• Tidak ada hasil yang ditemukan

SHALMA ALIFIA RIZKY MAKALAH PENDIDIKAN K (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SHALMA ALIFIA RIZKY MAKALAH PENDIDIKAN K (1)"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

KONSTITUSI DAN LADASAN HUKUM

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Dosen Pengajar: Anwar Aulia, M.Pd

Disusun oleh :

Disusun Oleh: SHALMA ALIFIA RIZKY

NIM: P27903117093 TINGKAT 1B

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANTEN

(2)

2

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa kami haturkan shalawat serta salam kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang seperti sekarang ini.

Makalah ini e uat te ta g Konstitusi dan Landasan Hukum . Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Berkat bantuan serta dorongan mereka kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan banyak sekali kekurangan dan kesalahan didalamnya. Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat diperlukan demi menyempurnakan makalah ini. Saya berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Tangerang, 21 Maret 2018

(3)

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 2

BAB I ... 4

PENDAHULUAN ... 4

A. LATAR BELAKANG ... 4

B. RUMUSAN MASALAH ... 4

C. TUJUAN MAKALAH ... 4

BAB II ... 5

PEMBAHASAN ... 5

A. PENGERTIAN KONSTITUSI ... 5

B. TUJUAN KONSTITUSI... 6

C. KONSTITUSI DI INDONESIA ... 9

D. PENGERTIAN LANDASAN HUKUM ... 17

E. LANDASAN HUBUNGAN UUD 1945 DAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA ... 18

BAB III ... 20

PENUTUP ... 20

A. KESIMPULAN ... 20

B. SARAN ... 20

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia adalah negara hukum. Terbukti dengan adanya konstitusi yang berlaku di Indonesia yaitu Undang – Undang Dasar 1945, seperti yang kita kenal saat ini. Konstitusi menjadi dasar negara karena itu konstitusi memuat visi dan tujuan bernegara serta juga mengemukakan prinsip dan aturan dasar yang mengatur tata kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakan.

Ada 2 (dua) periode perubahan konsitusi dalam perspektif sejarah ketatanegaraan, yaitu: pertama, perubahan konstitusi pasca kemerdekaan; dan kedua, perubahan konstitusi di akhir periode Orde Baru dan/atau di awal periode Orde Reformasi. Ada sekitar 4 (empat) kali amandemen, yaitu pada tahun 1999 hingga tahun 2002. Rumusan pasal yang dikemukakan di dalam UUD tahun 1945 pasca amandemen menyatakan

secara tegas “kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan”.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang dimaksud dengan Konstitusi? 2. Bagaimana konstitusi di Indonesia?

3. Apakah yang dimaksud dengan Landasan Hukum? 4. Apakah landasan hubungan UUD 1945 dan NKRI?

C. TUJUAN MAKALAH

1. Mengetahui pengertian dari Konstitusi 2. Mengetahui alur konstitusi di Indonesia 3. Mengetahui pengertian dari Landasan hukum

(5)

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KONSTITUSI

Kontitusi itu berasal dari bahasa parancis yakni constituer yang berarti membentuk.. Dalam bahasa latin konstitusi berasal dari gabungan dua kata yaitu

“Cume” berarti bersama dengan dan “Statuere” berarti membuat sesuatu agar

berdiri atau mendirikan, menetapkan sesuatu, sehingga menjadi

“constitution”. Dalam istilah bahasa inggris (constution) konstitusi memiliki makna yang lebih luas dan undang-undang dasar. Yakni konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Dalam terminilogi hokum islam (Fiqh

Siyasah) konstitusi dikenal dengan sebutan DUSTUS yang berati kumpulan faedah yang mengatur dasar dan kerja sama antar sesame anggota masyarakat dalam sebuah Negara.

Definisi Konstitusi Menurut Para Ahli

• Herman Heller

Konstitusi mempunyai arti yang lebih luas daripada undang-undang Dasar. Konstitusi tidah hanya bersifat yuridis, tetapi mengandung pengertian sosiologisdan politis.

• Oliver Cromwell

(6)

6 • F. Lassalle

Konstitusi sesungguhnya menggambarkan hubungan antara kaekuasaan yang terdapat didalam masyarakat seperti golongan yang mempunyai kedudukan

nyata didalam masyarakat, misalnya kepala negara, angkatan perang, partai politik, buruh tani, pegawai, dan sebagainya.

• Prayudi Atmosudirdjo

Konstitusi adalah hasil atau produk sejarah dan proses perjuangan bangsa yang bersangkutan, Konstitusi merupakan rumusan dari filsafat, cita-cita, kehendak dan perjuangan suatu bangsa. Konstitusi adalah cermin dari jiwa, jalan pikiran, mentalitas dan kebudayaan suatu bangsa.

• K. C. Wheare

Konstitusi adalah keseluruhan sistem ketatanegaraaan suatu negara yang berupa kumpulan peraturan yang membentuk mengatur /memerintah dalam pemerintahan suatu negara.

• L.J Van Apeldoorn

Konstitusi memuat baik peraturan tertulis maupun peraturan tak tertulis. • Koernimanto Soetopawiro

Konstitusi berasal dari bahasa latin cismeyang berarti bersama dengan

dan statute yang berarti membuat sesuatu agar berdiri. Jadi konstitusi berarti menetapkan secara bersama.

B. TUJUAN KONSTITUSI

(7)

7

berjalan dengan baik dan bisa saja kekuasaan penguasa akan merajalela Dan bisa merugikan rakyat banyak.

2. Melindungi HAM maksudnya setiap penguasa berhak menghormati HAM orang lain dan hak memperoleh perlindungan hukum dalam hal

melaksanakan haknya.

3. Pedoman penyelenggaraan negara maksudnya tanpa adanya pedoman konstitusi negara kita tidak akan berdiri dengan kokoh.

Fungsi Dan Ruang Lingkup Konstitusi

Fungsi UUD 1945, sebagi Konstitusi adalah sebagai berikut:

- Sebagai sumber hukum dalam tertib hukum, merupakan perundang-undangan yang tertinggi.

- Sebagai alat kontrol bagi hukum yang berada di bawahnya. - Sebagai pedoman yang memberi arah bangsa.

- Sebagai kerangka dasar dalam pembagian dan penyelenggaraan pemerintah negara.

Fungsi tersebut adalah suatu acuan dalam melakukan segala kehidupan berbangsa dan keseimbangan dalam berprilaku bila diterapkan dengan baik.

Dalam berbagai literature hokum tata Negara maupun ilmu politik ditegaskan bahwa fungsi konstitusi adalah sebagai dokumen nasional dan alat untuk membentuk system politik dan hokum Negara. Oleh karena itu ruang lingkup undang-undang dasar sebagai konstitusi tertulis sebagaimana dikemukakan oleh A.A.HY Struycken memuat tentang :

1. Hasil perjuangan politik bangsa diwaktu lampau

2. Tingkat-tingkat tinggi pembangunan ketatanegaraan bangsa

(8)

8

4. Suatu keinginan yang mana perkembangan kehidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.

Nilai Konstitusi

1. Nilai Normatif

Adalah suatu konstitusi yang resmi diterima oleh suatu bangsa dan bagi mereka konstitusi itu tidak hanya berlaku dalam arti hukum (legal), tetapi juga nyata berlaku dalam masyarakat dalam arti berlaku efektif dan dilaksanakan secara murni dan konsekuen.

2. Nilai Nominal

Adalah suatu konstitusi yang menurut hukum berlaku, tetapi tidak sempurna. Ketidaksempurnaan itu disebabkan pasal – pasal tertentu tidak berlaku / tidak seluruh pasal – pasal yang terdapat dalam UUD itu berlaku bagi seluruh wilayah negara.

3. Nilai Semantik

Adalah suatu konstitusi yang berlaku hanya untuk kepentingan penguasa saja. Dalam memobilisasi kekuasaan, penguasa menggunakan konstitusi sebagai alat untuk melaksanakan kekuasaan politik.

Macam – Macam Konstitusi

Menurut CF. Strong konstitusi terdiri dari:

-Konstitusi tertulis (dokumentary constiutution / writen constitution) adalah aturan – aturan pokok dasar negara , bangunan negara dan tata negara, demikian juga aturan dasar lainnya yang mengatur perikehidupan suatu bangsa di dalam persekutuan hukum negara.

(9)

9 C. KONSTITUSI DI INDONESIA

Sejak tanggal 18 Agustus 1945 hingga sekarang (tahun2008), di negara Indonesia pernah menggunakan tigamacam UUD yaitu UUD 1945, Konstitusi RIS 1949, dan UUD Sementara 1950. Dilihat dari periodesasi berlakunya ketiga UUD tersebut, dapat diuraikan menjadi lima periodeyaitu:

a) 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949berlaku UUD 1945,

b) 27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950berlaku Konstitusi RIS 1949, c) 17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959berlaku UUD Sementara 1950, d) 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999berlaku kembali UUD 1945

e) 19 Oktober 1999 – sekarangberlaku UUD 1945 (hasil perubahan).

1. UUD 1945 periode 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949

Pada saat Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, negara Republik Indonesia belum memiliki konstitusi atau UUD. Namun sehari kemudian, tepatnya tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang pertama yang salahsatu keputusannya adalah mengesahkan UUD yang kemudian disebut UUD 1945. Mengapa UUD 1945 tidak ditetapkan oleh MPR sebagaimana diatur dalam pasal 3 UUD 1945? Sebab, pada saat itu MPR belum terbentuk. Naskah UUD yang disahkan oleh PPKI tersebut disertai penjelasannya dimuat dalam Berita Republik Indonesia No. 7 tahun II 1946. UUD 1945 tersebut terdiri atas tigabagian yaitu Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasan.

Perlu dikemukakan bahwa Batang Tubuh terdiri atas 16bab yang terbagi menjadi 37 pasal, serta 4 pasal Aturan Peralihan dan 2 ayat Aturan Tambahan. Bagaimana sistem ketatanegaraan menurut UUD1945 saat itu? Ada beberapa hal yang perlu kalian ketahui, antara lain tentang bentuk negara, kedaulatan, dan system pemerintahan. Mengenai bentuk negara diatur dalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan

(10)

10

Urutan periode pelaksanaan UUD di Indonesiakesatuan, maka di negara Republik Indonesia hanya adasatu kekuasaan pemerintahan negara, yakni di tanganpemerintah pusat. Di sini tidak ada pemerintah negara bagiansebagaimana yang berlaku di negara yang berbentuk negara serikat (federasi). Sebagai negara yang berbentuk republik, maka kepala negara dijabat oleh Presiden. Presidendiangkat melalui suatu pemilihan, bukan berdasarketurunan.

Mengenai kedaulatan diatur dalam Pasal 1 ayat (2)yang menyatakan “kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusywaratan

Rakyat”. Atas dasar itu, maka kedudukan Majelis Permusywaratan Rakyat (MPR) adalah sebagai lembaga tertingginegara. Kedudukan lembaga-lembaga tinggi Negara yang lain berada di bawah MPR.

Mengenai sistem pemerintahan negara diatur dalam Pasal 4 ayat (1) yang

berbunyi “Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang- Undang Dasar”. Pasal tesebut menunjukkan bahwa system pemerintahan menganut sistem presidensial. Dalam systemini, Presiden selain sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan. Menteri-menteri sebagai pelaksana tugas pemerintahan adalah pembantu Presiden yang bertanggung jawab kepada Presiden, bukan kepada DewanPerwakilan Rakyat (DPR).

Perlu kalian ketahui, lembaga tertinggi dan lembagalembaga tinggi negara menurut UUD 1945 (sebelum amandemen)adalah :

a. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) b. Presiden

c. Dewan Pertimbanagan Agung (DPA) d. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) e. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) f. Mahkamah Agung (MA)

(11)

11

Perjalanan negara baru Republik Indonesia tidak luput dari rongrongan pihak Belanda yang menginginkan menjajah kembali Indonesia. Belanda berusaha memecahbelah bangsa Indonesia dengan cara membentuk negaranegara ”boneka” seperti Negara Sumatera Timur, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, dan Negara Jawa Timur di dalam negara RepubIik Indonesia. Bahkan, Belanda kemudia melakukan agresi atau pendudukan terhadap ibu kota Jakarta, yang dikenal dengan Agresi Militer I pada tahun 1947 dan Agresi MiliterII atas kota Yogyakarta pada tahun 1948. Untuk menyelesaikan pertikaian Belanda dengan RepubIik Indonesia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan dengan menyelenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag (Belanda) tanggal 23 Agustus – 2 November 1949. Konferensi ini dihadiri oleh wakil-wakil dari RepubIik Indonesia, BFO (Bijeenkomst voor Federal Overleg, yaitu gabungan negara-negara boneka yang dibentuk Belanda), danBelanda serta sebuah komisi PBB untuk Indonesia.

KMB tersebut menghasilkan tiga buah persetujuanpokok yaitu: 1. Didirikannya Negara Rebublik Indonesia Serikat;

2. Penyerahan kedaulatan kepada Republik IndonesiaSerikat; dan 3. Didirikan uni antara RIS dengan Kerajaan Belanda.

Perubahan bentuk negara dari negara kesatuan menjadi negara serikat mengharuskan adanya penggantian UUD. Oleh karena itu, disusunlah naskah UUD Republik Indonesia Serikat. Rancangan UUD tersebut dibuat oleh delegasi RI dan delegasi BFO pada Konferensi Meja Bundar.

Setelah kedua belah pihak menyetujui rancangan tersebut, maka mulai 27 Desember 1949 diberlakukan suatu UUD yang diberi nama Konstitusi Republik Indonesia Serikat. Konstitusi tersebut terdiri atas Mukadimah yang berisi 4 alinea, Batang Tubuh yang berisi 6 bab dan197 pasal, serta sebuah lampiran.Mengenai bentuk negara dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) Konstitusi RIS yang berbunyi “ Republik IndonesiaSerikat yang merdeka dan berdaulat adalah negara hokum yang demokratis

(12)

12

dalam RIS terdapat beberapa negara bagian. Masing-masing memiliki kekuasaan pemerintahan di wilayah negara bagiannya.

Negara-negara bagian itu adalah : negara Republik Indonesia,Indonesia Timur, Pasundan, Jawa timur, Madura, Sumatera Timur, dan Sumatera Selatan. Selain itu terdapat pula satuan-satuan kenegaraan yang berdiri sendiri, yaitu : Jawa Tengah, Bangka, Belitung, Riau, Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar, Kalimantan Tenggara,dan Kalimantan Timur.

Selama berlakunya Konstitusi RIS 1949, UUD 1945tetap berlaku tetapi hanya untuk negara bagian RepublikIndonesia. Wilayah negara bagian itu meliputi Jawa dan Sumatera dengan ibu kota di Yogyakarta.Sistem pemerintahan yang digunakan pada masaberlakunya Konstitusi RIS adalah sistem parlementer.

Hal itu sebagaimana diatur dalam pasal 118 ayat 1 dan 2 Konstitusi RIS. Pada

ayat (1) ditegaskan bahwa ”Presiden tidak dapat diganggu-gugat”. Artinya, Presiden tidak dapat dimintai pertanggungjawaban atas tugas-tugas pemerintahan. Sebab, Presiden adalah kepala negara, tetapi bukan kepala pemerintahan. Kalau demikian, siapakah yang menjalankan dan yang bertanggung jawab atas tugas pemerintahan? Pada Pasal 118 ayat (2) ditegaskan bahwa ”Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri”.

Dengan demikian, yang melaksanakan dan mempertanggungjawabkan tugas-tugas pemerintahan adalah menterimenteri. Dalam sistem ini, kepala pemerintahan dijabatoleh Perdana Menteri. Lalu, kepada siapakah pemerintah bertanggung jawab? Dalam sistem pemerintahan parlementer, pemerintah bertanggung jawab kepada parlemen(DPR).

Perlu kalian ketahui bahwa lembaga-lembaga Negara menurut Konstitusi RIS adalah :

a. Presiden

(13)

13 d. Dewan Perwakilan Rakyat

e. Mahkamah Agung

f. Dewan Pengawas Keuangan

3. Periode Berlakunya UUDS 1950

Pada awal Mei 1950 terjadi penggabungan negaranegara bagian dalam negara RIS, sehingga hanya tinggal tiga negara bagian yaitu negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Sumatera Timur.

Perkembangan berikutnya adalah munculnya kesepakatan antara RIS yang mewakili Negara Indonesia Timur dan Negara Sumatera Timur dengan Republik Indonesia untuk kembali ke bentuk negara kesatuan. Kesepakatantersebut kemudian dituangkan dalam Piagam Persetujuantanggal 19 Mei 1950. Untuk mengubah negara serikatmenjadi negara kesatuan diperlukan suatu UUD Negarakesatuan. UUD tersebut akan diperoleh dengan cara memasukan isi UUD 1945 ditambah bagian-bagian yang baikdari Konstitusi RIS.

Pada tanggal 15 Agustus 1950 ditetapkanlah Undang-Undang Federal No.7 tahun 1950 tentang Undang-Undang Dasar Sementara (UUDS) 1950, yang berlaku sejak tanggal 17 Agustus 1950. Dengan demikian, sejak tanggaltersebut Konstitusi RIS 1949 diganti dengan UUDS 1950, dan terbentuklah kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Undang-Undang Dasar Sementara 1950 terdiri atas Mukadimah dan Batang Tubuh, yang meliputi 6 bab dan146 pasal.Mengenai dianutnya bentuk negara kesatuan dinyatakan dalam Pasal 1 ayat (1) UUDS 1950 yang berbunyi “Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatunegara hukum yang demokratis dan berbentuk

kesatuan”.

Sistem pemerintahan yang dianut pada masa berlakunya UUDS 1950 adalah sistem pemerintahan parlementer. Dalam pasal 83 ayat (1) UUDS 1950 ditegaskan

bahwa ”Presiden dan Wakil Presiden tidak dapat diganggu-gugat”. Kemudian pada

(14)

14

kebijaksanaan pemerintah, baik bersama-sama untuk seluruhnya maupun masing-masinguntuk bagiannya sendiri-sendiri”. Hal ini berarti yang bertanggungjawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintahanadalah menteri-menteri. Menteri-menteri tersebut bertanggungjawab kepada parlemen atau DPR.

Perlu kalian keahui bahwa lembaga-lembaga Negara menurut UUDS 1950 adalah:

a) Presiden dan Wakil Presiden b) Menteri-Menteri

c) Dewan Perwakilan Rakyat d) Mahkamah Agung

e) Dewan Pengawas Keuangan

Sesuai dengan namanya, UUDS 1950 bersifat sementara.Sifat kesementaraan ini nampak dalam rumusan pasal 134 yang menyatakan bahwa ”Konstituante (Lembaga Pembuat UUD) bersama-sama dengan pemerintah selekaslekasnyamenetapkan UUD Republik Indonesia yang akanmenggantikan UUDS ini”. Anggota Konstituante dipilih melalui pemilihan umum bulan Desember 1955 dan diresmikantanggal 10 November 1956 di Bandung.

Sekalipun konstituante telah bekerja kurang lebih selama dua setengah tahun, namun lembaga ini masih belum berhasil menyelesaikan sebuah UUD. Faktor penyebab ketidakberhasilan tersebut adalah adanya pertentangan pendapat di antara partai-partai politik di badan konstituante dan juga di DPR serta di badan-badan pemerintahan.

Pada pada tanggal 22 April 1959 Presiden Soekarnomenyampaikan amanat yang berisi anjuran untuk kembali ke UUD 1945. Pada dasarnya, saran untuk kembali kepada UUD 1945 tersebut dapat diterima oleh para anggota Konstituante tetapi dengan pandangan yang berbeda-beda.

(15)

15

mendukung anjuran Presiden tersebut belum memenuhi persyaratan yaitu 2/3 suara dari jumlah anggota yang hadir.

Atas dasar hal tersebut, demi untuk menyelamatkan bangsa dan negara, pada tanggal 5 Juli 1959 Presiden Soekarno mengeluarkan sebuah Dekrit Presiden yang isinya adalah:

1. Menetapkan pembubaran Konsituante

2. Menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950

3. Pembentukan MPRS dan DPASDengan dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959, maka UUD 1945 berlaku kembali sebagai landasankonstitusional dalam menyelenggarakan pemerintahanRepublik Indonesia.

4. UUD 1945 Periode 5 Juli 1959 – 19 Oktober 1999

Praktik penyelenggaraan negara pada masa berlakunyaUUD 1945 sejak 5 Juli 1959- 19 Oktober 1999 ternyata mengalami berbagai pergeseran bahkan terjadinya beberapapenyimpangan. Oleh karena itu, pelaksanaan UUD1945 selama kurun waktu tersebut dapat dipilah menjadidua periode yaitu periode Orde Lama (1959-1966), dan periode Orde Baru (1966-1999).

Pada masa pemerintahan Orde Lama, kehidupanpolitik dan pemerintahan sering terjadi penyimpangan yang dilakukan Presiden dan juga MPRS yang justru bertentangandengan Pancasila dan UUD 1945. Artinya, pelaksanaanUUD 1945 pada masa itu belum dilaksanakan sebagaimana mestinya. Hal ini terjadi karena penyelenggaraan pemerintahan terpusat pada kekuasaan seorang Presiden dan lemahnya kontrol yang seharusnya dilakukan DPR terhadap kebijakan-kebijakan Presiden.

(16)

16

Mengingat keadaan semakin membahayakan, Ir. Soekarno selaku Presiden RI memberikan perintah kepada Letjen Soeharto melalui Surat Perintah 11 Maret 1966 (Supersemar) untuk mengambil segala tindakan yang diperlukan bagi terjaminnya keamanan, ketertiban, dan ketenanganserta kestabilan jalannya pemerintah. Lahirnya Supersemar tersebut dianggap sebagai awal masa OrdeBaru.

Semboyan Orde Baru pada masa itu adalah melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Apakah tekad tersebut menjadi suatu kenyataan? Ternyata tidak. Dilihat dari prinsip demokrasi, prinsip negara hukum, dan keadilan sosial ternyata masihterdapat banyak hal yang jauh dari harapan. Hampirsama dengan pada masa Orde Lama, sangat dominannyakekuasaan Presiden dan lemahnya kontrol DPR terhadap kebijakan-kebijakan Presiden/pemerintah. Selain itu, kelemahan tersebut terletak pada UUD 1945 itu sendiri, yang sifatnya singkat dan luwes (fleksibel), sehingga memungkinkan munculnya berbagai penyimpangan. Tuntutan untuk merubah atau menyempurnakan UUD 1945 tidak memperoleh tanggapan, bahkan pemerintahan Orde Baru bertekat untuk mempertahankan dan tidak merubah UUD 1945.

5. UUD 1945 Periode 19 Oktober 1999 – Sekarang

Seiring dengan tuntutan reformasi dan setelah lengsernya Presiden Soeharto sebagai penguasa Orde Baru, maka sejak tahun 1999 dilakukan perubahan (amandemen) terhadap UUD 1945. Sampai saat ini, UUD 1945 sudah mengalami empat tahap perubahan, yaitu pada tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002. Penyebutan UUDsetelah perubahan menjadi lebih lengkap, yaitu : Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

(17)

17

Pertanyaan kita sekarang, apakah UUD 1945 yang telah diubah tersebut telah dijalankan sebagaimana mestinya?Tentu saja masih harus ditunggu perkembangannya, karena masa berlakunya belum lama dan masih masa transisi. Setidaknya, setelah perubahan UUD 1945, ada beberapa praktik ketatanegaraan yang melibatkan rakyat secara langsung. Misalnya dalam hal pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, dan pemilihan Kepala Daerah(Gubernur dan Bupati/Walikota). Hal-hal tersebut tentulebih mempertegas prinsip kedaulatan rakyat yang dianutnegara kita.

Perlu kalian ketahui bahwa setelah melalui serangkaianperubahan (amandemen), terdapat lembaga-lembaga negara baru yang dibentuk. Sebaliknya terdapat lembaga negara yang dihapus, yaitu Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Lembaga-lembaga negara menurut UUD 1945 sesudahamandemen adalah :

a. Presiden

b. Majelis Permusyawaratan Rakyat c. Dewan Perwakilan Rakyat d. Dewan Perwakilan Daerah e. Badan Pemeriksa Keuangan f. Mahkamah Agung

g. Mahkamah Konstitusi h. Komisi Yudisial

D. PENGERTIAN LANDASAN HUKUM

Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.

Sementara itu kata hukum dapat dipandang sebagai aturan baku yang patut ditaati.

Hukum atau aturan baku diatas tidak selalu dalm bentuk tertulis. Landasan hukum

dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam

(18)

18

E. LANDASAN HUBUNGAN UUD 1945 DAN NEGARA KESATUAN

REPUBLIK INDONESIA

1) Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Telah disebutkan bahwa Pancasila merupakan falsafah bangsa sehingga

ketika Indonesia menjadi negara, falsafah Pancasila ikut masuk dalam

negara. Cita-cita bangsa tercermin dalam Pembukaan UUD 1945, sehingga

dengan demikian Pancasila merupakan Ideologi Negara.

2) UUD 1945 Sebagai Landasan Konstitusi

Kemerdekaan Indonesia merupakan momentum yang sangat berharga

dimana bangsa kita bisa terlepas dari penjajahan. Tetapi kemerdekaan ini

bukan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia karena :

- Teks Proklamasi secara tegas menyatakan bahwa yang merdeka

adalah bangsa Indonesia, bukan negara (karenatidak memenuhi

syarat adanya negara dalam hal ini tidak adanya pemerintahan).

- Mengingat kondisi seperti ini, maka dengan segera dibentuk Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang bertugas untuk

membuat undang-undang. Maka, pada 18 Agustus 1945 telah

terbentuk UUD 1945 sehingga secara resmi berdirilah Negara

Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jadi, UUD 1945 merupakan

landasan konstitusi NKRI.

3) Implementasi Konsepsi UUD 1945 sebagai Landasan Konstitusi

- Pancasila : cita-cita dan ideologi negara

- Penataan : supra dan infrastruktur politik negara

- Ekonomi : peningkatan taraf hidup melalui penguasaan bumi dan

air oleh negara untuk kemakmuran bangsa.

- Kualitas bangsa : mencerdaskan bangsa agar sejajar dengan

(19)

19

- Agar bangsa dan negara ini tetap berdiri dengan kokoh,

diperlukan kekuatan pertahanan dan keamanan melalui pola

politik strategi pertahanan dan kemanan.

4) Konsepsi Pertama Tentang Pancasila sebagai Cita-Cita dan Ideologi

Negara

a. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan

bertentangan dengan hak asasi manusia.

b. Kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus mendapatkan ridho

Allah SWT karena merupakan motivasi spiritual yang harus diraih

jika negara dan bangsa ini ingin berdiri dengan kokoh.

c. Adanya masa depan yang harus diraih.

d. Cita-cita harus dicapai oleh bangsa Indonesia melalui wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

5) Konsepsi UUD 1945 dalam Mewadahi Perbedaan Pendapat dalam

Masyarakat

Paham Negara RI adalah demokratis, karena itu idealisme Pancasila yang

mengakui adanya perbedaan pendapat dalam kelompok bangsa

Indonesia. Hal ini telah diatur dalam undangundang pelaksanaan tentang

organisasi kemasyarakatan yang tentunya berdasarkan falsafah Pancasila.

6) Konsepsi UUD 1945 dalam Infrastruktur Politik

Infrastruktur politik adalah wadah masyarakat yang menggambarkan

bahwa masyarakat ikut menentukan keputusan politik dalam mewujudkan

cita-cita nasional berdasarkan falsafah bangsa. Pernyataan bahwa tata cara

(20)

20

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Konstitusi adalah keseluruhan dari peraturan-peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dalam suatu masyarakat. Landasan hukum dapat

diartikan peraturan baku sebagai tempat terpijak atau titik tolak dalam melaksanakan

kegiatan-kegiatan tertentu. Landasan hubungan UUD 1945 dan Negara Kesatuan

Republik Indonesia, yaitu pancasila sebagai ideologi negara, UUD 1945 sebagai

landasan konstitusi, implementasi konsepsi UUD 1945 sebagai landasan konstitusi,

konsepsi pertama tentang pancasila sebagai cita-cita dan ideologi negara, konsepsi

UUD 1945 dalam mewadahi perbedaan pendapat dalam masyarakat dan konsepsi

UUD 1945 dalam infrastruktur politik

B. SARAN

(21)

21

DAFTAR PUSTAKA

- Burhanuddin. 1988. Filsafat Pancasilaisme. Jakarta. Bina Aksara

- Sumarsono. 2002. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

-

http://indrapratama-indra.blogspot.co.id/2011/03/i-landasan-hubungan-uud-1945-dan- negara.html diakses pada 21/03/2018 pukul

Referensi

Dokumen terkait

soal pilihan ganda pada setiap soal sehingga siswa dapat memahami tidak menghafal jawaban saja. 5) Guru dapat mengatur batas waktu pengumpulan tugas atau pengerjaan kuis,

Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan pada hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Jadi, hipotesis pertama menyatakan bahwa variabel Actual atau

Untuk mengganti/merubah item pada listbox, pilih dan click item dilistbox akan muncul item tersebut pada text3, lalu clicklah tombol Edit item tersebut akan hilang pada

Hal ini berarti bahwa hipotesis 1 (H1) yang menyatakan bahwa variabel Orientasi Kerja, dan Budaya Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ketiga hasil analisis keberadaan pengaruh hari terhadap kadar etanol pada ketiga perasan buah memberikan hasil yang sama sehingga diperoleh kesimpulan yang sama.. Kesimpulan

Tabel 4 menunjukkan kadar air daging sapi tertinggi dimiliki oleh bangsa sapi PO dengan 72,28%, sedangkan kadar air pada faktor umur menunjukkan semakin tua sapi akan

Koefisien korelasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui kuat atau lemahnya serta arah dan hubungan antara kualitas produk, kualitas layanan dengan kepuasan