• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terjemahan Modal Pada Teks „United Nations Convention On The Law Of The Sea (Unclos ‟82)‟ Dalam Bahasa Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Terjemahan Modal Pada Teks „United Nations Convention On The Law Of The Sea (Unclos ‟82)‟ Dalam Bahasa Indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

A‟yun, I. Q. 2013. “Translation Techniques of the Complex Sentences in Bilingual Textbook Biology I for Senior High School Year X Published by Yudhistira”. Journal of English Language Teaching, Vol. 2(2), hal. 1-10.

Abdurrahman. 2011. “Teori Modalitas sebagai Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia”. Jurnal Bahasa dan Seni, Vol. 12(1), hal. 1-9.

Alwi, H. 1990. Modalitas dalam Bahasa Indonesia. Seri ILDEP. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Alwi, H. 1992. Modalitas dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Al Mukhaini, Y. S. H. 2008. “Modality in Legal Texts: An Analytic Study in Translation between English and Arabic”. Tesis. Penang: Universiti Sains Malaysia.

Anshori, S. 2010. “Teknik, Metode dan Ideologi Penerjemahan Buku Economic Concepts Of Ibn Taimiyah ke dalam Bahasa Indonesia dan Dampaknya pada Kualitas Terjemahan”. Tesis. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Asrana, I M. A. 2013. “Akankah Indonesia Kehilangan Pulau? Belajar dari Kasus Sipadan-Ligitan, Pulau Berhala, Miangas hingga Semakau”. Opinio Juris. Vol. 12, hal. 26-48.

Badran, D. 2001. “Modality and Ideology in Translated Political Texts”. Nottingham Linguistic Circular, Volume 16, hal. 47-61.

Baker, K. M. Bloodgood, B. J. Dorr, C. Callison-Burch, N. W. Filardo, C. Piatko, L. Levin, dan S. Miller. 2012. “Use of Modality and Negation in Semantically-Informed Syntactic MT”. Computational Linguistics, Volume 38, Nomor 2, hal. 411-438.

Bell. R. T. 1991. Translation and Translating: Theory and Practice. New York: Longman.

(2)

Buntut Kasus Kapal Hai Fa, Kejati Maluku Kirim 2 Jaksa Belajar ke Jakarta. 01 April 2015. Diakses pada tanggal 02 Oktober 2015 dari http://news.detik.com/berita/2876204/buntut-kasus-kapal-hai-fa-kejati-maluku-kirim-2-jaksa-belajar-ke-jakarta.

Butt, P. dan R. Castle. 2001. Modern legal drafting. A Guide to using clearer language. Cambridge: Cambridge University Press.

Cahyadi, T. W. 2015. “Kata Kerja Bantu Modal sebagai Pengungkap Modalitas Bahasa Inggris dan Padanannya dalam Bahasa Indonesia”. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Caliendo, G. 2003. “The multilingual voices of Europe: The European Commission Translation Service”. Dalam M. Lima (Editor), Language, Culture and Politics: Issues and Debates in Political Science. Napoli: CUEN., hal. 11-20.

Chaer, A. 1994. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Coates, J. 1983. The Semantics of the Modal Auxiliaries. Croom Helm, London.

Coates, J. dan G. Leech. 1980. “The Meanings of the Modals in Modern British and American English”. York Paper in Linguistics, 8, hal. 23-34.

Darwish, A. 2008. Optimality in Translation. Victoria: Writescope Pty Ltd.

Downing, A. dan P. Locke. 1992. A university Course in English Grammar. Hemel Hempstead: Phonix ELT.

Duff, A. 1981. The Third Language: Recurrent Problems of Translation into English. Oxford: Pergamon Press.

D‟Acquisto, G. dan S. D‟Avanzo. 2009. “The Role of SHALL and SHOULD in Two International Treaties”. Cadaad, Vol. 3(1), hal. 36-45.

Hasanuddin, W. S. 2009. Ensiklopedi Kebahasaan Indonesia. Bandung: Angkasa.

Jakobson, R. 2000. “On Linguistics Aspect of Translation”. Dalam L. Venuti

(Editor), The Translation Studies Reader. New York: Routledge, hal 113-118.

(3)

Koller, W. 1995. “The concept of equivalence and the object of translation studies”. Target, Vol. 7 (2): 191-222.

Kusumaatmadja, S. 2012. “Visi Maritim Indonesia: Apa Masalahnya?” Ceramah lisan untuk perwira siswa Angkatan XLIII pada tanggal 27 Juli 2005 di SESKOAL, Jakarta. Diakses pada tanggal 1 Juli 2016 dari http://maritime-line.blogspot.co.id/2012/11/indonesia-dan-visi-negara-maritim.html

Larson, M. L. 1984. Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence. Lanham Md: University Press of America.

Levy, J. 2000 „Translation as a Decision Process‟. Dalam L. Venuti (Editor), The Translation Studies Reader. London: Routledge, hal. 148–59.

Lian, Z. dan T. Jiang. 2014. “A Study of Modality System in Chinese-English Legal Translation from the Perspective of SFG”. Theory and Practice in Language Studies, Volume 4, Nomor 3, hal. 497-503.

Lorscher, W. 2012. “Bilingualism and Translation Competence”. SYNAPS A Journal of Professional Communication, 27, hal. 1-13.

Lyons, J. 1977. Semantics. Cambridge: Cambridge University Press.

Machali, R.. 2000. Pedoman Bagi Penerjemah. Jakarta: PT Grasindo.

Markas Besar Angkatan Laut Dinas Pembinaan Hukum. 2003. Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982. Terjemahan Resmi UNCLOS 1982. Jakarta: Dirjen Politik Deplu.

Miles, M. B, A. M. Huberman dan J. Saldana. 2014. Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Edisi Ketiga. Sage Publications, Inc.

Moleong, L. J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Molina, L. dan A. H. Albir. 2002. “Translation Techniques Revisited: A Dynamic and Functionalist Approach”. Meta, XLVII(4), hal. 498-512.

Munday, J. 2008. Introducing Translation Studies: Theories and Applications. Second Edition. New York: Routledge.

Nababan, M. R. 1999. Teori Menerjemah Bahasa Inggris. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(4)

Nababan, M. R. 2008. “Kompetensi Penerjemahan dan Dampaknya pada Kualitas Terjemahan”. Pidato Pengukuhan Guru Besar Penerjemahan pada Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Nagao, M., J. Tsuji. dan J. Nakamura. 1988. “The Japanese government project”. Dalam J. Slocum (editor), Machine translation systems. Cambridge: CUP.

Neubert, A. 2000. “Competence in Language, in Languages, and in Translation”. Dalam C. Scháffner dan B. Adab (Editor), Developing Translation Competence. Amsterdam: John Benjamins, Hal. 3-18.

Newmark, P. 1981. Approaches to Translation. Oxford: Pergamon Press.

Newmark, P. 1988. A Textbook of Translation. London: Prentice Hall.

Nida, E. A. 1964. Toward a Science of Translating: With Special Reference to Principles and Procedures Involved in Bible Translating. Leiden: Brill.

Nida, E. A. dan C. R. Taber. 1969. The Theory and Practice of Translation. Leiden: Brill.

PACTE. 2000. “Acquiring translation competence: Hypotheses and

methodological problems of a research project”. Dalam A. Beeby, D. Ensinger dan M. Presas (Editor). Investigating Translating.

Amsterdam: John Benjamins Publishing Company, hal. 99-106.

PACTE. 2009. “Results of the Validation of the PACTE Translation Competence Model: Acceptability and Decision Making”. Across Languages and Cultures, Vol. 10(2), hal. 207-230.

Perkins, M. 1983. Modal Expressions in English. London: Frances Printer.

Presas, M. 2000. “Bilingual Competence and Translation Competence”. Dalam C. Scháffner dan B. Adab (Editor), Developing Translation Competence. Amsterdam: John Benjamins, hal. 19-31.

Pusat Bahasa Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi Ketiga). Jakarta: Balai Pustaka.

(5)

Silalahi, R. 2009. “Dampak teknik, metode, dan ideologi penerjemahan pada kualitas terjemahan teks medical-surgical nursing dalam bahasa Indonesia”. Disertasi Doktor. Medan: Sekolah Pascasarjana USU

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke-19. Bandung: Alfabeta, CV.

Susanti, D. A. 2010. “An Analysis on the Indonesian Subtitle of Modals Used in the Movie Memoirs of a Geisha”. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Susiyati. 2008. “Kesepadanan Makna dalam Penerjemahan Modalitas Bahasa Inggris ke dalam Bahasa”. Langue. Vol. 2(2), hal. 8-17.

Tessuto, G. 2005. “Ambiguity and vagueness in human rights discourse”. In V. K. Bhatia, J. Engberg, M. Gotti dan D. Heller (Editor), Vagueness in Normative Texts. Bern: Peter Lang.

Tinambunan, T. R. dan S. Lubis. 2013. “The Analysis of Translation Equivalence on Bilingual Book Active English for Nurses”. Kajian Linguistik, Vol. 10(2), hal. 319-330.

Torop, P. 2002. “Translation as translating as culture”. Sign Systems Studies. 30(2), hal. 593-605.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2009 tentang Persetujuan Pelaksanaan Ketentuan-Ketentuan Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut Tanggal 10 Desember 1982 yang Berkaitan dengan Konservasi dan Pengelolaan Sediaan Ikan yang Beruaya Terbatas dan Sediaan Ikan yang Beruaya Jauh.

United Nations, the Division for Ocean Affairs and the Law of the Sea. 1998. “The United Nations Convention on the Law of the Sea (A historical perspective)”. Diakses pada tanggal 1 Juli 2016 dari http://www.un.org/ Depts/los/convention_agreements/convention_historical_perspective.htm

Venuti, L. (Ed.). 2000. The Translation Studies Reader. New York: Routledge.

Warnsby, A. 2006. (De)Coding Modality: The Case of Must, May, Måste, and Kan. Stockholm: Lund University.

Williams, C. 2007. Tradition and Change in Legal English. Verbal Constructions in Prescriptive Texts. Bern: Peter Lang.

Referensi

Dokumen terkait

4. Simpan file tersebut. Agar file dapat terbaca oleh file video “Insidious Chapter 2.mkv”, file yang kita buat di notepad disimpan dengan format extension“.srt”,

• Pemikiran yang diungkapkan tidak terdiri dari kata-kata yang satu sama lain terlepas, tetapi kata-kata yang tersusun dalam bentuk kalimat yang dapat dimengerti.. Itulah

Maamun atas kasus penyuapan pengalihan fungsikan hutan menjadi lahan dan Rusli Zainal yang menyalahgunakan wewenang dalam penerbitan izin usaha pemanfaatan hutan. Lalu pada

(4) Historiografi merupakan kegiatan menyusun atau merekontruksi fakta- fakta yang telah tersusun yang didaptakan dari penafsiran sejarawan terhadap sumber-sumber sejarah

yurisprudensi masa lampau atau jalan kebenaran menuju kesadaran Eso Terrys Ihwal status penghambaan (ubudiyah) dihadapan Tuhan, tetapi juga dengan tugas- tugas masa

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis dan konsentrasi penstabil memberi pengaruh terhadap viskositas, kadar air, kadar protein dan kadar lemak, tetapi tidak berpengaruh

Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial Pada Perusahaan Retail di Bandung”, maka terdapat dua variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaiitu variabel

Tidak selalu musik yang berkembang disuatu daerah merupakan produk atau kreasi dari masyarakatnya akan tetapi bisa saja mengadopsi pengaruh dari luar secara utuh