• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, Asam Urat, Obesitas, Diabetes Melitus, dan Riwayat Stroke Dalam Keluarga Pada Penderita Stroke

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Faktor risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, Asam Urat, Obesitas, Diabetes Melitus, dan Riwayat Stroke Dalam Keluarga Pada Penderita Stroke"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Stroke adalah salah satu sindrom neurologi yang merupakan

masalah kesehatan global, penyebab utama dari kecacatan, dan

penyebab utama angka mortalitas di seluruh dunia. Secara global, 15 juta

orang setiap tahun menderita stroke. Dimana 5 juta meninggal dan 5 juta

yang tersisa memiliki kecacatan permanen yang memberikan beban pada

keluarga dan masyarakat (Lahano dkk, 2014).

Dari data World Health Organization (WHO) diketahui bahwa

sebanyak 30% dari total kematian di dunia disebabkan oleh penyakit

jantung dan stroke. Baru-baru ini di Amerika Serikat, stroke menurun

sekitar 60% dan menjadi urutan keempat penyebab utama kematian dari

penyakit jantung, keganasan, dan penyakit saluran pernapasan kronis

bagian bawah selama akhir 30 tahun ini (Yikilkan dkk, 2013). Data Riset

Kesehatan Dasar (RISKESDAS) pada tahun 2013 melaporkan data

nasional di Indonesia, stroke menunjukkan 57,9% telah terdiagnosis oleh

pelayanan kesehatan.

Telah diketahui bahwa tidak ada tindakan medis khusus berperan

terhadap kualitas hidup di usia tua sebagai pencegahan penyakit

serebrovaskular. Pengetahuan tentang faktor-faktor risiko diperlukan

untuk pencegahan dan menurunkan angka kejadian stroke. Beberapa

faktor risiko dibagi menjadi dua yaitu, dapat dimodifikasi termasuk

(2)

diabetes melitus, sedangkan yang tidak dapat dimodifikasi adalah usia,

jenis kelamin, riwayat keluarga, dan stroke sebelumnya (Sorganvi dkk,

2014).

Hipertensi merupakan faktor risiko yang paling berkontribusi

terhadap terjadinya kecacatan, kematian, dan merupakan penyebab

utama terjadinya stroke. Dimana makin tinggi tekanan darah makin tinggi

kemungkinan terjadinya stroke (Onysko dkk, 2006). Penelitian yang

dilakukan oleh Suh dkk (2001) pada 114.793 laki-laki Korea mendapatkan

risiko relatif kejadian perdarahan intraserebral sebesar 33,3 % dan

kejadian perdarahan subaraknoid 4,98 % terhadap hipertensi derajat 3 di

Korea dibandingkan pasien dengan tensi normal. Selain itu, penelitian

Grau dkk (2001) terhadap 5017 pasien dengan stroke iskemik dijumpai

66,6% memiliki faktor risiko hipertensi dibandingkan faktor risiko lainnya.

Dislipidemia merupakan faktor risiko terjadinya Penyakit Jantung

Koroner (PJK) meskipun perannya sebagai penyebab terjadinya stroke

iskemik masih belum jelas. Dilaporkan bahwa terdapat hubungan antara

kadar kolesterol total, kolesterol Low Density Lipoprotein (LDL), dan

kolesterol High Density Lipoprotein (HDL) terhadap risiko terjadinya stroke

iskemik. Dimana, kadar kolesterol total dan kolesterol LDL lebih

berpengaruh daripada kadar trigliserida (Tian dkk, 2014).

Merokok merupakan faktor risiko yang ditemukan pada semua tipe

stroke. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Shah dan Cole (2010),

bukti-bukti yang menghubungkan rokok dengan kejadian stroke sangat kuat.

(3)

menunjukkan hubungan kuat antara merokok dan risiko stroke, dimana

perokok memiliki setidaknya dua sampai empat kali lipat peningkatan

risiko stroke dibandingkan dengan bukan perokok atau individu yang telah

berhenti merokok lebih dari 10 tahun sebelumnya.

Menurut penelitian metaanalis dari 16 studi yang dilakukan oleh

Kim dkk (2009) dimana terdapat 238.449 partisipan dengan hiperurisemia

memiliki risiko dan secara statistik terdapat peningkatan secara signifikan

angka kejadian dan mortalitas stroke iskemik dan hemoragik. Hubungan

antara kadar asam urat serum terhadap terjadinya stroke menurut

penelitian Mehrpour dkk (2012) dari lima puluh lima pasien dengan stroke

akut yang dievaluasi terdapat 25 pasien perempuan (45.5%) dan 30

pasien laki-laki (54.5%) memiliki usia rata-rata 67 ± 14 tahun dengan

kadar rata-rata asam urat serum 5.94±1.70 mg/dL dan separuh dari

pasien (47.3%) dengan hiperurisemia.

Hubungan antara obesitas dengan stroke masih kontroversial,

dengan beberapa penelitian menemukan hubungan yang positif

sedangkan beberapa penelitian lainnya menemukan hubungan yang

negatif (Song dkk, 2004). Setelah dilakukan penyesuaian pada data

demografi, tingkat keparahan stroke, dan faktor-faktor risiko stroke, serta

Indeks Massa Tubuh (IMT) < 31 kg/m2 memiliki hubungan positif dalam

mencegah kematian, sedangkan IMT > 38 kg/m2 dikaitkan dengan

hubungan yang signifikan terhadap terjadinya kematian pada pasien

(4)

Diabetes melitus dihubungkan dengan defisit neurologis dan

fungsional yang permanen secara signifikan lebih besar dan lebih lama

dalam perawatan di rumah sakit. Penyakit serebrovaskular menyebabkan

20% kematian pada pasien diabetes melitus, dimana lebih sering

berkembang menjadi stroke iskemik dan memiliki peningkatan proporsi

kejadian stroke lakunar dengan gejala klinis yang tidak tampak (Sander

dkk, 2008).

Penelitian yang dilakukan Flossmann dkk (2004) pada manusia

kembar telah menunjukkan bahwa riwayat stroke dalam keluarga

merupakan faktor risiko untuk terjadinya stroke. Kembar monozigot lebih

cenderung menjadi concordant daripada kembar dizigot (Odds Ratio (OR)

1,65; 95% Confidence Interval (CI) 1.2 hingga 2,3). Kebanyakan studi

pada keluarga dan saudara kembar mengemukakan pengaruh genetik

lebih besar pada pasien usia lebih muda dari 70 tahun dengan subtipe

stroke yang bervariasi. Studi kasus kontrol mengatakan 76% terjadi

peningkatan risiko stroke iskemik pada pasien dengan riwayat stroke

dalam keluarga, meskipun tidak semua laporan telah menunjukkan

hubungan positif dikarenakan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi

seperti tekanan darah.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sorganvi dkk (2014) dalam

penelitian kasus kontrol didapatkan bahwa hipertensi, hiperkolesterolemia,

dan diabetes melitus merupakan faktor risiko terbesar penyebab stroke.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa penilaian faktor risiko stroke ini

(5)

I.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang penelitian-penelitian terdahulu seperti

yang telah dirumuskan di atas dirumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimanakah besar risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, asam urat,

obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga terhadap

kejadian stroke?

I.3. TUJUAN PENELITIAN I.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui besar risiko hipertensi, dislipidemia, merokok,

asam urat, obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga

terhadap kejadian stroke.

I.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui besar risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, asam

urat, obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga

pada penderita stroke di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H. Adam

Malik Medan.

2. Untuk mengetahui besar risiko hipertensi terhadap kejadian stroke di

RSUP H. Adam Malik Medan.

3. Untuk mengetahui besar risiko dislipidemia terhadap kejadian stroke di

RSUP H. Adam Malik Medan.

4. Untuk mengetahui besar risiko merokok terhadap kejadian stroke di

RSUP H. Adam Malik Medan.

5. Untuk mengetahui besar risiko asam urat terhadap kejadian stroke di

(6)

6. Untuk mengetahui besar risiko diabetes melitus terhadap kejadian

stroke di RSUP H. Adam Malik Medan.

7. Untuk mengetahui besar risiko obesitas terhadap kejadian stroke di

RSUP H. Adam Malik Medan.

8. Untuk mengetahui besar risiko riwayat stroke dalam keluarga terhadap

kejadian stroke di RSUP H. Adam Malik Medan.

9. Untuk mengetahui karakteristik demografi penderita stroke terhadap

faktor risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, asam urat, obesitas,

diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga di RSUP H. Adam

Malik Medan.

I.4. HIPOTESIS

Terdapat risiko hipertensi, dislipidemia, merokok, asam urat,

obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam keluarga terhadap

kejadian stroke.

I.5. MANFAAT PENELITIAN

I.5.1. Manfaat Penelitian untuk Penelitian

Dengan mengetahui adanya risiko hipertensi, dislipidemia,

merokok, asam urat, obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam

keluarga pada penderita stroke dapat dijadikan sebagai dasar untuk

penelitian selanjutnya tentang faktor-faktor risiko lainnya misalnya migren,

terapi hormonal, alkohol, dan sebagainya yang dapat mempengaruhi

(7)

I.5.2. Manfaat Penelitian untuk Ilmu Pengetahuan

Dengan mengetahui adanya risiko hipertensi, dislipidemia,

merokok, asam urat, obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam

keluarga pada penderita stroke, maka diharapkan dapat menambah

keilmuan kepada para dokter dalam penanganan stroke dan membantu

mengurangi morbiditas dan mortalitas di masa depan.

I.5.3. Manfaat Penelitian untuk Masyarakat

Dengan mengetahui adanya risiko hipertensi, dislipidemia,

merokok, asam urat, obesitas, diabetes melitus, dan riwayat stroke dalam

keluarga pada penderita stroke maka dapat dilakukan upaya preventif

terhadap terjadinya stroke dan meningkatkan kualitas hidup penderita

Referensi

Dokumen terkait

amara ke atas status libido, aras testosteron serum, berat tubuh tikus, morfometri testis dan epididimis kauda serta aktiviti enzim antioksida testis tikus teraruh diabetes

Dilihat dari efektivitas yang didapatkan selama perawatan untuk tindakan herniotomy lebih baik menggunakan metode Laparoskopik Herniotomy dibandingkan Open Herniotomy

Angka pengganda output tipe II rata-rata usaha kecil pada sektor pariwisata sebesar 3,041, artinya setiap peningkatan permintaan akhir usaha kecil pada sektor pariwisata (17, 19,

Manfaat yang dirasakan dalam penggunaan mobile device ini antara lain pengguna dapat memperoleh informasi secara cepat dan akurat, kapan dan di mana saja, karena

di Univeritas Negeri Semarang, khususnya dalam bidang pendidikan yaitu bimbingan dan konseling. b) Mendapatkan pengalaman langsung dalam menggunakan layanan bimbingan

Kompleks permasalahan seperti bergontagantinya pekerjaan (karena banyak ketidaksesuaian), kegagalan siswa dalam meraih prestasi belajar yang gemilang, mahasiswa yang

diberikan angket untuk menunjukkan respon siswa terhadap asesmen written feedback. Beberapa indikator komentar yang digunakan dalam pembelajaran asesmen written. feedback

Skripsi saya yang berjudul “ Performansi Turbin Angin Savonius Dengan Empat Sudu Untuk Menggerakkan Pompa ” ini diajukan sebagai persyarataan akhir bagi mahasiswa Departemen