Lampiran1.Flow chart pelaksanaan penelitian.
Mulai
Dipotong bahan yang digunakan sesuai dengan
dimensi pada gambar
Pengelasan menentukan dimensi alat
Memilih bahan
a b
Pengujian alat
Layak?
Analisis data Pengukuran parameter
Lampiran 2.Perhitungan analisis teknis daya heater. Rumus.
Q = m x C x ∆T bahan Q = m x Cp x ∆T kopi Dimana
Q = Jumlah panas yang digunakan untuk memanaskan dan menguapkan air m = bobot bahan yang dikeringkan
C = panas jenis bahan yang digunakan
∆T = kenaikan suhu bahan Cp = kapasitas panas bahan.
Perhitungan analisis kalor yang dibutuhkan untuk memanaskan bahan
Dalam sekali penyangraian dibutuhkan waktu selama 65 menit, maka : Q = 405.120,78 J
3900 �
= 103,87 J/s
Karena efisiensi alat sebesar 80%, maka besarnya daya yang dibutuhkan yaitu : Q = 103,87 J/s
0,8
Lampiran 3. Perhitungan rpm dan panjang sabuk V Perhitungan rpm
Motor listrik 1 HP dengan jumlah putaran permenit sebesar 1420 rpm dan speed reducer dengan perbandingan 1:40.
Sehingga didapat jumlah putaran permenit = 1420 rpm 40
= 35,5 rpm SD (penggerak) = SD (yang digerakkan)
dimana :S = Kecepatan putar puli (rpm) D= Diameter puli (mm)
Rpm memutar puli speed reducer 5
6x 1420 rpm = 1183 rpm Jadi rpm di speed reducer menjadi
1183
40 = 29.5 rpm
Rpm dari speed reducer ke poros pengaduk
6
10 x 29.5 = 17.7 rpm
Perhitungan panjang sabuk V
L = 2C + 1,57(D + d) +(D−d) 4C
dimana:L = Panjang efektif sabuk (mm)
C = Jarak antara kedua sumbu roda transisi (mm)
1. Panjang sabuk V dari motor listrik ke speed reducer
L = 2(320) + 1,57(50,8 + 50,8) + (50,8−50,8) 4(320)
L = 799,512 mm L = 31,477 inch
2. Panjang sabuk V dari speed reducerke poros pengaduk
L = 2(520) + 1,57(101,6 + 50,8) + (101,6−50,8) 4(520)
Lampiran 4. Spesifikasi alat
Silinder penyangraian = Stainless steel
Rangka = Besi siku
Pengukur suhu = Termokontrol dan Termometer 6. Transmisi
Puli motor listrik = 3 inch
Puli speed reducer = 6 inch
Puli poros pengaduk = 10 inch
Lampiran 5. Prinsip kerja alat
Lampiran 6.Kapasitas efektif alat Tabel 3. Kapasitas efektif alat
Percobaan Waktu penyangraian (menit)
Berat setelah disangrai (kg)
Kapasitas alat = Berat Setelah Disangrai
waktu =
3,15 kg
70 menit x 60 menit = 2,70
Ulangan II
Kapasitas alat = Berat Setelah Disangrai
waktu =
3,25 kg
65 menit x 60 menit = 3,00
Ulangan III
Kapasitas alat = Berat Setelah Disangrai
waktu =
3,20 kg
60 menit x 60 menit = 3,20
Kapasitas Alat = Rataan Berat Setelah Disangrai Waktu
= 3,20 kg
Lampiran 7. Analisis ekonomi 1. Unsur Produksi
1. Biaya Pembuatan Alat (P) = Rp. 5.500.000 efektif berdasarkan tahun 2015) 2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT) 1. Biaya penyusutan (D)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel 4.Perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
Tabel 5.Perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun D
b. Biaya tidak tetap (BTT) 1. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi = 1,2%(P−S)
100 jam
= 1,2%(Rp .5.500.000−Rp .550.000) 100 jam
= Rp. 594/jam 2. Biaya listrik
Motor listrik 0,5 HP = 0,373 kW
= 0,373 kW x Rp. 1.352/kWh (Gol tarif R-1/TR) = Rp. 504,296/jam
Hieater =129,83 kW x 1.352/kWh =Rp. 175,54/jam
Biaya operator
Diperkirakan upah operator untuk mengoperasikan alat adalah sebesar Rp.18.000/jam.
Biaya tidak tetap (BTT) = biaya reparasi + upah operator + biaya listrik = Rp. 594 + Rp. 18.000 + Rp. 679,8
= Rp. 19.273,8/jam
Biaya pokok = [BT
x + BTT]C
Tabel 6.perhitungan biaya pokok tiap tahun
Lampiran 8. Break even point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5 = Rp. 1.451.994/tahun
Biaya tidak tetap (V) = Rp. 19.273,8 (1 jam =2,96 Kg) = Rp. 6511,41 /Kg
Penerimaan setiap produksi (R) = Rp.12.000/Kg (harga ini diperoleh dari perkiraan di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mengiris sebanyak : N = F
(R−V)
= Rp .1.451.994/tahun
(Rp .12.000/Kg − Rp .6511 ,41/Kg )
Lampiran 9.Net present value
= 296.161.643,2+ 383.240 = 296.544.883,2
Pembiayaan= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja x (P/F.7,5%.n) Tabel 7. Perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun BP
/F.7,5%.n) Pembiayaan
1 6703,04 2,96 2058 0,9302 37.982.647,03.
2 6713,34 2,96 2058 0,8654 35.390.982,15
3 6724,63 2,96 2058 0,8058 33.009.028,17
4 6736,76 2,96 2058 0,7489 30.733.497,61
5 6749,81 2,96 2058 0,6968 28.650.801.22
Total 165.766.956,2
Jumlah COF = Rp. 5.500.000 + Rp. 165.766.956,2 = Rp. 171.266.956,2
NPV 7.5% = CIF – COF
= Rp. 296.544.883,2– Rp. 171.266.956,2 = Rp. 125.277.927
Lampiran 10.Internal rate of return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) adalah suatu tingkatan discount rate, pada discount rate dimana diperolah B/C ratio = 1 atau NPV = 0. Harga IRR dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: IRR = i1 – NPV 1
= 263.511.456,8 + 312.070 = 263.823.526.8
Pembiayaan= biaya pokok x kapasitas alat x jam kerja x (P/F.12%.n) Tabel 8. Perhitungan pembiayaan 12% tiap tahun
Tahun BP
Jumlah COF = Rp. 5.500.000 + Rp. 147.629.817,2 = Rp. 153.129.817,2
NPV 12% = CIF – COF
= Rp. 263.823.526,8 – Rp.153.129.817,2 = Rp. 110.693.709,6
Karena nilai X dan Y adalah positif maka digunakan rumus: IRR = i1 –
NPV 1
(NPV 2−NPV 1) (i1 – i2)
= 12% + 125.277.927
125.277.927 −110.693.709,6 x (12% - 7.5%)
= 12% + (8,5 x 4,5%) = 50,25 %
Lampiran 11.Gambar teknik modifikasi alat penyangrai kopi mekanis tipe rotari
POROS PENGADUK
Lampiran 12.Gambar alat
Tampak samping
Lampiran 13. Komponen alat
Silinder penyangraian
Motor listrik
Pulli
Lampiran 14. Hasil sangrai
Biji kopi kering sebelum disangrai
Lampiran 15. Tarif listrik
PENETAPAN
PENYESUAIAN TARIF TENAGA LISTRIK BULAN APRIL 2015
SUMBER .PT. PLN
1.468,25 1.468,25
4 R-3/TR 6.600 VA ke atas 1.468,25 1.468,25
5 B-2/TR 6.600 VA sampai
200 kVA
1.468,25 1.468,25
6 B-3/TM Di atas 200 kVA
1.468,25 1.468,25
10 P-2/TM Di atas 200 kVA
11 P-3/TR 1.468,25 1.468,25
12 L/TR, TM,
TT