KARAKTERISTIK BAHASA INDONESIA ILMIAH
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh
Rahmi Rahmayati, S.Pd., M.Pd.
OLEH :
JOKO CAHYONO 16040704039
NADIA YULISTIANI 16040704044
AUDY CLARA PUSPITA 16040704095
SURYA NOVINDA ISNAINI 16040704126 ADITYA DARMAWAN ZAKARIA 16040704155
S1 ILMU HUKUM 2016–C
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS SOSIAL DAN HUKUM
ILMU HUKUM
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Saat ini, pada era globalisasi khususnya di indonesia perkembangan bahasa indonesia di kalangan dewasa, remaja dan anak-anak telah mengalami perubahan yang cukup signifikan seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Perkembangan itu menjadikan para remaja yang tidak bisa menyaring budaya lain akan menyebabkan remaja akan menggunakan bahasa yang tidak baku yakni bahasa alay.1
Kemampuan berbahasa Indonesia yang baik juga kurang dipahami oleh masyarakat pada zaman sekarang ini baik secara lisan maupun tulis. Selain dikarenakan kemajuan teknologi, hal ini juga disebabkan oleh pengaruh dialek daerah asalyang sangat melekat pada masyarakat dan bahkan terkadang mereka tidak menyadari bahwa mereka melakukan kesalahan dalam berbahasa.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kebutuhan akan kemampuan berbahasa ilmiah sangatlah diperlukan bagi masyarakat khususnya mahasiswa untuk memenuhi kebutuhan tugas, diskusi, skripsi dan dunia pekerjaan yang tentunya memerlukan bahasa resmi.
Oleh karena itu, makalah yang berjudul “Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah” ini kami buat untuk masyarakat dan mahasiswa pada khususnya agar dapat memperdalam
pemahaman mengenai bahasa indonesia ilmiah yang baik dan benar dan dapat dimanfaatkan untuk saat ini dan seterusnya.
I.2 Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa indonesia ilmiah? 2. Bagaimana Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah?
I.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan bahasa indonesia ilmiah. 2. Untuk mengetahui bagaimana Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah.
I.4 Manfaat penulisan
I.4.1 Bagi penulis :
Diharapkan dengan makalah ini dapat melatih kemahiran tata cara penulisan dalam pembuatan makalah, skripsi dan lain-lain
I.4.2 Bagi mahasiswa :
Makalah ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan penggunaan bahasa Indonesia ilmiah baik dalam pengerjaan tugas, skripsi dan lainnya. Sehingga mahasiswa tidak lagi kebingungan bagaimana karakteristik bahasa Indonesia ilmiah itu.
I.4.3 Bagi masyarakat :
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Bahasa Indonesia Ilmiah
Bahasa merupakan alat komunikasi antarmanusia untuk melahirkan pikiran dan perasaannya. Para ahli mengartikan bahasa menurut versi dan pemahamannya sendiri-sendiri. Namun, pada dasarnya antara seorang dengan lainnya tidak jauh berbeda. Lado (1961:2) menjelaskan “languange is primarily an instrument of communication among human
being in community.” (bahasa adalah alat komunikasi utama antarmanusia dalam
masyarakat). Adapun Strurtevan (1950:2) memaparkan bahwa “ a language is interact.” ( bahasa adalah sistem simbol lisan yang sewenang-wenang, yang dipakai oleh anggota-anggota kelompok sosial untuk saling bekerja sama dan saling mempengaruhi).
Dalam kehidupan sehari-hari bahasa indonesia dapat digunakan untuk berkomunikasi dalam segala kepentingan, misalnya kepentingan komunikasi, budaya, politik, bisnis, dan komunikasi ilmiah dan keilmuan.penggunaan bahasa indonesia untuk komunikasi ilmiah ini sangat jelas menunjukan bahwa salah satu fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa ilmu.
Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kepentingan komunikasi ilmiah disebut bahasa Indonesia ilmiah. Lebih lanjut, Suparno dkk. (1994:2) menjelaskan bahwa bahasa
indonesia ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menyampaikan buah pikiran yang bersifat ilmiah, bersituasi resmi dengan unsur-unsur kebahasaan yang bersifat baku. Senada dengan pendapat diatas, Yonohudiyono dkk. (1994) menyatakan bahwa Bahasa Indonesia Ilmiah adalah salah satu ragam bahasa yang tidak termasuk ke dalam ragam dialek, dipakai dalam suasana resmi oleh para cendikiawan untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan secara tulis maupun lisan.
II.2 Karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah
Suparno dkk. (1994 : 2-14) menjelaskan bahwa karakteristik bahasa Indonesia ilmiah itu (1) lugas dan jelas, (2) objektif, (3) cendekia, (4) ringkas dan padat, (5) konsisten dan (6) gagasan sebagai pangkal tolak.
II.2.1 Lugas dan Jelas
Lugas diartikan mengandung makna apa adanya, gagasannya jelas, tidak
1. Para pendidik kadang-kadang terkena akibat ulah sebagian anak-anak, mempunyai tugas yang berat.
2. Regenerasi dalam organisasi siswa intra sekolah biasanya dilakukan dengan cara pemilihan. Pengurus terpilih dapat berasal dari kelas satu, dua, atau tiga. Selama proses pemilihan, bapak dan ibu guru selalu membimbingnya.
Dengan demikian, peran sebagai pembimbing yang dilakukan oleh bapak dan ibu guru berjalan secara proporsional.
Jelas berarti gamblang, tegas, dan tidak meragukan. BahasaIndonesia ilmiah
berfungsi sebagai alat pengungkap gagasan ilmiah secara jelas. Agar gagasan yang diungkapkan jelas, bahasa yang digunakan harus jelas. Bahasa yang jelas itu tidak hanya membantu penulis mengungkapkan gagasannya secara jelas, tetapi juga membantu pembaca untuk menangkap gagasan yang dikandung tulisan tersebut. Karena itu pembaca akan lebih mudah memahami gagasan yang diungkapkan dengan bahasa yang jelas. Contoh :
1. Penanaman moral di sekolah merupakan kelanjutan penanaman moral di rumah. Penanaman moral di sekolah dilaksanakan melalui mata pelajaranpendidikan Moral Pancasila yang merupakan mata pelajaran paling strategis karena langsung menyangkut moral Pancasila. Di samping itu, penanaman moral Pancasila juga diintregasikan ke dalam mata pelajaran Agama, Ilmu pengetahuan sosial, Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa, dan Kesenian .
2. Kalau pada zaman Kalijaga kesenian wayang, termasuk ceritanya, digunakan sebagai media penyebaran, sekarang kesenian wayang itu digunakan sebgaia media penanaman budi pekerti melalui apresiasi 3. Guru bidang studi pendidikan moral pancasila mempunyai keyakinan
terhadap kebenaran pancasila, mempunyai sikap dan tingkah laku yang mencerminkan manusia pancasila, memiliki pengetahuan yang benar tentang pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta bahan peniunjang lainnya.
II.2.2 Objektif
bersifat subjektif, yakni mengemukakan suatu pandangan dari sudut pribadi saja, tanpa memperhatikan sudut pandang orang lain secara umum. Penggunaan frasa saya rasa, kita duga, alangkah, sekiranya itu dipengaruhi oleh emosi pribadi dan menjadikan kualitas keilmiahannya menjadi rendah. Contoh :
1. Tingginya jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional merupakan bukti
bahwa kualitas pendidikan masih rendah.
2. Peraturan Menteri No. 11/2005 yang mewajibkan buku pelajaran berlaku lima tahun akan memicu ketidaksetujuan sebagian masyarakat.
3. Taman-taman bunga di sudut kota itu membuktikan besarnya kepedulian warga pda keindahan lingkungan.
4. Berdasarkan pertimbangan itu pemerintah berusaha sekuat tenaga mencari bantuan dana pembinaan bagi generasi muda.
II.2.3 Cendekia
Bahasa Indonesia ilmiah bersifat cendekia, maksudnya bahasa itu mampu digunakan unutk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Moelino (1989:29) menyatakan bahawa bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat, seksama dan abstrak. Kalimatnya mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya sejalan dengan proposisi logika. Jika sebuah kalimat digunakan untuk mengungkapkan dua buah, dan tiap-tiap gagasan itu memiliki hubungan kausalitas, dua proposisi beserta hubungannya itu harus tampil secara jelas dalam kalimat. Contoh :
1. Pada era global ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia yang disebabkan oleh pengaruh budaya Barat yang masuk ke Indoneisa.
2. Kemajuan informasi pada era global ini dikhawatirkan akan menyebabkan pergeseran nila-nilai moral bangsa Indonesia ke arah budaya barat yang tidak selalu sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.
II.2.4 Ringkas dan Padat
Bahasa keilmuan berciri ringkas dan padat, artinya pemakaian unsur bahasadi dalamnya hemat. Unsur-unsur yang tidak diperlukan karena tidak fungsional dalam mengungkapkan gagasan dibuang. Contoh :
Dapat disempurnakan menjadi
Nilai etis tersebut menjadi pedoman hidup bagi setiap warga negara Indonesia.
2. Pendidikan agama di sekolah dasar tidak akan terlakasana dengan baik tanpa adanay dukungan dari orang tua.
Dapat disempurnakan menjadi
Pendidikan agama di sekolah dasar tidak akan terlakasana dengan baik tanpa dukungan dari orang tua.
II.2.5 Konsisten
Bahasa keilmuan berciri konsisten, artinya harus bersifat ajeg, taat azas, selaras dan tidak berubah-ubah. Unsur-unsur bahasa berupa pembentukan kata dan tata tulis (penggunaan ejaan dan tanda-tanda baca) digunakan sebagai kaidah yang berlaku dan konsisten. Contoh :
1. Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, telah disiapkan kendaraan yagn cukup. Pengusaha akan diimbau mengoperasikan smeua kendaraan ekstra.
Dapat disempurnakan menjadi
Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua kendaraan ekstra. 2. Perlucutann senjata di Bosnia itu tidak penting untuk muslim Bosnia. Unutk
mereka, yang penting adalah pencabutan embargo persenjataan. Dapat disempurnakan menjadi
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.
II.2.6 Gagasan sebagai Pangkal Tolak
Gagasan sebagai pangkal tolak bahasa Indonesia keilmuan. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat bahasa keilmuan berorientasi pada kalimat pasif, bukan kalimat aktif. Contoh :
1. Perlu diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam penanaman Pancasila.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
III.1.1 Kesimpulan 1
Bahasa merupakan alat komunikasi antarmanusia untuk melahirkan pikiran dan perasaannya. Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kepentingan komunikasi ilmiah disebut bahasa Indonesia ilmiah. Lebih lanjut, Suparno dkk. (1994:2) menjelaskan bahwa bahasa indonesia ilmiah merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan untuk menyampaikan buah pikiran yang bersifat ilmiah, bersituasi resmi dengan unsur-unsur kebahasaan yang bersifat baku. Senada dengan pendapat diatas, Yonohudiyono dkk. (1994) menyatakan bahwa Bahasa Indonesia Ilmiah adalah salah satu ragam bahasa yang tidak termasuk ke dalam ragam dialek, dipakai dalam suasana resmi oleh para cendikiawan untuk mengomunikasikan ilmu pengetahuan secara tulis maupun lisan.
III.1.2 Kesimpulan 2
Bahwa karakteristik bahasa Indonesia ilmiah itu (1) lugas dan jelas, (2) objektif, (3) cendekia, (4) ringkas dan padat, (5) konsisten dan (6) gagasan sebagai pangkal tolak.
III.2 Saran
III.2.1 Bagi Penulis
Penulis harusnya dapat meningkatkan tata cara penulisan yang baik dengan cara melatih kemampuan menulis yang baik dan benar menurut ejaan bahasa Indonesia disetiap tugas mata kuliah.
III.2.2 Bagi Mahasiswa
Mahasiswa harusnya dapat meningkatkan tata cara penulisan yang baik dengan cara melatih kemampuan menulis yang baik dan benar menurut ejaan bahasa Indonesia disetiap tugas mata kuliah.
III.2.3 Bagi Masyarakat