• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Berbagai Level Kecepatan RPM pada Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe Rotari (Modifikasi) terhadap Kualitas Hasil

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Berbagai Level Kecepatan RPM pada Alat Penyangrai Kopi Mekanis Tipe Rotari (Modifikasi) terhadap Kualitas Hasil"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kopi adalah suatu jenis tanaman tropis, yang dapat tumbuh dimana saja, terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dengan temperatur yang sangat dingin atau daerah-daerah tandus yang memang tidak cocok bagi kehidupan tanaman. Mutu kopi yang baik sangat tergantung pada jenis bibit yang ditanam, keadaan iklim, tinggi tempat, dan lain-lain. Kesemuanya ini dapat mempengaruhi perkembangan hama penyakit. Demikian pula cuaca pun sangat berpengaruh terhadap produksi (AAK, 1988).

Kopi bubuk merupakan salah satu produk kebutuhan rumah tangga yang sudah tersedia di berbagai tempat penjualan baik di perkotaan maupun di pedesaan dengan berbagai macam merek kopi yang tersedia. Bagi seorang dan rumah tangga, kebutuhan akan kopi bubuk dirasa sangatlah perlu untuk melengkapi persediaan barang konsumsi terkait dengan kehidupan berinteraksi sosial dalam bermasyarakat. Keberadaan kopi bubuk bagi seseorang apalagi sebagai penikmat kopi adalah sangat membantu dalam berbagai aktifitas atau bisa dikatakan seseorang akan lebih bersemangat dalam beraktifitas setelah minum kopi (Spillane, 1990)

Selain kopi digunakan sebagai minuman kenikmatan, juga dibutuhkan untuk penyedap berbagai panganan, mulai dari tar, moka atau kue hingga es buah serta es krim moka yang terkenal dan disukai masyarakat. Itulah sebabnya komoditi kopi dalam dunia perdagangan internasional digolongkan dalam komoditi pangan kenikmatan (Spillane, 1990).

(2)

2

2

Selama ± 30 tahun yang terakhir ini perkembangan dibidang teknologi pengolahan kopi lebih terbatas dibandingkan dengan perkembangan dibidang budidaya. Namun demikian ada juga perkembangan yang cukup maju, yaitu mengenai masalah fermentasi. Disamping itu ada pula perkembangan dibidang peralatan, yaitu antara lain alat pengupas (pulper), alat pengering dan sortasi, serta alat penyangrai (roaster) yang semuanya itu ditujukan ke arah peningkatan dan ke arah efisiensi (AAK, 1988).

Pengolahan kopi rakyat harus dilakukan dengan tepat waktu, tepat cara dan tepat jumlah. Buah kopi hasil panen, seperti halnya produk pertanian yang lain, perlu segera diolah menjadi bentuk akhir yang stabil agar aman untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu. Kriteria mutu biji kopi yang meliputi aspek fisik, cita rasa dan kebersihan serta aspek keseragaman dan konsistensi sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan proses produksinya. Oleh karena itu, tahapan proses dan spesifikasi peralatan pengolahan kopi yang menjamin kepastian mutu yang terjadi penyimpanan dapat dikoreksi secara cepat dan tepat. Sebagai langkah akhir, upaya perbaikan mutu akan mendapatkan hasil yang optimal jika disertai dengan mekanisme tata niaga kopi rakyat yang berorientasi pada mutu (AAK, 1988).

Pembuatan kopi bubuk banyak dilakukan oleh petani, pedagang pengecer, industri kecil dan pabrik. Pembuatan kopi bubuk oleh petani biasanya hanya dilakukan secara tradisional dengan alat-alat sederhana. Hasilnya pun biasanya hanya dikonsumsi sendiri atau dijual bila ada pesanan. Sedangkan pembuatan kopi bubuk oleh pabrik biasanya dilakukan secara modern dengan skala yang

(3)

3

3

cukup besar dengan menggunakan alat penyangrai (Tim Karya Tani Mandiri, 2010).

Penyangraian kopi hingga pada saat sekarang ini masih banyak menggunakan peralatan manual ataupun yang disebut secara tradisional yaitu dengan menggunakan kuali dan pengadukannya pun menggunakan tenaga manusia dan menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar. Hal ini kurang efektif dan efisien bagi manusia.

Untuk mengatasi keterbatasan serta tidak efektif dan tidak efisiensi cara manual ini, maka dirancanglah suatu alat penyangrai kopi mekanis. Untuk mendapatkan hasil sangrai yang baik, pengaturan kecepatan perlu diperhatikan. Penelitian ini dilakukan untuk menguji alat penyangrai kopi tipe rotari pada berbagai tingkat kecepatan putaran terhadap hasil dan kualitas kopi yang baik.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecepatan putaran pada alat penyangrai kopi mekanis tipe rotari terhadap uji organoleptik (warna), rendemen dan kapasitas olah.

Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan bagi penulis untuk menyusun skripsi yang merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

2. Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. 3. Sebagai informasi bagi masyarakat dalam pemanfaatan alat penyangrai

kopi mekanis tipe rotari untuk mempermudah proses pekerjaan.

(4)

4

4 Hipotesis Penelitian

Ada pengaruh berbagai tingkatan kecepatan putaran alat penyangrai kopi mekanis tipe rotari terhadap hasil uji organoleptik (warna), rendemen dan kapasitas olah.

Referensi

Dokumen terkait

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam

penyerapan/realisasi anggaran dan target kinerja selama satu tahun di awal tahun (TW.1). • Cetak laporan dalam bentuk pdf

Untuk bermacam - macam dokter spesialis tersebut, kebutuhan akan persediaan obat bervariasi dari harga obat puluhan ribu rupiah hingga mencapai ratusan ribu rupiah, juga penulisan

Terpenuhinya kebutuhan mebeleur kantor camat dan kantor lurah serta meningkatnya kinerja karyawan dalam bekerja. 100%

Tercapainya ketahanan aset pemerintah dalam rangka pemeliharaan inventaris kantor. 90%

Biasanya anak anak diberi kegiatan belajar yang berupa latihan yang diberikan oleh pihak sekolah dengan maksud pengulangan materi yang diberikan sekolah agar diulang dirumah

perencanaan, standr pelayanan, IKM, dan laporan kinerja Kecamatan Payakumbuh Barat. Terlaksananya dokumen perencanaan, standar pelayanan, IKM, dan laporan

(2) Lumbung sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan papan nama berukuran minimal 1 x 1 meter yang bertuliskan Lumbung Sosial Penanggulangan