• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menentukan Rute Optimal Pendistribusian Produk Minuman Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan Dengan Menggunakan Algoritma Branch And Bound Dan Algoritma Nearest Neighbor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Menentukan Rute Optimal Pendistribusian Produk Minuman Pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan Dengan Menggunakan Algoritma Branch And Bound Dan Algoritma Nearest Neighbor"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Graf merupakan salah satu cabang ilmu matematika yang dapat digunakan

dalam membantu persoalan diberbagai bidang seperti masalah komunikasi,

transportasi, distribusi, aliran air, aliran listrik dan lain sebagainya. Salah satu

kegunaan graf yang cukup penting adalah dalam hal pemilihan path terpendek dimana

untuk mencari path terpendek dari simpul t (simpul awal) ke simpul s (simpul tujuan)

adalah mencari jalur yang berbeda dari simpul t ke s dengan bobot yang seminimal

mungkin. Bobot dalam graf adalah nilai yang diberikan pada setiap jalurnya. Bobot

tersebut dapat menyatakan diameter, panjang, jarak antar tempat, waktu pengiriman,

ongkos pengiriman dan lain sebagainya.

Persoalan Travelling Salesman Problem (TSP) termasuk persoalan yang sangat

terkenal di dalam teori graf. Persoalan ini diilhami oleh masalah seorang pedagang

yang berkeliling mengunjungi sejumlah kota. Persoalan ini menentukan sirkuit

terpendek yang harus dilalui oleh seorang pedagang bila pedagang itu berangkat dari

sebuah kota asal dan menyinggahi setiap kota tepat satu kali dan kembali ke kota asal

keberangkatan (Rinaldi Munir, 2003: 355).

Dalam Travelling Salesman Problem terdapat beberapa algoritma diantaranya

adalah algoritma Branch and Bound, algoritma Nearest Neighbor dan algoritma

Cutting Plane. Algoritma Branch and Bound adalah sebuah teknik penyelesaian

langkah-langkah untuk semua kemungkinan solusi tanpa mempertimbangkannya satu

demi satu. Algoritma Nearest Neighbor adalah algoritma heuristic yang mudah untuk

diimplementasikan dan biasanya menghasilkan hasil yang bermutu. (William J. Cook,

(2)

masalah program integer linier yang berawal optimal. (Ir. Tjutju Dimyati.

1987:178). Berikut adalah sedikit gambaran tentang kelebihan dan kekurangan

beberapa algoritma yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan Travelling

Salesman problem.

Tabel 1.1

Kelebihan dan Kekurangan Algoritma Dalam TSP

Algoritma Kelebihan Kekurangan

Branch

and Bound

- Solusi yang dihasilkan

merupakan solusi optimal

- Memakan waktu lama untuk

proses pengerjaanya

- Tingkat kesulitan cukup

tinggi

- Memiliki kompleksitas

waktu (n-1)!

Nearest

Neighbor

- Waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan

sebuah permasalahan cukup

cepat

- Tingkat kesalahan semakin

kecil

- Mudah cara pengerjaanya

- Semakin banyak node yang

dikunjungi maka akan

semakin tidak optimal solusi

yang dihasilkan

- Memiliki kompleksitas

waktu (n-1)!

Cutting

Plane

- Solusi yang dihasilkan

merupakan solusi optimal

- Proses pengerjaanya sangat

lama

- Harus menguasai salah satu

pemograman computer

PT. Coca Cola Bottling Indonesia yang beralamat di Jalan KL.Yos Sudarso

Km.14 Simpang Martubung Medan adalah perusahaan yang bergerak di bidang

industri pembuatan minuman ringan. Barang produksinya meliputi Coca Cola, Sprite,

(3)

Barat, Medan Utara dan Medan Selatan. Kantor penjualan Medan memiliki

outlet-outlet yang penjualannya langsung pada konsumen.

Sistem pendistribusian pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan diawali

dengan pendataan pemesanan yang dilakukan oleh seorang sales sehingga pada proses

pendistribusian, setiap truk sudah diisi barang produksi dengan maksimal.

Pendistribusian dilakukan dengan cara memenuhi permintaan pada setiap lokasi outlet

tanpa mempertimbangkan jarak tempuh sehingga waktu distribusi menjadi lama dan

pengiriman produk menjadi terlambat. PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan

belum memiliki penyusunan rute sehingga dapat berubah sewaktu-waktu yang

berdampak pada ketidaktepatan waktu dalam pendistribusian. Oleh karena itu perlu

dilakukan penyusunan rute yang dapat mempersingkat jarak tempuh dan akhirnya

berdampak pada penghematan biaya distribusi bagi perusahaan.

Untuk penyelesaian persoalan diatas digunakan dua algoritma yang

dibandingkan yaitu algoritma Branch and Bound dan algoritma Nearest Neighbor

dimana indikator pembandingnya adalah kompleksitas waktu dan jarak terpendek

yang dihasilkan sehingga algoritma yang memiliki waktu eksekusi minimum dan

menghasilkan jarak terpendek yang menjadi algoritma terbaik.

Berdasarkan kondisi-kondisi di atas maka penulis memilih judul Tugas Akhir ini

sebagai: “Menentukan Rute Optimal Pendistribusian Produk Minuman pada PT.

Coca Cola Bottling Indonesia Medan dengan Menggunakan Algoritma Branch

and Bound dengan Algoritma Nearest Neighbor.’’

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah bagaimana menentukan

rute optimal pendistribusian produk minuman pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia

Medan dengan menggunakan Algoritma Branch and Bound dengan Algoritma Nearest

(4)

1.3 BATASAN MASALAH

Agar permasalahan tidak menyimpang dari pokok permasalahan maka perlu dibuat

pembatasan masalah yaitu:

1. Pekerjaan yang dianalisa adalah pendistribusian produk minuman di dalam wilayah

Binjai.

2. Perhitungan dilakukan untuk menentukan rute dengan jarak tempuh yang tersingkat

dari rute yang telah ada.

3. Rute yang dianalisa adalah rute yang biasanya dilalui oleh pegawai pada waktu

yang sama untuk wilayah Binjai.

4. Objek Penelitian hanya pada rute satu salesman yang terdiri dari grosir, kantin

lembaga, institusi dan rumah makan.

5. Kondisi jalan dan kepadatan lalu-lintas setiap harinya adalah normal.

6. Hanya meneliti 1 Truk, salesman juga berpengalaman dan memahami tugasnya

dalam mendistribusikan produk ke outlet-outlet.

7. Satu liter bahan bakar untuk alat angkut dapat menempuh jarak rata-rata 9 km.

1.4 TINJAUAN PUSTAKA

Aulia Rahma (2006) dalam jurnalnya menuliskan Travelling Salesman Problem

sebagai salah satu permasalahan optimasi yang bersifat klasik dan Non-Deterministic

Polynomial-time Complete (NPC), di mana tidak ada penyelesaian yang paling

optimal selain mencoba seluruh kemungkinan penyelesaian yang ada. Permasalahan

ini melibatkan seorang travelling salesman yang harus melakukan kunjungan sekali

pada semua kota dalam sebuah lintasan sebelum dia kembali ke titik awal, sehingga

perjalanannya dikatakan sempurna.

Hamdy A. Taha (2007) menjelaskan Travelling Salesman Problem

berhubungan dengan pencarian rute terpendek atau rute terdekat pada n-kota dan dij

yang merupakan jarak antara kota i ke kota j, di mana setiap kota hanya dikunjungi

sekali. Beberapa metode yang digunakan dalam menyelesaikan masalah Travelling

(5)

Secara khusus penyelesaian permasalahan Travelling Salesman Problem dapat

dimodelkan / didefinisikan sebagai berikut :

Minimumkan :

dengan kendala :

1.

X

ij semua bilangan cacah, maka problema disebut

problema program bilangan cacah murni.

2.

X

ijsebagian bilangan cacah dan yang lainnya boleh

tidak, maka disebut problema bilangan cacah campuran.

3.

X

ijsalah satu nol atau satu, problema disebut problema

program bilangan cacah nol-satu (Siagian, 1987).

n

= jumlah kota / lokasi / pelanggan yang akan

dikunjungi (n tidak termasuk tempat asal, yang

(6)

c

ij= biaya / jarak travelling dari kota i ke kota j

Tinjauan Singkat Mengenai Branch and Bound dengan Nearest Neighbor

Pada dasarnya pendekatan Branch and Bound terdiri dari dua prosedur utama yaitu

branching dan bounding. Branching adalah proses mempartisi masalah yang besar

menjadi dua atau lebih masalah kecil (subproblem), sedangkan Bounding adalah

proses menghitung batas bawah pada solusi optimal dari subproblem yang

bersangkutan. Pemrosesan Bounding function yang digunakan hanya dilakukan pada

branch yang baik dan branch yang buruk tidak akan diproses dengan harapan branch

yang baik akan memberikan hasil yang optimal diproses selanjutnya.

Metode Branch and Bound (cabang dan batas) adalah salah satu metode untuk

menghasilkan penyelesaian optimal pemrograman liniear yang menghasilkan

variabel-variabel keputusan bilangan bulat. Sesuai dengan namanya, metode ini membatasi

penyelesaian optimum yang akan menghasilkan bilangan pecahan dengan cara

membuat cabang atas dan bawah bagi masing-masing variabel keputusan yang

bernilai pecahan agar bernilai bulat sehingga setiap pembatasan akan menghasilkan

cabang baru.

Algoritma Branch and Bound diusulkan pertama kali oleh A.H.Land dan

A.G.Doig pada tahun 1960. Sebenarnya algoritma ini dibuat untuk pemrograman

linier (liniear programing). Branch and Bound merupakan metode yang membagi

permasalahan menjadi subregion yang mengarah ke solusi (branching) dengan

membentuk sebuah struktur pohon pencarian (search tree) dan melakukan pembatasan

(7)

semua cabang tree yang menuju solusi, sedangkan proses bound merupakan

menghitung node dengan memperhatikan batas constraint.

Prosedur di dalam branch and bound dilakukan secara berulang secara rekursif

hingga membentuk sebuah pohon pencarian (search tree) dan melakukan proses

bounding dengan menentukan batas atas (upper bound) dan batas bawah (lower

bound).

Ketika tangkai pohon (node) dicabangkan, satu atau lebih node ditambahkan

ke job yang ada di depannya. Pemilihan node untuk cabang yang memiliki jumlah job

paling besar. Sebuah lower bound untuk makespan dihitung berdasarkan

masing-massing node yang dihasilkan.

Konsep utama yang mendasari metode ini adalah dengan membagi dan

menyelesaikan (divide and coquer). Pembagian (pencabangan) dilakukan dengan

membagi gugus dari keseluruhan penyelesaian layak menjadi anak gugus yang lebih

kecil dan kemudian menjadi anak gugus yang lebih kecil lagi (Frederick.S.Hilier dan

Gerald.J.Lieberman, 1994).

Langkah-langkah penyelesaian dengan metode Branch and Bound, yaitu:

1. Gambarkan problem dengan diagraph G = (V,E).

2. Cij

di mana C

= nilai (cost) pada edge (i,j)

ij

3. Dengan definisi nilai (cost) di atas, bangun Cost Matrix dari TSP.

= ∞, jika tidak ada edge antara i dan j.

4. Lakukan reduksi terhadap Cost Matrix , di dapat Reduced Cost Matrix.

5. Gunakan fungsi pembatas (bound) untuk membangun Search Tree dari Reduced

Cost Matrix.

6. Dan seterusnya hingga didapat solusi yang diinginkan.

Pada metode Nearest Neighbor pemilihan lintasan akan dimulai pada lintasan

yang memiliki nilai jarak paling minimum setiap melalui kota, kemudian akan

memilih kota selanjutnya yang belum dikunjungi dan memiliki jarak yang paling

minimum.

(8)

1. Buat peta aliran yang menggambarkan letak-letak outlet penjualan beserta jarak

antar oulet.

2. Proses pengerjaan dengan melihat outlet dengan jarak terpendek. Setiap mencapai

satu outlet, algoritma ini akan memilih outlet selanjutnya yang belum dikunjungi

dan memiliki jarak yang paling minimum.

3. Perhitungan nilai optimal dengan menjumlah jarak dari awal sampai akhir

perjalanan.

1.5 TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan rute optimal pendistribusian produk

minuman pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan dengan menggunakan

Algoritma Branch and Bound dengan Algoritma nearest Neighbor.

1.6 MANFAAT PENELITIAN

1. Untuk menambah pengetahuan peneliti dan juga menambah wawasan pembaca

mengenai penggunaan Algoritma Branch and Bound dengan Algoritma Nearest

Neighbor pada Travelling Salesman Problem.

2. Sebagai bahan masukan pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan dalam

menentukan rute optimal pendistribusian produk sehingga dapat menimalkan biaya

pengeluaran.

1.7 METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Melakukan studi jurnal, buku, dan artikel di internet yang berubungan dengan

Algoritma Branch and Bound dan Algoritma Nearest Neighbor pada Travelling

Salesman Problem (TSP).

2. Mengumpulkan data program pendistribusian barang yang bersumber dari PT.

(9)

3. Mengolah data dengan menggunakan algoritma Branch and Bound dengan

algoritma Nearest Neighbor dan membandingkan hasil dari kedua algoritma

tersebut.

4. Penarikan kesimpulan, yakni konsep pendistribusian mana yang terbaik untuk

Gambar

Tabel 1.1

Referensi

Dokumen terkait

Papan skor ini menggunakan mikrokontroler ATMega 8535 sebagai penyimpan dan proses program data kemudian ditampilkan kerangkaian seven-segment, keyboard komputer

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar matematika antara yang menggunakan model Pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tounament

Berdasarkan data penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik yang dapat menghasilkan tepung kedelai dengan kadar rafinosa dan stakiosa yang rendah serta warna

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Penanaman Modal Kabupaten Banyumas Tahun 2016 telah disusun berdasarkan Peraturan Menteri

1 markah diberi bagijawapan yang didapati dengan menggunakan nilai yang kurang tepat daripada bahagian ~oalan. Biasanya diikuti dengan tanda v dengan catatan kuantiti yang

Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo Tahun 2013-2018 ini merupakan dokumen perencanaan untuk 5 (lima) tahun ke depan dan sekaligus

Bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pasal 19 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dipandang

In developments of subway infrastructures, representing a temporal schedule for trains is an important task; because an appropriately designed timetable decreases Total