• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Kinerja Bidan Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Persalinan Di Kota Padangsidimpuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Faktor Psikologis Dan Organisasi Terhadap Kinerja Bidan Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Persalinan Di Kota Padangsidimpuan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Dengan rendah hati peneliti mohon bantuan dan keihlasan Ibu/Saudari untuk

meluangkan waktu guna menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai yang

saudara rasakan sekarang. Semua keterangan dan jawaban yang peneliti peroleh

semata-mata untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya. Oleh sebab

itu Pengisian Kuesioner ini tidak akan mempengaruhi kedudukan dan jabatan saudara

sebagai bidan.

No. Responden :

IDENTITAS RESPONDEN

Umur : ...

Pendidikan : ...

Lama Kerja : ...

SIKAP BIDAN

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda cek (√ ) pada kolom pilihan jawaban yang

tersedia.

No. Pernyataan

Jawaban

Sangat

Setuju Setuju

Kurang Setuju

Tidak Setuju

(2)

1.

Saya senang memberi pelayanan bagi ibu

hamil

yang

mempunyai

hambatan

finansial.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 2.

Saya merasa bangga diberi kesempatan

untuk

bekerjasama

dengan

program

Jampersal.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 3. Saya mengajak bidan lain untuk ikut serta

dalam pelaksanaan program Jampersal.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 4.

Saya senang bisa membantu mengatasi

masalah kesehatan menurunkan angka

kematian ibu dan bayi.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 5.

Saya senang dalam penyampaian laporan

bukti-bukti pelayanan yang sah dan harus

ditanda tangani oleh peserta (ibu hamil,

bersalin dan nifas).

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 6.

Saya

senang

melakukan

pencatatan

peloporan asuhan persalinan normal

(APN) dengan partograf.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

(3)

...

7.

Cara pengisian partograf tidak sulit.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 8.

Saya tidak akan menarik biaya tambahan

kepada peserta program Jampersal diluar

tarif yang ditentukan dengan alasan

apapun.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 9.

Saya setuju agar bidan diberi sanksi

apabila bidan memungut biaya tambahan

pelayan kesehatan kepada peserta program

Jampersal.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 10.

Saya berusaha memberikan pelayanan

sebaik-baiknya bagi seluruh ibu hamil,

bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB

pasca persalinan tanpa membedakan status

sosial ekonomi mereka.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 11.

Saya akan memperpanjang kerjasama

dalam pelaksanaan program Jampersal

sebelum

berakhirnya

jangka

waktu

perjanjian kerjasama.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 12. Saya selalu mengisi patograf setelah

(4)

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 13. Saya senang dengan proses Administrasi pengklaiman biaya Jampersal yang cukup baik.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ...

MOTIVASI BIDAN

Petunjuk Pengisian:

Berilah tanda cek (√ ) pada kolom pilihan jawaban yang

tersedia.

No. Pernyataan Jawaban

(5)

1. Tujuan saya ikut program Jampersal karena keinginan saya untuk ikut serta dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 2. Saya tetap memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien, meskipun ekonomi mereka tergolong mampu namun merupakan pasien Jampersal

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 3. Saya bekerja sesuai dengan standar pelayanan kebidanan agar

program Jampersal dapat tercapai.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 4. Saya tetap menangani pasien yang menggunakan fasilitas Jampersal

meskipun pengajuan klaim sulit.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 5. Saya memiliki dorongan untuk meningkatkan kinerja sebagai bidan

agar Keberhasilan program Jampersal dapat tercapai.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 6. Saya tertantang untuk bekerja semaksimal mungkin melaksanakan

tugas sebagai bidan dalam pelaksanaan program Jampersal.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 7. Tugas sebagai seorang bidan sangat menyenangkan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

(6)

...

8. Hubungan interaksi dengan mitra sekerja mampu mendorong saya untuk bekerja sama dalam pelaksanaan program Jampersal.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 9. Saya menyelesaikan pekerjaan sesuai target.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 10. Saya bekerja sesuai dengan uraian tugas yang saya miliki.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 11. Insentif yang saya terima akan dapat meningkatkan gairah kerja saya

lebih tinggi.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 12. Untuk mendapatkan pujian dari masyarakat, saya bekerja dengan

sungguh-sungguh dalam menolong persalinan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 13. Sistem penggajian (insentif ) di tempat saya sangat jelas, dan sangat

terbuka.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ...

SUMBER DAYA

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda cek

(√ ) pada kolom pilihan jawaban yang

tersedia.

(7)

Ya Tidak

1. Tersedianya tempat pemeriksaan yang tertutup.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 2. Tersedianya tempat pemeriksaan yang dapat diterima masyarakat.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 3. Tersedia transportasi untuk merujuk ibu hamil dengan cepat jika

terjadi kegawat daruratan ibu dan janin.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 4. Tersedia obat-obatan dan perlengkapan yang tepat untuk

dipergunakan saat persalinan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 5. Adanya alat untuk pertolongan termasuk beberapa sarung tangan

DTT/steril.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 6. Tersedia ruangan yang hangat, bersih dan sehat untuk persalinan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 7. Adanya perlengkapan untuk pertolongan persalinan yang bersih dan

aman seperti air bersih, sabun dan handuk yang bersih. Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 8. Adanya perlengkapan dan peralatan untuk perawatan yang bersih

(8)

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 9. Peralatan praktek saya lengkap.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 10. Tersedianya perlengkapan penting untuk memantau tekanan darah dan memberikan cairan IV (set infuse, Ringer laktat dan alat suntik sekali pakai).

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 11. Tersedianya obat anti hipertensi yang dibutuhkan untuk

kegawatdaruratan (mis: Magnesium Sulfat, kalsium glukonas).

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ...

IMBALAN

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda cek (√ ) pada kolom pilihan jawaban yang

tersedia.

(9)

Ya Tidak

1. Saya mendapatkan imbalan gaji dan tunjangan fungsional sesuai dengan profesi kebidanan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 2. Saya mendapatkan imbalan di luar gaji berupa tunjangan lain-lain

yang berwujud insentif.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 3. Menurut saya apabila selesai melaksanakan pertolongan persalinan,

saya berhak mendapatkan imbalan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 4.

Imbalan yang diterima saat ini sudah sesuai dengan tingkat

pendidikan saya.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ...

5.

Imbalan yang diterima saat ini sudah sesuai dengan tantangan

pekerjaan yang dirasakan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 6. Imbalan yang saya terima lebih besar dari petugas lainnya, karena saya merupakan ujung tombak terdepan dalam upaya percepatan penurunan angka kematian.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ...

(10)

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 8.

Imbalan yang diterima saat ini setara dengan imbalan yang

didapakan bidan di kab/kota lainnya.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 9.

Imbalan yang diterima dari pihak tim pengelola program

jampersal sesuai dengan peraturan Menteri kesehatan Republik

Indonesia.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 10.

Saya menerima imbalan tiap bulan dari pihak tim pengelola

program jampersal.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 11. Pembagian insentif adil untuk semua bidan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 12.

Saya menerima imbalan langsung dari pihak tim pengelola

program.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 13

Saya

memperoleh

kesempatan

belajar/pelatihan

untuk

pengembangan kompetensi kebidanan yang saya miliki.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

(11)

melaksanakan tugas sebagai bidan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 15.

Imbalan yang saya terima langsung dari pengelola program

Jampersal tanpa adanya pihak perantara.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ...

(12)

Kinerja Bidan dalam Pertolongan Persalinan, sebagai jawaban mengenai hasil

kerja (

output

) yang dicapai Bidan dalam pertolongan persalinan baik kualitas maupun

kuantitas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada Bidan.

Petunjuk Pengisian:

Saudara diminta menjawab salah satu dari 3 pilihan dengan cara memberikan

tanda (

) pada kotak pilihan jawaban yang tersedia berdasarkan prosentase seberapa

sering saudara mengalami hal-hal yang ditanyakan dari seluruh pertolongan

persalinan yang telah saudara lakukan dalam satu tahun terakhir, yaitu:

a.

Sering/Selalu

: bila melakukan 51%-100% dari seluruh persalinan

b.

Kadang-kadang

: bila melakukan 1%-50% dari seluruh persalinan

c.

Tidak

: bila melakukan 0% dari seluruh persalinan

No. Pernyataan

Jawaban

Sering

Kadang-kadang Tidak

1. Saya memberikan saran yang tepat kepada ibu hamil dan keluarganya untuk merencanakan persalinan yang bersih dan aman.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 2. Saya menyediakan perlengkapan penting untuk melakukan

pemeriksaan antenatal dan dalam keadaan berfungsi.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 3. Saya menggunakan Partograf untuk memantau persalinan

dan berfungsi sebagai suatu catatan persalinan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 4. Saya disiplin dan bersungguh-sungguh dalam menolong

setiap persalinan untuk mengurangi resiko kerja.

(13)

... ... ... 5. Saya mengijinkan ibu hamil memilih orang yang

mendampinginya selama proses persalinan berlangsung.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 6. Dalam melalukan pertolongan persalinan, saya bersikap

sopan dan menghargai hak pribadi ibu hamil.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 7. Saya mengetahui secara tepat bahwa persalinan mulai bisa

dilaksanakan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 8. Saya menganjurkan kepada keluarga pasien

mempersiapkan transportasi untuk merujuk ibu hamil dengan cepat jika terjadi kegawatdaruratan ibu dan janin.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 9. Saya jarang mengikuti prosedur yang efektif untuk merujuk

ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilan. Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... ... 10. Saya melakukan komunikasi dengan keluarga pasien pada

saat kondisi ibu hamil terjadi kegawatdaruratan dan kemana harus dirujuk.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

(14)

bersalin.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 12. Saya menganjurkan kepada ibu bersalin untuk memilih posisi yang paling aman dalam setiap menolong persalinan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 13. Saya mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang

mengalir sebelum memulai pertolongan persalinan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 14. Saya membantu ibu mengambil posisi yang nyaman

baginya.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 15. Saya memberikan anjuran kepada ibu bersalin untuk meneran hanya jika merasa ingin atau saat kepala bayi sudah kelihatan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 16. Saya melakukan peregangan vagina secara manual dengan

gerakan menyapu atau menariknya ke arah luar.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 17. Saya memeriksa keadaan bayi dan meletakan di dada ibu serta segera mengeringkan bayi dengan handuk baru yang bersih dan hangat setelah bayi lahir.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

(15)

...

18. Saya melakukan pemantauan keadaan ibu setelah melahirkan dan mendampinginya sampai paling sedikit 2 jam meskipun ibu tidak mengeluh sakit.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 19. Saya melakukan masase fundus uteri, periksa plasenta dan selaput ketuban untuk memastikan plasenta utuh dan lengkap.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 20. Saya melakukan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit

apabila ada hal yang menghawatirkan pada ibu atau janin.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 21. Saya melakukan penilaian dan masase fundus uteri setiap

15 menit selama satu jam pertama setelah persalinan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

... ... ... 22. Saya menganjurkan untuk menunda hingga 6 jam memakai

gurita atau stagen setelah melahirkan.

Beri penjelasan atas jawaban Sdr/i :

(16)

Correlations

Cor relations

1 .790**

. .000

70 70

.790** 1

.000 .

70 70

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Sikap

Kinerja

Sikap Kinerja

Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).

**.

Correlations

Cor relations

1 .795**

. .000

70 70

.795** 1

.000 .

70 70

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Motiv as i

Kinerja

Motiv as i Kinerja

Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).

**.

Correlations

Cor relations

1 .838**

. .000

70 70

.838** 1

.000 .

70 70

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Sumber Day a

Kinerja

Sumber Day a Kinerja

(17)

Correlations

Cor relations

1 .713**

. .000

70 70

.713** 1

.000 .

70 70

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N

Imbalan

Kinerja

Imbalan Kinerja

Correlation is s ignif icant at the 0.01 level (2-tailed).

**.

Crosstabs

Cas e Proce ss ing Sum m ary

70 100.0% 0 .0% 70 100.0%

70 100.0% 0 .0% 70 100.0%

70 100.0% 0 .0% 70 100.0%

70 100.0% 0 .0% 70 100.0%

Sikap * Kinerja Motiv as i * Kinerja Sumber Day a * Kinerja Imbalan * Kinerja

N Percent N Percent N Percent

Valid Mis sing Total

Cases

Sikap * Kinerja

Cross tab

16 33 49

32.7% 67.3% 100.0% 22.9% 47.1% 70.0%

0 21 21

.0% 100.0% 100.0% .0% 30.0% 30.0%

16 54 70

22.9% 77.1% 100.0% 22.9% 77.1% 100.0% Count

% w ithin Sikap % of Total Count

% w ithin Sikap % of Total Count

% w ithin Sikap % of Total Tidak Baik

Baik Sikap

Total

Tidak Baik Baik Kinerja

(18)

Chi-Square Te s ts

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x 2 table a.

1 cells (25.0%) hav e expec ted count les s than 5. The minimum ex pec ted count is 4. 80.

b.

Motivasi * Kinerja

Cross tab

% w ithin Motivasi % of Total Count

% w ithin Motivasi % of Total Count

% w ithin Motivasi % of Total

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x 2 table a.

1 cells (25.0%) hav e expec ted count les s than 5. The minimum ex pec ted count is 2. 74.

(19)

Sumber Daya * Kinerja

% w ithin Sumber Daya % of Total

Count

% w ithin Sumber Daya % of Total

Count

% w ithin Sumber Daya % of Total

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x 2 table a.

1 cells (25.0%) hav e expec ted count les s than 5. The minimum ex pec ted count is 3. 20.

b.

Imbalan * Kinerja

Cross tab

% w ithin Imbalan % of Total Count

% w ithin Imbalan % of Total Count

(20)

Chi-Square Te s ts

20.567b 1 .000

18.051 1 .000

23.012 1 .000

.000 .000

20.273 1 .000

70 Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear A ss ociation N of V alid Cas es

V alue df

A sy mp. Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (2-s ided)

Ex ac t Sig. (1-s ided)

Computed only f or a 2x 2 table a.

0 cells (.0%) hav e ex pec ted count less than 5. The minimum expected c ount is 7. 09.

b.

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Cases(a) N Percent

Selected Cases Included in Analysis 70 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 70 100.0

Unselected Cases 0 .0

Total 70 100.0

a If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

0 0

1 1

Block 0: Beginning Block

Iteration History(a,b,c)

Iteration

-2 Log likelihood

Coefficients

Constant Step 0 1 75.472 1.086

2 75.256 1.212

3 75.256 1.216

4 75.256 1.216

a Constant is included in the model. b Initial -2 Log Likelihood: 75.256

(21)

Classification Table(a,b)

Observed Predicted

Kinerja

Percentage Correct

0 1

Step 0 Kinerja 0 0 16 .0

1 0 54 100.0

Overall Percentage 77.1

a Constant is included in the model. b The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant 1.216 .285 18.263 1 .000 3.375

Variables not in the Equation

Score df Sig.

Step 0 Variables Sikap 35.264 1 .000

Motivasi 34.344 1 .000

SumberDaya 44.360 1 .000

Imbalan 32.148 1 .000

Overall Statistics 47.995 4 .000

Block 1: Method = Enter

Iteration History(a,b,c,d)

Iteration

-2 Log likelihood

Coefficients

Constant Sikap Motivasi SumberDaya Imbalan

Step 1 1 34.744 -8.468 .105 .083 .419 .087

2 23.152 -14.841 .241 .118 .525 .165

3 18.228 -22.236 .426 .149 .589 .231

4 16.036 -30.606 .639 .193 .664 .285

5 15.269 -38.566 .838 .242 .733 .345

6 15.134 -43.478 .959 .274 .771 .393

7 15.128 -44.726 .989 .281 .781 .406

8 15.128 -44.787 .991 .282 .782 .407

9 15.128 -44.787 .991 .282 .782 .407

a Method: Enter

(22)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 60.128 4 .000

Block 60.128 4 .000

Model 60.128 4 .000

Model Summary

Step

-2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 15.128(a) .576 .875

a Estimation terminated at iteration number 9 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 .437 8 .274

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

Kinerja = 0 Kinerja = 1

Total Observed Expected Observed Expected

Step 1 1 7 6.948 0 .052 7

2 6 6.293 1 .707 7

3 3 2.607 4 4.393 7

4 0 .128 7 6.872 7

5 0 .021 7 6.979 7

6 0 .002 7 6.998 7

7 0 .001 8 7.999 8

8 0 .000 8 8.000 8

9 0 .000 8 8.000 8

10 0 .000 4 4.000 4

Classification Table(a)

Observed Predicted

Kinerja

Percentage Correct

0 1

Step 1 Kinerja 0 14 2 87.5

1 2 52 96.3

Overall Percentage 94.3

(23)

Correlation Matrix

Constant Sikap Motivasi SumberDaya Imbalan Step 1 Constant 1.000 -.943 -.147 -.229 -.469

Sikap -.943 1.000 -.114 .250 .425

Motivasi -.147 -.114 1.000 -.570 .020 SumberDa

ya -.229 .250 -.570 1.000 -.202

Imbalan -.469 .425 .020 -.202 1.000

V ariables in the Equation

.991 .492 4.056 1 .044 2.693

1.171 .463 .145 1 .036 2.725

1.018 .435 1.678 1 .020 3.185

1.107 .428 1.539 1 .021 3.019

-24.787 18.530 5.842 1 .016 .000

Sikap Motiv as i SumberDaya Imbalan Cons tant Step

1a

B S.E. Wald df Sig. Ex p(B)

(24)

PENGARUH FAKTOR PSIKOLOGIS DAN ORGANISASI TERHADAP

KINERJA BIDAN DALAM PELAKSANAAN PROGRAM JAMINAN

PERSALINAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

Henny Sahriani Siregar

1

, Khaira

Amalia Fachrudin

2

, Syarifah

3 1

PNS di Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan.

2

Staf Pengajar S2 FKM

USU, Jl. Prof. T. Maas No. 1, Kampus USU Medan

3

Staf Pengajar S2 FKM

USU, Jl. Prof. T. Maas No. 1, Kampus USU Medan

ABSTRACT

The policy of confinement security program is expected to be able to decrease

mortality rate of mothers and babies in Indonesia. This program began in June, 2011

at Padangsidempuan, but the mortality rate of mothers and babies is still high. This is

because midwives’ wrong perception on the confinement security program so that

their attitude and motivation in providing health service are low.

The aim of the research was to know the influences of psychological factors

(attitude and motivation) and organizational factors (resources and reward) on

midwives’ performance in implementing the confinement security program at

Padangsidempuan. The type of the research was associative clausal. The samples

comprised 70 midwives who made the cooperative agreement in confinement security

program at Padangsidempuan. The data of psychological factors (attitude and

motivation), organizational factors (resources and reward), and performance were

gathered by performing in-depth interviews and using questionnaires. The gathered

data were analyzed by using logistic linear regression tests.

The result of the research showed that the variables of attitude, motivation,

resources,

and reward had significant at alpha 5% influence on midwives’

performance in implementing confinement security program. The variable of

motivation had the most significant influence on midwives’ performance in

implementing confinement security program at Padangsidempuan.

In order to increase midwives’ motivation in implementing confinement

security program, it is recommended that Padangsidempuan Regional Administration

should carry out control on the amount of reward given by the Health Service to each

midwife who participates in the confinement security program; the amount of reward

should be in line with the standard tariff.

(25)

PENDAHULUAN

Laporan

Pencapaian

Tujuan

Milenium

Indonesia

Tahun

2010

ditegaskan, penurunan angka kematian

ibu melahirkan (AKI) dan Angka

Kematian Bayi (AKB) merupakan

sasaran

Milenium Development Goals

(MDGs)

telah

menunjukkan

kecenderungan kemajuan yang baik,

namun masih memerlukan kerja keras

untuk

mencapai

sasaran

yang

ditetapkan pada 2015. Menurut data

survei Demografi Kesehatan Indonesia

(SDKI) tahun 2007 AKI 228 per

100.000 kelahiran hidup, dan AKB 34

per 1000 kelahiran hidup (BPS, 2007).

Berdasarkan

kesepakatan

global

MDGs, pada tahun 2015 diharapkan

AKI turun dari 228 pada tahun 2007

menjadi 102 per 100.000 kelahiran

hidup, dan angka kematian bayi turun

dari 34 pada tahun 2007 menjadi 23 per

1000 kelahiran hidup (BAPPENAS,

2010).

Dari survei Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) tahun 2010 terhadap

perempuan usia 10-59 tahun berstatus

kawin,

diperoleh

gambaran

pemeriksaan kehamilan ke tenaga

kesehatan 83,8%, 6% yang tidak pernah

memeriksakan kehamilan, dan 3,2%

pergi

ke

dukun.

Tenaga

yang

memeriksa kehamilan adalah bidan

(71,4%), dokter kandungan (19,7%),

dan dokter umum (1,7%).

Data empiris memperlihatkan,

90% kematian ibu terjadi pada saat

persalinan. Hal ini karena masih banyak

ibu yang persalinannya tidak dilayani

oleh tenaga kesehatan dan fasilitas

kesehatan

yang

baik

dikarenakan

terhambat

masalah

biaya.

Dalam

menghilangkan hambatan finansial bagi

ibu

hamil

untuk

mendapatkan

pelayanan

pemeriksaan

kehamilan,

persalinan, dan pelayanan selama masa

nifas, maka digulirkankan kebijakan

jaminan persalinan (Jampersal) (Permen

Kes

RI

Nomor

2562/Menkes/Per/XII/2011).

Menurut hasil Riskesdas 2010,

persalinan oleh tenaga kesehatan pada

kelompok

sasaran

miskin

baru

mencapai 69,3%. Sedangkan persalinan

yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

di fasilitas kesehatan baru mencapai

55,4%. Salah satu kendala penting

untuk mengakses persalinan oleh tenaga

kesehatan di fasilitas kesehatan adalah

keterbatasan

dan

ketidaktersediaan

biaya, sehingga diperlukan kebijakan

terobosan

untuk

meningkatkan

persalinan

yang

ditolong

tenaga

kesehatan di fasilitas kesehatan melalui

kebijakan

yang

disebut

Jaminan

Persalinan

(Jampersal).

Jampersal

dimaksudkan

untuk

menghilangkan

hambatan finansial bagi ibu hamil untuk

mendapatkan jaminan persalinan, yang

di dalamnya termasuk pemeriksaan

kehamilan, pelayanan nifas termasuk

KB pasca persalinan, dan pelayanan

bayi baru lahir. Dengan demikian,

kehadiran Jampersal diharapkan dapat

mengurangi terjadinya tiga terlambat

tersebut, sehingga dapat mengakselerasi

pencapaian MDGs.

(26)

kemudahan bagi praktek bidan. Hal ini

dikarenakan belum lancarnya proses

pencairan dana setelah memberikan

pertolongan

persalinan;

2)

Pada

umumnya bidan tidak setuju apabila

Jampersal harus digunakan oleh semua

ibu di Indonesia. Menurut bidan,

seharusnya Jampersal khusus untuk

para ibu yang tidak mampu. Sehingga

bagi para ibu yang mampu tidak perlu

mendapat jaminan Jampersal, sebab

mereka dapat membiayai sendiri sesuai

dengan

sarana

kesehatan

yang

diinginkan; 3) Terkait kesan bidan

terhadap Jampersal, sebagian besar

bidan (80%) setuju bahwa program

Jampersal akan mengurangi Angka

Kematian Ibu (AKI) dan Angka

Kematian Bayi (AKB). Hanya saja

kebijakan

Jampersal

masih

perlu

sosialisasi lebih luas dan pelaksanaan

program Jampersal belum berjalan

sebagaimana

mestinya.

Terutama

kendala pada prosedur pelaksanaan dan

pengajuan klaim yang sulit, masih

banyak prosedur yang belum pasti,

sehingga masih ada kendala psikologis

untuk

menangani

pasien

yang

menggunakan fasilitas Jampersal; 4)

Kesan lain, risiko bidan terlalu besar,

sementara kompensasi dianggap kecil.

Untuk itu, mereka berharap, dapat

memberi imbalan yang layak sesuai

dengan

kekuatan

ekonomi

setiap

provinsi, infrastruktur, ketersediaan

fasilitas kesehatan, dan tenaga medis,

khususnya bidan. Namun demikian,

masih ditemukan 44,9% responden

tidak menyarankan pasien mengikuti

program

Jampersal

dan

54,9%

responden

menyatakan

tidak

mendorong pasien mengikuti program

Jampersal.

Berdasarkan data Ikatan Bidan

Indonesia (IBI) Kota Padangsidimpuan

(2011), diketahui jumlah bidan yang

masuk

dalam

keanggotaan

IBI

sebanyak

175

orang,

dan

dari

keseluruhan bidan tersebut ada yang

masih aktif di pemerintahan maupun

swasta. Selain bertugas di instansi

pemerintahan, bidan juga menjalankan

praktek mandiri. Praktik bidan mandiri

yang mengikat perjanjian kerja sama

dengan Program Jampersal sebanyak 70

orang.

Program

Jampersal

dimulai

sejak bulan Juni 2011 di Kota

Padangsidimpuan. Bidan merupakan

pemberi pelayanan terdepan sesuai

dengan

tujuan

Jampersal,

yaitu

meningkatkan akses terhadap pelayanan

kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru

lahir dan KB pasca persalinan yang

dilakukan oleh tenaga kesehatan yang

kompeten dan berwenang di fasilitas

kesehatan dalam rangka menurunkan

AKI dan AKB.

Meskipun Program Jampersal

sudah

dimulai

di

Kota

(27)

nyawa sekaligus. Selain itu, bidan juga

harus

membeli

obat-obatan

dan

menyediakan

alat

medis.

Dengan

adanya keberatan oleh bidan membuat

program Jampersal belum berjalan

secara

optimal

di

Kota

Padangsidimpuan.

Ketidakberhasilan

Program

Jampersal di Kota Padangsidimpuan

dapat

diketahui

dari

pencapaian

pelaksanaan

Jampersal

berdasarkan

Indikator

Kinerja

Program

yaitu

cakupan kesehatan Ibu dan anak di

Kota

Padangsidimpuan

terutama

pelayanan kepada ibu hamil dan

melahirkan belum dilaksanakan secara

optimal.

Data yang didapat dari Dinas

Kesehatan

Kota

Padangsidimpuan

menyebutkan bahwa selama tahun 2011

kasus kematian ibu bersalin adalah 13

dari 2.875 kelahiran hidup. Sementara

kasus kematian Bayi tahun 2011

sebanyak 21 per 1000 kelahiran hidup.

Masih tingginya kasus kematian ibu

mengindikasikan bahwa kinerja bidan

dalam pertolongan persalinan belum

optimal (masih rendah).

Hasil wawancara terhadap 5

(lima) bidan, dapat disimpulkan bahwa

bidan

sebagai

provider

bersedia

melayani

orang

miskin

pengguna

Jampersal, walau hanya mendapat

penggantian di bawah standar biaya

pada umumnya. Tetapi, untuk pasien

kaya yang menggunakan Jampersal,

sebagian besar bidan merasa keberatan.

Apalagi, pengguna Jampersal dari

orang yang mampu ini lebih banyak

tuntutannya. Persepsi bidan yang salah

terhadap program Jampersal, sehingga

motivasi bidan tersebut rendah dalam

pemberian pelayanan kesehatan.

Dari hasil wawancara tersebut

diketahui bahwa kebijakan Program

Jampersal sebenarnya kurang didukung

oleh

para

bidan.

Sehingga

pada

akhirnya

masyarakat

enggan

memanfaatkan Jampersal karena selalu

ada persepsi bahwa segala sesuatu yang

berbau gratis itu terkesan kualitas

pelayananannya relatif kurang baik.

Akhirnya

sudah

terlihat

gejala

masyarakat yang termasuk kelompok

menengah

ke

atas,

enggan

menggunakan Jampersal dan lebih baik

bayar sendiri langsung ke bidan, namun

pelayanan yang diberikan bisa lebih

baik.

(28)

TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian adalah untuk

mengetahui pengaruh psikologis (sikap

dan motivasi) dan organisasi (sumber

daya dan imbalan) terhadap kinerja

bidan dalam pelaksanaan program

Jaminan Persalinan (Jampersal) di Kota

Padangsidimpuan.

MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian ini diharapkan

dapat bermanfaat bagi :

5.

Pemerintah Kota Padangsidimpuan

dan Dinkes Kota Padangsidimpuan

serta pihak lainnya yang terkait di

dalam hal psikologis (sikap dan

motivasi) dan organisasi (sumber

daya dan imbalan) bidan tentang

Program

Jampersal

di

Kota

Padangsidimpuan dan pengaruhnya

terhadap kinerja bidan.

6.

Sebagai bahan masukan dalam

pengembangan

wawasan

dan

menambah

ilmu

pengetahuan,

khususnya tentang psikologis (sikap

dan

motivasi)

dan

organisasi

(sumber daya dan imbalan) bidan

tentang Program Jampersal di Kota

Padangsidimpuan dan pengaruhnya

terhadap kinerja bidan.

7.

Bagi

peneliti,

dapat

menjadi

wahana pembanding antara teori

yang didapat di bangku kuliah

dengan penerapannya di lapangan,

khususnya tentang psikologis (sikap

dan

motivasi)

dan

organisasi

(sumber daya dan imbalan) bidan

tentang Program Jampersal di Kota

Padangsidimpuan dan pengaruhnya

terhadap kinerja bidan.

8.

Sebagai referensi bagi

peneliti-peneliti

lain

dalam

mengkaji

masalah

penelitian

lembaga

pendidikan dimasa mendatang.

KERANGKA KONSEP

Berdasarkan landasan teori di

atas, maka kerangka konsep penelitian

ini adalah:

Gambar Kerangka Konsep Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Pengaruh

Faktor

Psikologis

terhadap Kinerja Bidan

Pengaruh Sikap terhadap Kinerja

Bidan

Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui bahwa sebanyak 33 (67.3%)

dari 49 responden yang sikapnya tidak

baik, memiliki kinerja baik. Sementara

responden

yang

sikapnya

baik,

semuanya

memiliki

kinerja

baik.

Setelah dilakukan analisis multivariat

dengan uji regresi logistik, variabel

sikap berpengaruh secara signifikan

terhadap

kinerja

bidan

dalam

pelaksanaan

program

Jaminan

Persalinan

(Jampersal)

di

Kota

Padangsidimpuan, dengan

p-value

=

0.044 (

p-value

< 0.05).

(29)

Tasikmalaya

(2007),

dengan

menggunakan

pendekatan

cross-sectional

diperoleh hasil bahwa sikap

dalam pelayanan berhubungan secara

signifikan dengan kinerja bidan dalam

pertolongan persalinan (

p-value

=

0,000). Sementara Darsiwan (2002),

memperoleh hasil penelitian bahwa

tidak ada hubungan secara signifikan

antara sikap bidan di desa dengan

kinerja

bidan

dalam

Pertolongan

Persalinan (

p-value

=0,963).

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa, meskipun sebagian

besar bidan menjawab setuju setiap

indikator, namun dari hasil juga

diketahui bahwa masih banyak bidan

yang mengatakan kurang setuju pada

beberapa indikator, yaitu sebesar 38.6%

bidan kurang setuju untuk mengajak

bidan lain ikut serta dalam program

Jampersal,

dikarenakan

program

Jampersal belum sepenuhnya diminati

bidan

praktik

swasta.

Hal

ini

disebabkan pendapatan bidan lebih

besar jika melayani pasien di luar

Jampersal. Sebesar 25.7% kurang

setuju bila bidan dinyatakan senang

dalam penyampaian laporan bukti-bukti

pelayanan yang sah dan harus ditanda

tangani oleh peserta Jampersal.

Adanya sikap yang kurang senang

karena pelayanan kesehatan dengan

Jampersal banyak memerlukan

surat-surat yang harus dilengkapi.

Berdasarkan hasil penelitian

juga diketahui sebesar 48.6% bidan

kurang setuju apabila bidan tidak

menarik biaya tambahan kepada peserta

program Jampersal diluar tarif yang

ditentukan dengan alasan apapun. Sikap

bidan yang kurang setuju dikarenakan

biaya

persalinan

normal

yang

dibutuhkan tidak mencukupi apabila

hanya

mengandalkan

dari

klaim

Jampersal.

Biaya

itu

mencakup

persalinan, obat, alat habis pakai,

kamar, dan makanan bergizi. Selain itu,

untuk menambah pendapatan bidan

maka ada bidan yang menyediakan

fasilitas cuci pakaian dan mengurus

akta kelahiran. Selain itu, dari hasil juga

diketahui sebesar 48.6% bidan kurang

setuju bila bidan diberi sanksi apabila

bidan

memungut

biaya

tambahan

pelayanan kesehatan kepada peserta

program

Jampersal,

karena

bidan

beranggapan bahwa uang pengganti

persalinan dari pemerintah dianggap

tidak sepadan.

Berdasarkan hasil wawancara

diketahui sebesar 30.0% bidan kurang

setuju bila bidan dinyatakan akan

memperpanjang

kerjasama

dalam

program

Jampersal

sebelum

berakhirnya jangka waktu perjanjian

kerjasama. Timbulnya sikap kurang

setuju untuk tidak menandatangani

kontrak jampersal lagi dikarenakan

bidan berpandangan bahwa unit biaya

yang ditanggung Jampersal terlalu kecil

untuk

di

Kota

Padangsidimpuan,

sekalipun adanya isu bahwa pemerintah

Kota Padangsidimpuan akan menaikkan

tarif untuk membantu persalinan normal

dan tarif pemeriksaan ibu hamil per

kunjungan.

Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja

Bidan

(30)

terhadap

kinerja

bidan

dalam

pelaksanaan

program

Jaminan

Persalinan

(Jampersal)

di

Kota

Padangsidimpuan,

dengan

p-value

=0.036 (

p-value

< 0.05).

Hasil penelitian tersebut senada

dengan Surani (2007), dengan judul

penelitian

“Analisis

Karakteristik

Individu dan Faktor Instrinsik yang

Berhubungan dengan Kinerja Bidan

Pelaksana Poliklinik Kesehatan Desa

dalam Pelayanan Kesehatan Dasar di

Kabupaten

Kendal.

Penelitian

ini

merupakan penelitian analitik, dengan

pendekatan

belah

lintang

(

cross

sectional

). Diperoleh hasil bahwa

motivasi berhubungan secara signifikan

dengan

kinerja

bidan

(

p-value

=0,0001). Sementara hasil penelitian

Darsiwan (2002), memperoleh hasil

bahwa tidak ada hubungan secara

signifikan antara motivasi kerja dengan

kinerja

bidan

dalam

Pertolongan

Persalinan (

p-value

=0,626).

Beberapa hal yang membuat

beberapa bidan kurang termotivasi

terhadap Program Jampersal adalah

karena

program

jampersal

juga

diberlakukan bagi ibu yang tergolong

mampu. Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa Program Jampersal

memang

berlaku

untuk

semua

kalangan, baik kaya maupun miskin.

Untuk mendapatkan pelayanan program

tersebut cukup gampang, masyarakat

cukup memberikan KTP saja dan tidak

perlu memberikan keterangan surat

kurang

mampu,

karena

program

tersebut

berlaku

untuk

semua

masyarakat baik kaya maupun miskin.

Menurut bidan, seharusnya Jampersal

khusus untuk para ibu yang tidak

mampu. Sehingga bagi para ibu yang

berkecukupan secara ekonomi, rasanya

kurang tepat bila melayani pasien

persalinan orang kaya menggunakan

Jampersal, apalagi banyak permintaan.

Sehingga

persepsi

bidan

tersebut

mempengaruhi kinerja bidan terhadap

pelaksanaan

program

Jaminan

Persalinan dalam pemberian pelayanan

kesehatan.

Selain

masalah

kepesertaan

Program Jampersal yang berlaku untuk

semua ibu tanpa memandang sosial

ekonominya, dari hasil juga diketahui

bahwa

sebesar

37,1%

bidan

mengatakan tidak tertantang untuk

bekerja

semaksimal

mungkin

melaksanakan tugas sebagai bidan

dalam pelaksanaan program Jampersal.

Bidan akan tertantang untuk bekerja

maksimal bila layanan Jampersal di

Kota

Padangsidimpuan

hanya

diperuntukan bagi ibu hamil yang

mempunyai resiko tinggi. Misalnya,

umur si ibu kurang dari 16 tahun atau

lebih dari 35 tahun, tingginya kurang

dari satu meter, juga punya riwayat

penyakit. Dengan adanya petunjuk

seperti itu, diharapkan para ibu hamil

yang mempunyai kondisi normal tidak

lagi

berbondong-bondong

ingin

melahirkan di tempat praktik bidan

secara

gratis

serta

memanfaatkan

program Jampersal.

(31)

pelayanan kebidanan agar program

Jampersal dapat tercapai (100,0%).

Kecenderungan ini mendukung teori

yang menyatakan bahwa jika seseorang

termotivasi, maka dia akan berusaha

keras.

Motivasi

mempunyai

arti

mendasar sebagai inisiatif penggerak

perilaku seseorang secara optimal, hal

ini

disebabkan

karena

motivasi

merupakan kondisi internal, kejiwaan

dan mental manusia seperti aneka

keinginan,

harapan,

kebutuhan,

dorongan

dan

kesukaan

yang

mendorong individu untuk berperilaku

kerja untuk mencapai kepuasan atau

mengurangi

ketidakseimbangan

(Gibson, 2000).

2.

Pengaruh

Faktor

Organisasi

terhadap Kinerja Bidan

Pengaruh Sumber Daya terhadap

Kinerja Bidan

Berdasarkan hasil penelitian

diketahui bahwa hanya ada 1 (7.1%)

dari 14 responden yang memiliki

sumber daya tidak baik, namun

kinerjanya baik. Sementara responden

yang sumber dayanya baik, memiliki

kinerja baik sebanyak 53 (94.6%) dari

56

responden.

Setelah

dilakukan

analisis multivariat dengan uji regresi

logistik,

variabel

sumber

daya

berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja

bidan

dalam

pelaksanaan

program

Jaminan

Persalinan

(Jampersal) di Kota Padangsidimpuan,

dengan

p-value

=0.020 (

p-value

< 0.05).

Hasil penelitian tersebut sejalan

dengan Setiawan (2007), memperoleh

hasil bahwa sumber daya berhubungan

secara signifikan dengan kinerja bidan

dalam pertolongan persalinan (

p-value

= 0,001). Ketersedian sumber daya

dalam bentuk sarana pelayanan sebagai

salah satu faktor pendukung juga

dikemukakan

Gitosudarmo,

dkk.,

(2000), yang mengatakan bahwa faktor

pendukung yang tidak boleh dilupakan

adalah

sarana

atau

alat

dalam

pelaksanaan tugas pelayanan, sarana

pelayanan yang dimaksud disini adalah

segala jenis peralatan, perlengkapan

kerja dan fasilitas lain yang berfungsi

sebagai alat utama/pembantu dalam

pelaksanaan pekerjaan.

Berdasarkan

hasil

penelitian

diketahui bahwa masih ada bidan yang

mengatakan bahwa sumber daya yang

mereka miliki belum memadai dalam

melakukan praktik kebidanan. Hal

tersebut diketahui dari hasil kuesioner

yang menunjukkan sebesar 18,6% bidan

mengatakan bahwa transportasi tidak

tersedia untuk merujuk ibu hamil

dengan cepat jika terjadi kegawat

daruratan ibu dan janin, sebesar 30,0%

bidan mengatakan bahwa peralatan

praktek tidak lengkap, sebesar 12,9%

bidan mengatakan bahwa perlengkapan

penting untuk memantau tekanan darah

dan memberikan cairan IV (set infuse,

Ringer laktat dan alat suntik sekali

pakai) tidak tersedia, dan sebesar 12,9%

bidan mengatakan bahwa obat anti

hipertensi

yang

dibutuhkan

untuk

kegawatdaruratan (mis: Magnesium

Sulfat, kalsium glukonas) tidak tersedia.

Pengaruh Imbalan terhadap Kinerja

Bidan

(32)

uji regresi logistik, variabel imbalan

berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja

bidan

dalam

pelaksanaan

program

Jaminan

Persalinan

(Jampersal) di Kota Padangsidimpuan,

dengan

p-value

=0.021 (

p-value

< 0.05).

Berdasarkan hasil penelitian

juga diketahui bahwa sebesar 52,9%

bidan mengatakan bahwa imbalan yang

diterima saat ini tidak sesuai dengan

tantangan pekerjaan yang dirasakan,

dan sebesar 50,0% bidan mengatakan

bahwa imbalan yang diterima dari

pihak tim pengelola program Jampersal

tidak sesuai dengan peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia. Dengan

adanya

persepsi

bidan

terhadap

pemberian imbalan dalam menjalankan

program Jampersal yang belum sesuai

dengan harapan mereka, maka hal

tersebut mempengaruhi kinerja bidan.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan

Setiawan (2007), memperoleh hasil

bahwa imbalan berhubungan secara

signifikan dengan kinerja bidan dalam

pertolongan persalinan (

p-value

=

0,003).

Sementara

hasil

penelitin

Darsiwan (2002), memperoleh hasil

bahwa tidak ada hubungan secara

signifikan

antara

imbalan

dengan

kinerja

bidan

dalam

pertolongan

persalinan (

p-value

=0,963)

Program

Jampersal

yang

memberikan bantuan persalinan dengan

gratis memiliki segi negatif. Sebab,

program Jampersal bisa dinikmati oleh

seluruh

kalangan

masyarakat.

Seharusnya program tersebut lebih

tepat

diarahkan

khusus

untuk

masyarakat ekonomi lemah. Selain itu,

imbalan yang diberikan oleh Dinas

Kesehatan

Kota

Padangsidimpuan

sangatlah kecil. Padahal, dalam proses

persalinan,

tenaga

yang

harus

dikeluarkan oleh bidan sangatlah besar

dan sangat berisiko. Belum lagi

ketegangan yang harus dialami selama

menunggu proses persalinan serta

observasi yang dilakukan oleh bidan

kadang membutuhkan waktu lebih dari

24 jam.

Seorang bidan tidak bisa

bekerja sendiri dalam menjalankan

proses

persalinan,

melainkan

ada

bantuan dari beberapa orang asisten.

Para asisten tersebut juga harus

mendapatkan hak mereka yaitu berupa

gaji dan bonus setiap persalinan yang

dilakukan. Belum lagi obat-obat serta

alat medis sekali pakai yang dibutuhkan

saat proses persalinan. Maka imbalan

yang diberikan oleh Dinas Kesehatan

Kota

Padangsidimpuan

belumlah

cukup.

.

KESIMPULAN

Hasil analisis menggunakan uji

regresi

logistik

diketahui

bahwa

variabel sikap (

p-value

= 0.044),

motivasi (0.036), sumber daya (0.020),

dan imbalan (0.021) berpengaruh secara

signifikan terhadap kinerja bidan dalam

pelaksanaan

program

Jaminan

Persalinan. Variabel motivasi adalah

paling dominan pengaruhnya terhadap

kinerja

bidan

dalam

pelaksanaan

program Jaminan Persalinan di Kota

Padangsidimpuan.

SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas

maka penulis menyarankan kepada

pihak Pengelola program Jampersal,

yaitu

Dinas

Kesehatan

Kota

Padangsidimpuan, sebagai berikut:

4.

Meningkatkan sosialisasi kepada

(33)

menjelaskan

tentang

program

jampersal secara keseluruhan agar

bidan tidak mengalami kesalahan

persepsi mengenai program

tersebut.

5.

Untuk meningkatkan keberhasilan

program Jampersal, maka Dinas

Kesehatan

perlu

mengajukan

anggaran kepada Pemerintah Kota

Padangsidimpuan yang diambil dari

Anggaran

Pendapatan

Belanja

Daerah (APBD), sebagai upaya

untuk menambah imbalan bagi

bidan yang ikut program Jampersal.

DAFTAR PUSTAKA

Badan

Perencanaan

Pembangunan

Nasional (BAPPENAS), 2010.

Laporan

Pencapaian

Tujuan

Pembangunan

Milenium

Indonesia 2010.

Badan Pusat Statistik, 2007. Survei

Demografi

dan

Kesehatan

Indonesia (SDKI) 2007.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia

Nomor

2562/MENKES/ PER/XII/2011.

Tentang

Petunjuk

Teknis

Jaminan Persalinan.

Gibson, Ivancevich, and Donelly, 1996.

Nursing

Management

System

Approach,

Second

Edition,

Philadelphia,

WB

Sauders

Company.

Sarlito

Wirawan

Sarwono,

1998.

Pengantar Psikologi Umum dan

Perkembangan. Pedoman Ilmu

Jaya. Jakarta

Ishak,

Arep

dan

Hendri,

2003.

Manajemen Motivasi. Penerbit

PT.

Gramedia

Widiasarana.

Jakarta.

Suparjo, 2003. Faktor-Faktor Yang

Berhubungan

Dengan

Kinerja

Bidan Pegawai Tidak Tetap Di

Kabupaten Kudus, (Tesis) MIKM

Universitas

Diponegoro,

Semarang.

Surani,

Endang,

2007.

Analisis

Karakteristik Individu Dan Faktor

Intrinsik

Yang

Berhubungan

Dengan Kinerja Bidan Pelaksana

Poliklinik Kesehatan Desa Dalam

Pelayanan Kesehatan Dasar Di

Kabupaten Kendal Tahun 2007.

PS

Magister

IKM.

Program

Pascasarjana

Universitas

Diponegoro Semarang.

Setiawan Wawan, 2007. Beberapa

Faktor Yang Berhubungan dengan

Kinerja Bidan Di Desa dalam

Pertolongan

Persalinan

di

Kabupaten Tasikmalaya. Program

Pasca Sarjana IKM Konsentrasi

Administrasi

dan

Kebijakan

Kesehatan

Universitas

Diponegoro Semarang.

Darsiwan, 2002. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kinerja Bidan di

Desa

dalam

Pertolongan

Persalinan

di

Kabupaten

Magelang. Tesis Magister Ilmu

Kesehatan

Masyarakat

Konsentrasi

Administrasi

dan

Kebijakan Kesehatan. Program

Pasca

Sarjana

Universitas

Diponegoro Semarang

(34)

Mueller, Daniel. 1992. Mengukur sikap

sosial: Pegangan untuk peneliti

dan

praktisi.

Penerbit

Bumi

Aksara. Jakarta.

Saifuddin

Azwar,

1998.

Sikap

Manusia:

teori

dan

Pengukurannya. Penerbit Liberty.

Yogyakarta

Gitosudarmo, Indrayo dan Sudito,

Nyoman,

2000.

Perilaku

Keorganisasian

Edisi

pertama

cetakan ke 2 BPFE Yogyakarta.

Azwar Azrul, 1996. Menjaga Mutu

Gambar

Gambar Kerangka Konsep Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Tulisan ini berupaya untuk mendeskripsikan fenomena keluarnya Inggris dari Uni Eropa yang dapat menjadi ‘ peringatan ’ dan pelajaran bagi ASEAN, meskipun ASEAN

yang dimaksud dalam peneli- tian ini adalah penataan lingkungan bagi Pedagang Kaki Lima (PKL) di Perumnas Tlogosari Kota Semarang yang memiliki beberapa indikator seperti

Karakter reaktif dalam diplomasi publik Indonesia terhadap Malaysia ditemukan ketika upaya- upaya yang dilakukan oleh negara dan atau dimensi domestik dalam rangka

Halim, Abdul, 2016, Manajemen Keuangan Sektor Publik Problematika Penerimaan Dan Pengeluaran Pemerintahan (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Daerah , Edisi Kedua,

Source: Data Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Tahun 2016. Pusat Penelitian dan Pengembangan Informasi. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Mempunya fungsi Bagiaan Bina Program mempunyai tugas membantu dan memberikan pelayanan kepada Sekretaris Daerah melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan dalm melaksanakan

Selain sedikit pengenalan tentang Microsoft Visual Basic dan Undang â Undang Pajak Penghasilan, di dalam penulisan ini juga di lampirkan kode program dari aplikasi ini dan

SISLAP berfungsi sebagai Manajemen Pengaduan/Pengawasan Masyarakat, Penyusunan Usulan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan hingga ke penetapan Program Kerja Pemeriksaan Tahunan,