• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Sifat Fisika dan Kimia Tanah pada Lahan Karet dengan Beberapa Jenis Vegetasi yang Tumbuh di Kebun PTP.Nusantara III Gunung Para

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Sifat Fisika dan Kimia Tanah pada Lahan Karet dengan Beberapa Jenis Vegetasi yang Tumbuh di Kebun PTP.Nusantara III Gunung Para"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1. Diagram alir penelitian

Sampel tanah yang diambil dari

lahan dengan jenis vegetasi :

- Mucuna bracteata

- Rumput - Paku harupat - Tanpa vegetasi

- Tekstur tanah

- Bahan organik tanah - Kerapatan massa tanah - Kerapatan partikel tanah - Porositas tanah

- Kadar air kapasitas lapang - Permeabilitas tanah - pH tanah

- Kandungan nitrogen total tanah

- Kandungan fosfat tersedia tanah

(2)

Lampiran 2. Hasil analisis sifat fisika tanah

Perhitungan kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, dan laju permeabilitas tanah pada tanah dengan vegetasi rumput kedalaman 5 cm

Parameter BTKO (g) Volume partikel tanah (ml) Laju permeabilitas (cm/jam)

Lokasi I 101,51 40 6,44

Lokasi II 119,95 50 5,75

Lokasi III 109,81 45 7,29

Rata-rata 110,42 45 6,5 (Agak cepat)

Dimana:

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering)

Volume tanah total (Vt) = Volume ring sampel = πr2t

= (3,14)(2,45 cm)2 (5 cm)

= 94,24 cm3

Kerapatan massa tanah (bulk density)

Ms = 110,42 g

Kerapatan partikel tanah (particle density)

(3)

Perhitungan kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, dan laju permeabilitas tanah pada tanah dengan vegetasi rumput kedalaman 25 cm

Parameter BTKO (g) Volume partikel tanah (ml) Laju permeabilitas (cm/jam)

Lokasi I 116,97 45 3,40

Lokasi II 121,59 55 4,15

Lokasi III 115,17 45 6,97

Rata-rata 117,91 48,33 4,84 (Sedang)

Dimana:

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering)

Volume tanah total (Vt) = Volume ring sampel = πr2t

= (3,14)(2,45 cm)2(5 cm)

= 94,24 cm3

Kerapatan massa tanah (bulk density)

Ms = 117,91 g

Kerapatan partikel tanah (particle density)

(4)

Perhitungan kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, dan laju permeabilitas tanah pada tanah dengan vegetasi paku harupat kedalaman 5 cm

Parameter BTKO (g) Volume partikel tanah (ml) Laju permeabilitas (cm/jam)

Lokasi I 102,30 45 6,45

Lokasi II 116,97 50 5,94

Lokasi III 105,38 45 6,70

Rata-rata 108,22 46,67 6,40 (Agak cepat)

Dimana:

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering)

Volume tanah total (Vt) = Volume ring sampel = πr2t

= (3,14)(2,45 cm)2(5 cm)

= 94,24 cm3

Kerapatan massa tanah (bulk density)

Ms = 108,22 g

Kerapatan partikel tanah (particle density)

(5)

Perhitungan kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, dan laju permeabilitas tanah pada tanah dengan vegetasi paku harupat kedalaman 25 cm

Parameter BTKO (g) Volume partikel tanah (ml) Laju permeabilitas (cm/jam)

Lokasi I 121,70 50 3,21

Lokasi II 104,20 45 3,43

Lokasi III 120,46 50 2,57

Rata-rata 115,45 48,33 3,07 (Sedang)

Dimana:

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering)

Volume tanah total (Vt) = Volume ring sampel = πr2t

= (3,14)(2,45 cm)2(5 cm)

= 94,24 cm3

Kerapatan massa tanah (bulk density)

Ms = 115,45 g

Kerapatan partikel tanah (particle density)

(6)

Perhitungan kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, dan laju permeabilitas tanah pada tanah dengan vegetasi Mucuna bracteata kedalaman 5 cm

Parameter BTKO (g) Volume partikel tanah (ml) Laju permeabilitas (cm/jam)

Lokasi I 121,02 50 5,60

Kerapatan massa tanah (bulk density)

Ms

= 109,77 g

Kerapatan partikel tanah (particle density)

(7)

Perhitungan kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah dan laju permeabilitas tanah pada tanah dengan vegetasi Mucuna bracteata kedalaman 25 cm

Parameter BTKO (g) Volume partikel tanah (ml) Laju permeabilitas (cm/jam)

Lokasi I 110,82 45 3,25

Lokasi II 123,17 55 2,11

Lokasi III 103,60 45 3,10

Rata-rata 112,53 48,33 2,82 (Sedang)

Dimana:

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering)

Volume tanah total (Vt) = Volume ring sampel = πr2t

= (3,14)(2,45 cm)2(5 cm)

= 94,24 cm3

Kerapatan massa tanah (bulk density)

Ms = 112,53 g

Kerapatan partikel tanah (particle density)

(8)

Perhitungan kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, dan laju permeabilitas tanah pada lahan tanpa vegetasi kedalaman 5 cm

Parameter BTKO (g) Volume partikel tanah (ml) Laju permeabilitas (cm/jam)

Lokasi I 116,82 50 3,21

Lokasi II 113,46 50 2,50

Lokasi III 114,28 45 2,69

Rata-rata 114,85 48,33 2,80 (Sedang)

Dimana:

BTKO = Berat tanah kering oven (massa tanah kering)

Volume tanah total (Vt) = Volume ring sampel = πr2t

= (3,14)(2,45 cm)2(5 cm)

= 94,24 cm3

Kerapatan massa tanah (bulk density)

Ms = 114,85 g

Kerapatan partikel tanah (particle density)

(9)

Perhitungan kerapatan massa tanah, kerapatan partikel tanah, porositas tanah, dan laju permeabilitas pada lahan tanpa vegetasi kedalaman 25 cm

Parameter BTKO (g) Volume partikel tanah (ml) Laju permeabilitas (cm/jam)

Lokasi I 118,72 50 2,10

Kerapatan massa tanah (bulk density)

Ms = 118,49 g

Kerapatan partikel tanah (particle density)

(10)

Perhitungan kandungan bahan organik tanah

Jenis vegetasi Kadar C organik (%) Bahan organik tanah (%)

Paku harupat 0,85 1,47

Rumput 0,75 1,29

Mucuna bracteata 0,71 1,22

Tanpa vegetasi 0,66 1,14

Bahan organik tanah (%) = % C organik × 1,724

Perhitungan:

Bahan organik tanah dengan vegetasi paku harupat

Bahan organik tanah (%) = 0,85% × 1,724

= 1,47%

Bahan organik tanah dengan vegetasi rumput

Bahan organik tanah (%) = 0,75% × 1,724

= 1,29%

Bahan organik tanah dengan vegetasi Mucuna bracteata

Bahan organik tanah (%) = 0,71% × 1,724

= 1,22%

Bahan organik tanah tanpa vegetasi

(11)

Perhitungan kadar air kapasitas lapang

Jenis vegetasi BTB (g) BTKO (g) Kadar air kapasitas lapang (%)

Paku harupat 149,38 105,13 42,09

Rumput 158,64 109,58 44,77

Mucuna bracteata 165,41 117,34 40,97

Tanpa vegetasi 168,32 125,48 34,14

Dimana : BTB = Berat tanah basah

BTKO = Berat tanah kering oven

Kadar air kapasitas lapang =

BTB – BTKO

BTKO

×100%

Perhitungan:

Kadar air kapasitas lapang tanah dengan vegetasi paku harupat

Kadar air kapasitas lapang =

149,38 g – 105,13 g

105,13 g

×100%

= 42,09 %

Kadar air kapasitas lapang tanah dengan vegetasi rumput

Kadar air kapasitas lapang =

158,64 g – 109,58 g

109,58 g

×100%

= 44,77 %

Kadar air kapasitas lapang tanah dengan vegetasi Mucuna bracteata

Kadar air kapasitas lapang =

165,41 g – 117,34 g

117,34 g

×100%

= 40,97 %

Kadar air kapasitas lapang tanah tanpa vegetasi

Kadar air kapasitas lapang =

168,32 g – 125,48 g

(12)

Lampiran 3. Hasil analisis sifat kimia tanah di laboratorium

Hasil analisis sifat kimia tanah pada tanah dengan vegetasi paku harupat

Parameter pH Kadar

C-masam Sangat rendah Rendah Rendah Sedang

Hasil analisis sifat kimia tanah pada tanah dengan vegetasi rumput

Parameter pH Kadar

C-masam Sangat rendah Rendah Sangat rendah Sedang

Hasil analisis sifat kimia tanah pada tanah dengan vegetasi Mucuna bracteata

Parameter pH Kadar

C-masam Sangat rendah Rendah Sangat rendah Sedang

Hasil analisis sifat kimia tanah pada tanah tanpa vegetasi

Parameter pH Kadar

C-masam Sangat rendah

Sangat

(13)
(14)
(15)
(16)

Lampiran 5. Dokumentasi penelitian

Lahan karet tanpa vegetasi

(17)

Lahan karet dengan vegetasi Mucuna bracteata

(18)

Tanah dalam ring sample sebelum diovenkan

Referensi

Dokumen terkait

berada dalam wilayah terminal yang sering digabung dengan menara pengawas yang berfungsi sebagai tempat memantau pergerakan kenda- raan dan penumpang. d) Tempat tunggu

Bagaimana strategi meningkatkan mutu guru agar dapat memenuhi kuaifikasi yang diharapkan.. Bagaimana strategi pengembangan keprofesian guru dapat disusun secara

PENDIDIKAN JURUSAN STTB/IJAZAH TAHUN TEMPAT KEPALA NAMA SEKOLAH/DV. EKAN

[r]

Formulir Pernyataan Menjual Saham tersebut bisa didapatkan pada Biro Administrasi Efek (BAE) yaitu PT Datindo Entrycom selama Periode Pernyataan Kehendak Untuk Menjual (22 Januari

[r]

[r]

GUBERNUR SULAWESI SELATAN/SEKRETARIS DAERAH KEPALA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI