ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalis pengaruh kinerja keuangan daerah yang diukur dengan rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektivitas PAD, rasio efisiensi keuangan daerah, dan rasio tingkat pembiayaan SiLPA terhadap alokasi belanja modal pada kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dengan Dana Alokasi Khusus sebagai variabel pemoderasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal. Populasi penelitian adalah 33 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dengan 4 tahun amatan (Tahun 2011-2014). Penelitian menggunakan metode sensus dalam pengambilan sampel, namun karena tidak semua daerah memiliki SiLPA bernilai postif, maka hanya 23 kabupaten/kota yang dijadikan sampel. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda dan uji residual untuk variabel moderating. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan kinerja keuangan daerah yang diukur dengan rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektivitas PAD, rasio efisiensi keuangan daerah, dan rasio tingkat pembiayaan SiLPA berpengaruh signifikan terhadap alokasi belanja modal. Secara parsial, kinerja keuangan daerah yang diukur dengan rasio kemandirian keuangan daerah dan rasio efisiensi keuangan daerah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap alokasi belanja modal, rasio tingkat pembiayaan SiLPA berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi belanja modal sedangkan rasio efektivitas PAD berpengaruh positif dan tidak signifikan pada alokasi belanja modal.Variabel Dana Alokasi Khusus tidak mampu memoderasi hubungan antara variabel kinerja keuangan daerah terhadap alokasi belanja modal.
Kata Kunci: Kinerja Keuangan Daerah, Rasio Kemandirian Keuangan Daerah, Rasio Efektivitas PAD, Rasio Efisiensi Keuangan Daerah, Rasio Tingkat Pembiayaan SiLPA, Alokasi Belanja Modal, Dana Alokasi Khusus
ABSTRACT
The aim of the research was to find out and to analyze the influence of regional financial performance measured by regional financial independence ratio, PAD effectiveness ratio, regional financial efficiency ratio, and the SILPA financing level ratio on capital expenditure allocation in districts/towns of North Sumatera Province with special grant as moderating variable. The research type was causal method. The population was 33 districts/towns in North Sumatera Province in a four year observation (2011-2014). The research used census method in taking the samples because not all regions used positive SILPA; therefore, only 23 districts/towns were used as the samples. The hypothesis was tested by using multiple linear regression analysis, and residual test was used for moderating variable. The result of the research showed that, simultaneously, regional financial performance was measured by regional financial independence ratio, PAD effectiveness ratio, regional financial efficiency ratio, and SILPA financing level ratio had significant influence on capital expenditure allocation. Partially, regional financial performance was measured by regional financial independence ratio and regional financial efficiency ratio had negative and significant influence on capital expenditure allocation, SILPA financing level ratio had positive and significant influence on capital expenditure allocation, while PAD effectiveness ratio had positive but insignificant influence on capital expenditure allocation. The variable of special grant could not moderate the correlation of the variable of regional financial performance with capital expenditure allocation.
Keywords: Regional Financial Performance, Regional Financial Independence Ratio, PAD Effectiveness Ratio, Regional Financial Effectiveness Ratio, SILPA Financing Level Ratio, Capital Expenditure Allocation, Special Grant