• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pirdot (Saurauia vulcani Korth) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Pirdot (Saurauia vulcani Korth) terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Indonesia merupakan pusat keragaman hayati dunia dan menduduki urutan

terkaya di dunia setelah Brasil. Di Indonesia di perkirakan hidup sekitar 40.000

spesies tumbuhan dimana dari seluruh spesies tumbuhan tersebut diperkirakan

sekurang-kurangnya 9.600 spesies berkhasiat obat dan baru kurang lebih 300

spesies yang digunakan sebagai obat tradisional (Depkes RI, 2006). Seiring

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi para ilmuwan terus melakukan

penelitian tentang khasiat tumbuhan obat dan adanya istilah back to nature.

Pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu alternatif untuk

memenuhi kebutuhan penduduk di bidang kesehatan, maka perlu diupayakan

pengenalan, penelitian, pengujian, pengembangan khasiat dan keamanan obat

tradisional (Wijayakusuma, 1993). Banyak tumbuh-tumbuhan mengandung

golongan senyawa kimia seperti flavonoid yang menunjukkan sifat antimikroba.

Salah satu tumbuhan yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat adalah daun

pirdot.

Pirdot adalah tanaman liar yang tumbuh di tempat lembab/teduh. Menurut

jurnal penelitian Andriani (2015) ekstrak etanol daun pirdot yang diekstraksi

dengan cara maserasi memiliki aktivitas antidiabetes dan diperoleh bahwa daun

pirdot mengandung bebeberapa metabolit sekunder seperti flavonoid, glikosida,

steroid/triterpenoid, saponin dan tanin. Senyawa fenol dan turunannya (flavonoid)

merupakan salah satu antibakteri yang bekerja dengan mengganggu fungsi

membran sitoplasma. Daun pirdot secara tradisional memiliki khasiat untuk

(2)

2

mengobati berbagai penyakit. Banyak orang datang dari kota ke daerah Sipangan

Bolon untuk mengambil tanaman ini. Tanaman ini sangat jarang ditemukan

karena hanya tumbuh di daerah-daerah tertentu (Anonim, 2013).

Penyakit infeksi merupakan salah satu masalah dalam bidang kesehatan

yang dari waktu ke waktu terus berkembang. Infeksi merupakan penyakit yang

dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain atau dari hewan ke manusia. Salah

satu penyebab terjadinya penyakit infeksi adalah bakteri (Gibson, 1996).

Escherichia coli adalah salah satu penyebab terjadinya diare, bakteri ini pun dapat

mengakibatkan infeksi pada sistem saluran kemih. Staphylococcus aureus

merupakan salah satu bakteri penyebab peradangan, nekrosis dan pembentukan

abses pada jerawat dan bisul serta menyebabkan berbagai infeksi lain yaitu

keracunan makanan (Jawetz, et al., 2005). Kedua bakteri ini merupakan flora

normal pada tubuh manusia yang sebenarnya tidak bersifat patogen namun

menjadi patogen karena terjadi perubahan pada fisiologi normal tubuh (Pratiwi,

2008). Saat ini pengembangan untuk penemuan antibakteri dari tanaman dianggap

penting dan memberikan harapan baru untuk penelitian selanjutnya. Antibakteri

yang berasal dari tanaman juga dipercaya memiliki efek samping yang minimal

(Bueno, 2012).

Melihat potensi tanaman Saurauia vulcani Korth sebagai tanaman obat,

maka perlu dilakukan karakterisasi simplisia dan standardisasi ekstrak daun pirdot

sehingga dapat menetapkan mutu dan keamanan bahan bahan baku ekstrak yang

digunakan dalam menunjang kesehatan. Tujuan dari standardisasi simplisia adalah

menjaga konsistensi dan keseragaman khasiat dari obat herbal, menjaga keamanan

dan stabilitas ekstrak/bentuk sedian terkait dengan efikasi dan keamanan pada

konsumen, dan meningkatkan nilai ekonomi (Saifudin, Rahayu, & Teruna, 2011).

(3)

3

Proses standardisasi daun pirdot (Saurauia vulcani Korth) memerlukan

bahan baku atau simplisia yang memenuhi syarat dalam monografi terbitan resmi

Departemen Kesehatan (Materia Medika Indonesia) dan ekstrak yang memenuhi

persyaratan dalam buku khusus monografi ekstrak tumbuhan obat. Bahan baku

simplisia dan ekstrak etanol daun pirdot (Saurauia vulcani Korth) belum

tercantum dalam monografi terbitan resmi Departemen Kesehatan (Materia

Medika Indonesia dan Monografi ekstrak tumbuhan obat). Pengujian standardisasi

ini dilakukan pada ekstraksi etanol daun pirdot (Saurauia vulcani Korth) dengan

menggunakan pelarut etanol. Etanol merupakan pelarut serba guna yang baik

untuk ekstraksi pendahuluan (Harbone, 1987).

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan uji aktivitas antibakteri

daun pirdot secara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96% yang

mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan

Escherichia coli mewakili bakteri Gram Positif dan Gram Negatif dengan metode

difusi agar menggunakan kertas pencadang. Sebelumnya dilakukan pemeriksaan

makroskopik, mikroskopik, penetapan kadar abu total, penetapan kadar abu tidak

larut asam, penetapan kadar air, penetapan kadar sari larut dalam air, penetapan

kadar sari larut dalam etanol dan skrining fitokimia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah pada

penelitian ini adalah:

a. Apakah karakteristik simplisia daun pirdot memenuhi standard umum?

b. Apa simplisia dan ekstrak etanol daun pirdot mengandung senyawa kimia?

c. Apakah ekstrak etanol daun pirdot mempunyai aktivitas antibakteri?

(4)

4 1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas maka hipotesisnya adalah:

a. Karakteristik simplisia daun pirdot sudah memenuhi standard umum dengan

prosedur pengerjaan sesuai dengan cara karakterisasi yang terdapat dalam

Materia Medika Indonesia (MMI).

b. Kandungan senyawa kimia simplisia dan ekstrak etanol daun pirdot diketahui

dengan melakukan skrining fitokimia yaitu flavonoid, glikosida,

steroid/terpenoid, saponin dan tanin.

c. Ekstrak etanol daun pirdot mempunyai aktivitas antibakteri terhadap

Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

a.

Karakteristik simplisia daun pirdot.

b. Kandungan senyawa kimia yang terkandung pada simplisia ekstrak daun

pirdot.

c. Efek ekstrak etanol daun pirdot terhadap Staphylococcus aureus dan

Escherichia coli.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Memberikan informasi tentang efek antibakteri.

b. Memberikan informasi tentang karakteristik dan golongan senyawa kimia

yang terdapat dalam daun pirdot.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol buah pare terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus multiresisten

Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Rosella (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Atcc 6538 dan Escherichia Coli Atcc 11229 secara

ekstrak etanol daun pepaya memiliki aktivitas antibakteri secara in vitro terhadap bakteri Bacillus subtilis , Staphylococcus aureus , Escherichia coli , Salmonella typhi , dan

Apakah ekstrak etanol batang pepaya (Carica papaya L) mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli multiresisten antibiotik dan

Apakah ekstrak etanol daun asam jawa ( Tamarindus indica L.) dapat berkhasiat sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus ATCC 6538 dan Escherichia coli ATCC 11229

Apakah ekstrak daun parijoto (Medinilla speciosa) dengan pelarut etil asetat dan metanol memiliki aktivitas antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

antibakteri yang sama terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan

4.7 Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Nano Simplisia dan Ekstrak Etanol Serbuk Simplisia Daun Sirih Merah Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan