• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah tentang EKONOMI INTERNASIONAL p1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah tentang EKONOMI INTERNASIONAL p1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Ekonomi Internasional ialah transaksi-transaksi atau gejala-gejala ekonomi internasinal. Semua transaksi ekonomi internasional suatu perekonomian oleh pemerintah Negara yang bersangkutan pada umumnya dicatat, dikumpulkan dan kemudian disusun dalam bentuk ikhtisar yang biasa disebut neraca pembayaran luar negeri yang tidak jarang pula disebut neraca pembayaran internasional. Dari sini jelaslah kiranya betapa pentingnya kita mengetahui seluk beluk mengenai neraca pembayaran luar negeri, sebelum kita mempelajari tentang hubungan-hubungan kausal transaksi-transaksi dan gejala-gejala ekonomi internasional.

(2)

A. Neraca Pembayaran Internasional

a. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional

Neraca Pembayaran Internasional atau Balance of Payments(BOP), Balance of nternational Payments, atau Internatioanal Balance of Payments adalah suatu catatan yang disusun secara sistematis tentang seluruh transaksi ekonomi yang meliputi perdagangan barang/ jasa, transfer keuangan dan moneter antara produk (resident) suatu Negara dan penduduk luar negeri (rest of the world) untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun.

Misalnya, sebuah perusahaan Indonesia mengekspor barang dengan kredit tiga bulan senilai USD 1.000. Karena ekspor tersebut dilakukan dengan kredit tiga bulan, maka pembayaran yang belum diterima tersebut dianggap sebagai suatu arus modal keluar untuk jangka waktu pendek (a hort term apital balance akan selalu dalam posisi balance, tetapi dapat memiliki cadagan devisa positif atau negatif.

B. Transaksi Ekonomi Internasional

(3)

dalam ikhtisar yang biasa disebut neraca pembayaran onternasional. Neraca pembayaran internasional adalah transaksi-transaksi ekonomi internasional yang dilakukan oleh penduduk Negara yang mempunyai neraca pembayaran internasional tersebut. Pada umumnya transaksi ekonomi beruoa pemindah-tanganan hak milik atas suatu benda maupun jasa yang dilakukan oleh orang yang satu untuk orang yang lain. Selain itu, perubahan susunan dan nilai hutang piutang serta kekayaan penduduk Negara bersangkutan di Negara lain juga tercakup dalam istilah transaksi ekonomi internasional.

C. Dasar Waktu Pencatatan Transaksi Perdagangan

Dasar waktu pencatatan transaksi perdagangan dalam neraca pembayaran internasional. Semua transakasi jual beli barang dan juga transaksi penunaian jasa terdiri dari tiga fase, yaitu :

1. Fase terjadinya perjanjian 2. Fase penyerahan barang 3. Fase pembayaran

(4)

pembayaran internasional sangat perlu bagi kita untuk menetapkan dasar waktu mana yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam menentukan bahwa suatu transaksi telah terjadi. Sejalan dengan kenyataan bahwa transaksi jual beli terdiri dari tiga fase dalam pelaksanaannya maka bagi kita untuk mengatasi persoalan diatas juga tiga macam pilihan time basis atau dasar waktu yang masing-masing mempunyai kebaikan serta kelemahan-kelemahannya sendiri. Ketiga macam time basis itu sediri adalah :

1. Dasar waktu pembayaran atau the payment time basis yang biasa disebut the cash basis. Disini transaksi dianggap pada saat diadakan pembayaran. Bagi Negara yang menggunakan exchange control cara seperti ini merupakan cara yang paling mudah dalam menggunakannya, oleh karena itu dalam penggunaan exchange control semua pengeluaran serta penerimaan alat-alat pembayaran luar negeri harus seizing pemerintah.akan tetapi cara ini dapat meneyebabkan neraca pembayaran yang kita susun memberikan gambaran yang menyesatkan. Misalnya saja, apabila Negara kita mengimpor suatu barang dari luar negeri dengan menggunakan kredit jangka panjang. Kalau kita menyusun neraca pembayaran internasional menggunakan payment basis maka transaksi impor tersebut tidak akan kita temukan dalam neraca pembayaran internasional untuk periode dimana transaksi tersebut sebenarnya terjadi. Sedangkan pada tahun pembayarannya, dimana pemasukan barang-barang termaksud sebenarnya sudah tidak ada lagi, baru disitu kita temukan pencatatannya dalam neraca pembayaran.

2. Dasar waktu perjanjian atau the transaction time basis.

(5)

kontrak tersebut ditanda tangani, besarnya nilai ekspor atau impor akan jauh lebih besar dibandingkan jumlah yang sungguh-sungguh diekspor atau diimpor pada tahun tersebut. Sebaliknya pada neraca pembayaran internasional tahun-tahun berikutnya , ekspor atau impor barang tersebut tidak kita jumpai angka-angkanya, meskipun pada tahun-tahun tersebut kita benar-benar mengekspor atau mengimpor barang tersebut.

3. Dasar waktu penyerahan atau the movement time basis.

Dalam metode ini transaksi ekspor dianggap terjadi pada saat barang meninggalkan daerah pabean Negara pengekspor, sedangkan transaksi impor dianggap terjadi pada saat barang memasuki daerah pabean Negara pengimpor. Ditinjau dari segi pengaruhnya terhadap tingkat konsumsi serta sebagian dari pengaruhnya terhadap tingkat employement dan tingkat harga, time basis semacam ini lebih tepat dipergunakan bila dibandingkan dengan kedua macam time basis diatas. Akan tetapi disamping kebaikan-kebaikan tersebut, movement basis ini mempuenyai kelemahan berupa tidak mempunyai movement basis untuk mencerminkan perubahan-perubahan posisi financial luar negeri yang diakibatkan oleh transaksi-transaksi ekspor dan transaksi-transaksi impor tersebut.

D. Neraca Hutang Piutang Luar Negeri

Neraca hutang piutang luar negeri atau ‘balance of indeptedness’ mengikhtisarkan nilai kekayaan semua penduduk Negara tersebut diluar negeri, besarnya hutang piutang penduduk Negara tersebut dengan penduduk negara lain, serta harta kekayaan penduduk negara lain yang ada di perekonomian Negara tersebut.

(6)

dinegara lain tidak diketahui pemerintah. Hal ini disebabkan karena pemerintah tidak mempunyai administrasi yang cukup untuk melakukan tugas pencatatan tersebut atau penduduk tersebut sengaja merahasiakanya dari pemerintah. Selain kelengkapan data yang masih disangsikan juga menemui kesulitan dalam menentukan nilai nilainya.

F. Neraca Transaksi Berjalan

Merupakan bagian dari neraca pembayaran yang berisi arus pembayaran jangka pendek (mencatat transaksi ekspor-impor barang dan jasa), yang meliputi :

1. Ekspor dan impor barang-barang dan jasa ekspor barang-barang dan jasa yang diperlakukan sebagai kredit impor barang-barang dan jasa diperlakukan kembali sebagai debit

2. Net investment income tingkat bunga dan dividen diperlakukan sebagai jasa karena merepresentasikan pembayaran untuk penggunaan modal

3. Net transfer (transfer uniteral) meliputi bantuan luar negeri, pemberian-pemberian dan pembayaran lain antar pemerintah dan antar pihak swasta. Net transfer bukan merupakan perdagangan barang dan jasa. Atau dengan kata lain transaksi berjalan merangkumaliran dana antara satu Negara tertentu dengan negaralain sebagai akibat dari pembelian barang-barang atau jasa, provisi income atas asset finansial, atau transfer unilateral (misalnya bantuan-bantuan antar pemerintah dan antar pihak swasta).

(7)

dan pengeluaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi transaksi-transaksi ekonomi lainnya.

G. Kebijakan Valuta Asing

Dalam transaksi Valas terdapat beberapa kebijakan dari pemerintah mengenai Valas ,Kebijakan ini dilihat dari implikasinya untuk mempengaruh nilai mata uang antar Negara yang satu dengan Negara yang lain. Berikut ini akan diterangkandefinisi dan penjelasan dari kebijakan tersebut. 1. Devaluasi

Devaluasi merupakan kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dalam negri terhadap mata uang asing. Kebijakan ini seringkali dianggap merupakan solusi terhadap berbagai krisis, misalnya jika terjadi tekanan terhadap neraca perdagangan(balance of trade) maupun neraca transaksi berjalan (balance of current acount), serta menipisnya cadangan devisa (international reserve).

Dalam teori konvensional, kebijakan devaluasi diberlakukan untuk memenuhi dua tujuan utama [12]. Pertama, mendapatkan posisi neraca pembayaran yang baik, melalui proses expenditure switching. Proses ini berjalan setelah terjadi penurunan harga relatif barang-barang testik, sehingga meningkatkan ekspor dan menurunkan impor. Bergesernya permintaan ke arah barang-barang domestik ini selanjutnya akan menaikkan output agregat. Kedua, mempertahankan momentum pertumbuhan melalui rangsangan ekspor dan perluasan kesempatan kerja. Pada dasarnya, devaluasi diharapkan untuk menggiatkan perekonomian dengan mendorong peningkatan output. Sebuah negara yang mengalami ketidakseimbangan dalam nilai kurs riilnya (real exchange rate disequilibrium), misalnya real exchange rate overvaluation (mata uangnya dihargai terlalu tinggi di pasar valuta asing), maka negara tersebut akan menerapkan kebijakan devaluasi.

2. Revaluasi

(8)

impor dan menurunkan ekspor. Mengapa pemerintah ingin mengingkatkan impor? Salah satu alasannya adalah untuk mengurangi akumulasi mata uang asing dalam negeri. Dengan revaluasi, nilai barang-barang dalam negeri menjadi lebih mahal, dan nilai barang-barang luar negeri menjadi lebih murah. Akibatnya, impor meningkat. Setiap impor dilakukan, suatu nilai mata uang asing harus digunakan untuk membayar barang-barang yang diimpor tersebut. Sehingga, peningkatan impor mengakibatkan peningkatan permintaan mata uang asing dan pada akhirnya penurunan cadangan mata uang asingg di dalam negeri.

(9)

KESIMPULAN

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Hady, Hamdy. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan Keuangan Internasional. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.

S, Arif. Dari Prestasi Pembangunan Sampai Ekonomi Politik. Jakarta: UI Press, 1990. Nellis, Joseph G, David Parker (penerjemah:Antik Tri Susanti).The Essence of The

Economy. Yogyakarta: ANDI, 2000. http

://www.google.com/pos_pos_dasar_neraca_pembayaran.pdf(diakses pada 02 September 2014).

Soediyono, Ekonomi Internasional: Pengantar Lalu Lintas Pembayaran Internasional . Yogyakarta: Liberty, 1991.

Reksoprajitno, Soedijono. Ekonomi Internasiona. Jakarta: Gunadarma, 1993. Salvatore, Dominck. (penerjemah: Haris Munandar), Ekonomi Internasiona. edisi

kelima, Jilid dua. Jakarta:Erlangga, 1997.

(11)

EKONOMI INTERNASIONAL

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

HIDAYATTULLAH

M.ARIF MUNANDAR

FAJAR YULISKI

GUSMIDAR

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

Referensi

Dokumen terkait

Dikaitkan dengan kedudukan media pembelajaran sebagai alat bantu ajar untuk memudahkan guru dalam proses pembelajaran, maka penggunanaan media pembelajaran dapat

AAA is a primary concept in understanding computer and network security and access security.These concepts are used daily to protect property, data, and sys- tems from intentional

Secara umum, sebagian besar kondisi masyarakat Indonesia masih berada dibawah garis kemiskinan tetapi masih banyak dijumpai nasi sisa yang masih layak dikonsumsi terbuang sia

[r]

Bersama dengan teman sebangkumu, lengkapilah tabel berikut ini untuk menjelaskan dan memberikan contoh tanggung jawab yang dapat kamu lakukan sebagai warga negara Indonesia

(2) dari penelitian yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa variabel profitabilitas,solvabilitas secara parsial berpengaruh tidak signifikan sedangkan untuk

Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran urutan pemerolehan morfem terikat bahasa Indonesia siswa kelas IV SD N 05 Pagi Jatinegara Kaum Pulo

Gambaran Umum Badan Amil Zakat (BAZNAS) Tulungagung Penelitian ini dilakukan di Kabupaten