbagian humas dan layanan aspirasi :

a) Melaksanakan penyusunan program kerja subbagian humas

dan layanan aspirasi.

b) Melaksanakan penyusunan bahan kehumasan dan layanan

aspirasi.

c) Melaksanakan pelayanan dan fasilitasi aspirasi masyarakat.

d) Melaksanakan pemantauan tindaklanjut aspirasi.

e) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan subbagian

Humas dan layanan aspirasi.

f) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai

bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

g) Melaksanakan koordinasi dengan unti kerja terkait.

h) Melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 14

1) Subbagian Publikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan bahan publikasi.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), subbagian publikasi mempunyai tugas :

a) Pelaksanaan penyusunan bahan publikasi.

b) Pelaksanaan fasilitasi dan layanan Publikasi.

(22)

a) Melaksanakan penyusunan program kerja subbagian

Publikasi.

b) Melaksanakan liputan kegiatan DPRD.

c) Melaksanakan penyusunan bahan dan publikasi meliputi

TOR, Press Release, Jurnal, Pemberitaan Media Cetak.

d) Melaksanakan penyusunan kliping dan analisa berita.

e) Melaksanakan koordinasi kerjasama publikasi.

f) Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan subbagian

publikasi.

g) Melakasanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai

bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.

h) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

i) Melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

Pasal 15

1) Subbagian Protokol mempunyai tugas pokok melasanakan

penyusunan bahan keprotokolan.

2) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada ayat (1), subbagian Protokol mempunyai fungsi :

a) Pelaksanaan penyusunan bahan Keprotokolan.

b) Pelaksanaan fasilitasi dan layanan Keprotokolan.

(23)

a) Melaksanakan penyusunan program kerja subbagian

Protokol.

b) Melaksanakan penyusunan kegiatan Protokoler Pimpinan

dan Anggota DPRD serta Sekretaris DPRD, meliuti

pengaturan tata tempat dan tata upacara, panduan acara

rapat dan persidangan DPRD.

c) Melaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi.

d) Melaksanakan laporan dan evaluasi kegiatan subbagian

Protokol.

e) Melaksanakan penyusunan bahan telaahan staf sebagai

bahanpertimbangan pengambilan kebijakan.

f) Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

g) Melaksanakan tugas lain sesuai tugas pokok dan fungsinya.

1.8 Sarana dan Prasarana Humas DPRD Provinsi Jawa Barat

Letak kantor Humas DPRD Provinsi Jawa Barat terletak di sebelah

Gedung Sate yang beralamat di Jl. Dipenogoro No. 22 Bandung. Kantor Humas

merupakan tempat melayani aspirasi masyarakat, seperti apa yang dicantumkan

pada visi DPRD Provinsi Jabar tersebut. Adapun sarana dan prasarana yang ada di

(24)

1.8.1 Sarana

Sarana adalah tempat yang digunakan dan disediakan oleh pihak

Instansi, guna untuk menunjang seluruh kegiatan pekerjaan. Berikut

adalah Sarana yang ada di Humas DPRD Provinsi Jawa Barat :

Tabel 1.1

Sarana Humas DPRD Provinsi Jawa Barat

No Sarana Jumlah

1 Ruang Humas Dan Protokol 1

2 Ruang Sidang Paripurna 1

3 Ruang Bamus (Balai Musyawarah) 1

Sumber : Arsip selama penulis PKL, Agustus 2011

1.8.2 Prasarana

Prasarana adalah fasilitas yang mendukungsarana, guna menunjang

seluruh kegiatan pekerjaan.Berikut adalah Prasarana yang ada di Humas

(25)

Tabel 1.2

Prasarana Humas DPRD Provinsi Jawa Barat

No Prasarana Jumlah

(26)

1.9 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

1.9.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan

Pada awal berdirinya, DPRD Provinsi Jawa Barat bertempat di Gedung

Dwi Warna Jalan Dipenegoro, yang selanjutnya berpindah ke Gedung Kertamukti

Jalan Braga Nomor 137 Bandung dari tahun 1968 sampai dengan 1982. Kemudian

pada tahun 1982 DPRD Provinsi Jawa Barat berpindah kembali ke Gedung baru

yag berlokasi di Pusat Pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang tepat berada pada

kompleks Gedung Sate Jalan Dipenogoro Nomor 22 Bandung hingga saat ini.

1.9.2 Waktu Praktek Kerja Lapangan

Waktu Praktek dilaksanakan selama 30 Hari kerja, terhitung mulai dari

tanggal 5 Agustus 2011 sampai dengan 16 September 2011 di Kantor DPRD

Provinsi Jawa Barat, setiap hari Senin s/d Jum’at dari jam 08.00 s/d 15.00, pada

(27)

27 1.1 Aktifitas Kegiatan Pelaksanaan PKL

Pada pelaksanaannya penulis melaksanakan kerja praktek di instansi

pemerintah yaitu DPRD Provinsi Jawa Barat.Penulis di tempatkan di bagian

Hubungan Masyarakat (HUMAS) DPRD Provinsi Jawa Barat. Pada awal

pertemuan dengan pembimbing Kerja Praktek di DPRD Prov. Jabar

Selama berlangsungnya Praktek Kerja Lapangan, penulis melakukan

berbagai kegiatan berupa kegiatan yang sifatnya rutin (dilakukan hampir setiap

hari kerja) dan kegiatan insedental (dilakukan pada waktu atau acara tertentu

saja).

Berikut ini adalah jadwal pelaksanaan PKL yang telah penulis lakukan

selama 30 Hari kerja, terhitung mulai dari tanggal 5 Agustus 2011 sampai dengan

(28)

Tabel 2.1

Jadwal Kegiatan Selama PKL

No Hari Tanggal Jenis Kegiatan Rutin Insidental

(29)
(30)

No Hari Tanggal Jenis Kegiatan Rutin Insidental

1.1.1 Deskripsi dan Contoh Kerja Rutin

Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Humas DPRD

Provinsi Jawa Barat Bandung, penulis melakukan aktifitas rutin yakni kegiatan

yang dilakukan setiap hari pada saat bekerja dan dilakukan secara kontinu atau

berulang-ulang, kerja rutin tersebut antara lain :

1. Membuat Kliping

Kliping ini berisi mengenai informasi-informasi atau berita mengenai

DPRD Provinsi Jawa Barat secara umum maupun khusus yang dirangkum dari

berbagai media cetak. Tugas Kliping ini menjadi tugas rutin bagi mahasiswa/I

PKL, dilakukan dalam surat kabar terdapat artikel-artikel yang berhubungan

dengan Berita di DPRD Provinsi Jawa Barat. Dan menempel artikel yang telah

digunting tersebut pada kertas kliping dengan keterangan nama surat kabar,

tanggal terbit, hal media cetak serta kolom berapa dalam media cetak tersebut, dan

(31)

Barat. Adapun kliping yang dipilih berdasarkan Komisi-komisi yang tertera pada

Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat seperti pada Komisi A membahas

mengenai Pemerintahan, Komisi B membahas mengenai Perekonomian, Komisi C

membahas mengenai Keuangan, Komisi D membahas mengenai Pembangunan

dan Komisi E membahas membahas mengenai Kesejahteraan Rakyat.

Kliping merupakan kegiatan pengguntingan atau pemotongan

bagian-bagian surat kabar maupun majalah, kemudian disusun dengan sistem tertentu

dalam berbagai bidang. Bidang yang dikliping ini sebaiknya sesuai dengan minat

dan bidang pemakai perpustakaan masing-masing.Maka tidak perlu semua artikel

atau berita harus dikliping.

Kliping yang disusun dengan sistem tertentu pada proses akhirnya

didokumentasikan informasi yang dianggap penting seperti yang dikemukakan

dalam Kamus Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka tahun 1990 menyebutkan

kliping adalah guntingan artikel atau berita dari surat kabar, majalah

dansebagainya yang dianggap penting untuk disimpan atau didokumentasikan,

(32)

Gambar 2.1

Contoh aktual dari berita yang di ambil dari surat kabar

(33)

Gambar 2.2 Tampilan Aktual

(34)

2. Mengirim undangan via Pc Phone

Dalam mengirim undangan via Pc Phone yang telah dilaksanakan pada

tahun 2008 berjalan secara efektif, dimana dalam menyebarkan informasi akan

rapat yang diadakan, dalam mengirim undangan rapat dalam bentuk sms (short

message service) melaui pc phone. Dimana setiap akan diadakan rapat atau

kunjugan kerja untuk anggota dewan, humas mendapatkan surat dari TU

Kepegawaian, dimana apabila mendapat undangan akan diserahkan kepada

TUKepegawaian, setelah itu surat undangan tersebut diserahkan di bagian humas

untuk disebarkan kepada anggota dewan untuk mengetahui rapat atau kunjungan

kerja. Undangan yang dikirim langsung diterima oleh anggota dewan,

dikarenakan didalam pc phoneterdapat nomor handphone anggota dewan,

sehingga undangan yang dikirim melalui pc phone dapat langsung masuk kedalam

handphone anggota dewan.Selain itu terdapat pula cara pengetikan untuk

(35)

Gambar 2.3

Tampilan sms (short message service) melalui Pc Phone

Sumber : Arsip selama penulis PKL, Agustus 2011

1.1.2 Deskripsi dan Contoh Kerja Insidental

Aktifitas atau kegiatan incidental adalah kegiatan yang tidak dilakukan

setiap hari (accidental) dan dilakukan pada saat acara/waktu tertentu saja.

Kegiatan inseidental yang dilakukan penulis selama melakukan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) di Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat diantarannya adalah

sebagai berikut :

1. Membantu Mempersiapkan Keperluan Reses II

Reses sebuah kata yang mungkin asing bagi awam, namun bagi anggota

DPRD "reses" adalah sesuatu yang ditunggu, selain bisa istirahat, masa ini juga

bisa bertemu dengan sanak famili di Kampung halaman ataupun bertemu dengan

(36)

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia "reses" berarti perhentian sidang

(par-lemen), masa istirahat dari kegiatan bersidang. Kemudian Inseklopedi

Nasional Indonesia menjelaskan bahwa "reses", menurut pengertian aslinya

adalah masa istirahat atau penghentian suatu sidang pengadilan atau sidang

lembaga perwakilan rakyatdan badan sejenisnya. Istilah reses di Indonesia lazim

dikenal di DPR-RI, sedang bagi DPRD baru tahun PP No. 25 Tahun 2004 ini

mencantumkan istilah reses.Meski reses itu masa istirahat, selama masa itu para

anggota DPR tetap melaksanakan tugas tugasnya sebagai wakil rakyat diluar

gedung DPR-RI.

Kebijakan yang dilihat tersebut untuk DPRD adalah yang berkaitan

dengan pelaksanaan Perda yang telah ditetapkan dan disetujui DPRD.Apakah

sudah berjalan sesuai dengan ketentuan, apakah sudah ada peraturan pelaksanaan

nya.Apakah aparat di bawahnya melaksanakan dengan benar baik itu Perda yang

(37)

Gambar 2.4 Keperluan Reses II

(38)

2. Mengetik Press Release

Press Release bisa disebut dengan release / rilis adalah sebuah berita atau

informasi yang disusun oleh sebuah organisasi yang mengambarkan kegiatannya

(a piece of news written by organization whose activities it describes). (Rachmat,

2008:138).

Jadi pada dasarnya press release merupakan berita tentang perusahaan

(inndividu, kegiatan, pelayanan atau produk). Berita tersebut dikirimkan atau

disiarkan ke media (pers), sehingga disebut juga siaran pers atau news release.

Dalam membuat press release tersebut, mahasiswa PKL mendapat banyak arahan,

(39)

Gambar 2.5 Press Release

PRESS RELEASE No : / Humas / VIII / 2011

Ketua DPRD Jawa Barat Mengikuti Rangkaian Kunjungan Kerja Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Ke PT. Ganeca Exact Di Kabupaten Bekasi

Presiden R.I Susilo Bambang Yudhoyono bersama rombongan telah melakukan kunjungan kerja, ke PT. Ganeca Exact, perusahaan tersebut bergerak di bidang percetakan, yang belokasi di MM 2100 Cibitung, Kabapaten Bekasi pada Hari Minggu (21/8).

Pada acara tersebut dihadiri Ketua DPRD Jawa Barat Ir. Irfan Suryanegara, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Pangdam Metro Jaya Mayjen.Marciano Norman, Polda Metro Jaya Irjen Polisi Timur Pradopo, Ketua DPRD Kab. Bekasi Syamsul Falah, Bupati Kab. Bekasi DR. H. Sa‟ddudin. M.M.

Sebelum acara dimulai Presiden bersama rombongan diikuti para undangan yang hadir di PT. Ganeca Exact dipersilahkan untuk melakukan makan siang bersama pada tempat santap yang sudah disediakan.Usai acara makan siang dilanjutkan dengan temu wicara bersama Presiden dengan diawali sambutan Presdir PT. Ganeca Exact Ir. Ketut Suardhana mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi kebijakan yang berkenaan dengan perhatian Pemerintah terhadap kemajuan

industri kreativ dan pendidikan.Suardhana menambahkan “Perusahaan dalam Negeri Ganeca siap

menyukseskan program Perintah khusus di bidang Pendidikan” demikian imbuh Ketut selaku

Presdir PT. Ganeca Group.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyaksikan bantuan tali kasih sebagai wujud kepedulian untuk kemajuan pendidikan berupa bantuan buku-buku dan CD pembelajaran tersebut diberikan secara simbolis kepada Perguruan Islam Al-Fajar Bekasi.Presiden juga menyaksikan bantuan berupa buku-buku tentang mitigasi (pencegahan) bencana alam kepada Empat Provinsi di Indonesia yang rawan gempa, tanah longsor dan tsunami.Empat Provinsi yang dimaksud adalah Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat, Pemda Sumatra Barat, Pemda Bengkulu dan Pemda Nangroe Aceh Darrusalam.

Hadir dalam kunjungan Presiden tersebut para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Diantaranya Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perindustrian MS. Hidayat, Menteri Perdagangan Marry Elka Pangestu, Menteri Pendidikan Nasional Muhamad Nuh, Menteri Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh. Acara usai rombongan Presiden bersama Muspida Jawa Barat dilanjutkan Check On The Spot di areal produksi PT. Ganeca Exact.

Bandung, 22 Agustus 2011 DPRD Jawa Barat

Aman Rusli

(40)

3. Mengetik Surat Kerja

Pengertian dari surat itu sendiri yakni sarana komunikasi tertulis antara

satu pihak dengan pihak lain yang berkepentingan. Rumusan lain tentang surat

dapat dikemukakan bahwa surat adalah sehelai kertas yang tertulis atau lebih yang

memuat suatu bahan komunikasi yang berupa pemberitahuan, permohonan,

undangan, dan lain-lain, yang disampaikan seseorang kepada orang atau pihak

lain, baik atas nama peribadi maupun karena kedudukannya dalam suatu

organisasi, instansi atau perusahaan.

Adapun fungsi surat dalam kehidupan bermasyarakat antara lain dapat

dirumuskan yakni :

1. Surat sebgai alat komunikasi tertulis

2. Surat sebagai alat bukti otentik

3. Surat sebagai alat bukti historis

4. Surat sebagai duto / wakil

5. Surat sebagai pedoman

Surat perintah yang diberikan untuk orang tersebut melaksanakan tugas

yang telah diberikan sebagai tanggung jawab dalam melaksanakan

pekerjaannya.Setelahmelakukan pekerjaannya, orang tersebut wajib membuat

(41)

1.2Analisa Kegiatan Selama PKL

Perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologi dalam prosesnya

berjalan seiring seraya pengaruh mempengaruhi masyarakat berkembang karena

pengaruh kemajuan teknologi dan tekologi maju dengan pesat disebabkan oleh

masyarakat yang semakin berkembang.

Dalam situasi itu, kegiatan humas dirasakan semakin penting baik humas

pemerintahan maupun humas perusahaan, tidak saja humas dalam lingkup

nasional namun juga internasional, maka dari itu, Sekretariat DPRD Provinsi Jawa

Barat menyadari akan pentingnya keberadaan Humas sebagai bagian terpenting

dalam perusahaan.

Humas menurut Fraser P.Seitel, Senior Vice President dan Director of

Public AffairsThe Chse Manhattan Bank adalah :

Public Relations merupakan fungsi manajemen yang membantu menciptakan dan saling memelihara alur kounikasi, pengertian, dukungan serta kerjasama suatu organisasi/ perusahaan dengan publiknya dan ikut terlibat dalam menangani masalah-masalah atau isu-isu manajemen.PR membantu manajemen dalam penyampaian informasi dan tanggap terhadap opini public.PR secara efektif

membantu manajemen memantau berbagai perubahan “. (Elvinaro & Soemirat,

2003:13).

Dari definisi di atas dijelaskan bahwa pada dasarnya PR atau Humas

menekankan pada “ fungsi manajemen “ .ini pemahaman bahwa PR mempunyai

fungsi yang tidak mudah, karena seorang PRO (Public Relations Officers) dituntut

untuk dapat membantu menciptakan dan memelihara alur komunikasi, pengertian,

(42)

Definisi tentang Humas dikemukakan oleh W.Emerson Reck, Direktur PR

Universitas Colgate bahwa :

Publik relations adalah lanjutan dari proses pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan tindakan bagi kepentingan terbaik dari suatu individu atau kelompok agar individu atau kelompok agar individu atau lembaga tersebut memperoleh kepercayaan dan goodwill.(kemauan baik) dari public, kedua, pembuatan kebijaksanaan, pelayanan dan tindakan untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang menyeluruh. (Elvinaro & Soemirat, 2003:12)

Menurut J.C Scidel, Directur PR, Division of Housing, State New York,

mengemukakan bahwa :

Public relations adalah proses yang kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill (kemauan baik) dan pengertian dari pelanggan , pegawai dan public yang luas, kedalam mengadakan analisis dan perbaikan diri asendiri, sedangkan keluar memberikan pernyataan –pernyataan (Elvirano & Soemirat,2003:12).

Menurut Cutlip, Center dan Broom, mengemukakan bahwa :

Public relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut (Rachmat, 2008 : 5)

Sedangan menurut Cultip dan Center menyebut fungsi public relations

sebagai berikut :

1. Menujang kegiatan menajemen dan mencapai tujuan organisasi

2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan

menyebarkan informasi dari perusahaan kepada publik dan

(43)

3. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan perusahaan

untuk kepentingan umum

4.

Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik,

baik internal maupun eksternal.( Rachmat, 2008:22)

Fungsi atau peranan adalah harapan publik terhadap apa yang seharusnya

dilakukan oleh public relations sesuai dengan kedudukannya sebagai seorang

public relations, jadi public relations dikatakan berfungsi apabila dia mampu

melakukan tugas dan kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam

menunjang tujuan perusahaan dan menjamin kepentingan publik

Dalam kenyataan praktik public relations diperusahaan, tujuan public

relations antara lain menciptakan pemahaman publik, membangun citra korporat,

membangun opini publik yang favourable serta membentuk goodwill dan

kerjasama.

Tujuan utama humas adalah menciptakan dan memelihara saling

pengertian, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa organisasi tersebut

senantiasa dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan.Dengan

adanya kata „saling‟, itu berarti organisasi juga harus memahami setiap kelompok

atau individu yang terlibat dengan khalayak atau publik.

Kehumasan yang ada didalam DPRD Provinsi Jawa Barat meliputi

beberapa kegiatan penting diantaranya seperti membuat aktual, mengirim

undangan via pc phone, mengetik surat kerja, mempersiapkan keperluan reses ,

meliput demo serta membuat press release merupakan bagian kerja humas.

(44)

informasi-informasi yang diberikan kepada seluruh anggota dewan, sehingga

dalam pemerintahan itu sendiri ada suatu pengkritisasian internal untuk

menunjang kinerja para anggota dewan DPRD Provinsi Jawa Barat sehingga

terjadi kesinambungan pola kerja. Dimana dalam mengerjakan kegiatan tersebut

humas sebagai fasilitator atau memfasilitasi kegiatan apa saja yang akan

dilaksanakan, seperti mengetik surat kerja, mempersiapkan keperluan reses, serta

memfasilitasi apabila terdapat aksi demo untuk menjembatani antara demonstran

dengan anggota dewan terkait. Dalam mensosialisasikan kegiatan tersebut dapat

memberikan dampak positif agar terciptanya hubungan yang harmonis antara

humas dengan anggota dewan Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, serta dapat

pula memberikan image baik untuk menujang kinerja Sekretariat DPRD Provinsi

Jawa Barat, selain itu penulis juga berkesempatan untuk mengetahui berita terkait

yang terdapat didalam Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat.

Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan mengenai peranan humas

pada intinya adalah sebagai penghubung perusahaan yang diwakilinya dengan

publik, sebisa mungkin terus membina hubungan yang harmonis dan saling

menguntungkan, serta menciptakan citra positif bagi perusahaan.

Humas dalam sebuah perusahaan menjadi ujung tombak utama dalam

menciptakan dan meningkatkan kredibilitas dan eksistensi suatu perusahaan

organisasi.Humas berfungsi menumbuhkan hubungan baik antara segenap

komponen pada suatu lembaga atau perusahaan dalam rangka memberikan

pengertian, menumbuhkan dan mengembangkan goodwill (kemauan baik)

(45)

masyarakat menilai positif suatu perusahaan maka yang timbul adalah tumbuhnya

kepercayaan dan citra yang positif.

Pada Public Relations melekat dua aspek yang hakiki yang mutlak harus

ada. Kedua aspek tersebut adalah :

a. Sasaran Public Relations adalah publik intern (Internal Public) dan Public

Ekstren (External Public)

Publik intern adalah orang-orang yang bergiat di dalam organisasi, antara

lain para karyawan. Publik ekstern adalah orang-orang di luar organisasi

yang ada kaitannya dengan kegiatan organisasi, misalnya para pejabat

kantor Pajak, Kantor Telepon, dll.

b. Kegiatan Public Relations adalah komuniaksi dua arah timbal balik (Two

Way Communication)

Hal tersebut berarti bahwa dalam rangka penyampaian informasi, baik

yang ditujukan kepada publik intern maupun ekstern, harus terjadi arus

balik (Feedback). Ini berarti bahwa Kepala Sub. Bagian Hubungan

Masyarakat (Ka. Sub. Bag. humas) harus mengetahui efek atau akibat

penyampaian informasinya itu, apakah ditanggapi publik secara positif

atau secara negatif.

1.2.1 Analisa aktivitas kerja di Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Public Relations sebagai bagian dari manajemen perusahaan/organisasi,

(46)

menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan

maksud menyesuaikan dirinya pada kedaan sekeliling dan memperkenalkan diri

pada masyarakat.

Public Relations mempunyai tugas menjadi “garda terdepan” atau

publikasi kepada masyarakat agar citra organisasi tetap baik dan menjadi

“mediator” yang menjembatani berbagai kepentingan dengan publiknya yang

terkait dengan kegiatan PR itu sendiri. Berbagai aktifitas PR senantiasa

menciptakan, menjaga dan meningkatkan citra yang positif.

Humas DPRD Provinsi Jawa Barat yang mempunyai tugas pokok

melaksanaka Hubungan Masyarakat dengan public internal maupun public

eksternal, melakukan penyuluhan-penyuluhan dilingkungan perusahaan (internal)

dan dengan media massa diluar perusahaan (eksternal).

Adapun kegiatan internal yang dilakukan oleh humas DPRD Provinsi

Jawa Barat yakni :

1. Menyelenggarakan fasilitas pimpinan dan anggota dewan pada

diadakannya kegiatan

2. Menyelenggarakan pengkajian program kerja bagian Humas dan

Protokol.

3. Menyelenggarakan fasilitas aspirasi masyarakat kepada DPRD.

4. Menyelenggarakan fasilitas kegiatan reses DPRD.

5. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan bagian Humas dan

(47)

6. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

Kegiatan eksternalnya adalah mengurusi hal yang berhubungan dengan

penyuluhan eksternal, hubungan antar media massa, tata usaha dan pameran,

kegiatan eksternal Humas DPRD Provinsi Jawa Barat diantaranya :

1. Menjaga hubungan baik dan harmonis dengan kalangan pers, pelanggan

pengguna jasa dan pemerintah untuk pencitraan DPRD Provinsi Jawa

Barat

2. Memantau, menghimpun dan menganalisis informasi yang berada di

masyarakat.

Contoh kongret kegiatan eksternal yang dilakukan humas DPRD Provinsi

Jawa Barat diantaranya :

 Mengundang pers pada saat kegiatan dilaksanakan

 Melaksanakan talkshow disalah satu media televisi

 Menerbitkan setiap kegiatan melalui WEB intenal maupun ekstenal

 Menerbitkan kegiatan yang akan dilaksanakan melalui billbord atau media

(48)

Dengan demikian posisi Humas Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

sudah sesuai dengan apa yang telah dibicarakan di atas dan dilihat dari definisi

yang ada hal yang berhubungan dengan penyuluhan dan penerbitan media

internal, fungsi Public Relations.

2.2.2 Analisa Pelayanan Humas DPRD Provinsi Jawa Barat Kepada Mahahasiswa PKL

Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam

interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan

menyediakan kepuasan pelanggan. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia

dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain.

Dari uraian diatas maka hal penting mengenai pelayanan yaitu :pertama,

pelayanan bersifat tanpa wujud (intangible) artinya upaya dari aktifitas pelayanan

(puas/tidak puas), kedua, pelayanan pelanggan (costumers Service) amat

dibutuhkan untuk menjaga kredibilitas suatu perusahaan dan menjaga citra

perusahaan semakin meningkat. Pelayanan yang diberikan DPRD Provinsi Jawa

Barat kepada penulis sangat baik. Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) di Humas DPRD Provinsi Jawa Barat penulis merasa beruntung

mendapatkan kesempatan, karena pada hari pertama melakukan PKL disana,

penulis merasakan suasana yang nyaman dan sambutan yang ramah dari para

karyawan dibagian Humas dan karyawan-karyawan dibagian lainnya, kesempatan

itu telah memberikanan pengalaman bagi penulis, khususnya mengenai Praktek

(49)

praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan terhadap lingkungan

perusahaan.

Penulis sering mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari pembimbing

PKL.Penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan itu acara yang

dilaksanakan di lingkungan perusahaan.

Hasil kerja praktek ini adalah memberikan suatu pemahaman yang berarti

bagi penulis tentang bagaimana sistematika kerja, manajerial dan pelayanan

(50)

50 3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan dari bab-bab sebelumnya dan hasil

pengamatan yang dilakukan penulis selama melakukan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) dibagian Humas DPRD Provinsi Jawa Barat, maka penulis mengambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan Keputusan Pimpinan DPRD Provinsi Jawa Barat No. 2 Tahun

2001 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat DPRD Provinsi Jawa

Barat, Sekretariat Dewan DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat memiliki

Lima Bagian dengan adanya penambahan Bagian Humas dan Protokol yang

terlepas dari Bagian Umum dan Administrasi.

2. Pertama kali bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jawa

Barat dibentuk pada tahun 2001, bagian tersebut dikepalai oleh Hj. Ida

Hernida, S.H., M.Si (2001-2004), selanjutnya diganti oleh H. Edi Kholil

(2004-2010), dan terjadi pergantian kembali oleh Dra. Hj. Siti Nina

Nurasidah hingga saat ini.

3. Kegiatan penulis selama melakukan kerja peraktek di bagian Humas DPRD

Provinsi Jawa Barat adalah melakukan kegiatan yang bersifat rutin dan

(51)

4. Kegiatan yang rutin dilakukan oleh Humas DPRD Provinsi Jawa Barat

untuk mengetahui perkembangan informasi dan peristiwa-peristiwa yang

terjadi, contohnya melakukan pembuatan kliping yang biasa dikenal dengan

aktual yang berisi tentang berita-berita keseluruhan tentang Sekretariat

DPRD Provinsi Jawa Barat.

5. Kegiatan incidental adalah kegiatan yang tidak dilakukan setiap hari. (

dilakukan pada saat acara/waktu tertentu saja)contoh mengikuti sidang

paripurna.

6. Penulis sering mendapatkan pengarahan dan bimbingan dari pembimbing

PKL. Penulis juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan itu acara

yang dilaksanakan di lingkungan perusahaan. Hasil kerja prktek ini adalah

memberikan suatu pemahaman yang berarti bagi penulis tentang bagaimana

sistematika kerja, manajerial dan pelayanan perusahaan yang semestinya

diberikan kepada publik.

3.2 Saran-Saran

3.2.1 Saran-saran Untuk Perusahaan

1. Sebaiknya pembagian tugas untuk peserta PKL lebih spesifik dan

pemberian tugasnya lebih terarah agar peserta PKL fokus

mengerjakan tugas yang diberikan.

2. Sebaiknya prasarana seperti komputer, dan printer lebih

diperhatikan, sebab itulah salah satu “senjata” pegawai Humas

(52)

3.2.2 Saran Untuk Mahasiswa PKL

1. Kerja praktek ini Ddapat dijadikan sebagai bahan aplikasi teori

dan praktek yang didapat mahasiswa selama perkuliahan dan

sebagai saran untuk meningkatkan ketahanan mental dan

kepercayaan diri untuk memasuki dunia kerja dimasa yang

akan datang.

2. Mahasiswa harus aktif, produktif dan bersemangat dalam

melaksanakan tugas yang diberikan kepada kita agar pekerjaan

kita bisa terpakai oleh pihak perusahaan.

3. Mahasiswa harus disiplin dalam melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya dan juga harus disiplin waktu masuk kerja,

agar bisa menjadi peserta kerja praktek yang berdedikasi tinggi

terhadap perusahaan sebagai bentuk penghormatan kepada

perusahaan yang telah mengijinkan peserta untuk kerja

praktek.

4. Mahasiswa lebih melengkapi data-data yang diperlukan untuk

penyusunan laporan PKL setelah menyelesaikan kerja

prakteknya.

5. Mahasiswa dapat bersosialisasi dengan baik dengan staf

Humas maupun bagian staf lainnya, kerena hal tersebut dapat

membantu kita dalam mendapatan informasi atau dalam

(53)

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Oleh,

ANGGI AKBAR FRIMA

41807822

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(54)

53

Kriyantono, Rachmat. Teknik Produksi Media Public Relation dan Publisitas

Korporat.Jakarta : PT. Fajar Interpratama Offset

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian PR dan Komunikasi. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

Soemirat, Soleh dan ArdiantoElvinaro. 2003. Dasar-Dasar Publik Relation.

Bandung : Remaja Rosdakarya.

Ardianto Elvinaro. 2007. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Simbiosa

Rekatama Media, Bandung

Sumber Lain :

Arsip Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat

Perda Nomor 14 Tahun 200

Perda Nomor 20 Tahun 2008

Internet Searching :

http://dprd.jabarprov.go.id/?m=profil&t=sekretariat_dewan (Jumat, 5 Agustus

(55)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Anggi Akbar Frima

Jenis Kelamin : Laki - laki

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 27 Desember 1989

Agama : Islam

Alamat : Bbk.Sukatma No.119/210a RT 03/09

Bandung 40192

No. Telepon / HP / Email : 022 7236373 / 02292292257 / 082120442222

gieakbar@yahoo.com / gieakbar@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL

1995 - 2001 SD NEGERI SOKA 34

2001 - 2004 SMP NEGERI 5 GARUT

2004 - 2007 SMK NEGERI 2 BANDUNG

2007 - Sekarang UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

Bandung , Desember 2011

(56)

ii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah segala puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dengan ridho dan karunia-Nyalah penulis diberikan kelancaran dalam

menyelesaikan Loporan kerja lapangan ini yang berjudul “Laporan Kerja Lapangan di Sekretariat DPRD Jawa Barat”. Laporan ini merupakan bukti telah melaksanakan praktek kerja lapangan.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Kedua Orang Tua yakni

Bapak H. Suhada Akman dan Ibu Lely Emilia yang telah banyak memberikan dukungan berupa doa, dukungan moral maupun moril kepada Penulis sehingga

dapat menyusun laporan ini.

Penulis juga ingin memberikan terima kasih kepada seluruh pihak atas

segala dukungan, pemikiran, tenaga, materi, semangat dan juga doa dari semua

pihak yang telah membantu selama penulis menjalani masa perkuliahan dan

penyusunan Loporan kerja lapangan ini, kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. DR. H Samugyo Ibnu Redjo, Drs., MA. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu sosial dan Politik.

3. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si. selaku dosen pembimbing Laporan Kerja Lapangan ini.

4. Sangra Juliano P., S.Sos. selaku wali dosen peneliti yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya dalam mengarahkan dan

(57)

iii

5. Sekretariat Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah membantu dalam

pembuatan surat permohonan, daftar absensi, berita acara dan sebagainya

untuk kelancaran penulis melaksanakan praktek kerja lapangan.

6. Bapak Dedi Dharmawan, SH. Selaku Kepala Bagian Umum dan Administrasi yang telah memberikan izin praktek kerja di Sekretariat

DPRD Provinsi Jawa Barat dan Ibu Dra. Sinta Kurjani Suwarja selaku Kasubbag Tata Usaha dan Kepegawaian yang telah banyak membantu

dalam pencarian data dan penempatan penulis sesuai dengan keilmuan

pada pelaksanaan praktek kerja.

7. Ibu Dra. Hj. Siti Nina Nurasidah selaku Kepala Bagian Humas dan Protokol yang telah memberikan tempat, bimbingan, arahan, pengetahuan

dan membantu dalam memberikan data mengenai humas Sekretariat

DPRD Provinsi Jawa Barat.

8. Bapak Nanang Syaefuddin, S.Sos., M.Si. selaku Kasubbag Publikasi yang telah bersedia menjadi pembimbing serta mengarahkan penulis

dalam praktek kerja di bagian Humas dan Protokol Sekretariat DPRD

Provinsi Jawa Barat.

9. Seluruh Staf dan Karyawan di lingkungan Humas dan Protokol Sekretariat

DPRD Provinsi Jawa Barat

10.Teman-teman seperjuangan, teman-teman kelas IK-4 dan teman-teman

Humas 3 angkatan 2008 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

11.Teristimewa untuk seluruh keluarga besar, Kakak saya Arien Setia Rahmawati dan adik saya Abby Abdillah Bintang Pamungkas yang telah banyak membantu baik dukungan doa, dan morilnya.

12.Terakhir, untuk semua pihak yang telah membantu penulis dalam

(58)

iv

Semoga Laporan ini bisa bermanfaat khusunya bagi penulis sendiri dan

umumnya bagi mahasiswa lain. Mohon maaf apabila ada kesalah penulisan dalam

Laporan ini. Kritik dan Saran sangat diharpakan untuk membantu penyempurnaan

Laporan ini.

Bandung, Desember 2011

(59)

Gambar

Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Tabel 1.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Membuat Press Release dari setiap kegiatan yang dilakukan Humas Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, baik yang bersifat. Eksternal

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI BAGIAN HUMAS BIRO HUMAS, PROTOKOL DAN UMUM, SEKRETARIAT.. DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Kegiatan Praktek kerja lapangan yang dilakukan penulis di Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat. Penulis melakukan pekerjaan rutin yang berhubungan

[r]

Dalam kerangka konseptual ini, peneliti akan mengaplikasikan teori menurut Dozier & Broom ke dalam masalah penelitian, yaitu Peranan Humas dan Protokol Sekretariat

Dapat ditarik kesimpulan , Press Release adalah media humas yang digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat untuk menyampaikan pesan kepada

Selama melaksanakan Job Training di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, penulis diperbantukan dibagian Humas, kegiatan rutin yang selalu. penulis yaitu dengan mencari

hari dan ditambah 7 hari kerja, masyarakat bisa melaporkan hal tersebut kepada atasan PPID mulai dari Sekretaris Dinas, Kepala Dinas, Bagian Humas Setda, Biro Humas