• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bimbingan dan Konseling id. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Bimbingan dan Konseling id. pdf"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman | 1 BIMBINGAN DAN KONSELING

Salmilah

Prodi PGMI FTIK IAIN Palopo

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Banyak ahli yang telah merumuskan pengertian bimbingan. Di antaranya yang klasik dan sudah cukup lama berkembang di Amerika Serikat serta banyak dikutip oleh para penulis di Indonesia adalah sebagaimana dikemukakan oleh Crow& Crow (1960), Jones (1963), dan Mortensen & Schmuller (1964) sebagai berikut : Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang yang telah terlatih dengan baik dan memiliki kepribadian serta pendidikan yang memadai kepada individu dari semua usia untuk membantu mengatur kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri (Bimo, 1995).

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu-individu dalam menentukan pilihanpilihan dan mengadakan berbagai penyesuaian secara bijaksana dengan lingkungannya. Tujuan utama bimbingan adalah untuk mengembangkan setiap individu sesuai dengan kemampuannya (Fenti, 2010 :3)).

Bimbingan dapat diartikan sebagai bagian dari keseluruhan program pendidikan yang membantu menyediakan kesempatan-kesempatan pribadi dan layanan-layanan petugas ahli dengan mana setiap individu dapat mengembangkan kemampuan-kemampuan dan kecakapan-kecakapannya secara penuh sesuai dengan yang diharapkan. Dari definisi diatas dapat diangkat makna sebagai berikut:

a. Bimbingan merupakan suatu proses, yang berkesinambungan. Bimbingan memiliki tahapan kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.

b. Bimbingan merupakan “helping”, yang identik dengan “aiding, assisting, atau awailing”. Dalam proses bimbingan, pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi berperan sebagai fasilitator.

c. Individu yang dibantu adalah individu yang sedang berkembang dengan segala keunikannya.

(2)

Halaman | 2 yang seorang (konselor) berusaha membantu yang lain (yaitu klien) untuk mencapai pengertian tentang dirinya sendiri dalam hubungan dengan masalah-masalah yang dihadapinya pada waktu yang akan datang.Sedangkan para ahli mengemukakan pengertian konseling sebagai berikut :

a. Maclean mengatakan bahwa: Konseling adalah: “suatu proses yang terjadi dalam hubungan tatap muka antara seorang individu yang terganggu oleh karena masalah-masalah yang tidak dapat diatasinya sendiri dengan seorang pekerja yang profesional, yaitu orang yang telah terlatih dan berpengalaman membantu orang lain mencapai pemecahan-pemecahan terhadap berbagai jenis kesulitan pribadi”.

(3)

Halaman | 3 B. Tujuan dan Fungsi Bimbingan dan Konseling

1. Tujuan Bimbingan Konseling

Setelah memperoleh layanan bimbingan konseling di sekolah, maka tujuan khusus yang ingin dicapai adalah agar siswa dapat :

a. Memiliki kemampuan untuk dapat mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri.

b. Memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan di dalam memahami lingkungannya, termasuk lingkungan sekolah, keluarga dan kehidupan masyarakat yang lebih luas.

c. Memiliki kemampuan dalam mengatasi kesulitan, mengidentifikasi dan memecahkan masalah yang dihadapinya baik itu menyangkut masalah pribadi, belajar, sosial dan karier.

d. Memiliki kemampuan untuk mengatasi dan menyalurkan potensi-potensi yang dimilikinya dalam bidang pendidikan dan lapangan kerja secara tepat.

Bimbingan merupakan pemberian bantuan oleh seseorang kepada orang lain dalam menentukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan permasalahan. Bimbingan bertujuan membantu seseorang agar bertambah kemampuan bertanggung jawab atas dirinya. Dengan kata lain bimbingan mengandung layanan kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan dan kepada siapa saja yang dapat dibantu sehubungan dengan kegiatan yang dilakukan atau kesulitan yang dihadapi, tujuannya supaya orang yang dibantu atau dibimbing dapat meningkatkan derajat kemandiriannya dan meningkatkan kecakapannya. Tujuan bimbingan itu tidak dapat dicapai jika hanya dengan bantuan sepintas lalu melainkan harus melalui proses jangka panjang.

2. Fungsi Bimbingan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang hendak dipenuhi melalui pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, ditinjau dari segi sifatnya layanan bimbingan dan konseling dapat berfungsi sebagai berikut:

(4)

Halaman | 4 didik, orang tua, guru pada umumnya, dan guru pembimbing dan Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (seperti informasi pendidikan, jabatan/ pekerjaan, dan informasi sosial budaya), terutama oleh peserta didik.

b. Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi BK yang akan menghasilakan terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul, yang dapat mengganggu, menghambat atau menimbulkan kesulitan atau kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.

c. Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi BK yang akan menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.

d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi BK yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi fositif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan

e. Fungsi Perbaikan, walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan, namun mungkin saja siswa masih menghadapi masalah-masalah tertentu, disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpecahkannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa.

C. Penerapan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Pelayanan bimbingan dan konseling disekolah/madrasah merupakan usaha membantu peserta didik dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan pembinaan karir. Pelayanan bimbingan dan konseling memfasilitasi pengembangan peserta didik secara individu, kelompok dan/atau klasikal sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat, perkembangan, kondisi serta peluang yang dimiliki. Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.

(5)

Halaman | 5 dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Pengembangan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri. Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik memahami dan menilai informasi serta memilih dan mengambil keputusan karir.

Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan objek-objek yang dipelajari untuk menyesuaikan diri serta mempermudah dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.

Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan memahami berbagai maksud informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan pendidikan lanjutan.

Penempatan dan penyaluran yaitu layanan yang membantu peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang dan kegiatan ekstra kurikuler.

Penguasaan konten yaitu layanan yang membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi dan/atau kebiasaan yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat. Bimbingan konseling perorangan yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam mengentaskan masalah pribadinya sedangkan bimbingan kelompok yaitu layanan yang membantu peserta didik dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan serta melakukan kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.

Konsultasi yaitu layanan yang membantu peserta didik melalui pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan/atau masalah peserta didik. Sedangkan mediasi adalah layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan antar mereka.

D. Langkah-langkah Pelaksanaan BK di Sekolah

Melakukan layanan BK di sekolah hendaknya perlu mengetahui langkah-langkah dalam memberikan layanan BK pada siswa. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah

(6)

Halaman | 6 gejala awal harus dilakukan secara teliti dan hati-hati dengan memperhatikan gejala yang tampak kemudian dianalisis dan selanjutnya dievaluasi.

2. Diagnosis

Pada langkah diagnosis yang dilakukan adalah menetapkan “masalah” berdasarkan analisis latar belakang yang menjadi penyebab timbulnya masalah. Dalam langkah ini dilakukan kegiatan pengumpulan data mengenai berbagai hal yang menjadi latar belakang munculnya gejala. Dari informasi yang terkumpul, kemudian dilakukan analisis maupun sintesis dan dilanjutkan dengan menelaah keterkaitan informasi latar belakang dengan gejala yang tampak.

3. Prognosis

Langkah prognosis ini pembimbing menetapkan alternatif tindakan bantuan yang akan diberikan. Selanjutnya melakukan perencanaan mengenai jenis dan bentuk masalah apa yang yang sedang dihadapi individu. Dalam menetapkan prognosis pembimbing perlu memperhatikan: a) pendekatan yang akan diberikan dilakukan secara perorangan atau kelompok; b) siapa yang akan memberikan bantuan, apakah guru, konselor, dokter atau individu lain yang lebih ahli; c) kapan bantuan akan diberikan atau hal apa saja perlu dipertimbangkan.

4. Pemberian Bantuan

Setelah guru merencanakan pemberian bantuan, maka selanjutnya adalah merealisasikan langkah-langkah alternatif bentuk bantuan berdasarkan masalah dan latar belakang yang menjadi penyebabnya. Langkah pemberian bantuan ini dilaksanakan dengan berbagai pendekatan dan teknik pemberian bantuan. 5. Evaluasi dan Tindak Lanjut

Setelah pembimbing dan klien melakukan beberapa kali pertemuan dan mengumpulkan data dari beberapa individu, maka langkah selanjutnya adalah melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi dapat dilakukan selama proses berlangsung sampai pada akhir pemberian bantuan.

(7)

Halaman | 7 Farozin, Muh. Peranan Bimbingan dan Koseling Dalam Proses Belajar

Mengajar, Jurnal Dinamika Pendidikan No.2/Tahun VI, November 1999.

Hikmawati. Fenti, Bimbingan dan Konseling, Edisi Revisi, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2010.

Referensi

Dokumen terkait

Sehubungan dengan Evaluasi Penawaran, Kami POKJA-IV Kantor Layanan Pengadaan Barang / Jasa mengundang Saudara untuk dapat menghadiri Ferifikasi dan Klarifikasi terhadap Perusahaan

• Flow of document merupakan bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir..

USAHA KERAJINAN AKSESORIS PENGANTIN TERNYATA TETAP EKSIS HINGGA SAAT INI //. BU TINA / SALAH SATU PEMILIK USAHA ASESORIS PENGANTIN MENGUNGKAPKAN

[r]

Hasil analisis regresi logistik ganda dengan duduk <2 jam sebagai pembanding didapatkan lama duduk 4-6 jam memiliki hubungan yang kuat dengan nilai OR 8,579, artinya orang

Sesuai dengan hasil observasi dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru SMP Negeri 3 Candi Sidoarjo terkait dengan implementasi

Hal tersebut dapat dilihat dari prinsip pencatatan akuntansi yang digunakan dari generasi pertama sampai generasi ketiga, persamaannya sampai ke generasi

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KOMITMEN ORGANISASIONAL SEBAGAI VARIABEL MEDIASI (Studi Kasus. Asep